Seni lukis Byzantine adalah salah satu warisan kesenian dunia yang belum banyak dibahas oleh kalangan akademisi seni di Indonesia. Warisan seni lukis Byzantine sering disamakan dengan Ikonografi, yaitu gambar-gambar suci yang sampai hari ini masih dipertahankan fungsinya dalam gereja-gereja yang menggunakan ritus Byzantine (Gereja Orthodox dan Gereja Katolik Ritus Byzantine). Seni Byzantine dibagi tiga periode, yaitu awal, tengah, dan akhir, dimana pada periode Tengah-Akhir muncul ikon berjenis Menologion. Seni lukis Byzantine dikaji menggunakan Ikon Pesta Transfigurasi yang merupakan digitalisasi dari ikon aslinya yang berasal dari abad ke-16 untuk menjelaskan bentuk visual, struktur dan hubungannya dengan narasi. Kajian menemukan ada kesamaan antara visualisasi narasi ikon dengan struktur pesta Gerejawi yang memiliki tiga pola (Pra Pesta – Pesta – Pasca Pesta/Apodosis).Byzantine painting is one of the world's artistic heritage that art academics have not widely discussed in Indonesia. The legacy of Byzantine painting is often equated with iconography, which is sacred images that still retain their function in churches that use the Byzantine rite (Orthodox Church and Byzantine Rite Catholic Church). Byzantine art had developed in three periods, namely beginning, middle, and end, wherein the Middle-Late period, an icon of the Menologion type appears. The byzantine painting was studied using the Transfiguration Feast Icon, digitizing the original icon dating from the 16th century to explain its visual form, structure, and relationship to narrative. The study found similarities between the visualization of the iconic narrative and the ecclesiastical party structure with three patterns (Pre Pesta – Pesta – Post-Pesta / Apodosis).