ArticlePDF Available

DRAKOR RASA KOPIKO (Analisis Komunikasi Pemasaran Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo

Authors:

Abstract

Kopiko is a coffee-flavoured candy brand from Indonesia produced by PT Mayora Indah Tbk. The appearance of the Kopiko candy advertisement in the Korean drama Vincenzo had made Indonesian audiences excited. Although Kopiko's products are known to several countries and produce advertisements regularly, Indonesians are indifferent and don't even know about it. This phenomenon is interesting to study from the aspect of marketing communication where Kopiko tries to use alternative marketing strategies by becoming a sponsor in a Korean Drama. This study uses a qualitative descriptive method by analyzing the phenomenon of kopiko advertisements that appear in the Korean drama Vincenzo widely and clearly. Korean dramas have been accepted by the Indonesian people, especially their fans. In this study, it was found that the number of Korean drama fans in Indonesia, Kopiko's reputation, the impact of staying at home during the Covid 19 pandemic until the trade cooperation between Indonesia and South Korea was signed further paved the way for Kopiko to become a sponsor in the Korean drama Vincenzo 2021.
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 1
DRAKOR RASA KOPIKO
(Analisis Komunikasi Pemasaran Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo
Ari Susanti
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jember
ari.susanti@unmuhjember.ac.id
Abstract
Kopiko is a coffee-flavoured candy brand from Indonesia produced by PT Mayora Indah
Tbk. The appearance of the Kopiko candy advertisement in the Korean drama Vincenzo
had made Indonesian audiences excited. Although Kopiko's products are known to
several countries and produce advertisements regularly, Indonesians are indifferent and
don't even know about it. This phenomenon is interesting to study from the aspect of
marketing communication where Kopiko tries to use alternative marketing strategies by
becoming a sponsor in a Korean Drama. This study uses a qualitative descriptive method
by analyzing the phenomenon of kopiko advertisements that appear in the Korean drama
Vincenzo widely and clearly. Korean dramas have been accepted by the Indonesian
people, especially their fans. In this study, it was found that the number of Korean drama
fans in Indonesia, Kopiko's reputation, the impact of staying at home during the Covid
19 pandemic until the trade cooperation between Indonesia and South Korea was signed
further paved the way for Kopiko to become a sponsor in the Korean drama Vincenzo
2021.
Keywords: Marketing Communication, Kopiko, Korean Drama
Abstrak
Kopiko merupakan merek permen rasa kopi asal Indonesia yang diproduksi oleh PT
Mayora Indah Tbk. Kemunculan iklan permen kopiko di drama Korea Vincenzo sempat
membuat heboh penonton Indonesia. Meskipun produk Kopiko sudah dikenal beberapa
negara dan memproduksi iklan secara berkala, namun masyarakat Indonesia acuh bahkan
tidak tahu tentang hal tersebut. Fenomena ini menarik untuk dikaji dari aspek komunikasi
pemasaran di mana Kopiko berupaya menggunakan strategi pemasaran alternatif dengan
dengan menjadi sponsor dalam sebuah Drama Korea. Penelitian menggunakan metode
deskriptif kualitatif dengan menganalisis fenomena iklan kopiko yang muncul di drama
Korea Vincenzo secara luas dan gamblang. Drama Korea telah diterima masyarakat
Indonesia pada khususnya para penggemarnya. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
jumlah penggemar drama Korea di Indonesia, reputasi Kopiko, dampak di rumah saja
selama pandemi Covid 19 hingga ditandatangani kerjasama perdagangan Indonesia dan
Korea Selatan semakin memuluskan jalan Kopiko menjadi sponsor dalam drama Korea
Vincenzo 2021.
Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Iklan, Kopiko, Drama Korea, Vicenzo
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 2
Pendahuluan
Korean Wave merupakan
keberhasilan ekonomi kreatif yang
dikembangkan oleh Korea Selatan. Korean
Wave sebagai upaya Korea menyebarkan
budaya popular melalui industri musik,
makanan, teknologi, televisi, fesyen
bahkan budaya tradisional Korea yang
menjadi penciri di antara negara-negara
lainnya di dunia. Ekonomi kreatif adalah
solusi cerdas untuk meningkatkan
perekonomian suatu negara di saat
kekayaan alam sudah mulai berkurang
karena tergerus jaman. Salah satu industri
kreatif yang berkembang pesat di Korea
Selatan adalah drama Korea atau yang
lebih dikenal dengan drama Korea. Drama
Korea adalah drama yang ditayangkan di
televisi secara berseri di Korea Selatan
yang juga memiliki popularitas di berbagai
negara. Drama Korea menyajikan cerita-
cerita ringan yang diambil dari kehidupan
sehari-hari dalam berbagai genre, seperti
fantasi, misteri, aksi bahkan fiksi ilmiah.
Drama Korea yang beragam memiliki
banyak penggemar, tidak membosankan,
dan selalu ditunggu kehadirannya. Seiring
perkembangan teknologi, drama Korea
tidak hanya ditayangkan di televisi tetapi
juga di berbagai platform hiburan melalui
jaringan internet. Pada perkembangannya,
internet menjadi kekuatan dalam
penyebaran Korean wave di seluruh dunia.
Vincenzo adalah serial drama Korea
(drama Korea) yang ditayangkan perdana
pada tanggal 20 Februari 2021 setiap Sabtu
dan Minggu di tvN. Drama Korea dengan
20 episode ini dibintangi oleh Song Joong
Ki, Jeon Yeo Bin, Taecyeon 2PM, dan
sejumlah artis ternama lainnya baik Korea
maupun Eropa. Vincenzo Cassano adalah
seorang pengacara mafia Italia keturunan
Korea yang datang ke Korea untuk
menyelesaikan misi mengambil emas
batangan yang tersembunyi di ruang
rahasia Geumga Plaza yang sudah usang.
Dalam upaya mengambil emas tersebut,
Vincenzo mengalami banyak kendala
bahkan menemukan kebobrokan petinggi
negara dibawa kendali Grup Babel. Hal
yang menarik dari Drama Korea Vincenzo
ini adalah munculnya produk permen
Kopiko asal Indonesia sebagai product
placement di beberapa adegan drama
tersebut. Secara singkat, Kopiko tampak
dengan jelas dan terdapat ulasan
keunggulan produk tanpa merusak jalan
cerita dalam tiga kali tayang, yaitu episode
ke-14 pada adegan pengintaian di mobil,
episode ke-15 pada adegan Vincenzo
menguyah permen Kopiko dan File
Guillotine dan episode ke-17 pada adegan
Seragam Keluarga Cassano.
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 3
Kopiko adalah permen rasa kopi asli
Indonesia yang diproduksi oleh PT
Mayora Indah, Tbk. Menurut penuturan
Global Marketing Director PT Mayora
Indah Tbk, Ricky Afrianto mengatakan
bahwa Kopiko sebagai produk asli
Indonesia merasa bangga dipilih menjadi
sponsor drama Korea yang mendapatkan
rating tinggi dan disukai oleh banyak
pemirsa di seluruh dunia termasuk
Indonesia Wulandari, 2021). Keputusan
untuk mensponsori drama Korea ini
dikarenakan selama ini Kopiko telah
dipasarkan di lebih dari 100 negara di
dunia, di antaranya Amerika Serikat,
Portugal, Italia, Jerman, Spanyol,
Australia, Taiwan, Singapura dan Filipina.
Kopiko yang sebelumnya telah eksis akan
mudah diakses oleh seluruh konsumen di
berbagai negara yang ikut menayangkan
drama Korea Vincenzo tersebut. Dengan
demikian, keberlanjutan promosi akan
tetap terjaga, merek kopiko semakin kuat
dan mengakar sehingga penjualan akan
semakin meningkat.
Artikel ini mengupas Drama Korea
Rasa Kopiko dari perspektif komunikasi
pemasaran dengan berbagai faktor yang
melatarbelakanginya. Di era ekonomi
kreatif ini, strategi pemasaran yang
dilakukan Kopiko dalam mempertahankan
dan meningkatkan eksistennya menjadi
inspirasi bagi industri-industri Indonesia
dan membuka peluang revolusi industri
kreatif di Indonesia.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah sarana
yang digunakan perusahaan dalam upaya
untuk menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen baik secara
langsung maupun tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka
jual. (Kotler dan Keller, 2012)
Komunikasi pemasaran disebut juga
promosi di mana promosi adalah bagian
dari empat bauran pemasaran yang
dikenalkan oleh Kotler yang terdiri dari
product, price, place, dan promotion.
Aktivitas promosi ini sangat penting bagi
keberlangsungan hidup sebuah bisnis.
Dengan adanya promosi, produk akan
dipublikasikan secara luas pada
masyarakat. Berbagai upaya publikasi ini
membuat masyarakat mengetahui tentang
produk, membeli dan bahkan menjadi
loyal karena sesuai dengan yang
diharapkan. Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:116), ada lima bauran komunikasi
pemasaran, antara lain:
1. Iklan
Iklan adalah salah satu bentuk
komunikasi massa yang paling sering
digunakan dalam rangka membangun
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 4
kesadaran dan menarik perhatian
calon konsumen dengan menanamkan
informasi hingga melakukan
Tindakan pembelian atas produk yang
diiklankan yang berkontribusi pada
keuntungan bagi pemasang iklan.
Dengan memanfaatkan kekuatan
media yang mampu menjangkau area
luas dan serentak, iklan efektif
digunakan untuk menyampaikan
informasi tentang produk kepada
khalayak banyak dan jangkauan luas.
Dengan demikian iklan mampu
mempengaruhi khalayak hingga
proses pembelian.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan dilakukan untuk
mendongkrak penjualan dengan
memberikan insentif secara langsung
kepada konsumen berupa dengan
membagikan tester, memberikan
merchandise, memberikan diskon
harga produk, hadiah langsung baik
dengan barang yang sama atau barang
lainnya. Biasanya promosi penjualan
ini memiliki masa terbatas misalnya
ketika produk pertama kali
diluncurkan, menghabiskan stok lama
dan pergantian kemasan baru, ataupun
dalam rangka menyambut hari-hari
tertentu dimana masyarakat berada
dalam kondisi belanja besar-besaran
seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun
baru.
3. Penjualan secara Personal
Penjualan secara personal dilakukan
oleh perwakilan dari perusahaan yang
dikontrak untuk melakukan interaksi
langsung dengan pelanggan dan calon
pelanggan untuk memberikan
informasi tentang produk bahkan
mempersuasif untuk melakukan
pembelian. Oleh karena itu, petugas
penjualan personal dibekali dengan
pengetahuan tentang produk dan
perusahaan serta dibekali ketrampilan
dalam menghadapi orang banyak
dengan melakukan simulasi, dan lain-
lain.
4. Hubungan Masyarakat
Fungsi Humas adalah membangun
hubungan yang baik atara perusahaan
dan seluruh stakeholdernya.
Hubungan yang baik ini dimaksudkan
untuk membangun citra positif
perusahaan sehingga memiliki kesan
yang baik di masyarakat.
Mengembangkan hubungan yang baik
ini sebagai upaya melakukan rekasaya
sosial yang layak untuk
dipublikasikan melalui media massa.
Hal ini dilakukan untuk menaikkan
nilai perusahaan sehingga akan
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 5
melancarkan jalannya roda bisnis di
perusahaan.
5. Pemasaran Langsung
Pemasaran dengan cara membagikan
informasi secara langsung kepada
konsumen dan calon konsumen
dengan cara mengirimkan penawaran
secara langsung melalui email,
telepom ataupun surat yang berisi
katalog diharapkan dapat mengetahui
langsung respon dari konsumen.
Untuk saat ini, pemasaran langsung
ini ditujukan untuk konsumen
korporat dan produsen sebagai
penyuplai kebutuhan korporat tersebut
secara konsisten. Pemasaran langsung
secara personal masih tetap dilakukan
tetapi bukan sebagai alat pemasaran
utama.
Media interaktif menjadi pilihan
perusahaan untuk melakukan promosinya
dengan memaksimalkan fasilitas internet
untuk kegiatan pemasarannya. Melalui
media interaktif, perusahaan lebih leluasa
dalam mempromosikan produknya dengan
berbagai platform yang tersedia, model
pemasaran yang dibutuhkan sesuai dengan
anggaran dan pasar. Media interaktif ini,
menjadi sarana untuk mengkreasikan ide-
ide pemasaran dengan hasil semaksimal
mungkin.
Drama Korea
Drama Korea atau drama Korea
mengawali ekspansinya pada layar kaca di
berbagai negara Asia dengan judul drama
Winter Sonata dan Endless Love di tahun
2000. Popularitas drama Korea semakin
meningkat dengan serangan drama Korea
yang menjadi terkenal di masa itu dan
tidak ada habis-habisnya dengan judul-
judul drama terkenal seperti Full House,
Hotelier, Stairway to Heaven, All About
Eve, hingga Jang Geum (Jewel in the
Palace). Pengamat budaya Korea Selatan
yang juga pengajar Program Studi
Pendidikan Bahasa Korea Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), Ashanti
Widyana, menyatakan bahwa ada dua kata
kunci yang membuat drama Korea begitu
diminati dan mampu menginvasi seluruh
dunia yaitu berbeda dan total (VOI, 2020).
Berbeda dalam hal ini adalah berbagai
genre ditampilkan dalam drama. Dari
kisah nyata hingga fantasi, berbagai kisah
drama dari romantik, komedi, keluarga
hingga misteri, serta berbagai macam
profesi, latar belakang budaya, seluruh
wilayah Korea hingga budaya tradisional
Korea diangkat dalam cerita. Selalu
berbeda membuat penonton bosan dan
selalu ditunggu kehadirannya. Adapun
total yang dimaksud adalah pelaku industri
drama Korea total dan bersungguh-
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 6
sungguh dalam mengkreasi ide-ide cerita
dengan memberdayakan seluruh aset
budaya yang dimiliki Korea. Totalitas
seluruh pelaku industri drama Korea ini
terlihat dari ketidakkhawatiran dalam
menyuguhkan kisah sejarah yang
sebenarnya dengan bumbu drama fiksi
sebagai pelengkap.
Pesatnya industri hiburan Korea ini
mendapatkan dukungan sepenuhnya dari
Pemerintah Korea Selatan. Berbagai
instansi berkolaborasi dalam menyebarkan
budaya Korea ke seluruh dunia
diantaranya KOCCA, KOFICE, dan KTO.
KOCCA (Korea Creative Content Agency)
adalah lembaga yang bertanggung jawab
untuk memajukan seluruh industri kreatif
di Korea Selatan termasuk fesyen, musik,
gim, penyiaran hingga animasi. Selain itu,
KOCCA juga menangani masalah
perizinan dan Hak Atas Kekayaan
Intelektual dari karya-karya pelaku
industri kreatif di Korea Selatan. KOFICE
(Korea Fundation for International
Cultural Exchange) adalah lembaga yang
bertugas mendesain program pertukaran
budaya dan akademik terutama bidang
bahasa dan studi budaya. KTO (Korea
Tourism Organization) merupakan
lembaga yang menggawangi
perkembangan budaya dan pariwisata
yang difokuskan pada wisata budaya
sebagai dampak pesatnya popularitas
budaya popular Korea Selatan (VOI,
2020).
Sejak awal, drama Korea dijadikan
media promosi penyebaran budaya Korea
Selatan. Berbagai aspek budaya disisipkan
didalamnya dari fesyen, kosmetik,
makanan, teknologi, tradisi hingga
keindahan alam Korea. Produk-produk
tersebut diekspos secara detail dan jelas
bahkan merek tertentu dari sebuah produk
diekspos secara terbuka sebagai sponsor
drama Korea tersebut. Keberhasilan drama
Korea ini, tidak lepas dari dukungan
pemerintah dan kerja keras pelaku industri
drama Korea sehingga drama Korea
menjadi salah satu primadona devisa
negara.
Kopiko
Kopiko adalah merek permen rasa
kopi yang diproduksi oleh PT Mayora
Indah, Tbk. Permen yang dirilis di era
tahun 1980-an ini, menjadikan Kopiko
sebagai permen kopi pertama di Indonesia.
Sebagai pelopor permen kopi, Mayora
selalu untuk menjaga kualitasnya.
Keberhasilan Kopiko dalam memasarkan
produknya di luar negeri sebagai bukti
komitmen Mayora dalam menjaga kualitas
produk. Kini, Kopiko telah beredar di lebih
100 negara di dunia seperti Amerika
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 7
Serikat, Autralia, Italia, Spanyol,
Singapura, Filipina, dan lain-lain. Rasa
kopi yang disuguhkan dalam bentuk
permen, ternyata sesuai dengan banyak
lidah.
Ricky Afrianto selaku Global
Marketing Director PT Mayora Indah, Tbk
mengatakan bahwa perusahaan memiliki
kesadaran untuk memilih produk kopi
yang berkualitas. Hal ini dikarenakan citra
rasa kopi sangat personal sifatnya. Inovasi
dalam membuat olahan kopi dalam bentuk
permen dapat dinikmati oleh seluruh
konsumen di seluruh dunia. Seluruh.
langkah ini dilakukan dalam rangka
membangun brand dalam jangka panjang
sehingga Kopiko dapat menjadi merek
global yang mempunyai equity kuat.
(Prahadi, 2015) Hal ini dibuktikan dengan
bertahannya eksistensi Kopiko hingga 40
tahun berawal dari komitmen menjaga
kualitas produk dari hulu hingga hilir.
Metode Penelitian
Artikel ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Metode ini
dipilih guna mendapatkan data seluas-
luasnya terkait fenomena yang sedang
diteliti di mana kasus ini diangkat menjadi
perbincangan netizen kurang lebih satu
bulan yang lalu. Deskriptif dimaksudkan
agar dapat menjabarkan fenomena tersebut
secara mendetail dengan pengambilan data
dengan cara dokumentasi, literasi dan
berita sehingga dapat mengungkapkan
situasi dengan menghubungkan berbagai
pihak yang berkepentingan. Penelitian
kualitatif yang dimaksud adalah upaya
menarik fenomena yang ada dengan
mensinkronisasikan dengan ilmu
pengetahuan berdasarkan hasil
pengamatan, manusia, budaya dan politik
ekonomi sehingga mendapatkan simpulan
yang holistik.
Objek penelitian ini adalah drama
Korea dengan judul “Vicenzo” dengan 20
episode di mana Kopiko menjadi sponsor
di dalamnya dengan tiga kali tayang
dengan digabungkan dalam cerita
sehingga produk baik kemasan, merek,
serta isi terlihat jelas. Drama Korea yang
dirilis pada tanggal 20 Februari 2021 dan
berakhir 2 Mei 2021 ini menjadi
perbincangan di media sosial memasuki
episode ke-14 di mana Kopiko muncul
dengan jelas dalam cerita. Oleh karena itu,
tiga tayangan Kopiko dalam cerita yaitu
episode ke-14, 15 dan 17 menjadi objek
penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Drama Korea Rasa Kopiko
Drama Korea Vincenzo yang
dibintangi oleh Song Jong Ki, Jeon Yeo
Bin, dan Taecyeon 2PM menghebohkan
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 8
masyarakat Indonesia. Bukan karena
drama Korea ini bertabur bintang Korea
papan atas melainkan pada episode 14
muncul produk permen Kopiko asal
Indonesia di salah satu adegannya. Kopiko
tidak muncul sebagai properti atau hiasan
pelengkap tetapi juga bergabung dalam
naskah yang secara tidak langsung
menginformasikan keunggulan produk.
Kopiko muncul tiga kali dalam adegan
yaitu episode 14, 15 dan 17. Berikut
rangkuman ketiga adegan tersebut:
1. Episode 14
Adegan ini mengisahkan tiga orang
sedang melakukan pengintaian dari
dalam mobil. Kim Yoon Hye, Jung Ji
Yoon dan Kim Young Wong sedang
berada di dalam mobil. Untuk memecah
keheningan Kim Young Wong
memberikan permen Kopiko seraya
berkata “Kalian akan merasa segar
lagi”. Tak lama kemudian, Kim Yoon
Hye berkomentar, “Enak” sambal
menunjukkan ekspresi menikmati
permen Kopiko.
Kalimat yang diucapkan oleh aktor
Kim Young Wong memberitahukan
bahwa permen Kopiko dapat
menghilangkan kantuk sehingga
menjadi segar kembali. Menunggu
adalah hal yang menjemukan, Kopiko
hadir untuk mengusir jenuh dan bosan.
Sementara kata enak yang diucapkan
Kim Yoon Hye menandakan permen
tersebut sesuai dengan lidahnya.
Gambar 1. Episode ke-14 Adegan
Pengintaian di Mobil
Sumber: Dokumentasi tvN Vincenzo
2. Episode 15
Pada adegan ini, Song Jong Ki
sendiri yang mempromosikan Kopiko.
Adegan ini bercerita tentang
kebingungan Hong Cha Young dan Pak
Nam tentang pengkhianatan Jaksa Jung
yang membuat musuh mereka Babel
Grup semakin kaya. Di sela-sela
perbincangan tersebut, Vincenzo
menawarkan untuk minum kopi terlebih
dahulu agar mereka bisa berpikir
dengan tenang. Namun ajakan tersebut
ditolak keduanya. Kemudian Vincenzo
membuka kemasan Kopiko dan
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 9
memasukkannya ke dalam mulut
sambil berkata, “Aku mau
menghabisinya secara perlahan”. Tak
lupa Vincenzo juga memberikan
Kopiko kepada Pak Nam. Kalimat yang
diucapkan Vincenzo merupakan kiasan
apa yang dipegangnya saat ini (Kopiko)
akan dihabiskan pelan-pelan. Kalimat
tersebut memiliki makna yang kuat
bahwa Kopiko adalah permen kopi
yang enak sehingga dinikmati secara
perlahan. Slogan “Kopiko Gantinya
Ngopi”, benar-benar ditunjukkan dalam
adegan tersebut. Kopiko menggantikan
minuman kopi di saat tidak berselera
ataupun terlalu sibuk untuk membuat
kopi.
Gambar 2. Episode ke-15 Adegan
Vincenzo nyemil Kopiko dan file
Guillotine.
Sumber: Dokumentasi tvN Vincenzo
3. Episode 17
Tidak banyak dialog dalam adegan
ini. Kopiko muncul di saat seluruh
penghuni Plaza Geumga sedang
berkumpul di restoran Italia sambil
menunggu berita dari Pak Nam. Selama
menunggu, Kim Young Wong
membagikan Kopiko kepada beberapa
orang. Namun tidak semua orang
mendapatkannya. Kang Kyung Won
membuat ekspresi meminta sebungkus
Kopiko lainnya. Terpaksa Kim Young
Wong memberikan dengan didahului
dengan adegan Tarik menarik kemasan
Kopiko. Akhirnya Kopiko berada di
tangan Yang Kyung Won dan
membagikannya kepada penghuni
Plaza Geumga yang belum
mendapatkan Kopiko. Adegan ini
dimaknai bahwa Kopiko diterima oleh
semua orang, dari latar belakang yang
berbeda. Meminta Kopiko dengan
menyodorkan telapak tangan bahkan
merebut kemasan Kopiko menjadi
indikasi bahwa Kopiko membuat iri
bagi yang tidak mendapatkannya.
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 10
Gambar 3. Episode ke-17 Adegan
seragam keluarga Cassano.
Sumber: Dokumentasi tvN Vincenzo
Ketiga adegan di atas menampilkan
produk secara utuh dan jelas, dari merek,
kemasan hingga bentuk permen tersebut.
Bahkan pengambilan gambar Kopiko
dilakukan dengan teknik close up selama
beberapa detik. Keputusan menampilkan
Kopiko dalam drama Korea Vincenzo
telah melalui berbagai proses seleksi yang
ketat. Terlebih, Kopiko adalah produk
bukan dari Korea Selatan. Dalam drama
Korea tidak sembarangan memunculkan
produk asing. Kembali kepada tujuan
utama pemerintah Korea Selatan membuat
proyek Korean Wave yaitu
mempromosikan seluruh aspek yang
berkaitan dengan Korea Selatan terutama
di bidang kebudayaan, pariwisata,
perdagangan, dan industri. Keempat hal
tersebut menjadi fokus utama dari
penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia
melalui Korean Wave bukan produk asing.
Produk-produk bukan dari Korea Selatan
lainnya yang pernah tampil di beberapa
drama Korea, antara lain Mercedes,
Baskin-Robin, Canon, dan masih banyak
lagi. Dilihat dari merek-merek tersebut,
citra merek positif sehingga dapat menjadi
sponsor di drama Korea. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa drama Korea
memberikan tempat kepada para
sponsornya untuk menampilkan produk
dalam bentuk product placement. Merek-
merek yang ditampilkan dalam drama
Korea dikemas dalam berbagai macam
bentuk, dari memperlihatkan logo saja,
logo beserta barangnya, hingga menjadi
satu rangkaian dengan naskah. Tidak
setiap produk dapat disisipkan dengan
halus tanpa merusak emosi penonton.
Namun ada juga product placement
terkesan dipaksakan dan terkesan tidak
sinkron dengan jalan cerita sehingga
membuat penonton menjadi jengkel.
Meskipun Kopiko hadir sebagai
properti pelengkap drama, Kopiko patut
berbangga terpilih menjadi sponsor di
drama Korea Vincenzo. Artinya,
setidaknya produk Kopiko telah diterima
dengan baik di Korea maupun di beberapa
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 11
negara lainnya. Pengakuan merek Kopiko
dalam bisnis makanan ringan dunia,
menjadi bahan pertimbangan produser
drama Korea Vincenzo ini. Dalam
produksinya, drama Korea juga
memperhatikan pasar. Kopiko sebagai
produk makanan ringan asal Indonesia
terpilih menjadi sponsor karena Indonesia
salah satu pasar terbesar drama Korea di
Asia Tenggara dilihat dari jumlah
penduduknya. Berdasarkan sensus
penduduk 2020 yang dirilis oleh Badan
Pusat Statistik pada bulan September 2020
bahwa total penduduk Indonesia adalah
270,2 juta orang (BPS, 2020). Sementara
dalam laporan Hootsuite pada bulan
Januari 2021 yang berjudul Digital 2021:
The Latest Insights into The State of
Digital itu, disebutkan bahwa dari total
274,9 juta penduduk di Indonesia, 170 juta
di antaranya telah menggunakan media
sosial. Dengan demikian, angka
penetrasinya sekitar 61,8 persen
(Stephanie, 2021). Hal ini menjadikan
Indonesia sebagai pasar yang potensial
bagi drama Korea. Jika penonton dan
penggemar drama Korea di Indonesia
hanya 1% saja maka sekitar 1,7 juta orang
Indonesia menonton drama Korea
Vincenzo. Ditambah lagi, banyak linimasa
yang menayangkan drama Korea tersebut
seperti Netflix, VIU, telegram, dan masih
banyak saluran lain yang dapat mengakses
drama Korea tersebut dengan mudah,
cepat dan gratis memungkinkan jumlahnya
semakin bertambah. Oleh karena itu,
Indonesia menjadi pasar potensial bagi
drama Korea. Memilih salah satu produk
asli Indonesia yang sudah mendunia
menjadi salah satu strategi bagi produser
untuk meningkatkan rating terutama dari
penonton Indonesia dan warga negara
Indonesia di luar negeri.
Drama Korea Kala Pandemi
Slogan “Di Rumah Aja” selama masa
pandemi membawa dampak pada
terbatasnya aktivitas di luar rumah. Semua
kegiatan dilakukan dari rumah. Dampak
positif dari pandemi adalah masyarakat
Indonesia menjadi “melek” internet dan
media sosial. Baik aktivitas pekerjaan,
pendidikan, perdagangan, dan lain-lain
dilakukan secara daring. Aktivitas di
rumah saja selama beberapa bulan
menjemukan dan membuat frustasi.
Masyarakat membutuhkan hiburan dan
tontonan yang dapat membunuh waktu.
Banyak pilihan hiburan yang disajikan di
internet dari game, musik, video-video
menarik seperti youtube dan tik tok dan
film dari berbagai negara dapat dengan
mudah diakses. Salah satu hiburan yang
menjadi rujukan masyarakat Indonesia
adalah menonton drama Korea.
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 12
Berdasarkan laporan Kompas.com, bahwa
Indonesia mengalami peningkatan
antusiasme penonton Drama Korea. Hal
ini tercatat dalam mesin pencarian youtube
untuk kategori “drama Korea”, Korea
drama” dan “drakor” mengalami
peningkatan hingga 130% dalam 12 bulan
bulan juni 2020 dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun lalu. (Mailoa,
2020). Pandemi Covid 19 memaksa kita
berhentinya aktivitas fisik di luar rumah.
Fenomena yang menunjukkan terjadinya
peningkatan jumlah penonton drama
Korea di Indonesia sebanyak 130%
menjadi indikator bahwa drama Korea atau
drama Korea menjadi pilihan masyarakat
Indonesia kala pandemi. Popularitas drama
Korea meningkat. Penggemar drama
Korea baru bermunculan. Baik penggemar
baru maupun lama, menghibur diri dengan
menonton drama Korea secara periodik
maupun maraton bahkan ikut berkomentar
dan berdiskusi di berbagai forum media
sosial.
Ada apa dengan Kopiko?
Keunggulan Kopiko bukan terletak
pada segmentasi pasar melainkan citra
merek dan posisioning produk yang kreatif
yaitu “gantinya ngopi”. Kopi dikenal
sebagai minuman yang mengandung
kafein yang berfungsi untuk
menghilangkan kantuk, menyegarkan
badan, dan membuat pikiran lebih fokus.
Cara menyeduh kopi pun membutuhkan
beberapa peralatan dan juga waktu.
Sementara kita tidak sempat atau malas
untuk membuatnya. Perilaku ini yang
diadopsi oleh Kopiko dan hadir untuk
menggantikan minuman kopi dalam
bentuk permen. Kopiko tidak menetapkan
segmentasi pasar tertentu baik secara
geografis maupun demografis melainkan
dengan pendekatan psikologis, Kebiasaan
menikmati secangkir kopi dikemas dalam
sebungkus permen yang bisa dinikmati
kapan saja, dimana saja tanpa ribet.
Kopi menjadi gaya hidup di Korea
Selatan. Kehadiran Kopiko di Korea dapat
diterima oleh masyarakat Korea yang
familiar dengan rasa kopi khas Kopiko
sehingga Korea Selatan menjadi salah satu
negara target pemasaran Kopiko. Hal ini
memudahkan langkah Kopiko sebagai
sponsor drama Korea yang diproduksi oleh
televisi. TvN dikenal aktif memproduksi
drama Korea berkualitas dengan berbagai
genre seperti fantasi, action, romantik,
misteri, dan lain-lain. Perkembangan
drama Korea secara global sebagai usaha
pemerintah Korea dalam mempromosikan
berbagai keunggulan yang dimilikinya,
semakin diapresiasi oleh masyarakat
global. Dampak pandemi pun membuat
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 13
industri drama Korea ini semakin diminati
sebagai hiburan selama melakukan
rutinitas di rumah saja. Fenomena ini
ditangkap Kopiko sebagai terobosan untuk
mempromosikan merek permen ini dengan
cara mengikuti gelombang revolusi
budaya Korea ke penjuru dunia. Meskipun
Kopiko sudah menjadi merek global,
usaha promosi tidak berhenti dan
mengikuti trend dunia saat ini.
Strategi komunikasi pemasaran
Kopiko dengan menjadi sponsor di drama
Korea “Vincenzo” memiliki banyak
fungsi. Pertama, membangun
kepercayaan merek. Merek Kopiko
sudah beredar di lebih 100 negara. Untuk
mempertahankan kepercayaan publik
terhadap Kopiko, perlu dilakukan promosi
secara kontinyu sehingga merek Kopiko
tetap tertanam di benak konsumen,
biasanya dilakukan dengan membuat
iklan, program-program kehumasan dan
event maupun promosi penjualan.
Terobosan menjadi sponsor drama Korea
merupakan alternatif promosi yang
memiliki dampak besar bagi Kopiko
sehingga berdampak terhadap loyalitas
dan kebanggaan terhadap produk Kopiko.
Kedua, memahami pasar yang
tepat. Mayoritas drama Korea dapat
ditonton untuk segala umur. Hal ini selaras
dengan aturan yang ditetapkan pemerintah
Korea agar cerita dalam drama Korea
selalu menjunjung norma, adat dan budaya
asli Korea di mana kesopanan adalah yang
utama. Kopiko sendiri produk yang tidak
mengenal batas usia. Dari segi pasar,
keputusan menjadi sponsor di drama
Korea adalah tepat. Pertama, dari sisi usia
baik Kopiko maupun drama Korea
Vincenzo dapat dinikmati oleh segala usia.
Kedua, mengenalkan produk Kopiko
sebagai gantinya ngopi kepada pecinta
kopi di seluruh dunia.
Untuk strategi terakhir adalah
menciptakan keselarasan konten dan
saluran. Menjadi sponsor dalam drama
Korea dan muncul dalam naskah cerita
adalah prestasi besar yang diraih Kopiko.
Munculnya Kopiko dalam dialog, menjadi
iklan jitu yang dilakoni oleh bintang
ternama seperti Song Jong Ki. Saluran
untuk mengakses drama Korea Vincenzo
beragam dari berbayar hingga gratis,
berbeda saluran berbeda terjemahan
bahkan aplikasi.
Drama Korea Milik Indonesia
Hadirnya Kopiko dalam drama Korea
membuat masyarakat Indonesia merasa
memiliki drama Korea Vincenzo. Awalnya
hanya penggemar aktor dan aktrisnya di
mana Vincenzo dilakoni oleh beberapa
nama besar, seperti Song Jong Ki,
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 14
Taecyeon 2PM dan Jeon Yeo Bin.
Kemudian mulai disukai setelah beredar
sinopsis yang melatari jalan ceritanya yang
dibuat untuk membuat penggemar
menunggu kehadirannya. Setelah berjalan,
Vincenzo memberikan kejutan dengan
kehadiran Kopiko dalam ceritanya. Tidak
hanya menunjukkan logo dan kemasan
saja tetapi keunggulan produk menjadi
satu kesatuan yang sesuai dengan jalan
cerita tanpa mengurangi makna. Menonton
drama Korea bukan lagi karena menyukai
aktor dan jalan ceritanya, melainkan
menonton karena drama Korea menjadi
bagian dari Indonesia.
Drama Korea tidak sekedar tontonan
yang menghibur penggemar di kala
pandemi. Drama Korea menjadi teman,
sahabat, dan kerabat yang selalu dinanti.
Sukses dengan Vincenzo, Kopiko kembali
muncul dalam drama Korea dengan judul
“Mine” yang rencananya mulai tayang di
bulan Juni 2021 dengan konsep yang sama
seperti Vincenzo. Kesuksesan Kopiko
merambah drama Korea juga merupakan
upaya pemerintah Republik Indonesia
yang mengembangkan hubungan bilateral
dengan Republik Korea Selatan.
IndonesiaKorea menandatangani
kerjasama bilateral dalam wadah
Comprehensive Economic Partnership
Agreement pada tanggal 18 Desember
2019. Perjanjian ini ditandatangani oleh
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
bersama Menteri Perdagangan, Industri,
dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Sung
Yun-mo. Dalam konferensi pers, Menteri
Perdagangan menyampaikan alasan kedua
negara menyepakati perjanjian ini sebagai
berikut (Yuniartha, 2019):
1. Bagi Korea Selatan, Indonesia
merupakan mitra dagang yang sangat
strategis. Berdasarkan kebijakan
Presiden Korea Selatan berfokus ke
Asia Tenggara. Posisi Indonesia di
antara negara-negara ASEAN sangat
menentukan sehingga Indonesia
merupakan mitra mutlak perdagangan
untuk Korea Selatam.
2. Bagi Indonesia, Korea Selatan
merupakan mitra strategis yang
memiliki potensi untuk
dikerjasamakan dalam berbagai
sektor. Produk domestic bruto dan
daya beli masyarakat Korea Selatan
yang tinggi menjadi salah satu
pertimbangan penjalinan kerjasama
perdagangan dan investasi di masa
mendatang.
Simpulan
Drama Korea telah menghegemoni
masyarakat Indonesia pada khususnya
para penggemar Drama Korea. Dalam
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 15
penelitian ini ditemukan bahwa jumlah
penduduk Indonesia merupakan sumber
rating yang tinggi bagi drama Korea.
Reputasi Kopiko yang positif sebagai
brand global menjadi pertimbangan
memilih Kopiko mengisi product
placement. Dampak di rumah saja selama
pandemi Covid 19 semakin
menguntungkan bagi pengiklan product
placement di drama Korea. Strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh Kopiko menjadi sponsor di drama
Korea Vincenzo merupakan usaha Kopiko
untuk membangun kepercayaan merek,
usaha memahami pasar yang tepat, dan
menciptakan keselarasan konten dan
saluran Vincenzo dan product knowledge
Kopiko. Dilihat dari Hubungan bilateral
Indonesia Korea melalui Comprehensive
Economic Partnership Agreement
memuluskan jalan Kopiko menjadi
sponsor dalam Drama Korea Vincenzo
2021.
Daftar Pustaka
Kotler, P., dan Armstrong, G.,
2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., dan Keller, K.L.,
2012. Marketing Management.
Jakarta: Indeks Kelompok
Gramedia.
VOI, 2020. Mendalami Invasi Drama
Korea : Dukungan Pemerintah
dan Strategi Pelaku Industri,
Jakarta, VOI.id diambil dari laman
https://voi.id/tulisan-
seri/6203/mendalami-invasi-
drama-korea-dukungan-
pemerintah-dan-strategi-pelaku-
industri diunduh pada tanggal 30
Mei 2021
Prahadi, Yeffrie Yundiarto, 2015. Kopiko
Mendunia, ini Rahasianya,
Jakarta, swa.co.id diambila dari
laman https://swa.co.id/business-
champions/brands/ibba/kopiko-
mendunia-ini-rahasianya diunduh
pada tanggal 30 Mei 2021
Wulandari, Dwi. 2021. Bikin Heboh
Netizen, Ini Alasan Kopiko
Sponsori Drama Korea
Vincenzo, Jakarta, mix.co.id
diambil dari laman
https://mix.co.id/marcomm/brand-
communication/bikin-heboh-
netizen-ini-alasan-kopiko-
sponsori-drama Korea-vicenzo/
diunduh pada tanggal 29 Mei 2021
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 05 No. 01 Tahun 2021
p ISSN : 2580-1899 | e ISSN : 2656-5706 | DOI:
Drakor Rasa Kopiko .............................................................................................................. 16
Calledasia, 2021. Korea Selatan Terus
Alami Penurunan Populasi
Sejak Awal 2021, Seoul, Times
Indonesia diambil dari laman
https://www.idntimes.com/news/w
orld/calledasia/korea-selatan-terus-
alami-penurunan-populasi-sejak-
awal-2021-c1c2/1 diunduh pada
tanggal 30 Mei 2021
BPS, 2020, Hasil Sensus Penduduk
2020, Jakarta, Badan Pusat
Statistik diambil dari laman
https://www.bps.go.id/pressrelease
/2021/01/21/1854/hasil-sensus-
penduduk-2020.html diunduh pada
tanggal 30 Mei 2021
Stephanie, Conney, Oik Yusuf, 2021.
Riset Ungkap Lebih dari
Separuh Penduduk Indonesia
“Melek Media” Sosial, Jakarta,
Kompas.com diambil dari laman
https://tekno.kompas.com/read/20
21/02/24/08050027/riset-ungkap-
lebih-dari-separuh-penduduk-
indonesia-melek-media-sosial
diunduh pada tanggal 2 Juni 2021
Mailoa, Melisa, 2020. Penonton Drama
Korea Angkatan Covid-19 :
Pandemi Covid-19 Berhasil
Membuat Serial Drama Korea
Makin Populer, Jakarta,
Detik.com diambil dari laman
https://news.detik.com/x/detail/int
ermeso/20201221/Penonton-
Drama Korea-Angkatan-Covid-19/
diunduh pada tanggal 2 Juni 2021
Yuniartha, Lidya, 2019. Sah, Indonesia
dan Korea Selatan telah resmi
tandatangani IK-CEPA, Jakarta,
Kontan.co.id diambil dari laman
https://nasional.kontan.co.id/news/
sah-indonesia-dan-korea-selatan-
telah-resmi-tandatangani-ik-cepa
diunduh pada tanggal 30 Mei 2021
... Di Indonesia salah satu budaya populer yang digemari adalah budaya K-pop. K-Pop merupakan upaya Korea menyebarkan budaya populer melalui industri musik, makanan, teknologi televisi, fashion bahkan budaya tradisional Korea yang menjadi penciri di antara negara-negara lain, selain itu K-Pop merupakan keberhasilan ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh Korea Selatan (Susanti, 2021 Fokus peneliti merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh brand lokal Somethinc dalam bentuk kolaborasi bersama grup idola K-Pop NCT DREAM. Melalui kegiatan kolaborasi tersebut peneliti ingin mendeskripsikan pandangan penggemar terhadap kolaborasi Somethinc dengan NCT DREAM. ...
Article
Full-text available
Marketing communication is a method used by companies and brands in conveying messages to potential customers by persuading, directing, and reminding a product, either directly or indirectly. Collaboration is a concrete example of promotional activities in marketing communications. The development of technology makes the promotion of activities change towards digitalization and facilitates the exchange of information and culture and creates popular culture. The emergence of K-Pop idol groups is a product of the music industry, where the Indonesian people themselves have great enthusiasm for the presence of K-Pop idol groups. The purpose of this study was to find out and describe fan comments on the Somethinc x NCT DREAM collaboration promotional activities. Theoretical foundation in research is marketing communications, collaboration, Korean wave¸ and fans. This research was conducted using a qualitative approach and researchers conducted interviews with four informants. The results of this study are that NCT DREAM fans see collaborative activities with Somethinc as promotional activities that benefit both parties. As fans they are aware of marketing activities that can introduce Brand Something to a wider audience. On the other hand, other K-Pop fans can get to know NCT DREAM through this collaboration. Komunikasi pemasaran merupakan cara yang diterapkan oleh perusahaan maupun brand dalam menyampaikan pesan kepada calon konsumen dengan cara membujuk, menginformasikan dan mengingatkan terhadap suatu produk baik secara langsung maupun tidak langsung. Kolaborasi merupakan salah satu contoh konkret dari kegiatan promosi dalam komunikasi pemasaran. Berkembangnya teknologi membuat kegiatan promosi mengalami perubahan ke arah digitalisasi dan memudahkan terjadi pertukaran informasi dan budaya dan melahirkan budaya populer. Munculnya grup idola K-Pop merupakan hasil produk industri musik, dimana masyarakat Indonesia sendiri memiliki antusias yang besar terhadap kehadirannya grup idola K-Pop. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pandangan penggemar pada kegiatan promosi kolaborasi Somethinc x NCT DREAM. Landasan teoritis dalam penelitian adalah komunikasi pemasaran, kolaborasi, Korean wave¸dan penggemar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan peneliti melakukan wawancara kepada empat informan. Hasil dari penelitian ini bahwa penggemar NCT DREAM melihat kegiatan kolaborasi bersama Somethinc sebagai kegiatan promosi yang menguntungkan kedua belah pihak. Sebagai penggemar mereka sadar bahwa kegiatan pemasaran yang dapat memperkenalkan brand Somethinc kepada khalayak yang lebih luas. Sebaliknya penggemar K-Pop lainnya bisa mengenal NCT DREAM melalui kolaborasi ini.
Article
Full-text available
Diplomacy in business is needed to make market expansion activities more effective. This step by MNCs is then referred to as business diplomacy and also benefits the state because it can simultaneously become a means of diplomacy and achieve state interests. Mayora Indah Ltd. is a giant MNC from Indonesia that can dominate the global market. The success of Mayora Indah Ltd. in filling the global market can be seen in the popularity of Kopiko as their flagship product. This article aims to determine the strategies of business diplomacy taken by Mayora Indah Ltd to achieve the company's interests successfully. This article will then review the concepts related to business diplomacy proposed by Alammar & Pauleen (2016) as a foundation for analyzing the case study. This research finds that in the core knowledge competencies, Mayora Indah Ltd. applies internal knowledge through exposure to Kdrama producers related to Kopiko, with the aim that they can understand the product that will later be aired. Meanwhile, on multi-perspective consideration, Mayora Indah Ltd. invests in manufacturing in the Philippines and buys coconut commodities for environmental scanning.
Prinsip-prinsip Pemasaran
  • P Kotler
  • G Dan Armstrong
Kotler, P., dan Armstrong, G., 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Marketing Management. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
  • P Kotler
  • K L Dan Keller
Kotler, P., dan Keller, K.L., 2012. Marketing Management. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Kopiko Mendunia, ini Rahasianya, Jakarta, swa.co.id diambila dari laman
  • Yeffrie Prahadi
  • Yundiarto
Prahadi, Yeffrie Yundiarto, 2015. Kopiko Mendunia, ini Rahasianya, Jakarta, swa.co.id diambila dari laman https://swa.co.id/businesschampions/brands/ibba/kopikomendunia-ini-rahasianya diunduh pada tanggal 30 Mei 2021
Bikin Heboh Netizen, Ini Alasan Kopiko Sponsori Drama Korea Vincenzo, Jakarta, mix.co.id diambil dari laman
  • Dwi Wulandari
Wulandari, Dwi. 2021. Bikin Heboh Netizen, Ini Alasan Kopiko Sponsori Drama Korea Vincenzo, Jakarta, mix.co.id diambil dari laman https://mix.co.id/marcomm/brandcommunication/bikin-hebohnetizen-ini-alasan-kopikosponsori-drama Korea-vicenzo/ diunduh pada tanggal 29 Mei 2021
Hasil Sensus Penduduk 2020, Jakarta, Badan Pusat Statistik diambil dari laman
BPS, 2020, Hasil Sensus Penduduk 2020, Jakarta, Badan Pusat Statistik diambil dari laman https://www.bps.go.id/pressrelease /2021/01/21/1854/hasil-sensuspenduduk-2020.html diunduh pada tanggal 30 Mei 2021
Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia
  • Conney Stephanie
  • Oik Yusuf
Stephanie, Conney, Oik Yusuf, 2021. Riset Ungkap Lebih dari Separuh Penduduk Indonesia "Melek Media" Sosial, Jakarta, Kompas.com diambil dari laman https://tekno.kompas.com/read/20
Penonton Drama Korea Angkatan Covid-19 : Pandemi Covid-19 Berhasil Membuat Serial Drama Korea Makin Populer
  • Melisa Mailoa
Mailoa, Melisa, 2020. Penonton Drama Korea Angkatan Covid-19 : Pandemi Covid-19 Berhasil Membuat Serial Drama Korea Makin Populer, Jakarta, Detik.com diambil dari laman https://news.detik.com/x/detail/int ermeso/20201221/Penonton-Drama Korea-Angkatan-Covid-19/ diunduh pada tanggal 2 Juni 2021