ChapterPDF Available

Pesan Kesadaran Kesetaraan Gender dalam Kampanye Periklanan

Authors:

Abstract

At present, advertising messages conveyed through the media do not merely display features, benefits, or the image of a product or service owned by a Brand. It can also change the social construction that occurs in the community. This is the PT Heinz did through one of its product lines, namely Kecap ABC. In 2018, Kecap ABC launched a 'Real Husband Cook' campaign marked by the appearance of television commercials (TVC). Until 2019, there were three ads launched with the same message to support the campaign of gender equality. Based on this phenomenon, this research describes how Kecap ABC represented the message of gender equality awareness in a series of advertisements of the 'Real Husband Cook' campaign. Using the Semiotics analysis method, the researcher concludes that there is a message of gender equality awareness in the advertisement series, which is carried continuously in an activation brand campaign. Both husband and wife can do gender equality, in modern times, such as domestic roles. Besides, this message of gender equality awareness elaborated on the symbolic representation of new modern masculine men.
Public Relations dan Periklanan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Copyright © penulis
Hak cipta pada penulis dan dilindungi oleh Undang-undang (All Rigths Reserved).
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari
penerbit.
Cetakan I : 2019
300 hlm (viii+ 292 hlm) halaman, 15,5 x 23,5 cm
ISBN: 978-602-5681-48-6
Editor :
Fajar Junaedi, Filosa Gita Sukmono
Penulis :
Choirul Fajri, Muhamad Rezza Atthoriq Arya Pratama, Dwi Widayanti, Yani Tri Wijayanti,
Muhammad Najih Farihanto, Dias Regian Pinkan, Krisna Megantari, Ayub Dwi Anggoro,
Eli Purwati, Afifatur Rohimah, Rachmawati Novaria, Fitri Nor Habiba, Ageng Rara Cindoswari,
Eeng Ratnasari, Agus Naryoso, Yesi Nugraheni, Alma Mandjusri, Salsabila Nail Adila,
Dasrun Hidayat, Anisti, Eceh Trisna Ayuh, Sri Ekowati, Heri Hendrawan, Zikri Fachrul Nurhadi,
Nindita Dwitya, Iis Zilfah Adnan, Ilyas Lampe, Rizqy Alfiyaty, Rahmi Lagienta, Iwan Koswara,
La Tarif, La Ode Herman, Amin Tunda, La Ode Efrianto, Lidya Wati Evelina,
M Rizky Kertanegara, Monika Teguh, Jesselyn Stevanie Laurentsia, Patrisia Amanda Pascarina,
Sri Astuty, T. Titi Widaningsih, Rahtika Diana, Arry Rahayunianto, Wulan Furrie,
Aat Ruchiat Nugraha, Evi Novianti, Lukiati Komala, Kokom Komariah, Shahnaz Amirah Khansa,
Jenny Ratna Suminar, Roy Robert Rondonuwu, Hilda Yunita Wono, Enrika Meliany,
Aat Ruchiat Nugraha, Evi Novianti, Lukiati Komala.
Desain Cover :
Ibnu Teguh W
Lay Out :
Ibnu Teguh W
Penerbit:
Buku Litera Yogyakarta
Minggiran MJ II/1378, RT 63/17 Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta
Telp. 0274-388895, 08179407446. Email: bukulitera3@gmail.com
Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | 175
Pesan Kesadaran Kesetaraan Gender
Dalam Kampanye Periklanan
M Rizky Kertanegara
Program Studi Periklanan
Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Email: rizkykertanegara@polimedia.ac.id
Pendahuluan
Saat ini, pesan iklan yang disampaikan melalui berbagai media, baik
media tradisional maupun media baru, tidak melulu hanya menampilkan
tur, manfaat atau citra produk atau jasa yang dimiliki oleh suatu Brand.
Pesan iklan juga berperan mempertahankan ideologi dominan yang ada
di masyarakat. Beberapa pengiklan misalnya menunjukkan representasi
laki-laki ideal di masyarakat dengan tubuh, sifat, dan pekerjaan.
Kesepakatan akan representasi tersebut tentu melanggengkan nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat, termasuk nilai patriarki. Terkait nilai
tersebut, pengiklan lain juga menunjukkan representasi perempuan
sebagai subordinat utamanya melalui produk-produk kecantikan dan
rumah tangga. Hal ini tentu menunjukkan posisi yang tidak setara atau
ketidaksetaraan gender antara laki-laki and perempuan.
Namun, pesan iklan juga dapat melakukan representasi yang
berbeda pada isu ketidaksetaraan gender tersebut. Hal ini yang dilakukan
oleh PT Heinz melalui salah satu lini produknya yakni Kecap ABC.
Pada Oktober 2018 lalu, kecap ABC meluncurkan iklan yang dibuat
untuk kampanye Suami Sejati Masak. Kampanye ini bertujuan untuk
memberikan kesadaran kepada para suami tentang posisi laki-laki dan
perempuan yang setara pada peran domestik, dalam hal ini memasak.
Untuk mendukung kampanye tersebut, kecap ABC meluncurkan laman
www.akademisuamisejati.com yang berisi tips dan tutorial memasak
bagi para suami yang tertarik dengan pesan kampanye ini. Selain
menggunakan elemen iklan, kampanye ini juga menggunakan elemen
lain yang terintegrasi seperti public relation dengan melakukan kegiatan
lapangan (roadshow) di empat kota, yakni Bandung, Semarang, Malang,
dan Jakarta (femina.co.id, 2018).
176 | Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Langkah kecap ABC melakukan kampanye ini tentu memiliki latar
belakang yang strategis. Hal ini didasari atas mulai positifnya kesadaran
akan kesetaraan gender pada masyarakat Indonesia. Menurut studi Hill
ASEAN 2018, Indonesia merupakan salah satu negara dimana lebih dari
75% pekerjaan rumah tangga telah dibagikan antara suami dan istri, tolak
ukur yang sesungguhnya dalam kesetaraan gender. Namun, studi tersebut
juga mengindikasikan bahwa pekerjaan memasak adalah pekerjaan yang
paling rendah dibagikan antara pasangan suami istri (Silalahi, 2019).
Selain itu, data dari komunitas Aliansi Laki-laki baru, yang juga menjadi
mitra pada kampanye ini, menunjukkan bahwa laki-laki yang bisa
memasak ini hanya ditemukan di kalangan masyarakat kelas menengah
ke bawah di mana para istri mereka lebih banyak bekerja sebagai buruh
perusahaan, sedangkan para suami adalah pekerja lepas(Mutiah, 2018).
Artinya, perubahan peran domestik dalam hal memasak belum banyak
disadari oleh para suami dari kalangan menengah ke atas meskipun baik
suami dan istri telah sama-sama bekerja.
Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti akan menganalisis
representasi pesan kesadaran kesetaraan gender pada iklan yang
diluncurkan dalam mendukung kampanye Suami Sejati Masak. Sejak
peluncurannya, terdapat tiga iklan yang mendukung kampanye tersebut,
yakni iklan versi Super Bunda, iklan versi Duda Cerai, dan iklan versi
Masak Sahur.
Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pesan kesadaran kesetaraan gender ditampilkan oleh
Kecap ABC dalam rangkaian iklan Suami Sejati Masak?
Pembahasan
Kesetaraan Gender dan Promosinya dalam Pesan Iklan
Kesetaraan gender adalah kesetaraan antara jenis kelamin laki-laki dan
perempuan dalam berperilaku dan beraktivitas sehari-hari. Dahulu memang
terjadi bias antara denisi jenis kelamin dan gender ini. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) pun tidak memuat perbedaan dua kata tersebut. Hal ini
menyebabkan perempuan selalu berurusan dengan arena domestik seperti
melahirkan anak dan mengurus rumah tangga. Sedangkan laki-laki yang
menguasai arena publik dengan mencari naah utama dalam keluarga.
Terdapat perbedaan pada aktivitas dua arena tersebut. Jika peran di arena
Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | 177
domestik cenderung tidak menghasilkan uang, kekuasaan, dan pengaruh.
Sedangkan peran di arena publik menghasilkan uang, kekuasaan dan
pengaruh (Pratiwi & Wiyanti, 2017, p. 215).
Saat ini, konstruksi sosial peran gender mulai bergeser, di mana
perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki, dan
pekerjaan di antara mereka dapat dipertukarkan, baik di arena domestik
maupun publik. Masyarakat pun sudah memiliki kesadaran bahwa
jenis kelamin berbeda dengan gender. Pemisahan perbedaan denisi
jenis kelamin dan gender ini pun dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO). Jika jenis kelamin mengacu pada karakteristik biologis
dan psikologis laki-laki dan perempuan. Sedangkan, gender mengacu
pada peran, perilaku, aktivitas, dan atribut laki-laki dan perempuan
yang dikonstruksikan secara sosial. Konsep gender ini kemudian
memunculkan istilah maskulin dan feminin.
Promosi kesetaraan gender ini mau tidak mau harus dilakukan
di media massa agar penerimaan di masyarakat dapat terjadi dengan
cepat dan tersebar luas. Salah satu cara promosi yang dilakukan
adalah melalui pesan iklan. Sesuai tujuannya, iklan memiliki peran
dalam menginformasikan sekaligus membujuk calon konsumen agar
tertarik pada produk atau jasa. Iklan ini harus dikemas secara kreatif
agar dapat menarik perhatian dan memberikan efek pada target
audiensnya(Morissan, 2010, p. 342).
Salah satu strategi pesan yang dilakukan adalah dengan menggunakan
pendekatan emosional (Belch & Belch, 2001, p. 275). Dalam narasi iklan,
konsumen diperlihatkan bahwa produk atau jasa yang diiklankan tidak
hanya memiliki nilai kemanfaatan, melainkan merepresentasikan nilai-
nilai yang sama dengannya. Hal ini sesuai dengan pendekatan emosional
yang lebih menekankan pada kebutuhan sosial dan psikologi konsumen
dalam pembelian suatu produk(Morissan, 2010, p. 345). Jika konsumen
merasa sependapat dengan isu yang ditampilkan pada narasi nilai-nilai
tersebut, atau sesuai dengan personalitasnya, maka ia akan tertarik untuk
membeli produk atau jasa tersebut.
Penelitian Terdahulu
Meskipun kampanye Suami Sejati Masak yang dilakukan kecap ABC
ini tergolong baru, namun sudah ada peneliti yang melakukan analisis
terhadap iklan kampanye tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh Arinal
Muna yang berjudul “Pesan Dakwah Kesetaraan Gender dalam Iklan
178 | Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Kecap Abc Di Televisi. Menggunakan metode analisis wacana Teun A.
Van Dijk, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat pesan dakwah yang
merepresentasikan akhlak mahmudah dalam relasi suami istri, yakni
saling membantu meringankan beban satu sama lain dalam iklan kecap
ABC versi Suami Sejati Masak (Muna, 2019).
Sedangkan penelitian lain yang mengangkat topik kesetaraan gender
dalam iklan dilakukan oleh Heppy Atma Pratiwi dan Endang Wiyanti
yang berjudul “Representasi Kesetaraan Gender pada Iklan (Tinjauan
Semiotika Citra Laki-laki dalam Keluarga pada Iklan Televisi)”.
Menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Pierce, peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat representasi suami dalam kesetaraan
gender diantaranya adalah melakukan kegiatan bersama anak, melakukan
pekerjaan rumah tangga, dan memijat istri (Pratiwi & Wiyanti, 2017).
Penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan dua penelitian
tersebut. Penelitian pertama memiliki objek yang sama namun
menggunakan metode analisis wacana. Sedangkan penelitian kedua
menggunakan metode yang sama, yakni semiotika, namun objek
kajiannya berbeda. Peneliti menggunakan analisis Semiotika dari Roland
Barthes untuk mengkaji pesan kesadaran kesetaraan gender pada
rangkaian iklan dalam kampanye Suami Sejati Masak dari kecap ABC ini.
Metode
Peneliti melakukan penelitian teks menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Pada dasarnya, penelitian kualitatif adalah penelitian
yang melihat konteks keseluruhan pada suatu masalah (Moleong, 2004,
p. 4). Selanjutnya, penullis menggunakan analisis semiotika. Semiotika
sendiri mempelajari hakikat suatu tanda. Ferdinand Saussure menyatakan
bahwa penggunaan tanda beserta kata-kata mampu mengkonstruksikan
persepsi dan pandangan dalam konteks sosial. Hal ini menunjukkan
bahwa tanda dapat membentuk persepsi manusia, lebih dari sekadar
mereeksikan realitas yang ada (Sobur, 2012, p. 86).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis semiotika model
Roland Barthes. Menurut Barthes, terdapat dua tatanan pertandaan
(order of signications) dalam menafsirkan teks. Tatanan pertama berada
pada aspek denotasi di mana sebuah tanda yang muncul ke dalam sebuah
makna ditafsirkan berdasarkan tanda visual maupun verbalnya atau
tataran antara penanda dan petanda. Tatanan kedua berada pada aspek
Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | 179
konotasi dan mitos di mana interaksi antara tanda dan pengguna atau
budayanya yang sangat aktif berlangsung (Fiske, 2010, p. 126).
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengamati visual dan
teks pada tiga iklan rangkaian kampanye Suami Sejati Masak dari kecap
ABC. Penelitian ini berfokus pada analisis pesan kesadaran kesetaraan
gender yang terdapat pada rangkaian iklan tersebut.
Pembahasan
Sampai Mei 2019, terdapat tiga iklan yang diluncurkan dengan
pesan yang sama. Rangkaian iklan tersebut dimulai dengan versi Super
Bunda, diikuti versi Duda Cerai. Iklan ketiga versi Masak Sahur, sekaligus
yang terakhir, merupakan iklan musiman (seasonal) menyambut bulan
Ramadan tahun 2019.
Iklan versi Super Bunda merupakan iklan pertama dari rangkaian
iklan kampanye Suami Sejati Masak ini yang tayang pada 8 Oktober 2018.
Narasi dari iklan ini adalah seorang anak yang menggambarkan ibunya
sebagai Super Bunda, karena masih melakukan kegiatan memasak setelah
bekerja. Si ayah yang mendengarkan argumentasi anaknya tersebut pun
tersadar. Kemudian, ia ikut membantu istrinya untuk memasak. Akhir
cerita, mereka sekeluarga menikmati hasil masakan tersebut dan si anak
menambahkan gambar Super Ayah bersama dirinya dan Super Bunda
yang telah ada.
Gambar 1 Storyboard Iklan Suami Sejati Masak versi Super Bunda
180 | Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Berdasarkan narasi iklan tersebut, peneliti melihat bahwa pesan
kesadaran kesetaraan gender pada laki-laki, dalam hal ini melakukan
pekerjaan memasak, berasal dari pihak luar. Meskipun begitu, pihak yang
berperan dalam memberikan kesadaran ini adalah orang-orang terdekat,
yakni anak dan istri.
Iklan Duda Cerai merupakan iklan kedua dari rangkaian iklan
kampanye Suami Sejati Masak. Iklan ini muncul seminggu setelah
iklan pertama, yakni pada 16 Oktober 2018. Berbeda dengan iklan
pertama, nuansa yang ditampilkan dalam iklan kedua ini lebih gelap.
Hal ini dilakukan untuk mendukung narasi seorang laki-laki mengalami
perceraian. Berdasarkan reeksi dirinya, laki-laki tersebut menyadari
sebagai seorang suami kurang menghargai pasangan dalam urusan
berumah tangga. Bentuk kesadaran tersebut ditunjukkan dengan
mulai melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring
dan gelas. Selain itu, ia mulai belajar memasak dengan bantuan laman
akademisuamisejati.com yang diluncurkan oleh kecap ABC.
Gambar 2 Iklan Suami Sejati Masak versi Duda Cerai
Berdasarkan narasi iklan kedua, pesan kesadaraan akan kesetaraan
gender ini berasal dari diri sendiri. Kesadaran diri akan menghargai
pasangan dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci dan memasak,
secara tidak langsung juga memiliki peran dalam menjaga keharmonisan
pasangan.
Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | 181
Iklan ketiga dari rangkaian iklan kampanye Suami Sejati Masak
versi Masak Sahur diluncurkan pada bulan Puasa Ramadan tahun 2019,
yakni pada tanggal 16 Mei 2019. Narasi dari iklan ini adalah kemunculan
komunitas Pasukan Sahur Suami Sejati yang mengajak para suami lain
yang belum tergabung dalam komunitas tersebut, untuk ikut memasak
sahur. Mereka menganggap bahwa para istri perlu mendapatkan apresiasi
atas pengorbanan mereka selama ini memasak sahur. Akhir cerita iklan
tersebut menunjukkan istri-istri yang bahagia atas apa yang dilakukan
oleh para suami mereka.
Gambar 3 Iklan Suami Sejati Masak versi Masak Sahur
Iklan ketiga ini menunjukkan bahwa kesadaran kesetaraan gender
pada peran domestik dalam kegiatan memasak sudah muncul dan terlihat
dalam bentuk komunitas Pasukan Sahur Suami Sejati. Mereka yang
sudah sadar akan kesetaraan gender ini kemudian aktif untuk mengajak
para suami lain yang belum bergabung untuk ikut kegiatan masak sahur.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk nilai kebersamaan di antara para suami
dan bentuk penghargaan terhadap istri mereka masing-masing.
Pesan Kesetaraan Gender dalam Kampanye Periklanan
Meski masih mendapatkan pertentangan pro dan kontra, konstruksi
kesetaraan gender mulai disadari oleh masyarakat Indonesia. Mitos bahwa
laki-laki berperan sebagai pencari naah dan perempuan mengurus rumah
tangga menjadi tidak ‘natural’ lagi. Hal ini tentu menandakan bergesernya
182 | Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
system ekonomi dan kelas pada masyarakat modern. Karena tuntutan
system tersebut, semakin banyak perempuan yang juga bekerja di arena
publik untuk bersama-sama mendapatkan pemasukan keluarga. Hal ini
membuat, peran di arena domestik mesti dapat dikerjakan baik oleh laki-
laki dan perempuan. Nilai-nilai ini secara persuasif masuk melalui konsumsi
masyarakat pada media. Saat ini, sudah banyak media yang memunculkan
pesan kesetaraan gender yang dapat dipertukarkan tersebut.
Pesan kesetaraan gender ini terlihat pada iklan kampanye periklanan
Suami Sejati Masak oleh Kecap ABC. Menariknya, rangkaian iklan
kampanye ini memiliki pesan kesetaraan gender yang berkesinambungan.
Pada iklan pertama versi Super Bunda, kesadaran laki-laki sebagai suami
untuk juga mengerjakan peran domestik didorong oleh orang terdekat,
yakni anak dan istri. Pada iklan kedua versi Duda Cerai, kesadaran
pentingnya peran laki-laki sebagai suami dalam urusan domestik sudah
menjadi kesadaran personal atau pribadi. Terakhir, iklan versi Masak
Sahur, menyampaikan bahwa kesadaran peran laki-laki sebagai suami
pada urusan domestik sudah menjadi kesadaran sosial.
Berdasarkan deskipsi tersebut, peneliti melihat bahwa Kecap ABC
mencoba menggeser mitos dominan yang ada dalam suatu kebudayaan.
Hal ini tentu untuk mengakomodasi perubahan peran perempuan pekerja
atau orang tua tunggal misalnya. Fiske menyebut bahwa tak ada mitos yang
universal, yang ada adalah mitos dominan, namun juga ada kontramitos
(counter myths). Mitos dapat berubah dengan cepat guna memenuhi
kebutuhan perubahan (Fiske, 2010, pp. 124-125). Kecap ABC mencoba
membawa pesan kesadaran kesetaraan gender ini dalam satu momentum
yang berkesinambungan melalui rangkaian iklan pada kampanye Suami
Sejati Masak. Pesan yang disampaikan pun menunjukkan kesinambungan
pada kesadaran kesetaraan gender, di mulai dari orang terdekat, diri sendiri,
dan diakhiri dengan ikut menjadi agen perubahan.
Menguatnya tren Laki-laki (maskulin) Baru
Sejak kehadiran laki-laki modern, ditandai dengan gaya hidup
metroseksual, representasi laki-laki maskulin terus mengalami pergeseran
sosial ditandai dengan kemunculan laki-laki gentroseksual. Istilah laki-
laki gentroseksual, akronim dari gentle dan metroseksual, muncul pada
majalah FHM edisi UK tahun 2014, yang menyatakan bahwa telah terjadi
redenisi pada konsep laki-laki modern. Saat ini, laki-laki modern
tidak hanya dilihat dari penampilannya, juga sikap atau prilakunya di
Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0 | 183
lingkungan sosial(Kertanegara & Wulantari, 2015, p. 3).
Aktivitas yang tabu dilakukan laki-laki di masa lalu, seperti
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, menjadi aktivitas yang biasa
dilakukan oleh laki-laki. Hal ini terus direpresentasikan oleh pemodal,
utamanya melalui media massa, sebagai sebuah gaya hidup laki-laki
maskulin baru. Konsep laki-laki gentroseksual juga terbuka terhadap
isu kesetaraan gender yang diantaranya adalah pembagian pekerjaan di
arena domestik yakni memasak (FHM, 2014, p. 67).
Berdasarkan temuan penulis pada objek penelitian, rangkaian
iklan Suami Sejati Masak dari kecap ABC ini menunjukkan representasi
kesadaran gender ini juga dikaitkan dengan representasi laki-laki baru. Iklan
tersebut memperlihatkan misalnya suami yang memasak menggunakan
baju kerjanya (iklan pertama) dan celemek (iklan ketiga) merupakan hal
yang wajar dilakukan. Artinya, iklan ini juga menggunakan cara ketiga
penandaan dalam tatanan semiotika Roland Barthes yakni Simbol. Barthes
menyatakan bahwa sebuah objek menjadi sebuah simbol tatkala maknanya
mampu untuk menunjuk sesuatu yang lain berdasarkan konvensi dan
penggunaan (Fiske, 2010, p. 127). Rangkaian iklan dari kecap ABC ini seolah
ingin menunjukkan bahwa aktivitas memasak merupakan simbol laki-laki
maskulin baru yang modern.
Penutup
Peneliti menyimpulkan bahwa pesan kesadaran kesetaraan gender
dalam kampanye Suami Sejati Masak dari kecap ABC dilakukan secara
kontinyu dan berkesinambungan melalui rangkaian iklan. Rangkaian
iklan tersebut memberikan pesan bahwa kesadaran akan kesetaraan
gender, dalam hal ini pekerjaan memasak, dimulai dari dorongan orang
terdekat, kemudian muncul dorongan dari diri sendiri, dan setelah itu
menjadi kesadaran sosial. Hal ini menunjukkan bahwa pesan kesadaran
kesetaraan gender yang direpresentasikan dalam iklan harus dilakukan
secara terus menerus sehingga menjadi ideologi baru, termasuk dengan
mengelaborasikannya dengan representasi simbol laki-laki maskulin
baru yang modern.
Penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
menggunakan interaksi simbolis yang berfokus pada audiens. Menarik
untuk dikaji, apakah pesan kesadaran kesetaraan gender ini telah
mengubah realitas norma-norma yang berlaku di masyarakat.
184 | Public Relations dan Periklanan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Daar Pustaka
Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications
Perspectives2001New YorkIrwin/McGraw-Hill
Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing2012BandungRosdakarya
Cultural and Communication Studies2010YogyakartaJalasutra
femina.co.id
FHMModern Man: Pria Sudah Berubah?JakartaFHM Indonesia
liputan6.com
Metodologi Penelitian Kualitatif2004BandungRosda
mix.co.id
Morissan2010Periklanan: Komunikasi Pemasaran Ter paduJakartaKencana
Pesan Dakwah Kesetaraan Gender dalam iklan Kecap ABC di Televisi
(Analisis Wacana Teun A. Van Dijk)2019
Representasi Kesetaraan Gender pada Iklan (Tinjauan Semiotika Citra
Laki-Laki dalam Keluarga pada Iklan Televisi)2017Jurnal Desain
0403212-230
Resepsi laki-laki Urban Jakarta terhadap Konsep Laki-laki Gentroseksual
di Majalah FHM2015Commline VI11-10
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.