PreprintPDF Available

Pembelajaran Meningkatkan Kesehatan Lansia

Authors:
Preprints and early-stage research may not have been peer reviewed yet.

Abstract

Healthyness and well-beingness of the elderly.
Pembelajaran untuk Meningkatkan
Kesehatan Lanjut Usia
Yovan Hendriek -- Kota Pontianak
Dari berbagai fase kehidupan, usia senja adalah fase yang paling
membosankan. Adalah suatu hal yang tak enak bagi orang tua apabila
diabaikan, lantaran ketuaannya. Dia masih ingin menjadi pusat
perhatian sama halnya mereka-mereka yang muda. Dia merasa ada
hak untuk diperlakukan secara ramah, juga istimewa.
Kita harus berjuang di masa tua. Menjadi tua adalah suatu proses yang
bisa ditunda. Jika badan Anda boleh menuruti perubahan usia, maka
jiwa Anda tidak. Layaknya orang-orang yang hendak mencapai
kematian, maka kita tidak boleh melewatkan tahun-tahun yang tinggal
sejengkal itu dengan tanpa makna.
Orang yang mempunyai otak aktif dalam tubuh yang sudah tua,
memiliki kearifan yang tak pernah dimiliki orang-orang muda. Ada
orang bertanya : Rahasia apakah yang membuatmu sebahagia
sekarang ? Maka aku menjawab; karena aku tak pernah tua. Selama
hidupku, aku hanya mempunyai satu sifat yang tak bisa kuubah :
Pemuda. Itulah sebabnya mengapa aku bisa mencapai umur yang
sedemikian senja ini. Umur yang senja namun tetap berjiwa remaja.
Bekerjalah seperti kamu bermain atau berlomba. Semangat atau
keriangan di masa kanak-kanak janganlah dilenyapkan dari kehidupan
kita. Ya, tak boleh, sekalipun kita sudah menginjak usia dewasa, atau
bahkan tua. Aku jalani hari-hari layaknya anak-anak : riang, gembira,
penuh kompetisi. Orang tua yang berhati kanak-kanak adalah orang
yang paling bahagia sedunia. Lakukanlah segala apa yang
menyenangkan hati Anda. Dan sebisa apapun hindari aktivitas yang
kurang menarik minat Anda.
Orang bisa muda, karena semangat dan kegembiraannya. Tak ada
formula yang lebih mujarab sebagai pemelihara keremajaan rohani
seseorang, ketimbang semangat serta kegembiraan itu sendiri.
Kaum tua paling dicintai, dan dihormati, adalah mereka yang
bersemangat dan bergembira. Ada sesuatu yang seharusnya tidak
dilakukan oleh kaum tua. Sesuatu tersebut adalah terlalu menikmati
kewibawaannya.
Salah satu faktor paling menyedihkan dari usia senja adalah bahwa
mereka tak mampu lagi menikmati sebuah hidup. Dia berubah
menjadi kaku.
Keceriaan adalah awal bagi seseorang untuk meremajakan
jiwanya. Tawa, juga simpati, adalah kunci memperawet jiwa.
Penghargaan, tampaknya kata itulah yang sepantasnya kita berikan
kepada generasi muda.
Menjadi tua adalah proses pengasingan yang apabila tidak kita sikapi
secara bijak pasti akan menimbulkan penyendirian yang konyol !
Kami sebagai orang tua diperintahkan berbaur dengan kawan baru
pula. Dalam dunia ini, kreativitas selalu menjadi kunci utama
kesuksesan seseorang. Beranilah beradu dengan generasi
muda. Tentu keberanian tersebut, tak lain adalah watak seorang
pemuda. Sedewasa apapun Anda, pengalaman selalu hinggap berbeda
pada setiap individu. Maka belajar kepada orang lain adalah perihal
wajib.
Ada satu hal yang aku banggakan : aku selalu memberitahu kepada
orang-orang apa yang mereka perlu ketahui.
Bernafaslah dalam-dalam
Makanlah perlahan-lahan
Tidurlah yang cukup
Bersihkanlah usus dan paru-paru
Jalan-jalan di alam bebas lebih mendatangkan kesehatan bagi orang
sakit, ketimbang harus tidur secara pasif. Bergerak aktif, juga
merupakan salah satu cara menyehatkan tubuh kita.
Tak perlu mengunyah makanan secara tergesa-gesa. Tak perlu merasa
gelisah atau pusing lantaran sesuatu yang tidak bisa diperbaiki lagi.
Bersabarlah, bertindaklah secara bijak, berjalan menuju akal sehat,
maka jantung Anda bisa berproses lebih lama.
Pokok kesehatan adalah : kita harus mengembalikan secepat-cepatnya
energi yang telah kita keluarkan. Kita harus menjaganya supaya tetap
bugar. Yang paling penting, supaya orang tetap sehat dan sukses,
adalah keteguhan rohani. Konsep tersebut adalah pemusatan pikiran
serta kemauan terhadap apa yang kita inginkan. Bila kita ingin sehat,
maka pusatkanlah pikiran kita kepada perkara tersebut. Bila sukses
yang kita harapkan, maka pusatkanlah pikiran kita terhadap langkah-
langkah yang membawa kita menuju ke arahnya. Kita tak boleh selalu
dihanyutkan oleh perasaan.
Apabila Anda berniat memelihara keremajaan, maka tak usah takut
dengan kegagalan.
Memelihara keremajaan, berarti memperhatikan segala apapun yang
masuk ke dalam lambung. Jangan mengunyah makanan dengan
terburu-buru.
KEMBANGKANLAH DIRI TERUS-MENERUS
Telaahlah kehidupan anak kecil yang sering membanggakan karyanya
di hadapan seseorang. Bisakah kita kaum tua berlaku seperti itu ? Kita
asyik dalam sebuah penciptaan, lantas kita katakan kepada kawan
terdekat kita : Lihat, ini buatanku sendiri. Itu merupakan kesuksesan
tersendiri bagi Anda.
Aku tak pernah menemukan orang-orang yang mencapai sukses yang
menganggap hidup ini membosankan dan menggelisahkan. Setiap
individu yang selalu memusatkan pikirannya kepada kegelisahan,
kepada kesukaran, kepada kekurangannya, maka dia telah
melemahkan dirinya sendiri.
Orang tua juga banyak yang menganggap tak ada yang bisa dia
perbuat atas ketuaannya. Maka berhentilah dia dari segala aktivitas.
Seolah menjalani hidup hanya sebatas menunggu kematian belaka.
Padahal, semakin senja usia seseorang, apa yang dia
tuturkan semakin diserap oleh masyarakat. Semakin
dipercaya. Semakin menjadi panutan. Kalau orang tua hanya
menganggap kehidupan ini hanyalah kesia-siaan belaka, dan tidak
melihat generasi di bawahnya, maka sengsaralah lingkungan tersebut.
Kami yang tua dan sadar akan pentingnya belajar, biarlah tetap
mengunduh buah-buah pengetahuan. Menganggap masa tua sebagai
masa paling indah sepanjang hidup. Jangan mengundurkan diri
sebab mereka yang berada di sekitar kita sangat membutuhkan
penuturan pengalaman kita.
Enam aktivitas normal bagi manusia adalah : berbuat, menerima,
menolong, belajar, bermain, dan saling mengasihi. Golongan tua
adalah golongan yang masih normal. Bila mereka masih tergolong
normal, kenapa tidak menjalankan keenam-enamnya kebiasaan di atas.
Orang akan hidup lebih lama dan bahagia, bila dipersatukan dengan
pekerjaan. Orang-orang yang tak tahu hakikat hidup, sering
melemparkan perkataan : sudah tua, kaya lagi, kok masih sibuk
bekerja. Mereka tak melihat bahwa di balik pekerjaan, juga terdapat
kenikmatan serta kesenangan-kesenangan yang sulit dibeli di lain hal.
Prinsip utama yang benar-benar cerdas dan bijaksana adalah :
bermalas-malasan tak lebih adalah sebuah hukuman. Tak ada alasan
apapun untuk mendukung keberadaan malas dalam jiwa manusia.
Lakukanlah apa saja yang Anda sukai asalkan sederhana. Bekerjalah
asalkan tak terlalu berat, minum dan makanlah dengan santai,
beristirahatlah ketika Anda merasa letih.
Keliru sekali bila orang hidup di dunia ini hanya untuk mencari
kesenangan. Dalam satu tahun, aku yakin, orang yang meniatkan
hidupnya untuk mencari kesenangan tersebut akan bosan menikmati
kesenangannya. Kasih sayang yang mereka butuhkan, sama halnya
ketika mereka masih bayi. Mereka mengharapkan perhatian sekitar.
Pemikiran kreatif bisa dilakukan di umur yang semuda atau setua
apapun.
Tua hanya dalam pikiran




Maka tualah Anda




Kau masih saja seorang pemuda
Siapa yang ingin mencapai umur 80 tahun, jalankanlah pikiran Anda
ke depan. Bukan ke belakang mengenang kesedihan ; mengenang
segala macam kesukaran masa lalu. Dia harus mengumandangkan
pertanyaan bagaimana kita hidup nanti. Tak ada manusia yang
sanggup mempertahankan jiwa mudanya tanpa adanya gagasan baru
dalam hidupnya.
Peranan Orang Nan Tua Indonesia
tetap dibutuhkan Generasi Muda
Tanggal 29 Mei dicanangkan sebagai Hari Lanjut Usia Nasional
(HLUN) sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran/
perhatian masyarakat terhadap kesejahteraan Lanjut Usia
(Lansia).
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami
penurunan akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak
menular banyak muncul pada lanjut usia. Selain itu masalah
degeneratif menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan
terkena infeksi penyakit menular.
Peningkatan populasi lansia di Indonesia yang dapat
menimbulkan permasalahan terkait aspek medis, psikologis,
ekonomi, dan sosial sehingga diperlukan peningkatan
pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia tersebut yang mulai
diberikan pada pra lanjut usia (usia 45-59 tahun).
Untuk mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan
produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini
mungkin selama siklus kehidupan manusia sampai memasuki
fase lanjut usia ; dengan memperhatikan faktor-faktor risiko
yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lansia. Penting
meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai lansia
sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdaya guna bagi keluarga
dan masyarakat ; meningkatnya peran serta dan
pemberdayaan keluarga, masyarakat dan lansia dalam upaya
peningkatan kesehatan lansia; meningkatnya peran serta lansia
dalam upaya peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan pada upaya promotif (peningkatan
kesehatan) dan preventif (mencegah terjadinya penyakit)
harus diutamakan. Di samping pelayanan kesehatan, Posyandu
Lanjut Usia juga memberikan pelayanan sosial, agama,
pendidikan, keterampilan, olah raga, seni budaya, dan
pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan. Posyandu Lansia membantu
memacu lansia agar dapat beraktivitas dan mengembangkan
potensi diri.
Emas seja tak takut pada api
(Benda tulen tahan segala ujian)
   

                  
                SENAM RONGGA
MULUT
              
         
!
     
"     wajah  rongga mulut. 
    #    $      
 kesulitan menelan, mulut kering, gangguan pengecapan, atau
makanan tetap tersisa dalam rongga mulut pasca penelanan.
Senam rongga mulut ini dapat menjadi solusi atau "ndakan pencegahan
terhadap kondisi-kondisi seper" di atas.
 %&
' La"han otot-otot wajah
( La"han gerak lidah
% Pijat kelenjar air liur
"     
)"    

!!"  
 '*(*%
         
+
                

1. Latihan Otot-otot Wajah.

,"&
-           
        "
            
$  .        /kelumpuhan0  
        
 
1 &
.                )
      !          

Prosedur La"han Otot-Otot Wajah
2"/ ' %0    '3
"'*%"-

4'
"



4(&

 
4%&



Hanya setelah merasakan
kepahitan yang paling pahit,
seseorang dapat menjadi orang
yang unggul
Bagi Lansia yang membutuhkan bantuan gerak
5                  "  
    
                
      !       
   
Pen"ng :

Prosedur la"han dan pijat otot wajah oleh perawat
4'&

 
4(&
6        /    
    0      '3    

4%&
6'3
6      '3

Perlakukanlah orang lain seper apa Anda ingin diperlakukan
2. Latihan Lidah.

,"&
     
. 
     .
                
     -   
 
1 &
1       
-$
     mencegah makanan masuk ke dalam
saluran pernafasan.
Prosedur La"han Lidah
 

1. La"han lidah dalam keadaan mulut terbuka (ulangi sesi
ini 5 kali).
4'
7
4(&
7

-              
-
Gambar 3 :
Lakukan gerakan lidah dalam arah ver"kal. Arah atas seolah
ingin menyentuh ujung hidung. Arah bawah ke ujung dagu.
2. La"han lidah dalam keadaan mulut tertutup (ulangi sesi
ini 5 kali).
Periksa :           

Gambar 1 :
)  
Gambar 2 :
)  
Gambar 3 :
)  

)  
,perlahan tarik lidah keluar
#'3
8        "        
4   dengan ha"-ha"       +  

Tidak perlu menjadi orang yang ingin
segalanya sempurna
3. Pijat Kelenjar Air Liur

,"&
  / 
 0       5
          

 
1 &
1       
)       lebih mudah
menelan makanan          
 
Prosedur Pemijatan Kelenjar Air Liur
'*%
(*%
4'&
-9       
.              
/'30
4(&
-

2: / 0 , 
/ :0
4%&
)
/'30
Untuk yang memiliki kelemahan dalam menelan :
A. B. C.
A. La"han leher :
4 /:
0
B. La"han bahu :
4/'30
C. La"han menelan :
)
      
"    

Masalah keluarga jangan dibeberkan di muka umum.
.    
"
    !  
        ""  !
"     
""        #    
  $%  "&$  tingginya
konsumsi anggur (wine) merah  
$%  "&$   '  ()  
      *"    +
"!!,!*! -
+!        "  
..()
Karotenoid
Karotenoid    pencegah 
    !    ""!
!    ""      
(")
#""    ""      "  
"/0"" "  ."  1+"
""
0"""/
2
."  "   " 
  
!        !    !
"!!   + #""
      "      
"
3    -"        
1+""
            

#" kedelai dan produk hasil olahannya
  * +" (  )!  +
"" (      
)+"()
Ekstrak jahe       ""
  !        "
""
Ikan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak di
dalam hatinya. Peranan lemak ikan dalam mencegah timbulnya
penyakit jantung koroner telah dibuktikan. Asam-asam lemak
tersebut terkenal dengan sebutan ”asam lemak omega 3”.
Masalah gizi yang dihadapi para manula (manusia usia lanjut)
berhubungan dengan menurunnya aktivitas fisiologis tubuhnya.
Hindarkan kegemukan pada manula, dengan cara
menyeimbangkan antara jumlah energi yang masuk (dari
makanan) dengan energi yang digunakan untuk melakukan
aktivitas. Terlebih-lebih pada para manula yang menderita
penyakit jantung, hiperlipidemia (kolesterol darah melebihi
normal), tekanan darah tinggi, diabetes atau arthritis. Karena
kegemukan akan memperberat penyakitnya dan dapat
mempercepat terjadinya kematian.
Susu
Susu sangat baik bagi manula. Namun masalah yang dapat
terjadi adalah manula mengalami diare setelah minum susu.
Umumnya para manula akhirnya enggan untuk minum susu,
padahal susu penting sebagai sumber kalsium, sumber protein
bermutu tinggi, sumber vitamin B2 (riboflavin) serta zat-zat gizi
lainnya.
Untuk mengatasi hal ini dapat diberikan produk olahan susu
terfermentasi, misalnya yoghurt dan kefir, atau produk olahan
susu lainnya seperti misalnya keju. Produk-produk olahan susu
tersebut kadar laktosanya rendah, sehingga tidak akan
menimbulkan diare.
Protein
Para manula memerlukan konsumsi protein yang lebih banyak
dibandingkan dengan orang dewasa muda. Adanya stress
(tekanan batin), penyakit infeksi, patah tulang dan adanya
penyakit lainnya, meningkatkan kebutuhan tubuh akan protein.
Untuk manula sebaiknya konsumsi proteinnya ditingkatkan
sebesar 12 - 14 % dari porsi untuk orang dewasa muda.
Namun harus diingat bahwa fungsi ginjal pada manula telah
menurun, oleh karena itu jumlah konsumsi protein harus
optimum tidak boleh berlebihan, agar kerja ginjal untuk
membuang sisa metabolisme tetap baik.
Dianjurkan untuk mengurangi konsumsi sumber protein dari
produk pangan hewani yang banyak mengandung lemak atau
kolesterol, dan menggantinya dengan sumber protein nabati
(misalnya kacang kedelai) atau dengan ikan.
Sedangkan kebutuhan akan zat besi sebaiknya dipenuhi dari bahan
pangan hewani (misalnya daging, unggas, dan ikan).
Cairan
Sebagian besar manula mengurangi minum. Penyebab
utamanya adalah keengganan untuk terlalu sering buang air
kecil, karena telah menurunnya kontrol terhadap kandung
kemih.
Orang dewasa dianjurkan untuk minum sebanyak 2 sampai 2,5
liter cairan per hari; demikian pula bagi para manula. Cairan
sangat diperlukan oleh tubuh antara lain untuk mengganti
cairan yang hilang (keringat, air seni), membantu pencernaan
makanan, serta membersihkan ginjal.
4
Qui perseverit usque in nem, hic salvus erit.
Dia yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan
TIPE LANSIA
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman
hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya.
Tipe tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah,
rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan
menjadi panutan.
2) Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan
memenuhi undangan.
3) Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit
dilayani, pengkritik, dan banyak menuntut.
4) Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan
agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.
5) Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe
dependen (kebergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militan dan
serius, tipe pemarah/ frustasi, serta tipe putus asa (benci pada diri
sendiri).
Hal-hal yang harus dipersiapkan menjelang masa lansia adalah
sebagai berikut :
1. Kesehatan
Latihan fisik/ olahraga secara teratur dan sesuai
kemampuan.
Pengaturan diet/ gizi seimbang.
Tetap bergairah dan memelihara kehidupan seks yang
sehat.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
(minimal 6 bulan sekali).
Memelihara penampilan diri yang rapi dan bersih.
Menghindari kebiasaan buruk yang berdampak tidak
baik bagi kesehatan (merokok, minuman keras, malas
olahraga, makan berlebihan, tidur tidak teratur, minum
obat tidak sesuai anjuran, dan hubungan tidak
harmonis).
2. Sosial
Meningkatkan iman dan takwa.
Tetap setia dengan pasangan yang sah.
Mengikuti kegiatan sosial.
Meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga
Menyediakan waktu untuk rekreasi.
Tetap mengembnagkan hobi/ bakat.
3. Ekonomi
Mempersiapkan tabungan hari tua.
Berwiraswasta.
Mengikuti asuransi.
Pedoman pelaksanaan
1. Bagi petugas kesehatan
Upaya promotif, yaitu upaya untuk mengairahkan
semangat hidup para lansia agar merasa tetap dihargai
dan berguna, baik bagi dirinya, keluarga, maupun
masyarakat.
2. Bagi lansia itu sendiri
Pentingnya melakukan diet dengan menu seimbang.
Pentingnya meningkatkan kegiatan sosial di
masyarakat.
Pengembangan kegemaran sesuai dengan kemampuan.
3. Bagi keluarga dan lingkungannya
Membimbing dalam ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Melatih berkarya dan menyalurkan hobi.
Menghargai dan kasih sayang terhadap para lansia.
Prinsip Rehabilitatif bagi Lansia :
Pertahankan lingkungan yang aman.
Pertahankan kenyamanan, istirahat, aktivitas dan mobilitas.
Pertahankan kecukupan gizi.
Pertahankan fungsi pernafasan.
Pertahankan fungsi aliran darah.
Pertahankan kulit.
Pertahankan fungsi pencernaan.
Pertahankan fungsi saluran kemih.
Meningkatkan fungsi psikososial.
Pertahankan komunikasi.
Mendorong pelaksanaan tugas.
Contoh upaya rehabilitasi :
Memperkenalkan dan melatih berjalan di sekitar lingkungan
agar terbiasa dengan keadaan yang ada bisa ditemani atau
menggunakan tongkat.
Melatih keterampilan tangan seperti menyulam.
5
Orang yang telah kehilangan harapannya, sesungguhnya telah
ma, meski raganya masih hidup.
Tugas Perkembangan Lansia
Apabila seseorang pada tahap tumbuh kembang sebelumnya
melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta membina
hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada
usia lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan
pada tahap perkembangan sebelumnya.
- Persiapkanlah diri untuk kondisi yang menurun.
- Jalinlah hubungan baik dengan orang seusianya.
Hal yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga dalam
melaksanakan perannya terhadap lansia, yaitu :
Membantu melakukan persiapan makanan bagi lansia.
Membantu dalam hal transportasi.
Membantu memenuhi sumber-sumber keuangan.
Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta
perhatian.
Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama.
Mintalah nasehatnya dalam peristiwa-peristiwa
penting.
Mengajaknya dalam acara-acara keluarga.
Membantu mencukupi kebutuhannya.
Mencegah terjadinya kecelakaan, baik di dalam
maupun di luar rumah.
7
Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan
6
Doa Siap Menghadapi Kematian
(Bagi yang beragama Katolik)
Allah, yang menguasai hidup dan mati, lewat kematian Engkau
menghantar Yesus kepada kebangkitan. Lewat kematian pula
Engkau menghantar semua pengikut Yesus kepada
kebahagiaan abadi. Kematian telah Kaujadikan pintu yang
harus kami lewati untuk masuk ke dalam hidup abadi.
Dengan kematian, hidup kami tidak binasa, tetapi Kauubah dan
Kauangkat menjadi hidup baru yang tidak akan berkesudahan,
sehingga Rasul Paulus bahkan dengan rindu menantikan saat
peralihan itu.
Ya Bapa, bersandar pada kebijaksanaan-Mu ini, semoga kami
tidak takut menghadapi kematian, tetapi sebaliknya dengan
rindu menantikannya. Bantulah kami menjadikan seluruh hidup
kami masa persiapan yang baik untuk hidup lestari di alam
baka, sehingga kapan pun kematian itu tiba, kami siap
menyambutnya, siap kembali kepada-Mu. Semoga kalau
kemah kediaman kami di bumi ini Kaubongkar, dengan gembira
hati kami beralih ke rumah kediaman abadi yang Kausediakan
sendiri bagi kami.
Ya Bapa, kami mohon keberanian bagi mereka yang takut akan
kematian. Semoga mereka tidak dibebani oleh ketakutan akan
hukuman yang mereka bayangkan. Semoga dengan penuh
iman mereka pasrah kepada-Mu. Semua ini kami lambungkan
kepada-Mu demi Kristus, Tuhan kami. (Amin.)
7
Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya
kelak pada saat ia menjadi lansia. Hal ini dapat terlihat pada gaya
hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah
meskipun ia telah menjadi lansia.
Peran Keluarga dalam Perawatan Lansia
Mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, serta memberikan motivasi
dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia.
Kondisi mental yang sehat dan aktif pada masa tua membutuhkan
pemeliharaan yang kontinu untuk mempertahankan daya pikirnya
dan mencegah dari perasaan cemas dan depresi. Lansia yang telah
lama menderita sakit sering mengalami tekanan jiwa (depresi).
Bantulah mereka mempertahankan serta memperbesar semangat
hidup.
Sosialisasi di lingkungan yang memiliki tingkat usia sebaya akan
menjadi hiburan tersendiri, sehingga kebersamaan ini dapat mengubur
kesepian yang biasanya mereka alami.
Saat orang tua terpisah dari anak serta cucunya, maka bisa muncul
perasaan tidak berguna (useless) dan kesepian. Padahal mereka yang
sudah tua masih mampu mengaktualisasikan potensinya secara
optimal. Jika lansia dapat mempertahankan pola hidup serta cara dia
memandang suatu makna kehidupan, maka sampai ajal menjemput
mereka masih dapat berbuat banyak bagi kepentingan semua orang.
Banyak mantan pejabat tinggi dan mantan menteri yang sudah pensiun
memberikan contoh teladan bagi kaum muda.
Membantu lansia menghadapi kematian dengan damai dan dalam
lingkungan yang nyaman juga penting.
Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat
penting dalam mendukung kesejahteraan lansia. Perpindahan tempat
tinggal bagi lansia merupakan suatu pengalaman traumatis, karena
pindah tempat tinggal berarti akan mengubah kebiasaan-kebiasaan
yang selama ini dilakukan oleh lansia di lingkungan tempat
tinggalnya.
Selain itu, dengan pindah tempat tinggal berarti lansia akan
kehilangan teman dan tetangga yang selama ini berinteraksi serta telah
memberikan rasa aman pada lansia.
Kondisi ini tidak dialami oleh semua lansia, karena pindah tempat
tinggal yang telah dilakukan dengan persiapan yang memadai dan
perencanaan yang matang terhadap lingkungan baru bagi lansia, tentu
akan berdampak positif bagi kehidupan lansia.
Selama individu tersebut memiliki semangat untuk hidup serta
melakukan kegiatan-kegiatan, maka ia akan tetap produktif dan
berbahagia meskipun usianya telah lanjut.
Dari satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi di lain sisi
dapat dikembangkan, misalnya peran baru lansia sebagai relawan,
kakek atau nenek, ketua RT, dll.
Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia.
8
Pokok - pokok teori kesinambungan
Lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif
dalam proses penuaan, tetapi berdasarkan pada pengalamannya
di masa lalu, lansia harus memilih peran apa yang harus
dipertahankan atau dihilangkan.
Peran lansia yang hilang tak perlu diganti.
Lansia berkesempatan untuk memilih berbagai macam cara
untuk beradaptasi.
Lansia harus menyesuaikan diri sebagai akibat perannya yang
berakhir di dalam keluarga, kehilangan identitas dan hubungan
sosialnya akibat pensiun, serta ditinggal mati oleh pasangan
hidup dan teman-temannya.
Masalah Kesehatan yang Dapat Terjadi Pada Lansia
Hal- hal berikut ini dikenal sebagai geriatric giant dimana lansia akan
mengalami :
- imobilisasi (keterbatasan gerak).
- instabilitas (mudah jatuh).
- intelektualitas terganggu (demensia).
- isolasi (depresi).
- inkontinensia (‘mengompol’).
- impotensi (gangguan fungsi seksual).
- imunodefisiensi (daya tahan tubuh menurun).
- infeksi mudah terjadi.
- impaksi (konstipasi/ susah buang air besar).
- iatrogenesis (kesalahan diagnosis).
- insomnia (sulit tidur).
- gangguan pada : penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penciuman, komunikasi, dan integritas kulit.
- malnutrisi (kurang gizi).

Iatrogenesis (salah pengobatan)
Fungsi organ-organ vital tubuh seperti hati dan ginjal yang berperan
dalam mengolah obat-obat yang masuk ke dalam tubuh telah
berkurang. Hal ini menyebabkan kemungkinan besar obat tersebut
akan menumpuk dalam tubuh dan terjadi keracunan obat dengan
segala komplikasinya jika diberikan dengan dosis yang sama dengan
orang dewasa. Dosis obat perlu dikurangi pada lansia. Gejala penyakit
sering tidak khas /tidak jelas pada lansia, sehingga kadang-kadang
bisa terjadi kesalahan diagnosis penyakit dan pemberian obat.
Efek samping obat sering pula terjadi pada lansia yang menyebabkan
timbulnya penyakit-penyakit baru akibat pemberian obat tadi
(iatrogenik). Efek samping obat pada lansia biasanya terjadi karena
diagnosis yang tidak tepat, ketidakpatuhan meminum obat, serta
penggunaan obat yang berlebihan dan berulang-ulang dalam waktu
yang lama.
10 hal yang perlu diperhatikan oleh usia lanjut
Perilaku yang kurang baik :
1. Kurang berserah diri.
2. Pemarah, merasa tidak puas, murung dan putus asa.
3. Menyendiri.
4. Kurang gerak/ melakukan aktifitas fisik.
5. Makan tidak teratur serta kurang minum.
6. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum-minuman keras.
7. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan.
8. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan.
9. Menganggap kehidupan seks tidak diperlukan lagi dimasa tua.
10. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur.
Perilaku yang dianjurkan :
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Mau menerima keadaan, sabar dan optimis serta meningkatkan
rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan.
3. Selalu menjalin hubungan dengan keluarga dan sesama.
4. Olah raga ringan dan tetap melakukan aktifitas fisik tiap hari.
5. Makan sedikit tapi sering, dan memilih makanan yang sesuai
serta banyak minum.
6. Berhenti merokok dan minum minuman keras.
7. Minumlah obat sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan.
8. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan.
9. Tetap memelihara dan bergairah dalam kehidupan seks.
10. Memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur.
Manfaat yang diperoleh :
1. Lebih taqwa dan tenang.
2. Tetap ceria dan dapat mengisi waktu luang.
3. Keberadaannya tetap dihargai dan diakui dalam keluarga dan
masyarakat.
4. Kesegaran dan kebugaran tubuh tetap terpelihara.
5. Terhidar dari kegemukan/ kekurusan dan penyakit-penyakit
yang berbahaya di masa tua.
6. Penyakit jantung, paru-paru dan kanker dapat dicegah.
7. Mencegah keracunan obat dan efek samping lainnya.
8. Mengurangi stress dan kecemasan.
9. Hubungan suami istri yang harmonis tetap terpelihara.
10. Gangguan kesehatan dapat diketahui dan diatasi sedini
mungkin.

Dibutuhkan : Perawatan bagi orang yang menjelang ajal
,;
       
 5      
 

  5             
 
5    

 5  ;     *  
   *
 ;
7 
 
 .  
hospice
 ,-        
!<  =          
   
  Hospice 
  
              .  
/palliave care0      
          
 .  "    
        
           
   
    

Hospice  
.
hospice             
      
                

    /sumber buku terbitan USA 20110   90 persen 
 )
         
# 
 Visi"ng Nurse Associa"ons-    

       
          
          5    
    #   
 $
       
>  

?        

       

Semakin individu itu berusaha menghindar dan menolak kema"an
yang "dak terelakkan itu, mereka akan semakin sulit meninggal
dengan tenang dan terhormat.
 
          

8 *
*    8

          #
        

             
 Agama memberikan kebutuhan psikologis yang penting bagi
orang lanjut usia, membantu mereka menghadapi kematian dan
menerima kemunduran yang tidak mungkin dihindari di usia lanjut.
             
          *  
   *         
.
            

5         
          @    
       
            
  , 
           8  
          
        

, 
      
 
! 
A
.            

  
        
            

          
    
          

)
        " 

      
   "dak  "       
    kekuatan individu dan persiapan
untuk menghadapi sisa hidupnya.       
          "  
   "     
"    )          
       
 "        
 

Berkomunikasi dengan orang yang menjelang ajalnya
'B#
 *

(*  2=
    

% 8    
     !    
              

9  7          
       
#              

:5#
            

C7
)
D        
5       

E )       
         

F  5        
  !          

'3  >          7  
            

Dukacita /"0      
    /separaon anxiety0      
 
. 
B 
          
            
    


Ketentuan-ketentuan latihan fisik :
1. Latihan fisik harus disenangi/ diminati.
2. Latihan fisik harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan
(ada kelainan/penyakit atau tidak).
3. Latihan fisik sebaiknya bervariasi.
4. Latihan fisik sebaiknya bersifat aerobik, yaitu berlangsung
lama dan ritmis (berulang-ulang), contohnya berjalan kaki,
joging, bersepeda, berenang dan senam aerobik.
5. Lama latihan minimal 15-45 menit secara kontinu (belum
termasuk pemanasan dan pendinginan).
6. Frekuensi latihan 3-4 kali/minggu.
7. Intensitas latihan: 60-80% denyut nadi maksimal (DNM).
Cara menghitung DNM adalah 220 dikurangi usia Anda.
Misalnya Anda berusia 60 tahun. Maka 220 – 60 = 160 kali
denyut nadi per menit. 160 ini adalah maksimal. Idealnya
adalah setelah latihan nilainya antara 60% hingga 80%
nilai maksimal ini. (misal 60% dikalikan 160).
8. Pada awal latihan lakukan dahulu pemanasan, peregangan,
kemudian latihan inti. Pada akhir latihan lakukan
pendinginan dan peregangan lagi (memeriksa tekanan
darah dan nadi penting dilakukan terlebih dulu)
9. Sebelum melakukan latihan, minum terlebih dulu untuk
menggantikan keringat yang hilang. Bila memungkinkan,
minumlah air sebelum, selama dan sesudah berlatih.
10. Latihan dilakukan minimal dua jam setelah makan. Latihan
pagi hari tidak perlu makan sebelumnya.
11. Latihan diawasi seorang pelatih agar tidak terjadi cedera.
12. Latihan dilakukan secara lambat, tidak boleh eksplosif, di
samping itu gerakan tidak boleh menyentak atau
memutar terutama untuk tulang belakang.
Beberapa gerakan yang dianggap membahayakan saat
berolahraga :
1. Sit –up dengan kaki lurus
Cara-cara sit-up yang dilakukan dengan kaki lurus dan lutut
dipegang dapat menyebabkan masalah pada punggung.
2. Meraih ibu jari kaki --- dapat menyebabkan cedera punggung.
3. Mengangkat kaki
Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sampai kaki
terangkat ±15 cm dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat
selama mungkin. Latihan ini tidak baik, karena dapat
menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian bawah (low
back pain) dan menyebabkan terjadinya lordosis.
4. Melengkungkan punggung
Gerakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan
merenggangkan otot perut agar otot perut menjadi lebih kuat.
Hal ini kurang benar, karena dengan melengkungkan
punggung tidak akan menguatkan otot perut, melainkan
melemahkan persendian tulang punggung.
Latihan fisik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan
memperbaiki kelenturan, misalnya dengan melakukan latihan
peregangan beberapa menit dalam sehari. Latihan sebaiknya dilakukan
dalam kondisi badan yang baik, dimulai dengan yang ringan kemudian
ditingkatkan secara bertahap. Jangan memaksakan diri melampaui
kemampuan. Apabila merasa lelah, istirahat sejenak kemudian dapat
dilanjutkan lagi.
Untuk edisi kali ini dan edisi-edisi selanjutnya akan disajikan contoh
gerakan untuk latihan peregangan yang dapat dilakukan para lansia.
Setiap gerakan dilakukan satu per satu sebanyak 2-3 kali kemudian
meningkat sampai 8-10 kali.
4
Makan dan tidur yang baik merupakan sebagian gaya hidup
sehat yang dapat memperlambat proses penuaan.
TEORI WEAR AND TEAR
Menurut teori ini, tubuh dan selnya menjadi rusak karena
terlalu sering digunakan dan disalahgunakan.
Organ tubuh, seperti hati, lambung, ginjal, kulit dan yang lain,
menurun karena toksin di dalam makanan dan lingkungan,
konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, dan nikotin,
karena sinar ultraviolet, dan karena stres fisik dan emosional.
Tetapi kerusakan ini tidak terbatas pada organ, melainkan juga
terjadi di tingkat sel.
MENGENAL TANDA PENUAAN
1) Tanda fisik, seperti massa otot berkurang, lemak
meningkat, kulit berkerut, daya ingat berkurang, fungsi
seksual terganggu, kemampuan kerja menurun, dan
sakit tulang.
2) Tanda psikis, antara lain menurunnya gairah hidup,
sulit tidur, mudah cemas, mudah tersinggung, dan
merasa tidak berarti lagi.
Menurut Prof. Wimpie Pangkahila ;
Proses penuaan dapat diperlambat, ditunda, atau
dihambat, dan usia harapan hidup dapat menjadi lebih
panjang dengan kualitas hidup yang baik. Proses penuaan
sebenarnya sama dengan penyakit, sehingga dapat dan
harus dicegah atau diobati.
Dengan mencegah proses penuaan, fungsi berbagai organ
tubuh dapat dipertahankan agar tetap optimal. Hasilnya,
berbagai organ tubuh dapat berfungsi seperti pada usia yang
lebih muda, padahal usia sebenarnya telah bertambah. Dengan
demikian penampilan dan kualitas hidupnya lebih muda
dibandingkan usia sebenarnya.
Usia kronologis ialah usia sebenarnya sesuai dengan tahun
kelahiran, sedang usia fisiologis atau biologis ialah usia sesuai
dengan fungsi organ tubuh. Maka usia kronologis tidak selalu
sama dengan usia fisiologis. Usia fisiologis dapat menjadi lebih
muda daripada usia kronologis atau usia sebenarnya.
Penuaan dapat dianggap sama dengan suatu penyakit yang
dapat dicegah, diobati, dan bahkan dikembalikan ke keadaan
semula. Manusia mengalami keluhan atau gejala penuaan
karena kadar hormonnya menurun, bukan kadar hormon
menurun karena manusia menjadi tua.
Sebelum muncul gejala dan keluhan yang umum terjadi pada
usia lanjut, upaya menghambat proses penuaan harus
dilakukan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
biomolekuler dan genetika, aplikasi cell therapy, stem cell
therapy, dan cloning organ tubuh, memungkinkan kondisi dan
fungsi organ tubuh yang mengalami proses penuaan
dikembalikan ke kondisi dan fungsi semula. Tetap dapat
berkarya dengan baik pada usia lanjut.
BERDASARKAN HASIL RISET
1. Pengobatan mencit dengan antioksidan ternyata
melipatgandakan rentang usianya sampai empat kali,
dengan cara menghambat pengaruh penuaan akibat
radikal bebas (Journal of Neurosciences, 2001)
2. Penelitian pada mencit menunjukkan protein p53
menghambat kemampuan tubuh untuk membarui organ
dan jaringan, yang mengakibatkan kemunduran otot dan
tulang dan tanda penuaan lainnya (Nature, 2002)
3. Rentang usia cacing dapat diperpanjang dengan
merusak specific germ-line precursor cell yang
berkembang dari stem cell (Science, 2002)
4. Rentang usia lalat buah dapat diperpanjang tanpa
mengurangi mobilitas, resistensi stres, maupun
kemampuan reproduktif dengan pemberian 4-
phenylbutyrate (PBA) selama masa dewasanya
(Proceedings of the National Academy of Sciences USA,
2002)
5. Mencit usia lanjut yang diberi makanan rendah kalori
menunjukkan perbaikan pada beberapa gen yang
mengalami perubahan karena usia lanjut (Proceedings
of the National Academy of Sciences USA, 2001)
6. Vitamin C dan E dapat membantu menjaga arteri tetap
sehat (American Journal of Clinical Nutrition, 2002)
7. Coenzym Q10 memperlambat perkembangan penyakit
Parkinson (Archives of Neorology, 2002)
8. Pria dengan kapasitas latihan yang rendah mempunyai
kemungkinan empat kali untuk meninggal selama
penelitian terhadap 6.200 orang dibandingkan dengan
peserta yang paling bugar. Kebugaran fisik mempunyai
pengaruh lebih besar terhadap risiko kematian
dibandingkan faktor risiko lain pada penyakit jantung
(New England Journal of Medicine, 2002)
9. Orang tua yang setiap hari mengonsumsi multivitamin
dan mineral selenium (100 mcg), zinc (20 mg), and
vitamin E (200 mg) mengalami peningkatan sistem imun,
peningkatan reaksi terhadap vaksin, dan perlindungan
terhadap infeksi (Clinical Infectious Disease, 2001)
Pada dasarnya upaya menghambat proses penuaan dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Menjaga kesehatan tubuh dan jiwa dengan gaya
hidup sehat, yang meliputi:
a) Berolahraga teratur, minimal 30 menit tiga
kali seminggu atau hampir setiap hari.
b) Makanan sehat dan cukup: rendah kalori,
banyak sayur dan buah, cukup protein.
c) Hindari dan atasi stres.
d) Hindari bahan yang bersifat racun, seperti
merokok dan alkohol berlebihan, pestisida,
bahan pengawet yang tidak sehat.
e) Ada keseimbangan antara kesibukan dan
relaksasi.
2. Kehidupan berkeluarga harus berbahagia,
termasuk kehidupan seksual; hindari perilaku
seksual yang tidak sehat.
3. Lakukan pekerjaan sebagai sebuah kesenangan.
4. Hiduplah dalam lingkungan sosial yang sesuai hati
nurani.
5. Upayakan selalu berpikir positif dan optimis.
6. Jangan merasa sehat dan normal hanya karena
tidak merasakan keluhan yang serius.
7. Jangan merasa sudah tua dan tidak berdaya
8. Jangan gunakan obat atau ramuan yang tidak
punya dasar ilmiah yang jelas dan tanpa petunjuk
tenaga ahli.
9. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
yang diperlukan dan sesuai dengan kondisi
masing-masing
10.Gunakan obat dan suplemen yang diperlukan
sesuai petunjuk ahli, untuk mengembalikan fungsi
berbagai organ tubuh yang menurun dengan
bertambahnya usia
Kesulitan menghambat proses penuaan antara lain disebabkan
oleh lingkungan yang tidak sehat. Pencemaran udara dari asap
buangan industri adalah salah satunya. Budaya tidak benar,
misalnya meyakini bahwa pada usia tua orang memang harus
tidak berdaya.
16
OLAHRAGA TERATUR
Latihan fisik memperpanjang hidup dan mencegah penyakit
jantung dan stroke, terutama bagi pria. Olahraga yang
dilakukan selama diet tidak hanya meningkatkan kenyamanan
perasaan dan percaya diri, melainkan juga membantu yang
bersangkutan tetap dalam ukuran diet itu. Mereka yang
melakukan olahraga juga mengalami penurunan dalam
kecemasan dan depresi, dan mengalami peningkatan perasaan
yang positif.
Orang yang mengalami hipertensi tetapi berolahraga teratur
mempunyai usia harapan hidup lebih panjang dibandingkan
dengan orang yang tekanan darahnya normal tetapi tidak
berolahraga teratur.
Segera hentikan latihan fisik kalau ada tanda atau keluhan
berikut ini:
Mual atau muntah
Nyeri dada
Lelah berlebihan selama atau setelah latihan
Nyeri di leher atau daerah rahang
Palpitasi (denyut jantung tidak teratur)
Nafas menjadi pendek
Rasa sakit berat dan tidak berkurang pada otot dan
sendi
JENIS OLAHRAGA DAN KEBUGARAN
Berolahragalah selama 30 menit sehari selain aktivitas sehari-
hari, dan tidak harus berturut-turut. Beberapa aktivitas yang
dianggap mempunyai intensitas sedang, yaitu jalan santai,
bersepeda, berenang, senam, olahraga menggunakan raket,
golf, dan menyapu dedaunan. Ada enam aspek kebugaran
yang dapat dihasilkan dengan melakukan latihan atau olahraga
tertentu, seperti dibawah ini.
No. Aspek Jenis latihan/ olahraga
1Daya tahan dan
fungsi jantung --
pernafasan
Bersepeda dan berenang
2Kekuatan dan
perkembangan otot Berenang
3Kecepatan dan
waktu reaksi
Pingpong
4Koordinasi dan
keseimbangan
Dansa, golf, tenis, bowling,
tai chi, bola basket, sepak
bola, bulu tangkis, biliar,
perang-perangan, yoga
5Kelenturan Dansa, peregangan, tai chi,
meditasi, yoga
6Relaksasi saraf
otot
Berkebun, golf, bermain
layang-layang, perang-
perangan, tai chi, yoga
Pada dasarnya latihan fisik 30 menit sehari direkomendasi
untuk meningkatkan harapan hidup manusia.
Olahraga menurunkan risiko terhadap stroke, menurunkan LDL
cholesterol, meningkatkan HDL cholesterol, menurunkan risiko
gangguan tidur, meningkatkan kenyamanan, merangsang
kreativitas, menjaga kekuatan mental, mempertahankan
kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan otot. Rangsangan
yang teratur pada sistem imun mempunyai efek kumulatif.
Selalu mulailah dengan pelan dan naikkan kadar latihan secara
bertahap.
9
Bila sistem hormon di dalam tubuh berada pada kondisi
puncak, maka orang akan merasa nyaman, penampilannya
sehat, daya tahan tubuh baik, dan mampu bekerja dengan
optimum. Sebaliknya, bila sistem hormon tidak berada pada
kondisi puncak, maka fungsi berbagai organ tubuh
menurun, yang menimbulkan banyak tanda dan keluhan.
Beberapa hormon yang kadarnya menurun dengan
bertambahnya usia ialah:
1. Testosteron
2. Estrogen
3. Growth Hormone, IGH-1
4. Renin
5. Aldosterone
6. Triiodothyronine (T3)
7. DHEA, DHEAS
Beberapa hormon yang kadarnya cenderung meningkat
dengan bertambahnya usia ialah:
1. FSH, LH
2. Vasopressin
3. Insulin
4. PTH (parathyroid hormone)
5. ANH (atrial natriuretic hormone)
6. Leptin
Beberapa faktor yang berakibat buruk bagi fungsi hormon ialah
kurang berolahraga, kurang tidur, nutrisi tidak cukup atau tidak
sehat, efek samping obat tertentu, dan keracunan karena
lingkungan yang tidak sehat, termasuk yang masuk melalui
makanan dan udara.
Gaya hidup berpengaruh besar terhadap fungsi hormon. Gaya
hidup yang sehat meningkatkan fungsi hormon, sebaliknya
gaya hidup tidak sehat menghambat fungsi hormon terhadap
berbagai organ tubuh.
PROGESTERON
Hormon progesteron yang berkurang pada wanita menimbulkan
beberapa gejala dan keluhan sebagai berikut :
Cemas
Depresi
Mudah tersinggung
Perasaan labil
Insomnia
Nyeri dan radang
Osteoporosis
HDL berkurang
Menstruasi berlebihan
Vitamin E 150 IU setiap hari dapat meningkatkan kadar
progesteron. Namun, dengan dosis 300-600 IU vitamin E justru
menurunkan kadar hormon itu.
Jumlah lemak visceral meningkat karena bertambahnya usia.
(Kegemukan dimana lemak tertimbun pada perut bagian
depan). Kadar hormon testosteron menurun dengan
bertambahnya usia. Lemak visceral yang berlebihan pada pria
berkaitan dengan kadar testosteron yang menurun. Faktor
terpenting penyebab angka kesakitan dan angka kematian
pada usia lanjut ialah meningkatnya timbunan lemak di daerah
visceral. Timbunan lemak visceral dapat berkaitan dengan
peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler (penyakit
jantung dan pembuluh darah) dan NIDD (diabetes / kencing
manis tipe tertentu).
Penanganan bentuk tubuh yang berubah pada usia lanjut harus
berupa kombinasi pengaturan diet, latihan fisik, dan Hormonal
Replacement Therapy (terapi sulih hormon). Pada pria,
pengobatan hormon testosteron selama 8-9 bulan dapat
mengembalikan kadar testosteron menjadi normal, yang
mengakibatkan lemak visceral berkurang, kadar gula puasa
dan lipid juga menurun, serta perbaikan sensitivitas insulin.
6
MAKANAN YANG SEHAT
Tubuh memerlukan makanan sehat, yaitu makanan yang
memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Mengandung bahan yang seimbang, terdiri dari enam
kelompok, yaitu :
- Kelompok 1: roti, sereal, pasta, nasi
- Kelompok 2: sayuran
- Kelompok 3: buah-buahan
- Kelompok 4: susu, yogurt, keju
- Kelompok 5: Daging, ayam, ikan, kacang-kacangan,
telur
- Kelompok 6: lemak, minyak, gula
4

 )

(% 
2. Kurangi minyak dan lemak jenuh hewani. Ini dapat
dilakukan dengan cara :
Kurangi mentega, hindari daging berlemak, kulit ayam,
susu berlemak tinggi.
Hindari makanan goreng yang berlemak, dan manis.
Buang lemak dari daging dan buang kulit ayam sebelum
dimasak.
Kurangi makan kue, pie, biskuit karena pada umumnya
mengandung lemak hewani dan gula.
Gunakan minyak sayuran dan minyak zaitun.
Makan ikan paling sedikit 1-2 kali seminggu karena kaya
lemak tak jenuh.
3. Konsumsi cukup kalsium, kurangi gula dan garam.
4. Makan makanan berserat tinggi :
Biji-bijian, buah, sayur, kacang
Jangan buang bagian kulit sayuran dan buah
Kebutuhan karbohidrat harus dipenuhi karena karbohidrat
merupakan 50 persen dari konsumsi energi.
Karbohidrat kompleks antara lain berupa biji-bijian, umbi,
kacang polong, buah, dan sayuran.
Bahan minyak yang direkomendasikan ialah minyak ikan,
evening primrose oil, minyak zaitun, dan minyak tanaman lain,

 

(%  5
(% 


%:  %E 
@ 
misalnya biji bunga matahari dan wijen. Bahan serat yang
diperlukan misalnya berasal dari brokoli, kacang hijau, selada,
apel, wortel, biji-bijian dan polong.
Makanlah aneka ragam makanan.
Tingkatkanlah proporsi kalori yang dikonsumsi dari protein,
yaitu dengan memperbanyak konsumsi ikan dan protein nabati
(misalnya dari kacang-kacangan).
Kurangi konsumsi gula, tetapi meningkatkan jumlah konsumsi
bahan pangan berpati dan berserat (misalnya umbi-umbian).
Konsumsi gula-gula & dessert harus dihindarkan, tetapi
konsumsi buah-buahan & sayuran ditingkatkan.
Hal – hal yang perlu diketahui :
1. Gizi lebih (over nutrition) mendorong timbulnya diabetes.
2. Modifikasi konsumsi pangan yang dapat dilakukan untuk
mencegah timbulnya diabetes tersebut antara lain : (a)
mempertahankan berat badan yg ideal, (b) mengurangi
jumlah konsumsi lemak, (c) meningkatkan jumlah
konsumsi karbohidrat kompleks berupa serealia utuh
atau umbi-umbian, karena bahan pangan ini akan
menghasilkan glukosa secara lambat, sehingga tidak
akan menimbulkan kenaikan kadar glukosa darah yang
berlebihan.
3. Diabetes juga dapat mengakibatkan kerusakan ginjal,
karena ginjal dipaksa untuk bekerja keras menyaring
kelebihan gula (glukosa) dari darah.
4. Berkurangnya cairan mengakibatkan berkurangnya
kemampuan adaptasi lansia terhadap suhu udara luar.
Suhu tubuh lansia akan cepat naik bila suhu udara
panas dan suhu tubuh akan cepat turun bila suhu udara
dingin. Para lansia mudah mengalami kekurangan cairan
tubuh. Kekurangan cairan tubuh diperberat lagi karena
sering buang air kecil.
5. Menu yang disusun untuk makanan sehari hendaknya
disajikan dalam keadaan masih panas (hangat), segar,
dan porsi kecil. Frekuensinya 7-8 kali, terdiri atas 3 kali
makanan utama (pagi, siang dan malam) serta 4-5 kali
makanan selingan.
Contoh :
Pukul 05.00 susu jus
Pukul 07.00 makanan utama
Pukul 09:30 makan minum selingan
Pukul 12.00 makanan utama
Pukul 15.00 makan minum selingan
Pukul 18.30 makanan utama
Sebelum tidur makan minum selingan.
Pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat
1. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang
cukup.
2. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
3. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan
ikan.
4. Sumber karbohidrat dan serat seperti roti dan sayur-
sayuran berwarna hijau.
5. Makanan yang terutama mengandung lemak nabati serta
kurangi makanan yang mengandung lemak hewani.
6. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-
kacangan, hati, daging, bayam, sayuran hijau, dan makanan
yang mengandung kalsium seperti ikan atau sayur-sayuran.
7. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air
meningkat serta untuk memperlancar proses metabolisme.
Penyajian makanan :
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam dan mengandung
kecukupan zat gizi.
2. Makanlah makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.
3. Protein yang berkualitas baik, seperti susu, daging, telur, ikan.
4. Makanan yang mengandung zat besi seperti : kacang-
kacangan, hati, daging, bayam, sayuran hijau dan makanan
yang mengandung kalsium seperti : ikan, sayur-sayuran.
5. Batasi makanan yang diawetkan.
6. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air
meningkat.
7. Rebus sayur sesingkat mungkin.
8. Bahan makanan dimasukkan/dikukus setelah air mendidih.
9. Makanan bisa ditim/ditumis.
10. Jenis sayur yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti.
11. Makanan dihidangkan secara menarik agar menimbulkan
selera makan.
12. Sajikan sayuran mentah yang telah dicuci bersih.
13. Kurangi minum teh, kopi, coklat.
14. Kurangi garam dapur dan makanan yang diawetkan.
15. Upayakan berat badan agar tidak berlebihan.
Restriksi energi merupakan teknik / metode yang dapat
memperlambat proses penuaan. Di Okinawa, Jepang terdapat
penduduk yang berumur lebih dari 100 tahun per 100.000
populasi empat kali lebih banyak dibandingkan dengan di
daerah lain di Jepang. Dari sudut pandang konsumsi pangan,
ternyata bahwa penduduk Okinawa mengkonsumsi tiga kali
lebih banyak sayuran, dua kali lebih banyak ikan, dan sepertiga
lebih sedikit energi, dibandingkan standar konsumsi pangan
yang berlaku di Jepang.
Sumber energi didapat dari makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, dan protein.
Restriksi energi yaitu :
tidak hanya mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi
(terutama yang berasal dari gula dan lemak), tetapi diikuti
dengan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan,
serealia, kacang-kacangan, yang disertai dengan
meningkatkan konsumsi asam lemak omega-3 dan
mengurangi konsumsi asam lemak jenuh.
Pada waktu seseorang menjadi dewasa lanjut maka kebutuhan
energi atau kecepatan metabolisme tubuhnya menurun.
Apabila konsumsi pangan jumlahnya tetap sama seperti
sewaktu remaja, maka pangan tersebut akan lebih banyak
dikonversi menjadi lemak daripada protein, sehingga akan
timbul kegemukan akibat terakumulasinya lemak dalam tubuh.
Konsumsi energi harus dikurangi untuk meminimalkan
akumulasi lemak, dan hanya mengkonsumsi energi sejumlah
yang cukup untuk mempertahankan fungsi optimum tubuh.
Keuntungan fisiologis dengan melaksanakan restriksi energi,
antara lain :
a. meningkatkan umur harapan hidup.
b. meningkatkan kemampuan belajar (ingatan lebih tajam).
c. menurunkan akumulasi lemak dalam tubuh (bentuk tubuh
lebih baik).
e. menurunkan kadar insulin (pengontrolan kadar gula darah
lebih baik).
f. menurunkan risiko kanker (kerusakan oksidatif lebih sedikit).
g. menurunkan risiko penyakit jantung (lebih sedikit stres
terhadap sistem kardiovaskuler).
h. menurunkan kehilangan massa tulang (lebih sedikit
osteoporosis).
Restriksi energi berbeda dengan malnutrisi, kelaparan atau
puasa berkepanjangan. Malnutrisi dan kelaparan dapat
diibaratkan sebagai bentuk restriksi energi yang ekstrim dan
harus dihindarkan. Selama terjadinya malnutrisi dan
kelaparan, beberapa bagian otot tubuh dan struktur organ
dirombak untuk diubah menjadi energi, dan hal ini bersifat
sangat destruktif / merugikan bagi tubuh.
Karbohidrat
Karbohidrat sederhana secara umum dikenal sebagai gula, dan
sebagai sumbernya antara lain gula meja (gula pasir, sukrosa),
permen, minuman ringan dan produk ’bakery’. Produk pangan
seperti itu disebut sebagai ”empty calorie”, karena hanya
memberikan energi bagi tubuh tetapi tidak mensuplai vitamin
maupun mineral, sehingga harus dihindari atau konsumsinya
dibatasi. Karbohidrat kompleks selain mengandung pati, juga
mengandung serat pangan. Selain itu juga mengandung
vitamin dan mineral, dan sumbernya antara lain biji-bijian,
serealia, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Bila kita mengkonsumsi karbohidrat sederhana (gula), tidak
akan terjadi pencernaan baik dalam mulut, lambung, maupun
usus halus ; dan gula (glukosa) tersebut langsung diserap oleh
usus dan dialirkan ke dalam darah, sehingga dalam waktu
singkat kadar gula darah meningkat.
Sedangkan bila kita mengkonsumsi karbohidrat kompleks,
dibutuhkan waktu antara 1 sampai 4 jam sampai usus halus
dapat menyerap semua glukosa. Karbohidrat kompleks disusun
oleh puluhan sampai ratusan molekul glukosa, sehingga
diperlukan waktu yang relatif lama untuk mencernanya dan
akhirnya dapat menyerap glukosa. Oleh karena itu kadar gula
darah akan meningkat secara perlahan dan kemudian cepat
menurun lagi karena adanya kerja hormon insulin, sehingga
dapat dikatakan kadar gula darah tetap stabil pada level
normal.
Terdapat alasan lain mengapa karbohidrat kompleks
sangat penting.
Pertama, karena mengandung serat pangan tidak larut yang
berguna untuk mencegah konstipasi / susah buang air besar.
Konstipasi berkepanjangan berkaitan dengan timbulnya kanker
usus besar. Selain itu serat pangan tidak larut dapat mencegah
timbulnya ambeien, karena serat tersebut dapat membentuk
feses berukuran besar dan lunak.
Kedua, karena mengandung juga serat pangan larut yang
dapat menurunkan kadar kolesterol dalam plasma darah.
Ketiga, karena karbohidrat kompleks tidak mengandung banyak
lemak tetapi kandungan zat-zat gizi lainnya (misalnya vitamin &
mineral) cukup tinggi.
Sekitar 50-55 % dari jumlah kalori yang dikonsumsi per hari
sebaiknya berasal dari karbohidrat. Dari jumlah tersebut sekitar
45-50 % sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks, dan
5-10 % sisanya dapat berasal dari karbohidrat sederhana.
7
Penutup
Demikianlah pembahasan disertai ilustrasi hal-hal terkait
pembelajaran untuk meningkatkan kesehatan sesama kita yang
telah memasuki usia lanjut. Semoga dapat diterapkan dan
memberikan manfaat yang besar. Jika digali lebih lanjut,
tentunya masih sangat banyak pembelajaran bermanfaat
lainnya yang belum dibahas dalam pre-print ini.
Akhir kata semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi para sesama lanjut usia agar dapat
hidup dengan sehat bugar, penuh dengan kedamaian dan
sukacita.
Daftar Pustaka
Casson, Harbert. 2009. Indahnya Usia Senja. Yogyakarta : Tugu Publisher.
InfoDatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI)
ISSN 24-42-7659
Komisi Liturgi KWI. 2002. Puji Syukur Buku Doa dan Nyanyian Gerejawi.
Edisi Induk. Jakarta : Penerbit Obor.
Maryam, Raden Siti., et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya.
Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Muchtadi, Deddy. 2009. Gizi Anti Penuaan Dini. Bandung : Penerbit
Alfabeta.
Pangkahila, Wimpie. 2007. Anti–Aging Medicine Memperlambat Penuaan
Meningkatkan Kualitas Hidup. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara.
Permenkes RI Nomor 89 Tahun 2015. Hak Cipta : Minoru, Kitahara
(Chiyasaki city dentist)., Hakuta, Chiyoko (Dental Hygienist)., Nagashima,
Satomi (illustrator).
Santrock, John W. 2012. LIFE-SPAN Development. Edisi 13 Jilid 2.
McGraw Hill & Penerbit Erlangga.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.