Content uploaded by Haeruddin Haeruddin
Author content
All content in this area was uploaded by Haeruddin Haeruddin on Mar 18, 2022
Content may be subject to copyright.
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 35
Window of Community DedicationJournal, Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
ARTIKEL RISET
URL artikel: http://jurnal.fkmumi.ac.id/index.php/woh/article/view/wohxxxx
Edukasi Membudayakan Masyarakat Mengkonsusmsi Sayur Bayam
Melalui Pengolahan Kripik
KNurbaeti1, A. Rizki Amelia2, Haeruddin3
1,2,3Peminatan Administrasi & Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas
Muslim Indonesia
Email Penulis Korespondensi (K):nurbaeti63@gmail.com
nurbaeti63@gmail.com1, kikiarezkiamelia@yahoo.co.id2, emanhaeruddin@gmail.com3
(081242689776)
Abstract
Not many people have processed spinach-based chips know, because the residents know that
spinach can only be processed into vegetables only. Consuming spinach is very good for the
health of the body, because spinach contains vitamins and minerals that are quite omplete. The
results of this activity are, (1) Increasing public knowledge (majelis ta'lim) regarding the
benefits of spinach and spinach chips processing (2) Open job opportunities for housewives as
additional income.The community service activities were carried out during 3 visits, namely
requests for permission by the RW chairman, gathering by the head of the ta'lim council in
Kampung Parang and counseling about the benefits of spinach and training in making spinach
chips. The counseling and training on making chips was attended by 10 people from
representatives of the ta, lim, posyandu cadres and zakat houses groups. The activeness of the
participants was shown in their seriousness in participating in the training by asking various
questions about how to make spinach chips dough.
Keywords:Education; spinach;chips
Window ofCommunity Dedication Journal Vol. 01 No. 02 (Desember,2022)
PUBLISHED BY :
Pusat Kajian Dan Pengelola Jurnal
Fakultas Kesehatan masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Address :
Jl. Urip Sumoharjo Km. 5 (Kampus II UMI)
Makassar, Sulawesi Selatan.
Email :
Jurnal.wocd@umi.ac.id
Phone :
+62 85255997212
Article history : (dilengkapi oleh admin)
Received TanggalBulan Tahun
Received in revised form TanggalBulan Tahun
Accepted TanggalBulan Tahun
Available online TanggalBulan Tahun
licensed by Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 35
Window of Community DedicationJournal, Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
Abstrak
Pengolahan kripik berbahan bayam belum banyak masyarakat yang mengetahui. Mengkomsumsi
sayur bayam sangat baik bagi kesehatan tubuh, sebab bayam mengandung vitamin dan mineral
yang cukup lengkap. Peran serta pihak-pihak terkait untuk memberikan masukan kepada
masyarakat (majelis ta’lim) membudayakan mengkomsusi bayam melalui pengolahan kripik,
terutama bagi anak-anak yang enggan makan sayuran hijau. Dalam kegiatan ini diterapkan
beberapa metode yang sesuai untuk mencapai tujuan, yakni meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan pemberian edukasi dan pelatihan tentang pengolahan kripik berbahan bayam,
kemungkinan bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat juga untuk dijadikan tambahan
penghasilan. Hasil pada kegiatan ini adalah, (1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
manfaat bayam dan pengolahan kripik bayam (2) Membuka peluang kerja bagi ibu-ibu rumah
tangga sebagai tambahan penghasilan.Pelaksanaan kegiatan pengabdian terlaksana selama 3 kali
kunjungan yaitu permintaan izin oleh pihak ketua RW, silaturrahim oleh ketua majelis ta’lim
Kampung Parang dan penyuluhan tentang manfaat bayam serta pelatihan pembuatan kripik
bayam. Penyuluhan dan pelatihan pembuatan kripik dihadiri sebanyak 10 orang dari perwakilan
kelompok majelis ta,lim, kader posyandu dan kelompok rumah zakat. Keaktifan peserta terlihat
pada keseriusan dalam mengikuti pelatihan dengan mengajukan berbagai pertanyaan tentang cara
membuat adonan kripik bayam.
Kata Kunci: Edukasi; sayur bayam;kripik
A. PENDAHULUAN
Pengetahuan masyarakat Kampung Parang (khususnya majelis ta’lim) tentang variasi
menu sayuran sangat kurang, melihat kondisi menu makanan hari-hari kurang mengkonsumsi
sayuran hijau. Selain itu Anak-anak yang tinggal di lokasi (Kampung Parang) sangat gemar
mengkomsusi cemilan (kripik), padahal kripik yang dikomsumsi banyak mengandung penyedap
dan pewarna yang tidak jelas bahannya. Sehingga ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Ironisnya
anak-anak mereka makan kripik sebagai pengganti lauk pauk. Dilain hal pekarangan rumah
warga memiliki lahan yang luas, yang selama ini dibiarkan saja kotor tidak tertata padahal
sangat bagus untuk tanaman jangka pendek. Dari keadaan tanahnya adalah tanah berwarna
merah, gembur memungkinkan tanah tersebut masih subur untuk tanaman sayuran.
Berdasarkan hasil pemantauan puskesmas (posyandu) di Kampung Parang terdapat
beberapa warga mengalamai anemia. Sehingga mengkomsusi bayam adalah salah satu sayuran
yang mengandung zat besi, mudah diperoleh dan harganya murah. Adapun sasaran dalam
kegiatan pengabdian internal adalah kelompok majelis ta’lim yang berdominsili di Kampung
Parang, kader posyandu dan pengurus rumah zakat. Kegiatan ini dilaksnakan penyuluhan
(edukasi) tentang manfaat sayur bayam bagi kesehatan. Selain itu program pelatihan pembuatan
kripik bayam yang akan didermonstrasikan oleh tim pengabdian.
B. PELAKSAAAN DAN METODE
Dalam menyelesaikan program pengabdian masyarakat metode kegiatan sebagai berikut:
(1) Bekerja sama masyarakat majelis ta’lim yang ada di Kampung Parang dengan tim
pengabdian masyarakat untuk mengikuti pelatihan kripik bayam oleh tim pengabdian
masyarakat. Bahan olahan berupa tepung dan daun bayam disiapkan oleh tim pengabdian
masyarakat. (2) Memberikan edukasi tentang pemanfaatan tanaman bayam oleh tim pengabdian
36
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 37
Window of Community DedicationJournal, , Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
masyarakat bahwa“tanaman bayam selain dijadikan sayur sangat bagus diolah menjadi keripik
cemilan, sangat cocok untuk anak-anak yang malas makan sayuran, selain itu bisa dijadikan
bisnis kuliner bagi ibu-ibu rumah tangga”. (3) Metode evaluasi yang diterapkan adalah pretest
dan post test untuk mengetahuai pengetahuan warga tentang manfaat bayam bagi kesehatan.
Adapun metode pembuatan kripik yaitu:
(1) Campur tepung beras dengan santan kental instan. Kemudian masukkan bumbu halus dan
aduk rata. Tuangi air sedikit demi sedikit hingga mencapai kekentalan yang diinginkan dan tidak
ada bagian yang menggumpal lagi. Idealnya adonan cukup encer agar tidak membentuk lapisan
tebal di wajan. (2) Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak. Celupkan bayam ke dalam
adonan tepung, kemudian goreng hingga renyah. (3) Angkat keripik bayam yang sudah matang
dari penggorengan,kemudian letakkan di atas kertas untuk meniriskan minyaknya. Keripik
bayam yang sudah dibuat dapat disimpan di wadah kedap udara agar lebih awet renyahnya
C.HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan awal yang dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat adalah bersilaturrahim
dengan ketua RT Kampung Parang. Pada kunjungan ini kami melihat keadaan perkampungan
dimana 70 % pekarangan mereka memiliki lahan yang luas,sangat cocok ditanami sayuran. Pada
umumnya ibu-ibu majelis Ta’lim Kampung Parang berstatus tidak memiliki pekerjaan tetap serta
penghasilan suami berkisar Rp.2.000.000 sampai Rp 3.000.000. Jumlah tanggungan tiap kepala
keluarga rata-rata lebih dari 4 orang.
Gambar 1.Keadaan Halaman Rumah Warga Yang Memiliki Lahan Luas
Kegiatan penyuluhan tentang manfaat tanaman bayam bahwa sayur bayam sangat bagus
dikonsumsi dalam bentuk sayuran apakah sayuran berkuah/bening, pecel, atau ditumis bersama
wortel karena kandungan sayur bayam salah satunya dapat mencegah anemia (kekurangan
37
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 37
Window of Community DedicationJournal, , Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
hemoglobin).Hemoglobin yang cukup dalam tubuh manusia menyebabkan daya tahan kuat
sehingga imunitas tubuh juga baik dan mampu melawan virus Covid 19.
Pembuatan kripik bayam dipandu oleh tim pengabdian masyarakat dibantu mahasiswa
FKM UMI, bertempat di rumah kediaman ketua majelis ta’lim Kampung Parang. Adapun
kegiatan tersebut antara lain:
a) Pembagian resep bagi peserta pelatihan
Gambar 2. Pembagian Resep
b) Memberikan penjelasan tentang caramembuat kripik bayam yaitu, menyiapkan wajan
penggorengan, minyak goreng, tepung beras dan tepung tapioka dan bumbu bawang
merah/bawangputih, garam, bubuk kaldu dan kemiri.
38
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 37
Window of Community DedicationJournal, , Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
Gambar 3. Pemaparan Penjelasan Mengenai Cara Membuat Kripik Bayam
Pengolahan kripik yang kami tampilkan dalam pengabdian disertai dengan cara membuat
kemasan jika ingin di jadikan bisnis kuliner yaitu ada dalam bentuk bungkusan (plastik), dan ada
dalam bentuk tabung terbuat dari plastik. Kelezatan kripik ini ditandai dengan adanya cita rasa
gurih dan garing.
Gambar 4. Kripik Bayam
39
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 37
Window of Community DedicationJournal, , Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
c) Suasana keakraban setelah kegiatan selesai
Gambar 5. Foto bersama
Dengan memperhatikan keseriusan peserta mengikuti pelatihan menandakan mereka
sangat senang dan meminati pengolahan kripik bayam. Menurut informasi yang disampaikan
kepada kami mereka sudah lama mendengar tentang kripik bayam, namun mereka tidak tahu
resepnya. Tentang manfaat sayur bayam berdasarkan hasil pre testdan post test mengalami
peningkatan pengetahuan dari 69% menjadi 75%.
Adapun hambatan dalam kegiatan terlihat pada keterbatasan jumlah peserta mengingat
pandemic Covid-19 sehingga kami mengundang perwakilan kelompok dari majelis ta’lim, kader
posyandu dalam hal ini bagian gizi. Selain itu tempat pelatihan yang sempit sehingga ruang
gerak terbatas serta kreatifitas warga Kampung Parang masih kurang.
D. PENUTUP
Simpulan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian terlaksana selama 3 kali kunjungan yaitu permintaan
izin oleh pihak ketua RW, silaturrahim oleh ketua majelis ta’lim Kampung Parang dan
penyuluhan tentang manfaat bayam serta pelatihan pembuatan kripik bayam. Penyuluhan dan
pelatihan pembuatan kripik dihadiri sebanyak 10 orang dari perwakilan kelompok majelis ta,lim,
kader posyandu dan kelompok rumah zakat. Bahan-bahan pembuatan kripik bayam disiapkan
oleh tim pengabdian masyarakat beserta resep pengolahan kripik bayam. Keaktifan peserta
40
Penerbit : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan MasyarakatUMI 37
Window of Community DedicationJournal, , Vol.01 No. 02 (Desember, 2020) E-ISSN 2721-2920
terlihat pada keseriusan dalam mengikuti pelatihan dengan mengajukan berbagai pertanyaan
tentang cara membuat adonan kripik bayam.
Saran Diharapkan kepada ibu-ibu majelis ta’lim Kampung Parang berserta kelompok gizi
posyandu hasil kegiatan dikembangkan sehingga bisa dijadikan penghasilan tambahan, dengan
demikian anak-anak mengkonsumsi kripik yang sehat tanpa penyedap. Selain itu
memberdayakan anak-anak mengkonsumsi bayam dengan variasi selain dalam bentuk sayuran
yang sering membuat bosan anak-anak tanpa kehilangan kandungan gizi dengan memanfaatkan
pekarangan untuk menanam bayam.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kepada : (1)Pihak LPKM Universitas Muslim Indonesia yang telah
mendanai pengabdian masyarakat ini, (2) Pimpinan FKM Universitas Muslim Indonesia
memberikan izin kepada kami untuk mengadakan pengabdian kepada masyarakat, (3) Ketua
RW/RT Kampung Parang yang bersedia bermitra dalam pengabdian ini, (4) Ketua majelis ta’lim
Kampung Parang yang memberikan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini beserta
kader posyandu sebagai peserta pelatihan pebutan kripik bayam.
E. DAFTAR PUSTAKA
(1) Achmadi, U.F. (2013). Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers
(2) Ouyun, W. E. (2016). Kripik Bayam Renyah Tahan Lama.
https://cookpad.com/id/resep/1470775-keripik-bayam-renyah-tahan-lama. Diakses
Desember 2020.
(3) Sahat, S. & Hidayat, I.M. (1996). Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia: Lembang
Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayur
(4) Santoso, A. (2012). Makalah Kripik Bayam: Jakarta: Universitas MPU Tantular
41