Abstrak Makalah ini membahas studi secara pragmatis tentang algoritma enkripsi Message Digest yang sering disebut dengan MD. MD adalah salah satu dari sekian banyak algoritma enkripsi yang menggunakan fungsi hash sebagai dasarnya. Sampai saat ini, rangkaian algoritma MD mencapai serinya yang ke 5 (MD5). Namun, beberapa enkripsi lain seperti SHA1, SHA-0, dan lain-lain, dianggap sebagai penerus
... [Show full abstract] dari serial MD karena masih menggunakan basis yang sama yaitu fungsi hash. Fungsi hash sendiri adalah sebuah metode yang menghasilkan alamat memori dari kunci perintah yang diberikan. Fungsi ini membuat sebuah "sidik jari digital" dari data jenis apapun dengan cara mentranspose dan mensubtitusi data tersebut. "sidik jari digital" ini dikenal luas dengan sebutan hash value. Fungsi hash ini bersifat non-injektif. Ini berarti 2 nilai yang sama dalam suatu range belum tentu (namun sangat disarankan) memiliki domain yang sama. Selain itu, fungsi hash memiliki domain yang tidak terbatas dan range yang dapat ditentukan pengguna sesuka hati(terbatas). Dalam perkembangannya, fungsi hash yang dipakai di kriptografi secara umum memiliki sifat yang sama dalam memroses domain. Fungsi hash dalam kriptografi membaca string, rentetan karakter yang sangat panjang, kemudian memrosesnya dan menghasilkan sebuah kode dengan panjang digit tertentu. Fungsi hash yang digunakan dalam kriptografi bersifat sangat ideal, karena perubahan 1 karakter dalam string yang diproses akan mengubah kode hasil enkripsi secara total, sehingga hampir mustahil untuk dipecahkan.