Content uploaded by Marlya Fatira AK
Author content
All content in this area was uploaded by Marlya Fatira AK on Jun 05, 2021
Content may be subject to copyright.
A preview of the PDF is not available
Manajemen Perbankan
Abstract and Figures
Buku Manajemen Perbankan ini tepat untuk menjadi rujukan dalam pemahaman tentang kegiatan manajemen yang dilakukan oleh perbankan, beberapa topik penting yang disampaikan adalah: Fungsi dan Peranan BI dan Bank Umum, Produk Perbankan, Sumber Modal Bank, Manajemen Aktiva dan Pasiva, Manajemen Likuiditas Bank, Manajemen Kredit, Manajemen Pemasaran bank, Manajemen Jasa Bank, Merger Bank, Manajemen Bank Syariah, Perbankan Internasional, Manajemen Risiko Bank, Laporan dan analisa laporan keuangan, Infrastruktur Industri Perbankan di Indonesia, dan Pemasaran Digital Bank.
Figures - uploaded by Marlya Fatira AK
Author content
All figure content in this area was uploaded by Marlya Fatira AK
Content may be subject to copyright.
... These aspects include (i) Willingness to pay or the debtor's intention to pay in terms of character, moral obligations, and legal obligations, and (ii) Capacity to pay or the ability and capacity to pay debtors based on their financial strength, capital and collateral (Wette, 1983). On the other hand, there is a classification of financing quality where financing in arrears of more than three months is included in funding non-performing (Muniarty et al., 2020;Suprapty et al., 2021). ...
This research aimed to analyse the moderating impact of non-performing financing on the effect of the distribution of murabahah financing and ijarah financing on the return on assets of Islamic microfinance institutions. The research method used was quantitative, using regression panel data. As for the research results, it is known that ijarah financing has no significant effect on increasing the return on assets of Islamic microfinance institutions. Meanwhile, murabahah financing positively and significantly affects increasing return on assets. Furthermore, the non-performing financing variable becomes a moderating variable that weakens the relationship between the distribution of ijarah financing and murabahah financing to the return on assets of Islamic microfinance institutions. The novelty of this study is to link the quality of the funding with the financial performance of Islamic microfinance institutions during the COVID-19 pandemic.
The indicators commonly used in conducting simulations are economic growth and the US Dollar exchange rate. The purpose of this study is to conduct a stress test on the impact of macroeconomic changes on key financial indicators of the three largest Islamic banks in Indonesia, which are subsidiaries of state-owned banks. The banks are Bank Mandiri Syariah (BSM), BNI Syariah (BNIS), and BRI Syariah (BRIS). The stress test method in this study uses three scenarios, namely: mild, moderate, and worst. Furthermore, the key financial indicators used in this research are assets, net profit, return on assets (ROA), and non-performing financing (NPF). The stress test results state that the mild scenario and moderate scenario of the Islamic banking industry can still endure. However, in the worst-case scenario, NPF of the Islamic banking industry has a significant increase. Also, during the current Covid-19 pandemic, banks must mitigate risk early by strengthening liquidation, restructuring, and changing strategic initiatives. Also, there is an alternative to merge of Islamic Bank that subsidiaries from its state bank. Furthermore, the government and all stakeholders must collaborate to overcome the negative effects of the Covid-19 pandemic outbreak to avoid major losses to both the lives of the people and the nation's economy.
Pandemi Covid-19 yang menggemparkan dunia dan menjangkiti 2,99 juta manusia per 27 April 2020 di seluruh dunia. Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona pertama kali ditemukan di Negara Cina, tepatnya di kota Wuhan pada akhir Desember 2019. Adapun kronologi terjadinya pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia dan di Indonesia menurut Secon, Woodward and Mosher (2020) adalah sebagai berikut: ▪ Pada tanggal 31 Desember 2019, petugas kesehatan Tiongkok memberikan informasi kepada WHO bahwa terdapat 41 orang terinfeksi oleh penyakit pneumonia misterius. Mereka yang menderita penyakit ini sebagian besar yang memiliki aktivitas inti di pasar grosir makanan laut di Huanan, Cina;
PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia memiliki rencana menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Tentunya hal tersebut sejalan dengan dinamika aktivitas bisnis yang ada di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dapat menjadi pusat ekonomi syariah dimana berbagai macam sektor industri syariah secara alami telah berkembang seperti: sektor pariwisata; sektor makanan dan minuman; sektor keuangan; sektor busana (fashion and model)
This study aims to determine the effect of parent bank management, asset quality, and efficiency on the stability of Islamic banks. The method used in this study is a quantitative method using multiple linear regression analysis and using spss 23. Statistical software The population in this study are Islamic commercial banks (BUS) that are registered with Bank Indonesia (BI) and the Financial Services Authority (OJK) from 2013 to 2017. Furthermore, Islamic commercial banks continuously and regularly present annual financial reports for the period 2013-2017 and are sampled in this study. The number of samples in this study was 9 Islamic banks with five years of observation as many as 45 samples. Based on the results of the study showed that the management of the parent bank proxied by the directors and commissioners had a significant effect on the stability of Islamic banks due to the many sharia bank directors and commissioners who came from the parent bank which conventional banks had more experience in managing banks. Whereas for asset quality and efficiency variables that are proxied by NPF ratio and BOPO ratio there is no significant effect.
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengusaha UMKM terhadap bank syariah dalam mendukung kegiatan usaha mereka. Keberadaan perbankan syariah seharusnya menjadi solusi dari kebutuhan keuangan dari pengusaha sektor UMKM dikarenakan tujuan bank syariah adalah mewujudkan masyarakat yang madani dan sejahtera. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif yang didukung oleh data primer. Adapun sampel penelitian dalam penelitian ini adalah 72 UMKM Binaan Pasar Malam Akbar Kemayoran. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 18 UMKM yang menjadi nasabah bank syariah. Adapun alasan mereka tidak menggunakan jasa bank Syariah adalah 37% pelaku UMKM kesulitan mencari lokasi Bank Syariah, 28% kurangnya promosi dari bank Syariah kepada pelaku UMKM, 22% pelaku UMKM tidak paham produk dari perbankan Syariah dan 12% produk perbankan Syariah yang kurang variatif.
Buku Manajemen Perbankan ini seluruhnya terdiri dari 10 bab yang terbagi dalam 4 bagian; Bagian I ditujukan untuk memberikan pemahaman tentang pengertian, ruang lingkup kegiatan bank dalam perekonomian. Bagian II menguraikan tentang perkembangan bank di Indonesia. Bagian III menguraikan tentang manajemen aktiva bank, manajemen risiko bank, manajemen dana bank, manajemen tingkat bunga simpanan dan manajemen tingkat bunga kredit. Bagian IV menguraikan tentang kesehatan bank, teknik penyelesaian kredit macet melalui agunan yang diambil alih (AYDA) dan write-off.
Maqashid Syari'ah merupakan tujuan-tujuan umum yang ingin diraih oleh syariah dan diwujudkan dalam kehidupan. Maqashid Syariah salah satu konsep penting dalam kajian hukum Islam. Betapa pentingnya maqashid syari'ah tersebut, para ahli teori hukum menjadikan maqashid syari'ah sebagai ilmu yang harus dipahami oleh mujtahid yang melakukan ijtihad. Adapun inti dari teori maqashid syari’ah adalah untuk jalb al-masahalih wa daf’u al-mafasid atau mewujudkan kebaikan sekaligus menghindarkan keburukan, menarik manfaat dan menolak madharat. Maka istilah yang sepadan dengan inti dari maqashid syari’ah tersebut adalah maslahah (maslahat). Maqashid Syari’ah tidak lahir secara tiba-tiba di dunia dan menjadi sebuah ilmu seperti saat ini, tetapi ia juga melewati fase-fase. Untuk lebih memudahkan dalam melihat fase perkembangan ini, maka akan dibagi menjadi dua fase; fase pra kodifikasi, dan fase kodifikasi. Dalam sistem ekonomi yang hendak dibangun. Sistem ekonomi dikatakan sukses berjalan apabila bisa mensejahterakan masyarakatnya dan masyarakat dikatakan sejahtera apabila kebutuhan dasarnya tersebut terpenuhi. Jadi, sistem ekonomi beserta institusi-institusinya harus bisa mengupayakan hal ini untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu social welfare. Lahirnya bank syariah ditujukan untuk mencapai dan mewujudkan kesejahteraan umat secara luas dunia dan akhirat. Dengan mengacu pada tujuan utama ini, istilah Maqashid Syari’ah menjadi sandaran utama dalam setiap pengembangan operasional dan produk-produk yang ada di bank syariah. Oleh karena itu, semua pihak yang bekerja dalam bidang perbankan syariah harus bisa memahami betul apa dan bagaimana praktik dari prinsip maqashid syariah.