Content uploaded by Vilya Syafriana
Author content
All content in this area was uploaded by Vilya Syafriana on Jan 20, 2021
Content may be subject to copyright.
1
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
“Pemanfaatan Bahan Alam
sebagai Obat, Kosmetik
dan Pangan Fungsional”
DISELENGGARAKAN OLEH:
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA
BEKERJASAMA DENGAN
PERHIMPUNAN PENELITI BAHAN OBAT ALAMI
(PERHIPBA)
SABTU, 29 JUNI 2019
PROSIDING
Seminar Nasional Perhipba 2019
Pemanfaatan Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan
Pangan Fungsional
Jakarta, 29 Juni 2019
Penerbit:
Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
ii
PROSIDING
Seminar Nasional Perhipba 2019
“Pemanfaatan Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan
Fungsional”
Panitia Pelaksana :
Ketua Pelaksana : Dr. Yunahara Farida, M.Si, Apt
Wakil Ketua Pelaksana : Dra. Wiwi Winarti, M.Si
Sekretaris : Greesty Finotory Swandiny, M.Farm, Apt
Bendahara : Dr. Faizatun, M.Si, Apt
Kesekretariatan : Hesty Utami Ramadhaniati, M.Clin, PhD, Apt
Sondang Khairani, M.Farm, Apt
Rahmatul Qodriah, M.Farm, Apt
Retno Ayu Pratiwi, S.Si
Ilmiah dan Prosiding : Dr. Yati Sumiyati, M.Kes, Apt
Mita Restinia, M.Farm, Apt
Diah Kartika, M.Farm, Apt
Desy Nadia, M.Farm,Apt
Acara : Dr. Yusi Anggriani, M.Kes, Apt
Lusiana Ariani, M.Farm, Apt
Reise Manninda, M.Farm, Apt
Publikasi : Sarah Zaidan, S.Si, M.Farm, Apt
Dra. Diana Serlahwaty, M.Si, Apt
Dra. Faridah, M.Si,Apt
Esti Mulatsari, M.Si
Dana : Dra. Risma Marisi Tambunan, M.Si, Apt
Dra. Zuhelmi Aziz, M.Si, Apt
Dra. Erlindha Gangga, M.Si, Apt
Dr. Novi Yantih, M.Si, Apt
Konsumsi : Dra. Siti Umrah Noor, M.Si, Apt
Perlengkapan : Dra. Setyorini Sugiastuti, M.Si,Apt
Steering Committee :
Prof. Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt., Rektor Universitas Pancasila
Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt., Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Prof. Dr. Irmanida Batubara, S.Si., M.Si, Ketua Perhipba Pusat
Dr. Ratna Djamil, M.Si, Apt, Ketua PERHIPBA DKI Jakarta
Prof. Dr. Syamsudin, M.Biomed, Apt, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
iii
Reviewer :
Prof. Dr. rer. nat. Wahono Sumaryono, Apt.
Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.
Prof. Dr. Irmanida Batubara, S.Si., M.Si
Prof. Dr. Syamsudin, M.Biomed., Apt.
Dr. rer.nat. Deni Rahmat, M.Si., Apt.
Dr. Dian Ratih Laksmitawati, M.Biomed, Apt
Editor :
Mita Restinia, M.Farm, Apt
Diah Kartika, M.Farm, Apt
Desy Nadia, M.Farm,Apt
Managing Editor :
Dr. rer.nat. Deni Rahmat, M.Si., Apt.
Dr. Yati Sumiyati, M.Kes Apt
Penerbit :
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Redaksi :
Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640
Telp. 021-7864727/8
E-mail : farmasi@univpancasila.ac.id
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun
tanpa ijin tertulis dari penerbit
iv
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya, kami dapat menyekenggarakan kegiatan
Seminar Nasional dengan topik “Pemanfaatan Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan
Pangan Fungsional”. Seminar ini merupakan kerjasama antara Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila dengan Perhimpunan Peneliti Obat Bahan Alami (PERHIPBA) Pengurus DKI. Saya
selaku panitia pelaksana mewakili panitia ingin menyampaikan apresiasi kepada para peserta
yang sudah berpartisipasi dalam seminar ini. Jumlah peserta adalah 251 orang, melebihi target
panitia semula 200 orang. Dari jumlah yang terdiri dari pemakalah berjumlah 88 orang, yang
terdiri dari 30 pemakalah oral dan 58 pemakalah poster dan peserta non pemakalah berjumlah
163 orang.
Terimakasih tak terhingga kami sampaikan juga kepada narasumber yang sudah bersedia
berbagi ilmu dan informasi serta diskusi bersama. Serta para sponsor yang sudah turut
mensukseskan acara ini.
Akhir kata semoga dengan adanya acara dari Perhipba ini menjadi motivasi rekan-rekan
peneliti, akademisi, pelaku usaha industri obat tradisional serta instansi pemerintahan untuk
terus dapat berkarya memajukan riset dan hirilasasi mengenai penggunaan bahan alam.
Jakarta, Juni 2019
Ketua,
Dr. Yunahara Farida, M.Si., Apt.
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
v
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Kata Pengantar iv
Daftar isi v
Kata Sambutan Ketua Perhipba DKI Jakarta ix
Kata Sambutan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila x
Pembicara undangan
“Tantangan dan Peluang Peneliti dalam Menghasilkan Inovasi Produk Bahan Alam
yang Siap Dikomersialisasi”
Prof. Dr. Wahono Sumaryono, Apt 1
“Tantangan Peneliti untuk menghasilkan Produk Herbal yang Lolos Uji Klinis”
Prof. I Ketut Adnyana, Ph.D., Apt 12
“Pola Penggunaan Produk Bahan Alam sebagai Terapi Komplementer”
Prof. Dr. Irmanida Batubara, S.Si., M.Si 16
“Peran BPOM dalam Hilirisasi Hasil Penelitian Produk Bahan Alam”
Dra. Rr. Maya Gustina A., M.Sc., Apt 20
“Strategi Komersialisasi Hasil Inovasi Teknologi Produk Bahan Alam”
Dr. rer.nat James Sinambela 24
Kelompok Topik
Pengembangan Bahan Alam sebagai Obat
Aktivitas Analgetika Ekstrak Air Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. Griff)
Nhadira Hestricia, Erni Rustiani, Min Rahminiwati, Fitri Dwiputri Ariyani 27
Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Biji Hijau Kopi Robusta (Coffea canephora P.)
Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium
Novi Fajar Utami, Oom Komala, Yuliani Fatimah 33
Potensi Ekstrak Daun Macaranga magna Turrill. Sebagai Antidiabetes
Minarti, Antonius Herry Cahyana, Akhmad Darmawan 41
Identifikasi Senyawa Sinamaldehid Kulit Batang kayu Manis (Cinnamomum burmannii)
dari Ekstrak Etanol dan Metanol Berdasarkan Aktivitas Antidiabetes Dengan
Metode Penghambatan Enzim α-glukosidase
Yatri Hapsari, Leny Heliyawati, Zulfatul Lafiyah, Yadi, Siti Irma Rahmawati,
Fauzia Nurul Izzati, Partomuan Simanjuntak, Bustanussalam 48
Pengaruh Pemberian Seduhan Teh Putih (Camellia Sinensis L.) terhadap
Aktivitas Diuretik Mencit Jantan Galur Swiss Webster
Dytha Andri Deswati, Dadan Rohdiana, Sri Maryam, Sari Agustin Rahayu 56
Formulasi dan Evaluasi Gel Kombinasi Ekstrak Kencur dan Pegagan sebagai
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
vi
Sediaan Obat Luka Bakar
Amelia Febriani, Ika Maruya Kusuma, Sister Sianturi, Riska Choirunnisa 64
Potensi Kapang Endofit Asal Kulit Ranting dan Daun Kayu Manis sebagai
Antidiabetes dan Antioksidan
Eris Septiana, Fauzy Rachman, Partomuan Simanjuntak, Nisa Rahmania Mubarik,
Leny Heliawati 75
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah
(Syzygium myrtifolium Walp.) terhadap Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus epidermidis
Vilya Syafriana, Wirna Ningsih, Wahidin 84
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Aseton Sidaguri (Sida rhombifolia L.) terhadap
Bakteri Patogen
Tita Juwitaningsih, Sri Adelia Sari, Iis Siti Jahro 90
Salep Ekstrak Etanol 70% Daun Ipomoea batatas (L.) Lam. sebagai Anti-inflamasi
Topikal pada Tikus
Siska, Rindita, Feni Ratna Syifa’a 95
Preparasi dan Karakterisasi Nanopartikel Crude Fukosantin sebagai
Antioksidan metode ABTS
Kartiningsih, Deni Rahmat, Rika Sari Dewi, Anarisa Budiarti, Handy Sumarta Gunawan 103
Efek Salep Ekstrak Bonggol Pisang Kepok Putih sebagai Penyembuh Luka Sayat pada Tikus
Desy Muliana Wenas, Lisana Sidqi Aliya, Winda Wahyuningsih 109
Kelompok Topik
Pengembangan Bahan Alam sebagai Kosmetik
Uji Stabilitas dan Penentuan Nilai SPF secara In Vitro Gel Semprot Ekstrak Spirulina platensis
Ayu Shabrina, Rima Herlinda, Beny Setyawan 118
Formulasi Facial Wash dari Ekstrak Lobak (Raphanus Sativus L.) sebagai Inhibitor Tirosinase
Munawarohthus Sholikha, Amelia Febriani, Ranita Harby Tsaniyah, Rahmi Hutabarat 126
Kelompok Topik
Pengembangan Bahan Alam sebagai Pangan Fungsional
Minuman Kesehatan Kombinasi Sari Wortel dan Sari Jahe sebagai Sumber Antioksidan
Cantika Zaddana, Almasyhuri, Khansa Resthima Ratu 133
Pengembangan Formula Fitosom Serbuk Liofilisasi Seduhan Teh Hijau
(Camellia sinensis (L.) Kuntze)
Nurul Auliasari, Aji Najihudin, Riki Hamdan Wahyudi 141
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
vii
Kelompok Topik
Fitokimia dan Analisis Kimia
Pengaruh Metode Pemanasan Langsung dan Gelombang Mikro terhadap Ekstraksi
Pektin dalam Kulit Pisang Raja Nangka (Musa Paradisiaca L.)
Vika Ayu Devianti, Rosita Dwi Chrisnandari, Rizky Darmawan 150
Penapisan Fitokimia Metabolit Sekunder pada Ekstrak yang Berbeda dalam
Beberapa Jenis Bunga Tanaman Jengger Ayam (Celosia argentea L.)
Waras Nurcholis, Hartanti, Syarifah Iis Aisyah 155
Studi Fitokimia pada Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe Var. Sunti Val)
Irma Erika Herawati, Nyi Mekar Saptarini 162
Respon Karakter Vegetatif Jintan Hitam (Nigella sativa L.) di Lahan Masam Bengkulu
Herlina, Evi Andriani 168
Senyawa Alkaloid Indol, Talpinin-asetat dari Tanaman Obat Indonesia “Marigolang”,
Alstonia angustifolia Wall (Apocynaceae)
Partomuan Simanjuntak, Lilik Sulastri 176
Analisis Kandungan Kalsium dan Besi dalam Susu Almond Secara
Spektrofotometer Serapan Atom
Prisilia Paramitha Mazer, Setyorini Sugiastuti 183
Skrining Virtual Lima Golongan Metabolit Sekunder Tanaman sebagai
Ligan Estrogen-Alfa (ER-α)
Novi Yantih, Teni Ernawati, Muhammad Fariz Ikhsan 193
Analisis Kuning Metanil pada Tahu Kuning Menggunakan Metode
Spektrofotometri Cahaya Tampak
Diana Serlahwaty, Mutiya Aprilliyani 204
Kelompok Topik
Farmasi klinik dan Farmakoekonomi
Deteksi dan Edukasi Anemia pada Ibu Hamil di Kelurahan Pakansari Cibinong Bogor
Nisa Najwa Rokhmah, Septia Andini, Yulianita Susilo 213
Analisis Farmakoekonomi Pengobatan pada Pasien Infeksi Saluran Kemih
di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung
Yulia Wardati, Adi Jatnika 218
Efektivitas Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi
Rumah Sakit Azra Bogor Tahun 2017
Lusi Indriani, Mira Dewi, dan Herdina Ulfa 227
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
viii
Kelompok Topik
Farmasetika dan Teknologi Farmasi
Kapasitas Penjeratan Hidroksi Propil Selulosa – Sisteamin terhadap Crude Bromelin
yang Diisolasi dari Bonggol Nanas (Ananas comosus. (L.). Merr)
Deni Rahmat, Stella Salim, Dian Ratih Laksmitawati, Liliek Nurhidayati 234
Formulasi dan Evaluasi Orally Disintegrating Tablet (ODT) Ekstrak
Daun Ungu (Graptophyllum pictum L. Griff) dengan Perbedaan Konsentrasi AC-Disol
Erni Rustiani, Ike Yulia Wiendarlina, Nanda Fauziah Istianah 240
Efek Pelarut terhadap Kadar Fenol Total, Flavonoid Total, dan Antosianin Total pada
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam.)
Rini Prastiwi, Shohibatul Islamiyah, Vivi Anggia 247
Formulasi dan Uji Pertumbuhan Rambut Kelinci Sediaan Hair Tonic Ekstrak Daun Seledri
Aji Najihudin, Akmal, Ade Siti Rachmawati 258
Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) dengan
Variasi Pengikat
M Fatchur Rochman, Mimiek Murrukmihadi, Iin Fitriani, Anisa Lusyana Dewi,
Putri Dwi Septeaningrum 268
Formulasi dan karakterisasi Mikroemulsi Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari rimpang kencur
(Kaempferia galanga Linn)
Framesti Frisma Sriarumtias, Fatimah Hargiani Zahra, Liyatul Ummah, Fajar Fauzi Abdullah 279
Evaluasi Tablet Cetak Langsung dari Serbuk Nanopartikel Ekstrak Etanol Temulawak
Deni Rahmat, Andreas, Ros Surmarny 283
Formulasi Tablet dengan Eksipien Pati Talas Beneng (Xanthosoma undipes K. Koch)
sebagai Zat Penghancur
Dimas Danang Indriatmoko, Tarso Rudiana, Nani Suryani, Dwi Putri Lestari 292
Pengaruh Propilenglikol terhadap Penetrasi In Vitro Emulgel Ekstrak
Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)
Grasella Widya Sianipar, Fahleni Asril 300
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
ix
SAMBUTAN KETUA PERHIPBA DKI JAKARTA
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Kegiatan Seminar
Nasional Perhimpunan Peneliti Obat Bahan Alami (PERHIPBA) dari
Pengurus DKI Jakarta dapat diselenggarakan bekerjasama dengan
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP). Saya mewakili Pengurus
PERHIPBA DKI Jakarta ingin menyampaikan terimakasih kepada FFUP
yang dapat berkolaborasi dengan baik sehingga terselenggaranya
acara ini. Ucapan terimakasih pun disampaikan untuk para peserta,
narasumber, sponsor dan panitia pelaksana, Seminar nasional yang
bertemakan “Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan pangan
Fungsional” bertujuan untuk meningkatkan daya tarik peneliti bahan alam
agar dapat mempublikasikan karya riset ilmiah penelitian di bidangnya. Tidak hanya
itu, dengan adanya kegiatan ini dihadiri dari berbagai institusi di bidang akademisi, praktisi
industri, lembaga riset pemerintahan dan sejawat profesi lain. Sehingga diharapkan nama
PERHIPBA dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan bidang terkait. Semoga ke depannya
PERHIPBA akan lehih aktif dan dapat melaksanakan kegiatan seperti ini kembali,
Saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat.
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila semakin Berjaya, PERHIPBA semakin maju dalam riset
bahan alam.
Salam,
Ketua PERHIPBA DKI Jakarta
Dr. Ratna Djamil, M.Si., Apt.
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
x
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
Pertama-tama saya sampaikan terimakasih kepada seluruh peserta baik
pemakalah dan non pemakalah, narasumber, sponsor dan panitia
pelaksana yang telah mensukseskan kegiatan seminar nasional yang
bertemakan “Potensi Bahan Alam sebagai Obat Kosmetik dan pangan
Fungsional”.
Seminar ini merupakan kerjasama Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
dengan Perhimpunan Peneliti Obat Bahan Alami (PERHIPBA) DKI Jakarta,
guna meningkatkan kualitas penelitian di bidang bahan alam. Selain itu juga utuk
mencapai tahapan hirilisasi riset, memperkuat kolaborasi antara akademisi, industri dan
pemerintah dalam hirilisasi riset produk bahan alam. Saya sangat berharap seminar ini menjadi
forum untuk pertukaran informasi tentang produk alami dalam semua topik terkait yang
bertujuan untuk membangun dan memperkuat kerjasama ilmiah di bidang ilmiah diantara
lembaga penelitian. Juga menjadi sarana publikasi hasil riset dengan jurnal publikasi yang
disediakan diantaranya Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia (JIFI) penerbit Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila, Jurnal Farmasi Indonesia (JFI) penerbit Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia dan Jurnal Jamu Indonesia (JJI) penerbit IPB University.
Pada kesempatan yang baik ini atas nama Keluarga Besar Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila, kami harap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta dan juga dapat
menjalin kerjasama yang baik ke depannya.
Salam,
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila
Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.
1
“Strategi Penelitian Produk Bahan
Alam Yang Berpotensi Bagi
Pengembangan Keilmuan dan Teknologi
serta Peluang Pasar”
Oleh:
Wahono Sumaryono
Fakultas Farmasi- Universitas Pancasila
29 Juni 2019
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
84
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah (Syzygium
myrtifolium Walp.) Terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis
Antibacterial Activity Test from Green Leaves Methanol Extract of Red Shoot Plant (Syzygium
myrtifolium Walp.) Against Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus epidermidis
VILYA SYAFRIANA1*, WIRNA NINGSIH1, WAHIDIN2
1Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, ISTN, Jl. Moh Kahfi II, Bhumi Srengseng Indah,
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 12640, Indonesia. 2Program Studi Ilmu Farmasi,
Fakultas Farmasi, Universitas 17 Agustus 1945, Jl. Sunter Permai Raya No.36, Jakarta Utara, 14350,
Indonesia
*Email: v.syafriana@istn.ac.id
ABSTRAK
Daun pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun pucuk merah terhadap
Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak dibuat dengan menggunakan
metode maserasi dengan cara merendam serbuk menggunakan pelarut metanol dan dipekatkan hingga
terbentuk ekstrak kental. Metode uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan
media Nutrien Agar pada konsentrasi 2%, 4%, 8%, 16% dan dilusi padat untuk pengujian Konsentrasi
Hambat Minimum (KHM) dengan konsentrasi 2%, 1,5%, 1%, dan 0,5%. Kontrol positif yang
digunakan pada pengujian antibakteri, yaitu siprofloksasin dan kontrol negatif yang digunakan akuades.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun pucuk merah memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 2% (12,30 mm), 4% (14,56 mm) 8% (15,46
mm), dan 16% (19,26 mm). Bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan konsentrasi yang sama diperoleh
DDH secara berurutan 14,45 mm, 16,45 mm, 18,38 mm, dan 20,00 mm pada konsentrasi 2%, 4%, 8%,
dan 16%. Nilai KHM yang diperoleh terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi
1%, sedangkan terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 1,5%.
Kata kunci: antibakteri, daun pucuk merah, ekstrak metanol, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus epidermidis.
ABSTRACT
Red shoot leaves (Syzygium myrtifolium Walp.) are known to have antibacterial activity. The purpose
of this study was to determine the antibacterial activity of methanol extract of red shoot leaves against
Staphylococcus epidermidis and Pseudomonas aeruginosa. Red shoot leaves extract was made using
maceration method by soaking powder using methanol solvent and concentrated until thick extracts.
Antibacterial activity test method using disc diffusion method with Nutrient Agar media in the
concentration of 2%, 4%, 8%, 16% and solid dilution for testing Minimum Inhibitory Concentration
(MIC) with a concentration of 2%, 1.5%, 1%, and 0.5%. We used ciprofloxaine as positive control
andaquadest as negative controls. The results showed that methanol extract of red shoot leaves had
antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis at a concentration of 2% (12.30 mm), 4%
(14.56 mm) 8% (15.46 mm), and 16% (19.26 mm). The antibacterial activity for Pseudomonas
aeruginosa with the same concentration were about 14.45 mm, 16.45 mm, 18.38 mm, and 20.00 at
concentration 2%, 4%, 8%, and 16% respectively. The MIC for Staphylococcus epidermidis were
showed at concentration 1%, while for Pseudomonas aeruginosa were at 1.5%.
Keywords: antibacterial, methanol extract, Pseudomonas aeruginosa, red shoot leaves, Staphylococcus
epidermidis.
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
85
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara tropis yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan berkhasiat sebagai obat
tradisional untuk berbagai macam penyakit. Pengembangan obat tradisional sebagai antibakteri penting
untuk dikembangkan karena mulai bermunculan bakteri patogen yang kebal terhadap jenis antibiotik
tertentu sehingga dapat menyulitkan pengobatan(1). Salah satu genus yang diketahui memiliki khasiat
antibakteri adalah dari genus Syzygium. Genus Syzygium diketahui memiliki aktivitas antibakteri baik
dari bagian daun, buah, atau kulit batang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktivitas antibakteri
tersebut dikarenakan kandungan dari senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan, seperti alkaloid,
flavonoid, tanin, terpenoid atau minyak atsiri yang dihasilkan(2).
Salah satu tanaman dari genus Syzygium yang diduga memiliki khasiat obat, yaitu tanaman pucuk merah
(Syzygium myrtifolium Walp.). Tanaman pucuk merah memiliki morfologi yang spesifik, yaitu bagian
pucuknya (daun muda) berwarna merah dan bagian bawah (daun matang) berwarna hijau. Tanaman ini
banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah atau sebagai pembatas di jalur hijau,
padahal tanaman pucuk merah mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid,
triterpenoid, steroid, saponin, dan fenolik yang berpotensi sebagai antibakteri dalam dunia
pengobatan(3,4). Hal ini dibuktikan dengan hasil dari penelitian terdahulu yang melaporkan bahwa
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun merah dari tanaman pucuk merah diketahui dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli(4).
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis adalah salah satu bakteri patogen yang
menginfeksi dan banyak terdapat di sekitar manusia. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri
Gram negatif dimana bakteri tersebut berkemampuan sebagai patogen ketika mekanisme pertahanan
inang diperlemah dengan memanfaatkan kerusakan pada mekanisme pertahanan inang untuk memulai
suatu infeksi.(5) Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri Gram positif yang bersifat patogen jika
kondisinya memungkinkan untuk terjadi multiplikasi(6).
Penelitian antimikroba dari tanaman pucuk merah belum banyak dieksplorasi. Berdasarkan studi
literatur, diketahui bahwa penelitian antimikroba dari tanaman pucuk merah baru dilakukan dari sumber
daun merah, sedangkan daun hijau belum dilaporkan. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan daun
hijau dari tanaman pucuk merah untuk diuji antimikrobanya terhadap bakteri P. aeruginosa dan S.
epidermidis.
BAHAN DAN METODE
BAHAN. Pelarut metanol, Nutrien Agar (NA) (Oxoid), NaCl fisiologis, cakram ciprofloxacin 5 μg/disk
sebagai kontrol positif, akuades sebagai kontrol negatif, kertas cakram kosong. Bahan uji yang
digunakan adalah daun hijau tanaman pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp.) yang diperoleh dari
taman Arboretum Universitas Riau, Jalan Prof. Mukhtar Lutfi, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan
Tampan, Pekanbaru. Mikroorganisme uji yang digunakan adalah Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus epidermidis yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia (FKUI).
METODE. Ekstraksi Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Sebanyak 530 g serbuk
daun hijau tanaman pucuk merah ditimbang dan dimasukkan ke dalam bejana maserasi, kemudian
ditambahkan 5 L pelarut metanol. Simplisia direndam selama 24 jam sambil sesekali diaduk. Maserat
dipisahkan dan di remaserasi sebanyak dua kali dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama. Semua
maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguapan vakum hingga diperoleh ekstrak kental.
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
86
Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah.
Identifikasi Alkaloid. Ekstrak sebanyak 2 g ditambahkan 5 mL amoniak 25% di dalam Erlenmeyer lalu
ditambahkan 20 mL kloroform hingga massa terendam, diaduk dan dipanaskan diatas penangas air lalu
disaring. Filtrat diuapkan sampai setengahnya. Sisa penguapan dituang ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 1 mL HCl 2N, kemudian dikocok dan dibiarkan hingga membentuk 2 lapisan, lapisan
jernih yang terbentuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan jumlah yang sama. Tabung pertama
ditambahkan pereaksi Mayer, tabung kedua ditambahkan pereaksi Dragendorff, dan tabung ketiga
ditambahkan pereaski Bouchardat. Jika terbentuk endapan putih dengan perekasi Mayer, endapan
cokelat dengan pereaksi Dragendorff, dan endapan merah dengan pereaksi Bouchardat, maka ekstrak
positif mengandung alkaloid(7).
Identifikasi Steroid/Triterpenoid. Sebanyak 2 g serbuk dimaserasi dengan 20 mL eter selama 2 jam,
kemudian disaring dan diuapkan dalam cawan penguap hingga diperoleh residu. Residu tersebut
ditambahkan 2 tetes anhidrida asetat dan 2 mL kloroform, lalu dipindahkan ke dalam tabung reaksi,
kemudian ditambahkan perlahan-lahan 1 mL H2SO4 pekat (Lieberman-Bauchard) melalui dinding
tabung, dan dapat dilihat lapisan cincin yang terbentuk. Hasil positif menunjukkan adanya kandungan
triterpenoid, sedangkan jika terbentuk warna hijau menunjukkan adanya steroid(7).
Identifikasi Flavonoid. Ekstrak sebanyak 0,5 g ditambahkan 50 mL air panas kemudian disaring.
Filtrat sebanyak 5 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 mL larutan NaNO2 5% dan
1 mL AlCl3 10% dikocok, kemudian ditambah 2 mL NaOH 1 N melalui dinding tabung. Jika positif
mengandung flavonoid warna akan berubah menjadi merah atau jingga(7).
Identifikasi Tanin. Ekstrak sebanyak 1 g ditambahkan 5 mL air panas dan beberapa tetes larutan FeCl3
1%. Jika terjadi perbahan warna biru tua atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tanin(8).
Identifikasi Saponin. Ekstrak sebanyak 1 g ditambahkan dengan air panas di dalam tabung reaksi,
dikocok kuat-kuat secara vertikal selama 10 detik. Pembentukan busa setinggi 1-10 cm yang stabil
selama tidak kurang dari 10 menit menunjukkan adanya saponin. Pada penambahan 1 tetes HCl 1%,
busa tidak hilang(8).
Uji Aktivitas Antibakteri. Suspensi bakteri sebanyak 1 mL yang setara dengan 107 CFU/mL
dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian sebanyak 20 mL media NA dituang ke dalam cawan petri
lalu dihomogenkan. Setelah media memadat, sebanyak 1 mL bakteri uji diinokulasikan ke dalam media
dan disebar menggunakan batang L. Kertas cakram steril yang telah ditetesi 20 μL larutan uji dengan
konsentrasi 2%; 4%; 8%; dan 16% diletakkan pada cawan petri yang telah berisi bakteri uji. Sebagai
kontrol positif digunakan cakram siprofloksasin 5 µg, dan kontrol negatif digunakan pelarut akuades
yang diteteskan pada cakram steril. Cawan tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24
jam. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
Uji Konsentrasi Hambat Minimum. Larutan ekstrak dengan konsentrasi 2%, 1,5%, 1%, dan 0,5%
diinokulasikan ke dalam cawan petri, lalu ditambahkan 1 mL suspensi bakteri uji dan 15 mL media NA.
Suspensi larutan tersebut dihomogenkan dengan memutar cawan membentuk angka 8. Kontrol positif
dibuat dengan menginokulasikan 1 mL suspensi bakteri dan media NA ke dalam cawan petri, lalu
dihomogenkan dengan membentuk angka 8. Kontrol negatif merupakan cawan petri yang hanya berisi
media NA saja. Seluruh cawan petri diinkubasi selama 24 jam, dan di amati kejernihan dan kekeruhan
masing-masing petri lalu dibandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
87
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Hijau Tanaman Pucuk Merah
Hasil skrining fitokimia ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1. hasil skrining fitokimia ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah
(Syzygium myrtifolium Walp.) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah
mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, dan tanin, namun untuk senyawa
alkaloid dan triterpenoid/steroid menunjukkan hasil negatif. Hal tersebut berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan pada daun merah tanaman pucuk merah menggunakan pelarut
etanol 96% yang menunjukkan hasil positif pada uji alkaloid dan triterpenoid/steroid(4).
Tabel 1. Uji skrining fitokimia ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah
No.
Nama senyawa kimia
Kandungan Senyawa
1
Flavonoid
( + )
2
Alkaloid
( - )
3
Saponin
( + )
4
Tanin
( + )
5
Triterpenoid/Steroid
( - )
Keterangan:
+ : mengandung senyawa kimia yang dimaksud
- : tidak mengandung senyawa kimia yang dimaksud
Uji Aktivitas Antibakteri
Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah terhadap
bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa
Bakteri Uji
Ulangan
Diameter Daerah Hambat (DDH) (mm)
Konsentrasi ekstrak (%)
Kontrol
2
4
8
16
(+)
(-)
Staphylococcus
epidermidis
1
12,10
14,00
15,65
19,70
29,30
0
2
12,05
14,75
15,05
18,85
29,75
0
3
12,75
14,95
15,70
19,25
29,35
0
Rata-Rata
12,30
14,56
15,46
19,26
29,46
0
1
15,10
16,75
18,10
20,00
10,25
0
Pseudomonas
aeruginosa
2
14,15
16,45
18,90
20,45
10,70
0
3
14,10
16,15
18,15
19,55
10,60
0
Rata-Rata
14,45
16,45
18,38
20,00
10,51
0
Keterangan:
Kontrol (+) : siprofloksasin 5 µg
Kontrol (-) : akuades
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan hasil rata-rata Diameter Daya Hambat (DDH) ekstrak metanol daun
pucuk merah terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 2%; 4%; 8% dan 16%
secara berurutan yaitu sebesar 12,30 mm; 14,56 mm; 15,46 mm; dan 19,26 mm. Bakteri Pseudomonas
aeruginosa dengan konsentrasi yang sama diperoleh DDH masing-masing sebesar 14,45 mm; 16,45
mm; 18,38 mm; dan 20,00 mm secara berurutan. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin
5 μg/disk karena merupakan jenis antibiotik spektrum luas yang diindikasikan untuk pengobatan infeksi
bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis. Hasil rata-rata DDH yang terbentuk
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
88
dari kontrol positif siprofloksasin pada bakteri Staphylococcus epidermidis yaitu 29,46 mm dan pada
bakteri Pseudomonas aeruginosa yaitu 10,51 mm. Kontrol negatif akuades tidak menunjukkan adanya
daya hambat. Nazri et al. menyatakan bahwa nilai DDH 0-9 mm tergolong dalam aktivitas lemah; 10-
14 mm tergolong kategori sedang, dan 15-20 mm tergolong kategori kuat. Berdasarkan hal tersebut,
maka diketahui bahwa aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah terhadap
Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 2% dan 4% memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan bakteri dengan kategori sedang, dan pada konsentrasi 8% dan 16% memiliki kemampuan
menghambat dengan kategori kuat. Hasil aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa pada
konsentrasi 2% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri dengan kategori sedang, dan
pada konsentrasi 4%, 8%, dan 16% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri dengan
kategori kuat(9).
Kemampuan daya antibakteri ekstrak metanol daun pucuk merah diduga berasal dari kandungan
metabolit sekunder yang terkandung di dalam daun pucuk merah, yaitu flavonoid, tanin, dan saponin.
Senyawa flavonoid bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak dinding sel
dan membran sitoplasma, serta menghambat konsumsi oksigen dengan cara mengganggu rantai
transpor elektron dan respirasi. Tanin mempunyai aktivitas antimikroba dengan merusak dinding sel
mikroba. Saponin juga dapat melarutkan lipid pada membran sel bakteri (lipoprotein), akibatnya dapat
menurunkan tegangan permukaan lipid, fungsi sel bakteri menjadi tidak normal dan sel bakteri lisis
sehingga bakteri akan mati (10)(11).
Hasil juga menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah memiliki aktivitas
antibakteri yang lebih besar terhadap bakteri Gram negatif (Pseudomonas aeruginosa) dibandingkan
terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus epidermidis). Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan
aktivitas dengan penelitian dari daun merah tanaman pucuk merah yang memiliki aktivitas
penghambatan lebih besar terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus) dibandingkan bakteri
Gram negatif (Eschericia coli)(4). Bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif dibedakan
berdasaarkan komposisi dinding selnya. Bakteri Gram negatif memiliki membran luar yang
mengandung lipopolisakarida/endotoksin. Lapisan luar tersebut berperan sebagai pelindung, termasuk
menjaga sel dari penetrasi obat atau antibiotik. Hal tersebut menyebabkan bakteri Gram negatif
umumnya lebih resisten dibandingkan bakteri Gram positif terhadap obat atau antibiotik(12). Akan tetapi,
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun pucuk merah memiliki mekanisme
tertentu hingga mampu lebih kuat menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif dibandingkan
bakteri Gram positif. Berdasarkan Haryati et al. perbedaan daya hambat disebabkan oleh perbedaan
sensitivitas organisme, mekanisme, dan kesinergisan kerja antara senyawa aktif di dalam ekstrak(4).
Uji Konsentrasi Hambat Minimum
Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditunjukkan berdasarkan ada tidaknya pertumbuhan
bakteri pada media uji. Hasil KHM dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk
merah terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa
Konsentrasi
ekstrak (%)
Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus
epidermidis
Pseudomonas
aeruginosa
2 %
_
_
1,5%
_
_
1 %
_
+
0,5 %
+
+
Kontrol (-)
_
_
Keterangan:
+ : terdapat pertumbuhan bakteri
- : tidak terdapat pertumbuhan bakteri
Semnas Perhipba: Potensi Bahan Alam sebagai Obat, Kosmetik dan Pangan Fungsional
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, 2019
ISBN: 978-602-72418-6-2
89
Hasil menunjukkan bahwa pada konsentrasi 2% dan 1,5% tidak ada pertumbuhan pada kedua bakteri
uji. Pada konsentrasi 1%, bakteri Pseudomonas aeruginosa menunjukkan sudah ada pertumbuhan,
sedangkan pada Staphylococcus epidermidis masih belum ada pertumbuhan. Pertumbuhan
Staphylococcus epidermidis baru tampak pada konsentrasi 0,5%. Berdasarkan hasil tersebut, maka
diketahui bahwa nilai KHM ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah terhadap Staphylococcus
epidermidis adalah pada konsentrasi 1%, sedangkan nilai KHM Pseudomonas aeruginosa adalah pada
konsentrasi 1,5%.
SIMPULAN
1. Ekstrak metanol daun hijau tanaman pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp.) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada konsentrasi 2% (12,30
mm), 4% (14,56 mm) 8% (15,46 mm), dan 16% (19,26 mm). Bakteri Pseudomonas aeruginosa
dengan konsentrasi yang sama memiliki diameter daerah hambat berturut-turut sebesar 14,45 mm,
16,45 mm, 18,38 mm, dan 20,00 mm.
2. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak metanol daun pucuk merah (Syzygium
myrtifolium Walp.) pada Staphylococcus epidermidis sebesar 1%, sedangkan pada Pseudomonas
aeruginosa pada 1,5%.
REFERENSI
1. Utami ER. Antibiotika, resistensi, dan rasionalitas terapi., Saintis. 2012. 1(1): 124-138.
2. Cock IE, Cheesman M. Plants of the genus Syzygium (Myrtaceae): A review on ethnobotany,
medicinal properties and phytochemistry. In: Goyal MR and Ayeloso AD, editors. Bioactive
compounds of medicinal plants. Oakville: Apple Academic Press, Inc.; 2018. p. 35-84.
3. Sembiring FR, Sulaeman R, Budiani ES. Karakteristik minyak atsiri dari daun tanaman pucuk merah
(Syzygium campanulatum Korth.). Jurnal Ilmu-ilmu Kehutanan. 2017. 1(1): 1-8.
4. Haryati NA, Saleh C, Erwin. Uji toksisitas dan aktivitas antibakteri ekstrak daun merah tanaman
pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli. Jurnal Kimia Mulawarman. 2015. 13(1): 35-40.
5. Gellatly SL, Hancock REW. Pseudomonas aeruginosa: New insights into pathogenesis and host
defenses. Pathogenesis and disease. (2013). 67: 159–173.
6. Chessa D, Ganau G, Mazzarello V. An overview of Staphylococcus epidermidis and Staphylococcus
aureus with a focus on developing countries. J Infect Dev Ctries. 2015. 9(6): 547-550.
7. Satrana, DK. Uji efek analgesik ekstrak etanol 70% daun tegining-ganang (Cassia planisiliqua
Burm.f.) pada mencit jantan (Mus musculus L.) dengan metode writhing reflex. Skripsi. 2017.
Institut Sains Teknologi Nasional., Jakarta.
8. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. p. 142-144.
9. Nazri NAA, Ahmat N, Adnan A, Mohamad SAS, Ruzaina SAS. In vitro antibacterial and radical
scavenging activies of Malaysian table salad. African Journal of Biotechnology. 2011. 10(30): 5728-
5735.
10. Koffi-Nevry R, Kouassi CK, Nanga YZ, Koussemon M, Loukou YG. Antibacterial activity of two
bell pepper extracts: Capsicum annuum L. and Capsicum Frutescens. International Journal of Food
Properties. 2012. 15: 961-971.
11. Shihabudeen SM, Priscilla HD, Thirumurungan K. Antimicrobial activity and phytochemical
analysis of selected Indian Folk Medicinal Plants. International Journal of Pharma Sciences and
Research. 2010. 1(10): 431-432.
12. Exner M, Bhattacharya S, Christiansen B, Gebel J, Goroncy-Bermes P, Hartemann P, et al.
Antibiotic resistance: who is so special about multidrug-resistant Gram –negative bacteria?. GMS
Hygiene and Infection Control. 2017. 12: 1-24.