ArticlePDF Available

Systematic Review: Analisis Pengadaan Musik Kerja terhadap Produktivitas Kerja Tenaga Kerja

Authors:

Abstract

This research was conducted to see the effectiveness of the procurement of work music on labor productivity. This study uses a systematic review method by finding 15 types of research articles, research articles are considered inclusion criteria based on PICOS (Population, Intervention, Comparison, Study Design Results, Year of Publication, and Language) as follows: 1) human sample, 2) work music intervention, 3) comparison of giving work music and not giving work music, 4) results: work productivity, 5) research articles, 6) articles published in 2012 until 2022, 7) in English and Indonesian. Procurement of work music is associated with increased worker productivity. This is indicated by research relevant to the increase in productivity. A 2014 study found that music had a significant effect on work morale and work productivity. This is also reinforced by evidence that the higher the morale, the higher the productivity of the workforce. Based on the results of a systematic review conducted, it shows that occupational safety and health programs in the form of procurement of work music are able to increase worker productivity found in various types of work so that they can optimally increase the benefits of the employer agency. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektifitas pengadaan musik kerja terhadap produktivitas kerja tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan menemukan 15 jenis artikel penelitian, artikel penelitian dianggap kriteria inklusi berdasarkan PICOS (Populasi, Intervensi, Perbandingan, Hasil Desain Studi, Tahun Publikasi, dan Bahasa) sebagai berikut: 1) sampel manusia, 2) intervensi musik kerja, 3) perbandingan pemberian musik kerja dan tidak pemberian musik kerja, 4) hasil: produktivitas kerja, 5) artikel penelitian, 6) artikel yang diterbitkan pada 2012 sampai 2022, 7) dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pengadaan musik kerja berhubungan dengan peningkatan produktivitas pekerja. Hal ini ditunjukkan dengan penelitian relevan dengan peningkatan produktivitas tersebut. Penelitian 2014 menyebutkan bahwa ditemukannya pengaruh signifikan musik terhadap semangat kerja dan produktivitas kerja. Hal ini juga diperkuat dengan bukti semakin tinggi semangat kerja maka akan meningkatkan produktivitas kerja tenaga kerja. Berdasarkan hasil systematic review yang dilakukan menunjukkan program keselamatan dan kesehatan kerja berupa pengadaan musik kerja mampu meningkatkan produktivitas pekerja yang ditemukan pada berbagai jenis pekerjaan yang ada sehingga mampu meningkatkan keuntungan instansi pemberi kerja secara optimal.
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health
ISSN: 2528-2999 (Print): 2528-3006 (Online)
DOI: 10.17977/um044v7i22022p8-17
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Systematic Review: Analisis Pengadaan Musik Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Tenaga Kerja
Afan Alfayad, Endang Dwiyanti*
Universitas Airlangga, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Mulyorejo, Jawa Timur, 60115, Indonesia
*Penulis korespondensi, Surel: endang.dwiasfar@fkm.unair.ac.id
Paper received:27-10-22; revised:28-11-22; accepted:13-12-22
Abstract
This research was conducted to see the effectiveness of the procurement of work music on labor
productivity. This study uses a systematic review method by finding 15 types of research articles,
research articles are considered inclusion criteria based on PICOS (Population, Intervention,
Comparison, Study Design Results, Year of Publication, and Language) as follows: 1) human sample,
2) work music intervention, 3) comparison of giving work music and not giving work music, 4)
results: work productivity, 5) research articles, 6) articles published in 2012 until 2022, 7) in English
and Indonesian. Procurement of work music is associated with increased worker productivity. This
is indicated by research relevant to the increase in productivity. A 2014 study found that music had
a significant effect on work morale and work productivity. This is also reinforced by evidence that
the higher the morale, the higher the productivity of the workforce. Based on the results of a
systematic review conducted, it shows that occupational safety and health programs in the form of
procurement of work music are able to increase worker productivity found in various types of work
so that they can optimally increase the benefits of the employer agency.
Keywords: work music; work productivity; workers
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektifitas pengadaan musik kerja terhadap produktivitas
kerja tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan menemukan 15
jenis artikel penelitian, artikel penelitian dianggap kriteria inklusi berdasarkan PICOS (Populasi,
Intervensi, Perbandingan, Hasil Desain Studi, Tahun Publikasi, dan Bahasa) sebagai berikut: 1)
sampel manusia, 2) intervensi musik kerja, 3) perbandingan pemberian musik kerja dan tidak
pemberian musik kerja, 4) hasil: produktivitas kerja, 5) artikel penelitian, 6) artikel yang diterbitkan
pada 2012 sampai 2022, 7) dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pengadaan musik kerja
berhubungan dengan peningkatan produktivitas pekerja. Hal ini ditunjukkan dengan penelitian
relevan dengan peningkatan produktivitas tersebut. Penelitian 2014 menyebutkan bahwa
ditemukannya pengaruh signifikan musik terhadap semangat kerja dan produktivitas kerja. Hal ini
juga diperkuat dengan bukti semakin tinggi semangat kerja maka akan meningkatkan produktivitas
kerja tenaga kerja. Berdasarkan hasil systematic review yang dilakukan menunjukkan program
keselamatan dan kesehatan kerja berupa pengadaan musik kerja mampu meningkatkan
produktivitas pekerja yang ditemukan pada berbagai jenis pekerjaan yang ada sehingga mampu
meningkatkan keuntungan instansi pemberi kerja secara optimal.
Kata kunci: musik kerja; pekerja; produktivitas kerja
1. Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung terus membutuhkan interaksi
sosial. Peningkatan kualitas hidup manusia terus menjadi tolak ukur keberlangsungan
kehidupan bagi mereka. Manusia merupakan pelaku ekonomi paling berpengaruh yang
memandang pekerjaan sebagai kebutuhan yang menunjang pemenuhan kebutuhan hidupnya
serta merasa bekerja merupakan pengabdian yang mulia (Suma’mur, 2014).
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
9
Perekonomian Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan. Salah satunya sektor
industri Indonesia yang terus mengalami perkembangan. Hal ini sejalan dengan upayanya
untuk menjadi 10 negara industri berpengaruh dunia. Selain itu, tujuan pengembangan
industri juga sesuai dengan strategi dalam menghadapi revolusi 4.0 (Satya, 2018).
Berdasarkan strategi tersebut, diperlukan upaya peningkatan produktivitas di setiap
sektor industri yang ada di Indonesia. Produktivitas ini dimaknai sebagai bentuk capaian
berdasarkan kemampuan tenaga kerja untuk melakukan proses produksi dibandingkan
dengan input yang digunakan sebagai luaran berupa produk barang atau jasa yang diproses
dalam kurun waktu yang singkat (Prasetyo, 2016). Selain itu, perusahaan menjadikan tolak
ukur keberhasilan program kerjanya pada produktivitas kerja yang berbanding lurus saat
terjadi kenaikan produktivitas tenaga kerja maka berdampak pula pada kenaikan keuntungan
yang perusahaan dapatkan (Ramandhani, 2018).
Peningkatan produktivitas ini berhubungan dengan peningkatan beban kerja yang
diberikan kepada tenaga kerja yang tidak menutup kemungkinan kemunculan rasa bosan
dalam pekerjaannya. Penyebab rasa bosan yang muncul dilatar belakangi oleh kondisi
pekerjaan yang cenderung monoton, berulang-ulang, dan dilakukan setiap harinya (Rahayu,
2013). Merespon fenomena tersebut, perlu diupayakan inovasi manajemen dalam
menyediakan solusi untuk mencegah terjadinya kebosanan dan stres kerja pada tenaga kerja.
Hal ini dapat diselenggarakan dengan pengadaan music kerja yang sesuai di tempat kerja demi
peningkatan produktivitas kerja tenaga kerja.
Musik secara mendasar dapat mempengaruhi psikologis manusia (Akbar, 2007). Bukti
konkrit yang diberikan dalam penelitian (Akbar, 2007) tersebut menunjukkan bahwa musik
kerja berpengaruh kearah positif terhadap aspek fisiologis, psikologis, dan perilaku tenaga
kerja sehingga lebih bersemangat dalam beraktivitas atau bekerja. Bahkan dalam penelitian
lainnya menunjukkan bahwa musik kerja dapat menurunkan angka kelelahan kerja dan tingkat
absensi oleh tenaga kerja (Mangkunegara, 2005). Berdasarkan keharusan peningkatan
produktivitas kerja tenaga kerja oleh perusahaan serta kemungkinan kemunculan rasa bosan
dan stres kerja yang dirasakan, maka dari itu penulis membuat systematic review yang
bertujuan untuk melihat analisis pengadaan musik kerja terhadap produktivitas kerja tenaga
kerja. Sehingga mampu menyeimbangkan produktivitas dengan kenyamanan bagi tenaga
kerja.
2. Metode
Sumber referensi sistematis dalam mengulas artikel dari berbagai sumber seperti google
school, science direct, garuda jurnal, neliti jurnal, dan pubmed. Pencarian data menggunakan
pencarian Boolean dengan menggunakan kata kunci “musik kerja AND produktivitas kerja”
dan “work music AND work productivity”. Item pelaporan opsional untuk Tinjauan Sistematis
dan Meta Protokol Analisis (PRISMA-P) digunakan untuk menulis tinjauan sistematis ini.
Semua referensi ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan tahun publikasi
tertentu dari 2012 hingga 2022. Artikel yang ditemukan dari 5 halaman pertama mesin pencari
untuk masing-masing kata kunci didata dan dikumpulkan. Referensi di setiap artikel yang
ditemukan selama pencarian awal juga diselidiki, dan artikel atau jurnal yang ditemukan
selama pencarian awal juga diselidiki dan artikel atau jurnal yang relevan dengan topik akan
diidentifikasi dan diulas dalam penulisan ini. Gambar 1 menunjukkan diagram pencarian data
analisis pengadaan musik kerja terhadap produktivitas kerja tenaga kerja.
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
10
`
Gambar 1. Diagram Pencarian Data Analisis Pengadaan Musik Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Tenaga Kerja
Total penelusuran data berbasis musik kerja (n=682.145). Data difokuskan pada musik
kerja terhadap produktivitas kerja (n=47). Selanjutnya, cari berdasarkan jenis artikel
penelitian (n=15). Kemudian dari 15 jenis artikel penelitian, artikel penelitian dianggap
kriteria inklusi berdasarkan PICOS (Populasi, Intervensi, Perbandingan, Hasil Desain Studi,
Tahun Publikasi, dan Bahasa) sebagai berikut: 1) sampel manusia, 2) intervensi musik kerja,
Hasil pencarian judul yang sesuai dengan tujuan penelitian
(n = 47)
Artikel yang lolos duplikasi (n = 35)
Indenfication
Screening
Eligibity
Kriteria Inklusi:
- Populasi:
Manusia
- Intervensi:
Musik Kerja
- Compration:
Pemberian
Musik Kerja
dan Tidak
Pemberian
Musik Kerja
- Outcome:
Produktivitas
kerja
- Tahun
publikasi: 2012
2022
- Artikel
Penelitian
- Bahasa Inggris
dan Bahasa
Indonesia
Artikel yang free acsess (n = 26)
Artikel yang abstraknya sesuai (n = 19)
Artikel penelitian (n = 15)
Include
Jurnal yang direview setelah dieliminasi dan sesuai dengan
topik penelitian dan dibaca keseluruhan (n=8)
Hasil pencarian artikel menggunakan keyword melalui
database Google Scholar, Garuda Jurnal, Pubmed, dan Neliti
(n = 682.145)
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
11
3) perbandingan pemberian musik kerja dan tidak pemberian musik kerja, 4) hasil:
produktivitas kerja, 5) artikel penelitian, 6) artikel yang diterbitkan pada 2012 2022 hal ini
dikarenakan ilmu pengetahuan terus mengalami perkembangan sehingga dengan batas
pencarian 10 tahun akan menghasilkan temuan yang lebih update atau terbaru dalam ilmu
pengetahuan dan penelitian, 7) dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Adapun kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah intervensi yang digunakan bukan musik kerja dalam
produktivitas, output pengaruh musik kerja yang tidak pada produktivitas kerja, penelitian
tidak dalam format artikel ilmiah, batas penelitian lebih dari 10 tahun, dan menggunakan
bahasa selain Inggris dan Indonesia.
Setelah seluruh tahapan dilakukan, penulis memperoleh 15 artikel penelitian
internasional yang memenuhi kriteria yang kemudian digunakan untuk sintesis dan analisis.
Berdasarkan kriteria inklusi yang lebih rinci dan memenuhi kriteria, dianalisis dan disintesis
dengan akumulasi 8 artikel penelitian yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Matriks Literature Review Analisis Pengadaan Musik Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Tenaga Kerja
No
Judul dan Tahun
Metode, Desain, dan
Sampel
Teknik Analisis
Hasil
1
Pengaruh Musik
Terhadap
Semangat Kerja
Dan
Produktivitas
Tenaga Kerja di
Bagian Linting
Rokok PT. Djitoe
Indonesia
Tobako
Surakarata. 2014.
Temuan ini adalah
jenis penelitian
survei analitik
dengan pendekatan
cross sectional dan
rancangan one grup
pretest and posttest
design. Populasi
penelitian ini
adalah karyawan
bagian linting rokok
sejumlah 38 orang.
Analisis yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah Wilcoxon
Rank Test
menggunakan
SPSS versi 17.
Hasil penelitian ini
adalah ditemukannya
pengaruh signifikan
musik terhadap
semangat kerja dan
produktivitas kerja.
Hal ini juga diperkuat
dengan bukti
semakin tinggi
semangat kerja maka
akan meningkatkan
produktivitas kerja
tenaga kerja.
2
Pengaruh Jenis
Musik Terhadap
Short Term
Memory Pada
Mahasiswa
Pekerja. 2016.
Penelitian ini
dilakukan pada 60
mahasiswa pekerja
dengan klasifikasi
rentang usia 23
35 tahun dengan
jenis kelamin pria.
Jenis pekerjaan
mahasiswa pada
sampel penelitian
ini adalah operator
dan staff
perusahaan
elektronik dan
galangan kapal.
Penelitian ini
dianalisis dengan
pengukuran
performansi STM
(Short Term
Memory) dengan
menggunakan
Design Tool pada
item Short Term
Memory Span
Test.
Hasil penelitian ini
berupa keoptimalan
yang dihasilkan
dengan implementasi
musik kerja pada
mahasiswa pekerja
dengan keberhasilan
penurunan kesalahan
sebesar 83%.
3
Perbedaan
Sebelum dan
Sesudah
Pemberian Musik
Pengiring Kerja
Terhadap
Sampel yang
digunakan dalam
penelitian ini
adalah 80 pekerja
wanita yang
didapatkan
Penelitian ini
dianalisis dengan
menggunakan
Paired T-test.
Hasil yang ditemukan
dalam penelitian ini
berupa pengadaan
musik memiliki
pengaruh yang besar
terhadap
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
12
Peningkatan
Produktivitas
Pada Pekerja
Wanita Pabrik
Rokok Gagak
Hitam Kabupaten
Bondowoso.
2013.
menggunakan
metode simple
random sampling.
produktivitas kerja
dengan jenis musik
dangdut.
4
Music in the
Workplace
Environment and
Productivity.
2020.
Penelitian
menggunakan
metode tinjauan
literatur melalui
penelitian kualitatif
dan deskriptif
terhadap jurnal dan
artikel yang
dipelajari.
Penelitian ini
dianalisis secara
kualitatif dan
deskriptif.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
pengadaan musik di
tempat kerja
merupakan langkah
yang baik untuk
meningkatkan
produktivitas kerja
yang ditandai dengan
adanya peningkatan
kemampuan dalam
pengelolaan tugas
pekerjaan menjadi
lebih optimal.
5
Probe Into the
Role of Music
Therapy in
Workplace Health
Management.
2022.
Penelitian ini
menggunakan
metode survei
untuk melihat
keefektifan
kegiatan pengadaan
musik kerja
terhadap efisiensi
karyawan. Subjek
dari penelitian ini
adalah 50
karyawan
perusahaan yang
terlibat pekerjaan
mental dan 50
karyawan yang
terlibat aktivitas
fisik.
Penelitian ini
menggunakan
analisis dari
aplikasi statistik
SPSS.
Hasil penelitian yang
ditemukan bahwa
pengadaan musik
kerja dalam
manajemen
kesehatan mampu
meningkatkan secara
efektif produktivitas
kerja karyawan. Hal
ini ditunjukkan
dengan meringankan
tekanan kerja
karyawan,
meningkatkan
perasaan antara
karyawan, dan
meningkatkan
efisiensi kerja
karyawan.
6
Light
Acupuncture and
Five Element
Music Therapy
for Nurses’
Mental Health
and Well Being
During And Pots
Covid-19:
Protocol For A
Randomized
Cross-Over
Feasibility Study.
2022.
Penelitian ini
menggunakan studi
kelayakan cross
over dua acak
melibatkan run-in 1
minggu dan
intervensi 2
minggu. Subjek
penelitian ini
adalah 36 perawat.
Penelitian ini
dianalisis dengan
SPSS dalam
menemukan
rata-rata dan
standar deviasi
data normal dan
media.
Hasil utama dari
penelitian ini adalah
untuk mengevaluasi
kelayakan kombinasi
pengobatan
akupunktur ringan
dan terapi musik lima
elemen untuk
meningkatkan
kesehatan mental
dan kesejahteraan
perawat. Hasil kedua
akan mencakup
kecemasan dan
depresi,
produktivitas kerja
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
13
dan aktivitas, dan
penilaian kualitas
hidup.
7
Improvement in
work Productivity
After Group Voice
Therapy in
Professional
Voice Users.
2022.
Penelitian ini
menggunakan
metode kuesioner
pada kelompok PVU
(professional voice
users) dengan
durasi 7 minggu
sejak Januari 2018
hingga Desember
2020.
Temuan ini
menggunakan
kuesioner
productivity and
activity
impairment
questionnaire
(WPAI) yang
dianalisis dengan
uji Wilcoxon
signed-rank.
Hasil penelitian ini
adalah PUV
mengalami
peningkatan
produktivitas kerja
setelah mendapatkan
terapi musik secara
optimal.
8
Hubungan
Penerapan Musik
Kerja Islami
Dengan Kejadian
Stress Kerja di
Sakinah
Supermarket.
2019.
Jenis penelitian
deskriptif
menggunakan
desain cross
sectional dengan
subjek penelitian
40 pekerja di
supermarket
tersebut.
Penelitian ini
dianalisis dengan
menggunakan uji
korelasi
spearman.
Penelitian ini
memberikan hasil
berupa penerimaan
musik kerja islami
pada pekerja dengan
kategori tinggi
(52,5%) bahkan
sangat tinggi (45%)
dan kejadian stres
kerja mayoritas
responden dalam
kategori stres kerja
ringan (72,5%).
Selain itu
ditunjukkan adanya
korelasi antar
variabel tersebut.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengadaan Musik Kerja Pada Pekerja Linting Rokok PT Djitoe Indonesia
Tobako Surakarta
Temuan ini bertujuan dalam mengidentifikasi pengaruh musik terhadap semangat kerja
dan produktivitas kerja bagian linting PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta (Astuti et al.,
2014). Penelitian ini merupakan jenis survei analitik dengan keterlibatan peneliti dalam
menggali sebab akibat fenomena kesehatan dapat terjadi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang
digunakan pada penelitian sebanyak 38 orang pekerja dengan metode total sampling pada
bulan Oktober 2013. Hasil temuan penelitian ini dianalisis dengan univariat dengan uji statistic
Wilcoxon rank test dengan signifikansi 0,05. Kesimpulan dapat dihasilkan diselaraskan dengan
ketentuan penarikan hipotesis berupa nilai p ≤ 0,05 maka Ho diterima dan p > 0,05 maka Ho
tolak.
Hasil temuan dalam penelitian ini berupa pengadaan musik di tempat kerja PT. Djitoe
Indonesia Tobako Surakarta tepatnya pada sektor linting rokok menunjukkan signifikansi
sebesar 0,000 yang menunjukkan adanya peningkatan semangat kerja pada tenaga kerja. Hasil
ini relevan dengan penelitian siswanto yang menyebutkan bahwa semangat kerja merupakan
bagian dari psikologis seseorang. Semangat kerja ini mendorong kemunculan rasa senang
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
14
sehingga seseorang akan lebih giat dan konsisten terhadap pekerjaannya untuk mencapau
tujuan yang ditetapkan perusahaan. Hal ini tentunya akan berdampak pada produktivitas kerja
yang optimal. Di samping itu, juga ditemukan penelitian yang mendukung penemuan dari
penelitian utama yang menunjukkan bahwa musik kerja berpengaruh besar terhadap
semangat kerja. Selain itu, juga banyak faktor lainnya yang mempengaruhi semangat kerja
diantaranya faktor kepemimpinan, pengawasan, dan kebutuhan.
Dalam aspek produktivitas, temuan dalam penelitian utama ini menunjukkan musik
memiliki signifikansi 0,000 yang menunjukkan pengaruh antara musik kerja dalam
meningkatkan produktivitas kerja PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta. Ada beberapa
penyajian musik yang dapat disesuaikan dengan selera pendengarnya yang tentunya
berdampak positif terhadap kualitas kerja karena kondisi psikologis karyawan menjadi lebih
segar dan enjoy. Input dalam meningkatkan produktivitas adalah dengan membuat kondisi
perasaan pekerja menjadi senang dan gembira melalui pengadaan musik kerja tersebut.
Berdasarkan perolehan analisis yang dilakukan terkait pengadaan musik kerja terhadap
produktivitas kerja sebelum dan setelah pemutaran musik kerja menunjukkan peningkatan
setelah mengadakan musik kerja. Berbeda dengan temuan tersebut, semangat kerja dan
produktivitas kerja menunjukkan tidak ditemukannya hubungan signifikan antara keduanya.
Hal ini dikarenakan hasil yang diperoleh p value nya 0,125 > 0,05. Penelitian ini juga
menemukan responden dengan produktivitas kerja yang stabil menurun. Hal ini bukan
disebabkan oleh pengadaan musik kerja melainkan adalah faktor lain seperti tembakau tidak
sesuai standar yang mempersulit pekerja melintingnya menjadi sebuah rokok (Astuti et al.,
2014).
Karyawan perusahaan ini memiliki ketertarikan musik dangdut (97,37%), musik
campursari (94,74%), dan musik jenis lainnya (13,16%). Dengan demikian dapat diberikan
rekomendasi berdasarkan penelitian ini berupa perusahaan yang harus menyediakan musik
kerja sesuai dengan ketertarikan tenaga kerja untuk mengurangi kebosanan pekerja. Selain itu,
perusahaan juga perlu mengatur jadwal pemutaran musik kerja sesuai ketentuan yaitu:
Pukul 09.00 13.00: tanpa musik kerja
Pukul 10.30 12.30: dengan musik kerja
Pukul 12.30 14.00: dengan musik kerja
3.2 Pengadaan Musik Kerja Pada Mahasiswa Pekerja Kepulauan Riau
Tujuan penelitian yang diperoleh yaitu mengidentifikasi pengaruh jenis musik terhadap
short term memory (STM) mahasiswa pekerja sebanyak 60 mahasiswa pekerja rentang usia 23
35 tahun dengan jenis kelamin pria. Jenis pekerjaan mahasiswa pada penelitian ini adalah
operator dan staff perusahaan elektronik dan galangan kapal. Penemuan hasil dalam penelitian
ini berupa jenis pekerjaan mahasiswa di industri elektronik (70%) dan galangan kapal (30%).
Lingkungan kerja pada sampel penelitian menunjukkan kondisi lingkungan berupa
suhu, cahaya dan kebisingan masih dalam batas ambang wajar sesuai dengan regulasi
Keputusan Menteri Kesehatan No, 261 Tahun 1998. Musik kerja ini dapat memberikan
kemampuan otak dalam mengumpulkan informasi dalam waktu yang singkat. Hal ini
dibuktikan melalui hasil perhitungan performansi sebesar 83% (4 kesalahan dari 30 soal yang
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
15
disajikan) sedangkan kondisi sebaliknya tanpa pengadaan musik kerja menunjukkan tingkat
kesalahan yang lebih tinggi. Dengan demikian rekomendasi yang dapat diberikan pada studi
kasus ini berupa komitmen manajemen untuk memberikan musik kerja yang nyaman demi
peningkatan produktivitas kerja mahasiswa sehingga kesalahan yang dihasilkan dapat lebih
sedikit dan mencapai keoptimalan kinerja (Siboro, 2016).
3.3 Pengadaan Musik Kerja Pada Pekerja Wanita Pabrik Rokok Gagak Hitam
Bondowoso
Tujuan dalam penelitian ini adalah melakukan tindakan analisis perbedaan sesudah dan
sebelum pengadaan musik pengiring atau musik kerja terhadap produktivitas kerja pabrik
Rokok Gagak Hitam. Temuan yang melibatkan 80 pekerja wanita ini menggunakan metode
pengambilan sampel simple random sampling dengan analisis data menggunakan paired t-test.
Penelitian ini menemukan bahwa pekerja wanita di pabrik rokok ini didominasi oleh
individu rentang usia produktif yaitu 20 50 tahun. Masa kerja pada pekerja wanita di PT.
Gagak Hitam menunjukkan durasi selama 5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan
peningkatan produktivitas kerja setelah mendapatkan pengadaan musik kerja pada minggu
pertama sebesar 133.293,33 menjadi 145.530 setara dengan peningkatan 8,4%. Selanjutnya
sesuai dengan hasil analisis uji T sampel berpasangan menunjukkan signifikansi bahwa
pemberian musik dapat mempengaruhi produktivitas pekerja di PT. Gagak Hitam tersebut
pada bagian pelintingan rokok (Puspitaratna & Dwiyanti, 2013).
3.4 Pengadaan Musik Kerja di Tempat Kerja Manajemen Kesehatan
Penggunaan terapi musik atau pengadaan musik kerja secara efektif dalam meringankan
beban stress karyawan secara optimal. Hal ini juga kondusif dalam konsolidasi hubungan antar
pegawai. Selain itu, juga mampu memperkuat hubungan masing-masing departemen secara
baik, meningkatkan rasa memiliki dan kebahagiaan karyawan. Meningkatkan efisiensi kerja
karyawan, meningkatkan keuntungan dan produktivitas karyawan, dan membentuk budi
pekerti yang luhur.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada 50 karyawan yang bekerja dalam aspek
mental dan 50 pekerja yang cenderung banyak aktivitas fisik, ditemukan bahwa pengadaan
musik kerja dapat secara langsung mengurangi tekanan kerja dan memperbaiki pekerjaan
lebih efisien. Dengan demikian, pengadaan musik benar-benar efektif dalam produktivitas
kerja (Li, 2022).
3.5 Pengadaan Musik Kerja Pada Kesehatan Mental Perawat
Pengadaan musik kerja pada perawat ini merupakan salah satu tindakan non-
farmakologis yang diberikan dalam mengurangi beban masalah kesehatan mental perawat
serta menurunkan tingkat kecemasan berlebih pada mereka pasca pandemi Covid-19.
Pengadaan musik kerja atau terapi musik ini merupakan tindakan berkelanjutan yang hemat,
aman, dan optimal dalam modalitas lengkap menangani fenomena kesehatan mental perawat
tersebut. Dengan demikian, saat mental perawat sudah aman dan terkendali secara baik
melalui pengadaan musik kerja ini, selanjutnya mampu meningkatkan produktivitas kerja
perawat secara optimal (Wang et al., 2022).
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
16
3.6 Pengadaan Musik Kerja Sebagai Terapi Pada Musisi
Studi prospektif ini menunjukkan bahwa PVU menunjukkan peningkatan produktivitas
kerja yang diwakili sebagian besar oleh penurunan presenteeism setelah menyelesaikan suara
terapi. Peningkatan ini juga merambah ke kegiatan kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
pribadi pasien. Hasil ini menegaskan tren yang terlihat dalam penelitian sebelumnya bahwa
suara gangguan kronis mengurangi produktivitas kerja di tempat kerja dan pengobatan
gangguan suara dengan pengobatan yang ditargetkan, operasi atau terapi suara memperbaiki
defisit ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik bermanfaat pada proses terapi
dan tentunya juga dapat berdampak baik pada pengadaan musik kerja di tempat kerja sehingga
mampu meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan (Hu et al., 2022).
3.7 Pengadaan Musik Kerja Islami Pada Pekerja Supermarket
Program musik kerja islami merupakan salah satu inovasi pengadaan musik kerja yang
dilakukan oleh manajemen supermarket tersebut demi meningkatkan produktivitas kerja
yang optimal. Musik kerja islami dikemas dalam kemasan salawatan, murotal, musik islami
kontemporer, dan berbagai jenis musik lainnya. Berdasarkan hasil pengambilan data melalui
penyebaran kuesioner yang dilakukan menunjukkan mayoritas responden (52%) memiliki
penerimaan yang tinggi terhadap program musik kerja islami ini. Tidak hanya itu, berdasarkan
uji spearmen menunjukkan adanya hubungan kuat musik kerja islami dengan kejadian stress
kerja pada pekerja. Kondisi tersebut mampu mengindikasikan bahwa penerapan musik kerja
islami mampu mempengaruhi penurunan stress kerja pada pekerja Sakinah Supermarket.
Sehingga ketika stress kerja pekerja dapat diantisipasi dengan baik mampu meningkatkan
produktivitas pekerja secara berkelanjutan yang berdampak pada keuntungan yang diperoleh
sebuah instansi tersebut (Rozaq, 2019).
4. Simpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil analisis yang dilakukan, menunjukkan bahwa program
K3 dalam aspek ergonomi berupa pengadaan musik kerja merupakan langkah yang optimal
dalam meningkatkan produktivitas pekerja di berbagai sektor pekerjaan. Analisis yang
dilakukan melihat keefektifan pengadaan musik kerja diperuntukan pada jenis pekerjaan
seperti perawat, pelinting rokok, pekerja wanita, karyawan supermarket, pekerja mahasiswa,
dan pekerja manajemen kesehatan menunjukkan hasil yang benar-benar sesuai dengan teori
yang menggambarkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas kerja pada setiap
tenaga kerja. Sehingga kepada setiap pemberi kerja dan instansi harapannya mampu
melakukan tindakan ini untuk mencegah terjadi stress kerja akibat beban kerja yang diberikan
sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja yang berdampak langsung terhadap
keuntungan yang instansi dapatkan.
Daftar Rujukan
Akbar, A. (2007). Sistem automatic music emotion clasification. Bandung ITB.
Astuti, R. D., Tarwaka, Pgd., & Sri Darnoto, S. K. M. (2014). Pengaruh musik kerja terhadap tingkat kelelahan dan
produktivitas kerja karyawan unit filling Pt. Indo Acidatama Tbk, Kemiri, Kebakramat, Karanganyar.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hu, A., Rammage, L., Guillaud, M., & Meyer, T. K. (2022). Improvement in work productivity after group voice
therapy in professional voice users. Journal of Voice.
Preventia: The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 2022, 817
17
Li, G. (2022). Probe into the role of music therapy in workplace health management. Journal of Healthcare
Engineering, 2022.
Mangkunegara, A. (2005). Evaluasi Kinerja. Refika Aditama.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan.
Prasetyo, A. M. (2016). Hubungan antara kesenangan mendengarkan musik dangdut dengan tingkat
produktivitas karyawan home industry trio di Desa Tegalwangi Kabupaten Tegal.
Puspitaratna, M., & Dwiyanti, E. (2013). Perbedaan sebelum dan sesudah pemberian musik pengiring kerja
terhadap peningkatan produktivitas pada pekerja wanita pabrik rokok gagak hitam kabupaten
bondowoso. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2(2), 167174.
Rahayu, R. P. P. (2013). Efektivitas musik sebagai pengiring kerja dalam mengurangi kebosanan dan kelelahan
kerja: studi eksperimen pada karyawan laundry. Universitas Pendidikan Indonesia.
Ramandhani, H. P. (2018). Efektivitas musik pengiring kerja dalam menurunkan tingkat kebosanan pekerja
sortasi tembakau di KOPA Tarutama Nusantara Jember.
Rozaq, J. R. B. (2019). Hubungan penerapan musik kerja islami dengan kejadian stres kerja di Sakinah
Supermarket. The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health, 8(1), 6675.
Satya, V. E. (2018). Strategi Indonesia menghadapi industri 4.0. Info Singkat, 10(9), 1924.
Siboro, B. A. H. (2016). Pengaruh jenis musik terhadap short term memory pada mahasiswa pekerja (studi
kasus mahasiswa Teknik Industri Universitas Riau Kepulauan) The influence of music toward short
term memory on workers student. PROFISIENSI: Jurnal Program Studi Teknik Industri, 4(1).
Suma’mur, P. K. (2014). Higiene perusahaan dan kesehatan Kerja (Hiperkes) edisi 2. Penerbit Sagung Seto.
Jakarta.
Wang, C. C., Lo, J., Saunders, R., Adama, E., Bulsara, C., Etherton-Beer, C., & Yang, A. W. H. (2022). Light
acupuncture and five-element music therapy for nurses’ mental health and well-being during and post-
COVID-19: protocol for a randomised cross-over feasibility study. BMJ Open, 12(4), e057106.
... Background music during work can have a positive impact on employees' physiological, psychological, and behavioral aspects, which in turn is expected to enhance their work enthusiasm. Music that plays softly can boost an individual's work motivation by creating a cheerful and engaging atmosphere (Alfayad and Dwiyanti 2022). The use of music during working hours has been found to positively influence employee morale and productivity. ...
... The findings of this study support the research conducted by Alfayad and Dwiyanti (2022), which states that music has a significant influence on work enthusiasm. Likewise, these results are reinforced by studies conducted by (Anjar and Prabowo 2015;Dewi 2024;Ferdiyanto and Muttaqin 2017;Khofianam 2024) which found that dangdut music has a substantial impact on increasing work motivation. ...
Article
Full-text available
This study aims to analyze the relationship between listening to dangdut music and the work enthusiasm of chili-picking laborers in Pojok Village, Ponggok District, Blitar Regency. The method used is quantitative with a correlational research design. The research population includes all chili-picking laborers in the village, and a random sample of 30 individuals was selected. Hypothesis testing was conducted using the product moment correlation test. The results show a positive relationship between listening to dangdut music and workers’ enthusiasm, with a correlation coefficient of r = 0.561, which is greater than the critical value of r table = 0.3061 at a 5% significance level. Given that the significance level of 0.000 is below the threshold of 0.05, the null hypothesis (H₀) is consequently rejected, and the alternative hypothesis (H₁) is accepted. This indicates that dangdut music influences the work enthusiasm of chili-picking laborers.
Article
Full-text available
Introduction Australian nurses have experienced higher levels of anxiety during the COVID-19 pandemic compared with the prepandemic. This may have affected their long-term mental health and intention to stay in the profession resulting in a workforce shortage, which further impacts the health of the public. Management is urgently required to improve nurses’ well-being. However, there is limited evidence available. The proposed clinical trial aims to evaluate the feasibility and therapeutic effects of using a combination of light acupuncture and five-element music therapy to improve nurses’ mental health and well-being during and post-COVID-19. Methods and analysis This randomised, single blinding, two-arm cross-over feasibility study involves a 1-week run-in period, 2-week intervention and 1-week run-in period in between interventions. Thirty-six eligible nurses will be recruited from the community and randomised into either a combination of light acupuncture treatment and five-element music therapy group or no treatment group for 2 weeks. After a 1-week run in period, they will be swapped to the different group. The primary outcome of this study is to evaluate the feasibility of a combination of light acupuncture treatment and five-element music therapy to improve nurses’ mental health and well-being. The secondary outcomes will include anxiety and depression, work productivity and activity, and quality of life assessments. Participants will be asked to complete a set of online questionnaires throughout the trial period. All analyses will be performed in R Studio V.1.1.463. Ethics and dissemination Ethical approval was attained from Edith Cowan University’s Human Research Ethics Committee (No. 2021–02728-WANG). Research findings will be shared with hospitals and in various forms to engage broader audiences, including national and international conferences, presentations, open-access peer-reviewed journal publications, and local community workshop dissemination with healthcare professionals. Trial registration number Australian New Zealand Clinical Trials Registry: ACTRN12621000957897p https://www.anzctr.org.au/ACTRN12621000957897p.aspx
Article
Full-text available
With the rapid development of modern society, the rhythm of people’s life and work is also forced to speed up. Stress from various fields makes people’s health worse and worse. There are all kinds of pressures, and everyone in the torrent of the times has to face them. All kinds of pressures include life pressure, study pressure, and work pressure. Work pressure mainly comes from the pressure source, the individual’s cognition of the pressure source, and the state of tension. Once too much work pressure is generated, it will bring unnecessary trouble to employees’ lives and work and will also affect the company’s interests. How to effectively alleviate work pressure is a problem that we urgently need to solve now. Specific problems are analyzed in detail. First, analyze the causes of work pressure. First, the pressure source is identified, and the pressure source generally exists objectively. It generally includes heavy work tasks, long working hours, and frequent job transfers. It is not easy to go through the employees themselves. Second is change, so this requires changing the individual’s perception of the source of stress and the state of tension. In the continuous practice and research process of predecessors, some effective methods have been found, and music therapy is one of many methods, and music therapy has a wider range of effects and longer-lasting effects. This article mainly introduces how to effectively use music therapy in the work environment. It also includes a specific analysis of specific problems. The employees are mainly divided into mental workers and manual workers, and they are provided with different music therapy programs. The role of music therapy in workplace health management is such that it can effectively alleviate the work pressure of employees, enhance the feelings between employees, and improve the work efficiency of employees. Finally, the paper is summarized.
Article
Full-text available
Job stress is a physical and emotional disturbance as a result of a mismatch between capability, resources or the needs of workers coming from the worker's environment. Job stress is one of the most important issues discussed in the world of health, as some studies found its impacts on workers and productivity. To reduce the incidence of this work stress one of the Health Safety Environment (HSE) program was created. One of the Health Safety Environment (HSE) program which applied by Sakinah Supermarket is Islamic job music. The purpose of this study is to determine the relationship between Islamic music work with the incidence of job stress at Sakinah Supermarket. Quantitative research approach with cross sectional research design. The population in this research consist 68 workers, where research sample counted 40 workers. The variables studied were acceptance of Islamic music work and stressful work events. The data collection instrument used a questionnaire modification of the NIOSH Job Generic Stress Questionnaire. To test the relationship between variables Spearman correlation test used. The result of the research shows that workers' acceptance on Islamic music work in the high category (52.5%) is very high (45%) and the incidence of work stress does not exist where majority of respondents are in light work stress category (72.5%). Based on the Spearman correlation test the relationship between the two significant variables. Keywords: HSE program, islamic job music, job stress
Article
Objective A disordered voice may significantly impair the ability of workers to perform optimally on the job, especially those classified as professional voice users (PVU). Voice therapy is a common treatment option for voice disorders, but there are few studies demonstrating its effect on work productivity. The objective of this study was to evaluate the change in work productivity in PVU after group voice therapy. Study Design Prospective cohort study Setting Academic Voice Center Methods PVUs whose primary treatment for their voice disorder was voice therapy were recruited. Participants completed a 7-week group voice therapy course from January 2018 to December 2020. Participants completed the validated Work Productivity and Activity Impairment questionnaire (WPAI) which measured presenteeism (on the job work productivity impairment) and absenteeism (time missed from work), general self-efficacy scale (GSES), and Voice handicap index -10 (VHI-10) before and after group voice therapy. Changes in scores before and after therapy were compared using a Wilcoxon Signed-Rank test. Results Twenty-seven PVU were recruited; 25 had complete data (100% female, mean age 45.4 years, 68% teachers). Presenteeism (SD) decreased from 72.0% (23.3) to 36.8% (24.8), which represented a significant improvement of 35.2% (27.8) [95% CI 21.7-38.7; P < 0.001]. Activity impairment decreased from 48.4% (32.0) to 25.6% (23.8), which represented a significant improvement of 22.8% (26.5) [95% CI 20.7-37.0; P < 0.00]. There was no change in absenteeism (P = 0.27). Patients had high mean GSES of 34.4 (3.7) and abnormal mean VHI-10 of 18.2 (7.2). Changes in VHI-10 and GSES were not significant. Conclusion PVU had an improvement in work productivity that was largely represented by decreased presenteeism after completing group voice therapy.
Sistem automatic music emotion clasification
  • A Akbar
Akbar, A. (2007). Sistem automatic music emotion clasification. Bandung ITB.
Pengaruh musik kerja terhadap tingkat kelelahan dan produktivitas kerja karyawan unit filling Pt
  • R D Astuti
  • Pgd Tarwaka
  • S K M Sri Darnoto
Astuti, R. D., Tarwaka, Pgd., & Sri Darnoto, S. K. M. (2014). Pengaruh musik kerja terhadap tingkat kelelahan dan produktivitas kerja karyawan unit filling Pt. Indo Acidatama Tbk, Kemiri, Kebakramat, Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Evaluasi Kinerja. Refika Aditama
  • A Mangkunegara
Mangkunegara, A. (2005). Evaluasi Kinerja. Refika Aditama.
Metodologi penelitian kesehatan
  • S Notoatmodjo
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan.
Hubungan antara kesenangan mendengarkan musik dangdut dengan tingkat produktivitas karyawan home industry trio di Desa Tegalwangi Kabupaten Tegal
  • A M Prasetyo
Prasetyo, A. M. (2016). Hubungan antara kesenangan mendengarkan musik dangdut dengan tingkat produktivitas karyawan home industry trio di Desa Tegalwangi Kabupaten Tegal.
Perbedaan sebelum dan sesudah pemberian musik pengiring kerja terhadap peningkatan produktivitas pada pekerja wanita pabrik rokok gagak hitam kabupaten bondowoso
  • M Puspitaratna
  • E Dwiyanti
Puspitaratna, M., & Dwiyanti, E. (2013). Perbedaan sebelum dan sesudah pemberian musik pengiring kerja terhadap peningkatan produktivitas pada pekerja wanita pabrik rokok gagak hitam kabupaten bondowoso. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2(2), 167-174.