ArticlePDF Available

PENGARUH EVA DAN MVA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN IDX30 DI BEI

Authors:

Abstract and Figures

Latar belakang investor menginvestasikan hartanya di pasar modal ialah untuk mendapatkan pundi-pundi keuntungan. Dalam konteks investasi, tinkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Sedangkan pendapatan yang diharapkan oleh investor (return) ialah deviden dan capital gain. Deviden berfungsi untuk mengukur jumlah deviden per lembar saham terhadap harga saham dalam bentuk presentase sehingga semakin tinggi Devidend Yield, maka investor akan semakin tertarik untuk membeli saham tersebut karena untung.Analisis yang sering digunakan oleh perusahaan dalam pengukuran kinerjanya adalah analisis rasio keuangan. Meskipun analisis rasio keuangan digunakan oleh investor Sebagai alat ukur konvensional, kekurangan utama dari analisis rasio ini adalah mengabaikan biaya modal, maka dari itu sulit untuk mengetahui apakah perusahaan berhasil menciptakan nilai sebuah perusahaan di mata investor atau tidak. Maka dari itu, konsep Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) digunakan sebagai metode pengukuran kinerja keuangan dan pasar untuk mengatasi kekurangan dari rasio keuangan yang biasanya dipakai oleh investor.Penelitian menggunakan metode kuantitatif, data sekunder yang diperoleh dari website BEIyaitu data keuangan perusahaan yang tergabung di IDX30 yang listing di BEI periode 2016-2018. Metode analisis data menggunakan Uji asumsi klasik. Metode uji hipotesis menggunakan regresi linear berganda. Populasi yang digunakan yaitu keseluruh perusahaan yang tergabung di IDX30, sedangkan sampel yang diambil diperoleh 12 perusahaan periode 2016-2018.Berdasarkan hasil penelitian, EVA menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return Saham, Sedangkan MVA menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham. Dari hasil Uji F menunjukkan bahwa kedua variabel (EVA dan MVA) menunjukkan pengaruh secara simultan terhadap Return Saham
Content may be subject to copyright.
Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara
PENGARUH EVA DAN MVA TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN TERGABUNG
IDX30 DI BEI
Andi Raharjo1, Rusdi Hidayat N2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur 1,2
andiraharjo04@gmail.com1; rusdi_hidayat.adbis@upnjatim.ac.id2
ABSTRAK
Latar belakang investor menginvestasikan hartanya di pasar modal ialah untuk
mendapatkan pundi-pundi keuntungan. Dalam konteks investasi, tinkat keuntungan
investasi disebut sebagai return. Sedangkan pendapatan yang diharapkan oleh investor
(return) ialah deviden dan capital gain. Deviden berfungsi untuk mengukur jumlah
deviden per lembar saham terhadap harga saham dalam bentuk presentase sehingga
semakin tinggi Devidend Yield, maka investor akan semakin tertarik untuk membeli
saham tersebut karena untung. Analisis yang sering digunakan oleh perusahaan dalam
pengukuran kinerjanya adalah analisis rasio keuangan. Meskipun analisis rasio
keuangan digunakan oleh investor Sebagai alat ukur konvensional, kekurangan utama
dari analisis rasio ini adalah mengabaikan biaya modal, maka dari itu sulit untuk
mengetahui apakah perusahaan berhasil menciptakan nilai sebuah perusahaan di mata
investor atau tidak. Maka dari itu, konsep Economic Value Added (EVA) dan Market
Value Added (MVA) digunakan sebagai metode pengukuran kinerja keuangan dan pasar
untuk mengatasi kekurangan dari rasio keuangan yang biasanya dipakai oleh investor.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif, data sekunder yang diperoleh dari website
BEIyaitu data keuangan perusahaan yang tergabung di IDX30 yang listing di BEI
periode 2016-2018. Metode analisis data menggunakan Uji asumsi klasik. Metode uji
hipotesis menggunakan regresi linear berganda. Populasi yang digunakan yaitu
keseluruh perusahaan yang tergabung di IDX30, sedangkan sampel yang diambil
diperoleh 12 perusahaan periode 2016-2018. Berdasarkan hasil penelitian, EVA
menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return Saham,
Sedangkan MVA menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham.
Dari hasil Uji F menunjukkan bahwa kedua variabel (EVA dan MVA) menunjukkan
pengaruh secara simultan terhadap Return Saham
Kata Kunci : EVA, MVA, Return Saham
Abstract
The background of investors investing their assets in the capital market is to get coffers
of profits. In the context of investment, the rate of return on investment is referred to as
return. Meanwhile, the income expected by investors (return) is dividends and capital
gains. Dividend serves to measure the amount of dividend per share against the share
price in the form of a percentage so that the higher the Devidend Yield, the more
interested investors will be to buy these shares because of profits. The analysis that is
often used by companies in measuring their performance is financial ratio analysis.
Although financial ratio analysis is used by investors as a conventional measuring
tool, the main drawback of this ratio analysis is that it ignores the cost of capital,
therefore it is difficult to know whether the company has succeeded in creating a
company's value in the eyes of investors or not. Therefore, the concept of Economic
170 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 1358, E ISSN 2684 7000
Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA) is used as a method of measuring
financial and market performance to overcome the shortcomings of financial ratios
that are usually used by investors. This research uses quantitative methods, secondary
data obtained from the IDX website, namely the financial data of companies
incorporated in IDX30 which are listed on the IDX for the 2016-2018 period. The data
analysis method used the classical assumption test. Hypothesis testing method uses
multiple linear regression. The population used is all companies that are members of
the IDX30, while the samples taken were obtained from 12 companies for the 2016-
2018 period. Based on the research results, EVA shows a negative and insignificant
effect on Stock Returns, while MVA shows a positive and significant effect on Stock
Returns. From the results of the F test shows that the two variables (EVA and MVA)
show a simultaneous influence on Stock Return.
Keywords: Economic Value Added, Market Value Added, Stock Return
Diterima: 30 Maret 2021; Direvisi: 6 April 2021; Diterbitkan: 1 April 2021
PENDAHULUAN
Latar belakang investor
menginvestasikan hartanya di pasar modal
ialah untuk mendapatkan pundi-pundi
keuntungan. Dalam konteks investasi,
tinkat keuntungan investasi disebut sebagai
return. Sedangkan pendapatan yang
diharapkan oleh investor (return) ialah
deviden dan capital gain. Deviden
(Devidend yield) berfungsi untuk
mengukur jumlah deviden per lembar
saham terhadap harga saham dalam bentuk
presentase sehingga semakin tinggi
Devidend Yield, maka investor akan
semakin tertarik untuk membeli saham
tersebut karena untung.
Pasar modal (capital market)
merupakan pasar dimana individu,
pemerintah, dan perusahaan tidak dapat
dengan segera mentransfer uang untuk
kebutuhan individu, pemerintah dan
perusahaan. Perusahaan membutuhkan
keuangan dalam jangka waktu yang pendek
misalnya untuk membel bahan baku untuk
produksi atau sedang menunggu untuk
dibayar oleh pelanggan atau masih harus
tetap membayar karyawan. Dengan
demikian sebagian besar mereka akan
melakukan peminjaman bank (Rusdi
Hidayat, 2017:171)
Analisis yang sering digunakan oleh
perusahaan dalam pengukuran kinerjanya
adalah analisis rasio keuangan. Meskipun
analisis rasio keuangan digunakan oleh
investor Sebagai alat ukur konvensional,
kekurangan utama dari analisis rasio ini
adalah mengabaikan biaya modal. Sehingga
konsep Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) dapat
digunakan untuk menilai kinerja keuangan
dan pasar yang merupakan kelemahan
rasio keuangan berdasarkan nilai yang
dimiliki perusahaan.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 30
perusahaan yang terdaftar di IDX30. Dari
30 perusahaan tersebut kemudian hanya 12
perusahaan yang dijadikan sebagai objek
penelitian tentang faktor fundamental yang
dapat mempengaruhi return saham di
perusahaan tersebut, yaitu konsep investasi
yang terdiri dari EVA dan MVA. Konsep
investasi ini memberikan tolak ukur kinerja
sebuah perusahaan serta kondisi keuangan
perusahaan yang mana tidak bisa
dipecahkan oleh rasio keuangan.
Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari website Bursa Efek
Indonesia, alasan penulis memilih IDX30
daripada LQ45 adalah aslinya pengertian
antara keduanya sama, akan tetapi IDX30
171 | Pengaruh EVA Dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tergabung IDX30 Di BEI
lebih mengkerucut dalam hal perusahaan
yang memiliki tingkat likuiditas yang lebih
tinggi (top) sehingga penulis berusaha
membuktikan apakah perusahaan yang
tergabung di Indeks IDX30 memiliki nilai
dan cocok untuk digunakan ladang
investasi.
LANDASAN TEORI
Manajemen Keuangan
Menurut James C.Van Horne
dikutip dari buku Kasmir (2015:5),
mendefinisikan manajemen keuangan
adalah segala aktifitas yang berhubungan
dengan perolehan, pendanaan, dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh. Dari definisi tersebut dapat
diartikan bahwa kegiatan manajemen
keuangan adalah berkutat disekitar:
1. Bagaimana memperoleh dana untuk
membiayai usahanya.
2. Bagaimana mengelola dana tersebut
sehingga tujuan perusahaan tercapai.
3. Bagaimana perusahaan mengelola
aset yang dimiliki secara efisien dan efektif.
Menurut Brigham, manajemen
keuangan adalah seni (art) dan ilmu
(science), untuk me-manage uang, yang
meliputi proses, institusi/lembaga, pasar,
dan instrumen yang terlibat dengan
masalah transfer uang diantara individu,
bisnis, dan pemerintah. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pengelolaan keuangan berkaitan erat
dengan pengelolaan keuangan perusahaan,
termasuk kelembagaan yang berkaitan erat
dengan sumber dana, investasi keuangan
perusahaan dan instrumen keuangan.
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2015:7) dalam
pengertian yang sederhana, laporan
keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Tujuan laporan keuangan
yang dapat menunjukkan status keuangan
perusahaan saat ini adalah statusnya saat
ini. Status perusahaan saat ini adalah
status keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu (untuk neraca) dan periode
tertentu (untuk laporan laba rugi). Laporan
keuangan menggambarkan prospek
keuangan perusahaan selama periode
waktu tertentu. (Soehardi et al., 2020)
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2013:66), analisis
laporan keuangan merupakan kegiatan
yang dilakukan setelah laporan keuangan
disusun berdasarkan data yang relevan,
serta dilakukan dengan prosedur akuntansi
dan penilaian yang benar, akan terlihat
kondisi keuangan perusahaan yang
sesungguhnya.
Secara umum, analisis laporan
keuangan perusahaan pada dasarnya untuk
menghitung rasio untuk mengevaluasi
status keuangan untuk membantu
mengevaluasi status keuangan perusahaan
saat ini dan masa lalu serta hasil operasi.
Tujuannya adalah untuk menentukan
perkiraan dan prakiraan yang paling
mungkin tentang hal-hal berikut: Kondisi
dan kinerja, serta masa depan.
Saham
Saham sekuritas surat berharga yang
yang mewakili kepemilikan dalam sebuah
perusahaan dan memiliki klaim pada
bagian dari asset perusahaan dan laba per
saham (Guinan, 2010: 341).
Saham adalah tanda bukti
penyertaan kepemilikan modal/ dana pada
suatu perusahaan. kertas yang tercantum
dengan jelas nilai nominal, nama
172 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 1358, E ISSN 2684 7000
perusahaan dan diikuti dengan hak dan
kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya (Fahmi, 2012: 81)
Return Saham
Hartono (2010) menyatakan bahwa
“Return merupakan hasil yang di peroleh
dari investasi”, Pengembalian dapat berupa
pengembalian yang direalisasikan
(realized) atau pengembalian yang
diharapkan (expected). Pengembalian yang
direalisasikan dihitung berdasarkan data
historis. Menyadari manfaat menjadi
sangat penting karena dapat dijadikan
sebagai tolak ukur kinerja perusahaan.
Return yang diharapkan merupakan return
yang diharapkan investor dimasa yang
akan datang, sehingga ekspektasi return
tersebut belum terjadi. Oleh karena itu,
return adalah pendapatan investasi
perusahaan yang dicatatkan di pasar modal
oleh investor dalam bentuk deviden atau
capital gain and loss (berdasarkan harga
saham).
Economic Value Added (EVA)
Menurut Wijaya dan Tjun (2009),
“Economic Value Added adalah indikator
internal yang mengukur kekayaan
pemegang saham suatu perusahaan dalam
jangka waktu tertentu. EVA mengukur
seberapa efisien perusahaan menggunakan
modalnya untuk menciptakan nilai tambah
ekonomis. Nilai tambah ekonomis tercipta
jika perusahaan menghasilkan return on
total capital yang melebihi cost of capital”.
Lebih jelasnya laba operasi bersih setelah
pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal yang
digunakan untuk modal. Disarankan agar
NOPAT disesuaikan untuk mencerminkan
metode kas daripada basis akrual untuk
mencerminkan kinerja perusahaan.
Market Value Added (MVA)
Menurut Brigham & Houston
(2010), Market Value Added (MVA) adalah
selisih antara nilai pasar atas sebuah modal
suatu perusahaan dengan nilai buku seperti
disajikan dalam neraca. Lebih jelasnya nilai
pasar (total market value) dari semua
saham dan obligasi perusahaan, yang
artinya jika semua saham dan obligasinya
dijual ke pasar keuangan, berapa
pendapatan yang akan didapat investor
dikurangi total modal investasi (dalam
ekuitas).
IDX30
IDX30 merupakan indeks yang
mengukur kinerja harga 30 saham dengan
likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar,
dan fundamental perusahaan yang baik.
Dalam proses ini, 45 jenis saham
paling likuid (LQ-45) disaring dari IHSG,
kemudian disaring lagi 30 jenis saham dari
45 jenis saham tersebut yang disebut IDX-
30. Oleh karena itu, anggota saham yang
menjadi anggota IDX30 juga merupakan
anggota LQ-45.
Walaupun secara definisi, salah satu
kriterianya adalah saham berfundamental
baik, dari pengamatan dan praktek,
kelihatannya porsi likuiditas dan
kapitalisasi pasar lebih banyak menjadi
faktor utama.
Yang dimaksud dengan likuiditas
adalah transaksi jual beli di pasar reguler.
Likuiditas yang tinggi artinya saham
tersebut sangat aktif ditransaksikan.
Didukung dengan kapitalisasi (ukuran
perusahaan) yang besar, anggota saham
dalam IDX-30 dan LQ-45 biasanya juga
merupakan saham yang banyak
ditransaksikan oleh investor asing.
Kerangka Berpikir
173 | Pengaruh EVA Dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tergabung IDX30 Di BEI
EVA
(X1)
MVA
(X2)
Return Saham
(Y)
Hipotesis
1. Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) secara
simultan berpengaruh terhadap Return
saham pada perusahaan tergabung di
IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) secara
Parsial berpengaruh terhadap Return
saham pada perusahaan tergabung di
IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
3. EVA dan MVA secara Simultan tidak
berpengaruh terhadap Return saham
pada perusahaan tergabung di IDX30
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) secara
Parsial tidak berpengaruh terhadap
Return saham pada perusahaan
tergabung di IDX30 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menganalisa data
sekunder. Penelitian kuantitatif adalah
sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2013:14).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini dalah
seluruh peruahaan yang tergabung di
IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) yang berjumlah tiga puluh
(30) perusahaan sedangkan metode
penarikan sampel menggunakan metode
non-probability sampling yaitu purposive
sampling. Sehingga terdapat populasi yang
tidak memenuhi kriteria, maka tidak bisa
dijadikan objek penelitian. Dari 30
Perusahaan yang terdaftar, terpilih 12
perusahaan yang memenuhi kriteria bagi
peneliti sebagai objek penelitian periode
2016-2018. Sehingga total terdapat 36
sampel hasil dari 12 perusahaan dikali 3
tahun (periode 2016-2018).
Tabel 1. Daftar Perusahaan yang dijadikan sampel
No
Nama Perusahaan
1
Adaro Energy Tbk.
2
Bumi Serpong Damai Tbk.
3
Gudang Garam Tbk.
4
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
5
Indofood Sukses Makmur Tbk.
6
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
7
7
Kalbe Farma Tbk.
8
Matahari Departement Store Tbk.
9
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
10
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
11
Unilever Indonesia Tbk.
12
Waskita Karya (Persero) Tbk.
(Sumber: www.idx.com)
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi yaitu mengkopi,
mencatat, mempelajari dan menganalisis
Financial Data and Ratio dari Bursa Efek
Indonesia yang terdiri dari Laporan Neraca
174 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 1358, E ISSN 2684 7000
dan Laporan Laba Rugi Perusahaan IDX30
pada periode 31 Desember 2016 sampai
dengan 31 Desember 2018 (tiga tahun).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Asumsi Klasik
Digunakan untuk menguji apakah
model regresi layak digunakan dalam
penelitian ini. Tujuan utama penggunaan
pengujian hipotesis klasik adalah untuk
mendapatkan koefisien regresi linier dan
tidak bias terbaik (BLUE : Best Linier
Unbiased Estimator).
Suatu model dikatakan BLUE, bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tidak boleh ada multikolinieritas.
b. Tidak boleh ada heterokedastisitas.
c. Tidak boleh ada autokorelasi.
Jika salah satu asumsi dasar
tersebut dilanggar maka persamaan regresi
yang diperoleh tidak lagi BLUE, sehingga
keputusan yang lolos uji f dan uji t akan
bias.
Uji Multikolinearitas
Identifikasi secara statistik ada atau
tidaknya gejala Multikolinieritas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji
efisiensi korelasi (r). Jika koefisien korelasi
cukup tinggi, yaitu di atas 0.90, maka
diduga terjadi multikolinearitas dalam
model. Sebaliknya, jika koefisien relatif
rendah maka diduga model tidak terjadi
multikolinearitas.
Tabel 2. Tabel multikolinearitas
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Dari tabel diatas menunjukan bahwa
hasil pengujian multikolinieritas melalui r,
diperoleh hasil nilai r untuk variabel EVA
(X1) dan MVA (X2) tidak ada yang lebih
besar dari 0,9 sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi ini tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan
untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan
varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain.
Gambar 1. Grafik Heterokedastisitas
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Pada penelitian ini setelah dilakukan
uji heterokodestisitas, maka hasilnya
menunjukan berupa grafik yang terlihat
tidak membentuk pola tertentu. Hal
tersebut menunjukan bahwa hasil
penelitian tidak terjadi gejala
heterokodestisitas sehingga model regresi
yang digunakan layak dipakai.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi linier ada kolerasi antara data
pengamatan atau tidak. Untuk mendeteksi
gejala autokorelasi dapat menggunakan uji
Durbin-Watson.
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi D-W
(Sumber: Olah data Eviews 9)
175 | Pengaruh EVA Dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tergabung IDX30 Di BEI
Dari hasil output di atas didapat
nilai DW yang dihasilkan dari model
regresi adalah 2.574. Dengan demikian,
membuktikan bahwa tidak terjadi
autokorelasi karena menurut tabel Durbin-
Watson memiliki dU sebesar 1.584 dan dL
sebesar 1.354 . Sehingga dU < dW = 1.584
<2.574 membuktikan tidak adanya
autokorelasi.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel beas keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Kenormalan suatu data dapat dilihat
dengan analisis grafik dan uji statistik.
Namun dalam penelitian ini lebih
ditekankan untuk menguji dengan uji
statistik. Uji statistik yang dilakukan adalah
dengan uji Jarque-Bera (JB). Akan tetapi
data yang digunakan adalah data acak
maka harus dilakukan pembobotan agar
data distribusi normal.
Gambar 2. Diagram Normalitas
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Dari gambar tersebut, nilai
probability sebesar 0.18 > 0.05 sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa data
memiliki distribusi normal.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4. Hasil Uji Analisis Regresi
Linear Berganda
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Dari hasil perhitungan diatas, maka
persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Y = α + β1 X1+ β2 X2 + e
Y = -0.431 + (-2.391289 EVA) +
6.347622 MVA + e
Hasil perhitungan statistik
menunjukan bahwa variabel yang
mempunyai parameter koefisien bertanda
negatif. Secara matematis tanda negatif
berarti setiap perubahan salah satu variabel
bebas akan mengakibatkan perubahan
variabel tidak bebas dengan arah yang
berlawanan apabila variabel lainnya
dianggap konstan. Sehingga dari
persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Konstan α sebesar -0.431 artinya jika
variabel Economic Value Added (EVA),
dan Market Value Added (MVA)
masing- masing memiliki nilai konstan
(tetap), maka kenaikan 1 satuan akan
mengurangi Return saham perusahaan
yan tergabung di IDX30 di Bursa Efek
Indonesia sebesar -0.431.
2. Koefisien regresi Economic Value
Added (X1) sebesar -2.391289
menunjukan bahwa ketika Economic
Value Added (X1) meningkat sebesar 1
satuan, maka akan mengurangi Return
Saham sebesar -2.391289. Dengan
anggapan variabel bebas lainnya
konstan.
3. Koefisien regresi Market Value Added
(X2) sebesar 6.347622 menunjukan
bahwa ketika Market Value Added (X2)
176 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 1358, E ISSN 2684 7000
meningkat sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan Return Saham sebesar
6.347622. Dengan anggapan variabel
bebas lainnya konstan.
Uji Hipotesis
Uji F (Simultan)
Digunakan untuk mengetahui
pengaruh dari semua variabel bebas
terhadap variabel terikat secara simultan
atau bersama.
Tabel 5. Hasil Uji F
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Menentukan level of signifikan (a)
dengan rumus Df = k; n k dimana tarif
signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan
(df) 2:34, sehingga Ftabel = 3,28.
Dari hasil pengolahan data
menggambarkan Eviews 9, dapat diketahui
bahwa Fhitung sebesar 8.309.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan
bahwa nilai Fhitung (8,309) > Ftabel (3,28)
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal
ini berarti variabel EVA (X1), dan MVA
(X2) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh simultan terhadap return saham
(Y) perusahaan yang tergabung di IDX30
yang terdaftar di BEI.
Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji
pengaruh variabel-variabel bebas secara
parsial terhadap variabel terikat dengan
pengujian secara mandiri.
Tabel 6. Hasil Uji t
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Menentukan level of significant (α)
dengan rumus Df = n k 1, dimana taraf
signifikan 0,05 ; 2 = 0,025 (uji dua sisi)
dengan derajat kebebasan (df) 33, sehingga
diperoleh ttabel = 2.034
Uji Parsial Variabel EVA
-ttabel = -2.034 thitung = - 0.134 ttabel =
2.034
Gambar 3. Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan
H0 Uji t Variabel EVA
Berdasakan kurva diatas
menunjukan bahwa nilai -ttabel (-2.034) ≤
thitung (-0.134) ttabel (2.034) , maka H0
diterima dan H1 ditolak, berarti variabel
EVA (X1) secara parsial tidak memiliki
pengaruh terhadap Return Saham (Y) pada
perusahaan yang tergabung di IDX30 di
BEI.
Uji Parsial Variabel MVA
-ttabel = -2.034 thitung = 4.679 ttabel= 2.034
Gambar 4. Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan
H0 Uji t Variabel MVA
Berdasakan kurva diatas
menunjukan bahwa nilai thitung (4.679)
ttabel (2.034) maka H0 ditolak dan H1
diterima, berarti variabel MVA (X2) secara
parsial memiliki pengaruh terhadap Return
Saham (Y) pada perusahaan yang
tergabung di IDX30 di BEI.
177 | Pengaruh EVA Dan MVA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Tergabung IDX30 Di BEI
Koefisien Determinasi
Tabel 7. Tabel R2
(Sumber: Olah data Eviews 9)
Nilai koefisien determinasi atau R2
digunakan untuk mengukur seberapa besar
persentase variabel bebas yang digunakan
dalam model dapat mempengaruhi variabel
terikat (Y) yaitu Return Saham. Dari hasil
analisis linier berganda diperoleh nilai R2 =
0,8307 yang berarti bahwa sebesar 83,07%
Return saham dapat dipengaruhi oleh
variabel Economic Value Added (X1), dan
Market Value Added (X2). Sedangkan
sisanya 16,93% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukan dalam model
penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel EVA (X1) dan MVA (X2) secara
bersama (simultan) mempunyai
pengaruh terhadap Return saham (Y)
perusahaan yang tergabung di IDX30
di BEI.
2. Hasil analisis pengujian secara parsial
dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Economic Value Added (EVA)
berpengaruh negatif serta tidak
signifikan terhadap Return Saham
pada perusahaan yang tergabung di
IDX30 yang terdaftar di BEI.
b. Market Value Added (MVA)
berpengaruh positif serta signifikan
terhadap Return Saham pada
perusahaan yang tergabung di
IDX30 yang terdaftar di BEI.
Saran
1. Bagi calon investor yang akan
berinvestasi dapat mempertimbangkan
aspek kedua variabel ini (EVA dan
MVA) akan tetapi dapat lebih condong
ke MVA karena memiliki hasil
pengaruh positif serta signifikan
terhadap Return Saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya
disarankan untuk melakukan kajian
lebih lanjut tentang rasio profitabilitas
maupun rasio keuangan yang lain
sebagai tambahan untuk variabel bebas
lainnya seperti ROA, ROE, EPS, dll.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya
menambah periode penelitian yang
akan digunakan, sehingga akan mampu
diperoleh hasil yang lebih baik
mengenai Return saham di BEI
Daftar Pustaka
Ansori. (2015). Pengaruh Economic Value
Added Dan Market Value Added
Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Program Studi Manajemen,Universitas
Negeri Yogyakarta 2015
Eugene F. Brigham dan Houston. (2010).
Fundamental of Financial
Management: Dasar Dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat
Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Pasar
Modal. Bandung : CV. Alfabeta
Febby Ferinda. (2019). Pengaruh
Economic Value Added Dan Market
Value Added Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index Periode 2015-
2017. Program Studi Perbankan
Syariah, Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung 2019.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis
178 | Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, Volume 3 No 1, April 2021. ISSN 1858 1358, E ISSN 2684 7000
Multivariate Dengan Program: IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi. Cetakan
VII. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul. (2015). Manajemen
Keuangan Bisnis : Konsep dan
Aplikasinya. Jakarta : Mitra Wacana
Media
Hartono. (2010). Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE,
Edisi Keenam.
Hidayat, Rusdi. (2017). Pasar Keuangan
Internasional. Surabaya: Zifatama
Jawara
Kartini, Gatot Hermawan, “ Economic
Value Added dan Market Value Added
terhadap Return saham pada
Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI 2005-2006”, (Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.
3 September 2008), Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
Kasmir. (2013). Analisis Laporan
Keuangan. Rajawali Pers : Jakarta.
Luke Suciyati Amna (Jurnal Akuntansi &
Keuangan: Vol. 11,No. 1, Maret 2020,
ISSN: 2087-2054), dengan judul
“Pengaruh Economic Value Added
(Eva) Dan Market Value Added (Mva)
Terhadap Return Saham”.
Rudianto. (2006). Akutansi Manajemen.
Jakarta: PT. Gramedia
Samsul, Mohammad. (2006). Pasar modal
dan Manajemen Portofolio, Jakarta:
Erlangga
Soehardi, S., Permatasari, D. A., & Sihite, J.
(2020). Pengaruh Pandemik Covid-19
Terhadap Pendapatan Tempat Wisata
dan Kinerja Karyawan Pariwisata di
Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah, 1(1), 1
14.
https://doi.org/https://doi.org/10.315
99/jki.v1i1.216
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta
Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin.
(2008). Pasar Modal di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta :
Salemba Empat
Wijaya, Harris H. dan Lauw Tjun-Tjun,
Pengaruh Economic Value Added
Terhadap Tingkat Pengembalian
Saham pada Perusahaan yang
Tergabung dalam LQ-45”, (Jurnal
Akuntansi, Vol. 1, No. 2, November
2009 hal.180)
... In research conducted by (Irawan & Manurung, 2020) and (Raharjo, 2021) The results of this research show that the company obtained a negative EVA value (EVA<0), which means the company failed to create added value for investors. This shows that the profit obtained is not able to cover all existing capital costs. ...
Article
Full-text available
The aim of this research is to ascertain the influence of Economic Value Added (EVA), Return on Assets (ROA) on stock prices with Market Value Added (MVA) as a moderating variable in retail sector companies on the Indonesian Stock Exchange for the 2017-2022 period. The research methodology used is a quantitative method. The research population and sample consisted of 30 data. In this research, the data collection techniques used in this research were documentation and library research techniques. Data were analyzed using panel data regression, Microsoft Excel 2010 and Eviews Version 12 were used to process the data. Findings: The results of the t test (partial) on the Economic Value Added (EVA) variable (X1) obtained a calculated t value of 0.434167 < t table, namely 2.048407142 and a sig value. 0.6676 > 0.05, then H1 is rejected. The results of the t test (partial) on the Return on Assets (ROA) variable obtained a calculated t value of 12.77570 > t table, namely 2.048407142 and a sig value. 0.0000 < 0.05, then H2 is accepted. The results of the t test (partial) on the moderating variable Market Value Added (MVA) are able to moderate Economic Value Added (EVA) and obtain a sig level value. is 1.288399 > 0.05 and the sig.prob value is 0.2094 < 0.05, then H3 is accepted. The results of the t test (partial) on the Market Value Added (MVA) moderating variable are able to moderate the Return on Assets (ROA) to obtain a sig level value. is -0.916624 < 0.05 and the sig.prob value is 0.3681 > 0.05, then H4 is rejected.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan besarnya pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) secara parsial maupun simultan terhadap return saham. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sub sektor tembakau yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2017-2022. Sampel berjumlah 18 laporan keuangan dari 3 perusahaan. Metode pemilihan sampel adalah purposive sampling. Berdasarkan nilai koefisien determinasi variabel Economic Value Added (EVA) terhadap return saham berpengaruh sebesar 6,4%. Variabel Market Value Added (MVA) terhadap return saham berpengaruh sebesar 1%. Variabel Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap return saham berpengaruh sebesar 10,1%. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai t hit -1,236 < t tab 2,131 dan signifikansi 0,236 > 0,05. (2) Market Value Added (MVA) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai t hit 0,793 < t tab 2,131 dan signifikansi 0,440 > 0,05. (3) Secara simultan Economic Value Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai F hit 0,846 < F tab 3,739 dan signifikansi 0,449 > 0,05.
Article
Full-text available
Stock return is the result of profit or loss received by investors for their investment activities within a predetermined term. Investors expect to get a return on their investment activities that is greater than the capital that has been issued because in essence investment activities are carried out to increase investors' assets. Microeconomic factors that can cause stock price fluctuations that will have an impact on the company's stock return include Economic Value Added (EVA), market value added (MVA), and dividend yield which is measured by taking into account the cost of capital. This study aims to examine the effect of EVA, MVA, and dividend yield on the stock returns of Kompas 100 index companies on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2017-2020. The analytical method used is multiple linear regression analysis using STATA version 16. The research sample was determined using a purposive sampling technique and obtained from 32 companies that match the criteria. The results showed partially that EVA had a significant negative effect on stock returns, MVA did not affect stock returns, and dividend yields had a significant positive effect on stock returns. These results illustrate that microeconomic factors can be used by investors in analyzing the fundamentals of a company before making transactions on the Indonesia Stock Exchange.
Article
Full-text available
As a potential investor, you should analyze the financial performance of a company. Several methods that can be used are Economic Value Added, Market Value Added, and Cash Value Added. This study aims to analyze the factors that affect stock returns in companies listed on the Jakarta Islamic Index using the panel data model. The independent variables used in this study are EVA, MVA, and CVA. While the dependent variable is stock returns. The results showed that all the variables used in this study, namely EVA, MVA, and CVA, influenced stock returns in companies listed in JII. This is evidenced by the probability value of less than 5% (0.014374 < 0.05). These variables have a percentage in influencing stock returns of 32.91%, while the remaining 67.09% is influenced by other variables outside the model used. Meanwhile, independently, it can be concluded that EVA and CVA have no significant effect and have a negative correlation with stock returns. Meanwhile, MVA has a significant and positive correlation.
Book
Full-text available
Dapat dibeli online di www.imamghozali.com
Pengaruh Economic Value Added Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
  • Ansori
Ansori. (2015). Pengaruh Economic Value Added Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Program Studi Manajemen,Universitas Negeri Yogyakarta 2015
Pengaruh Economic Value Added Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode
  • Eugene F Brigham Dan Houston
Eugene F. Brigham dan Houston. (2010). Fundamental of Financial Management: Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung : CV. Alfabeta Febby Ferinda. (2019). Pengaruh Economic Value Added Dan Market Value Added Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2015-2017. Program Studi Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 2019.
Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
  • Rusdi Hidayat
Hidayat, Rusdi. (2017). Pasar Keuangan Internasional. Surabaya: Zifatama Jawara Kartini, Gatot Hermawan, " Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Return saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2005-2006", (Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.
Analisis Laporan Keuangan
September 2008), Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers : Jakarta.
Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45
  • Sugiyono
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin. (2008). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat Wijaya, Harris H. dan Lauw Tjun-Tjun, " Pengaruh Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam LQ-45", (Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 2, November 2009 hal.180)