Available via license: CC BY-SA 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal Agri Sains, Vol. 5 No. 2, (Desember 2021)
JAS
e-ISSN :2581-0227
Terakreditasi Peringkat 5
Kementrian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
No 85/M/KPT/2020
http://ojs.umb-bungo.ac.id/index.php/JAS/index
ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DAGING AYAM BROILER DI
SUMATERA BARAT
ANALYSIS OF BROILER CHICKEN DEMAND AND SUPPLY IN WEST SUMATRA
PROVINCE
Randy Mahendra1*, Zednita Azriani2 and Rusda Kahirati3
1Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian,
Universitas Andalas
2,3Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
randy.nasrez@gmail.com
ABSTRAK
Daging ayam broiler merupakan hasil produksi dari industri ayam broiler baik yang
diusahakan dengan skala kecil maupun skala besar. Industri ayam broiler mengalami
pertumbuhan yang tinggi dikarenakan industri ini didukung oleh permintaan pasar yang
tinggi, akses terhadap pasar yang cukup terbuka, harga produk yang jauh lebih murah
dibandingkan produk ternak lainnya seperti daging sapi, kerbau, kambing dan daging ayam
buras (ayam kampung). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan, penawaran dan harga ayam broiler di Sumatera Barat. Metode
penelitian yang digunakan adalah analisis simultan ( Two-Stage Least Square (2SLS)) dengan
bantuan program Eviews 10. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dalam bentuk data deret waktu (time series) tahunan, yaitu data permintaan,
penawaran, harga ayam broiler, harga barang lain, perekonomian dan kependudukan di
Provinsi Sumatera Barat dari tahun 1997 hingga tahun 2020. Hasil penelitian menyimpulkan
bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap permintaan daging ayam broiler di
Sumatera Barat adalah, harga daging ayam broiler dan harga telur ayam ras. Dimana di
Sumatera Barat daging ayam broiler merupakan komoditas dengan konsumsi tertinggi apabila
dibandingkan dengan daging dan sumber protein lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
secara signifikan penawaran daging ayam broiler di Sumatera Barat adalah harga daging
ayam broiler, dan harga daging ayam buras, serta lag penawaran daging ayam buras (jumlah
penawaran daging ayam di tahun sebelumnya). Artinya semakin tinggi harga maka akan
semakin banyak jumlah daging ayam broiler yang ditawarkan ke pasar. Tujuan ketiga yaitu
harga ayam broiler dipengaruhi secara signifikan oleh permintaan ayam broiler dan
penawaran ayam broiler.
Kata kunci: ayam broiler, permintaan, penawaran, harga
ABSTRACT
Broiler chicken meat is the result of the production of the broiler industry, both on a
small and large scale. The broiler industry is experiencing high growth because this industry
is supported by increased market demand, access to a fairly open market, product prices that
are much cheaper than other livestock products such as beef, buffalo, goat and native
chicken (free-range chicken). This study analyzes the factors influencing the demand, supply,
and price of broiler chickens in West Sumatra. The research method used is simultaneous
analysis (Two-Stage Least Square (2SLS)) with the help of the Eviews 10 program. The type
of data used in this study is secondary data in the form of annual time series data, namely
data on demand, supply, broiler prices, prices of other goods, economy, and population in
118
West Sumatra Province from 1997 to 2020. The study results concluded that the factors that
had a significant effect on the demand for broiler chicken in West Sumatra were the price of
broiler chicken meat and the price of broiler eggs. Where in West Sumatra, broiler chicken
meat is a commodity with the highest consumption when compared to meat and other protein
sources. The factors that significantly influence the supply of broiler chicken in West Sumatra
are the price of broiler chicken and the price of free range chicken, and the lag in the supply
of free range chicken (amount of chicken supply in the previous year). This means that the
higher the price, the greater the broiler chicken offered to the market. The third objective is
that the price of broiler chickens is significantly affected by the demand for broiler chickens
and the supply of broiler chickens.
Keywords: broiler chicken, demand, supply, price
Pendahuluan
Daging ayam broiler merupakan
salah satu kebutuhan pokok masyarakat
Provinsi Sumatera Barat, terutama untuk
memenuhi kebutuhan akan protein.
Konsumsi terhadap daging ayam broiler
dilakukan di semua lapisan masyarakat
sehingga daging ayam broiler dikategorikan
sebagai komoditas yang utama. Dengan
demikian, stabilitas harga daging ayam
broiler harus dapat terus terjaga karena
dapat mengganggu pemenuhan kebutuhan
masyarakat. Daging ayam broiler telah
menjadi produk daging paling dominan
dikonsumsi di Sumatera Barat dibanding
dengan produk daging lainnya seperti
daging ayam buras dan daging sapi (BPS
Prov Sumatera Barat , 2020).
Badan pusat statistik Provinsi
Sumatera Barat (2020) menyatakan bahwa
masyarakat Sumatera Barat lebih banyak
menkomsumsi ayam broiler di bandingkan
dengan ayam buras . Hal ini di buktikan
konsumsi daging ayam broiler di Sumatera
Barat menyerap pangsa pasar sebesar
48,9% pada tahun 2019, sedangkan daging
ayam buras hanya mampu menyerap 4,57%
pangsa pasar pada tahun yang sama.
Permintaaan ayam broiler yang
tinggi di kalangan msyarakat Sumatera
Barat sangat erat hubungannya dengan
harga dan produksi ayam broiler. Hal ini di
dukung dengan penelitian yang diadakan
oleh (Hardiyanti, 2017) yang menyatakan
pemintaan daging ayam broiler di Provinsi
Sumatera Utara secara parsial dipengaruhi
oleh harga telur ayam ras dan produksi
daging ayam broiler sedangkan harga
daging ayam broiler tidak berpengaruh
nyata. Penawaran daging ayam broiler
secara parsial dipengaruhi oleh harga
daging ayam broiler, harga daging sapi,
jumlah penduduk dan harga bibit ayam
broiler , di perkuast dengan penelitian yg di
adakan oleh Sasongko (2017) yang
menyatakan bahwa permintaan daging
ayam broiler dipengaruhi oleh harga ayam
broiler sendiri, pendapatan rumah tangga
dan jumlah tumah tangga, di ikuti dengan
penelitian (Qonita, 2019) yamg
menyatakan bahwaKota Banda Aceh
permintaan ayam broiler adalah harga
daging sapi dan pendapatan perkapita
Konsumsi yang tinggi ayam broiler
dan kenaikan harga daging ayam broiler
akan menimbulkan dampak ekonomis yang
akan mengganggu kestabilan perekonomian
di Sumatera Barat. Untuk menjawab
permasalahan diatas, dilakukan penelitian
dengan judul “Analisis Permintaan dan
Penawaran Daging Ayam Broiler di
Sumatera Barat” dengan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Faktor – faktor apakah yang
mempengaruhi permintaan daging
ayam broiler di Sumatera Barat?
2. Faktor – faktor apakah yang
mempengaruhi penawaran daging
ayam broiler di Sumatera Barat?
3. Faktor – faktor apakah yang
mempengaruhi harga daging ayam
broiler di Sumatera Barat?
Jurnal Agri Sains, Vol. 5 No. 2, (Desember 2021) 119
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
adalah analisis simultan ( Two-Stage Least
Square (2SLS)) dengan bantuan program
Eviews 10. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder
dalam bentuk data deret waktu (time series)
tahunan, yaitu data permintaan, penawaran,
harga ayam broiler, harga barang lain,
perekonomian dan kependudukan di
Provinsi Sumatera Barat dari tahun 1997
hingga tahun 2020.
Model Permintaan
QDDABRt = a0 + a1 HDABRt + a2 HDABUt + a3
HTLARt + a4 HDSPt + a5 HIKLt +
a6 ICRPSBt + a7 QJSBt + a8
QDDABRt-1 + U1
Dimana:
QDDABRt
=
Jumlah permintaan daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke- t (ton)
HDABRt
=
Harga daging ayam broiler Sumatera Barat
pada tahun ke-t (Rp/kg)
HDABUt
=
Harga daging ayam buras Sumatera Barat
pada tahun ke-t (Rp/kg)
HTLARt
=
Harga Telur ayam ras Sumatera Barat pada
tahun ke-t (Rp/kg)
HDSPt
=
Harga daging sapi Sumatera Barat pada
tahun ke-t (Rp/kg)
HIKLt
=
Harga ikan laut Sumatera Barat pada tahun
ke-t (Rp/kg)
ICRPSBt
Pendapatan regional Sumatera Barat per
kapita pada tahun ke-t (Rp/Kap)
QJSBt
Jumlah penduduk Sumatera Barat pada
tahun ke-t (orang)
QDDABRt-
1
Lag permintaan daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke-t (ton)
a0
=
Intersep
a1
=
Parameter yang diduga (i = 1,2,3...)
U1
=
Kesalahan pengganggu (error term)
Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
a2, a3, a4, a5, a6, a7 > 0 ; a1 < 0 ; 0 < a8 < 1
Model Penawaran Daging Ayam Broiler
QSDABRt = b0 + b1 QPOPABRt + b2 HDABRt + b3
HDABUt + b4 HTLARt + QRTPABRt
+ b6 QSDABRt-1 + U2
Dimana:
QSDABRt
=
Penawaran daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke-t (Ton)
QPOPABRt
=
Populasi ayam broiler Sumatera Barat
tahun ke-t (Ton)
HDABRt
=
Harga daging ayam broiler Sumatera
Barat tahun ke-t (Ekor)
HDABUt
=
Harga daging ayam buras Sumatera
Barat tahun ke-t (Rp/Kg)
HTLARt
=
Harga telur ayam ras Sumatera Barat
tahun ke-t (Rp/Kg)
QRTPABRt
=
Jumlah rumah tangga peternak ayam
broiler Sumatera Barat tahun ke-t
(Orang)
QSDABRt-1
=
Lag penawaran daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke-t (Ton)
b0
=
Intersep
b1
=
Parameter yang diduga (i = 1,2,3...)
U2
=
Kesalahan pengganggu (error term)
Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
b1, b2, b5, b6 > 0 ; b3, b4 < 0 ; 0 < b7 < 1
Model Harga Daging Ayam Broiler
HDABRt = c0 + c1 QDDABRt + c2 QSDABRt + c3
HDABRt-1 + U3
Dimana:
HDABRt
=
Harga daging ayam broiler Sumatera
Barat tahun ke-t (Rp/Kg)
QDDABRt
=
Jumlah permintaan daging ayam
broiler Sumatera Barat tahun ke-t
(ton)
QSDABRt
=
Jumlah penawaran daging ayam
broiler Sumatera Barat tahun ke-t
(ton)
HDABRt-1
=
Lag harga daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke-t (Rp/kg)
c0
=
Intersep
c1
=
Parameter yang diduga (i = 1,2,3...)
U3
=
Kesalahan pengganggu (error term)
Tanda parameter dugaan yang diharapkan:
c2, > 0 ; c1 < 0 ; 0 < c3 < 1
Dari spesifikasi model diatas
didapatkan tiga persamaan struktural dan
satu persamaan identitas, dimana untuk
persamaan identitas adalah sebagai berikut:
QDDABRt = QSDABR
Dimana:
QDDABRt
=
Jumlah permintaan daging ayam broiler
Sumatera Barat tahun ke- t (ton)
QSDABRt
=
Penawaran daging ayam broiler Sumatera
Barat tahun ke-t (Ton)
Hasil Dan Pembahasan
Permintaan Daging Ayam Broiler di
Sumatera Barat
Ada banyak hal yang menentukan
jumlah permintaan terhadap suatu barang,
tapi ketika kita menganalisis bagaimana
pasar bekerja, salah satu penentunya adalah
120
harga barang itu sendiri. Harga suatu
komoditas berhubungan negatif dengan
jumlah permintaan (Quantity Demanded)
komoditas tersebut (Mankiw, 2003).
Menurut Mankiw (2003), Hukum
permintaan (The Law of demand) pada
hakikatnya menyatakan makin rendah
harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barang tersebut. Teori
ekonomi menyatakan bahwa harga
dipengaruhi oleh permintaan dengan
asumsi bahwa ketika permintaan di pasar
naik, maka harga barang pun akan ikut
naik. Tetapi jika permintaan turun, maka
harga pun akan ikut turun. Turunnya
permintaan sendiri awalnya disebabkan
oleh naiknya, atau terlalu tingginya harga
di pasar, sehingga masyarakat berfikir
ulang untuk spending money. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa
hubungan antara harga dan jumlah yang
diminta berhubungan negatif.
Tabel 1. Pemintaan Ayam Broiler di
Sumatera Barat
Variabel
Koefisien
Std.
Error
t-
statistik
Probabilitas
HDABR*
0.346131
0.171426
2.019127
0.0630
HDABU
0.065245
0.063274
1.031143
0.3200
HTLAR*
0.698886
0.155487
4.494825
0.0005
HDSP
0.027132
0.036701
0.739270
0.4720
HIKL
0.032672
0.084878
0.384926
0.7061
ICRPK
-0.000117
7.16E-05
-1.63393
0.1246
QJPSB
-0.005731
0.005244
-1.09286
0.2929
LAG_Y1
0.117129
0.222268
0.526974
0.6065
C
21904.84
19466.10
1.125281
0.2794
R-sq
0.948854
F
32.46574
R-sq
(adj)
0.919628
Prob
0.000000
Hasil nilai pada Tabel 1. diketahui bahwa
nilai R-square nya sebesar 0,948854 artinya
dalam model persamaan, variasi variabel
eksogen yaitu permintaan daging ayam
broiler dapat dijelaskan oleh variabel
endogennya.
Harga daging ayam broiler memiliki
tanda positif dengan nilai koefisien sebesar
0,346, hal ini berlawanan dengan teori yang
menyatakan ketika harga naik maka
permintaan akan turun. Harga daging ayam
broiler secara statistik berpengaruh
signifikan terhadap jumlah permintaan
daging ayam broiler. Di Sumatera Barat
daging ayam broiler merupakan komoditas
dengan konsumsi tertinggi apabila
dibandingkan dengan daging dan sumber
protein lainnya. Ini artinya masyarakat
Sumatera Barat telah menganggap daging
ayam broiler sebagai barang kebutuhan
pokok, sehingga harga dari daging ayam
broiler tidak menjadi faktor yang
mempengaruhi permintaan daging ayam
broiler. Penelitian (Hardiyanti, 2017)
tentang permintaan daging ayam broiler
juga menyatakan bahwa harga daging ayam
broiler tidak berpengaruh signifikan
terhadap permintaan daging ayam broiler di
Sumatera Barat. Hal ini berbeda dengan
penelitian (Hadiwijoyo, 2009), yang
melakukan penelitian tentang harga daging
sapi domestik dan pengaruhnya terhadap
permintaan daging sapi, dimana koefisien
harga daging sebesar -4,48 menunjukkan
bahwa jika harga daging domestik turun
sebesar seribu rupiah/ton maka permintaan
akan meningkat sebesar 4,48 ton.
Harga telur ayam ras berpengaruh
secara signifikan terhadap permintaan
daging ayam broiler. Di Sumatera Barat
peternakan ayam ras petelur telah lebih
dulu berkembang, jauh sebelum peternakan
ayam broiler mulai diusahakan dengan
skala besar. Hal ini membuat ketersediaan
telur ayam ras lebih tinggi dibandingkan
daging ayam ras, sehingga masyarakat telah
terbiasa mengkonsumsi telur ayam ras.
Penelitian (Hardiyanti, 2017) juga
menyatakan bahwa harga komoditi lain
(substitusi) yaitu harga telur ayam ras
berpengaruh positif terhadap permintaan
daging ayam broiler.
Penawaran Daging Ayam Broiler di
Sumatera Barat
Penawaran (quantity supplied) dari
suatu barang adalah jumlah barang yang
rela dan mampu dijual oleh penjual
(Mankiw, 2006). Ada banyak hal yang
menentukan jumlah penawaran barang, tapi
Jurnal Agri Sains, Vol. 5 No. 2, (Desember 2021) 121
ketika kita mengalisis bagaimana pasar
bekerja, salah satu penentunya adalah harga
barang itu.
Menurut Sugiarto (2000), hukum
penawaran menyatakan bahwa semakin
tinggi harga suatu barang, semakin banyak
jumlah komoditi tersebut yang ditawarkan
oleh para penjual. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang, semakin sedikit
jumlah yang ditawarkan oleh para penjual.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
hubungan antara harga dan jumlah yang
ditawarkan berhubungan positif. Hasil
estimasi penawaran daging ayam broiler
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Penawaran Daging Ayam Broiler
Variabel
Koefisien
Std.
Error
t-
statistik
Probabilita
s
QPOPAB
R
0.111499
0.12869
7
0.86636
7
0.3991
HDABR*
1026.743
402.827
3
2.54884
1
0.0215
HDABU
-239.858
112.845
8
-2.12553
0.0495
HTLAR
977.4423
657.768
2
1.48599
8
0.1567
QRTPAB
R
-502.474
1088.68
6
-0.46154
0.6506
LAG_Y2*
0.519631
0.08438
9
6.15754
1
0.0000
C
-977487
4771093
.
-2.04877
0.0573
R-sq
0.88374
0
F
20.2704
3
R-sq (adj)
0.84014
3
Prob
0.00000
1
Harga daging ayam broiler memiliki
koefisien 1026,743, setiap terjadi
peningkatan harga daging ayam broiler
sebesar 1%, maka terjadi peningkatan
penawaran ayam broiler sebesar 1026,
743% dan bertanda positif, artinya
semakin tinggi harga maka akan semakin
banyak jumlah daging ayam broiler yang
ditawarkan ke pasar, dimana dalam
penelitian ini harga daging ayam broiler
berpengaruh secara signifikan terhadap
penawaran daging ayam broiler. Di
Provinsi sumatera Utara, menurut
penelitian (Hardiyanti, 2017), harga daging
ayam broiler juga berpengaruh positif dan
berpengaruh nyata terhadap penawaran
ayam broiler. Hasil ini juga sesuai pada
komoditas lain, seperti daging sapi dan
kecap dimana harga komoditas tersebut
berpengaruh nyata dan positif terhadap
penawarannya (Hadiwijoyo, 2009)
Harga daging ayam buras memiliki
tanda negatif, dengan nilai koefisien
sebesar -239,8581, dimana jika harga ayam
buras turun maka produksi (penawaran)
ayam broiler akan meningkat, hal ini sesuai
dengan teori. Produsen akan beralih
beternak ayam broiler, karena
pembudidayaannya menggunakan sapronak
yang sama. Harga daging ayam buras juga
berpengaruh secara signifikan,
meningkatan penawaran daging ayam
broiler. Penelitian (Hardiyanti, 2017) juga
menyatakan bahwa harga komoditi lain
(substitusi) yaitu daging sapi berpengaruh
negatif terhadap penawaran daging ayam
broiler. Harga daging ayam broiler yang
turun akan menyebabkan para produsen
atau dalam hal ini penjual akan lebih
tertarik untuk menawarkan atau menjual
daging lainnya seperti daging sapi, daging
ayam buras dan ikan dibandingkan daging
ayam broiler. Lag produksi daging ayam
broiler memiliki tanda yang positif,
0,519631, dimana terjadi peningkatan
produksi daging ayam broiler sebelumnya,
maka akan meningkatkan penawaran
produksi daging ayam broiler di periode
berikutnya. Secara statistik lag produksi
(penawaran) daging ayam broiler
berpengaruh positif terhadap penawaran
daging ayam broiler. Di komoditi lain,
seperti minyak goreng sawit, lag penawaran
minyak goreng sawit periode sebelumnya
berpengaruh positif dan signifikan (Rambe,
2016).
Harga Daging Ayam Broiler Sumatera
Barat Harga daging ayam broiler
dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan
penawarannya sehingga dalam pendugaan
harga daging ayam broiler harus
memasukkan kedua faktor tersebut, pada
penelitian ini juga dimasukkan lag harga
daging ayam broiler pada periode
sebelumnya dimana berdasarkan teori
122
ekonomi harga pada periode sebelumnya
akan mempengaruhi harga pada periode
berikutnya.
Tabel 3. Harga Daging Ayam Broiler
Variabel
Koefisien
Std.
Error
t-
statistik
Probabilita
s
QDDABR
*
0.730808
0.22314
5
3.27503
7
0.0040
QSDABR*
0.000140
6.52E-
05
2.14401
3
0.0452
LAG_Y3
0.068901
0.20365
0
0.33833
2
0.7388
C
7277.579
1986.42
7
3.66365
4
0.0017
R-sq
0.87127
1
F
42.8657
0
R-sq (adj)
0.85094
6
Prob
0.00000
0
Variabel permintaan daging ayam
broiler bernilai positif yaitu 0,73 dan
berpengaruh signifikan terhadap harga.
Peningkatan permintaan daging ayam
broiler akan meningkatkan harga daging
ayam broiler sebesar Rp. 0,730/kg.
Elastisitas jangka pendek permintaan
daging ayam broiler juga bersifat elastis,
dimana jika terjadi peningkatan permintaan
daging ayam broiler sebesar 1% maka
harga akan meningkat 1,26%, dan pada
jangka panjang sebasar 4,192%.
Penawaran daging ayam broiler
bernilai positif yaitu 0,000140 dan
berpengaruh signifikan terhadap harga
daging ayam broiler di Sumatera Barat.
Artinya jika terjadi peningkatan penawaran
(produksi) daging ayam broiler, maka harga
daging ayam broiler akan turun sebesar Rp.
0,000140/kg. Elastisitas penawaran daging
ayam broiler bersifat inelastis sempurna,
artinya perubahan harga tidak terlalu
berpengaruh pada jumlah penawaran
daging ayam broiler. Hal ini dikarenakan,
permintaan daging ayam broiler di
Sumatera Barat didominasi dengan daging
ayam segar atau tidak frozen. Lag harga
daging ayam broiler sebelumnya juga
mempengaruhi secara signifikan harga
ayam broiler di Sumatera Barat, sebesar
0,631945.
Kesimpulan Dan Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-
faktor yang berpengaruh signifikan
terhadap permintaan daging ayam
broiler di Sumatera Barat adalah, harga
daging ayam broiler dan harga telur
ayam ras.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
secara signifikan penawaran daging
ayam broiler di Sumatera Barata adalah
harga daging ayam broiler, dan harga
daging ayam buras, serta lag penawaran
daging ayam buras.
3. Harga ayam broiler dipengaruhi secara
signifikan oleh permintaan ayam broiler
dan penawaran ayam broiler.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.
2020. Sumatera Barat Dalam Angka
2009 - 2021.
Hardiyanti, Siti. 2017. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Permintaan Dan Penawaran Daging
Ayam Broiler di Sumatera Utara.
Program Studi Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera
Utara Medan.
Hadiwijoyo, Aditya. 2009. Analisis
Permintaan dan Penawaran
Domestik Daging Sapi Indonesia.
Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi
Peternakan. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor.
Mankiw, Gregory N. 2003. Teori Makro
Ekonomi Terjemahan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Rambe K.R. 2016. Permintaan dan
Penawaran Minyak Goreng Sawit
Indonesia. Skripsi. Departemen
Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Sasongko, Eko, Nurliza, Imelda. 2017.
Analisis Permintaan Rumah Tangga
terhadap Daging Ayam Broiler di
Kabupaten Mempawah. Jurnal
Social Economic of Agriculture,
Volume 6, Nomor 2: 75-83.
Jurnal Agri Sains, Vol. 5 No. 2, (Desember 2021) 123
Sudjana, 2004. Penelitian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Remaja
Rosadakarya, Bandung.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta, CV.
Umar, H. 2004. Metode Penelitian Untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Qonita, Syarifaf, Irwan A dan Kadir T.
2019. Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Permintaan Daging
Ayam Broiler di Kota Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
Volumer 4, Nomor 1, Februari
2019: 249-261.