Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
Ekonomis: Journal of Economics and Business, 6(1), Maret 2022, 136-143
Publisher: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Batanghari Jambi
Address: Jl. Slamet Ryadi, Broni-Jambi Kodepos: 36122
Website: http://ekonomis.unbari.ac.id, email: ekonomis.unbari@gmail.com
ISSN 2597-8829 (Online), DOI 10.33087/ekonomis.v6i1.509
136
Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan
E-Tourism Marketing untuk Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
Gampo Haryono1*, Albetris2
1STIE Sakti Alam Kerinci, Jambi, Indonesia
2Universitas Batanghari, Jambi, Indonesia
*Correspondence email: gampoharyono@stie-sak.ac.id, albetris90@gmail.com
Abstrak. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial, ekonomi, maupun dalam konteks pelestarian dan pengelolaan
lingkungan, sumber daya alam, dan budaya yang semakin arif dan bijaksana. Salah satu fasilitas yang dikembangkan adalah
konsep e-tourism. E-tourism memberikan informasi tujuan wisata dengan berbagai kebutuhan bagi para wisatawan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi pemasaran pariwisata melalui pemanfaatan e-tourism marketing untuk
meningkatkan niat berkunjung wisatawan. Sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Kerinci pada era
new normal di era Covid 19. Responden penelitian ini adalah seluruh pengunjung dari destinasi di objek wisata yang ada di
Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi yang jumlahnya tidak diketahui dan dapat dikatakan dalam kategori tidak terhingga. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability yakni teknik sampling incidental. Hasil penelitian
didapatkan hasil dari koefisien determinasi adalah dari e-tourism dipengaruhi variabel promotion, e-WOM dan advertising sebesar
91%. Sedangkan koefisien determinasi dari variabel promotion, e-WOM dan advertising serta e-tourism terhadap visit intention
sebesar 9,3%.
Kata Kunci: pariwisata; komunikasi pemasaran pariwisata; e-tourism marketing; niat berkunjung
Abstract. The tourism sector also brings social, economic, and environmental, natural resources, and cultural impacts that are
increasingly prudent and prudent. One of the facilities developed is the concept of e-tourism. E-Tourism provides information on
tourist destinations with various needs for tourists. This research aims to find out the role of tourism marketing communication
through the utilization of e-tourism marketing to Increase Tourist Visiting Intentions. So as to increase tourist visits in Kerinci
Regency in the new normal era in the Covid 19 era. Respondents in this study were all visitors from destinations in tourist
attractions in Kabuten Kerinci Jambi Province. The number is unknown and can be said to be in infinite categories. Sampling
techniques in this study use non probability techniques, namely incidental sampling techniques. Sampling techniques in this study
use non probability techniques, namely incidental sampling techniques. The number of samples taken in this study used the
lemeshow formula so that 96 samples were obtained in the study. The results of the study obtained results from the coefficient of
determination is from E Tourism influenced by the variable promotion, e-WOM and advertising by 91%. While the coefficient of
determination from the variables Promotion, e-WOM and advertising and e-tourism to visit intention is 9.3%.
Keywords: tourism; tourism marketing communication; e-tourism marketing; visiting intentions
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata di Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun
lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial, ekonomi, maupun dalam konteks pelestarian dan
pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, dan budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut
sangat berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah-wilayah tertentu yang memiliki potensi
wisata. Kegiatan pariwisata juga berperan besar dalam memberikan sumbangan bagi pendapatan suatu daerah maupun
masyarakat. Kegiatan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong perkembangan sosial, ekonomi
masyarakat, pelestarian budaya, adat istiadat, dan kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri. Sektor pariwisata juga
tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang merupakan salah satu sarana untuk menyajikan
informasi kepada para wisatawan tentang lokasi-lokasi tempat pariwisata yang ada di Indonesia. Sektor pariwisata di
Indonesia saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor
pariwisata juga membawa dampak sosial, ekonomi, maupun dalam konteks pelestarian dan pengelolaan lingkungan,
sumber daya alam, dan budaya yang semakin arif dan bijaksana. Berbagai fasilitas dan kemudahan serta hiburan telah
disediakan oleh pemerintah ataupun komponen pendukung pariwisata lainnya. Salah satu fasilitas yang dikembangkan
adalah konsep E-Tourism. E-Tourism memberikan informasi tujuan wisata dengan berbagai kebutuhan bagi para
wisatawan. E-Tourism merupakan bentuk dari perwujudan pengembangan pariwisata berbasis digital.
Pada era industri 4.0 Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan sarana yang membantu dalam
kehidupan dalam berbagai bidang termasuk dalam dunia pariwisata. Di zaman sekarang menjadi suatu kebutuhan
mendasar dalam sebuah organisasi, perusahaan, instansi pemerintah dan instansi pendidikan. Peranan TIK dalam
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
137
dunia pariwisata sebagai sarana dan prasarana dalam mempromosikan pariwisata yang sering kita dengar secara
elektronik dengan nama digital marketing. Bidang pariwisata menekankan pada tourism and the digital transformation
atau pariwisata dan transformasi digital. Salah satunya dengan konsep E-Tourism. Dewasa ini, Indonesia sedang giat
dalam pemasaran pariwisatanya, baik kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Pemasaran yang giat
tersebut dilakukan terkait dengan Peraturan Presiden RI No.69 Tahun 2015 tentang bebas visa kunjungan Indonesia.
Dalam mengkomunikasikan branding Pesona Indonesia, Kementerian Pariwisata Indonesia menggunakan beberapa
media, baik media konvensional maupun media baru, yang mana diantara media konvensional yang digunakan yaitu
media cetak, media luar ruang, media elektronik. Media baru yang digunakan Kementerian Pariwisata Indonesia
dalam mengkomunikasikan pemasaran pariwisata Indonesia terdiri dari berbagai media, diantaranya melalui situs
website resmi Pesona Indonesia yang disertakan dengan e-mail, Youtube, Facebook, Twitter, dan Instagram.
Kabupaten Kerinci yang terletak di Provinsi Jambi memiliki potensi wisata alam yang indah, memiliki banyak
kekayaan dari adat istiadat, kesenian, kuliner, hingga wisata. Kerinci memiliki dua administrasi daerah yaitu
kabupaten kerinci dan Kota Sungai Penuh. Keduanya, sering disebut sebagai Sekepal Tanah Surga. Dengan potensi
pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Kerinci, diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan meningkatan
perekonomian masyarakat dalam sektor pariwisata. Hal ini diharapkan dengan peningkatan minat berkunjung ke
Kabupaten Kerinci. Hal ini berkaitan dengan penggunaan E-Tourism salah satunya memanfaatkan jumlah pengguna
sosial media yang semakin meningkat, melalui aktifitas electronic dan digital marketing akan membuat pengguna di
sosial media tersebut saling berinteraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi pemasaran
pariwisata melalui pemanfaatan e tourism marketing untuk meningkatkan niat berkunjung wisatawan.
Tinjauan Pustaka
Komunikasi Pemasaran Pariwisata
Komunikasi selain memberikan informasi, komunikasi juga memberikan efek kepada komunikan untuk
bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator. Pemasaran dimulai dengan mengkomunikasikan
informasi terkait produk atau jasa serta layanan kepada prospek sasaran yang tepat yakni konsumen yang tepat. Ini
menciptakan kesadaran tentang produk, jasa atau layanan kepada konsumen dan membantu meyakinkan mereka untuk
membeli produk yang ditawarkan. Komunikasi pemasaran merupakan perpaduan dari dua kajian, yaitu komunikasi
dan pemasaran. Komunikasi pemasaran merupakan proses strategis untuk memilih, mengembangkan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan organisasi untuk jangka waktu tertentu
(Kushwaha et al., 2020). Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, komunikasi digunakan secara tepat untuk
menyampaikan pesan kepada konsumen yang terkait dengan merek dan produk yang diproduksi dan dipromosikan.
Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi ini memiliki peran penting dalam proses
pengembangan dan membangun kesadaran akan suatu produk (Wardaya, 2016).
Komunikasi pemasaran tidak terlepas dengan bauran komunikasi pemasaran atau yang bisa juga disebut dengan
marketing communication mix (marcommix). Menurut Kotler bauran komunikasi pemasaran digunakan agar
komunikasi pemasaran dapat berlangsung efektif dan efisien dengan penggabungan dari model-model komunikasi
yang ada dalam pemasaran, bauran komunikasi pemasaran diantaranya adalah: advertising, sales promotion, public
relations, personal selling, direct selling, event, exhibition dan word of mouth (Azzahrani, 2018). Teori komunikasi
pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication) dari Don E. Schultz yaitu: periklanan umum (advertising),
penjualan langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion) dan kegiatan kehumasan (public
relations) (Gobel, 2017).
Berkaitan dengan masalah komunikasi pemasaran, perlu juga didefinisikan bentuk-bentuk modernnya seperti
komunikasi yang kreatif, emosional, inovatif, dan terintegrasi, Artinya efektifitas adalah suatu usaha intelektual, serta
sikap yang didasarkan pada usaha tersebut, yang harus senantiasa diukur untuk menjamin keberhasilan komersial.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas bukan hanya ukuran keberhasilan pasar, tetapi juga ukuran
keunggulan operasional atau produktivitas. Ini melibatkan meminimalkan biaya dan meningkatkan margin operasi. Di
sisi lain, efektivitas terkait dengan kemampuan perusahaan untuk merancang model unik dalam menerima peluang
bisnis melalui pertukaran infoemasi salah satunya dengan jalan komunikasi (Krizanova et al., 2019). Strategi promosi
merupakan konsep yang dekat dengan ilmu komunikasi. Dalam promosi terdapat berbagai bentuk komunikasi yang
dipelajari dalam ilmu komunikasi seperti periklanan, publisitas, komunikasi dari mulut ke mulut, penjualan pribadi,
dan pemasaran langsung (Amin & Priansah, 2019). Pada penelitian ini Komunikasi pemasaran yang digunakan adalah
Advertising, promosi dan e-WOM.
E-tourism
Dunia bisnis pada saat ini, hampir semua kegiatan pemasaran menggunakan hasil teknologi modern untuk
menggantikan kegiatan pemasaran tradisional yang tidak efektif. Aplikasi seluler menyediakan cara yang efektif bagi
perusahaan terkait perjalanan untuk membangun hubungan yang loyal dengan pelanggan. Dalam lingkungan bisnis
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
138
saat ini, aplikasi seluler membantu perusahaan yang terkait dengan perjalanan memberikan pengalaman yang menarik,
dan inovatif bagi pelanggan mereka. Digital Marketing Pariwisata adalah usaha mempromosikan dan memasarkan
sebuah daerah/daya tarik wisata dengan menggunakan media digital. Adapun aktivitas digital marketing meliputi :
website, social media, online advertising (Palupi & Slavov, 2020). E-tourism (IT enabled tourism/electronic tourism)
adalah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang
pariwisata, memberikan berbagai jasa layanan pariwisata kepada customers dalam bentuk telematika dan menjadikan
penyelenggaraan pemasaran pariwisata lebih mudah diakses. E-tourism adalah sebuah cara promosi yang modern dan
informasi terkini mengenai pariwisata yang dicari oleh wisatawan, seperti obyek wisata, hotel, agen perjalanan, dan
event-event yang dapat diakses 24 jam kapanpun, dimanapun dan siapapun. E-tourism adalah sebuah sistem interaktif
online yang mempermudah wisatawan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pemesanan beberapa dari elemen
pariwisata yang tersedi seperti hotel dan agen perjalanan. E-tourism memiliki prinsip yang diselaraskan dengan
pemanfaatannya yaitu dalam peningkatan pembangunan pariwisata. Ada tiga unsur yang menjadi prasyarat dari e-
tourism yaitu ICT (Information and Communication Technologies), Tourism dan Business, serta dukungan dari
pemerintah (Martínez et al., 2019). Selain itu, Internet pada khususnya, dan teknologi baru pada umumnya, telah
sangat mempengaruhi kebiasaan konsumen dan perilaku wisatawan (Cristobal-Fransi et al., 2018)
Niat Berkunjung
Masa pandemi Covid-19, masyarakat cenderung kurang melakukan aktivitas di luar ruangan dan lebih memilih
beraktivitas di rumah, serta menunda bahkan membatalkan rencana perjalanannya. Hal ini juga menjadikan kurangnya
niat dari wisatawan untuk berkunjung. Niat perilaku wisatawan terbentuk melalui rasional pilihan dan proses
keputusan. Niat diasumsikan secara akurat memprediksi perilaku aktual mereka (Kim & Jun, 2016). Niat untuk
bepergian diartikan dalam lingkup perilaku perencanaan perjalanan, yang dianggap sebagai bagian dari proses
pengambilan keputusan dan perilaku yang kompleks. Proses ini melibatkan banyak factor, pertimbangan atau
komponen yang saling terkait. Banyak proses pengambilan keputusan dan model pilihan yang bertujuan dalam
membentuk niat untuk melakukan kunjungan (komunikasi pemasaran, literatur perjalanan, dari mulut ke mulut, dan
saran serta rekomendasi), faktor pribadi dan sosial dari perilaku perjalanan (status sosial ekonomi, sifat dan
kepribadian, sosial pengaruh, dan sikap dan nilai), dan variabel eksternal (kepercayaan diri, citra destinasi,
pengalaman perjalanan masa lalu, penilaian risiko objektif/subjektif, dan batasan waktu, biaya, dll.) memainkan peran
penting dalam menciptakan kesadaran dan niat untuk mengunjungi destinasi wisata (Ahmad et al., 2021).
Seseorang yang percaya pada suatu destinasi yang membuatnya tertarik akan memengaruhi sikap calon
wisatawan yang berniat untuk berkunjung. Niat berkunjung disebutkan sebagai kemauan untuk mengunjungi suatu
destinasi wisata. Lebih lanjut niat berkunjung mengacu pada probabilitas apa yang dirasakan wisatawan selama waktu
tertentu, sehingga dapat membangun persepsi subyektif yang memengaruhi perilaku dan keputusan akhir untuk
berkunjung (Chen et al., 2014). Niat berkunjung adalah kegiatan melakukan atau tidak melakukan suatu perjalanan ke
tempat wisata yang telah dipilih melalui informasi yang didapatkan. Niat untuk mengunjungi suatu tempat tersebut
ditafsirkan sebagai perhitungan rasional antara biaya dan manfaat yang diperoleh dari beberapa alternatif pilihan
tempat yang tersedia, yang mana pilihan tersebut diperoleh dari informasi eksternal (Rukmana & Andjarwati, 2020).
Niat berkunjung diasumsikan untuk menangkap faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku serta merupakan sebuah
indikasi seberapa keras keinginan calon wisatawan untuk mencoba dan berapa banyak upaya yang dilakukan untuk
terlibat dalam perilaku. Niat berkunjung diukur dengan indikator : berencana mengunjungi (dengan item pernyataan
berkunjung di waktu dekat, berkunjung di masa depan, dan memilih tempat ini dibanding yang lain). Indikator yang
kedua adalah mencari Informasi dengan item pernyataan mencari tau pengalaman orang lain saat berkunjung melalui
media sosial dan mencari tau pengalaman seseorang yang pernah berkunjung (Rukmana & Andjarwati, 2020).
METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi. Waktu penelitian dimulai dari bulan
November 2021 sampai bulan Desember 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kausalitas yang
tergolong kepada penelitian kuantitatif (Amri et al., 2021). Penelitian deskriptif kausalitas adalah penelitian yang
dilakukan untukmemaparkan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya atau bagaimana suatuvariabel
mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitianyang mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah meliputi pengumpulan data untuk menguji
hipotesis atau menjawabmengenai status terakhir dari subjek penelitian. Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (deskriptif eksplanatori). Penelitian deskriptif eksplanatori adalah penelitianyang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sari et al.,
2019). Hal ini sesuai dengan fenomena yang terjadi dan dirasakan oleh responden sebagai sumber dari penelitian.
Sehingga bisa diketahui komunikasi pemasaran yang paling efektif dan dominan untuk menunjang E-tourism serta
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
139
berdampak terhadap peningkatan niat pengunjung untuk dating ke destinasi dan objek wisata yang ada di Kabuten
Kerinci Provinsi Jambi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyaikualitas dan
karakteristik kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalahResponden yang dalam penelitian ini
adalah seluruh pengunjung dari destinasi di objek wisata yang ada di Kabuten Kerinci Provinsi Jambi. Yang
jumlahnya tidak diketahui dan dapat dikatakan dalam kategori tidak terhingga. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik non probability yakni Teknik sampling insidental, yakni teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013); (Satria
et al., 2020). Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow, hal ini dikarenakan
jumlah populasi tidah diketahui atau tidak terhingga.
n =
Keterangan : n = Jumlah sampel; z = skor z pada kepercayaan 95 % = 1,96; p = maksimal estimasi = 0,5; d = alpha
(0,10) atau sampling error = 10%
Melalui rumus didapatkan n = 96,04, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah dibulatkan menjadi 96.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh ataudikumpulkan secara
langsung dari sumber datanya melalui wawancara (interview) dan daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan
kepada responden yang dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan survey untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan. Cara yang digunakan adalah dengan wawancara (interview) dan menyebarkan daftar pertanyaan
(questionaire) kepada responden. Teknik Pengujian Model dalam penelitian ini menggunakan Stuctural Equation
Model (SEM). SEM merupakan gabungan dua metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor (factor analysis)
model persamaan simultan (simultaneous equation modeling) yang dikembangkan di ekonometrika, untuk
menganalisis hubungan struktural model yangdiusulkan. Kesesuaian model dSievaluasi melalui telaah terhadap
berbagai kriteria goodness-of-fit. Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value-nya yang digunakan untuk menguji
apakah sebuah model diterima atau ditolak.
HASIL
Gambar 1
Result Full Model-Structural Equation Model (SEM)
Sumber: data olahan
Hasil dari Pengujian Structural Equation Model (SEM) dengan perhitungan model secara penuh (Full Model)
dibandingkan dengan kriteria tingkat kesesuaian (testing fit) adalah:
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
140
Tabel 1
Hasil Pengujian Model
No
Testing Fit
Tingkat Kecocokan Yang Bisa Diterima
1
Absolute Fit Indices
DF
X2/DF
13,912 (Diterima)
1,803 (Diterima)
2
Icremental Fit Indices
- GFI
- AGFI
- TLI
- CFI
0,787 (Diterima)
0,981 (Diterima)
0,853 (Diterima)
0,888 (Diterima)
3
Icremental Fit Indices
- RMR
- RMSEA
0,071 (Diterima)
0,068 (Diterima)
4
Parsimony Fit Indices
- PNFI
- PCFI
0,641 (Diterima)
0,677 (Diterima)
Sumber: data olahan
Tabel 2
Model Result Test
Estimate
E_Tourism
<---
promotion
-,496
E_Tourism
<---
e_WOM
,338
E_Tourism
<---
advertising
1,182
Visit_Intention
<---
E_Tourism
-,749
Visit_Intention
<---
advertising
,878
Visit_Intention
<---
e_WOM
,260
Visit_Intention
<---
promotion
-,162
Sumber: data olahan
Tabel 3 dapat dibuatkan persamaan regresi:
E Tourism = -0,496 P + 0,338 W + 1,182 A
Visit Intention = -0,749 E+ 0,878 A + 0,260 E – 0,162 P
Tabel 3
Hasil Koefisien Determinasi (KD)
Estimate
E_Tourism
,910
Visit_Intention
,093
Sumber: data olahan
Untuk persamaan E Tourism sebesar 0,910 yang berarti variabilitas E-Tourism yang dapat dijelaskan oleh
variabel Promotion, E-WOM dan Advertising sebesar 91%. Sedangkan koefisien determinasi persamaan Visit
Intention sebesar 0,093 atau variabel Visit Intention yang dapat dijelaskan oleh variabilitas promotion, E-WOM,
Advertising dan E Tourism sebesar 9,3%. Hipotesis yang diuji dengan menggunakan model Structural Equation
Model (SEM) pada penelitian ini menggunakan kriteria critical ratio dengan syarat atau kriteria yang ditetapkan
adalah nilainya harus besar dari 1,96 atau tingkat signifikansinya harus dibawah 0,05 (5%).
Tabel 4
Model Test Result
Estimate
S.E.
C.R.
P
Label
E_Tourism
<---
promotion
-,339
,358
-,947
,344
par_11
E_Tourism
<---
e_WOM
,304
,160
2,903
,037
par_12
E_Tourism
<---
advertising
,706
,322
2,196
,028
par_15
Visit_Intention
<---
E_Tourism
,849
,852
,997
,319
par_13
Visit_Intention
<---
advertising
,894
,381
2,559
,019
par_18
Visit_Intention
<---
e_WOM
,265
,333
,794
,427
par_19
Visit_Intention
<---
promotion
-,126
,271
-,463
,643
par_20
Sumber: data olahan
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
141
Penjelasan yang bisa didapatkan dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Promotion terhadap E Tourism. Hipotesis1 ditolak dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah -0,947 hal ini
dimaknai hasil critical ratiocritical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni dengan
nilai besarnya adalah 0,344. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Promotion berpengaruh
signifikan dengan E Tourism ditolak.
2. e WOM terhadap E Tourism. Hipotesis2 diterima dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah 2,903hal ini
dimaknai hasil critical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni dengan nilai
besarnya adalah 0,037. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan e WOM berpengaruh positif serta
signifikan terhadap E_Tourism dapat diterima.
3. Advertising terhadap E Tourism. Hipotesis3 diterima dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah 2,196 hal ini
dimaknai hasil critical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni dengan nilai
besarnya adalah 0,028. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan advertising berpengaruh positif serta
signifikan terhadap E_Tourism dapat diterima.
4. E_Tourism terhadap Visit Intention. Hipotesis4 ditolak dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah 0,997hal
ini dimaknai hasil critical ratiocritical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni
dengan nilai besarnya adalah 0,319. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa E Tourism
berpengaruh signifikan dengan Visit Intention ditolak.
5. Advertising terhadap Visit Intention. Hipotesis5 diterima dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah 2,559hal
ini dimaknai hasil critical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni dengan nilai
besarnya adalah 0,019. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan Advertising berpengaruh positif serta
signifikan terhadap Visit Intention dapat diterima.
6. e WOM terhadap Visit Intention. Hipotesis6 ditolak dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah 0,794hal ini
dimaknai hasil critical ratiocritical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni dengan
nilai besarnya adalah 0,427. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa e WOM berpengaruh
signifikan dengan Visit Intention ditolak.
7. Promotion terhadap Visit Intention. Hipotesis6 ditolak dikarenakan hasil dari Nilai critical ratio adalah -0,463hal
ini dimaknai hasil critical ratiocritical ratio> 1,96 serta didapatkan nilai dari probabilitas adalah < 0,05 yakni
dengan nilai besarnya adalah 0,643. Sehingga dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Promotion
berpengaruh signifikan dengan Visit Intention ditolak.
Tabel 5
Standardized Direct Effects
promotion
e_WOM
advertising
E_Tourism
Visit_Intention
E_Tourism
-,496
,338
1,182
,000
,000
Visit_Intention
-,162
,260
,878
-,749
,000
Sumber: data olahan
Tabel 6
Standardized Indirect Effects
promotion
e_WOM
advertising
E_Tourism
Visit_Intention
E_Tourism
,000
,000
,000
,000
,000
Visit_Intention
,371
-,253
-,886
,000
,000
Sumber: data olahan
Tabel 7
Standardized Total Effects
promotion
e_WOM
advertising
E_Tourism
Visit_Intention
E_Tourism
-,496
,338
1,182
,000
,000
Visit_Intention
-,162
,260
,878
-,749
,000
Sumber: data olahan
Penelitian ini menemukan hasil bahwa pengaruh langsung dari Promotion, e WOM dan advertising terhadap E
Tourism didapatkan hasil adalah advertising memiliki pengaruh langsung > (lebih besar) terhadap E Tourismnya itu
dengan besar nya adalah 1,182 dibandingkan dengan pengaruh langsung dari variabel Promotion dan e WOM yaitu
dengan besarnya adalah -0,496 dan 0,338. Tabel 7 hasil didapatkan hasil dari pengaruh tidak langsung variabel
Promotion, e WOM dan advertising dibandingkan terhadap variabel Visit_Intentiondengan variabel intervening adalah
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
142
E_Tourism, didapatkan hasil yaitu dengan pengaruh tidak langsung dari Promotion memiliki pengaruh langsung >
(lebih besar) dengan besar nya 0,371 dari pada e WOM dan Promotiondengan besar nya -0,253 dan -0,886.
Hasil yang didapatkan dari pengaruh dari direct effect, indirect effect dan total effect adalah :
1. Pengaruh langsung advertising dibandingakan dengan E Tourism dengan besarnya 1,182> dari pada pengaruh tak
langsung advertising dibandingkan dengan Visit Intention dengan E Tourism sebagai variabel moderating dengan
besarnya 0,878, Hasil dari penelitian ini bisa dimaknai bahwa E Tourism bukan variabel intervening dari
advertising terhadap Visit Intention.
2. Pengaruh langsung Promotion dibandingakan dengan E Tourism dengan besarnya -0,496< dari pada pengaruh tak
langsung Promotion dibandingkan dengan Visit Intention dengan E Tourism sebagai variabel moderating dengan
besarnya 0,260, Hasil dari penelitian ini bisa dimaknai bahwa E Tourism merupakan variabel intervening dari
Promotion terhadap Visit Intention.
3. Pengaruh langsung e_WOM dibandingakan dengan E Tourism dengan besarnya 0,338> dari pada pengaruh tak
langsung e_WOM dibandingkan dengan Visit Intention dengan E Tourism sebagai variabel moderating dengan
besarnya -0,162, Hasil dari penelitian ini bisa dimaknai bahwa E Tourism bukan variabel intervening dari e_WOM
terhadap Visit Intention.
SIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi pada variabel e-tourism adalah
advertising. Sedangkan variabel yang paling mempengaruhi pada variabel visit intention adalah advertising dengan
hasil pengaruh yang paling besar terhadap visit intention. Faktor yang mempengaruhi visit intention dengan e-tourism
sebagai variabel intervening adalah variabel promotion, sedangkan untuk variabel advertising dan e-WOM dihasilkan
bahwa E-Tourism bukan sebagai variabel intervening. Hasil penelitian ini juga didapatkan hasil dari koefisien
determinasi adalah dari e-tourism dipengaruhi oleh variabel promotion, e WOM dan advertising sebesar 91%.
Sedangkan koefisien determinasi dari variabel Promotion, e WOM dan advertising serta e-tourism terhadap visit
intention sebesar 9,3%.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A., Jamaludin, A., Zuraimi, N. S. M., & Valeri, M. 2021. Visit intention and destination image in post-Covid-
19 crisis recovery. Current Issues in Tourism, 24(17), 2392–2397.
https://doi.org/10.1080/13683500.2020.1842342
Amin, M. A. S., & Priansah, P. 2019. Marketing Communication Strategy To Improve Tourism Potential. Budapest
International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 2(4), 160–166.
https://doi.org/10.33258/birci.v2i4.575
Amri, F., Yusnita, I., & Sari, A. E. 2021. Pengaruh Reward Terhadap Knowledge Sharing Perangkat Desa Berdampak
Peningkatan Partisipasi Masyarakat. Jurnal Ilmiah Akuntansi Manajemen, 3(2), 104–118.
https://doi.org/10.35326/jiam.v3i2.1031
Azzahrani, M. 2019. Strategi Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata Indonesia Dalam Pesona Indonesia
Melalui Youtube. Jurnal Manajemen Komunikasi, 2(2), 144. https://doi.org/10.24198/jmk.v2i2.12925
Chen, Y. C., Shang, R. A., & Li, M. J. 2014. The effects of perceived relevance of travel blogs’ content on the
behavioral intention to visit a tourist destination. Computers in Human Behavior, 30, 787–799.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.05.019
Cristobal-Fransi, E., Daries, N., Serra-Cantallops, A., Ramón-Cardona, J., & Zorzano, M. 2018. Ski tourism and web
marketing strategies: The case of ski resorts in France and Spain. Sustainability (Switzerland), 10(8), 1–24.
https://doi.org/10.3390/su10082920
Gobel, V. S. J., Mingkid, E., & Waleleng, G. J. 2017. Analisis Komunikasi Pemasaran Satuan Penugasan Pariwisata
Di Provinsi SulawesiUtara (Studi Pada Program Kunjungan 10.000 Turis Tiongkok). Acta Diurna, VI(1).
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/15495
Kim, S., & Jun, J. 2016. The impact of event advertising on attitudes and visit intentions. Journal of Hospitality and
Tourism Management, 29, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.jhtm.2016.04.002
Krizanova, A., Lazaroiu, G., Gajanova, L., Kliestikova, J., Nadanyiova, M., & Moravcikova, D. 2019. The
effectiveness of marketing communication and importance of its evaluation in an online environment.
Sustainability (Switzerland), 11(24), 1–19. https://doi.org/10.3390/su11247016
Kushwaha, B. P., Singh, R. K., Varghese, N., & Singh, V. N. 2020. Integrating social media and digital media as new
elements of integrated marketing communication for creating. Journal of Content, Community and
Communication, 10(6), 52–64. https://doi.org/10.31620/JCCC.06.20/05
Martínez, T. L., Toledo, L. D., & Faraoni, N. 2019. Auditing marketing and the use of social media at ski resorts.
Sustainability (Switzerland), 11(10), 1–24. https://doi.org/10.3390/su11102868
Gampo Haryono dan Albetris, Peranan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Melalui Pemanfaatan E-Tourism Marketing untuk
Meningkatkan Niat Berkunjung Wisatawan
143
Palupi, R., & Slavov, M. 2020. Tourism marketing : context , challenges. IPTA, 8(2).
Rukmana, T. N., & Andjarwati, A. L. 2020. Travel Motivation, Destination Image, and e-WOM along the Influence
towards Intention to Visit (A Study on Tourism Visitors of Grobogan Bojonegoro Regency). Management
Journal, 8(2), 634–647.
Sari, A. E., Salamah, S., & Albetris, A. 2019. Dampak Dimensi Intellectual Capital Terhadap Knowledge
Management Pendamping Desa di Kabupaten Kerinci. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 4(2), 220.
https://doi.org/10.33087/jmas.v4i2.102
Satria, E., Yusnita, I., & Sari, A. E. 2020. Peningkatan Kinerja Pemasaran UMKM Melalui Dimensi Kewirausahaan di
Kabupaten Kerinci. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 5(2), 172. https://doi.org/10.33087/jmas.v5i2.177
Wardaya, M. 2016. Marketing Communication Strategy Through Social Media To Increase Children Book Sales. The
Winners, 17(2), 155. https://doi.org/10.21512/tw.v17i2.1975