ArticlePDF Available

Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Mahasiswa dengan Metode WH-Questions

Authors:

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah WH - Questions berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis teks argumentasi mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia sebanyak 40 siswa yang dipilih secara acak. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok siswa sebagai sampel, satu sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes menulis dan dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan menulis kelompok eksperimen adalah 77,25 dan termasuk dalam kategori baik. Rata-rata siswa yang diajar menulis teks argumentasi dengan menggunakan WH - Questions adalah 77.25, sedangkan rata-rata siswa yang diajar menulis teks argumentasi tanpa WH - Questions adalah 67,75. Hal ini terlihat dari hasil akhir analisis uji-t yang menyatakan bahwa nilai t-hitung lebih tinggi dari t-tabel (5,5599 > 0,320). Terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa dalam menulis teks argumentasi antara siswa yang diajar menggunakan WH - Questions dan yang tidak menggunakan strategi WH - Questions. Setelah menganalisis data, ditemukan hasil bahwa kemampuan menulis mahasiswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
278 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022
JURNAL ILMIAH KORPUS
Vol. 6 No. 3, 2022
ISSN (online): 2614-6614
Available online at https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/index
doi: https://doi.org/10.33369/jik.v6i3.25085
Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Mahasiswa dengan Metode
WH-Questions
1Siti Aminah Hasibuan; 2 Fatin Nadifa Tarigan
1,2
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia
Korespondensi: nadifafatin11@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah WH - Questions
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menulis teks argumentasi mahasiswa.
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia sebanyak 40 siswa yang dipilih secara
acak. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok siswa
sebagai sampel, satu sebagai kelompok eksperimen dan satu lagi sebagai kelompok
kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes menulis dan
dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
kemampuan menulis kelompok eksperimen adalah 77,25 dan termasuk dalam
kategori baik. Rata-rata siswa yang diajar menulis teks argumentasi dengan
menggunakan WH - Questions adalah 77.25, sedangkan rata-rata siswa yang diajar
menulis teks argumentasi tanpa WH - Questions adalah 67,75. Hal ini terlihat dari
hasil akhir analisis uji-t yang menyatakan bahwa nilai t-hitung lebih tinggi dari t-tabel
(5,5599 > 0,320). Terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa dalam menulis
teks argumentasi antara siswa yang diajar menggunakan WH - Questions dan yang
tidak menggunakan strategi WH - Questions. Setelah menganalisis data, ditemukan
hasil bahwa kemampuan menulis mahasiswa kelas eksperimen lebih baik daripada
kelas kontrol.
Kata Kunci: kemampuan, menulis, argumentasi, WH- Questions
Abstract
The objective of this study was to find out whether WH - Questions had a significant
effect on students' ability to write argumentative text. The subjects of this study were
40 students of the English Education Study Program Universitas Pembinaan
Masyarakat Indonesia who were randomly selected. This type of research was
experimental research with two groups of students as samples, one as the
experimental group and one as the control group. Data collection was carried out
using a writing test and analyzed using a t-test. The results showed that the average
writing ability of the experimental group was 77.25 and was included in the good
category. The average of students who were taught to write argumentation texts
using WH - Questions was 77.25, the average of students who were taught to write
argumentation texts without WH - Questions was 67.75. It can be seen from the
final results of the t-test analysis which states that the t-count value is higher than t-
table (5.5599 > 0.320). There were differences in students' writing skills in writing
argumentation texts between students who were taught using the WH - Questions
and those who did not use the WH - Questions strategy. After analyzing the data, it
was found that the students' writing ability in the experimental class was better than
the control class.
Keywords: ability, writing, argumentation, WH- Questions
Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Mahasiswa dengan Metode WH-Questions
Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022 279
PENDAHULUAN
Salah satu keterampilan berbahasa yang penting diajarkan mulai dari tingkat sekolah
hingga perguruan tinggi yaitu keterampilan menulis. Pasalnya, dalam kegiatan menulis
siswa dapat melatih keterampilan untuk mengembangkan gagasan yang ia punya
dengan bahasa yang dituliskan (Oktaviani et al., 2018). Belajar menulis akan memakan
waktu lebih lama daripada belajar berbicara, karena menulis membutuhkan ketelitian
dan variasi yang lebih besar. Banyak siswa merasa sulit untuk belajar menulis, karena
menulis tidak hanya membutuhkan pembentukan kosa kata dan fungsi tata bahasa
yang baik, tetapi juga perlu menyusun kata dan kalimat dengan baik untuk membuat
paragraf yang baik ke yang lain untuk mengatur bahasa tulisan yang baik. Untuk itu,
siswa harus menguasai keterampilan menulis dengan baik.
Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, namun harus melalui
latihan dan praktik. Keterampilan menulis menuntut kemampuan yang kompleks
walaupun hanya menulis sebuah karangan sederhana. Sutarna dalam Ihsan (2018)
menyatakan bahwa keterampilan menulis membutuhkan kemampuan yang intens
dalam menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah untuk menerjemahkan isi pikiran
dan perasaan ke dalam bentuk tulisan.
Dalam penulisan, mahasiswa seringkali mengalami kesulitan pada penguasaan
kosakata dan tata bahasa. Kesulitan mendapatkan ide atau gagasan pun selalu menjadi
hambatan, padahal dalam menulis, penulis dituntut harus memiliki ide, gagasan serta
kosakata yang memadai yang akan diangkat dalam menulis. Pada hakikatnya semua
orang pasti memiliki sejumlah ide dalam benaknya. Namun, masih banyak mahasiswa
kurang mampu menuangkan ide-idenya dan mengembangkannya menjadi sebuah
paragraf yang kemudian menjadi sebuah tulisan yang baik.
Kemampuan menulis karangan merupakan salah satu kemampuan menulis
yang krusial untuk dikembangkan ketika belajar bahasa. Menulis bukan hanya sekedar
untuk komunikasi tetapi juga untuk menyelesaikan tugas yang bermakna dalam
pembelajaran dan pemikiran. Sedangkan karangan pada dasarnya merupakan kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf dan didasarkan pada pemikiran penulis sehingga
pembaca memahaminya (Naimatul Hidayah & Rahayu Pujiastuti, 2020). Dengan kata
lain, kemampuan menulis karangan berarti siswa dituntut untuk bisa menulis dalam
bentuk paragraf dan teks.
Salah satu karangan yang menarik untuk diteliti yaitu karangan argumentasi
mahasiswa. Argumentasi didefinisikan sebagai suatu bentuk retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan akhirnya
bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 2010).
Kemampuan argumentasi sangat penting terutama bagi para mahasiswa. Melalui
argumentasi penulis menyajikan fakta-fakta yang mampu meyakinkan pembaca suatu
pendapat atau suatu hal tertentu itu benar. Argumentasi merupakan dasar yang paling
fundamental untuk menyatakan sikap atau pendapat mengenai suatu hal.
Siti Aminah Hasibuan & Fatin Nadifa Tarigan
280 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022
WH-Question adalah kumpulan kata tanya yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu seperti menanyakan waktu, tempat, orang, benda, alasan, cara,
dan sebagainya. WH-Question juga bisa disebut pertanyaan terbuka karena
menjelaskan sesuatu, bukan hanya untuk mendapatkan jawaban ya/tidak.
Berdasarkan Sitepu & Indari (2021) WH-Question yang terdiri dari what, who, where,
when, why dan how.
Brown pada Otaki (2020) menyatakan bahwa WH-Questions memainkan
peran penting dalam kata tanya. Misalnya, “apa”, “siapa”, “di mana” dan “kapan”
dapat digunakan untuk menanyakan informasi dalam orientasi karena orientasi
meliputi judul dan pengenalan tokoh, latar waktu dan tempat suatu cerita. Terkait
dengan pernyataan tersebut, penelitian ini WH-Questions memainkan peran sentral
dalam teks argumentasi
Penelitian terdahulu tentang kemampuan menulis sudah banyak dilakukan.
Penelitian Selong (2018) pada siswa kelas XI SMK AS-Sidiqi Lenek Tahun ajaran
2017/2018 menemukan bahwa WH-Questions efektif untuk meningkatkan
kompetensi siswa dalam menulis teks argumentasi. Selain itu, Permatasari (2021)
meneliti siswa kelas X SMA Islam Walisongo Rowo Tengah Sumber Baru Jember
tahun ajaran 2020/2021 yang tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan
menulis siswa dengan menerapkan WH- Questions melalui media sosial. Penelitian
ini menemukan bahwa penerapan strategi WH-Questions dapat meningkatkan
keterampilan menulis teks argumentasi siswa melalui facebook sebagai media
pengajaran. Penelitian sebelumnya lainnya dilakukan oleh Arohman (2018)
menemukan bahwa melalui WH-Question, siswa menjadi lebih fokus dalam
memperoleh informasi dari bacaan.
Berdasarkan observasi awal di lingkungan Universitas Pembinaan
Masyarakat Indonesia, masih banyak ditemukan mahasiswa yang tidak mampu dalam
menulis karangan argumentasi. Masalah dari penelitian ini mahasiswa tidak tahu
bagaimana memulai menulis teks argumentasi, motivasi siswa dalam belajar bahasa
Inggris rendah, dan teknik pembelajaran yang digunakan guru masih monoton.
Meskipun sulit, siswa harus mampu menyelesaikannya agar keterampilan menulis
akan meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Guru harus mampu merangsang olah
pikir dan kreativitas siswa dalam mengungkapkan perasaan atau gagasannya secara
tertulis. Selain itu, dalam proses belajar mengajar menulis, guru memiliki peran
penting agar siswa dapat meningkatkan keterampilan menulisnya dengan baik.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2018), penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang melibatkan data statistik atau
numerik atau kuantitas. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan desain penelitian
Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Mahasiswa dengan Metode WH-Questions
Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022 281
eksperimen yang melibatkan pre-test dan post-test untuk mengukur prestasi siswa dalam
menulis teks recount.
Penelitian eksperimental adalah perbandingan dua kelompok. Kelompok yang
mendapat perlakuan disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak
mendapat perlakuan disebut kelompok kontrol. Dalam penelitian ini membandingkan
dua kelas yang menggunakan metode pengajaran yang berbeda, yaitu metode ceramah
dan strategi WH-Questions. Selain itu, peneliti ingin mengetahui seberapa efektif strategi
WH-Questions dalam pengajaran menulis teks argumentasi.
Sugiyono (2018) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri
dari: objek/subjek yang memiliki kualitas dan ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian menarik kesimpulan. Sedangkan populasi penelitian ini
adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris semester IV tahun akademik
2021/2022 dengan jumlah populasi sebanyak 40 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan
teknik sample acak (random sampling). Pengambilan sampel acak adalah bagian dari teknik
pengambilan sampel di mana setiap sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan Maggie dan Chan (2004) menyatakan prosedur dalam pengajaran menulis
dengan WH Questions sebagai berikut:
a) Peneliti memberitahukan kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari.
b) Di sini, peneliti menjelaskan kepada siswa untuk mempelajari tentang menulis
paragraf argumentasi dengan menggunakan WH-Question. Sebelum peneliti
menjelaskan tentang topik yang akan dibahas, peneliti melakukan pendahuluan.
c) Peneliti menjelaskan kepada siswa apa itu paragraf argumentasi dan menjelaskan
ciri-ciri bahasa dan susunan paragraf dari paragraf argumentasi. Sebelum peneliti
menjelaskan secara detail tentang teks argumentasi, peneliti melakukan
permainan sebagai pemanasan agar siswa tertarik untuk belajar.
d) Peneliti memberikan contoh paragraf argumentasi dan siswa mengidentifikasi
struktur generik paragraf tersebut.
e) Peneliti menjelaskan WH-Question sebagai panduan dalam menulis paragraf
argumentasi.
f) Peneliti menerapkan dan menjelaskan WH-Pertanyaan bagaimana menjawab
dan mengembangkannya menjadi paragraf yang baik.
f) Peneliti meminta siswa untuk menjawab WH-Question sebagai panduan bagi
mereka untuk menulis dan menulis argumentasi paragraf yang baik.
Data dalam penelitian ini berupa nilai dari karangan argumentasi mahasiswa.
Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pembinaan
Masyarakat Indonesia. Ada dua kelas yang dipilih sebagai sampel dalam percobaan ini
Siti Aminah Hasibuan & Fatin Nadifa Tarigan
282 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022
dimana siswa berpartisipasi dalam dua jenis tes; pre-test dan post-test yaitu semester IV
tahun akademik 2021/2022 berjumlah 40 siswa dan dibagi dua kelas. Berdasarkan hasil
pre-test kelompok eksperimen dan kelompok control, dapat disimpulkan bahwa nilai
rata-rata kelompok eksperimen adalah 77,25 dan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah
67,75.
Tabel 4.5
Nilai Rata-Rata Siswa
Pre Test
Post Test
Grup Eksperimen
49,25
77,25
Grup Kontrol
47,75
67,75
Setelah mengetahui hasil tes, peneliti membandingkan hasil post-test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelompok
eksperimen adalah 77,25 dan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 67,75. Artinya,
penggunaan metode WH Questions berpengaruh pada penulisan argumentasi
mahasiswa.
Perhitungan nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
77,25 dan 67,75. Jika kita membandingkan kedua rata-rata tersebut, terlihat jelas bahwa
rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelompok kontrol. Selisih
antara kedua rata-rata tersebut adalah 11,16. Ini menunjukkan bahwa ada perlakuan yang
efektif.
Setelah mendapatkan nilai t, peneliti mengkonsultasikan nilai pada tabel t untuk
mengetahui apakah perbedaannya signifikan atau tidak. Sebelum percobaan dilakukan,
tingkat signifikansi penggunaannya telah dibagi. Peneliti menggunakan taraf signifikansi
5% (0,05).Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 40 siswa, dengan derajat kebebasan
(df) 38. Derajat kebebasan dapat dicari dengan menggunakan rumus n-2. Nilai pada t-
tabel adalah 0,320 untuk taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 38. Jika nilai t hitung
> t tabel maka hipotesis alternatif diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari
pengajaran menulis menggunakan metode than WH-Questions. Jika nilai t < t tabel maka
hipotesis nol ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengajaran menulis
menggunakan strategi WH-Questions dibanding tanpa strategi WH-Questions.
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa t-tabel adalah 0,320. Nilai
t yang diperoleh adalah 5,5599. Jadi, nilai t lebih tinggi dari nilai kritis. Nilai t yang
diperoleh lebih besar dari nilai kritis pada tabel (5,5599>0,320). Dengan demikian,
penelitian ini dapat dikatakan valid dan reliabel.
Adapun hasil di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari
teknik WH-Questions terhadap kemampuan mahasiswa dalam menulis teks argumentasi.
Terlihat bahwa nilai siswa menjadi lebih baik dengan menggunakan teknik WH-
Questions. Hal ini terlihat setelah membandingkan skor pre-test (sebelum menggunakan
teknik WH-Question) dan post-test (setelah menggunakan teknik WH-Question).
Kemampuan Menulis Teks Argumentasi Mahasiswa dengan Metode WH-Questions
Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022 283
Pembahasan
Penelitian ini mengamati keterampilan menulis teks argumentasi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia. Peneliti
menggunakan subjek ini karena mereka mengalami kesulitan dalam menulis teks argumentasi.
Salah satu kesulitan dalam proses menulis siswa adalah mereka tidak tahu bagaimana memulai
menulis teks argumentasi . Maka, berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan
WH-Questions argumentasi untuk membantu siswa belajar menulis teks argumentasi,
khususnya dalam menulis secara sistematis.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran dengan menggunakan teknik WH-
Questions dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam menulis teks
argumentasi, karena metode ini memiliki banyak kelebihan. Salah satu keuntungan dari strategi
ini adalah strategi WH-Questions membantu siswa mengatur atau merencanakan sebelum
menulis, sehingga memudahkan mereka dalam menulis teks argumentasi.
Hasil studi ini sejalan dengan penelitian tentang metode WH-Questions yang
dilakukan oleh Mashur (2018) pada siswa kelas XI SMK AS-Sidiqi Lenek tahun pelajaran
2017/2018 dan penelitian Asnawan dan Permatasari (2020) pada siswa kelas X SMA Islam
Walisongo Rowo Tengah Sumber Baru. Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas, hal ini
membuat peneliti lebih kuat untuk melakukan penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan pre-test untuk mengetahui
kemampuan awal menulis teks argumentasi siswa sebelum diberikan perlakuan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 60 sedangkan skor terendah adalah 40
dan skor rata-rata adalah 49,25. Setelah perlakuan selesai, peneliti memberikan post-test. Hasil
post-test menunjukkan nilai tertinggi 85, terendah 70, dan nilai rata-rata 77,25. Berdasarkan
pembahasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi WH-Questions dapat menjadi
solusi bagi guru untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata
pelajaran menulis yaitu menulis teks argumentasi, karena dibuktikan dengan skor rata-rata pre-
test yang dibangun dari 49,25, sebelum perlakuan menjadi 77,25 setelah perlakuan.
PENUTUP
Penggunaan strategi WH-Questions untuk mengajar menulis dapat
meningkatkan keterampilan menulis siswa. Hal ini diperhitungkan bahwa siswa membuat
kemajuan yang signifikan dalam keterampilan menulis mereka. Untuk mendukung
pernyataan tersebut, berikut rinciannya.
1. Nilai rata-rata siswa yang diajar dengan metode WH-Questions adalah 77,25.
Berdasarkan tabel 3.5 berada pada rentang 75-84 yang dikategorikan baik. Oleh karena
itu, tingkat siswa yang diajarkan menulis dengan menggunakan Strategi WH-Pertanyaan
baik. Para siswa memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen
dibandingkan pada kelompok kontrol.
2. Dengan menganalisis rumus uji-t, diperoleh hasil uji-t lebih tinggi dari t-tabel yaitu
5,5599>0,320, sehingga ada perbedaan yang signifikan dalam prestasi siswa antara siswa
Siti Aminah Hasibuan & Fatin Nadifa Tarigan
284 Jurnal Ilmiah Korpus, Vol. 6(3), 2022
yang diajar menulis oleh WH -Questions dan prestasi siswa antara siswa yang diajar
menulis tanpa menggunakan strategi WH-Questions. Terdapat keefektifan strategi WH-
Questions untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik WH-Questions dalam
pembelajaran menulis efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Hidayah, N., & Pujiastuti, R. (2020). ANALISIS KESALAHAN EJAAN KARANGAN
PESERTA DIDIK KELAS VIII A SMPN 35 SURABAYA. Jurnal Ilmiah Buana
Bastra, 7(2), 19-25.
Ihsan, B., Putri, T. N. C., & Sari, R. (2018). Analisis Kesalahan Penggunaan Kata dalam
Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Bumirejo Kepohbaru
Bojonegoro. Pentas: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 42-49.
Oktaviani, F., Rohmadi, M., & Purwadi, P. (2018). Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia pada Karangan Eksposisi Siswa Kelas X MIPA (Studi Kasus di SMA
Negeri 4 Surakarta). BASASTRA, 6(1), 94-109.
Otaki, K., Sato, M., Ono, H., Yusa, N., Sugisaki, K., Yusa, N., ... & Kohut, A. (2020).
The ergative subject preference in the acquisition of wh-questions in Tongan.
In BUCLD 44: Proceedings of the 44th Annual Boston University Conference on Language
Development (pp. 465-478).
Permatasari, Y. D. (2021). Implementing Wh-Questions Strategy To Improving Students’
Writing Ability On Facebook As The Teaching Media. International Journal of
Educational Research & Social Sciences, 2(6), 1640-1650.
Selong, L. T. (2018). THE EFECT OF WH QUESTION TOWARD GENERATING
IDEA IN WRITING OF RECOUNT TEXT AT ELEVENTH GRADE
STUDENTS OF SMK AS-SIDIQI LENEK IN THE SCHOOL YEAR 2017
2018. Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani, 6(1).
Sitepu, S. P. B., & Indari, A. (2021). THE CORRELATION BETWEEN
STUDENTS’UNDERSTANDING IN WH-QUESTIONS AND THEIR
SPEAKING ABILITY IN EXPRESSION OF ASKING AND GIVING
OPINIONS OF THE EIGHTH YEAR STUDENTS OF SMP SWASTA
HARAPAN BANGSA KUALA. Serunai: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(1), 28-38.
... Text is a complete expression of human thoughts that includes situations and contexts as a realization of value and norm systems based on noble characters [16]. Text-based Indonesian language learning with persuasive text content in eighth-grade junior high school, as stated by Hasibuan and Tarigan [17] indicates that persuasive text is one type of text that contains invitations or presents persuasive elements, encouraging or persuading readers to follow the writer's instructions. According to Pane et al., writing persuasive text involves paragraphs inviting, advising, persuading, or suggesting to readers, with persuasion emphasizing the reader's emotions or feelings [18], One characteristic of persuasive paragraphs is the use of words that are invitations/suggestions such as "let's" or "come on," which in persuasive texts can convince readers with proper arguments or reasons [19], [20]. ...
... Hasibuan & Tarigan, 2022;Tarigan et al (2023) kesulitan dalam mengelola dan membangun landasan teori yang berkualitas untuk dijadikan referensi merupakan tantangan umum dalam penulisan artikel ilmiah bagi mahasiswa. Penggunaan aplikasi Consensus menjadi semakin penting dalam upaya untuk mengatasi masalah ini. ...
Article
Full-text available
Kemampuan menulis landasan teori dalam karya ilmiah merupakan aspek penting dalam pengembangan pengetahuan dan keberhasilan dalam dunia akademik. Namun, banyak mahasiswa sering menghadapi kesulitan dalam memahami konsep dasar landasan teori serta menyusunnya dengan benar dalam karya ilmiah mereka. Untuk mengatasi hambatan ini, kegiatan pelatihan dilakuan dengan pelatihan penggunaan aplikasi Consensus sebagai alat bantu dalam mengembangkan kemampuan menulis landasan teori. Kegiatan ini melibatkan kelompok mahasiswa dalam pelatihan penggunaan aplikasi Consensus. Pelatihan ini mencakup pemahaman dasar-dasar landasan teori, pengorganisasian informasi, dan pemanfaatan aplikasi Consensus dalam menyusun landasan teori. Hasil PkM memperlihatkan aplikasi Consensus mampu memperkuat kemampuan mahasiswa dalam menulis landasan teori yang kohesif dan terstruktur. Memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa yang tertarik dalam meningkatkan keterampilan menulis landasan teori dalam konteks karya ilmiah. Kegiatan ini juga mendukung pentingnya teknologi pendukung dalam pendidikan tinggi untuk menjembati proses pembelajaran yang lebih efisien dan efektif.
Article
Full-text available
Model pembelajaran problem based learning, dapat memberikan pengaruh yang tinggi bila diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Kemudian pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji paired sample t-test, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari model pembelajaran problem based learning. Pada pengujian hipotesis data yang digunakan adalah hasil pretest dan posttest siswa pada kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS versi 30 yang diperoleh bahwa nilai thitung sebesar -5,429 karena nilai signifikansi (sig) sebesar 0,001 maka dapat disimpulkan H0 ditolak H1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran problem based learning berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kemampuan menulis teks argumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang memperoleh rata-rata nilai 80 lebih tinggi dari kelas kontrol yang memperoleh rata-rata nilai 72 hasil yang berbeda yang disebabkan pemberian perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelas.
Article
Full-text available
This research discusses the analysis of language errors in Deddy Corbuzier's podcast with Nadiem Makarim as a learning medium for writing argumentative texts. This research aims to find out mistakes to become a tool in improving students' abilities in writing argumentative texts. The method used is a qualitative approach, this research uses descriptive methods and content analysis to analyze podcasts. The results of this research show that there are various language errors, such as grammar, word choice or diction, and sentence structure. By paying attention to these mistakes, students can improve the quality of oral and written arguments.
Article
Full-text available
Kemampuan berbicara bahasa Inggris merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran bahasa asing, namun seringkali siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa melalui penggunaan Project-Based Learning (PjBL) berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS). Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas selama dua siklus dengan melibatkan 40 mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada setiap siklus, mahasiswa diberikan proyek berbicara bahasa Inggris yang melibatkan HOTS. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa setelah penerapan model PjBL berbasis HOTS. Mahasiswa menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam menyusun kalimat, menggunakan tata bahasa yang tepat, dan menyampaikan pesan dengan jelas dan koheren. Selain itu, model PjBL berbasis HOTS mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatkan motivasi dan meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antar siswa. Penggunaan model PjBL berbasis HOTS dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa khususnya mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta memperluas pengetahuan dan pemahaman mereka dalam bahasa Inggris. Kata Kunci: kemampuan berbicara, Bahasa Inggris, Project Based Learning, HOTS
Article
em>This study aims to describe and explain the form of language errors in the field of phonology, morphology, and syntax in the exposition essay of the student of X MIPA SMA N 4 Surakarta and describe the causes of language errors and efforts that can be done by teachers and students so that the Indonesian language error in the exposition essay by the students of X MIPA SMA N 4 Surakarta can be minimized. The research uses qualitative method with case study type. Research data in the form of Indonesian language error obtained through the exposition essay by the student of X MIPA and the data source used are documents and informants. Data collection technique conducted through observation, interviews, dan test. Data validity test used is triangulation method, informant review, dan intrarater. The result of this research are description of: (1) forms of language errors in the phonological field include capitalization misuse, misuse of punctuation, particle error, rewrite error, typographic error, and typing error; (2) the form of language error in the morphological field include mistakes of preposition, mistake of word formation, and error of pleonasm; (3) the form of language error in the syntax field include the phrase structure dan sentence structure; and (4) the factors causing the Indonesian language error not only comes from the students but also because of teacher and efforts that can be done to minimize language errors.</em
Analisis Kesalahan Penggunaan Kata dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Bumirejo Kepohbaru Bojonegoro. Pentas: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  • B Ihsan
  • T N C Putri
  • R Sari
Ihsan, B., Putri, T. N. C., & Sari, R. (2018). Analisis Kesalahan Penggunaan Kata dalam Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Bumirejo Kepohbaru Bojonegoro. Pentas: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 42-49.
Implementing Wh-Questions Strategy To Improving Students' Writing Ability On Facebook As The Teaching Media
  • Y D Permatasari
Permatasari, Y. D. (2021). Implementing Wh-Questions Strategy To Improving Students' Writing Ability On Facebook As The Teaching Media. International Journal of Educational Research & Social Sciences, 2(6), 1640-1650.
THE EFECT OF WH QUESTION TOWARD GENERATING IDEA IN WRITING OF RECOUNT TEXT AT ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMK AS-SIDIQI LENEK IN THE SCHOOL YEAR 2017
  • L T Selong
Selong, L. T. (2018). THE EFECT OF WH QUESTION TOWARD GENERATING IDEA IN WRITING OF RECOUNT TEXT AT ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SMK AS-SIDIQI LENEK IN THE SCHOOL YEAR 2017-2018. Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani, 6(1).
THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS'UNDERSTANDING IN WH-QUESTIONS AND THEIR SPEAKING ABILITY IN EXPRESSION OF ASKING AND GIVING OPINIONS OF THE EIGHTH YEAR STUDENTS OF
  • S P B Sitepu
  • A Indari
Sitepu, S. P. B., & Indari, A. (2021). THE CORRELATION BETWEEN STUDENTS'UNDERSTANDING IN WH-QUESTIONS AND THEIR SPEAKING ABILITY IN EXPRESSION OF ASKING AND GIVING OPINIONS OF THE EIGHTH YEAR STUDENTS OF SMP SWASTA HARAPAN BANGSA KUALA. Serunai: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(1), 28-38.