Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan hilirisasi prototipe diversifikasi pangan fungsional berbasis kacang koro lokal dalam rangka pengembangan produk pangan sehat dan ekonomi hijau di Sumenep. Program ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Triple Helix yang melibatkan tiga komponen utama: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai pemegang inovasi, Kemendikbudristek sebagai pemberi dana, dan mitra industri rumah tangga (IRT) di Sumenep, yaitu CV Bunga Anggrek dan CV Akancatani, sebagai penerima manfaat utama. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri ini bertujuan untuk mendorong inovasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi hijau. Kegiatan hilirisasi ini dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi, dan pendampingan intensif oleh tim UMM kepada mitra IRT, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produk berbasis koro. Selain itu, pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Grujugan, Sumenep, turut memperkuat upaya ini dengan program kerja yang mengembangkan potensi desa dan memperluas akses pasar produk koro. Secara keseluruhan, kegiatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan usaha IRT berbasis koro, tetapi juga memperkuat daya saing produk di pasar yang lebih luas, mendukung ekonomi lokal dengan adanya peningkatan pendapatan, dan membangun keterampilan masyarakat dalam pengelolaan bisnis yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ekonomi hijau di wilayah lain di Madura dan Indonesia. Downstreaming of Functional Food Diversification Prototype Based on Local Koro in an Effort to Develop Healthy Food Products and a Green Economy in Sumenep Abstract This activity aims to downstream a prototype of functional food diversification based on local koro beans in order to develop healthy food products and a green economy in Sumenep. This program is implemented using the Triple Helix approach involving three main components: the UniversitAS Muhammadiyah Malang (UMM) as the innovation holder, the Ministry of Education, Culture, Research and Technology as the funder, and home industry partners (IRT) in Sumenep, namely CV Bunga Anggrek and CV Akancatani, as the main beneficiaries. The synergy between academics, government, and industry aims to encourage innovation that can improve community welfare through the development of a green economy. This downstream activity is carried out through Focus Group Discussions (FGD), socialization, and intensive mentoring by the UMM team to IRT partners, with a focus on improving the quality and quantity of koro-based products. In addition, the implementation of the Real Work Lecture (KKN) in Grujugan Village, Sumenep, also strengthens this effort with a work program that develops village potential and expands market access for koro products. Overall, this activity not only supports the sustainability of koro-based IRT businesses, but also strengthens product competitiveness in the wider market, supports the local economy with the increase in income, and builds community skills in sustainable business management. This activity can also be an inspiration for the development of a green economy in other regions in Madura and Indonesia.