Content uploaded by Oswar Mungkasa
Author content
All content in this area was uploaded by Oswar Mungkasa on Jul 04, 2022
Content may be subject to copyright.
Mewujudkan Kota Berketahanan.
Pembelajaran Kota Berketahanan Jakarta
Oswar Mungkasa –Perencana Ahli Utama Bappenas
Sosialisasi Perda Kota Medan No 1/2022 tentang RTRW Kota Medan 2022-2042
Medan, 4 Juli 2021
PENTINGNYA KETAHANAN KOTA
KONSEP KETAHANAN KOTA
Proses dan Aktifitas Mewujudkan
Strategi Ketahanan Kota Jakarta
03/07/2022 2
LAMPIRAN
Proses Penyusunan
Strategi Ketahanan Kota Jakarta
RUJUKAN
Kisi Tayangan
03/07/2022 3
when collaborating,
“the government sometimes needs to play
the role of participant rather than leader
and learner rather than teacher”
(
Smith, 2004)
Mengapa Perlu Ketahanan Kota
03/07/2022 4
Konsep Kota Berketahanan
03/07/2022 5
Kota Berketahanan adalah kota
dengan kapasitas individu,
masyarakat, institusi, bisnis dan
sistem dari sebuah kota dapat
bertahan, beradaptasi, dan
tumbuh, terhadap tekanan
(stresses) yang terus menerus
dan guncangan (shocks)
besar yang dihadapi
Sumber : 100 Resilient Cities
HAZARD
S
Sistem
Perkotaan
Bahaya
(Guncangan
Dan Tekanan)
Kelompok
Yang
Rentan
1. Ketahanan apa?
2. Ketahanan
terhadap apa?
3. Ketahanan
Siapa?
Ragam Bencana/Gangguan
Sumber: Investing in Urban Resilience, World Bank.
Sumber: 100 Resilient City
Sumber: Trends in Urban Resilience 2017, UN Habitat
8
Kualitas & Kerangka Kota Berketahanan
Kualitas yang
harus dimiliki
Kota
Berketahanan
RESOURCEFUL
Kemampuan
untuk mengatur
sumber daya
ROBUST
Kekuatan yang
meminimalisir
kegagalan
REDUNDAN
T
Mempunyai
kapasitas
cadangan
REFLECTIV
E
Kemampuan
untuk belajar
FLEXIBLE
Memiliki
strategi
allternatif
INCLUSIVE
Komunikasi
dan konsultasi
secara inklusif
INTEGRATE
D
Sistem yang
terpadu
Dimensi
4Dimensi
1
Dimensi
3Dimensi
2
4 Dimensi dan 12 Faktor Penggerak yang menentukan
kapasitas kota untuk bertahan terhadap berbagai
macam guncangan dan tekanan
Untuk menjadi Kota Berketahanan sebuah
kota harus memiliki 7 kualitas utama
Kerangka
Ketahanan
Kota
Kesehatan dan Kesejahteraan
Pemenuhan
Kebutuhan Dasar
Penghidupan dan
Pekerjaan yang
Layak
Menjamin
Pelayanan
Kesehatan
Perekonomian dan Kemasyarakatan
Mendorong
partisipasi
masyarakat yang
terpadu
Menjamin stabilitas
sosial, ekonomi,
dan keadilan
Mendorong
kemakmuran
ekonomi
Infrastruktur dan Lingkungan
Menyediakan
dan
meningkatkan aset
alam dan buatan
Menjamin
kelangsungan
layanan yang
penting
Komunikasi dan
mobilitas yang
dapat diandalkan
Kepemimpinan dan Strategi
Meningkatkan
kepemimpinan
dan pengelolaan
efektif
Memberdayakan
berbagai
pemangku
kepentingan
Perencanaan
jangka panjang
yang terpadu
M e n i n g k a t k a n
k u a l i t a s h i d u p
dan
mendorong
p e r t u m b u h a n
ekonomi yang
b e r k u a l i t a s
1
0
Peran Strategi Ketahanan Kota
Strategi Ketahanan Kota merupakan pilihan solusi strategis dan taktis yang disepakati bersama (konsensus) oleh
pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan kota.
Menguatkan upaya Perencanaan dan Pembangunan Kota
Payung Besar bagi berbagai upaya untuk
mewujudkan Kota Berketahanan
Menyediakan Ruang untuk Berkolaborasi
Strategi akan memberikan masukan bagi proses
perencanaan kota dan memperkaya nilai
ketahanan dalam berbagai Kegiatan
pembangunan kota
Strategi menjadi peluang bagi seluruh
pemangku kepentingan untuk berkolaborasi
dalam pelaksanaanpembangunan kota
Strategi diharapkan dapat menjadi payung yang
dalam penyelesaian isu perkotaan yang lebih
terintegrasi dan komprehensif.
Peran Strategi
KetahananKota
Proses dan Aktifitas
Menuju Jakarta Kota Berketahanan
2
Perjalanan menuju Jakarta berketahanan
2 Metode
Jakarta
Menuju Jakarta berketahanan
Mengubah
paradigma &
pandangan
Meningkatkan pemahaman
terhadap Konsep
Ketahanan Kota
Internalisasi Konsep
Ketahanan
DenganCara
Membentuk forum
ketahanan
Mensosialisasikan Konsep
Ketahanan
Melalui
Intregasike dalam
Masukan RPJMD
Revisi dokumen perencanaan kota (RDTR, RTRW)
Penyelarasanagenda global (SDGs, LCMT, Ambitious
City)
1
Penyusunan strategi ketahanan
kota.
Sebagai metode dan
pendekatan kolaboratif dalam
menyelesaikan masalah.
Jakarta Kota Berketahanan
Lokakarya/Workshops
Menyelenggarakan Seminar
Rencana Pelibatan Pemangku
Kepentingan
Media Sosial dan Laman Website
Tantangan
& Kendala
Mewujudkan JAKARTA
BERKETAHANAN
Tidak ada yang mau
bertanggung jawab
menyelesaikan masalah
Tidak terintegrasinya
Proses Kerja Unit Kerja
Perangkat Daerah (UKPD)
Tidak bisa menyelesaikan
masalah secara
menyeluruh
Belum ada Panduan
dan Strategi, terkait
ketahanan di DKI
Jakarta
DKI Jakarta perlu contoh dan
tolak ukur. Penyusunan strategi
ketahanan kota akan didukung
oleh 100RC
Jakarta Kota Berketahanan
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
15
Perjalanan Jakarta Berketahanan
25 Mei 2016
Jakarta terpilih
sebagai anggota dari
100 Resilient Cities
(100RC)
Mei 2016 - Okt 2017
Proses pengumpulan
data dan penilaian
awal Ketahanan Kota
Jakarta (PRA)
15, 20, 25 dan 26
Sept 2017
Workshop dan Sesi
Kerja untuk penilaian
Ketahanan Kota
Jakarta
28 Nov 2018
Konsultasi Publik
untuk Draft
Strategi
Ketahanan Kota
26 Sep 2018
Workshop Program
Prioritas dari Strategi
Ketahanan Kota
25 Okt 2018
Workshop Kesempatan
Membangun Jakarta
yang Berketahanan
6 Sep 2017
Terbentuknya tim
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
11 Okt 2017
Seminar hasil dari
Preliminary Resilience
Assessment (PRA)
10 Okt 2019
Diskusi Kelompok
Terarah Strategi
Ketahanan Kota
Jakarta
Agustus 2019
Peluncuran
Strategi
Ketahanan Kota
Jakarta
Mulai
Implementasi
1
6
Pendekatan Kolaboratif dalam Penyusunan Strategi
perumusan Strategi Ketahanan Kota Jakarta dilakukan melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah, di DKI Jakarta pada setiap tahapannya
Melalui :
50+
Wawancara
dan Diskusi
2
Diskusi
Kelompok
Terarah
1
Konsutasi
Publik
5
Lokakarya
1
Forum
Ket ahanan
Kota
1
Seminar
Terbuka
4
Sesi Kerja
Melibatkan : Menganalisis :
1.000+
Pemangku
Kepentingan
20 0+
Program
Pemangku
Kepentingan
20.000+
Kegiatan
Pemangku
Kepentingan
Upaya pelibatan berbagai pemangku kepenting an
dilakukan dalam berbagai cara, berikut datannya :
Strategi Ketahanan Kota Jakarta
Jakarta SIAP, Jakarta SEHAT, dan Jakarta TERHUBUNG merupakan pilar
utama dengan Tata Kelola Pemerintahan dan Kohesi Sosial sebagai pilar
pendukungdalam mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta. 17
43
Strategi Ketahanan Kota Jakarta - SIAP
Jakarta
SIAP
Kota yang mampu melakukan mitigasi dan beradaptasi dalam menghadapi guncangan dan
tekanan, termasuk risiko bencana dan dampak perubahan iklim.
Kondisi Id eal :
Target :
!Terwujudnya budaya siaga terhadap
guncangan dan tekanan di semua level
masyarakat
Tersedianya sistem Koordinasi pra, saat,
dan pasca bencana yang mantap
Berkurangnya kerentanan di wilayah DKI
Jakarta dengan target 80% wilayah
berada di tingkat kerentanan rendah, dan
20% berada pada tingkat kerentanan
sedang di 2030
5
Arahan
2
Quick Win
13
Strategi
Dokumen Terkait :
Paris
Agreement
SDG Nom or
2, 4, 6, 11, 13,
dan 17
NUA Nomor
6, 65, 66, 71,
78, 80, 90 , 123,
148, dan 159.
KSD Nom or
15, 21, 23, 43,
dan 60
2018
KSD
Pilar SIAP fokus pada upaya mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan penurunan risiko bencana dan dampak
perubahan iklim
Pilar SIAP memilikidua quick win yang fokus pada tercapainya ketahanan pangan dan pengendalian
penggunaan air tanah. 19
Strategi Ketahanan Kota Jakarta - SEHAT
Pilar SEHAT fokus pada upaya perbaikan pelayanan dasar terkait sumber air bersih, pengelolaan air limbah dan
sampah yang berkelanjutan.
Jakarta
SEHAT
Kondisi Ideal :
Target :
Kota sehat yang menjamin aksesibilitas pelayanan air bersih, air limbah, dan manajemen
sampah yang berkelanjutan. 4
Arahan
11
Strategi
Dokumen Terkait :
SDG Nom or
1, 6, 11 dan 12. NUA Nomor
6, 71, dan 73. KSD Nomor
15, 21, 22, 23,
dan 26 .
2018
KSD
100 % akses air bersih pada 2030.
Cakupan pelayanan pengelolaan air
limbah 10 0% 2050.
Jakarta terbebas BABS pada 20 24.
100 % timbulan sampah di DKI Jakarta
dapat dikelola secara ramah lingkungan
pada 2025
20
Strategi Ketahanan Kota Jakarta - TERHUBUNG
Pilar TERHUBUNG fokus pada upaya peningkatan konektivitas masyarakat yang diwujudkan melalui efektif dan
efisiennya mobilitas masyarakat dan jejaring antara masyarakat dengan pemangku kepentingan
Kondisi Ideal :
Jakarta
TERHUBUNG
Kota yang mempromosikan konektivitas dan mobilitas setiap warganya dengan menyediakan
transportasi publik antarmoda yang terjangkau dan jejaring antar warga melalui sistem
komunikasi yang dapat diakses oleh seluruh warga.
Target : 3
Arahan
2
Quick Win
8
Strategi
Dokumen Terkait :
Paris
Agreement
SDG Nom or
9, 11, 16 dan 17 NUA Nomo r
29, 115, 117,
dan 160
KSD Nom or
28, 29 , 34, 4 3,
dan 60
2018
KSD
Kondisi Ideal :
21
Pilar TERHUBUNG memiliki dua quick win yang fokus pada terwujudnya kawasan TOD dan Smart City di
Jakarta.
Rencana Kedepan
Implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta dilaksanakan melalui implementasi segera (quick wins) dan
internalisasi muatan Strategi Ketahanan Kota pada proses perencanaan dan pembangunan di DKI Jakarta.
Kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan menggunakan City Resilience Index (CRI) yang sudah dikembangkan oleh
100RC dan Arup serta melihat ketercapaian indikator SDG, NUA dan dokumen terkait lainnya sesuai dengan yang
tercantum di setiap strategi. 23
Upaya Implementasi
Strategi Ketahanan Kota
Quick Win
Internalisasi
Strategi
Quick Win adalah Program
pembangunan DKI Jakarta
yang berkesesuaian
dengan prinsip ketahanan
dan dapat dilaksanakan
segera pada 2019-2020
Internalisasi Strategi akan
juga dilakukan melalui
internalisasi kegiatan
usulan pada rencana
Kegiatan Strategis Daerah
(KSD).
Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama pemangku kepentingan akan melakukan
evaluasi dan menyusun rekomendasi setiap1-2 tahun sekali.
LAMPIRAN A
Proses Penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Konteks Kota
Aset, Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
Inventarisasi Aksi
Kota
Metode pelibatan pemangku kepentingan dari bulan Mei sampai Oktober 2017
Wawancara
dengan Bappeda
Wawancara
dengan Bappeda
dan komunitas
Penilaian Awal
Kota
Berketahanan &
Area Temuan
Pengumpulan
Data
FGD RPJMD
Sesi Kerja
dengan Bappeda
Survei
500 sampel
Seminar
Lokakarya
Wawancara
dengan Bappeda Lokakarya
Sesi Kerja
dengan penentu
kebijakan
Sesi Kerja
dengan Bappeda
dan pemilik aset
Keluaran dan Temuan Tahap 1–Rencana Pelibatan Pemangku Kepentingan
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Konteks Kota
Konteks Kota
Data diperoleh dari rancangan RPJMD dan
diskusi dengan Bappeda dan SKPD terkait
Materi Konteks Kota dimulai dengan
pengenalan terhadap kondisi ketahanan
Jakarta yang dikategorikan kedalam City
Resilience Framework (CRF)/Kerangka
Ketahanan Kota
- Kesehatan dan Kesejahteraan
- Ekonomi dan Kemasyarakatan
- Infrastruktur dan LIngkungan
- Kepemimpinan dan Strategi
Kota administatif
Kabupaten
1
5+
Peran Jakarta sebagai ibu kota negara dan sebagai daerah otonom
berkontribusi terhadap munculnya isu-isu kompleks yang berbeda
dengan provinsi lain di Indonesia
Jakarta merupakan salah
satu konsentrasi urban
terbesar di dunia
10,177
juta penduduk
3,67
juta komuter / hari
DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Penyediaan saluran air bersih
hanya mencakup 57% dari
total penduduk
Setidaknya 70% polusi udara di
Jakarta berasal dari kendaraan
pribadi
58% penyakit yang diderita
penduduk Jakarta berkaitan
dengan polusi udara
Hanya 40% dari total rumah tangga mengunakan septic tank
Area perumahan kumuh
1,205.42 ha
7-8% kebutuhan energi
meningkat setiap tahunnya
dan bergantung pada
pemasok air dan energi dari
luar kota
Fenomena epidemik lebih
cenderung terjadi di Jakarta
yang disebabkan
infrastruktur air bersih dan
sanitasi yang buruk
Frekuensi terjadinya
banjir yang parah juga
menyebabkan penyakit
pasca banjir
Kekurangan perumahan
sebanyak 700,000 unit
selama 10 tahun terakhir
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Konteks Kota
EKONOMI DAN MASYARAKAT
79.58%
35.98%
Sektor ekonomi Jakarta didominasi
oleh sektor jasa dan perdagangan
yang berkontribusi sebesar
dari total perekonomian
Dari total penduduk tidak
mengenyam pendidikan atau
sekolah dasar
Betawi
Jawa
35.2%
Sunda
15.3%
27.8%
Tionghoa
5.5%
Batak
3.6%
Melayu
1.6%
Minangkabau
3.2%
Komposisi Penduduk Jakarta berdasarkan Suku
lainnya
7.9%
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Konteks Kota
INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN 9.98%
dari seluruh kawasan
Jakarta yang baru
dimanfaatkan sebagai
ruang terbuka hijau
Daerah aliran sungai sangat
terkontaminasi oleh limbah domestik
Infrastruktur yang menua terutama pada sistem
drainase memberikan tekanan terhadap
lingkungan
Tidak ada program manajemen
risiko bencana yang komprehensif atau
rencana tanggap bencana
Sejak tahun 2007, terjadi peningkatan
jumlah kendaraan pribadi sebesar
10%per tahun
Lebih dari 60% perjalanan di
Jakarta menggunakan kendaraan
pribadi
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Konteks Kota
KEPEMIMPINAN DAN STRATEGI
Berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia, wali kota dan bupati
ditunjuk secara langsung oleh Gubernur, bukan melalui pemilihan
Mengurangi korupsi
merupakan fokus bagi
masyarakat dan seringkali
menjadi isu politik pada
masa pemilihan umum
Kurangnya ketersediaan data sebagai landasan
pengambilan keputusan –dari studi yang ada dan
data yang baru, hal ini merupakan salah satu
tantangan terbesar
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Konteks Kota
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Hasil Aksi Kota
Daftar Aksi Kota memiliki kecenderungan padakategori
‘memberdayakan pemangku kepentingan secara
menyeluruh,’ yang juga menjadi aksi prioritas.
Peningkatan mutu pendidikan
Bina gizi, kesehatan ibu dan anak
Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan
Pengembangan sistem drainase
Perencanaan pembangunan tatapraja dan aparatur
Pencegahan dan penanggulangan konflik
Proyek bersama perbaiki sanitasi dan hygiene kota
Kampanye pelindung anak
SIMPUL (SolidaritasMasyarakat PeduliKeadilan)
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aksi Kota
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Survei dari 460 sampel –Agustus sampai September 2017
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi kota
1649
faktor
20%
Pemerintah
31%
sektor bisnis
10%
akademisi
22%
lainnya
17%
organisasi
masyarakat
mendeskripsikan faktor
pilihan
Menilai faktor
memilih faktor Responden survei
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Persepsi Kota
Proses pengumpulan data persepsi kota
Lokakarya persepsi kota –15 September 2017
Memilih daftar 5 teratas faktor penggerak
Identifikasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Mencari koneksi antara penggerak dan
faktor-faktor
Lokakarya ini bertujuan untuk Melakukan validasi hasil
online survey & menyetujui daftar 5 teratas
penggerak berdasarkan kerangka kerja ketahanan kota.
“Aspek perencanaan
jangka panjang,
kepemimpinan serta
partisipasi
masyarakat sebagai
prioritas utama”-
Khairul, Dewan Riset
Daerah
“Faktor yang paling penting untuk
pemenuhan kebutuhan
dasar adalah air bersih, rumah
layak, sanitasi, dan drainase”-
Acep, Dinas Pemadam Kebakaran
“Konsep resilience harus dapat
mengatasi masalah tanpa
menimbulkan masalah baru di
kemudian hari” Bambang,
Universias Trisakti
Respon terhadap persepsi kota
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Persepsi Kota
60 Peserta dari berbagai pemangku kepentingan hadir dalam lokakarya;
Pemerintah, sektor bisnis, akademisi, komunitas, organisasi nasional maupun internasional,
“Partisipasi masyarakat dalam pengambilan
keputusan publik merupakan faktor yang penting ”-
Hasil survey dari sektor akademisi
“Meningkatkan mobilitas perkotaan
dengan cara fokus pada lalu lintas orang
dan barang bukan kendaraan.
Kebijakandan pembangunan
infrastruktur ditunjukkan bukan untuk
mengurangi kemacetan tetapi untuk
mengubah perilaku masyarakat dalam
menggunakan jalan” hasil survey dari
sektor pemerintah
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Persepsi Kota
Hasil Persepsi Kota
Berdasarkan hasil online survey dan lokakarya,
“penghidupan dan pekerjaan yang layak”
merupakan penggerak terpenting di Jakarta.
Penggerak penting lainnya meliputi ‘menjamin
stabilitas ekonomi, dan keadilan’, ‘komunikasi
dan mobilitas yang dapat diandalkan’, dan
‘meningkatkan kepemimpinan dan pengelolaan
yang efektif.’
Isu-isu yang paling banyak diperbincangkan pada
saat lokakarya adalah :
1. Perencanaan yang terintegrasi
2. Kepemimpinan yang efektif
3. Partisipasi/pelibatan masyarakat
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Lokakarya aset dan guncangan kota –20 September 2017
Menilai aset
Menilai guncangan (hasil online survey)
Matrix asset dan guncangan teratas
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
Lokakarya ini bertujuan untuk memvalidasi data
aset yang sudah ada, terutama dari ahli-ahli di
bidangnya
“Kebakaranmerupakan guncangan
yang penting untuk diperhatikan di
Jakarta ”- Khairul, Dewan Riset
Daerah
“Kegagalan infrastruktur dapat
dikorelasikan dengan penurunan
permukaan tanah (land subsidence).
Land subsidence sendiri terjadi karena
warga lebih banyak yang memilih
menggunakan air tanah sebagai
infrastruktur utama dalam penyediaan air
bersih. Chasan, KARINA
“Serangan cyber juga
dapat memberikan dampak
fisik; guncangan tersebut
dapat mempengaruhi
program-program di
berbagai dinas”- Yani,
Sekretariat Jakarta
Berketahanan
“Jaringan listrik dan air adalah aset
yang paling penting di Jakarta. Air dan
listrik dibutuhkan pada semua aktivitas
untuk menunjang kehidupan” Hasil
diskusi kelompok 2 : Energi dan
Sumber Daya
Respon terhadap aset dan resiko kota
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset dan Guncangan
44 perwakilan pemilik aset, akademisi,
komunitas, dan organisasi nasional/
internasional
4Kelompok berdasarkan kategori aset:
Fasilitas sosial & fasilitas umum
Energi dan sumber
Bangunan gedung dan lingkungan
Transportasi
Jaringan air minum
Sungai, situ, dan pesisir
Fasilitas pengelolaan sampah
Saluran air limbah
Bangunan perumahan / rumah tinggal
Penyimpanan air baku
Jalur irigasi
Stasiun pemantauan kualitas udara
Ruang terbuka hijau
Aset drainase
Taman public & jalur rekreasi
Pemakaman
Depot BBM
Lahan asset pemerintah
Bandar udara
Pelabuhan
Terminal
Kebun pusat pengolahan benih
Jaringan IT / komputer
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset, Guncangan, dan Tekanan
Kondisi Aset
Memburuk
Membaik
Penyimpanan air baku
Pelabuhan
Bandar udara
Jalur kereta api
Aset drainase
Pembangkit listrik
Terowongan
Saluran air limbah
Jjembatan
Taman public & jalur rekreasi
Fasilitas pengelolaan sampah
Jalan utama
Jaringan air minum
Transmisi listrik
Klinik kesehatan
Rumah sakit
Fasilitas pendidikan menengah
Fasilitas pendidikan tinggi
Fasilitas pendidikan dasar
Kerentanan Aset
Sesi kerja tekanan kota –25 September 2017
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
Sesi kerja ini bertujuan untuk mengidentifikasi
tekanan terpenting dan juga hubungannya
dengan aset penting di Jakarta
Memilih daftar 5 teratas faktor penggerak
Identifikasi faktor-faktor
Menilai faktor-faktor
Mencari koneksi antara penggerak dan
faktor-faktor
“Jakarta menghasilkan 7,000
ton sampahperhari dan
masih bergantung pada TPS
Bantar Gebang. Isu pengelolaan
sampah perlu diperhatikan agar
tidak menyebabkan degradasi
lingkungan”- Hana, Greeneration
“Kapasitas dan kredibilitas pemimpin kota atau
pembuat keputusan adalah hal yang krusial dalam
menghadapi guncangan dan tekanan” Komara Djaya,
Universitas Indonesia
“Keamanan, kualitas, dan
kehigenisan pangan
merupakan hal yang lebih
menjadi tekanan bagi Jakarta
dibandingkan dengan
ketidakstabilan pasokan
pangan”- Martin, Dinas
Perindustrian dan Energi
“Kesehatan mental yang
disebabkan oleh kesenjangan
sosial dapat menjadi tekanan di
masa depan. Saat ini, Dinas
Sosial menemukan 5-10 orang
dengan gangguan kejiwaan
setiap harinya.” Miftah, Dinas
Sosial
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset, Guncangan, dan Tekanan
Proses pengumpulan data aset, guncangan, dan tekanan kota
30
Partisipan
19
Perwakilan dari
SKPD 3Kelompok Badan
Usaha (PD Pasar
Jaya, PDAM DKI, PD
PAM Jaya)
Hasil penilaian tekanan kota
5 Tekanan tertinggi sekarang
1. Keamanan, mutu, dan kebersihan pangan
2. Pergantian populasi / migrasi
3. Degradasi lingkungan
4. Management capacity yang berhubungan dengan
kredibilitas pemimpin dan perlunya integrated
planning
5. Critical thinking terhadap informasi cyber
5 Tekanan tertinggi di masa depan
1. Tingginya tingkat kompetisi hidup
2. Kemiskinan / ketimpangan
3. Penyediaan air bersih yang belum berkelanjutan
4. Increased mobility
5. Kualitas pendidikan dan karakter
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Aset, Guncangan, dan Tekanan
Strategi
Ketahanan
Kota
Penilaian
Peluang
Rencana
Pelibatan
Pemangku
Kepentingan
Konteks Kota
Aset,
Guncangan
dan Tekanan
Persepsi
Ketahanan
v
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
Analisis Area
Temuan
TAHAP I
MENUJU
TAHAP II
Kota terpilih menjadi jaringan 100 RC
Loka karya jakarta menuju kota berketahanan
Rapat perdana
Pembentukan institusi dan implementasi
Tahap I : 2-3 bulan Tahap II : 4-6 bulan
Proses Strategi Ketahanan Kota
Inventarisasi
Aksi Kota
Penilaian
Awal
Ketahanan
Area Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Sesi kerja PenilaianAwal Ketahanan dan Area Temuan –26 September 2017
Sesi kerja ini bertujuan untuk mengidentifikasi fokus area yang paling berharga
untuk ketahanan kota Jakarta di masa yang akan datang
Presentasi seluruh hasil keluaran tahap 1
Mengidentifikasi daftar pertanyaan diagnostik
Identifikasi daftar panjang area temuan
Memiilih 5 area temuan teratas
v
Keluaran dan Temuan Tahap 1 –Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
Proses mencapai Penilaian Awal Ketahanan dan Area Temuan
“Walaupun Jakarta tidak berada pada patahan
bumi, gempa bumi dapat memberikan dampak
yang cukup besar bagi Jakarta; 700+ gedung
pencakar langit di Jakarta dapat
memperburuk dampak gempa bumi. Untuk
itu perlu adanya kesiapsiagaan dalam upaya
pengurangan risiko bencana” Endang, Dinas
Perindustrian dan Energi
“Isu keterjangkauan perumahan
memiliki kaitan yang erat dengan mobilitas
di Jakarta. Kurangnya perumahan yang
terjangkau memaksa penduduk untuk
tinggal di luar Jakarta, sehingga
memberikan beban pada arus lalu lintas
komuter” Basuki BPBD
“Isu keresahan sosial perlu menjadi salah
satu area temuan kita. Hal ini dikarenakan isu
keresahan sosial mengandung berbagai macam
isu sosial-politik. Keresahan sosial juga
menyebabkan risiko –risiko yang cukup krusial
khususnya di Jakarta sebagai Ibu Kota, dimana
demonstrasi dilakukan walaupun isunya
merupakan isu nusantara dan lainnya.”
Wicaksono Sarosa
Partisipan dari berbagai
macam pemangku
kepentingan yang terkait
Perwakilan dari Badan Usaha (PD Pasar
Jaya, PDAM DKI, PD PAM Jaya)
Perwakilan dari Pemerintah DKI
Jakarta (Dinas Damkar, Dinas
Kesehatan, BPBD, DKPKP, Distarcip,
Dinas kesehatan, DPPAPP, Dinas
Pendidikan, Dinas Perhubungan,
Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas
LH, Biro Perekonomian, Biro PKLH,
Biro Kesos)
34
v
Source: Rappler
https://www.rappler.com/indonesia/103243-foto-
kerusuhan-kampung-pulo
Source: City Metric
http://www.citymetric.com/politics/crowded-city-
sign-good-thing-indonesians-461
Source: Antara Bengkulu
http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/kema
rau-pdam-bagikan-air-gratis-pada-masyarakat
Source: Tirto
https://tirto.id/sosialisasi-tanggap-bencana-chub
Source: Antara Bengkulu
http://www.antarabengkulu.com/berita/6763/kemarau-
pdam-bagikan-air-gratis-pada-masyarakat
Bagaimana Jakarta bisa
meningkatkan
kapasitas tata kelola
pemerintahan dan
Manajemen Kota?
Bagaimana Jakarta bisa
membangun ‘budaya’
siap siaga dalam
menghadapi berbagai
masalah?
Bagaimana kesehatan
dan kesejahteraan di
Jakarta bisa
ditingkatkan melalui
pengelolaan air dan
limbah yang lebih baik?
Bagaimana
meningkatkan
mobilitas dan
konektivitas warga
Jakarta?
Bagaimana Jakarta
mampu mengurangi
dampak dari keresahan
sosial?
12345
Area Temuan (Discovery Areas) Jakarta
Saat ini Strategi Ketahanan Kota Jakarta telah masuk dan diimplementasikan dalam beberapa kebijakan dalam Dokumen Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta (RKPD 2020)
Strategi Ketahanan Kota Jakarta dalam Dokumen Pemerintah
Dari 129 Strategi Pembangunan DKI Jakarta yang tercantum pada RKPD 2020, terdapat 86 Strategi (67%) yang selaras dengan Strategi Ketahanan Kota
Jakarta.
Sedangkan, berdasarkan RKPD 2020, 73% (113) program prioritas Jakarta (dari total 154 program prioritas) mempunyai keterkaitan dengan berbagai
arahan yang ada p ada dokumen Strategi Ketahanan Kota Jakarta.
Saat ini Strategi Ketahanan Kota Jakarta telah masuk dan diimplementasikan dalam beberapa kebijakan dalam Dokumen Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta (RKPD 2021)
Strategi Ketahanan Kota Jakarta dalam Dokumen Pemerintah
Sampai dengan Agustus 2020 setidaknya telah terdapat sekitar 788 rencana program pembangunan yang masuk dalam proses pembahasan pada Musrenbang RKPD 2021. Dari
total program yang ada diidentifikasi setidaknya 46% (360) program memiliki maskud dan tujuan yang selaras dengan berbagai arahan strategi pada dokumen Strategi
Ketahanan Jakarta.
03/07/2022 54
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2019). Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Jakarta, Kerjasama
Kedeputian Gubernur DKI Jakarta dengan 100 RC Program oleh Rockefeller Foundation.
https://www.academia.edu/41053794/DOKUMEN_KEBIJAKAN_Strategi_Ketahanan_Kota_Jak
arta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2019). Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Ringkasan Eksekutif.
Jakarta, Kerjasama Kedeputian Gubernur DKI Jakarta dengan 100 RC Program oleh Rockefeller
Foundation.
https://www.academia.edu/40439172/DOKUMEN_KEBIJAKAN_Strategi_Ketahanan_Kota_Jak
arta_Ringkasan_Eksekutif
Mungkasa, Oswar (2019). Jakarta Berketahanan. Kota Berketahanan dan Kebencanaan. Diskusi
Panel “Kesiapan dan Ketahanan Kota menghadapi Bencana. Universitas Tarumanegara 23
Februari 2019.
https://www.researchgate.net/publication/361670780_Jakarta_Berketahanan_Kota_Berketah
anan_dan_Kebencanaan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2019). Jakarta Berketahanan. Peluncuran Strategi Ketahanan
Kota Jakarta Agustus 2019.
https://www.researchgate.net/publication/344083760_Jakarta_Berketahanan
Daftar Rujukan (1)
03/07/2022 55
Mungkasa, Oswar (2017). Jakarta Menuju Kota Berketahanan. Konsep, Proses dan
Pembelajaran. Tayangan. Jakarta, Bahan Kuliah MTP Universitas Tarumanagara.
https://www.researchgate.net/publication/344037539_Jakarta_Menuju_Kota_Berketahanan_
Konsep_Proses_dan_Pembelajaran diakses 2 Juli 2021
Mungkasa, Oswar (2018). Forum Pemangku Kepentingan. Upaya Meningkatkan Keberhasilan
Program. Pembelajaran dari - Pokja AMPL –Jejaring AMPL –PIN AMPL - Penyusunan Desain
Besar Isu Strategis DKI Jakarta - Penyusunan Rencana Strategis Jakarta Berketahanan.
Tayangan.Bali, Sinkronisasi Pengembangan Transformasi Perpustakaan untuk Peningkatan
Kualitas Hidup Masyarakat “Literasi untuk Kesejahteraan”.
https://www.researchgate.net/publication/344138203_PAPARAN_Forum_Pemangku_Kepenti
ngan_Upaya_Meningkatkan_Keberhasilan_Program diakses 2 Juli 2021
Daftar Rujukan (2)