Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP
PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN SUB
SEKTOR FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN
2010 – 2019
Dini Khoirun Nadia1; Jojok Dwiridotjahjono2
Program Studi Administrasi Bisnis FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur1,2
dinichoirunnadia@gmail.com1, dwiridotjajono_jojok@upnjatim.ac.id2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan yang
terdiri dari : current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, net profit margin, dan return
on equity terhadap pertumbuhan laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and Beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 – 2019. Jenis penelitian yang
digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sub sektor food and beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 – 2019 yaitu sejumlah 30
perusahaan. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan
menghasilkan sampel sebanyak 13 perusahaan yang memenuhi persyaratan kriteria.
Teknik analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji f, uji
t, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa antara
pertumbuhan laba dengan variabel current ratio dan debt to equity ratio secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan quick ratio, net profit
margin, dan return on equity secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Secara simultan, seluruh variabel memiliki pengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Kata Kunci : Pertumbuhan Laba, Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio,
Net Profit Margin, dan Return On Equity
Abstract
This study aims to determine and analyze financial performance consisting of: current
ratio, quick ratio, debt to equity ratio, net profit margin, and return on equity to profit
growth in Food and Beverage Sub-Sector Companies listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period of the year. 2010 - 2019. The type of research used is
descriptive research with a quantitative approach. The population in this study were
all food and beverage sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for
the period 2010 - 2019, namely 30 companies. The sampling technique used was
purposive sampling and produced a sample of 13 companies that met the criteria. The
analysis technique used is the classical assumption test, multiple linear regression, f
test, t test, and the coefficient of determination. The results of the study identified that
the profit growth with the current ratio variable and the partial debt to equity ratio
had a significant effect on profit growth. Meanwhile, the quick ratio, net profit margin,
64 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
and return on equity partially do not have a significant effect on profit growth.
Simultaneously, all variables have a significant influence on profit growth.
Keywords: Profit Growth, Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio, Net
Profit Margin, dan Return On Equity
Diterima: 30 Maret 2021; Direvisi: 6 April 2021; Diterbitkan: 20 April 2021
PENDAHULUAN
Pertumbuhan bisnis dikala ini telah
menghadapi kemajuan yang sangat kilat
dengan didukung oleh teknologi yang
semakin mutahir pula. Perusahaan food
and beverage (F&B) merupakan salah satu
bisnis yang sangat menjanjikan karena
makanan dan minuman merupakan
kebutuhan pokok yang akan selalu
dibutuhkan oleh masyarakat. Semakin
bertambahnya tahun, industri F&B
mengalami peningkatan yang cukup
signifikan seiring dengan bermunculannya
produk makanan dan minuman yang
mengikuti perkembangan zaman atau
trend yang sedang terjadi saat itu. Banyak
bermunculannya bisnis-bisnis sejenis
menimbulkan persaingan menjadi tajam
sehingga para pelaku bisnis wajib
mempunyai inspirasi ataupun inovasi agar
bisnis yang dibangun sanggup bersaing
dengan bisnis-bisnis yang ada.
Selain inovasi, kinerja perusahaan
dalam mengelola setiap lini manajemen
juga menjadi suatu hal yang harus
diperhatikan untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai. Kinerja perusahaan dapat
dilihat dari sebagaimana perusahaan
memanfaatkan sumber daya yang ada
semaksimal mungkin. Adapun salah satu
parameter penilaian kinerja perusahaan
tersebut adalah pertumbuhan laba.
Pertumbuhan laba perusahaan yang
baik mencerminkan bahwa kondisi kinerja
perusahaan juga baik, jika kondisi ekonomi
baik pada umumnya pertumbuhan
perusahaan baik. Oleh karena laba
merupakan ukuran kinerja dari suatu
perusahaan, maka semakin tinggi laba yang
dicapai perusahaan, mengindikasikan
semakin baik kinerja perusahaan. Dengan
demikian para investor tertarik untuk
menanamkan modalnya. (Dewi Utari, Ari
dan Darsono 2014:67).
Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan analisis
rasio keuangan. Menurut Harahap
(2015:297), rasio keuangan adalah angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan.
Dalam penelitian ini, rasio yang
digunakan yaitu rasio likuiditas diwakili
oleh current ratio dan quick ratio, rasio
leverage yang diwakili oleh debt to equity
ratio, serta rasio profitabilitas diwakili oleh
net profit margin dan return on equity.
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka dapat dirumuskan suatu rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah kinerja keuangan yang terdiri
dari: current ratio, quick ratio, debt to
equity ratio, net profit margin, dan
return on equity berpengaruh secara
simultan terhadap pertumbuhan laba
Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010 – 2019 ?
2. Apakah kinerja keuangan yang terdiri
dari: current ratio, quick ratio, debt to
equity ratio, net profit margin, dan
65 | Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010 – 2019
return on equity berpengearuh secara
parsial terhadap pertumbuhan laba
Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010 – 2019 ?
LANDASAN TEORI
Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut I Made Sudana (2015:14),
Manajemen keuangan merupakan salah
satu bidang fungsional yang mempelajari
tentang investasi, pendanaan, dan
pengelolaan laba bersih perusahaan,
apakah dibayarkan sebagai dividen atau
diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sebuah
laporan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk para pemegang sahamnya. Laporan
ini memuat laporan keuangan dasar dan
juga analisis manajemen atas operasi tahun
lalu dan pendapat mengenai prospek –
prospek perusahaan dimasa mendatang
(Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2014:13).
Pengertian Analisis Laporan
Keuangan
Analisis laporan keuangan menurut
Harahap (2015:190) adalah menguraikan
pos-pos laporan keuangan (financial
statement) menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang
bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik
antara data kuantitatif maupun data
nonkuantitatif dengan tujuan untuk
mengetahui kondisi keuangan lebih dalam
yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio menurut menurut Harahap
(2015: 297), rasio keuangan adalah angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos
lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan.
Rasio Keuangan Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Current Ratio
Menurut Agnes Sawir (2017:8)
current ratio merupakan rasio yang
berguna untuk mengetahui kemampuan
perusahaan membayar hutang jangka
pendek karena rasio ini menunjukkan
seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka
pendek dipenuhi oleh aktiva yang
diperkirakan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo
utang. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut :
Pengaruh current ratio terhadap
pertumbuhan laba adalah semakin tinggi
nilai current ratio maka laba bersih yang
dihasilkan perusahaan semakin rendah,
karena rasio lancar tinggi menunjukkan
adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak
baik terhadap profitabilitas perusahaan
(Nurvigia, 2010).
Quick Ratio
Quick ratio menurut Munawir
(2010:74) yaitu rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
hutangnya dengan tidak memperhitungkan
persediaan. Persediaan tidak digunakan
karena memerlukan waktu yang cukup
lama untuk dicairkan menjadi uang kas,
meskipun pada kenyataannya mungkin
persediaan lebih likuid daripada piutang.
66 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Kemampuan perusahaan dalam
pembayaran hutang lancar dengan aktiva
lancar tanpa persediaan akan
mempengaruhi pertimbangan calon
kreditur dalam pemberian kredit jangka
pendek kepada perusahaan. Kredit yang
diberikan oleh kreditur dapat memudahkan
aktivitas perusahaan, sehingga perusahaan
lebih mudah menghasilkan laba (Widhi,
2011).
Debt to Equity Ratio
Menurut Agus Sartono (2010:217)
debt to equity ratio adalah imbangan
antara utang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dengan utangnya. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Semakin tinggi debt to equity ratio
menunjukkan bahwa total hutang yang
tinggi dimana banyaknya dana kreditor
yang masuk sehingga dapat digunakan
untuk menghasilkan atau meningkatkan
laba. Dana tersebut dapat digunakan dalam
membantu proses produksi yang dapat
meningkatkan penjualan atau pendapatan
perusahaan (Oktanto dan Nuryatnoo,
2014).
Net Profit Margin
Menurut Hery (2015:235) net profit
margin merupakan rasio yang berguna
untuk mengukur besarnya persentasi laba
bersih atas penjualan bersih. Adapun
rumus untuk mencari net profit margin
Kasmir (2018:200) adalah :
Tingginya rasio ini akan
menyebabkan suatu perusahaan dianggap
memiliki kinerja yang baik, selain itu
meningkatnya net profit margin juga akan
menarik investor untuk menginvestasikan
modalnya karena semakin tinggi net profit
margin menandakan laba perusahaan
tersebut semakin besar.
Return on Equity
Pengertian Return on Equity
menurut Sartono (2012:124) yaitu
mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang tersedia bagi
pemegang saham perusahaan. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Modal yang digunakan secara
efektif dan efisien dapat meningkatkan
kepercayaan kepada para pemegang saham
terkait pembayaran deviden sehingga tidak
akan mengganggu perusahaan dalam
meningkatkan penjualan untuk
meningkatkan laba.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
yaitu jenis penelitian deskriptif dengan
pendekataan kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan
sub sektor F&B yang aktif terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu sejumlah
30 perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangan selama periode penelitian yaitu
2010 - 2019. Dari 30 tersebut, hanya
67 | Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010 – 2019
diambil 13 perusahaan yang digunakan
sebagai sampel penelitian dikarenakan
sebagian populasi tidak memenuhi kriteria
penentuan atau penarikan sampel. Teknik
penarikan sampel yang digunakan adalah
“Purposive Sampling” yaitu teknik
penarikan sampel bersumber pada kriteria
yang didetetapkan. Kriteria - kriteria yang
menjadi faktor penentu dalam sampel pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sub sektor F&B yang
terdaftar di BEI secara berturut-turut
dari tahun 2010 – 2019.
2. Perusahaan sub sektor F&B yang
menerbitkan data - data laporan
keuangan secara lengkap dan konsisten
mulai periode tahun 2010 – 2019.
3. Perusahaan sub sektor F&B telah
terdaftar di BEI tidak mengalami
delisting selama periode penelitian.
4. Perusahaan sub sektor F&B yang telah
terdaftar di BEI tidak menghasilkan
laba negatif selama periode penelitian
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder.
Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh dari laporan
tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan
sub sektor F&B yang terdaftar di BEI pada
periode 2010 - 2019.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Multikolinieritas
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
1
(Constant)
Curret Ratio
.149
6.722
Quick Ratio
.169
5.919
Debt to Equity Ratio
.790
1.265
Net Profit Margin
.241
4.148
Return on Equity
.278
3.595
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Berdasarkan tabel 1 diatas,
menunjukkan bahwa hasil pengujian
multikolinieritas untuk variabel CR, QR,
DER, NPM dan ROE memiliki nilai
tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Maka,
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
yang digunakan dalam penelitian ini
terbebas dari gejala multikolinieritas.
Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Model
R
R Square
Durbin-Watson
1
.927a
.860
1.068
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui
bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1.068.
Dengan demikian, maka -2 < dw (1.068) <
+2 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini tidak terjadi masalah
autokorelasi.
Heterokedastisitas
Gambar 1. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
68 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Berdasarkan gambar 1 terlihat titik-
titik tidak menyebar secara acak serta
membentuk pola tertentu. Hal ini berarti
telah terjadi heterokedastitsitas pada
model regresi yang akan digunakan dalam
pengujian hipotesis. Maka dari itu perlu
adanya perbaikan data dengan
transformasi logaritma natural (Ln).
Setelah dilakukannya transformasi data,
maka hasil pengujian kembali untuk data
yang bermasalah adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Setelah Transformasi Data
Model
Sig.
1
(Constant)
.000
X1
.865
X2
.710
X3
.173
X4
.678
X5
.612
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
bahwa data telah terdistribusi secara
normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikansi dari masing – masing variabel
berada diatas 5% atau 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heterokedastisitas.
Normalitas
Berdasarkan gambar 2 terlihat titik-
titik menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal Y. dengan
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
data yang diperoleh dalam penelitian ini
berdistribusi normal.
Gambar 2.Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4. Hasil Uji Analisis Regresi Linier
Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1
(Constant)
-2787.314
214.245
Curret Ratio
5.612
1.501
Quick Ratio
-.968
1.587
Debt to Equity
Ratio
1932.034
74.493
Net Profit
Margin
-16.643
21.180
Return on
Equity
-1.150
6.585
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba
Sumber: Data Diolah Oleh Peneliti
Berdasarkan tabel 4, diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
PL = - 2787,314 + 5,612CR – 0,968QR +
1932,034DER – 16,643NPM – 1,150ROE
Berdasarkan persamaan regresi
linier berganda diatas, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Nilai constant
Nilai constant dari persamaan regresi
sebesar -2787,314
69 | Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010 – 2019
b. Current Ratio (CR)
Nilai konstanta regresi untuk variabel
Current Ratio (CR) sebesar 5,612
menunjukkan bahwa apabila CR naik
1%, maka pertumbuhan laba akan
mengalami kenaikan sebesar 5,612%
dengan anggapan faktor lain konstan.
c. Quick Ratio (QR)
Nilai konstanta regresi untuk variabel
Quick Ratio (QR) sebesar -0,968
menunjukkan bahwa apabila QR naik
1%, maka pertumbuhan laba akan
mengalami penurunan sebesar 0,968%
dengan anggapan faktor lain konstan.
d. Debt To Equity Ratio (DER)
Nilai konstanta regresi untuk variabel
Debt To Equity Ratio (DER) sebesar
1932,034 menunjukkan bahwa apabila
DER naik 1%, maka pertumbuhan laba
akan mengalami kenaikan sebesar
1932,034% dengan anggapan faktor
lain konstan.
e. Net Profit Margin (NPM)
Nilai konstanta regresi untuk variabel
Net Profit Margin (NPM) sebesar -
16,643 menunjukkan bahwa apabila
NPM naik 1%, maka pertumbuhan laba
akan mengalami penurunan sebesar
16,643% dengan anggapan faktor lain
konstan.
f. Return On Equity (ROE)
Nilai konstanta regresi untuk variabel
Return On Equity (ROE) sebesar -1,150
menunjukkan bahwa apabila ROE naik
1%, maka pertumbuhan laba akan
mengalami penurunan sebesar 1,150%
dengan anggapan faktor lain konstan.
Koefisien Regresi (R2)
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 5 diatas, hasil
perhitungan R Square menunjukkan nilai
0,860. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar
86% pertumbuhan laba dipengaruhi oleh
variabel current ratio, quick ratio, debt to
equity ratio, net profit margin, dan return
on equity sedangkan sebesar 14% sisanya
dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang
tidak termasuk dalam penelitian ini.
Uji F
Tabel 6. Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F
1
Regres
sion
8.409E8
5
1.682E8
151.820
Residu
al
1.374E8
124
1107728.3
83
Total
9.782E8
129
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung
sebesar 151,820 > F tabel sebesar 2,29
dengan nilai signifikansi 0,000 yang
berarti nilai tersebut lebih kecil dari tingkat
nilai signifikansi yang digunakan sebesar
0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa
variabel dependen yang terdiri dari Current
Ratio, Quick Ratio, Debt To Equity Ratio,
Net Profit Margin, dan Return On Equity
secara bersama – sama berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Uji T
Tabel 7. Hasil Uji t
Model
T
Sig.
1
(Constant)
-13.010
.000
Curret Ratio
3.739
.000
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
.927a
.860
.854
1052.48676
70 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Quick Ratio
-.610
.543
Debt to Equity
Ratio
25.936
.000
Net Profit Margin
-.786
.433
Return on Equity
-.175
.862
Sumber: Data Diolah oleh Peneliti
Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan, diperoleh hasil uji sebagai
berikut :
Uji Parsial untuk Variabel Current
Ratio terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar
3,74 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai
signifikansi 0,00 yang berarti nilai tersebut
lebih kecil dari tingkat nilai signifikansi
yang digunakan yaitu sebesar 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Current
Ratio berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Uji Parsial untuk Variabel Quick
Ratio terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar -
0,61 < t tabel sebesar 1,97 dengan nilai
signifikansi 0,54 yang berarti nilai tersebut
lebih besar dari tingkat nilai signifikansi
yang digunakan sebesar 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Uji Parsial untuk Variabel Debt to
Equity Ratio terhadap Pertumbuhan
Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar
25,93 > t tabel sebesar 1,97 dengan nilai
signifikansi 0,00 yang berarti nilai tersebut
lebih besar dari tingkat nilai signifikansi
yang digunakan sebesar 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Uji Parsial untuk Variabel Net Profit
Margin terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar -
0,786 < t tabel sebesar 1,97 dengan nilai
signifikansi 0,433 yang berarti nilai
tersebut lebih besar dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Net
Profit Margin tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Uji Parsial untuk Variabel Return on
Equity terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar -
0,175 < t tabel sebesar 1,97 dengan nilai
signifikansi 0,862 yang berarti nilai
tersebut lebih besar dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Return
on Equity tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Pembahasan
Pengaruh Current Ratio terhadap
Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
sebesar 3,74 > t tabel sebesar 1,97 dengan
nilai signifikansi 0,00 yang berarti nilai
tersebut lebih kecil dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Current
Ratio berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
71 | Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010 – 2019
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Suyono dan
Marina (2020) menyatakan bahwa Current
Ratio berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Sedangkan menurut
Ulfinabella Risnawati Aryanto, Kartika
Hendra Titisari, dan Siti Nurlaela (2018)
yang menyatakan bahwa Current Ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
Pengaruh Quick Ratio terhadap
Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
sebesar -0,61 < t tabel sebesar 1,97 dengan
nilai signifikansi 0,54 yang berarti nilai
tersebut lebih besar dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Quick
Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Hasil penelitian ini didukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Marselia Purnama (2019) yang
menunjukkan bahwa Quick Ratio
mempunyai pengaruh negatif terhadap
pertumbuhan laba, artinya setiap kenaikan
Quick Ratio akan diikuti dengan
penurunan pertumbuhan laba. Hal ini
menunjukkan bahwa Quick Ratio tidak
signifikan dalam mempengaruhi
pertumbuhan laba perusahaan. Hal ini
diprediksi karena kas dan setara kas yang
menurun, biaya dibayar dimuka yang
sering meningkat jumlahnya, dan piutang
yang tidak tertagih sehingga perusahaan
tidak mampu membayar utang lancarnya.
Hasil yang sama ditunjukkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Kharisma
Aulia Dianitha, Endang Masitoh, dan
Purnama Siddi (2020) yang menyatakan
bahwa Quick Ratio tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan laba.
Pengaruh Debt to Equity Ratio
terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
sebesar 25,94 > t tabel sebesar 1,97 dengan
nilai signifikansi 0,00 yang berarti nilai
tersebut lebih kecil dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Debt to
Equity Ratio berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Hasil penelitian ini tidak didukung
penelitian yang dilakukan oleh Ulfinabella
Risnawati Aryanto, Kartika Hendra Titisari,
dan Siti Nurlaela (2018), Gischanovelia
Makiwan (2018), dan Marselia Purnama
(2019) yang menunjukkan bahwa Debt to
Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif
terhadap pertumbuhan laba, artinya setiap
kenaikan Debt to Equity Ratio akan diikuti
dengan penurunan pertumbuhan laba. Hal
ini menunjukkan bahwa Debt to Equity
Ratio tidak signifikan dalam
mempengaruhi pertumbuhan laba
perusahaan karena modal yang dimiliki
perusahaan lebih kecil dari pada kewajiban
perusahaan atau perusahaan lebih banyak
menggunakan dana dari pihak luar (utang)
untuk modal kerja atau operasional
perusahaan. Perusahaan mendapatkan
bunga dari utang tersebut dan harus
dibayar sehingga perusahaan mengalami
penurunan laba atau bahkan mengalami
kerugian.
Pengaruh Net Profit Margin terhadap
Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
sebesar 0,79 < t tabel sebesar 1,97 dengan
nilai signifikansi 0,43 yang berarti nilai
tersebut lebih besar dari tingkat nilai
72 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Net
Profit Margin tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Hasil penelitian ini sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kharisma Aulia Dianitha, Endang Masitoh,
dan Purnama Siddi (2020) yang
menunjukkan bahwa Net Profit Margin
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
laba. Artinya jika Net Profit Margin
mengalami kenaikan, maka pertumbuhan
laba tidak mengalami kenaikan. Namun,
hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ulfinabella
Risnawati Aryanto, Kartika Hendra Titisari,
Siti Nurlaela (2018), Anggi Maharani dan
Mukarim (2018), Marselia Purnama (2019)
dan Suyono dan Marina (2020) yang
menunjukkan bahwa Net Profit Margin
mempunyai pengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba, artinya setiap kenaikan
Net Profit Margin akan diikuti dengan
peningkatan pertumbuhan laba. Hal ini
menunjukkan bahwa Net Profit Margin
mampu mempengaruhi pertumbuhan laba
perusahaan karena hasil total penjualan
yang tinggi dan biaya operasional
perusahaan yang dapat dikendalikan
dengan benar dan tepat sehingga
mempengaruhi pertumbuhan laba bersih
perusahaan.
Pengaruh Return on Equity terhadap
Pertumbuhan Laba
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung
sebesar -0,18 < t tabel sebesar 1,97 dengan
nilai signifikansi 0,86 yang berarti nilai
tersebut lebih besar dari tingkat nilai
signifikansi yang digunakan sebesar 0,05.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Return
on Equity tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Ulfinabella Risnawati Aryanto, Kartika
Hendra Titisari, Siti Nurlaela (2018), Anggi
Maharani dan Mukarim (2018) yang
menyatakan bahwa Return on Equity
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Hal ini disebabkan oleh
sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh
pihak perusahaan tidak tepat sehingga
seluruh aktiva tidak digunakan secara
efisien maka laba yang diperoleh tidak
maksimal. Selain itu, modal yang dimiliki
pun digunakan untuk menutupi hutang
yang dimiliki. (Soehardi & Untari, 2020).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Secara parsial current ratio
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
2. Secara parsial quick ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
3. Secara parsial debt to equity ratio
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
4. Secara parsial net profit margin tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
5. Secara parsial return on equity tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
6. Secara simultan penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh
73 | Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Sub Sektor Food and
Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2010 – 2019
signifikan antara current ratio, quick
ratio, debt to equity ratio, net profit
margin, dan return on equity terhadap
pertumbuhan laba Perusahaan Sub
Sektor F&B yang terdaftar di BEI
periode tahun 2010 – 2019.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Bagi calon investor yang akan
melakukan investasi di suatu
perusahaan hendaknya melihat terlebih
dahulu kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Para investor dapat
melakukan analisis terhadap rasio
keuangan perusahaan sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai
kondisi perusahaan sebelum
mengambil keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan yang diteliti,
hendaknya lebih memperhatikan
pertumbuhan laba pada perusahaan
dengan melihat faktor – faktor yang
diperkirakan dapat mempengaruuhi
pertumbuhan laba, sehingga laba yang
diperoleh maksimal.
Bagi penelitian selanjutnya,
disarankan menggunakan sampel yang
tidak hanya terbatas pada sub sektor
tertentu. Disarankan kepada peneliti
selanjutnya untuk menambah rasio
keuangan yang dapat mempegaruhi
pertumbuhan laba sehingga dapat
memperkuat penelitian.
Daftar Pustaka
Ahmad Rodoni, H. A. (2014). Manajemen
keuangan modern. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Dewi Utari, A. P. (2014). Manajemen
Keuangan : Kajian Praktek Dan
Teori Dalam Mengelola Keuangan
Organisasi Perusahaan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Harahap, S. S. (2015). Analisis Kritis atas
Laporan Keuangan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada, .
Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: CAPS (Center
forAcademic Publishing Service).
Kasmir. (2018). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Munawir. (2010). Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munawir. (2016). Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta.
Sartono, A. (2012). Manajemen Keuangan
Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Sawir, A. (2015). Analisa Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
keauangan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Soehardi, S., & Untari, D. T. (2020). The
Effect of Covid-19 Pandemic on
Hotel Employees, Hotel Occopancy
Rates and Hotel Tax Income in
Jakarta, Indonesia. Systematic
Reviews in Pharmacy, 11(12), 964–
972.
https://doi.org/10.31838/srp.2020.
5.138
Sudana, I. M. (2015). Manajemen
Keuangan Perusahaan (kedua ed.).
Jakarta: Erlangga.
Widhi, M. S. (2011). Analisis Kemampuan
Rasio-Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba.
Semarang: Fakultas Ekonomi
Universitas Diponogoro.
Janiman. (2018). Pengaruh Debt To Asset
Ratio, Price Earnings Ratio, Dan
Arus Kas Operasi Terhadap
Pertumbuhan Laba (Studi Kasus
Pada Perusahaan Sub Sektor
74 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 – 1358, E – ISSN 2684 – 7000
Perdagangan Besar Barang Produksi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013 – 2017).
Syntax Literate, Vol. 3, No. 11
November 2018, 108-119.
Kharisma Aulia Dianitha, E. M. (2020).
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Makanan Dan Minuman
Di BEI. Berkala Akuntansi dan
Keuangan Indonesia p-ISSN: 2459-
9581; e-ISSN 2460-4496, 14-30.
Mahaputra, I. N. (2012). Pengaruh Raio -
Rasio Keuangan Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di BEI. AUDI Jurnal
Akuntansi & Bisnis, 243 - 254.
Makiwan, G. (2018). Analisis Rasio
Leverage untuk Memprediksi
Pertumbuhan Laba Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-
2015. Hasanuddin Student Journal
Vol. 2 No. (1): 189-202, Juni 2018 P-
ISSN: 2579-7859, E-ISSN: 2579-
7867, 189-202.
Marina, S. d. (2020). Analysis Of The Effect
Of Financial Ratios On Profit
Growth Of Mining Companies Listed
On Indonesia Stock Exchange 2013-
2017. Bilancia: Jurnal Ilmiah
Akuntansi Vol. 4 No. 1, Maret 2020
e-ISSN: 2685-5607, 1-10.
Mukaram, A. M. (2018). Pengaruh ROA,
ROE, dan NPM Terhadap
Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Riset Bisnis
dan Investasi Vol. 4, No. 1, April
2018 ISSN 2460-8211, 25-17.
Nuryatno, O. d. (2014). Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Perubahan
Laba Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) 2008 - 2011. 60 -
77.
Purnama, M. (2019). Pengaruh Qr, Der,
Npm, Ito Terhadap Pertumbuhan
Laba Pada Perusahaan Keramik,
Porselen Dan Kaca Tahun 2008-
2017. Goodwill Volume 1 Nomor 2
Oktober 2019 ISSN 2684-8805
(Online), 119-129.
Ulfinabella Risnawati Aryanto, K. H.
(2018). Pengaruh Likuiditas,
Leverage, Profitabilitas, dan
Aktivitas terhadap Pertumbuhan
Laba (Studi Empiris : Perusahaan
Food And Beverages yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode
2011-2015). Seminar Nasional
IENACO - 2018 ISSN 2337-4349,
625-631.
https://www.idx.co.id/perusahaan-
tercatat/laporan-keuangan-dan-
tahunan/.(n.d.). Retrieved from
https://www.idx.co.id/. Diakses
tanggal 28 November 2020 pukul
07.30
https://www.invesnesia.com/perusahaan-
makanan-dan-minuman-di-
bei.(n.d.). Retrieved from
https://www.invesnesia.com.
Diakses tanggal 28 November 2020
pukul 10.00
https://www.idnfinancials.com//. (n.d.).
Diakses tanggal 12 Februari 2021
pukul 19.00