Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
6198 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Volume 6 Issue 6 ( 2022 ) Pages 6198-6207
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)
Penerapan Metode Demonstrasi dan Unjuk Kerja
dalam Pembelajaran di Sentra Seni pada Anak Usia
Taman Kanak - Kanak
Mujiyem1, Joko Pamungkas1
Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia(1)
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Abstrak
Penerapan metode demonstrasi dan unjuk kerja dalam pembelajaran di sentra seni pada anak
usia taman kanak - kanak merupakan salah satu cara agar pembelajaran lebih menyenangkan
dan menarik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dan
unjuk kerja dalam strategi pembelajaran di sentra seni pada anak usia taman kanak - kanak.
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu pengamatan aktivitas untuk
memperoleh data fakta serta menganalisisnya dengan tepat. Pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini
yaitu melalui tahapan – tahapan pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi data
dan kesimpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa metode demonstrasi dan unjuk
kerja dalam pembelajaran sentra seni terbukti menarik dan menyenangkan bagi anak usia
taman kanak - kanak
Kata kunci : anak usia taman kanak - kanak; metode pembelajaran; pembelajaran seni; strategi
pembelajaran
Abstract
The application of demonstration and performance methods in learning art centers for child
age kindergarten is one way to make learning more fun and interesting. This research aims to
describe the application of demonstration and performance methods in learning art centers for
children aged 4 – 6 years. The researcher uses a qualitative descriptive method, namely
observing activities to obtain factual data and analyze it appropriately. Data was collected by
observation, interviews, and documentation. The data analysis technique in this research is
through the stages of data collection, data reduction, data display, data verification and
conclusion. The results of the research describe that the demonstration and performance
methods of the art center learning strategies are proven to be fun and interesting for children
aged 4 – 6 tahun.
Keywords : children aged 4 – 6 years; learning art; learning method; learning strategy
Copyright (c) 2022 Mujiyem & Joko Pamungkas
Corresponding author :
Email Address : mujiyemmiftah@gmail.com ( Yogyakarta, Indonesia )
Received 25 July 2022, Accepted 25 September 2022, Published 11 October 2022
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 6199
Pendahuluan
Penerapan metode yang tepat pada sentra seni dilakukan agar pembelajaran seni
menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Penerapan metode untuk anak usia taman kanak
- kanak harus memperhatikan karakteristik anak yang unik yaitu memiliki perbedaan
individual. TK ABA Rejowinangun sangat memperhatikan perbedaan individu dalam
menerapkan metode pembelajaran di sentra seni. Sebagaimana dalam penelitian yang
relevan, perbedaan individu adalah hal penting karena tidak ada satupun anak yang memiliki
kesamaan. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa hampir tidak ada kesamaan yang dimiliki
manusia kecuali perbedaan itu sendiri. Perbedaan individu akan mewujudkan kualitas
mereka (Turhusna & Solatun, 2020).
Peneliti bermaksud mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dan unjuk kerja
dalam pembelajaran di sentra seni pada anak usia taman kanak - kanak di TK ABA
Rejowinangun Kotagede Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif yaitu dilakukan dengan cara meneliti sebuah obyek dan pencarian fakta
serta interpretasi yang tepat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi sebagai bukti bahwa peneliti telah melakukan pengumpulan
data(Creswell, 2015). Teknik pengabsahan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan
triangulasi data yaitu meneliti kebenaran data dari beberapa sumber yaitu kepala sekolah dan
guru. Teknik pengabsahan data berhubungan dengan tingkat kebenaran dari data yang telah
peneliti peroleh atau kumpulkan melalui penelitian kualitatif (Mayar et al., 2022)
Peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi di TK ABA Rejowinangun
Kotagede Yogyakarta sehingga menemukan metode demonstrasi dan unjuk kerja serta
strategi yang digunakan di TK ABA Rejowinangun yaitu bercerita, bercakap – cakap,
sosiodrama, bermain peran, demonstrasi, penugasan atau unjuk kerja, proyek, karyawisata,
dan tanya jawab. Dan strategi yang digunakan yaitu sentra. Peneliti mewawancarai kepala
sekolah dan guru TK ABA Rejowinangun sehingga diperoleh data bahwa untuk pembelajaran
seni tidak semua metode dan strategi pembelajaran diterapkan. Metode demonstrasi dan
unjuk kerja digunakan dalam pembelajara menyanyi, seni tari, seni lukis, membentuk dengan
plastisin, playdough maupun tanah liat dan seni rupa lainnya. Metode penugasan diterapkan
pada pembelajaran seni yang terintegrasi dengan aspek pengembangan lainnya yang terdapat
pada kegiatan inti. Strategi yang diterapkan untuk pembelajaran seni yaitu strategi
pembelajaran model sentra seni. Fokus penelitian ini adalah metode dan strategi pembelajaran
seni di TK ABA Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
Metode adalah alat untuk mencapai tujuan kegiatan(Moeslihatoen, 2001) maka di TK
ABA Rejowinangun menerapkan metode demonstrasi dan unjuk kerja pada sentra seni untuk
mencapai pembelajaran seni yang menarik dan menyenangkan. Selain sebagai alat untuk
mencapai tujuan kegiatan, metode juga digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran di
kelas sebagaimana disampaikan Slameto bahwa metode pembelajaran adalah metode yang
diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas untuk Sedangkan menurut arti yang
lain metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan (Sriwahyuni et al.,
2017).
Sentra seni merupakan salah satu strategi pembelajaran di TK ABA Rejowinangun.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) strategi dapat diartikan sebagai rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus yaitu pembelajaran seni. Guna
mencapai tujuan pembelajaran maka diperlukan strategi yang digunakan dalam proses
pembelajaran bisa berupa model atau pendekatan pembelajaran.
Sentra adalah salah satu contoh model pembelajaran. Sentra Seni di TK ABA
Rejowinangun menggunakan metode demonstrasi, penugasan dan unjuk kerja ditambah
fasilitas yang tersedia di sentra seni maka anak - anak distimulasi untuk lebih kreatif sehingga
anak – anak lebih tertarik dengan kegiatan seni. Dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Sentra dikenal dengan istilah Beyond Centers and Circle Time (BCCT) atau sentra dan
lingkaran. Penemu model BCCT adalah Dr. Pamela Phelps seorang tokoh pendidikan dari
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
6200 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Amerika Serikat dan mengimplemetasikan model ini pada Creative Pre-school di Tallahase
Florida) (Nurfaizah & Na’imah, 2021).
Sentra ini merupakan pendekatan yang dikembangkan berdasarkan hasil kajian
teoritis dan pengalaman empiris dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini.
Penggunaan sentra dianggap paling ideal karena tidak memerlukan peralatan yang banyak
tetapi dapat mengoptimalkan kecerdasan anak. Pembelajaran di sentra memiliki karakteristik
utama yakni memberikan pijakan (scaffolding) untuk membangun konsep aturan, ide, dan
pengetahuan anak serta konsep densitas dan intensitas bermain.
Model pembelajaran sentra memberikan berbagai manfaat dalam pelaksanaan
pembelajaran, sebagaimana pendapat yang disampaikan Anhusadar,model pembelajaran
sentra dapat mengembangkan rasa percaya diri anak. Selain itu juga mengajarkan anak untuk
tanggung jawab dan meningkatkan keterampilan sosial, serta dapat menjadikan anak yang
memiliki rentang fokus yang singkat menjadi ikut terlibat secara aktif (Anhusadar &
Wulandari, 2019) Sentra seni sangat cocok di TK ABA Rejowinangun karena dapat
merangsang kreativitas, imajinasi, inisiatif dan rasa keindahan yang membawa suasana anak
yang riang gembira, bebas berkreasi dan mengekspresikan diri(Nurfaizah & Na’imah, 2021)
Pembelajaran seni pada anak usia taman kanak - kanak sangat penting karena dapat
membantu anak mengungkapkan sesuatu yang mereka ketahui dan yang mereka rasakan
sehingga anak dapat mengungkapkan diri melalui seni (Asa et al., 2020). Seperti beberapa
pendapat mengenai seni antara lain berfungsi sebagai media ungkapan perasaan, ide,
gagasan dan pikiran anak (Citrowati & Mayar, 2019), sebagai kemahiran sebagaimana
dikemukakan oleh Aristoteles bahwa seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam
hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio/logika atau
gagasan tertentu(Pekerti et al., 2014). Di dalam seni anak dapat mengkomunikasikan atau
menyampaikan tentang dunianya, harapannya, serta tentang dirinya dengan cara mereka
sendiri (Mayar et al., 2022).
Berdasarkan paparan pendapat para peneliti, maka seni pada anak usia taman kanak
- kanak dapat diartikan sebagai suatu bentuk kemahiran ekspresi anak berupa perasaan, ide,
gagasan dan pikiran anak dalam membantu anak mengungkapkan apa yang mereka ketahui
dan apa yang dirasakan sehingga anak dapat mengungkapkan tentang dunianya,
harapannya, dan dirinya dalam bentuk seni.
Pembelajaran seni sangat bermanfaat bagi perkembangan anak usia dini karena anak
pada masa ini mengalami masa keemasan(Nurfaizah & Na’imah, 2021). Golden Age atau
masa keemasan terjadi pada anak usia 0 – 6 tahun. Pada masa ini ditandai oleh berbagai
periode penting yang menjadi dasar dalam kehidupan anak selanjutnya. Pada periode emas
ini ditandai dengan munculnya masa eksplorasi, masa identifikasi/imitasi, masa peka, dan
masa bermain sehingga sangat sesuai dengan pembelajaran seni (Nurmadiah, 2016).
Pada usia ini anak dapat menyerap segala informasi mencapai 80%karena pada masa
ini merupakan masa peka(Susanto, 2012) dan sensitif dalam mengembangkan seluruh potensi
yang dimilikinya (Prahesti et al., 2019). Masa peka merupakan masa anak mulai peka atau
sensitif untuk menerima berbagai macam bentuk rangsangan (Setiani, 2013)
Maka potensi terbesar akan muncul dan berkembang dengan pesat pada masa peka
ini. Perkembangan anak yang dicapai meliputi semua aspek yang merupakan integrasi aspek
pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, serta sosial-emosional
(Antara, 2015). Dari pendapat para peneliti dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
dan unjuk kerja pada strategi pembelajaran anak usia taman kanak - kanak adalah hakikat
tujuan pembelajaran seni yang menarik dan menyenangkan. Metode yang tepat pada strategi
pembelajaran di sentra seni dapat mengoptimalkan pengembangan pembelajaran seni di TK
ABA Rejowinangun Kotagede Yogyakarta.
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 6201
Metodologi
Sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diuraikan pada latar belakang,
maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dan unjuk kerja pada strategi pembelajaran
di sentra seni pada anak usia taman kanak - kanak. Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan yaitu selama bulan Maret 2022.
Pengumpulan data terkait penerapan metode demonstrasi dan unjuk kerja pada
strategi pembelajaran di sentra seni pada anak usia taman kanak - kanak yaitu observasi dan
wawancara. Peneliti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi kegiatan
pembelajaran seni dengan kepala sekolah dan guru TK ABA Rejowinangun. Pada saat studi
dokumentasi, peneliti membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumentasi kegiatan
pembelajaran seni pada anak usia dini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Adapun langkah – langkah analisis data yang dilakukan adalah : reduksi data, display data
dan kesimpulan serta verifikasi data. Keabsahan data dapat dilihat dengan menggunakan
teknik triangulasi yaitu dilakukan dengan cara mengecek data dari sumber yang sama namun
dengan teknik ataupun cara yang berbeda. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Desain Penelitian
Lokasi penelitian berada di Jalan Ki Penjawi No 16 Rejowinangun Kotagede
Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini ialah anak kelas A1, A2, B1, B2, guru dan Kepala
Sekolah TK ABA Rejowinangun. Jumlah peserta didik adalah 60 anak. Peneliti melakukan
observasi dan wawancara dengan subyek penelitian. Kemudian mengolah data hasil
observasi dan wawancara dan melakukan triangulasi data. Selanjutnya studi dokumentasi
yaitu peneliti mengobservasi kurikulum dan perangkat pembelajaran seperti Program
Semester, Rencana Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Program
Pembelajaran Harian (RPPH). Dari observasi perangkat pembelajaran ditemukan bahwa
metode demonstrasi dan unjuk kerja ditemukan dalam pembelajaran di sentra seni agar
pembelajaran seni menjadi lebih menarik dan menyenangkan anak.
Hasil dan Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dan
unjuk kerja pada pembelajaran di sentra seni bagi anak usia taman kanak - kanak agar lebih
menarik dan menyenangkan. Hasil wawancara dengan guru dan kepala sekolah sebagai
sumber data pelaksanaan pembelajaran seni, kemudian di konfirmasi dan dicek ulang dengan
data dokumentasi berupa silabus dan jadwal serta foto kegiatan sehingga akan diperoleh data
yang relevan (Sugiyono, 2018). Guru adalah pelaksana yang nyata dalam pembelajaran sentra,
sehingga peneliti berasumsi jika akan mendapatkan data yang nyata tanpa dibuat-buat maka
hal yang perlu dilakukan adalah melakukan wawancara dengan guru. Dokumentasi
digunakan sebagai pembanding untuk memperoleh suatu dokumen terkait pelaksanaan
pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun baik itu berupa data-data, silabus, jadwal, atau
foto kegiatan. Gambar 2 sampai 7 disajikan dokumentasi foto hasil observasi dan studi
dokumentasi.
Pengumpulan
Data
•Studi Awal
•Menyusun
instrumen
penelitian
•Mencari Referensi
Reduksi
Data
•Mengelompo
kkan Data
•Mengolah
Data
•Triangulasi
Data
Display Data
•Menyusun data
hasil penelitian
dan dikaitkan
dengan
penelitian
relevan
Verifikasi Data dan Kesimpulan
Kesimpulan Penerapan metode
demonstrasi dan unjuk kerja
pada pembelajaran di sentra
seni pada anak usia taman
kanak - kanak
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
6202 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Gambar 2. Pentas Drumband
Gambar.3 Pentas seni
Gambar.4 Stempel
Gambar.5 Menggambar
Gambar.6 Finger painting
Gambar. 7 Bermain plastisin
Hasil pembelajaran seni dapat ditunjukkan pada gambar 2 sampai 7. Hasil yang
ditunjukkan masing – masing anak berbeda karena prosesnya dipengaruhi perbedaan baik
perilaku maupun hasil karya. Hal ini karena perilaku dapat dibentuk, diubah, dan
dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu (Fauziah & Fitriyah, 2020). Bagi anak yang yang
berpotensi dalam kegiatan melukis maka anak akan menghasilkan karya yang lebih baik dari
yang lain. Untuk itu pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun dilakukan dengan
menggunakan sentra guna mempercepat perkembangan kognitif, afektif maupun psikomotor
seperti pernyataan Utami (Munandar, 1995). Perkembangan anak yang cepat akan
menumbuhkan kreativitas yang beragam sesuai dengan tingkat kematangan dan
perkembangan otak mereka (Elindrea Yetti, Erie Siri Syarah, Suharti, Muktia Pramitasari,
2019)
Pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun terintegrasi dengan aspek
pengembangan yang lain yakni aspek pengembangan kognitif, sosial emosional, nilai agama
dan moral, fisik motorik serta bahasa. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan
bahwa Pendidikan anak usia dini lebih mengutamakan proses pembelajaran yang terintegrasi
karena anak memiliki berbagai potensi yang harus dikembangkan secara maksimal untuk
berbagai kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupannya di masa depan. Meskipun
begitu TK ABA Rejowinangun tetap memperhatikan perbedaan individual dalam
pembelajaran seni. Pembelajaran seni disesuaikan dengan usia dan tahapan perkembangan
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 6203
anak, sesuai gender atau jenis kelamin anak dan bahkan sesuai dengan latar belakang
lingkungan sekitar anak didik (Turhusna & Solatun, 2020)
Kurikulum TK ABA Rejowinangun disusun untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 , pasal 1 Butir 14 (Citrowati & Mayar, 2019) . Dasar pemikiran
tersebut menjadikan kurikulum TK ABA Rejowinangun disusun dengan menggunakan
berbagai metode, namun untuk pembelajaran seni TK ABA Rejowinangun menggunakan
metode demonstrasi dan unjuk kerja sedangkan untuk strategi pembelajaran menggunakan
model pembelajaran sentra.
Penyelenggaraan pendidikan di TK ABA Rejowinangun memiliki pedoman yang
mendasar yaitu mengutamakan apa yang anak butuhkan, kegiatan belajar dengan permainan,
lingkungan belajar yang kondusif, pembelajaran yang terkonsep secara terpadu, berorientasi
pada pengembangan keterampilan, penggunaan berbagai media pembelajaran serta
dilaksanakan secara bertahap serta berulang (Suyadi, 2010). Maka model pembelajaran sentra
menjadi salah satu strategi dalam pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun. Model
pembelajaran sentra terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan TK ABA
Rejowinangun ditemukan saat observasi. Metode yang ditemukan antara lain, metode
demonstrasi, pemberian tugas dan menyanyi. Metode – metode tersebut terdapat pada silabus
seperti Kurikulum Budaya, Program Semester, RPPM, dan RPPH.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah dan guru di TK ABA Rejowinangun
karena mereka yang terjun langsung dan menerapkan metode pada strategi pembelajaran
sentra seni. Kepala sekolah memberikan jawaban tentang kebijakan – kebijakan yang
dilakukan beserta dukungan dan hambatan yang ada di sekolah maupun lingkungan sekitar
sekolah. Hasil observasi pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun, antara lain dalam
bentuk; 1) Kegiatan pembiasaan ( lagu – lagu /dolanan Jawa , lagu – lagu nasional dan
permainan dolanan Jawa pada kegiatan awal/ akhir pelajaran), 2) Kegiatan Inti /terintegrasi
dalam pembelajaran (Menggambar, melukis, mewarnai, menyanyi, membatik, kolase,
membentuk dan sebagainya), 3) Kegiatan Insidental : Pentas seni pada acara tutup tahun,
Pentas seni di Panggung Kesenian dalam even/peringatan hari – hari tertentu dan 4) Kegiatan
ekstrakurikuler menari, drum band, melukis dan angklung
Metode dan strategi pembelajaran seni yang terintegrasi dengan kegiatan belajar
mengajar di TK ABA Rejowinangun dilaksanakan oleh guru kelas. Sedangkan untuk kegiatan
seni seperti seni masih dilakukan oleh guru ekstrakurikuler.Hal ini dilakukan karena guru
kelas berbeda dengan guru ekstrakurikuler yang memiliki kemampuan yang lebih profesional
yang didapat dengan melewati pendidikan tertentu (Hasmalena & Rantina, 2017). Disamping
itu guru kelas harus memiliki kesiapan dalam membelajarkan anak (Ayuni et al., 2020) dan
menyesuaikan pembelajaran anak dengan kondisi terkini anak (Novitasari & Fauziddin, 2022)
agar pembelajaran lebih efektif. Seorang guru tari yang berlatar pendidikan seni tari akan
lebih profesional daripada guru yang tidak memperoleh ilmu seni tari. Tabel 1 (lampiran)
disajikan hasil observasi penerapan metode dan strategi di TK ABA Rejowinangun.
Simpulan
Merujuk pada pemaparan hasil dan pembahasan mengenai penerapan metode
demonstrasi dan unjuk kerja pada strategi pembelajaran di sentra seni pada anak usia taman
kanak - kanak di TK ABA Rejowinangun Kotagede Yogyakarta, maka penerapan metode
demonstrasi dan unjuk kerja serta model sentra seni dapat dideskripsikan bahwa
pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun Kotagede Yogyakarta menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Dengan demikian metode demonstrasi dan unjuk kerja pada strategi yang
tepat berpengaruh terhadap pembelajaran seni di TK ABA Rejowinangun Kotagede
Yogyakarta.
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
6204 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Seni Program Studi Pendidikan
Anak Usia Dini Universitas Negeri Yogyakarta, Keluarga besar TK ABA Rejowinangun
sebagai tempat dan populasi penelitian metode dan strategi pembelajaran seni, dan semua
pihak yang membantu hingga artikel selesai dipublikasikan.
Daftar Pustaka
Anhusadar, L. O., & Wulandari, H. (2019). Pengembangan Model Pembelajaran Seni
Berbasis Agama Pada Anak Usia Dini. Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia
Dini, 2(1), 58–68. https://doi.org/10.24042/ajipaud.v2i1.4622
Antara, P. A. (2015). Pengembangan Bakat Seni Anak Pada Taman Kanak-Kanak. JIV-
Jurnal Ilmiah Visi, 10(1), 29–34. https://doi.org/10.21009/jiv.1001.4
Asa, L. M., Nursyam, R., Setiawati, R., & Haerudin, D. (2020). Ekspresi diri berbasis gerak
maknawi melalui penciptaan karya tari Self-expression based on meaningful
movements through the creation of the Lenggang Meniti Asa dance work. Jurnal
Semakreasi, 2, 79–97. https://conference.isi-
ska.ac.id/index.php/senakreasi/article/view/121
Ayuni, D., Marini, T., Fauziddin, M., & Pahrul, Y. (2020). Kesiapan Guru TK Menghadapi
Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 5(1), 414. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.579
Citrowati, E., & Mayar, F. (2019). Strategi Pengembangan Bakat SeniAnak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 3, 1–9.
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/343
Creswell, J. . (2015). Research Design : Qualitative,Quantitative, & Mixed Methods Approach.
Sage Publication.
Fauziah, W. P., & Fitriyah, N. (2020). Pembelajaran Seni Pertunjukkan untuk Anak Usia
Dini di Masa Pandemi dengan Local Genius Knowledge. EduBasic Journal: Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(2), 88–97. https://doi.org/10.17509/ebj.v2i2.27036
Hasmalena, H., & Rantina, M. (2017). Impelementasi Cerita Rakyat melalui Mata Kuliah
Pendidikan Seni Tari Usia Dini untuk Meningkatkan Kreativitas Pada Mahasiswa
PG-PAUD FKIP UNSRI. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 81.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i2.18
Mayar, F., Fitri, R. A., Isratati, Y., Netriwinda, N., & Rupnidah, R. (2022). Analisis
Pembelajaran Seni melalui Finger painting pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2795–2801.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.1978
Moeslihatoen, R. (2001). Metode Pembelajaran di Taman KanakKanak. PT Rineka Cipta.
Munandar, U. (1995). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
Novitasari, Y., & Fauziddin, M. (2022). Analisis Literasi Digital Tenaga Pendidik pada
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4),
3570–3577. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2333
Nurfaizah, N., & Na’imah, N. (2021). Pengembangan Seni Anak Usia Dini Berbasis
Pembelajaran Sentra di Masa New Normal. Indonesian Journal of Early Childhood:
Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 3(2), 127. https://doi.org/10.35473/ijec.v3i2.984
Nurmadiah, N. (2016). Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini. Al-Afkar : Jurnal Keislaman
& Peradaban, 3(1). https://doi.org/10.28944/afkar.v3i1.101
Pekerti, W., Tridjata, C., & Kusumawardhani, D. (2014). Metode Pengembangan Seni (ke 1)
(Sayogyo (ed.); ketujuh, A). Universitas Terbuka.
Prahesti, S. I., Taulany, H., & Dewi, N. K. (2019). Gerak dan Lagu Neurokinestetik
(GELATIK) untuk Menumbuhkan Kreativitas Seni Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi :
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 6205
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 162.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.289
Setiani, R. E. (2013). Memahami Pola Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Dini.
INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 18(3), 455–470.
https://doi.org/10.24090/insania.v18i3.1472
Sriwahyuni, E., Asvio, N., & Nofialdi, N. (2017). Metode Pembelajaran Yang Digunakan
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Permata Bunda. ThufuLA: Jurnal Inovasi
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 4(1), 44.
https://doi.org/10.21043/thufula.v4i1.2010
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Evaluasi .Bandung, Alfabeta (Y. Yuniarsih (ed.); Cetakan
ke). ALFABETA,CV.
Susanto. (2012). Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana Prenada Media Group.
Suyadi. (2010). Psikologi Belajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Pedagogia.
Turhusna, D., & Solatun, S. (2020). Perbedaan Individu dalam Proses Pembelajaran. AS-
SABIQUN, 2(1), 18–42. https://doi.org/10.36088/assabiqun.v2i1.613
Yetti, E., Syarah, E. S., Syafrina, P. M. S. (2019). Pengembangan Kreativitas Seni Anak Usia
Dini. 148, 28–30.
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
6206 | Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022
lampiran
Tabel 1. Hasil Observasi Metode dan Strategi Pembelajaran Seni
INSTRUMEN
HASIL OBSERVASI
HASIL ANALISIS
KESIMPULAN
OBSERVER
Perencanaan
Kegiatan pembelajaran
seni terdapat pada RPPH
di kegiatan Inti dan pada
kegiatan awal
Pembelajaran Seni Anak
Usia Dini sudah
direncanakan oleh guru
dalam kegiatan Inti dan
kegiatan awal pada
RPPH
TK ABA Rejowinangun
sudah merencanakan
pembelajaran seni anak
usia dini
Action
Setiap hari pada kegiatan
awal ada kegiatan
menyanyi Indonesia Raya,
lagu Mars Anak Bustanul
Athfal dan lagu – lagu
kebangsaan pada hari
Senin, hari Selasa, Rabu,
Kamis dan Jum’at
menyanyikan lagu – lagu
jawa. Sedangkan
pembelajaran seni pada
kegiatan inti bermacam –
macam ( melukis,
menggambar,
kolase,mewarnai dan lain –
lain )
Kegiatan pembelajaran
seni yang dilaksanakan
berupa lagu – lagu
kebangsaan dan lagu
daerah sebagai kegiatan
pembiasaan pada
kegiatan awal dan
pembelajaran seni pada
kegiatan inti berupa
kegiatan yang
mengembangkan 6
aspek perkembangan
TK ABA Rejowinangun
dalam menyampaikan
pembelajaran seni
melalui kegiatan
pembiasaan berupa
nyanyian atau lagu.
Sedangkan pada
kegiatan inti
dilaksanakan dalam
pengembangan 6 aspek
perkembangan
Pengembangan
Lagu – lagu jawa diajarkan
melalui gerak lagu dan
dolanan jawa
Pengembangan
pembelajaran seni
berupa lagu – lagu jawa
yang disampaikan
dalam bentuk gerak
lagu dan dolanan jawa
TK ABA Rejowinangun
telah mengembangkan
Seni dan budaya
tradisional
Evaluasi
Pembelajaran seni yang
dikembangkan hanya
berupa lagu – lagu dan
kegiatan seadanya
Pembelajaran seni
hendaknya
dikembangkan dalam
bentuk yang lebih
variatif
TK ABA Rejowinangun
masih perlu inovasi
dalam
mengembangkan
pembelajaran seni agar
lebih kreatif dan
inovatif
Tempat
Bertempat di kelas dan
halaman rumah selatan
sekolah
Masih membutuhkan
tempat yang longgar
dalam pembelajaran
seni
TK ABA Rejowinangun
dalam mengajarkan
pembelajaran seni
masih membutuhkan
tempat yang lebih
memadai agar bisa
lebih ekspresif
Fasilitas
Pendukung
Tenaga pendidik belum
sepenuhnya kompeten
dalam pembelajaran
menari dan menyanyi,
sarana prasarana masih
kurang mendukung
Pembelajaran seni akan
berkembang apabila
didukung oleh guru
yang berkompeten
dalam bidang seni dan
sarana prasarana yang
memadai
Fasilitas pendukung
pembelajaran seni di
TK ABA Rejowinangun
masih belum memadai
baik dar faktor
pendidik maupun dari
faktor sarana prasarana
Pembelajaran
Seni Tari
Saat belum pandemi ada
ekstrakurikuler Menari
Pembelajaran seni Tari
masih ditangani oleh
Pembelajaran sni tari
belum diajarkansendiri
Penerapan Metode dan Strategi Pembelajaran Seni pada Anak Usia Dini
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3112
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 2022 | 6207
INSTRUMEN
HASIL OBSERVASI
HASIL ANALISIS
KESIMPULAN
OBSERVER
dengan menggunakan
tenaga guru EKK menari
pihak luar sekolah yaitu
guru EKK menari
oleh pendidik dari
lembaga ini
Strategi
Pembelajaran
seni AUD :
- Metode
- Desain
Metode : demonstrasi,
pemberian tugas dan
menyanyi
Desain :
Pembelajaran seni melalui
perangkat pembelajaran,
kegiatan Pembiasaan dan
kegiatan Ekstrakurikuler
Strategi Pembelajaran
seni Anak Usia Dini
dirancang dalam
perangkat pembelajaran
(Sentra ) dan Desain
Pembelajaran Seni
melalui kegiatan
pembiasaan dan
kegiatan Ekstrakurikuler
Strategi dan Desain
Pembelajaran Seni
Anak Usia Dini
dirancang dan
dilaksanakan di TK
ABA Rejowinangun