ArticlePDF Available

Abstract and Figures

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan, menganalisis, dan menyandingkan model pembelajaran IPA Terpadu Robin Forgarty yang difokuskan pada model integrated atau keterpaduan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode kajian literasi berdasarkan artikel dan buku yang relevan dengan model integrated di Indonesia dalam kurung waktu 2012-2021. Adapun dalam menganalisis data penelitian, penulis menggunakan metode berfikir induktif. Metode ini menyatukan berbagai informasi dari penelitian sebelumnya terkait model integrated pada pembelajaran IPA di Indonesia untuk digeneralisasikan menjadi suatu pemikiran baru yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Berdasarkan hasil kajian dari 20 artikel dari penelitian terdahulu, dapat diketahui bahwa model integrated pada tahun 2012-2021 berisi pengembangan dan penerapan bahan ajar. Adapun jenis dan metode penelitian yang dilakukan bervariasi diantaranya penelitian dan pengembangan, kuasi eksperimen atau eksperimen semu serta penelitian literature riview. Pengembangan dan penerapan bahan ajar ipa terpadu model integrated terbukti secara umum efektif diterapkan dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, prestasi belajar, dan membentuk karakter peserta didik. Oleh karenanya, pembelajaran IPA terpadu model integrated dapat dijadikan solusi alternatif guru dalam proses pembelajaran IPA di Indonesia.
Content may be subject to copyright.
Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Homepage: https://www.journal.iel-education.org/index.php/JIPPMas
Email: jippmas@iel-education.org
p-ISSN: 2798-2661; e-ISSN: 2798-267X
JIPPMas, Vol. 1, No. 1, Juni 2021
© 2021 Jurnal Inovasi Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat
Halaman: 1-15
1
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di
Indonesia (2012-2021)
*Siti Nur Rahma1, Hikmasanti Agustin2
1 Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia
2 Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia
DOI: https://doi.org/10.53621/jippmas.v1i1.1
Informasi Artikel
ABSTRAK
Riwayat Artikel:
Diterima: 29 Juni 2021
Revisi Akhir: 29 Juni 2021
Disetujui: 30 Juni 2021
Terbit: 30 Juni 2021
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan, menganalisis, dan
menyandingkan model pembelajaran IPA Terpadu Robin Forgarty yang
difokuskan pada model integrated atau keterpaduan. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode kajian literasi
berdasarkan artikel dan buku yang relevan dengan model integrated di
Indonesia dalam kurung waktu 2012-2021. Adapun dalam menganalisis data
penelitian, penulis menggunakan metode berpikir induktif. Metode ini
menyatukan berbagai informasi dari penelitian sebelumnya terkait model
integrated pada pembelajaran IPA di Indonesia untuk digeneralisasikan
menjadi suatu pemikiran baru yang dapat dipertanggungjawabkan
keabsahannya. Berdasarkan hasil kajian dari 20 artikel dari penelitian
terdahulu, dapat diketahui bahwa model integrated pada tahun 2012-2021
berisi pengembangan dan penerapan bahan ajar. Adapun jenis dan metode
penelitian yang dilakukan bervariasi diantaranya penelitian dan
pengembangan, kuasi eksperimen atau eksperimen semu serta penelitian
literature review. Pengembangan dan penerapan bahan ajar ipa terpadu
model integrated terbukti secara umum efektif diterapkan dalam
pembelajaran, serta dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah,
prestasi belajar, dan membentuk karakter peserta didik. Oleh karenanya,
pembelajaran IPA terpadu model integrated dapat dijadikan solusi alternatif
guru dalam proses pembelajaran IPA di Indonesia.
Kata Kunci:
IPA Terpadu
Model Integrated
Indonesia
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan wadah pengembangan insan berkualitas yang mampu berpikir
inovatif dan kreatif sesuai perkembangan zaman dan teknologi guna meningkatkan
standar kehidupan yang lebih baik. Pengertian tersebut sesuai dengan pernyataan yang
menyatakan bahwa salah satu aspek terpenting pembangunan nasional suatu negara
adalah pendidikan (Akib et al., dan Taseman et al., 2020). Berlangsungnya interaksi
pendidikan baik dari pendidik dengan peserta didik, pendidik dengan pendidik, serta
peserta didik dengan peserta didik dalam lingkungan tertentu menjadi hal penting
dalam pendidikan (Febrianto et al., 2019). Menurut Trimawati et al., (2020) Interaksi
yang terjalin antara pendidik dan peserta didik melalui sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar adalah pembelajaran, yang mana berhasil tidaknya suatu
pembelajaran bergantung pada proses serta hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan.
Oleh karenanya untuk menjamin SDM yang berkualitas, pemerintah Indonesia selalu
membuat perubahan sistem pendidikan sesuai perkembangan zaman dan teknologi
(Priscylio & Anwar, 2019).
Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam peningkatan mutu pendidikan, akan
tetapi hingga saat ini hasilnya belum maksimal dan cenderung tidak sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional. Kebijakan fundamental dalam pendidikan di Indonesia
adalah pembuatan Kurikulum (AM et al., 2017). Indonesia terhitung sejak tahun
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
2
pelajaran 2013/2014 menerapkan Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik sebagai
ciri khasnya (Nurul Ashri & Lilik Hasanah, 2016). Pembelajaran dengan pendekatan
saintifik mengharuskan siswa menemukan sendiri pengetahuannya melalui proses sains.
Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Kisworo, Ngabekti Sri, (2017) yang menyatakan
bahwa transfer pengetahuan yang terfokus pada siswa dengan memberikan pengalaman
langsung melalui pembelajaran aktif merupakan karakteristik dari pembelajaran
terpadu. Hal itu sejalan dengan Permendikbud No 67 (2013:133) dalam AM et al., (2017)
yang menyatakan bahwa integrasi trans-disipliner yaitu mengintegrasikan berbagai
mata pelajaran dengan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar sehingga
terwujudnya pembelajaran yang kontekstual.
Dunia pendidikan menuntut siswa memiliki wawasan dan juga sikap berorientasi
keilmuan diantaranya berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Menurut
(Ariani & Ratnawulan, 2020) mata pelajaran pada kurikulum 2013 jenjang SMP yang
berperan penting dalam menghadapi kompetisi abad 21 adalah IPA. Menurut Gusti &
Ratnawulan, (2020) pembelajaran abad 21 menuntut peserta didik mampu
mengintegrasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta penguasaan teknologi.
Jika seorang pendidik telah mampu mengembangkan LKS IPA Terpadu, maka
pembelajaran di abad 21 akan dapat terlaksana dengan baik. Namun kondisi nyata yang
terjadi di lapangan menunjukkan pembelajaran IPA terpadu belum terlaksana dengan
optimal (Laila et al., 2019).
Pemuda berbakat dan bertalenta seringkali dipandang sebagai kontributor penting
bagi masyarakat, serta pengembangan teknologi dan informasi generasi yang akan
datang. Kami percaya bahwa bakat ilmiah dapat diciptakan melalui perilaku atau
kebiasaan yang disenangi. Bakat ilmiah adalah bakat khusus dalam diri manusia yang
dapat dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan bakat, dimana
memelihara keterampilan seperti berpikir kritis dan kreativitas adalah langkah pertama
dari proses pengembangan bakat ilmiah (Ülger & Çepni, 2020). Sejalan dengan hal
tersebut, pemikiran kritis menjadi outcome dalam pendidikan IPA untuk menganalisis
permasalahan kompleks dalam kehidupan sehari-hari (Rahayuni, 2016). Maka dari itu,
landasan IPA menjadi penting dalam kehidupan sosial dan pengembangan teknologi.
Pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan sekarang ini, dimana masih banyak
peserta didik yang lemah dalam memahami sains (Dewi & Dewi, 2016). Hal tersebut
dikarenakan kemampuan literasi sains peserta didik yang kurang (Arisman, 2016).
Telah banyak kajian yang terkait dengan IPA terpadu. Tipe pembelajaran ini telah
banyak diaplikasikan di jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD/ MI dan SMP/ MTs.
IPA terpadu adalah gabungan dari konsep atau tema yang melingkupi berbagai kajian
di bidang IPA diantaranya fisika, biologi, dan kimia. Menurut Ikhwati et al., (2014) dasar
dari pendidikan IPA terpadu adalah menggabungkan, menyerasikan serta
mengintegrasikan pembelajaran IPA dalam satu kesatuan utuh. Hal ini dapat
meningkatkan efektivitas waktu dalam pembelajaran. Karakteristik dari Kompetensi
Dasar (KD) IPA memiliki konsep yang dirancang khusus, sehingga diperlukan suatu
ketepatan model untuk mencapai hasil yang optimal. Menurut Akib et al., (2020) diantara
banyak model pembelajaran terpadu, model terkoneksi, model webbed, dan model
terintegrasi yang mudah untuk dimodifikasi serta diimplementasikan dalam
pembelajaran di tingkat SD ataupun SMP. Konsep pembelajaran yang saling tumpang
tindih menurut Taufiq et al., (2014) akan efisien jika dalam penerapannya menggunakan
pembelajaran dengan model integrated, dimana materi pembelajaran terdiri dari KD
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
3
dengan konsep-konsep yang saling berhubungan. Maka dari itu, penulis bermaksud untuk
memaparkan, menganalisis, dan menyandingkan model pembelajaran IPA Terpadu Robin
Forgarty yang difokuskan pada model integrated atau keterpaduan.
METODE PENELITIAN
Latar Belakang Umum
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data berupa
artikel ilmiah, baik berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan topik
penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kajian literatur
(literature review). Penelitian kajian literatur atau penelitian kepustakaan merupakan
analisis dengan evaluasi terfokus sehingga dapat mensintesis pengetahuan yang relevan
terkait dengan permasalahan yang diteliti.
Sampel / Peserta / Grup
Penelitian ini menggunakan sampel berupa hasil penelitian terdahulu terkait dengan
pembelajaran IPA terpadu di Indonesia. Satuan pendidikan yang terpilih terdiri dari
tingkat SD dan SMP. Hasil penelitian terdahulu didapatkan penulis dari artikel-artikel
ilmiah yang telah dipublikasikan dalam kurun waktu 2012-2021 sebanyak 20 artikel.
Instrumen dan Prosedur
Penelitian ini dilakukan dengan mencari berbagai sumber literatur terkait dengan tema
penelitian untuk memperoleh kesimpulan yang utuh. Pada penelitian ini, peneliti
memfokuskan topik mengenai implementasi pembelajaran IPA terpadu di Indonesia
dalam kurung waktu 2012-2021. Tipe pembelajaran IPA terpadu difokuskan pada tipe
integrated atau keterpaduan.
Analisis data
Adapun dalam menganalisis data penelitian, penulis menggunakan metode berpikir
induktif. Metode ini menyatukan berbagai informasi dari penelitian sebelumnya terkait
model integrated pada pembelajaran IPA di Indonesia untuk digeneralisasikan menjadi
suatu pemikiran baru yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Gambar 1. Analisis Data
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
4
HASIL DAN DISKUSI
Rangkuman penelitian Implementasi Model Integrated Pada Pembelajaran IPA di
Indonesia dalam rentang waktu (2012-2021) disajikan dalam Tabel 1.
Table 1. Kajian Literatur Model Integrated Tahun 2012-2021
Penulis
(Tahun)
Karakteristik
Sampel
Desain
Penelitian
Temuan
Nazarul
Achmad Y.
dan Muslimin
Ibrahim
(2012)
Jumlah sampel
yang diambil
sebanyak 32
siswa dari kelas
VII-B yang
mampu mewakili
populasi di SMP
Negeri 1 Sidayu
Merupakan jenis
penelitian
pengembangan
dari Thiagarajan
yakni model 4-D
namun hanya
sebatas pada
tahap
pengembangan
(develop)
Perangkat Pembelajaran
yang dikembangkan
dengan tema “Mikroba
dalam lingkungan”
terbukti sangat layak
untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPA terpadu.
Suci Ferdiana,
Rinie Pratiwi
Puspitasari,
Widowati
Budjiastuti
(2013)
Uji coba terbatas
dilakukan pada
siswa kelas VII
RSBI di SMP Al-
Falah
Deltasari tahun
ajaran
2011/2012.
Merupakan jenis
penelitian
pengembangan
dengan penilaian
kelayakan
perangkat
dilakukan oleh
guru bidang
studi dan dosen
ahli
Perangkat pembelajaran
IPA terpadu
yang dikembangkan dapat
diterapkan dalam
pembelajaran di SMP kelas
VII karena terbukti
sangat layak dengan
presentase 95,7%
F. Yuliawati,
M. A.
Rokhimawan,
J.
Suprihatiningr
um
(2013)
Siswa difabel
netra kelas 5
semester 2 di SLB
N 1 Bantul
Merupakan
penelitian
pengembangan
dengan model 4
D yang terbatas
pada tahap
development
Modul braile dengan
materi pokok bumi dan
alam semesta yang
dikembangkan dinilai baik
dan layak untuk
digunakan dengan
persentase 74,31%.
Irsad Rosidi
(2015)
Uji coba
dilakukan pada
siswa
SMP kelas VII
Semester 2
Merupakan
penelitian
pengembangan
dengan model 4
D yang terbatas
pada tahap
development
Perangkat yang
dikembangkan layak
diterapkan dalam
pembelajaran dengan
kategori cukup baik
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
5
Nesha Resty
Aufiana,
Festiyed, dan
Yurnetti
(2015)
Peserta didik
pada kelas VII A
di SMP Negeri 8
Padang
Merupakan jenis
penelitian dan
pengembangan
(Research and
Development/R&
D) dengan
model
pengembangan
4-D, namun
hanya dilakukan
sampai pada
tahap develop
Produk perangkat
pembelajaran yang
dikembangkan berada
pada kategori sangat valid,
serta penggunaannya
dikategorikan praktis serta
efektif dalam
meningkatkan hasil belajar
siswa SMP kelas VII dalam
pembelajaran IPA
Sri Latifah
(2015)
Mengambil
subjek di sekolah
yang dianggap
memiliki
karakteristik
islami yakni MTs
di Al-Huda
Pringsewu dan
Islamiyah
Sukoharjo
Pringsewu serta
SMP
N 26 Bandar
Lampung
Merupakan
penelitian
pengembangan
menggunakan
metode
penelitian
Research and
Development (R &
D)
Modul IPA Terpadu
terintegrasi ayat-ayat Al-
Qur’an pada materi Air
Sebagai Sumber
Kehidupan dikategorikan
sangat baik dan layak
digunakan sebagai bahan
ajar siswa SMP/MTs kelas
VII.
Muhammad
Zulkifli,
Syamsu dan
Sahrul
Saehana
(2016)
Sampel dipilih
dengan teknik
pertimbangan
tertentu
(Purposive
Sampling) pada
siswa kelas VIII
tahun ajaran
2015-2016 di SMP
Negeri 3 Palu
Merupakan
penelitian
eksperimen
kuasi dengan
“The equivalen
pretestposttest
design”
Terdapat perbedaan serta
pengaruh pada kelas
dengan penerapan model
pembelajaran terpadu tipe
Integrated dan tipe
connected terhadap hasil
belajar siswa
Tika Resti
Pratiwi,
Muslim
(2016)
Sebanyak 68
siswa SMP kelas
VII di kabupaten
Cilacap,
Jawa Tengah
tahun ajaran
2014/2015.yang
dibagi menjadi
dua kelas yakni
eksperimen dan
kontrol
Merupakan
penelitian kuasi
eksperimen dari
Creswell dengan
desain non-
equivalent pretest
and posttest
control grup
Pembelajaran terpadu
tipe integrated konsep
perubahan dapat
meningkatkan
keterampilan berpikir
kritis siswa SMP.
Hampir keseluruhan
siswa memberikan
tanggapan
positif terhadap
pembelajaran terpadu
tipe integrated.
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
6
Eli Mufidah
(2017)
Siswa SMP
kelas VIII di SMP
Negeri 1 Babat
Lamongan
Merupakan jenis
penelitian
Eksperimen
Semu dengan
desain “One
group pre-test and
post-test design”,
sehingga hanya
melibatkan satu
kelas perlakuan
tanpa kelas
kontrol
Pembelajaran IPA
terpadu pada tema
mata tipe integrated
berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa
Respon siswa dinilai
sangat kuat dan positif
dengan persentase ≥
96,4%.
Maulana
Ihwanudin,
Budi Astuti,
Agus Yulianto
(2018)
SMP Negeri 1
Subah dan MTs
Nurul Huda
Banyuputih pada
peserta didik
kelas VII
Merupakan
penelitian dan
pengembangan
(Research and
Development)
yang terinspirasi
dari
Sugiyono (2016:
37 dengan
tahapan meliputi
pendahuluan,
perencanaan,
pengembangan,
serta
uji coba
lapangan.
Bahan ajar yang
dikembangkan sangat
valid dan mudah dipahami
sehingga layak digunakan
dalam pembelajaran
Sanimah
(2018)
Siswa kelas VII di
SMP Negeri Kota
Stabat, Sumatera
Utara
Merupakan
penelitian quasi
eksperimen
dengan desain
non randomaized
static group
pretest-postest
design.
Pembelajaran IPA terpadu
tema pencemaran air yang
diterapkan dengan model
integrated dan networked
dapat meningkatkan
kemampuan siswa SMP
dalam pemecahan masalah
dengan hasil peningkatan
yang berbeda.
Dewi
Krisdiyanti,
Harto Nuroso,
Fine Reffiane
(2019)
Siswa kelas III SD
Negeri Tlogosari
Wetan 01
Semarang
tahun ajaran
2018/2019.
Merupakan
penelitian
eksperimen jenis
kuantitatif
dengan Quasi
Eksperimental
Design berbentuk
Nonequivalent
Group Pretest
Posttest Design
Model integrated berbantu
mind map berpengaruh
terhadap peningkatan hasil
belajar siswa kelas III di SD
Negeri Tlogosari Wetan 01
Semarang
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
7
Diniya
(2019)
16 jurnal dan 10
buku terkait topik
penelitian
Merupakan
penelitian kajian
literatur
(literature review)
dengan
menganalisis
dan mensintesis
jurnal dan buku,
serta dokumen
penulis berupa
rancangan
pembelajaran
IPA Terpadu
Tipe Integrated.
Pembelajaran dengan tipe
integrated sesuai dengan
model inkuiri terbimbing
karena siswa dapat
mencari tahu
pemahamannya sendiri
melalui eksperimen serta
mengkomunikasikan hasil
temuannya melalui
diskusi.
Ghery
Priscylio,
Sjaeful Anwar
(2019)
10 Model
pembelajaran
terpadu dari
Robin Fogarty
Merupakan
penelitian
literature
review dengan
mengintegrasika
n bahan ajar IPA
dalam
pembelajaran di
SMP
menggunakan
model
keterpaduan dari
Robin Fogarty
Pada masing-masing
tipe keterpaduan dapat
menghasilkan
bahan ajar IPA yang
berbeda.
Penguasaan konsep
IPA yang baik sangat
diperlukan dalam
penyusunan bahan ajar
IPA terpadu disetiap
tipenya
Rahmi Laila,
Asrizal, Renol
Afrizon, dan
Festiyed
(2019)
Siswa kelas VIII
SMP N 7 Padang
yang terdaftar
pada tahun
pelajaran
2018/2019.
dua kelas sampel
yang terdiri dari
satu
kelas eksperimen
yaitu kelas VIII. 5
dan satu kelas
kontrol yaitu
kelas VIII.7.
Merupakan jenis
penelitian
eksperimen
semu dengan
menerapkan
desain penelitian
Randomized
Control-Group
Only Design.
Terdapat pengaruh yang
berarti dari penggunaan
buku ajar IPA terpadu
tema gerak dalam
kehidupan sehari-hari
mengintegrasikan
strategi REACT pada hasil
belajar siswa pada aspek
pengetahuan dan aspek
keterampilan.
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
8
Dian Arima
Gusti dan
Ratnawulan
(2020)
Siswa SMP
Negeri 11 Padang
kelas VII
Merupakan
penelitian
deskriptif
dengan data
primer berupa
kuesioner serta
angket untuk
menganalisis
penilaian yang
dilakukan guru.
Berdasarkan analisis
standar kompetensi
lulusan proses
pembelajaran hanya
dominan dimensi sikap,
sehingga kurang
terintegrasi pada
pembelajaran abad ke-
21
Kegiatan analisis
pembelajaran menjadi
penting untuk
mendeskripsikan
prestasi belajar antara
pendidik dan siswa
Rizka Ariani
dan
Ratnawulan
(2020)
siswa kelas VII
SMPN 11 Padang
Merupakan
penelitian
deskriptif
dengan
pendekatan
kualitatif
untuk
menganalisis
landasan dalam
perancangan
media sains
interaktif
terintegrasi
dengan tema
energi dalam
pembelajaran
terpadu tipe
kehidupan
terpadu abad ke-
21.
SKL dan kompetensi
pengetahuan peserta
didik sangat rendah,
serta isi dan kualitas
media pembelajaran
yang digunakan belum
sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
Pembelajaran
terintegrasi antara tiga
ranah pembelajaran
abad 21 yakni
kompetensi sikap,
pengetahuan dan
keterampilan belum
tergambar.
Media pembelajaran
menjadi penting untuk
membantu siswa
memiliki keterampilan
berpikir kritis yang
terintegrasi dalam
pembelajaran abad 21
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
9
Zaitul
Hidayat,
Rahima
Syabrina
Sarmi,
Ratnawulan
(2020)
Siswa
SMP Negeri 1
Sijunjung kelas
VII
Merupakan jenis
penelitian
pengembangan
(Research &
Development) dan
model
pengembangan
yang digunakan
adalah Model
Plomp
Buku siswa IPA Terpadu
tema energi dalam
kehidupan
berbasis materi local
daerah Sijunjung dengan
tipe
integrated dinilai efektif
dalam meningkatkan
keterampilan abad 21
peserta didik yang
meliputi keterampilan
berpikir kritis dan
pemecahan masalah,
kreatif dan inovatif,
berkomunikasi serta
keterampilan kolaborasi
Dian Arima
Gusti,
Ratnawulan
(2021)
Siswa kelas VII
SMP Negeri 4
Pasaman yang
diambil
menggunakan
teknik non-
probability
sampling
Merupakan
penelitian
eksperimen
dengan penilaian
dilakukan secara
langsung, yakni
pada saat atau
setelah
melakukan
semua tugas
LKPD IPA Terpadu
dengan tema energi
dalam kehidupan
menggunakan model
problem based learning yang
terintegrasi
pembelajaran abad 21 ini
telah efektif digunakan
oleh peserta didik di dalam
proses
pembelajaran untuk
mencapai kompetensi
sikap dari peserta didik.
Karakteristik Model Integrated
IPA yang merupakan pembelajaran dengan melibatkan fenomena alam yang kompleks
pada umumnya bersifat abstrak dan tidak mudah dipelajari. Pembelajaran IPA terpadu
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Kompetensi Dasar
(KD) dalam pembelajaran IPA memiliki konsep-konsep yang saling bertolak belakang
sehingga untuk hasil yang optimal diperlukan kesesuaian dengan model pembelajaran
(Taufiq et al., 2014). Pembelajaran terpadu yang diterapkan menggunakan tipe integrated
(keterpaduan) merupakan tipe pembelajaran dengan pendekatan dan penggabungan
antar bidang studi yang memperhatikan prioritas kurikuler di dalam beberapa bidang
studi yang meliputi keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih
(Aufiana et al., 2015). Model integrated sesuai untuk diterapkan pada KD yang saling
beririsan/ tumpang tindih sehingga lebih efisien dan siswa memperoleh pemahaman
yang kontekstual (Ferdiana et al., 2013; Taufiq et al., 2014).
Model Integrated memudahkan untuk menggabungkan beberapa disiplin ilmu yang
dapat meningkatkan life skill siswa (Rosidi, 2015). Menurut Priscylio & Anwar, (2019)
penguasaan sains dapat melatihkan sikap sains seperti melakukan pengamatan,
pengukuran, memperoleh data, interpretasi, penggolongan data, pemakaian alat,
perancangan, eksperimen, penarikan kesimpulan serta dapat mengkomunikasikan hasil
eksperimen dalam forum diskusi. Selama pembelajaran model integrated sikap yang
dapat diajarkan meliputi rasa keingintahuan, kolaboratif, ketelitian, kejujuran,
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
10
keterbukaan, kebersihan, memelihara kesehatan dan peduli lingkungan. Model
integrated dapat meningkatkan motivasi murid dan kemampuan pemecahan masalah
sehingga pembelajaran dapat berlangsung kondusif (Hastuti et al., 2014). Selain itu,
model integrated juga dapat menciptakan kerjasama guru antardisiplin dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran (Diniya, 2019).
Trend Penelitian
Model integrated menjadi salah satu model pembelajaran terpadu yang disarankan di
SD (Krisdiyanti et al., 2019, Yuliawati et al., 2013) dan dapat berjalan baik di SMP
(Achmad & Ibrahim, 2012, Ferdiana et al., 2013) Pembelajaran IPA terpadu yang
dilakukan di Indonesia sering dikombinasikan dengan beberapa model keterpaduan
sekaligus. Menurut kajian literasi model keterpaduan yang sering dipadukan
diantaranya integrated, connected, webbed, dan shared. Seperti penelitian tipe
integrated dan tipe networked yang dilakukan oleh (Sanimah, 2018), integrated dan
connected (Zulkifli & Saehana, 2016), serta penelitian connected dan webbed yang
dilakukan oleh Firdausy et al., (2018). Pada model connected KD difungsikan sebagai
materi inti, sedangkan contoh yang dikaitkan digunakan untuk memperkaya materi
yang dibahas. KD lain yang mengandung konsep yang saling berkaitan tetapi tidak
beririsan akan optimal menggunakan model webbed (Taufiq et al., 2014). Pembelajaran
terpadu jaring laba-laba adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik. Pendekatan tematik ini membutuhkan tema pengait dalam pengembangannya
untuk menghasilkan suatu kompetensi yang utuh (R. Hidayat et al., 2016).
Sumber belajar merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran yakni sebagai
pendukung tujuan yang ingin dicapai (Latifah, 2015). Aspek yang menjadi penentu
kualitas bahan ajar menurut Ashri & Hasanah, (2016) adalah keterpahaman
(comprehensible) yakni kemudahan bahan ajar untuk dapat dipahami oleh guru dan
peserta didik. Disisi lain media pembelajaran dinilai penting dalam membantu siswa
untuk memiliki keterampilan berpikir kritis yang terintegrasi dalam pembelajaran abad
21. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sumber belajar seperti modul, LKPD,
artikel, buku ajar dan LKS yang dikembangkan berdasarkan model keterpaduan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
berpikir kritis dan meningkatkan literasi sains siswa (Syam et al., 2019).
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Budaeng et al., (2017) dengan pengembangan
modul IPA Terpadu berbasis scaffolding pada tema gerak, LKPD IPA Terpadu tema
energi dalam kehidupan (Gusti & Ratnawulan, 2021), pemberian artikel terpadu pada
kegiatan praktikum kelas eksperimen (Pratiwi & Muslim, 2016), LKS IPA Terpadu (Gusti
& Ratnawulan, 2020) serta bahan ajar yang dikomplementasikan dengan ayat-ayat Al-
Quran tentang fenomena alam yang ada di sekitar (Ihwanudin et al., 2018). Berdasarkan
kajian literasi dalam pengembangan bahan ajar IPA terpadu, tipe keterpaduan
fragmented belum pernah dilakukan. Hal ini dikarenakan bahan ajar yang akan
dikembangkan dengan model tersebut dinilai belum mampu mengaitkan antar disiplin
ilmu IPA (kimia, fisika, biologi dan IPBA) (Priscylio & Anwar, 2019).
Keunggulan Model Integrated
Kelebihan pembelajaran terpadu tipe integrated menurut Forgaty (1991) diantaranya
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu pembelajaran, kemampuan siswa
untuk memecahkan satu masalah berdasarkan hubungan konsep antar berbagai macam
disiplin ilmu, meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, pengembangan
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
11
keterampilan dan sikap, dan jika terlaksana dengan baik maka akan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang ideal. Selain itu, kelebihan model integrated diantaranya
mampu mereduksi jumlah materi pembelajaran menjadi lebih efisien, kemampuan
berpikir holistik dapat berkembang, serta terciptanya kolaborasi guru antar disiplin
dalam merencanakan serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran (Priscylio & Anwar,
2019).
Pendidikan berbasis karakter merupakan sistem pendidikan yang diperuntukan
untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada peserta didik agar memiliki sikap individual
yang lebih baik. Pendidikan karakter ini sering disandingkan dengan model integrated.
Menurut Hastuti et al., (2014) Pendekatan pendidikan karakter dan model integrated
akan terwujud apabila perancangan pembelajaran terlaksana dengan baik dan siswa
diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri seluas-luasnya melalui
kegiatan pembelajaran yang bermakna. Model integrated juga terbukti dapat membuat
pembelajaran menjadi efektif dan bermakna apabila digabungkan dengan metode inkuiri
(Achmad & Ibrahim, 2012). Selain itu model integrated juga dinilai dapat meningkatkan
keterampilan abad 21 yang meliputi keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah, kreatif dan inovatif, berkomunikasi serta keterampilan kolaborasi (Gusti &
Ratnawulan, 2020; Z. Hidayat et al., 2020).
Hasil identifikasi penelitian terdahulu menyatakan bahwa pembelajaran terpadu tipe
integrated terbukti lebih signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dibandingkan terpadu konvensional (Pratiwi & Muslim, 2016). Pembelajaran terpadu
tipe integrated mampu memberikan kesan sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan bermakna bagi siswa dengan kesempatan mandiri (Pratiwi &
Muslim, 2016). Hal ini sejalan dengan pemikiran Mufidah, (2017) yang menyatakan
bahwa pembelajaran IPA terpadu sangat sesuai untuk terciptanya keefektifan dalam
pembelajaran jika dikembangkan berdasarkan paham konstruktivisme, yaitu
pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama
dari belajar bermakna.
Kekurangan Model Integrated
Meskipun banyak kelebihan, model integrated juga memiliki beberapa kekurangan
diantaranya dibutuhkan kinerja ekstra pendidik dalam merancang sebuah pembelajaran,
memerlukan kerjasama antar guru IPA dan untuk mengimplementasikannya diperlukan
restrukturisasi jadwal pelajaran (Priscylio & Anwar, 2019). Berdasarkan hal tersebut
dapat diketahui bahwasanya dalam menerapkan pembelajaran terpadu model
integrated, guru memegang peranan yang sangat penting.
Berdasarkan trend penelitian model integrated keterbatasan yang ditemui dalam
penelitian diantaranya hanya menggunakan satu tema dalam penelitian, model
keterpaduan yang digunakan sebatas pada model tertentu, teknik penilaian pada aspek
sikap siswa yang digunakan masih sebatas observasi dan pelaksanaan praktikum pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda yang memungkinkan perbedaan hasil akhir
yang diperoleh (Laila et al., 2019).
Saran Penerapan Model Integrated
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan trend penelitian model integrated
adalah mengembangkan tema-tema lain atau menggunakan lebih dari satu tema,
menerapkan keterpaduan materi dengan tipe keterpaduan lainnya, menggunakan
instrumen lain seperti penilaian diri, penilaian sejawat dan teknik penilaian sikap
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
12
lainnya, menyamakan jumlah praktikum yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol (Laila et al., 2019) , menambahkan disiplin ilmu diluar rumpun ilmu IPA,
melakukan analisis secara khusus pada tes keterampilan berpikir kritis dalam
pengukuran alasan, dan diperlukan pembelajaran IPA terpadu tipe integrated yang
berkelanjutan untuk hasil keterampilan berpikir kritis yang kurang maksimal.
Keberlanjutan yang dilakukan secara konsisten dan kontinyu akan membentuk siswa
yang senantiasa meningkatkan keingintahuannya terhadap konsep disekitarnya
sehingga peran siswa sebagai penerima informasi saja dapat dikurangi (Pratiwi &
Muslim, 2016).
KESIMPULAN
Penelitian dengan model integrated pada tahun 2012-2021 berisi pengembangan dan
penerapan bahan ajar. Adapun jenis dan metode penelitian yang dilakukan bervariasi
diantaranya penelitian dan pengembangan, kuasi eksperimen atau eksperimen semu
serta penelitian literature review.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar
IPA terpadu model integrated terbukti secara umum efektif diterapkan dalam
pembelajaran. Disisi lain penerapan pembelajaran IPA terpadu model integrated juga
terbukti dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah, prestasi belajar, dan
membentuk karakter peserta didik. Sehingga pembelajaran IPA terpadu model
integrated dapat dijadikan solusi alternatif guru dalam proses pembelajaran IPA di
Indonesia.Kesimpulan Anda harus menjadi bagian terbaik dari makalah Anda. Sebuah
kesimpulan harus: (1) menekankan pentingnya pernyataan tesis, (2) memberikan rasa
kelengkapan esai, dan (3) meninggalkan kesan akhir pada pembaca.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga artikel ini dapat terselesaikan dengan baik di tengah pandemi
covid-19 yang merebah. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Binar
Kurnia Prahani yang telah membantu baik moril ataupun materiil dalam penulisan
artikel ilmiah ini. Penulisan artikel ini merupakan hasil akhir dari mata kuliah IPA
Terpadu di prodi S1-Pendidikan Fisika Unesa. Semoga dengan terbitnya artikel ini dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas serta bagi peneliti kajian IPA Terpadu
di Indonesia secara khusus. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, N., & Ibrahim, M. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu
Tipe Integrated Berorientasi Inkuiri pada Tema Mikroba dalam Lingkungan untuk
SMP Kelas VIII. PENSA E-Jurnal, 130137.
Akib, E., Imran, M. E., Mahtari, S., & Mahmud, M. R. (2020). Kajian Implementasi
Kurikulum Terpadu di Indonesia. IJORER, 1(1), 3957.
AM, I. A., Saputra, S. Y., & Amelia, D. J. (2017). Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Sesuai
Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah 03 Wajak. ELSE (Elementary School Education
Journal), 1, 6776.
Ariani, R., & Ratnawulan. (2020). Analysis of Interactive Media Integrated Natural
Science with Energy Themes in The Life of Using Integrated Types That Integrate
Of Learning for The 21 St Century. Journal of Physics. https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1481/1/012048
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
13
Arisman, A. A. (2016). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Metode
Praktikum dan Demonstrasi Multimedia Interaktif (Mmi) dalam Pembelajaran IPA
Terpadu untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa. Edusains, 7(2), 179184.
https://doi.org/10.15408/es.v7i2.1676
Ashri, N., & Hasanah, L. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan Bahan Ajar IPA
Terpadu. Edusains, 8(2), 144148.
Aufiana, N. R., Festiyed, & Yurnetti. (2015). Pembuatan Perangkat Pembelajaran Sains
Terpadu pada Mata Pelajaran IPA SMP Kelas VII. Pillar of Physics Education, 6, 137
144.
Budaeng, J., Ayu, H. D., & Pratiwi, H. Y. (2017). Pengembangan Modul Ipa Terpadu
Berbasis Scaffolding pada Tema Gerak untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTS.
Momentum: Physisc Education Journal, 1(1), 3144.
Dewi, P. S., & Dewi, P. S. (2016). Kemampuan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan
Saintifik dalam Pembelajaran Ipa Terpadu pada Tema Global Warming. Edusains,
8(1), 1826. https://doi.org/10.15408/es.v8i1.1564
Diniya. (2019). Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated Melalui Model Inkuiri
Terbimbing Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Journal of Natural Science and
Integration, 2(2), 143152.
Febrianto, E., Hidayati, Y., Puspitahadi, W., Training, T., & Trunojoyo, U. (2019). Profile
of Students’ Problem Solving Ability with Integrated Science Model Based on
Disaster Mitigation. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 4(2), 8995.
Ferdiana, S., Puspitasari, R. P., & Budjiastuti, W. (2013). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Berbahasa Inggris Tipe Integrated Dengan Tema
Mengamati Jasad Renik dalam Setetes Air untuk Kelas VII SMP. BioEdu, 2(1), 3134.
Firdausy, A., Asrizal, & Putra, A. (2018). Studi Komparatif Kompetensi Siswa Sebelum
dan Sesudah Menggunakan LKS IPA Terpadu Bermuatan Literasi Era Digital Kelas
VIII SMPN 13 Padang. Pillar of Physics Education, 11(3), 3340.
Fogarty, R. (1991). The Mindful School How To Integrate The Curricula. New York:
IRI/Skylight Publishing.
Gusti, D. A., & Ratnawulan. (2020). An Analysis Of Development Of Student S
Worksheets With The Theme Integrated Science Energy In Life By Using Integrated
Type Of Integrated Learning In 21 St Century An Analysis Of Development Of S
Tudent S Worksheets With The Theme Integrated Science. Journal of Physics.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1481/1/012045
Gusti, D. A., & Ratnawulan. (2021). Efektivitas LKPD IPA Terpadu Tema Energi dalam
Kehidupan Dengan PBL Terintegrasi Pembelajaran Abad 21 untuk Meningkatkan
Sikap Peserta Didik. Journal of Physics Learning Research, 7(1), 7784.
Hart, C. (2018.) Doing a Literature Review: Releasing the Research Imagination. SAGE
Publication.
Hastuti, E. D., Suyitno, H., & Waluya, S. B. (2014). Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Pada Pembelajaran Terpadu Model Integrated Bermuatan Pendidikan
Karakter. Unnes Journal of Mathematics Education Research, 3(2).
Hidayat, R., Festiyed, & Asrizal. (2016). Desain LKPD Berorientasi Pembelajaran Terpadu
Tipe Jaring Laba-Laba untuk Pembelajaran IPA Kelas VIII SMPN 1 Painan. Pillar of
Physics Education, 8, 113120.
Hidayat, Z., Sarmi, R. S., & Ratnawulan. (2020). Efektivitas Buku Siswa IPA Terpadu
dengan Tema Energi dalam Kehidupan berbasis Materi Lokal Menggunakan Model
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
14
Integrated untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21. Jurnal Eksakta Pendidikan, 4(1).
Ihwanudin, M., Astuti, B., & Yulianto, A. (2018). Bahan Ajar IPA Terpadu Tipe Integrated
Berbasis Komplementasi Ayat-Ayat Al- Quran. Unnes Physics Education Journal, 7(3).
Ikhwati, H., Sudarmin, & Parmin. (2014). Pengembangan Media Flashcard IPA Terpadu
dalam Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Students Teams Achievement
Divisions (STAD) Tema Polusi Udara. USEJ - Unnes Science Education Journal, 3(2),
481486. https://doi.org/10.15294/usej.v3i2.3344
Kisworo, Ngabekti Sri, I. dyah. (2017). Faktor Determinan dari Guru dalam Implementasi
Pembelajaran IPA Terpadu Tingkat SMP di Wonosobo. Journal of Innovative Science
Education, 6(2), 179185. https://doi.org/10.15294/jise.v6i2.19716
Krisdiyanti, D., Nuroso, H., & Reffiane, F. (2019). Pengaruh Model Integrated Berbantu
Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar. Mimbar PGSD Undiksha, 7(2), 135140.
Laila, R., Asrizal, Afrizon, R., & Festiyed. (2019). Pengaruh Buku Ajar IPA Terpadu Tema
Gerak Dalam Kehidupan Sehari-hari Mengintegrasikan Strategi REACT pada Hasil
Belajar Siswa pada Aspek Pengetahuan dan Keterampilan Kelas VIII SMPN 7
Padang. Pillar of Physics Education, 12(2), 113120.
Latifah, S. (2015). Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-Ayat Al-Qur’an
pada Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, 04(2), 155164. https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v4i2.89
Mufidah, E. (2017). Penerapan Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Integrated pada Tema
Mata Kelas VIII di SMP Negeri 1 Babat Lamongan Terhadap Peningkatkan Prestasi
Belajar Siswa. Cendekia, 09(01), 4366.
Nurul Ashri, & Lilik Hasanah. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan Bahan Ajar IPA
Terpadu. EDUSAINS, 8(2), 145148.
Pratiwi, T. R., & Muslim. (2016). Using Integrated Type On Science Learning For
Improving Junior High School Students ’ Critical Thinking Skills. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia, 12(1), 5464. https://doi.org/10.15294/jpfi
Priscylio, G., & Anwar, S. (2019). Integrasi Bahan Ajar IPA Menggunakan Model Robin
Fogarty untuk Proses Pembelajaran IPA di SMP. Pijar MIPA, 14(1), 112.
Rahayuni, G. (2016). Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis dan Literasi Sains pada
Pembelajaran IPA Terpadu dengan Model PBM dan STM. Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran IPA, 2(2), 131. https://doi.org/10.30870/jppi.v2i2.926
Rosidi, I. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated
untuk Mengetahui Ketuntasan Belajar IPA Siswa SMP pada Topik Pengelolaan
Lingkungan. Jurnal Pena Sains Vol., 2(1).
Sanimah. (2018). Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Model Integrated dan
Networked untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP
pada Tema Pencemaran Air. Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan, 4(1), 231240.
Syam, S. R., Hermani, & Solihat, R. (2019). Pembangunan Jenis Terintegrasi Ilmu
Pengetahuan Terintegrasi untuk Mengembangkan Literasi Ilmiah Mahasiswa.
Jurnal Pendidikan Sains Unnes, 8(229), 345352.
Taufiq, M., Dewi, N. R., & Widiyatmoko, A. (2014a). Pengembangan Media Pembelajaran
IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Berpendekatan
Science-Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(2), 140145.
https://doi.org/10.15294/jpii.v3i2.3113
Taseman, Wilujeng, A. P., Safaruddin, Nasrul, F. E., Ratna, P., Abdul, M. D., & Nukh, K.
(2020). Meeting Standards through Integrated Curriculum: Point of View by Sussan
Profil Implementasi Model Integrated pada Pembelajaran IPA di Indonesia (2012-2021)
15
M. Drake and Rebecca C. Bruns. IJORER: International Journal of Recent
Educational Research, 1(1), 5862. https://doi.org/10.46245/ijorer.v1i1.11
Trimawati, K., Kirana, T., & Raharjo, R. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian IPA
Terpadu dalam Pembelajaran Model Project Based Learning (Pjbl) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SMP. Quantum: Jurnal
Inovasi Pendidikan Sains, 11(1), 36. https://doi.org/10.20527/quantum.v11i1.7606
Ülger, B. B., & Çepni, S. (2020). Gifted Education and STEM: A Thematic Review. Journal
of Turkish Science Education, 17(3), 443467. https://doi.org/10.36681/tused.2020.38
Yuliawati, F., Rokhimawan, M. A., & Suprihatiningrum, J. (2013). Pengembangan Modul
Pembelajaran Sains Berbasis Integrasi Islam-Sains untuk Peserta Didik Difabel
Netra MI/SD Kelas 5 Semester 2 Materi Pokok Bumi Dan Alam Semesta. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, 2(2), 169177.
Zulkifli, M., & Saehana, S. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk
Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT), 4(1).
* Siti Nur Rahma (Corresponding Author)
Universitas Negeri Surabaya,
Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231, Indonesia
Email: sitinur.18046@mhs.unesa.ac.id
Hikmasanti Agustin
Universitas Negeri Malang,
Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Email : hikmasanti.agustin.1803216@students.um.ac.id
... This research method uses a type of analysis technique in the form of descriptive analysis research design (DPD). The results of this study are intended as a rationale for improving the model and innovation of learning media in schools, with a focus on improving the quality of science literacy competencies of junior high school students based on PISA (Dian et al., 2023;Rahma & Agustin, 2021). Therefore, the information obtained from this research is very useful for schools and is the basis for improving and improving the quality of learning in the school environment. ...
Article
Full-text available
This study aims to evaluate students' science literacy profile and implement earth structure and disaster mitigation materials to improve junior high school students' science literacy. This research uses a type of introductory research that applies analysis techniques in the form of descriptive research design (DPD). The research instruments used include science literacy tests, student learning experience questionnaires, and teacher performance observations in delivering the material. This indicates that the science literacy skills of junior high school students can be further improved by using appropriate learning. Based on the results of the research obtained, the science literacy indicator ‘Designing Scientific Investigations’ received the highest score with an average of 3.275, while ‘Critically Evaluating Scientific Information’ received the lowest score of 3.206. Based on the results of the research data that has been obtained, it is concluded that students' science literacy skills still need to be improved. However, female students tend to have better science literacy skills than male students, which indicates a challenge in achieving science literacy skills at an adequate level. The indicator with the lowest level of science literacy was critically evaluate scientific information. Therefore, the study recommends the development of contextualized inquiry-based learning media and technology integration to support more effective learning, as well as training for teachers to facilitate learning that trains students' critical thinking skills.
... Education in Indonesia must be able to train students with 21st century skills. In facing the 21st century, science and technology is part of education that can produce qualified and competent individuals (Manassero-Mas et al., 2022) (Siti Nur Rahma & Hikmasanti Agustin, 2021). Skills that are ready to face the 21st century are individuals who are creative, critical thinking, independent teamwork, communication and independent learning (Fithriyah et al., 2018) Education is a forum for developing quality people who are able to face the 21st Century according to the times and technology in order to improve better living standards (Akib et al., 2020). ...
Preprint
Full-text available
Education in Indonesia must be able to train students with 21st century skills. To achieve a learning process that is in accordance with the 21st century, it must be equipped with facilities or teaching materials that are useful to facilitate the teaching and learning process. One of the teaching materials that can help students understand the material is a module. This research aims to identify discovery learning-based junior high school science modules through literature review. The method used was systematic literature review. The database used to search for literature uses two digital libraries, namely Google Scholar, Crossref and other databases. In order to make the selected literature relevant, the search used the keywords "junior high school science module and Discovery Learning". Furthermore, screening was carried out to obtain scientific article publications from 2018 to 2023 that discussed the discovery learning-based junior high school science module with inclusion and exclusion criteria. The results of research from 11 journals that have been synthesized with a time span of 2018-2023, the development of discovery learning-based junior high school science modules measures more science process skills, while the science material that is more widely raised is material about the environment, where the material applied in the study is more extensive in scope.
... Education is a lifelong necessity (Affandi et al., 2020) for anyone. Education is a forum for humans to develop into more qualified individuals who can think innovatively and creatively about the development of the times (Rahma & Agustin, 2021). Education becomes an important means (Gumay & Ali, 2019) of shaping active, and productive human resources (Romadon & Maryam, 2019). ...
Article
Full-text available
The rapidly widespread spread of COVID-19 in Indonesia has made the Indonesian government make policies, one of its policies is to carry out distance learning activities. This study aims to analyze the effectiveness of using Google Classroom in science learning during the COVID-19 pandemic. This research uses a literature study by reviewing 30 articles or journals published in the 2018-2022 period and comes from Google Scholar and several international journals that come from trusted and accountable websites. The data obtained will then be analyzed using qualitative analysis. The results showed that: (1) The use of Google Classroom is effectively used in science learning during the COVID-19 pandemic, (2) The advantages of using Google Classroom in science learning during the COVID-19 pandemic are that it can improve analytical skills, improve science literacy skills, and grow students' character in science learning, (3) The weakness of using Google Classroom in science learning during the COVID-19 pandemic is that students have difficulty in receiving material, especially those that require calculations such as mathematics, chemistry, and physics
Article
In the era of globalization, the world of education has made very significant progress in all fields. All have been based on the use of information and communication technology in the teaching and learning process. Technology acts as a tool to help students and teachers in conveying information more effectively. However, students have not been able to master technology-based learning materials. So, teachers must facilitate and monitor student performance so that they can more easily and quickly master the material. The professional quality of teachers in Indonesia is still relatively low. This is because the human resources of the Indonesian people are still lagging behind compared to other countries. The quality of teachers in Indonesia needs to be improved by using a learning approach. Learning approach based on Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK). This TPACK approach makes it easier for teachers to master technology that is by learning content so that students are motivated and active in learning. This study aims to determine TPACK-based learning in supporting the quality of teachers in Indonesia. This research uses the type of library research. Research samples from literature studies sourced from Google Scholar and Eric Journal. The criteria for the data to be sampled are articles published in 2015-2022. The data that was used as a sample amounted to 15 articles that were following the research variables. Data analysis is qualitative data analysis. The results show that from 15 articles that have been analyzed, TPACK-based science learning is very helpful for science teachers in Indonesia. TPACK-based science learning enhances the professionalism of teachers in teaching science material. Furthermore, the TPACK approach greatly helps teachers' professional performance to be more effective and efficient in mastering technology for learning facilities
Article
Full-text available
The meaning model is one of the models needed in the era of rapid globalization in building the character of students. This research was conducted to describe and analyze the implementation of the meaning learning model in Indonesia. The method applied in this research is a library study sourced from previous research that has been published in international and national journals. Based on an analysis of 20 learning articles using the meaning learning model in Indonesia, it can be seen that the meaning learning model has a positive impact on student responses, which can improve student learning outcomes, increase students' understanding of concepts and foster virtuous attitudes towards the surrounding environment. The application of the meaning learning model is able to transmit positive behavior and contains wisdom, this model requires structured planning to support the implementation of the meaning learning model.
Article
Full-text available
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, serta mempelajari lebih dalam terkait pembelajaran IPA Terpadu model connected di Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan cara studi literatur mengenai penelitian yang relevan mulai dari penelitian tahun 2012 sampai dengan penelitian tahun 2021. Berdasarkan kajian 30 penelitian yang relevan terkait pembelajaran IPA Terpadu model connected di Indonesia, menunjukkan hasil yang positif terkait dengan perkembangan pembelajaran, mulai dari meningkatnya minat belajar siswa, meningkatkan pemahaman, hasil belajar. Pada pembelajaran, IPA Terpadu memiliki peranan yang baik dan, sebab itu IPA Terpadu model connected dapat menjadi alternatif di dalam kelas pada saat pelaksanaan belajar- mengajar.
Article
Full-text available
The current science student book is expected to have learning and assessment in it that is relevant to the demands of education now that is in accordance with 21stcentury learning that contains is critical and problem solving skills, creativity and innovation skills, collaboration skills, and communication skills it aims to develop the potential, talents and interests of students to have competent student who are ready to face global challenges. This article aims to evaluate the science student book with the theme of energy in life based integrated local materials using integrated models 21st century learning. Evaluation consists of testing the effectiveness of 21st century learning student’s skill after using this science student book. Thus, the results of study indicate that science student book with the theme of energy in life based integrated local materials using integrated models 21st century learning which is effectively used in student learning in class. Based on these result, it appears that science student book with the theme of energy in life based integrated local materials using integrated models can improve student’s High Order Thinking Skill (HOTS)
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat instrumen penilaian IPA Terpadu dan perangkat pembelajaran yang layak dengan model pembelajaran PjBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa SMP pada materi Sistem Ekskresi Manusia. Adapun pengembangan perangkat merupakan modifikasi dari model Dick dan Carey yang diujicobakan pada siswa kelas VIII SMP semester genap tahun pelajaran 2018/2019 dan dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali. Rancangan penelitian One-Group Pretest-Post-test Design. Data penelitian yang diukur adalah validitas, kepraktisan, dan efektivitas instrumen penilaian dan perangkat pembelajaran dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) perangkat pembelajaran dan instrumen penilaian IPA Terpadu yang dikembangkan berkategori sangat valid dengan nilai modus 5, (b) kegiatan pembelajaran terlaksana sangat baik dengan nilai modus 5, (c) aktivitas siswa dalam pembelajaran terlaksana sangat baik dengan nilai modus 5, (d) respon siswa terhadap pembelajaran proyek cukup baik dengan kisaran angka antara 50%-60%, dan (e) hasil tes berpikir kritis dan kreatif siswa ada peningkatan yang baik pula, kemampuan berpikir kritis meningkat dari 25,85 (Kurang Kritis) menjadi 87,76 (Sangat Kritis) dan kemampuan berpikir kreatif meningkat dari 20,44 (Kurang Kreatif) menjadi 84,85 (Sangat Kreatif). Simpulan pengembangan perangkat pembelajaran dan instrumen penilaian IPA Terpadu dalam pembelajaran Project Based Learning yang dikembangkan layak digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
Article
Full-text available
The curriculum 2013 (K-13) requires all subjects to contribute to the formation of attitudes, knowledge, and skills. One of the subjects in Junior High School that contributes to this is integrated science. The integrated science phenomenon is generally abstract, so science is a subject that is not easy to learn. Based on this phenomenon, a student worksheets integrated science is needed that can implement and integrate various concepts that have been found as expected in 21st century of learning. The 21st century of learning is learning that integrates literacy skills, knowledge skills, skills and attitudes and mastery of technology. The preliminary study is to conduct a material analysis to determine the needs of students in developing a student worksheets integrated science. Based on the analysis of the preliminary study, it can be concluded that the theme of energy in life using an integrated type of 21st century of learning to stimulate students to apply and integrate various concepts in 21st century of learning
Article
Full-text available
21st Century Learning is learning that integrates literacy skills, knowledge skills, skills and attitudes, and mastery of ICT technology. Teacher professional competency demands on 21st Century learning must have the skills to be a model of how to learn and work by demonstrating proficiency in technology and transferring knowledge to technology, and collaborating with students and colleagues in using various relevant tools and resources to drive the success of technological mastery innovation. To face the challenges of the 21st Century, Integrated Science interactive media should be able to describe the skills expected in 21st Century learning. The preliminary study carried out aims to analyze the basis in the design of interactive science media integrated with the theme of energy in integrated type life of integrated learning in the 21st century. Research will be conducted using descriptive type research and qualitative approaches. In this study the researchers chose a sample of students at SMPN 11 Padang. Data through questionnaires and interview sheets are primary data that will be used in this research. The results of the analysis state that learning media are needed to help students possess critical thinking skills integrated in 21st century learning.
Article
Full-text available
Through an integrated curriculum, it is expected that the fulfillment of a maximum standard of learning for students' problems while learning, the integrated curriculum will determine the content, processes, materials, and learning materials that teachers do to students in the classroom. Students who have problems are expected to be able to overcome the problem both those who lack achievement and are left behind, the evaluation carried out is also expected to be able to measure the ability of students to improve learning that has been done, besides it can be compared between one school to another with an evaluation. So we need a standard-based approach and an integrated curriculum, the second offers several strategies in developing an integrated curriculum that has been proven in its implementation, thirdly to validate an integrated curriculum by offering examples of integrated curricula that have proven to be successful.
Article
Full-text available
An integrated curriculum is an educational approach that prepares students to face lifelong learning. In curriculum integration, schools must view education as a process of developing the abilities needed in life, especially in facing 21st-century life challenges, not discrete subjects that are divided into different fields. Integrated learning will provide the opportunity for students to understand the complex problems that exist in the surrounding environment with a complete view. With this integrated learning, students are expected to have the ability to identify, gather, assess, and use information that is around them meaningfully. This can be obtained not only through the provision of new knowledge to students but also through the opportunity to strengthen and apply it in a variety of increasingly diverse new situations. The main focus of this article is to analyze the implementation of integrated learning in the curriculum in Indonesia. The integrated curriculum developed by Robin Fogarty has many advantages that can be adapted in the development of education in Indonesia, including the revised Curriculum 2013. Academics and practitioners must comprehensively understand the nature of the ten curriculum models (Robin Fogarty) and Curriculum 2013 before making tools and implementing them in learning.
Article
Full-text available
This study aimed to develop the teaching material for integrated natural science learning in junior high school using 4 steps teaching material development (4STMD) method. There were four steps that should be conducted comprised of selection, structuring, characterization, and didactic reduction. The method used in this study was Research and Development (R&D), so that understanding test was conducted more then once, which are before and after didactic reduction step. The first understanding test result in the average of percentage that are 53,7% and 53,8%. After didactic reduction, the second understanding test result in the average of percentage that is 65,8%. The next test was the feasability test of the teaching material that result in the average of percentage 76,9%, which is in the very good category. Keywords: teaching material; understanding; feasibility Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran IPA terpadu di SMP menggunakan metode 4 Steps Teaching Material Development (4STMD). Ada empat tahapan yang harus dilakukan pada metode pengembangan bahan ajar tersebut yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan reduksi didaktik. Metode penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D), sehingga pengujian keterpahaman dilakukan lebih dari satu kali yaitu sebelum dan sesudah dilakukannya tahapan reduksi didaktik. Uji keterpahapaman tahap pertama menghasilkan nilai rerata persentasi 53,7% dan 53,8%. Setelah reduksi didaktik, dilakukan uji keterpahaman kedua yang menghasilkan rerata persentasi 65,8%. Uji selanjutnya merupakan uji kelayakan bahan ajar yang menghasilkan rerata persentasi 76,9% yang berada pada kategori sangat baik. Kata Kunci: bahan ajar; keterpahaman; kelayakan Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v8i2.1818
Article
Full-text available
Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, pembelajaran yang berpusat pada siswa, pembelajaran terpadu, mengembangkan kemampuan berpikir siswa, menanamkan sikap spiritual dan sosial, dan menggali kemampuan komunikasi serta kolaborasi siswa. Berdasarkan kajian literatur, masih banyak sekolah yang mengajarkan IPA secara parsial. Ternyata ada banyak kendala yang dihadapi oleh guru selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA secara terpadu dan salah satunya adalah guru kesulitan merancang pembelajaran model IPA terpadu. Adapun proses pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah berdasarkan studi pustaka berupa jurnal dan buku yang kemudian dianalisis dan disintesis. Adapun tujuan dari kajian literatur ini adalah mengajukan satu model pembelajaran IPA terpadu yang dapat digunakan guru dalam pelaksanannya di kelas yaitu tipe integrated yang dapat didukung dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing selama proses pembelajarannya. Berdasarkan hasil analasis 16 jurnal dan 10 buku dapat diketahui bahwa model inkuiri terbimbing dianggap sesuai untuk pembelajaran tipe integrated karena mampu menggali pengetahuan siswa di berbagai displin ilmu melalui penyelidikan yang di dalamnya terdapat kegiatan eksperimen dan mengomunikasikan melalui diskusi.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran terpadu tipe integrated dan model pembelajaran terpadu tipe connected pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain “Non ekivalen pretest-posttest design”. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan kelas VIII F sebagai kelas eksperimen ke-1 dan kelas VIII G sebagai kelas eksperimen ke-2. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh rerata skor pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen ke-1 adalah 5,80 dengan standar deviasi 2,30, untuk rerata skor posttest adalah 14,97 dengan standar deviasi 2,06. Untuk kelas eksperimen ke-2 diperoleh rerata skor pretest 6,23 dengan standar deviasi 2,06, sedangkan untuk rerata skor posttest adalah 13,17 dengan standar deviasi 2,65. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rerata skor hasil belajar siswa dengan taraf signifikan α=0,05. Diperoleh nilai hasil thitung = 2,75 dan ttabel = 2,00. Ini berarti bahwa nilai thitung berada diluar daerah penerimaan Ho. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada perbedaan model pembelajaran terpadu tipe Integrated dengan model pembelajaran terpadu tipe connected terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Palu. Kata Kunci : Tipe Integrated dan Tipe Connected, Hasil Belajar