Content uploaded by Andi Agustang
Author content
All content in this area was uploaded by Andi Agustang on Feb 27, 2021
Content may be subject to copyright.
Phinisi Integration Review
Vol. 4, No.1, Februari 2021 Hal 144-149
Website: http://ojs.unm.ac.id/pir
p-ISSN: 2614-2325 dan e-ISSN: 2614-2317
DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v4i1.19399
144
Upaya Guru IPS Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
Masa Covid 19 Di SMP
Andi Yosi Adiwisastra Agustang1, Herman2, Muh. Said3, Andi Agustang4
1234Universitas Negeri Makassar, Indonesia,
Email: yoshiadiwisastra@gmail.com
Abstrak. Upaya guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa Covid–
19 di SMP Negeri 1 Kecamatan Simbulue Kabupaten Bone dengan melakukan
pendekatan personal yaitu menghubungi siswa satu persatu baik dengan berkomunikasi
langsung melalui smartphone ataupun dengan chat pribadi lewat whatsapp. Selain itu,
upaya yang dilakukan guru untuk siswa yang tidak memiliki smartphone adalah dengan
menganjurkan siswa datang ke sekolah untuk mengambil materi dan tugas pembelajaran.
Selain itu juga guru melakukan kunjungan ke rumah siswa namun tetap dengan mengikuti
protokol kesehatan. Informan pada penelitian ini dengan mewawancarai 3 guru dari tiap
kelas yang telah mengajarkan mata pelajaran IPS (Ilmu Pendidikan Sosial) yaitu, 1 orang
dari kelas VII, 1 orang dari Kelas VIII, dan 1 orang dari Kelas IX. Hasil penelitian dalam
pemberian reward selama pembelajaran online membuat siswa termotivasi untuk terus
belajar meski bukan lewat tatap muka. Guru IPS juga melakukan upaya pendekatan
emosional dengan orang tua siswa sebagai bentuk control terhadap perilaku dan disiplin
siswa saat belajar online. Sementara upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa yang berhubungan dengan bentuk ekspresi siswa yaitu pengerjaan tugas kelompok
yang diberikan kepada siswa. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk
mengkomunikasikan tugas tersebut dengan cara dan aplikasi yang diinginkan oleh siswa.
Hasil dari penugasan tersebut akan dipublikasikan secara umum.
Kata Kunci : Upaya Guru IPS, Motivasi Belajar, Pandemi Covid19
Abstract. Social studies teachers' efforts in increasing student motivation during the
Covid-19 period at SMP Negeri 1, Simbulue District, Bone Regency by taking a personal
approach, namely contacting students one by one either by communicating directly via
smartphone or by private chat via WhatsApp. In addition, the efforts made by teachers for
students who do not have smartphones are to encourage students to come to school to
take learning materials and assignments. In addition, the teacher also made visits to
students' homes but still followed health protocols. The informants in this study
interviewed 3 teachers from each class who had taught Social Studies (Social Education)
subjects, namely, 1 person from class VII, 1 person from Class VIII, and 1 person from
Class IX. The results of research in giving rewards during online learning motivated
students to continue learning even though not face to face. Social studies teachers also
make an emotional approach with the parents of students as a form of control over student
behavior and discipline when learning online. Meanwhile, the teacher's efforts to increase
student motivation are related to the form of student expression, namely working on
group assignments given to students. The teacher gives freedom to students to
communicate the assignment in the way and application that the student wants. The
results of the assignment will be published publicly.
Keywords: Social Studies Teacher Efforts, Learning Motivation, Covid Pandemic
Phinisi Integration Review. Vol 4(1) Februari 2021
145
Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek terpenting
dalam kehidupan suatu bangsa. Pendidikan pada
hakekatnya memberikan pengalaman-
pengalaman yang memungkinkan peserta didik
mengembangkan potensinya (bakat,
kemampuan, dan minatnya) secara optimal.
Pendidikan adalah proses pengembangan
pengetahuan dan karakter serta sikap hidup
dalam diri manusia atau bangsa dalam arti utuh
(Mangunwijaya, 2003:129). Utuh yang
dimaksudkan oleh Mangunwijaya adalah adanya
keterpaduan antara pengetahuan yang dipelajari
dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Indonesia memiliki modal yang besar
dalam meningkatkan pendidikan. Modal tersebut
adalah sumber daya manusia (SDM) yang
sangat berharga dalam rangka melakukan
percepatan dalam pendidikan. Tetapi diperlukan
pengelolaan yang baik serta terstruktur agar
SDM tersebut bisa sampai pada harapan yang
dicita–citakan. Berkaitan dengan SDM, Isjoni,
(2012) menyatakan bahwa Pendidikan identik
dengan output sumber daya manusia (SDM),
dan SDM yang berkualitas hanya dapat
terbentuk bilamana terdapat proses pendidikan
yang berkualitas. Hal ini mengisyaratkan bahwa
percepatan pendidikan merupakan point penting
bagi pembangunan negara. Artinya
pembangunan bangsa dan Negara ini salah
satunya ditentukan oleh ketercapaian dari
pembangunan pendidikan.
Kondisi saat ini diberbagai lini
kehidupan sedang mengalami goncangan yang
diakibatkan oleh pandemi Covid19. Kondisi ini
tak hanya dirasakan oleh Indonesia semata tetapi
juga seluruh negara di dunia ini. Kondisi
tersebut juga menyisir dunia pendidikan yang
akhirnya terjadi kekacauan dan kekhawatiran
akan kondisi pendidik dan peserta didik. Para
pendidik di Indonesia tak pernah sebelumnya
dibekali pengetahuan atau metodologis
pengajaran ketika situasi seperti ini terjadi.
Langkah tercepat yang dilakukan
pemerintah untuk menanggulangi efek Covid19
ini adalah dengan melakukan pembatasan sosial
yang juga diterapkan pada dunia pendidikan.
Dalam usaha pembatasan sosial ini pemerintah
Indonesia telah membatas kegiatan diluar rumah
seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan
secara Daring melalui pembelajaran online.
(Mona, N. 2020). Walaupun pembelajaran ini
menggunakan kecanggihan serta kemajuan
teknologi, namun pembelajaran online ini
terbilang sebagai proses pembelajaran baru
sehingga baik tenaga pendidik maupun peserta
didik memerlukan waktu untuk beradaptasi.
Pembelajaran online yang menggunakan
jaringan internet dan perangkat lainnya menjadi
langkah taktis yang diambil agar proses belajar
dan mengajar tetap berlangsung. Pembelajaran
online ini bisa dilakukan dengan menggunakan
media, baik media cetak (modul) maupun non
cetak (audio/video), komputer/internet, siaran
radio dan televisi. (Patria, L., & Yulianto, K.
2011).
Dalam dunia pendidikan, seorang guru
mempunyai peran yang sangat besar bagi
seorang anak dalam belajar. Berdasarkan hal
tersebut, diketahui bahwa guru merupakan salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
dan prestasi belajar. Guru memiliki cara dan
pola tersendiri dalam mengasuh, membimbing
dan meningkatkan motivasi belajar anak. Cara
dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu
guru dengan guru yang lainnya. Pola asuh guru
merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku
guru dan anak dalam berinteraksi,
berkomunikasi selama mengadakan kegiatan
belajar mengajar.
Hamzah B. Uno (2007) mendefinisikan
motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam
maupun dari luar yang mendorong seseorang
untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Hal senada disampaikan
oleh Mc. Donald (Sardiman A. M., 2010),
tentang motivasi. Motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Kedua
gambaran akan motivasi tersebut
memperlihatkan bahwa motivasi dibangun
karena adanya kemauan dari seseorang yang
berupa dorongan dari dalam diri dan ditunjang
dari faktor luar sehingga motivasi tersebut
terarah sampai pada tujuan. Dalam hal ini
intensitas berkomunikasi dan bertemu menjadi
kunci dalam melahirkan motivasi yang besar.
Motivasi adalah hasrat, dorongan dan
kebutuhan seseorang untuk dapat melakukan
aktivitas tertentu. Sehingga motivasi diartikan
sebagai kekuatan yang mendorong tindakan
Agustang, Heman, Said, Agustang. Upaya Guru IPS Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar…
146
menuju suatu tujuan (Cleopatra, M. 2015).
Tetapi pada setiap kondisi pandemi ini yang
merupakan kondisi yang baru dan tak terduga,
seorang guru dituntut bisa menciptakan inovasi
yang akhirnya bisa selalu membuat peserta didik
berada dalam proses pembelajaran yang efektif.
Proses pembelajaran yang dirasa efektif dalam
kondisi masih mewabahnya virus Covid19 yaitu
pembelajaran online rupanya tidak sesuai
harapan. Metode tersebut tak membuat para
peserta didik menjadi semakin termotivasi untuk
belajar. Peserta didik mengalami keterbatasan
untuk menyampaikan aspirasi serta pemikiran–
pemikirannya. Ini mengakibatkan proses
pembelajaran menjadi jenuh dan tidak terbangun
kondisi sosiologis serta psikologis antar peserta
didik dan pendidik. Kejenuhan tersebut
mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi
menurun.
Kondisi ini ditemukan oleh peneliti saat
melakukan penelitian awal di SMP Negeri 1
Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone. Melalui
wawancara awal yang dilakukan pada salah satu
guru IPS (Ilmu Pendidikan Sosial) menyatakan
bahwa “terlihat siswa sepertinya hanya
mengerjakan tugas apa adanya saja. Siswa juga
terkadang hanya melakukan absen online dan
ketika diberikan tugas, hanya sedikit yang
meresponnya”.
Lebih lanjut lagi guru tersebut
menyatakan bahwa “sepertinya siswa
kehilangan semangat belajar dan lebih
menikmati kondisi ini seperti libur sekolah yang
kebanyakan. Sehingga proses pembelajaran
tidak diikuti dengan serius. Guru juga
mengalami kendala dalam memotivasi siswa
karena keterbatasan ruang serta waktu.
Ditambah lagi kebanyakan siswa dan orang tua
mengeluh akan paket data internet yang
digunakan sangatlah banyak dan mahal”.
Informasi awal tersebut menunjukkan
bahwa motivasi siswa dalam proses belajar
mengajar melalui media online dimasa covid–19
ini mengalami penurunan yang berefek pada
kemajuan pembelajaran siswa. Pembelajaran
online menciptakan batasan sosial dan
psikologis antara guru dan peserta didik
sehingga yang terjadi tak lebih hanya
penuntasan kewajiban baik sebagai guru
maupun sebagai peserta didik.
Motivasi belajar menjadi menurun
karena tidak adanya controling dari guru akan
apa aktivitas peserta didik disaat proses
pembelajaran online. Peserta didik yang
mengalami gangguan pada motivasi belajar
maka dengan sendirinya akan menciptakan
prestasi belajar yang diluar dari harapan. Hal ini
menuntut guru untuk bisa menciptakan solusi
agar siswa tidak kehilangan motivasi belajarnya.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia. Dimana Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bone. Kedudukan metode
penelitian berisikan argumentasi tentang
pemilihan pendekatan/ metode berdasarkan :
sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi
yang dibutuhkan. Tahapan yang harus dilalui
dalam metode penelitian menurut Agustang
(2015) yaitu, Identifikasi satuan analisis : orang
(Kelompok/ individu) atau gejala (Bahasa,
perkawinan, kota, mitos dan lain-lain),
Identifikasi sasaran penelitian (populasi dan
lokasi), Identifikasi dan sumber- sumber
informasi (orang, dokumen, lembaga); cara
mendapatkan sumber informasi (akses ke orang/
dokumen/lembaga) dan cara mendapatkan
informasi (observasi, wawancara, dan lain-
lain),Menguraikan cara analisis (dengan statistik
dan atau interpretasi kualitatif), dan Lampirkan
instrumen pengumpulan data Quesioner/angket,
pedoman wawancara/ pengamatan,dan lain-
lain).
Pemilihan informan dalam penelitian ini
menggunakan cara purposive sampling yaitu
teknik pengambilan sumber data dengan
pertimbangan tertentu yakni sumber data
dianggap paling tahu tentang apa yang
diharapkan (Sugiyono. 2008). Purposive
sampling dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
tertentu (Arikunto. 2010). Adapun informan
yang dipilih pada penelitian ini yaitu yang sesuai
dengan ciri–ciri atau berdasarkan tingkat
informasi yang dibutuhkan, bersedia
diwawancarai, dapat menjadi sumber data yang
baik dan dapat dipercaya. Informan utama
adalah guru SMP Negeri 1 Kecamatan Sibulue
Kabupaten Bone sebanyak 3 orang. Masing-
masing guru tersebut dari Kelas VII, Kelas VIII,
Kelas IX yang telah mengajarkan mata pelajaran
IPS (Ilmu Pendidikan Sosial).
Phinisi Integration Review. Vol 4(1) Februari 2021
147
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pandemi Covid19 telah membuat
kepanikan dan membuat hampir seluruh proses
kehidupan berubah baik secara proses maupun
hasil. Langkah cepat yang ditempuh pemerintah
adalah pembatasan aktivitas social (PSBB).
Dalam usaha pembatasan sosial ini pemerintah
Indonesia telah membatas kegiatan diluar rumah
seperti kegiatan pendidikan yang telah dilakukan
secara daring melalui pembelajaran online
(Mona, N. 2020). Hal ini dipertegas oleh
pemerintah melalui Menteri Pendidikan yang
telah mengeluarkan keputusan mengenai
pembelajaran yang dilaksanakan dalam rumah
(School From Home). Langkah ini ditempuh
demi melindungi peserta didik dan tenaga
kependidikan dari penyebaran Covid19.
Langkah ini pula membuat guru atau tenaga
pendidik harus merubah metode pembelajaran
yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Berdasarkan keterangan dari guru IPS
Kelas VIII, kebiasaan para siswa atau peserta
didik dalam proses belajar mengajar yang
dilakukan dari senin hingga sabtu dan
dilaksanakan dengan tatap muka langsung,
dikarenakan adanya kejadian ini maka
pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran
online. Pembelajaran online yaitu pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan media, baik
media cetak (modul) maupun non cetak
(audio/video), komputer/internet, siaran radio
dan televise (Patria, L., & Yulianto, K.2011).
Selain pembelajaran sistem online, juga sekolah
dalam hal ini guru mata pelajaran memberikan
materi pelajaran atau penugasan kepada peserta
didik yang telah diperbanyak oleh pihak
sekolah. Siswa dapat datang ke sekolah untuk
mengambil materi–materi tersebut serta akan
mendapatkan penjelasan dari guru mata
pelajaran agar tidak terjadi kesalahpahaman
dalam pengerjaan tugas. Hal ini dilakukan
tentunya dengan tetap mengedepankan protokol
kesehatan. Langkah ini ditempuh karena tidak
semua siswa bisa mengikuti pembelajaran online
dikarenakan keterbatasan fasilitas baik
smartphone maupun paket data.
Kondisi yang ideal pada saat pandemi
covid19 yang berhubungan dengan
pembelajaran adalah saat siswa memiliki
perangkat pembelajaran yang memadai sehingga
tidak terjadi kendala dalam proses pembelajaran.
Namun faktanya tidak semua siswa memiliki
perangkat tersebut. Maka kreativitas seorang
pendidik atau guru dituntut lebih dari
sebelumnya. Kreativitas guru merupakan salah
satu yang dapat mendorong motivasi belajar
siswa, sebab guru yang kreatif dapat untuk
mengembangkan kemampuannya, menciptakan
ide-ide baru dalam menjalankan perannya
sebagai pengajar (Oktiani, 2017).
Pemaparan di atas memberikan
gambaran sekaligus informasi bagaimana
modifikasi proses pembelajaran sekarang pada
SMP Negeri 1 Kecamatan Simbulue Kabupaten
Bone. Modifikasi atau perubahan tersebut
pastinya menciptakan kondisi yang juga tidak
biasa untuk peserta didik. Hal itu juga akan
mempengaruhi motivasi belajar siswa.
Sementara, motivasi belajar adalah hal yang
penting bagi siswa dalam proses pembelajaran.
Menyadari akan pentingnya motivasi belajar
siswa dan dihadapkan dengan kenyataan yaitu
pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi
Covid19, maka guru harus mengambil langkah
yang strategis sebagai usaha dan upaya untuk
tetap menjaga dan menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Langkah tersebut haruslah
dipastikan efektif dan tepat sasaran sehingga
penghambat dari motivasi belajar siswa tersebut
dapat diminimalisir.
Upaya Guru IPS Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Masa Covid –
19 Di SMP Negeri 1 Kecamatan Simbulue
Kabupaten Bone
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan peneliti dengan guru IPS kelas VII,
ditemukan upaya meningkatkan motivasi belajar
siswa adalah dengan cara menghubungi satu
persatu peserta didik dan mengapresiasi setiap
penugasan yang telah dikerjakan oleh siswa.
Penugasan–penugasan yang dikerjakan oleh
siswa juga dipublikasikan dan dilaporkan
langsung kepada kepala sekolah sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari guru bersangkutan.
Selain itu, bagi siswa yang terkendala dalam
pembelajaran online, guru mata pelajaran IPS
biasanya melakukan kunjungan ke rumah siswa
bersangkutan. Kunjungan tersebut dilakukan
untuk memudahkan proses pembelajaran selama
pandemi Covid19.
Upaya yang berbeda dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan
oleh guru IPS kelas IX. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan, upaya yang dilakukan adalah
dengan membuat tugas yang diberikan menjadi
seperti lomba. Sehingga dari hasil pemeriksaan
tugas–tugas yang diberikan selama sebulan,
akan diakumulasi nilainya dan tiga orang yang
Agustang, Heman, Said, Agustang. Upaya Guru IPS Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar…
148
paling tinggi nilainya akan diberikan
penghargaan berupa paket data.
Berdasarkan pernyataan guru IPS kelas
IX tersebut tergambar bahwa penghargaan atau
reward bisa menjadi salah satu solusi untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut
Hapsari & Christiana (2013) pemberian
penghargaan atau reward dapat menjadi suatu
rangsangan untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik, sehingga anak merasa
bahwa yang telah dilakukannya tidak sia-sia
karena telah dihargai.
Sementara itu, berdasarkan hasil
wawancara dengan guru IPS kelas VIII
menyatakan bahwa, proses pembelajaran selama
pandemi covid19 ini memang dilakukan secara
online dan terkadang juga siswa datang ke
sekolah untuk menjemput materi atau tugas–
tugas yang telah disiapkan. Dalam seminggu,
siswa diwajibkan datang mengambil materi atau
tugas di sekolah yang dimana saat mata
pelajaran itu berlangsung maka absensi
dilakukan lewat grup Whatsapp yang disertai
dengan foto–foto belajar. Selain itu, guru IPS
kelas VIII juga melakukan komunikasi dengan
orang tua siswa untuk mengetahui respon dari
siswa dengan metode pembelajaran online. Hal
ini dilakukan agar bisa mengukur efektivitas dan
efesiensi dari pembelajaran daring. Dari
informasi orang tua juga dapat dijadikan solusi
dari kendala–kendala pembelajaran online. Hal
ini juga dilakukan untuk tetap menjaga
hubungan emosional antara guru, siswa dan
orang tua.
Pernyataan guru IPS kelas VIII di atas
menunjukkan bahwa proses pembelajaran online
tidaklah boleh membatasi hubungan emosional
antara guru, siswa dan orang tua sehingga
komunikasi harus tetap dijaga. Ini juga berfungsi
sebagai controling berupa laporan kondisi siswa
selama belajar dirumah secara online.
Untuk penugasan yang berupa video,
guru VII menerapkan kerja kelompok online dan
konten dari video tersebut adalah kejadian–
kejadian atau fakta–fakta terdekat dalam
lingkungan sosial. Guru tersebut memberikan
kebebasan kepada siswa untuk melalukan rapat
online dengan teman–teman kelompoknya yang
dibuktikan dengan hasil screenshot saat para
siswa mengadakan rapat. Video–video yang
telah dibuat siswa akan dinonton secara online
dan publish untuk umum.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa upaya guru IPS dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa
Covid–19 di SMP Negeri 1 Kecamatan
Simbulue Kabupaten Bone dengan melakukan
pendekatan personal yaitu menghubungi siswa
satu persatu baik dengan berkomunikasi
langsung melalui smartphone ataupun dengan
chat pribadi lewat whatsapp. Selain itu, upaya
yang dilakukan guru untuk siswa yang tidak
memiliki smartphone adalah dengan
menganjurkan siswa datang ke sekolah untuk
mengambil materi dan tugas pembelajaran.
Selain itu juga guru melakukan kunjungan ke
rumah siswa namun tetap dengan mengikuti
protokol kesehatan. Upaya yang lain yaitu
adalah dengan memberikan penghargaan atau
reward kepada siswa yang mengerjakan tugas
dengan nilai yang tinggi. Pemberian reward
tersebut membuat siswa termotivasi untuk terus
belajar meski bukan lewat tatap muka. Guru IPS
juga melakukan upaya pendekatan emosional
dengan orang tua siswa sebagai bentuk control
terhadap perilaku dan disiplin siswa saat belajar
online. Sementara upaya guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa yang
berhubungan dengan bentuk ekspresi siswa yaitu
pengerjaan tugas kelompok yang diberikan
kepada siswa. Guru memberikan kebebasan
kepada siswa untuk mengkomunikasikan tugas
tersebut dengan cara dan aplikasi yang
diinginkan oleh siswa. Hasil dari penugasan
tersebut akan dipublikasikan secara umum.
DAFTAR RUJUKAN
Andi Agustang. (2015). Dasar-Dasar Filsafat
Penelitian Untuk Pengembangan Ilmu.
Aulina, C. N. (2018). Penerapan Metode Whole
Brain Teaching dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi
: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
2(1), 1. https://doi.org/10.31004/obsesi.v2i1.1
Cleopatra, M. (2015). Pengaruh gaya hidup dan
motivasi belajar terhadap
prestasi belajar matematika. Formatif: Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA,
Fathurrahman. (2020). Penggunaan Metode
Pembelajaran Role Playing Dalam
Menumbuhkan Motivasi Belajar Pada
Pembelajaran Sejarah [Preprint].
https://doi.org/10.35542/osf.io/stnwa
Phinisi Integration Review. Vol 4(1) Februari 2021
149
Hamzah B. Uno. (2007). Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara
Hapsari, R. P., & Christiana, E. (2013). Studi
Tentang Pelaksanaan Pemberian
Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Kelompok-A Di TK Islam Al-Azhar
35 Surabaya. Jurnal Mahasiswa
Bimbingan Konseling UNESA, 4(1),
274–
284. Diambil dari
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/ind
ex.php/jurnal-bk-
unesa/article/view/6591
Isjoni. (2012). Memajukan Bangsa Dengan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam
Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi
Efek Contagious (Kasus Penyebaran Virus
Corona Di Indonesia). Jurnal
Sosial Humaniora Terapan Universitas
Indonesia,
Oktiani, I. (2017). Kreativitas Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik. Jurnal Kependidikan, 5(2), 216–
232.
https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939
Patria, L., & Yulianto, K. (2011). Pemanfaatan
Facebook untuk Menunjang
Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara
Mandiri. Repository UT,
Sardiman. A. M. (2007). Interaksi Dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Siregar, H. I. (2015). Peningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
Microsoft Excel Dengan Menggunakan Metode
Tutor Sebaya Di Kelas VIII-
D SMP Negeri 1 Batangkuis. SCHOOL
EDUCATION JOURNAL PGSD FIP
UNIMED, 4(1), 127–140.
https://doi.org/10.24114/sejpgsd.v4i1.
2982
Suryani, M. (2015). Meningkatkan Motivasi
Belajar Pembelajaran Untuk Siswa
Kelas V SD Negeri 04 Pasar Pandan Air (PPA)
Mati Solok Melalui Metode
Inquiry. Inovasi Pembelajaran Berbasis Riset di
Sekolah Dasar, 1, 1.
Diambil dari
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgs
d/article/view/4872