Raw DataPDF Available

TATA FOTOGRAFI ELEKTRONIK (MULTI CAMERA)

Authors:
  • INSTITUT AGAMA ISLAM PAREPARE
  • Parepare State Islamic Institute

Abstract

Tugas Fotografi Elektronik oleh Nurginayah prodi KPI
TATA FOTOGRAFI ELEKTRONIK (MULTI CAMERA)
Disusun Oleh : kelompok 8
Sainuddin 17.3100.044
Nur Ginayah 17.3100.048
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2020/2021
Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamdulilahirabbil alamin, tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa
syukur kita kepada allah SWT. yang senantiasa memberikan kita nikmat jasmani
dan rohani sehingga penulis mampu untuk merampungkan makalah “tata fotografi
elektronik (Multi Camera)” ini.
Kemudian, salawat beserta salam kita kirimkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Nabi yang menghantarkan
ummat muslim dari cahaya gelap ke cahaya yang terang sampai sekarang ini.
Penulis berharap, makalah ini mampu menjadi penunjang pembaca untuk
terus belajar, memahami dan mengaktualisasikan konsep-konsep tentang multi
camera dalam dunia fotografi ataupun videografi.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Parepare, 1 Desember 2020
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
Bab II. Pembahasan
Bab III. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang
Perkembangan teknologi komunikasi khususnya komunikasi bermedia yang
kian pesat memungkinkan manusia ikut menyebarkan dan mendapat beragam
informasi lebih mudah. Setiap orang pun dapat memanfaatkan media untuk
menyebarkan dan memanfaatkan informasi dengan berbagai isi dan bentuknya
sehingga komunikasi pun mudah dilakukan.
Saat ini kebutuhan manusia terhadap informasi semakin meningkat, sehingga
berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai informasi. Salah
satu alat yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut adalah media massa. Media
massa meliputi media cetak seperti, surat kabar dan media elektronik seperti radio
dan televisi (Effendy, 1993: 49-50).
Media-medialah yang mampu memberikan informasi dengan akurat kepada
manusia dengan menggunakan alat-alat yang memang sudah terprogres untuk
dapat mengambil potret sutu kejadian tau fenomena alat itu dinamakan Camera.
Munculnya Camera membuat pembuktian suatu kejadian dapat dipercaya melalui
data bukti yang ditampilkan hasil tangkapan camera. Televisi salah satu media
yang sangat membutuhkan kamera untuk dapat memberikan informasi kepada
khalayak
Dalam pertelevsian, ada yang dinamakan multicamera atau menggunakan
lebuh dari satu camera.. multi camera banyak digunakan ketika aka nada program
tv yang disiarkan secara live. Dengan penggunaan multi kamera tersebut maka
hasil yang di tampilkan akan teredit sendiri oleh system yang menyambung
dengan kamera. Teredit maksudnya adalah penmpilan angel camera akan berganti
sesuai keinginan operator.
b. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud multi camera ?
b. Bagaimana langkah produksi multi camera?
c. Tujuan
Bab II. Pembahasan
A. BMulti Camera
Multi camera merupakan sebuah teknik produksi program televisi yang
menggunakan lebih dari satu kameramTeknik ini terhubung dengan peralatan
switch control yang dapat melakukan pemilihan gambar secara realtime dari
beberapa sudut pandang berdasarkan penempatan kamera. Peralatan ini biasanya
terdiri atas beberapa ke/mera, tally switcher untuk visual, mixer untuk audio,
peralatan komunikasi, serta beberapa preview monitor. Sistem pengambilan
gambar dan dengan suara menggunakan Icbih dari satu kamera ini dalam
perkembangannya, digunakan oleh stasiun TV di Amerika, Jepang Eropa dan
beberapa negara maju lainnya. Multi camera identik dengan media TV, karena TV
dapat diartikan sebagai produksi dengan menggunakan multi camera dan
sebaliknya, multi camera adalah televisi. Pada prinsipnya, multi camera sangat
terkait dengan media televisi.
Teknik produksi multi camera dapat digunakan pada proses produksi
dengan menggunakan setting studio maupun di luar studio. Prinsip dari
digunakannya multi camera adalah kecepatan dan kemampuan dalam menangkap
banyak sudut pandang kamera. Hampir semua program TV non
dramamenggunakan teknik multi camera, seperti talkshow, kuis, game show',
konser musik, dll. Tidak semua program dengan teknik multi camera selalu
ditayangkan secara live, bisa juga produksı dengan multi camera digunakan untuk
proses tapping. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses produksi.
Seperti kita kctahui, dengan menggunakan tehnik muli camera, kita bisa
mempercepat proses L'diting barens materi program sudah jadi. Pekarjean yang
dilakukan pada sat editing hanya bersifat mclengkapi, misalaya memasukkan
informasi seperti nama, lokasi, tema, judul acara dil. Hal yang perlu dimengerti
dalam memproduksi program TV dengan teknik multi camera adalah bahwa
perekaman gambar dengan tcknik multi camera berdasarkan scene bukan shot.
Artinya dalam memproduksi program nondrama Talkshow, Variety Show dengan
multi camera, tidak diperlukan scbuah storyboard. Dalam produksi ini, yang lebih
dibutuhkan adalah rundown program TV. Hal ini disebabkan adegan dalam
program ini bersifat spontan dan tidak terprediksi.
Karakteristik program yang menggunakan multi camera adalah:
1. Program disiarkan secara live
2. Program yang dalam produksinya berjalan secara linier dan tidak dapat diulang
untuk keperluan pengambilan gambar (talkshow, game show, siding paripurna dil)
3. Program yang sudah dapat dipastikan lokasinya, sehingga peralatan dapat diatur
sedemikian rupa pada lokasi terschut
Contoh program TV dengan menggunakan multi camera :
1. Talkshow, adalah sebuah program TV yang berisi perbincangan antara host dan
narasumber seperti program tv Sarah Sechan, Hitam Putih, Ini Talkshow, dll.
2. Sitkom atau sering disingkat komsit atau sitcom merupakan salah satu genre
komedi dalam pertelevisian seperti Tetangga Masa Gitu, Keluarga Modern, Bajay
Bajun, Dll.
3. Varlety Show atau biasa dikenal sebagai ragam seni atau ragam hiburan
Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, DII
Perlu digaris bawahi dalam produksi multi camera, yaitu budget. Jika
dibandingkan dengan teknik single camera, maka biaya produksi multi camera
akan terlihat sangat mahal. Namun demikian jika kita lihatmkebutuhan dan fungsi
multi camera, maka biaya mahal' tersebut akan sebanding dengan hasilnya.
Sebagian besar produksi multi camera adalah program live show. Hal ini
dilakukan untuk mengejar kecepatan dan dinamisasi shot. Dalam sebuah program
Non Drama, adegan dilakukan secara run true (berjalan dari awal hingga akhir
secara linier). Artinya tidak ada pengulangan dalam setiap dialog atau adegan.
Multi camera adalah teknik paling pas untuk memproduksi program
dengan format non drama. Dalam program ini, semuanya berjalan secara
bersamaan mulai dari performa para artis, dialog yang berkembang dari naskah
yang disusun oleh tim kreatif, penataan lampu, wandrobe, sel dan property. Dalam
kondisi adegan run true, sutradara tidak mempunyai pilihan kecuali menggunakan
teknik multi yang memungkinkannya memilih gambar tampa harus menghentikan
adegan. Dia hanya perlu memindahkan sudut pandang kamera. Sutradara dibantu
para kameramen akan memuatt kompossi gambar, sehingga menghasilkan gambar
yang mengatur komposisi gambar masing-masing dalam sebuah segmentasi.
Multi camera akan membantu penonton mendapat suguhan visual dari beberapa
sudut pandang kamera. Hal ini akan menjadikan sebuah adegan menjadi kebih
dinamis. Tidak hanya sudut pandang saja, variasi pencahayaan juga akan
dinikmati oleh penonton.
Dinamisasi gambar menjadi peran utama seorang sutradara, tidak hanya
kecepatan dalam memilih gambar saja. Seorang sutradara barus dapat menyusun
bahasa visual yang baik agar visualisasi gambar dapat memperkuat isi pesan yang
disampaikan. Misalnya dalam sebuah talkshow, talent menangis, maka sutradara
harus dapat menangkap momen tersebut dengan baik untuk mendapatkan ekspresi
menangis talent yang lebih jelas.
Audio sering kali tidak terperhatikan, padahal, audio sangat penting dalam
dunia televisi. Audio dapat menciptakan sebuah suasana, sedangkan visual tidak
mampu untuk menghadirkan sebuah suasana. Misalnya, terlihat sebuah
pemandangan sawah, dengan air terlihat mengalir kedalam sawah.Secara visual,
kita tahu bahwa itu adalah pemandangan alam, namun suasana alamnya baru akan
muncul ketika terdengar audio kicauan burung, gemericik air mengalir dan suara
angin yang berhembus pelan.
Produksi multi cumera ibaratnya seperti seorang jurnalis, tidak bolch
kehilangan momentum, Jika momentum itu terlewalkan, máka sajian seorang
jumalis akan kadaluarsa. Sesegera itulah karakter scbuah momen, atau bisa juga
kita sebut sebagai sebuah kejadian yang penting. Salah satu tips menggunakan
teknis multi camera adalah karakter.
B. Langkah dalam produksi multi camera
Untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik dalam sebuah produksi multi
camera, maka perlu dilakukan beberapa langkah dibawah ini :
1. Mengatur masing-masing kamera
Pada saat melakukan penggabungan gambar dari beberapa kamera, harus
dipastikan bahwa gambar yang dihasilkan antar kamera sama dari sisi
warna, brightness dan exposure. Untuk itu, seorang PD wajib melihat hasil
gambar dari setiap kamera, serta melakukan ajustment sebelum memulai produksi.
Jika kita menggunakan peralatan multi camera profesional, maka untuk
mengatur brightness dan exposure dapat dilakukan PD dari master kontrol.
2. Mengatur Pencahayaan
Pastikan dasar dari pengaturan cahaya selalu diterapkan, yaitu three point
lighting. Hal ini untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal. Key,
Fill dan Back harus tetap pada porsi masing-masing sehingga obyek mendapatkan
pencahayaan yang baik.
3. Mengatur Latar Belakang
Hal ini sangat penting dalam sebuah produksi non-drama, karena kecenderungan
program non drama bersifat statis. Background akan membantu sebuah 48
tampilan menjadi
4. Directing Skill
Untuk mendapatkan directing skill yang baik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
5. Cutting Speed On Directing Editing
Multi camera berarti realtime tanpa pengulangan adegan, dan harus diedit pada
saat produksi atau pada saat acara tersebut berlangsung. Untuk itu, perlu
pemahaman yang baik tentang teknik kecepatan memotong gambar serta memilih
gambar. Shot yang baik dan dapat dinikmati oleh mata penonton adalah shot
dengan durasi 5 detik. Namun demikian, mungkin menjadi 3 detik jika memang
karakter program acara membutuhkan perubahan gambar yang dinamis. Misalnya
program MotoGP, Formula 1 ataupun pertandingan sepak bola.
6. Timing On Switching
Ada 2 teknik pemindahan gambar dalam teknik multi camera, yaitu
teknik cutting dan teknik dissolve. Keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu
memindahkan gambar dari kamera satu ke kamera lain sesuai kebutuhan program
director. Kedua teknik tersebut akhirnya dapat berkembang berdasarkan kreatifitas
masing-masing PD.
7. The Switching Tehnique
1. Switching by Scene Adalah teknik pemindahan gambar berdasarkan adegan dalam
setiap obyek yang mempunyai blocking tertentu yang telah direncanakan dalam
sebuah script. Dalam switching by scene dibutuhkan breakdown naskah yang
berbentuk shot list sebagai guide PD/ switcher dalam melakukan pemindahan
gambar.
2. Switching by Narration (or lyric) Adalah teknik pemindahan gambar berdasarkan
narasi atau lirik dalam setiap obyek isi naskah yang dibacakan
oleh presenter ataupun voice over.
3. Switching by Moment Adalah teknik pemindahan gambar berdasarkan kejadian
langsung yang dilakukan dan dialami oleh obyek yang dituju. Kekuatan switching
by moment 53 ini adalah kemampuan seorang sutradara dalam merekam dan
mengambil gambar sebuah kejadian yang tidak direncanakan.
4. Switching by Rhythm (or beat) Adalah teknik pemindahan gambar berdasarkan
tempo dan bit dari ketukan birama, suara musik atau sound effeck. Biasanya
teknik ini dilakukan dalam peliputan konser music.
8. Eyes Monitoring
Dalam produksi multi camera, seorang Production Director/ Sutradara
dihadapkan dengan beberapa monitor preview dari beberapa kamera. Selain itu,
tersedia juga monitor program, yaitu monitor yang menampilkan hasil
penggabungan gambar. Artinya seorang PD dituntut untuk dapat membagi
konsentrasi dalam memilih gambar dan memantau output gambar.
Bab III. Penutup
Kesimpulan
Multi camera biasanya dilakukan dalam sebuah acara di studio yang
bersifat live atau siaran langsung. Beberapa buah kamera beserta
kameramanya bertanggung jawab penuh pada sudut gambar pada posisi
tersebut. Beberapa camera tersebut terhubung lansung dengan bagian
control room. Di sanalah ada seseorang operator yang akan menentukan
sudut gambar kamera manakah yang mau di tampilkan di layar utama.
Kemudian ada seseorang directur yang akan memandu jalannya semua
proses shooting tersebut. Bisa dikatakan hampir tidak ada proses editing
dalam hal editing hanyalah recording atau merekam gambar di layar
utama.
Saran:
Semoga teknik multi kamera dapat di pahami dengan Baik.
Kita mempelajari multi camera harusn sunggu-sungguh sebab multi
kmaera agak sulit di pelajari karena alat-alat nya yang begitu banyak dan
alat-alatnya susah semua di hafal persatu-satu.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.