Article

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN INKLUSI TINGKAT SMA DAN SMK DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.

Abstract

This study originated from the findings of researchers who indicated that there were problems in the implementation of inclusive learning in 91 SMA and SMK in West Sumatra. This study aims to examine the suitability of Permendiknas Number 70 of 2009 with the implementation of learning in schools. This study uses a qualitative method. Data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. The research setting was at 4 SMA and SMK in West Sumatra, with informants consisting of 10 people, 1 principal, 2 curriculum representatives, 3 subject teachers, 2 BK teachers, and 2 GPK people from four different SMA and SMK. The results of the study found three general findings and four specific findings. Namely the implementation of identification, assessment, PPI, flexible curriculum, evaluation and assessment of learning outcomes. The obstacles encountered are grouped into four sections, from the government, from school leaders, from teachers, and from students. The government has issued guidelines containing guidelines and regulations. It turned out that the results were not in accordance with the phenomena in the field, and there was a paradox (the expectations were not matched with the reality that had happened). Therefore the researchers suggest that the implementation of inclusive learning in SMA and SMK consistently implement the Minister of Education Regulation Number 70 of 2009. If the organizers of inclusive learning are not consistent, the implementation of inclusive learning is just wishful thinking.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the authors.

ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan memperoleh gambaran tentang kebijakan-kebijakan seperti apa yang dilakukan kepala sekolah sebagai usaha-usaha kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di Sekolah X Kota Jambi. Fokus penelitian ini meliputi beberapa aspek yaitu, peran kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif, pendukung dan penghambat kepala sekolah dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif dan desain kebijakan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Dari hasil penelitian dan pembahasan kemudian disimpulkan bahwa kebijakan-kebijakan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di Sekolah X Kota Jambi berjalan dengan baik. Masyarakat sekolah sangat mendukung kebijakan kebijakan yang di buat oleh kepala sekolah sebagai sebuah usaha-usaha kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di Sekolah X Kota Jambi. Dari proses hasil penelitian dan pembahasan ini, disusunlah sebuah desain kebijakan yang merupakan hasil desain peneliti terkait pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Desain kebijakan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif di Sekolah X Kota Jambi memberikan kejelasan mengenai hal-hal yang akan dilakukan dalam upaya mencapai tujuan kebijakan yang diharapkan.
Article
Full-text available
p>Latar belakang tulisan ini adalah untuk membahas tentang (1) fungsi dan tujuan pendidikan di Indonesia. (2) Penyelenggaraan Pendidikan Nasional (3) Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Bagi Masyarakat . Kajian ini penting sebagai dasar arah pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Dari berbagai perrspektif tentang fungsi dan tujuan pendidikan telah jelas terlihat bahwa pendidikan di indonesia berupaya untuk menciptakan bangsa yang cakap, beriman, bertaqwa kepada Tuhan serta memilki pengetahuan yang baik dan wawasan kebangsaan. Pendidikan di Indonesi sangat berperan penting dalam membangu masyarakat. Melalui pendidikan,masyarakat melakukan transformasi budaya, menciptakan tenaga kerja, menciptakan alat kontrol sosial dan lain sebagainya. Dengan demikian perkembangan masyarakat dapat berjalan secara berkelanjutan. Berdasarkan kelima fungsi dan tujuan pendidikan bagi masyrakat tentunya masyarakat akan sangat diuntungkan dalam hal birokrasi, sosial dan ketenagakerjaannya.</p
Article
Full-text available
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sejauhmana sekolah inklusif yang ada di Kota Madiun melaksanakan layanan pendidikan inklusif. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dalam memperoleh data. Hasil yang didapat oleh peneliti adalah belum maksimalnya penyelenggraan layanan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah inklusif di kota Madiun. Persepsi tentang pendidkan inklusif yang masih minim, Guru Pembimbing Khusus (GPK) belum ada, fasilitas penunjang belum terpenuhi, sampai peran Dinas Pendidikan Kota Madiun yang belum maksimal dalam mengelola terlaksananya layanan pendidikan ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpukan bahwa Kota Madiun belum siap secara maksimal dalam menyelenggarakan sekolah inklusif. The purpose of this research is to describe how Madiun City implementing the inclusive education services. This research used the qualitative method. The reasercher used the observation, interview and documentation technique to collect the datas. The result was, the implementation of the inclusive education in Madiun City’s inclusive school has not maximum. The perception of inclusive education was still minimum. The Special Guidance Teacher has not been provided yet. The facilities were not fulfill and the Education Council of Madiun City already yet to organized this education services yet.. The final conclusion is that the Madiun City has not already organized the inclusive school yet.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pendidikan inklusif yang ramah anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 tahun 2009. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah analisis isi yang bertujuan untuk menelaah isi dari suatu dokumen. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah dokumen. Sumber data dokumen yaitu berupa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif yang Ramah Anak. Analisis isi yaitu dengan mencatat dokumen atau arsip yang berkaitan erat dengan tujuan penelitian yakni pendidikan inklusif ramah anak. Prosedur analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif ramah anak adalah pendidikan yang tidak membedakan kelainan atau kebutuhan khusus peserta didik dalam hal fisik, mental, emosional, dan sosial dengan berpijak pada prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Ada beberapa persoalan yang berkaitan dengan subtansi isi, seperti adanya segregasi pendidikan khusus dan reguler, adanya ketidaksinkronan peraturan perundangan yang berkaitan, kurangnya guru pembimbing khusus (GPK) dan keadaan masyarakat yang kurang mendukung dalam hal pelaksanaan pendidikan inklusif ramah anak.
Article
The research is motivated by problems that arise in Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4, that the development of a curriculum do not accommodate all students, especially students with special needs in accordance with the procedure or provision contained in filosopi inclusive education. This research aims to describe the development of school curricula do inclusive education in SMK Negeri 4 Padang. To achieve the research objectives, we used a qualitative approach with a qualitative descriptive method. While the data collection techniques and tools, namely interviews using an interview guide and observation techniques using observation and study engineering documentation. Subjects consisted of teachers who teach subjects in the classroom of students with special needs, inclusive education managers, and students with special needs themselves. These results explained that the development of curriculum that the teachers do not differ with the previous curriculum development, standard analytical procedures and basic competencies, mapping of materials, methods, media and evaluation of learning outcomes.
Preprint
Manajemen pendidikan di sekolah inklusi merupakan proses pengaturan dan pengelolaan sumber daya dalam menyelenggarakan sekolah inklusi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, berkaitan dengan tujuan, efektifitas, serta efisensi penyelenggaraan sistem pendidikan bagi seluruh siswa tanpa terkecuali. Dalam perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru di sekolah sebelum melaksanakan proses pembelajaran, yang lebih dikenal dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah pegangan seorang guru dalam mengajar di dalam kelas yang membantunya agar sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Kemudian di sekolah inklusi, modifikasi RPP sangat diharuskan karena menyesuaikan dengan kondisi siswa berkebutuhan khusus (ABK) yang di susun dan dikembangkan oleh pendidik yang menjadi pedoman pendidik dalam melaksanakan tahapan pembelajaran baik secara teori maupun praktek. Sehingga sasaran yang di tujukan pada pembelajaran ini yaitu modifikasi RPP untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang membutukan strategi pembelajaran tersendiri sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan potensi anak. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penyusunan RPP untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang telah dimodifikasi sedemikian rupa untuk membantu dalam proses pembelajaran anak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan secara jelas dan rinci manajemen modifikasi RPP dan pembelajaran pendidikan inklusi pada anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah SDN Semangat Dalam 2 Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: 1) Salah satu langkah dalam modifikasi RPP, sekolah menggunakan cara tersendiri dengan membuat tim khusus dalam memodifikasi RPP yang terdiri dari para GPK dan guru mata pelajaran tertentu. 2) Faktor pendukungnya meliputi pengalaman profesional guru, kemampuan guru dalam mengembangkan program tahunan dan semesteran, dan tersedianya media pendukung. 3) Faktor penghambatnya meliputi alokasi waktu, sarana dan prasarana, terkendala oleh guru karena dalam implementasi RPP guru dituntut untuk lebih dapat memahami dan menyesuaikan diri terhadap anak, dan kesalahan pola asuh orangtua.
Pendidikan Inklusi & Implementasinya (I). PT Luxima Metro Media
  • K Dedy
Dedy, K. (2012). Pendidikan Inklusi & Implementasinya (I). PT Luxima Metro Media.
Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Kota Padang
  • A D Marti
Marti, A. D. (2012). Pendidikan Inklusif di Sekolah Dasar Kota Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1(3), 1-13.
Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif
https://doi.org/10.17977/um031v4i12 018p007 Prastiyono. (2013). Implementasi Kebijakan Pendidikan Inklusif.
Download metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r & d sugiyono pdf Click here to get file
  • Sugiyono
Sugiyono. (2017). Download metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r & d sugiyono pdf Click here to get file. 380.
Manajemen Pendidikan Inklusif (Konsep, Kebijakan, dan Implementasinya)
  • Sunaryo
Sunaryo. (2016). Manajemen Pendidikan Inklusif (Konsep, Kebijakan, dan Implementasinya). Jurnal Penelitian Pendidikan Jassi Anakku, 10, 184-200.