Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal Al-Taujih
p-ISSN : 2502-0625 , e-ISSN : 2715-7571
Volume 8 No. 2 Juli - Desember 2022 Hal 109-116
Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/
Received Desember 4th 2021; Accepted November 28th 2022; Published Desember 1 2 th 2022
109
STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI
KEJENUHAN BELAJAR DARING SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Muhammad Rafiul Muiz1* & Wahidah Fitriani 2& Aulia Fikri 3
Rafiulmuiz98@gmail.com ,wahidahfitriani@iainbatusangkar.ac.id
auliafikri46@gmail.com
UIN Mahmud Yunus Batu Sangkar
Abstract : The Covid-19 pandemic that has occurred has affected the Indonesian education
sector, so the policies of the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia
Number 3 of 2020 and Circular Letter Number 4 of 2020 must be enforced. This policy is known
as the distance education policy in online networks, the online learning process is carried out as
a solution, but this also has shortcomings, one of which is the boredom of learning experienced
by students. Boredom without proper handling can cause students to lose interest in learning.
Therefore, there must be an effort made by school counselors in order to reduce the saturation of
this online learning. The research method used is library research, which is carried out by
collecting data using various materials such as reference books, previous research results, and
various journals related to the problem. The technique of data collection is done by
documentation technique, data analysis technique is content analysis. The results showed that
the strategies that BK teachers could do to overcome online learning boredom in students
included achievement motivation strategies, self-regulated learning counseling strategies and
the last one is cinema counseling strategies.
Keywords:Teacher Guidance and Counseling Strategy; Study saturation; Pandemic
Abstrak : Pandemi covid-19 yang terjadi, mempengaruhi sektor pendidikan Indonesia, sehingga
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 dan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 harus diberlakukan. Kebijakan tersebut dikenal dengan,
kebijakan pendidikan jarak jauh dalam jaringan online (daring), proses belajar daring dilakukan
sebagai sebuah solusi, namun di sisi lain hal ini juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah
kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa. Kejenuhan yang terus menerus tanpa diikuti oleh
penanganan yang tepat dapat menyebabkan siswa kehilangan minat pada pembelajaran. Maka
dari itu, harus ada upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam rangka
pengentasan kejenuhan belajar daring ini. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah library research, yang dilakukan dengan mengumpulkan data dengan menggunakan
berbagai bahan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya, dan berbagai jurnal yang
berkaitan dengan masalah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi,
teknik analisis data adalah analisis isi. Hasil penelitian menunjukan bahwa, strategi yang dapat
dilakukan, oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi kejenuhan belajar daring pada
siswa diantaranya adalah, strategi motivasi berprestasi, strategi konseling self regulated learning
dan yang terakhir adalah strategi sinema konseling.
Kata Kunci: Strategi Guru Bimbingan dan konseling; Kejenuhan Belajar; Pandemi.
110 Muhammad Rafiul Muiz: Strategi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar ...
A. PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 yang terjadi di
seluruh dunia, mempengaruhi hampir setiap
sendi dalam kehidupan manusia, termasuk
salah satunya dalam sektor pendidikan.
Sehingga kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020 dan Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 harus diberlakukan.Kebijakan tersebut
dikenal dengan, kebijakan pendidikan jarak
jauh dalam jaringan online atau yang bisa
disebut dengan sistem belajar daring.
Pelaksanaan proses belajar mengajar, yang
harus dilakukan secara online atau daring ini
dilakukan dari rumah, dengan memanfaatkan
berbagai media yang mendukung seperti
gadget,laptop dan smartphone (Agusriani &
Fauziddin, 2021). Proses belajar daring
dilakukan sebagai solusi untuk menyikapi
situasi pandemi yang melanda, namun di sisi
lain hal ini juga memiliki kekurangan, salah
satunya adalah kejenuhan belajar yang
dialami oleh siswa, kejenuhan merupakan
sindrome psikologis yang memiliki ciri utama
kelelahan emosi, depersonalisasi dan
penurunan prestasi (Rinawati & Darisman,
2020). Lebih lanjut kejenuhan dalam
menghadapi proses belajar daring ini,
disebabkan oleh adanya tuntutan, agar siswa
selalu menaati tugas yang diberikan oleh guru,
ditambah aktivitas yang monoton dan selalu
mirip hampir di setiap hari, sehingga
membuat siswa merasa bosan. (Pawicara &
Conilie, 2020), (Hidayah, Aas Aliana Futriani
& Adawiyah, Al Robiah & Mahanani, 2021).
Kejenuhan belajar yang terjadi pada
siswa bisa terjadi dalam bentuk, kurangnya
motivasi, timbulnya rasa malas, munculnya
perilaku menunda nunda tugas, terlambat
dalam mengumpulkan tugas bahkan tidak
mengerjakan tugas sama sekali, tidak hanya
itu siswa bisa saja tidak hadir dalam proses
belajar mengajar. Kejenuhan belajar adalah
masalah yang dihadapi banyak siswa, jika
tidak segera ditangani akan berdampak serius
seperti berkurangnya motivasi dalam belajar,
kemalasan yang parah, dan penurunan
prestasi akademik (Muna, 2013). Kejenuhan
yang terus menerus tanpa diikuti oleh
penanganan yang tepat dapat menyebabkan
siswa kehilangan minat pada aktivitas
pembelajaran, sehingga merasa tidak nyaman,
bosan dan menjadi lebih stress, ketika
berulang kali dihadapkan pada aktivitas yang
sama. Maka dari itu, harus ada sebuah upaya
yang dilakukan oleh pendidik, dalam rangka
mengatasi kejenuhan yang terjadi ini. Sebagai
bagian dari pendidik, guru bimbingan dan
konseling harus terus menjalankan tugasnya,
karena masalah yang banyak dihadapi oleh
siswa selama masa pandemi adalah stres,
motivasi yang rendah, kejenuhan dan
kebosanan (Prawitasari, 2020). Oleh karena
itu, hendaknya guru bimbingan dan konseling
dapat menerapkan strategi yang tepat, terkait
penanganan masalah kejenuhan pada siswa
saat kegiatan belajar daring pada masa
pandemi covid-19 ini.
Pandemi covid-19 merupakan fenomena
penyebaran virus corona yang dimulai dari
wuhan cina dan telah menjangkau hampir
seluruh populasi dunia. Pandemi covid-19 ini
disebabkan oleh penemuan dan mutasi baru
dari virus SARSCoV yang sangat menular
dan sangat berbahaya (Handayani et al., 2020).
Hal ini memiliki dampak langsung pada
kehidupan manusia diseluruh dunia, setiap
sendi kehidupan manusia harus di batasi agar
penyebaran infeksi virus ini tidak semakin
meluas. Sektor pendidikan menjadi salah satu
bagian yang harus dibatasi sebagai akibat dari
pandemi yang terjadi, pada saat ini disrupsi
teknologi terjadi di dunia pendidikan,
pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan
100 persen di sekolah, secara tiba-tiba
mengalami perubahan yang sangat drastis dan
mengganti proses kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan sistem dalam jaringan
(Siahaan, 2020). Perubahan ini tentunya
membutuhkan penyesuaian baik oleh
pendidik maupun peserta didik, salah satu
dampak negatif dari pembelajaran daring
adalah kejenuhan yang terjadi pada peserta
didik. Kejenuhan belajar merupakan masalah
yang sering dihadapi peserta didik dalam
proses pembelajaran, yang mana dapat
membuat peserta didik merasa bahwa
usahanya dalam proses belajar tidak ada
artinya (Hanina, Putri & Faiz, 2021).
Sementara dalam pendapat lain dijelaskan
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 8 No.2 Juli - Desember 2022 111
bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi
dimana siswa tidak dapat berkonsentrasi pada
proses belajar yang membuat siswa tidak
tertarik dengan proses belajar (Sari, Farid &
Dewi, 2020). Kejenuhan belajar adalah suatu
keadaan mental, dimana seorang siswa
mengalami kebosanan yang luar biasa dalam
melaksanakan kegiatan belajar, dan
kebosanan tersebut menurunkan motivasi
belajarnya, timbulnya rasa malas yang kuat
dan penurunan prestasi belajar. (Muna, 2013).
Kejenuhan yang dialami oleh siswa selama
belajar daring ini bisa disebabkan oleh fakor-
faktor tertentu, Salah satu faktor yang
menyebabkan anak merasa jenuh karena
mereka merasa sudah terlalu lama belajar dari
rumah selama pandemi. (Trisnani & Astuti,
2021). Lebih lanjut, kejenuhan belajar daring
ini, juga disebabkan oleh adanya tuntutan,
kepada siswa agar selalu menaati tugas yang
diberikan oleh guru, ditambah aktivitas yang
monoton dan selalu mirip hampir di setiap
hari, sehingga membuat siswa merasa bosan.
(Pawicara & Conilie, 2020), (Hidayah, Aas
Aliana Futriani & Adawiyah, Al Robiah &
Mahanani, 2021). Kejenuhan yang terjadi
pada siswa tentu memiliki dampak, dampak
dari kejenuhan yang terjadi dalam proses
belajar daring seperti yang dijelaskan Slivar
dalam (Afifah, 2019) yaitu siswa mengalami
kesulitan berkonsentrasi, hal ini terutama
karena fokus pembelajaran membutuhkan
kemauan untuk belajar, dan ketika siswa
bosan, mereka tidak siap untuk menerima apa
guru yang ajarkan. Lebih lanjut dampak
kejenuhan belajar daring ini yaitu dapat
berdampak terhadap kesehatan pada siswa,
yang mana mereka akan mengalami sakit
kepala dan juga kesusahan dalam tidur yang
tentunya akan berdampak terhadap psikologis
siswa (Rufa’ida, 2019). Kejenuhan belajar
daring dengan dampak yang diberikannya,
harus mendapat perhatian serius terutama oleh
guru bimbingan dan konseling, karena hal ini
dapat menghambat perkembangan belajar dari
peserta didik. Harus ada upaya dan strategi
yang dilakukan oleh guru bimbingan dan
konseling dalam rangka membantu mengatasi
kejenuhan belajar daring siswa pada masa
pandemi ini. Menurut (Khalida & Fatimah, &
Williya, 2021) salah satu teknik konseling
individual yang dapat diharapkan mampu
mereduksi dan mengatasi kejenuhan belajar
daring yang dialami siswa yaitu teknik Self
Instruction
Terkait dengan kajian utama penelitian,
peneliti menemukan telah ada penelitian
sebelumnya yang mengkaji terkait dengan
kejenuhan belajar daring ini, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Pawicara dan Conilie
(2020), dengan judul Analisis pembelajaran
daring terhadap kejenuhan belajar
mahasiswa tadris biologi, dimana konsep
penelitian ini adalah penelitian yang mengkaji
tentang dampak pembelajaran daring terhadap
kejenuhan belajar mahasiswa tadris biologi,
kebaharuan dalam penelitian oleh Pawicara
dan Conilie ini adalah megkaji sebuah
fenomena yang baru terjadi saat adanya
pandemi covid-19, yaitu kejenuhan dalam
mengikuti belajar daring. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwasanya pembelajaran daring
memiliki dampak terhadap kejenuhan belajar
yang dirasakan oleh mahasiswa. Selanjutnya
ada peneltian oleh Trisnani dan Astuti (2021)
dengan judul Penguatan peran orang tua
dalam mengatasi kejenuhan belajar anak
selama pandemi covid-19. Konsep penelitian
ini adalah untuk mengkaji tentang bagaimana
penguatan peran orang tua untuk mengatasi
kejenuhan belajar pada anak yang terjadi
selama pandemi covid-19, penelitian ini juga
meneliti hal terbaru yang sedang terjadi yaitu
kejenuhan belajar sebagai akibat dari proses
belajar daring. Hasil penelitian ini yaitu,
strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua
dalam mengatasi kejenuhan belajar yang
dirasakan oleh anak antara lain, membawa
anak bermain dan rekreasi, memberikan
dukungan psikologis, serta memberikan
hadiah. Lebih lanjut penelitan yang dilakukan
oleh Khalida et.al (2021) dengan judul Teknik
self instruction berbasis online terhadap
kejenuhan belajar online siswa MTS kelas
112 Muhammad Rafiul Muiz: Strategi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar ...
VIII. Sedikit berbeda dari penelitan yang
dipaparkan di atas, penelitian oleh Khalida
et.al ini memiliki konsep melihat pelaksanaan
konseling dengan teknik konseling self
instruction berbasis online pada kejenuhan
belajar online siswa, hasil penelitian ini yaitu
implementasi konseling individual berbasis
online dengan teknik self-inatruction bagi
peserta didik yang dilakukan oleh guru BK
pada siswa yang mengalami masalah
kejenuhan belajar, dengan tujuan agar siswa
dapat menghilangkan kejenuhan belajar yang
dialami dan memiliki motivasi untuk
mengikuti kegiatan belajar daring
Berdasarkan kepada penelitian relevan,
peneliti menemukan belum adanya sebuah
kajian ataupun penelitian, yang mengkaji
terkait dengan konsep strategi atau upaya-
upaya yang dapat dilakukan, khususnya oleh
guru bimbingan dan konseling dalam
mengatasi kejenuhan belajar daring pada
siswa. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi
sangat penting untuk dilakukan, terlebih lagi
dengan adanya penelitian ini dapat membantu
guru bimbingan dan konseling dalam mencari
gambaran atau referensi, dalam rangka
mengatasi kejenuhan belajar pada siswa
selama pembelajaran daring.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah library research,
library research atau studi pustaka adalah
serangakaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca,
mencatat serta mengolah bahan penelitian.
(Mestika, 2008). Sejalan dengan pendapat di
atas (Sari & Asmendri, 2018) menyatakan
penelitian kepustakaan atau library research
adalah kegiatan penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan informasi dan data
dengan menggunakan berbagai bahan seperti
buku referensi, hasil penelitian serupa
sebelumnya, makalah, catatan, dan berbagai
jurnal yang berkaitan dengan masalah yang
sedang dipecahkan di perpustakaan. Disini
penulis mengumpulkan bahan bacaan dari
google scholar dan semantic scholar. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik
dokumentasi, dokumentasi menurut Arikunto
seperti yang dikutip dalam (Mirzaqon, 2018)
adalah teknik pengambilan data untuk hal-hal
atau variabel-variabel yang berupa catatan,
buku, makalah, atau artikel, majalah, dan lain-
lain. Lebih lanjut untuk teknik analisis data
adalah dengan analisis isi (analisis content)
teknik analisis isi merupakan teknik analisis
data yang bertujuan untuk mengambil
keputusan atau kesimpulan, berdasarkan
kepada analisis karakteristik tertentu, dan
menganalisis ciri-ciri tertentu melalui gagasan
utama teks secara terstruktur sebagaimana
adanya. (Amini & Suyadi, 2020).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Pengertian Kejenuhan Belajar Daring
Berdasrakan kepada literature yang
ditemukan proses pembelajaran pada masa
pandemi, yang dilakukan secara online
(daring) dan tanpa tatap muka langsung,
menimbulkan dampak pada peserta didik
salah satunya adalah kejenuhan dalam
mengikuti proses belajar secara daring.
Kejenuhan belajar adalah keadaan mental
ketika seseorang terlalu lelah dan bosan,
yang menyebabkan perasaan lesu atau
kehilangan motivasi untuk hidup saat
melakukan kegiatan belajar (Al Isfahani et
al., 2021). Kejenuhan belajar juga
merupakan sebuah kondisi dimana siswa
tidak dapat berkonsentrasi pada proses
belajar yang membuat siswa tidak tertarik
dengan proses belajar (Sari, Farid & Dewi,
2020). Sehingga dapat dipahami
bahwasanya, kejenuhan belajar daring
adalah kondisi yang dialami oleh siswa atau
peserta didik yang tidak mampu konsentrasi,
lelah, lesu dan tidak tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran daring yang
semestinya dijalani.
b. Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar
Daring
Kejenuhan belajar terjadi akibat dari
adanya tuntutan bagi peserta didik untuk
selalu mematuhi aturan tugas-tugas yang
diembankan untuk peserta didik. Kejenuhan
belajar juga terjadi karena kegiatan
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 8 No.2 Juli - Desember 2022 113
pembelajaran yang selalu sama dan stagnan
yang membuat kejenuhan belajar daring
oleh peserta didik disetiap harinya.
(Pawicara & Conilie, 2020). (Futriani &
Robiah & Mahanani, 2021). (Al Isfahani et
al., 2021)
c. Dampak Kejenuhan Belajar Daring
Konsekuensi paling serius dari kejenuhan
belajar adalah frustrasi yang parah, yang
menyebabkan perilaku abnormal dan
masalah kesehatan. (Pawicara & Conilie,
2020). Arirahmanto dalam (Pawicara &
Conilie, 2020) menyatakan bahwa dampak
dari kejenuhan belajar yaitu siswa
cenderung acuh terhadap pelajaran dengan
menunjukkan rasa tidak percaya diri, tidak
memahami dan menghindari pelajaran yang
telah diberikan. Sementara itu (Rufa’ida,
2019) menyatakan bahwa banyak anak
mengalami stres karena harus belajar
dengan cara ini di rumah, dan stres ini juga
dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental pada siswa. Lebih lanjut (Futriani &
Robiah & Mahanani, 2021) mengatakan
bahawasanya dampak kejenuhan belajar
daring pada siswa adalah mudah
tersinggung, malas, dan mudah frustasi.
d. Strategi Guru Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan pada literature yang
ditemukan bahwa, guru bimbingan dan
konseling seharusnya dapat berperan
dalam rangka mengatasi kejenuhan belajar
daring yang dialami oleh siswa. Hal ini
karena guru bimbingan dan konseling
adalah orang yang memiliki tanggung
jawab penuh atas permasalahan yang
dihadapi siswa dan untuk turut serta
membantu mereka dalam mengoptimalkan
potensi yang mereka miliki (Prawitasari,
2020). Untuk itu guru bimbingan dan
konseling, perlu menerapkan strategi yang
dapat dilakukan demi mengatasi kejenuhan
belajar yang terjadi. Selain memanfaatkan
peralatan teknologi yang ada, selama
pandemi, guru bimbingan dan konseling
dapat melakukan inovasi baru dalam
memberikan layanan sehingga lebih
sederhana, interaktif, tidak membosankan
dan lebih efisien (Prawitasari, 2020). Salah
satunya bisa seperti memberikan materi
motivasi belajar berprestasi yang di
lakukan secara online dengan layanan
klasikal (Novika, 2021). Sejalan dengan
pendapat di atas, (Musdalifah, 2020)
mengatakan bahwa guru bimbingan dan
konseling, juga dapat memberikan
motivasi dalam bentuk video atau hal lain
untuk menguatkan siswa di tengah
pandemi covid-19. Lebih lanjut
(Musdalifah, 2020) menjelasakan layanan
bimbingan dan konseling dapat diberikan
melalui media online, seperti Whatsapp,
Google Education, CD, Google Form,
Website, Blog, Email, Facebook, Yahoo
Messenger, Twitter, konferensi video
Instagram, konferensi video skype,
Panggilan Video Beastry,Google meet,
Zoom, Video call,Google classroom,
cybercounseling. Sementara itu Menurut
(Muna, 2013) dalam pendekatan konseling
sosial kognitif, terdapat bimbingan
konseling yang dapat digunakan untuk
mengatasi kejenuhan belajar yaitu
konseling self regulation learning. Dalam
pandangan lain (Putra & Shofaria, 2020)
memaparkan bahwa sinema konseling
merupakan sebuah metode layanan
konseling kepada peserta didik dengan
menggunakan film atau video pendek yang
dapat dilakukan secara individu ataupun
berkelompok, peserta didik lebih mudah
dalam melihat materi yang telah disediakan
guru bimbingan dan konseling yang
tentunya relevan dengan kejenuhan situasi
masa pandemi Covid-19 saat ini.
2. Pembahasan
a. Strategi Motivasi Berprestasi
Strategi pertama yang bisa dilakukan oleh
guru bimbingan dan konseling dalam
upaya mengatasi kejenuhan belajar daring
adalah dengan, memberikan materi
motivasi belajar berprestasi yang di
lakukan secara online dengan layanan
klasikal (Novika, 2021). Dikuatkan oleh
pendapat (Musdalifah, 2020) bahwa guru
bimbingan dan konseling, juga dapat
memberikan motivasi dalam bentuk video
atau hal lain untuk menguatkan siswa di
tengah pandemi covid-19. Pemberian
motivasi belajar berprestasi dapat
114 Muhammad Rafiul Muiz: Strategi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar ...
dilakukan secara online dengan layanan
klasikal online, dapat dilakukan melalui
aplikasi zoom, google meet, ataupun video
call grup whatsup. Dalam hal ini guru
bimbingan dan konseling dapat mengajak
siswa yang mengalami kejenuhan, untuk
mengikuti kegiatan ini dan memberikan
motivasi yang dapat membuat siswa
mengatasi kejenuhan yang dirasakannya.
Motivasi yang diberikan dapat berupa
motivasi, belajar berprestasi, motivasi
kesuksesan, motivasi demi mencapai cita-
cita dan sebagainya.
b. Strategi Konseling self regulated
leraning
Dalam pendekatan konseling sosial
kognitif, terdapat bimbingan konseling
yang bisa digunakan untuk mengatasi
kejenuhan belajar yaitu konseling self
regulated learning (Muna, 2013). Lebih
lanjut (Muna, 2013) menjelaskan bahwa
teknik self regulated learning ini adalah
suatu upaya dalam layanan bimbingan dan
konseling untuk kognitif perilaku dengan
menetapkan tujuan dalam proses belajar
dengan memantau, meregulasi, mengatur
baik itu aspek pemikiran, motivasi, dan
prilaku. Guru bimbingan dan konseling
dapat menerapkan strategi self regulated
learning ini secara online melalui berbagai
aplikasi yang tersedia baik itu dengan
layanan individu ataupun layanan klasikal.
(Muna, 2013) menjelaskan langkah-
langkah dalam konseling self-regulating:
Langkah pertama adalah memberikan
informasi yang relevan dengan masalah
kejenuhan belajar. Pada tahap kedua, siswa
didorong untuk mengenali kebutuhan dan
keinginan mereka sendiri, dan juga diberi
kesempatan untuk mengeksplorasi semua
gambaran kehidupan, termasuk apa yang
mereka inginkan dalam lingkungan sosial.
Pada tahap ketiga, siswa harus aktif dan
konstruktif dalam menetapkan tujuan
pembelajaran. Pada tahap keempat, siswa
diminta untuk melacak, mengatur, dan
mengontrol konteks kognitif, motivasional,
perilaku, dan lingkungan belajar, demi
mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pada tahap kelima,
siswa harus menilai pola belajar mereka
dan mengidentifikasi perubahan rencana
untuk lebih mengontrol pola belajar
mereka, dan siswa akan bertanggung jawab
atas rencana yang ditulis.
c. Strategi Sinema konseling
Sinema konseling merupakan sebuah
bentuk inovasi metode pelayanan
konseling yang kreatif, yang mana
konselor dapat menampilkan video atau
film pendek sebagai metode konseling
yang dilakukan (Almafahir, 2021), (Putra
& Shofaria, 2020). Sinema konseling dapat
diterapkan untuk mengatasi kejenuhan
belajar yang dialami oleh anak, hal ini
karena di masa pandemi covid-19 saat ini,
peserta didik akan lebih mudah melihat
konten youtube yang disediakan oleh
konselor/guru bimbingan dan konseling
yang terkait dengan bidang pribadi, sosial,
pembelajaran dan karir peserta didik.
(Putra & Shofaria, 2020). Sebelum
menerapkan strategi sinema konseling,
guru bimbingan dan konseling hendaknya
memahami alur da nisi dari film atau video
yang akan ditampilkan sebagai media
sinema konseling yang dilakukan. Prosedur
penerapan sinema konseling sendiri dapat
dilakukan dengan, langkah pertama yaitu
mempersiapkan konten dari film atau video
yang akan ditampilkan, kedua merefleksi
isi film atau video terseubt, ketiga
merefleksikannya pada diri siswa, keempat
membentuk komitmen pada diri siswa,
selanjutnya menguji komitmen dan
terakhir merefleksikan pengalaman dari
sinema konseling yang dilakukan. Perlu
diperhatikan bahwa sebaiknya paling lama
sinema konseling dilakukan adalah 60
menit. Dengan sinema konseling siswa
dapat menyegarkan kembali suasana
belajar daring yang jenuh, karena salah
satu efek dari sinema konseling adalah
tertawa, menurut (Putra & Shofaria, 2020)
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 8 No.2 Juli - Desember 2022 115
tertawa adalah bagian dari terapi, sehingga
dalam keadaan stress, jenuh dan tertekan,
filam atau video lucu dapat menjadi sebuah
sarana dalam meningkatkan mood dan
mengatasi kejenuhan
D. SIMPULAN
Untuk mengatasi kejenuhan belajar
daring yang dialami oleh siswa, guru
bimbingan dan konseling dapat menerapkan
strategi yang diharapkan dapat mengatasi
kejenuhan belajar tersebut. Strategi yang
dapat dilakukan, oleh guru bimbingan dan
konseling untuk mengatasi kejenuhan belajar
daring pada siswa diantaranya adalah, strategi
motivasi berprestasi yang dilakukan secara
online baik dalam layanan individu maupun
berkelompok, yang kedua adalah strategi
konseling self regulated learning secara online
baik dalam layanan individual maupun
kelompok, dan yang terakhir adalah strategi
sinema konseling yang dapat diberikan pada
peserta didik, untuk membuat siswa rileks dan
mengembalikan mood untuk mengikuti
belajar daring.
E. DAFTAR PUSTAKA
Afifah, S. (2019). Pengaruh Kejenuhan
Belajar dan Interaksi Sosial Terhadap
Konsentrasi Belajar Siswa dengan
Sistem Pesantren Modern di Samarinda.
Psikoborneo,7(4), 528. http://e-
journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo
/article/viewFile/4827/pdf
Agusriani, A., & Fauziddin, M. (2021).
Strategi Orangtua Mengatasi Kejenuhan
Anak Belajar dari Rumah Selama
Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,5(2),
1729–1740.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.961
Al Isfahani, F. R., Sutijono, S., & Farid, D. A.
M. (2021). Traditional play therapy
“Bancakan” efektif dalam mengurangi
kejenuhan pembelajaran daring siswa
SMA saat pandemi Covid-19.
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan
Konseling,5(1), 77–86.
https://doi.org/10.26539/teraputik.51604
Almafahir, A. (2021). Guidance And
Counseling Services In The New Normal
Era. Berajah Journal,1(2), 85–90.
https://doi.org/10.47353/bj.v1i2.11
Amini, N., & Suyadi, S. (2020). Media Kartu
Kata Bergambar Dalam Meningkatkan
Kemampuan Kosakata Anak Usia Dini.
PAUDIA : Jurnal Penelitian Dalam
Bidang Pendidikan Anak Usia Dini,9(2),
119–129.
https://doi.org/10.26877/paudia.v9i2.670
2
Handayani, R. T., Arradini, D., Darmayanti,
A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T.
(2020). Pandemi covid-19, respon imun
tubuh, dan herd immunity. Jurnal Ilmiah
Stikes Kendal,10(3), 373–380.
Hanina, Putri & Faiz, A. & Y. D. (2021).
Upaya Guru dalam Mengatasi
Kejenuhan Belajar Peserta Didik di
Masa Pandemi Putri Hanina 1 ,
Aiman Faiz 2 , Dewi Yuningsih3.5(5),
3791–3798.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1
402
Hidayah, Aas Aliana Futriani & Adawiyah,
Al Robiah & Mahanani, & P. A. R.
(2021). Efektivitas Pembelajaran Daring
Pada Masa Pandemi Covid-19: Value,
2(1),1–10.
https://doi.org/10.36490/value.v2i1.177
Khalida & Fatimah, & Williya. (2021).
TEKNIK SELF INSTRUCTION
BERBASIS ONLINE TERHADAP
KEJENUHAN BELAJAR SISWA MTS
KELAS VIII.4(4), 317–329.
Mestika, Z. (2008). Metode Penelitian
Kepustakaan (Edisi Kedu). Yayasan
Obor Indonesia.
Mirzaqon, A. (2018). Studi Kepustakaan
Mengenai Landasan Teori Dan Praktik
Konseling Expressive Writing Library.
Jurnal BK UNESA,1, 1–8.
Muna, N. R. (2013). Efektifitas Teknik Self
Regulation Learning.14(02), 57–78.
Musdalifah, A. (2020). Media Layanan
Bimbingan Dan Konseling Di Tengah
Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar &
Lokakarya Nasional Bimbingan Dan
Konseling, 59–64.
116 Muhammad Rafiul Muiz: Strategi Guru Bimbingan Dan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar ...
Novika, D. & J. & A. (2021). Upaya Guru
Bimbingan dan Konseling dalam
Mempertahankan Prestasi Akademik
Siswa Pada Pembelajaran Daring di
SMK Negeri 1 Banjarmasin. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman,
1–9.
Pawicara, R., & Conilie, M. (2020). Analisis
Pembelajaran Daring terhadap
Kejenuhan Belajar Mahasiswa Tadris
Biologi IAIN Jember di Tengah Pandemi
Covid-19. ALVEOLI: Jurnal Pendidikan
Biologi,1(1), 29–38.
https://doi.org/10.35719/alveoli.v1i1.7
Prawitasari, I. (2020). Implementasi
Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling
Di Masa Pandemi Covid-19: a Literature
Review. Syi’ar: Jurnal Ilmu Komunikasi,
Penyuluhan …,3(2), 123–130.
http://journal.iaisambas.ac.id/index.php/
Syiar/article/view/671
Putra, M. A., & Shofaria, N. (2020). Inovasi
Layanan Bimbingan Dan Konseling Di
Masa Pembelajaran Dalam Jaringan
Masa Pandemi Covid-19. Bikotetik
(Bimbingan Dan Konseling Teori Dan
Praktik),4(2), 55.
https://doi.org/10.26740/bikotetik.v4n2.p
55-61
Rinawati, D., & Darisman, E. K. (2020).
Survei tingkat kejenuhan siswa SMK
belajar di rumah pada mata pelajaran
produk kreatif dan kewirausahaan
selama masa pandemi covid-19. Journal
of Science and Education (JSE),1(1),
32–40.
Rufa’ida, Z. A. (2019). Dampak Pendidikan
Dan Mental Para Pelajar Selama Covid-
19. Journal of Chemical Information and
Modeling,53(9), 1689–1699.
Sari, Permata & Kholidin, Imam Farid &
Edmawatii, Dewi, M. (2020). Tingkat
Kejenuhan Belajar Siswa Sekolah
Menengah Pertama di Kota Bandar
Lampung. Guidance And Counseling
Inspiration,1(1), 1–8.
Sari, M., & Asmendri. (2018). Penelitian
Kepustakaan (Library Research) dalam
Penelitian Pendidikan IPA. Penelitian
Kepustakaan (Library Research) Dalam
Penelitian Pendidikan IPA,2(1), 15.
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.p
hp/naturalscience/article/view/1555/1159
Siahaan, M. (2020). Dampak Pandemi Covid-
19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal
Kajian Ilmiah,1(1), 73–80.
https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265
Trisnani, N., & Astuti, A. D. (2021).
Penguatan peran orang tua dalam
mengatasi kejenuhan belajar anak selama
pandemi Covid-19. Transformasi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat,17(1), 97–106.
https://doi.org/10.20414/transformasi.v1
7i1.3190