Buku ini adalah Proyek Buku Pertama Komite Litbang MAFINDO
selama hampir empat tahun telah dibentuk. Sebagai proyek pertama,
bisa dikatakan buku ini cukup ambisius, karena merangkum berbagai
spektrum. Pada awalnya, di samping merupakan salah satu program
kerja Komite Litbang, inisiatif ini diilhami oleh berbagai kegiatan
yang dilakukan para relawan MAFINDO di berbagai wilayah selama
pandemi. Semangat berbagi dan semangat mengedukasi tanpa henti
menggerakkan ide untuk mendokumentasikan berbagai kisah para
relawan di daerah, dengan harapan agar kisah-kisah tersebut dapat
menginspirasi pihak-pihak lain untuk menjaga semangat, tidak putus
harapan, dan tetap berkarya, dengan memperhatikan aturan-aturan
keselamatan.
Antusiasme kemudian tumbuh membesar begitu ide ini
digulirkan. Mengingat banyak relawan yang aktif sebagai akademisi,
muncul pula ide untuk membukukan karya-karya ilmiah para
relawan. Ide berkembang dengan adanya saran untuk melibatkan
akademisi non-relawan yang selama ini mendukung kerja-kerja
MAFINDO. Sebagian akademisi, baik relawan maupun non-relawan,
lebih suka menulis dengan gaya ilmiah, dan sebagian lain lebih suka
menuangkan dalam bentuk artikel populer. Begitulah kisahnya
mengapa dalam buku ini merangkum tiga bagian yang masing-masing
dapat berdiri sendiri, namun tetap berada di bawah satu payung besar
tema “Literasi Digital dan Infodemi.”Bagian pertama buku ini terdiri dari 13 artikel ilmiah yang
ditulis oleh para akademisi, baik relawan maupun non relawan.
viii
Berbagai isu diselami secara ilmiah, baik berdasarkan riset maupun
berupa tawaran konseptual. Literasi digital sebagai kompetensi yang
sangat penting dalam menghadapi infodemi banyak menjadi fokus
perhatian, baik pada tataran konsep maupun aplikasi. Infodemiologi
sebagai disiplin baru yang baru berkembang juga menjadi salah
satu topik yang sangat menarik dalam buku ini. Disinformasi dalam
hubungannya dengan demokrasi juga menjadi isu yang dibahas
secara eksploratif dalam beberapa artikel. Kesantunan berbahasa
merupakan salah satu positive trait yang telah lama menjadi ciri khas
budaya Indonesia. Aspek ini juga tampak menjadi fokus dalam buku
ini, baik yang dikaitkan dengan media maupun dengan para relawan
ketika memberikan klarifikasi terhadap hoaks. Beberapa tema khusus
seperti dampak pandemi pada pendidikan, kekerasan terhadap
jurnalis di masa pandemi, gejala radikalisasi yang tampak pada
disinformasi selama pandemi juga menjadi isu-isu penting yang harus
mendapatkan perhatian.
Bagian kedua terdiri dari sembilan artikel populer yang
ditulis para akademisi, baik relawan maupun non-relawan dengan
gaya yang lebih luwes. Beberapa inisiatif solutif yang dilakukan
masyarakat selama pandemi menjadi pokok bahasan, baik yang
terkait dengan ekosistem informasi maupun pendidikan keluarga.
Literasi digital dan disinformasi yang masih menjadi masalah bagi
sebagian kelompok masyarakat juga diulas dengan apik, seperti
yang terjadi pada komunitas khusus seperti fandom atau masyarakat
umum. Paparan tentang bagaimana empati masyarakat pandemi
dan bagaimana menyikapi new normal merupakan topik lain yang
dibahas secara reflektif. Ada pula topik khusus yang menyoroti peran
pemeriksa fakta yang sangat penting dalam era big data, atau yang
menyoroti bagaimana narasi hoaks bernuansa keagamaan dari segi
rasionalisasinya.
Bagian ketiga terdiri dari 21 esai bebas yang ditulis oleh para
relawan MAFINDO. Bagian ini memotret berbagai aspek kehidupan
kerelawanan, khususnya selama pandemi COVID-19. Apa saja yang
mereka lakukan, apa yang memotivasi mereka melakukan kerjakerja kerelawanan, kesan-kesan mereka selama menjadi relawan
adalah hal-hal yang tampak di sepanjang bagian terakhir ini. Selain
menceritakan pengalaman kerelawanan, ada pula beberapa bagian
ix
esai yang merupakan hasil refleksi, atau upaya memberikan tawaran
solusi tentang bagaimana menyikapi pandemi dan infodemi. Pada
bagian ketiga buku ini, tampak adanya kecintaan pada bangsa dan
negara, serta semangat yang tak putus dari para relawan MAFINDO
yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, dengan tujuan mewujudkan
kehidupan yang lebih baik, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Apresiasi yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para
kontributor yang dengan sukarela meluangkan waktu menulis dan
memberikannya sebagai bagian dari buku ini. Terima kasih yang tak
terhingga juga kami haturkan pada semua pihak lain yang terlibat atau
mendukung terlaksananya proyek Komite Litbang ini, termasuk para
reviewer, editor, proofreader, layouter, endorser, dan sebagainya yang
tak dapat kami sebutkan satu persatu. Juga kepada jajaran Presidium
MAFINDO, Komite-komite, serta semua relawan MAFINDO di
mana interaksi yang dinamis dan dukungan penuh yang diberikan
memungkinkan karya ini untuk diwujudkan.