Article

ANALISIS PERKEMBANGAN PLTS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN MENUJU TARGET 296,6 MW PADA TAHUN 2025

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

Abstract

Target capacity of Solar Power Plant in Province of South Sumatra is pursued throughthe construction of a rooftop PV mini-grid system with off-grid and on-grid systems. Based onNational Energy General Plan (RUEN) in 2017, Province of South Sumatra has the third largestsolar power potential on a national scale with a target of Solar Power Plant developmentreaching 296.6 MW in 2025. Province of South Sumatra is the second most populous provinceon Sumatra Island with electricity consumption reaching 5,308 GWh in 2020. This study tries toanalyze the development of Solar Power Plant in Province of South Sumatra based on theliterature review. Solar Power Plant that has been installed until 2021 reached 12.441 MW oraround 4.12% of the South Sumatra RUEN target of 296.6 MW in 2025. The types of SolarPower Plant applications in Province of South Sumatra consist schools, hotels, palm oilfactories, irrigation pumps , and utility networks spread across Palembang, Muara EnimRegency, Muara Rawas Regency, and Ogan Hilir Regency

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

Chapter
The need for electrical energy always increases every year. Sources of electrical energy can be generated from various types of generators. Electrical energy can also be generated from renewable energy, one of which is sunlight. Indonesia is a tropical country located on the equator; the potential for solar energy produced in an area is influenced by the movement of the sun and depends on atmospheric conditions in that year. The Pamulang University Viktor building has a large rooftop area and can be used as a source of renewable electrical energy, namely the sunlight-powered plant (PLTS) with the availability of a large rooftop area. Energy from the sun is contained in Pamulang University Viktor using the PV-Syst 7.2.6 software through simulations using various variations of tilt angle experiments. Simulation experiments were carried out with angles of 6°, 12°, 18°, 24°, 30°, and 36° facing north, azimuth = 0°; this is adjusted to the latitude of the sun’s position at that location. Based on the simulation results that have been carried out using the slope angle, it can be said that all of them are good because the average results of the energy produced are sufficient for the required energy. As for the six simulations of slope angle variations that have been carried out, the best simulation results are obtained by setting a slope angle of 12° facing north, azimuth = 0°, with the simulation results obtained the total amount of solar energy is 146,974 kWh in a year.
Article
Full-text available
Indonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga memiliki intensitas penyinaran matahari yang baik sepanjang tahun. Kondisi penyinaran ini potensial untuk digunakan dalam pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS). Pemanfaatan tenaga matahari untuk pembangkitan listrik sebenarnya sudah dilakukan sejak cukup lama namun aplikasinya masih terbatas pada sistem berdaya kecil atau yang lebih dikenal dengan solar home system (SHS). SHS ini biasanya merupakan bantuan pemerintah yang diberikan secara subsidi dan masyarakat pedesaan menggunakannya sebagai sarana penerangan di malam hari untuk mengganti lampu minyak tanah. Dalam konteks ini terlihat bahwa pendekatan yang digunakan bersifat top-down sehingga selama ini perkembangan SHS sangat tergantung pada program pemerintah dan sejauh ini kontribusi energi listrik surya nasional masih sangat kecil. Masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar dalam komposisi populasi Indonesia. Sebenarnya kelompok masyarakat ini hampir semuanya berada dalam jangkauan jaringan listrik PLN namun demikian mereka memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat pedesaan dalam pemanfaatan PLTS seperti daya beli, tingkat pendidikan, serta pemahaman tentang lingkungan dan penyelamatannya. Di samping itu, peranan energi listrik dalam kehidupan masyarakat urban sudah sangat melekat sehingga ketidaktersediaan energi tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan mereka seperti produktifitas dan kenyamanan. Beberapa ciri positif yang dimiliki masyarakat urban ini bisa dijadikan penggerak pemasyarakatan PLTS perkotaan yang bersifat swakarsa dan swakelola. Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat kota ini diharapkan akan menjadi komponen penting dalam upaya peningkatan kapasitas terpasang PLTS nasional untuk mencapai target sekitar 5% energi listrik terbarukan pada tahun 2025 seperti ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional. Salah satu prasyarat dalam perluasan pemanfaatan PLTS adalah ketersediaan peralatan dan komponen PLTS tersebut. Tulisan ini mencoba untuk meninjau ketersediaan sistem PLTS di Indonesia yang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan rumah tangga di perkotaan. Ketersediaan yang dimaksud meliputi data tentang kapasitas dan vendor dari komponen PLTS. Informasi tentang ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan cepat untuk mengetahui perkembangan PLTS di Indonesia khususnya bagi masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber pembangkit listrik
Outlook Energi Indonesia
  • Nasional Dewan Energi
Dewan Energi Nasional. 2017. Outlook Energi Indonesia 2017. Jakarta.
Perencanaan Energi Surya Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid di Desa Kota Batu Sumatera Selatan (Doctoral dissertation
  • Al Rasyid
  • S M Qosim
  • M N Pawenary
Al Rasyid, S. M., Qosim, M. N., & Pawenary, P. (2020). Perencanaan Energi Surya Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid di Desa Kota Batu Sumatera Selatan (Doctoral dissertation, INSTITUT TEKNOLOGI PLN).