ArticlePDF Available

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih di SMK Negeri 4 Surabaya dalam Upaya Menyikapi Pandemi COVID-19

Authors:

Abstract

Pandemi Covid-19 yang ditetapkan oleh WHO pada tanggal 9 maret 2020 merupakan dorongan terkuat program pengabdian masyarakat ini dilakukan. Sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan pun terdampak akibat pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia. Sebelum vaksin atau terapi pengobatan ditemukan untuk melawan Covid-19, masyarakan hanya bisa melakukan pencegahan pemutusan rantai penyebaran virus dengan memahami dan melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Anjuran pemerintah untuk menerapkan pola hidup bersih dan tetap dirumah berdampak pada sebagian kelompok masyarakat untuk membeli bahan pokok dan alat kesehatan khususnya masker dan hand sanitizer dengan berlebihan. Pembelian dalam jumlah masif menyebabkan ketersediaan barang tersebut menjadi sedikit sehingga mengakibatkan harga jual menjadi mahal. Sesuai dengan permasalahan tersebut, “Tim Pengabdian Masyarakat PPNS” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer di lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya dalam menyikapi Pandemi Covid-19 untuk sekolah berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini dengan cara observasi dan sosialisasi tetang wabah pandemi Covid-19 terhadap Kepala Sekolah, Guru serta Karyawan SMK Negeri 4 Surabaya, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan secara offline dan daring. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi kegiatan serta memberikan rekomendasi sarana sekolah untuk memutus penyebaran rantai Covid-19. Pelatian ini berdampak positif terhadap lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya, perubahan ini terlihat dari protokol kesehatan yang berlaku di sekolah, serta dari segi ekonomi dapat menekan alokasi dana untuk pembelian produk hand sanitizer.
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons
Attribution-Share Alike 4.0 International License. Copyright @ 2020 Universitas Djuanda.
All Rights Reserved p-ISSN 2721-1541 | e-ISSN 2721-5113
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih di
SMK Negeri 4 Surabaya dalam Menyikapi Pandemi Covid-19
Agung Prasetyo Utomo1, Widya Emilia Primaningtyas2, Mahasin Maulana
Ahmad2, Imah Luluk Kusminah2, Rocky Andiana1 , Ayu Nindyapuspa2 , Sri
Tjahyonowatie3 , Dwi Setia Ningrum4
1Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jalan Teknik Kimia
Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Suarabaya, Jawa Tmur, 60111, Indonesia
2Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Jalan Teknik Kimia
Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Suarabaya, Jawa Tmur, 60111, Indonesia
3SMK Negeri 4 Surabaya, Jl. Kranggan No.81-101, Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
4SMK Negeri 1 Situbondo. Baluran No.17, Kotakan Utara, Kotakan, Situbondo, Jawa Timur 68313
Kilas Artikel
Abstrak
Volume 1 Nomor 2
Juli 2020: 111-118
DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941
Article History
Submission: 25-06-2020
Revised: 09-07-2020
Accepted: 14-07-2020
Published: 19-07-2020
Kata Kunci:
Covid-19,
Hand Sanitizer,
Pelatihan, SMK 4 Surabaya
Keywords:
Covid-19,
Hand Sanitizer,
Pelatihan, SMK 4 Surabaya
Korespondensi:
Agung Prasetyo Utomo
(agungprasetyo@ppns.ac.id)
Pandemi COVID-19 yang ditetapkan oleh WHO pada tanggal
9 Maret 2020 merupakan dorongan terkuat program pe-
ngabdian masyarakat ini dilakukan. Sektor ekonomi, sosial,
dan pendidikan pun terdampak akibat pandemi COVID-19,
khususnya di Indonesia. Sebelum vaksin atau terapi pengo-
batan ditemukan untuk melawan COVID-19, masyarakat ha-
nya bisa melakukan pencegahan pemutusan rantai penyebar-
an virus dengan memahami dan melaksanakan protokol
kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Anjuran pemerintah
untuk menerapkan pola hidup bersih dan tetap dirumah ber-
dampak pada sebagian kelompok masyarakat untuk membeli
bahan pokok dan alat kesehatan khususnya masker dan hand
sanitizer dengan berlebihan. Pembelian dalam jumlah masif
menyebabkan ketersediaan barang tersebut menjadi sedikit
sehingga mengakibatkan harga jual menjadi mahal. Sesuai de-
ngan permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat
PPNS” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer di lingkungan SMK Negeri
4 Surabaya dalam menyikapi Pandemi Covid-19 untuk sekolah
berkelanjutan. Metode dalam penelitian ini dengan cara obser-
vasi dan sosialisasi tentang pandemi Covid-19 terhadap Kepa-
la Sekolah, Guru serta Karyawan SMK Negeri 4 Surabaya,
yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan secara
offline dan online. Kegiatan ini diakhiri dengan evaluasi kegi-
atan serta memberikan rekomendasi sarana sekolah untuk
memutus penyebaran rantai Covid-19. Pelatihan ini berdam-
pak positif terhadap lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya, pe-
rubahan ini terlihat dari protokol kesehatan yang berlaku di
Utomo, Primaningtyas, Ahmad, Kusminah, Andina, Nindyapuspa,
Tjahyonowatie, Ningrum
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih
sekolah, serta dari segi ekonomi dapat menekan alokasi dana
untuk pembelian produk hand sanitizer.
Training on Hand Sanitizer Making and Clean Lifestyle Ap-
plication at SMK Negeri 4 Surabaya in Response to Covid-19
Pandemic
Abstract
The COVID-19 pandemic announced by WHO on March 9, 2020
was the strongest background for doing this community service
program. The economic, social and education sectors were affected by
the COVID-19 pandemic, especially in Indonesia. Before vaccines or
medical treatment were found to fight COVID-19, people could only
prevent the chain breaking of the virus by understanding and imple-
menting the health protocol recommended by the government. The
government's recommendation to apply a clean lifestyle and stay at
home has an impact on some groups of people to buy groceries and
medical supplies, especially masks and hand sanitizers. Massive pur-
chases cause the availability of these items to be small, resulting in
high selling prices. In accordance with these problems, Tim Pengab-
dian Masyarakat PPNS” conducts community service activities in
the form of Hand Sanitizer Making Training in SMK Negeri 4
Surabaya in responding to sustainable schools caused by the
COVID-19 Pandemic. The method in this research is by observing
and socializing about the Covid-19 pandemic outbreak to Principals,
Teachers and Employees of SMK Negeri 4 Surabaya, which is then
continued with offline and online training activities. This activity
ended with an evaluation of the activity and provided recommend-
dations for school facilities to break the distribution of the COVID-
19 chain. This activity has a positive impact to SMK Negeri 4 Sura-
baya especially in the application of health protocol, and from an eco-
nomic perspective can reduce the allocation of funds for the purchase
of hand sanitizer products.
PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019 hingga awal
tahun 2020 dunia mengalami kejadian
luar biasa terutama di bidang kesehatan,
yaitu berupa pandemi virus yang me-
nyerang secara global. Virus ini diper-
kirakan muncul pertama kali di Cina
tepatnya di kota Wuhan dan diduga ber-
asal dari pasar ikan dan hewan yang ada
di daerah tersebut. Pada awal kemuncul-
annya, WHO menamakan sementara se-
bagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV),
kemudian pada tanggal 11 Februari 2020
WHO mengumumkan nama baru yaitu
Coronavirus Disease (COVID-19) yang di-
sebabkan oleh virus Severe Acute Respira-
tory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-
2).
Kementerian kesehatan (Kemenkes)
secara umum mengemukakan bahwa
Coronavirus (COVID-19) merupakan ke-
luarga besar dari virus yang menyebab-
kan penyakit ringan sampai berat, seper-
ti common cold atau pilek dan penyakit
yang serius seperti MERS dan SARS serta
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020
p-ISSN 2721-1541 | e-ISSN 2721-5113
DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941
113
penularannya dari hewan ke manusia
(zoonosis) dan penularan dari manusia ke
manusia sangat terbatas.
Corona virus telah menjadi pandemi
di seluruh dunia, tak terkecuali di negara
Indonesia. Masyarakat Indonesia perlu
mengenal tanda-tanda virus COVID-19
sebagai langkah awal untuk mencegah
penyebaran virus. Berikut beberapa ge-
jala COVID-19: demam, batuk kering, ke-
sulitan bernapas atau sesak napas, nyeri
dada atau rasa tertekan pada dada, hi-
langnya kemampuan berbicara atau ber-
gerak. Selain itu sebagai langkah pen-
cegahan, masyarakat perlu memahami
dan melaksanakan protokol kesehatan
yang dianjurkan oleh pemerintah dianta-
ranya: mencuci tangan /menggunakan
hand sanitizer, menggunakan masker dan
jaga jarak/physical distancing. Keadaan
ini mempengaruhi kondisi tatanan bi-
dang kesehatan, ekonomi, sosial, dan
pendidikan.
Merebaknya COVID-19 tersebut
membuat masyarakat melakukan panic-
buying terhadap kebutuhan pokok dan
alat kesehatan tak terkecuali masker dan
hand sanitizer, sehingga menyebabkan
ketersediaan barang tersebut menjadi
langka dan mahal.
Berdasarkan permasalahan diatas,
penulis melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat berupa Pelatihan Pembuat-
an Hand Sanitizer Kepada para Pendidik
dalam Menyikapi Pandemi Covid-19 di
SMK Negeri 4 Surabaya.
METODE
Metode pelaksanaan kegiatan pela-
tihan hand sanitizer secara garis besar da-
pat dilihat pada diagram berikut:
Gambar 1. Metode pelaksanaan
Observasi
Observasi dilakukan dengan cara
mengamati langsung daerah tempat pe-
ngabdian dengan wawancara tentang
pandemi virus Covid-19 terhadap kepa-
la sekolah, guru serta karyawan SMK
Negeri 4 Surabaya. Kegiatan observasi
Sosialisasi Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Offline
online
Pelatihan
langsung kepada
guru dan
karyawan
Pelatihan
menggunakan
aplikasi panggilan
Video (Google
Hasil pelatihan dan evaluasi
“Produk Hand Sanitizer Sesuai Standart
WHO”
Observasi
Utomo, Primaningtyas, Ahmad, Kusminah, Andina, Nindyapuspa,
Tjahyonowatie, Ningrum
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih
dilakukan tanggal 2 Maret 2020, sebe-
lum kota Surabaya termasuk dalam zo-
na merah dan sebelum diberlakukannya
Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB).
Pada tahap ini diperoleh kesimpul-
an bahwa kebutuhan Hand Sanitizer un-
tuk pencegahan pandemi COVID-19 sa-
ngat diperlukan, sedangkan harga mulai
mengalami kenaikan dan stok barang
menjadi langka. Sehingga perlu diada-
kan pelatihan pembuatan hand sanitizer
dalam lingkungan sekolah sesuai de-
ngan standar WHO.
Sosialisasi Kegiatan
Setelah dilakukan observasi awal,
sosialisasi kegiatan pelatihan dilakukan
melalui undangan dari kepala sekolah
yang dibantu oleh wakil kepala sekolah
bidang humas kepada tenaga pendidik
(guru) dan karyawan yang terpilih, de-
ngan mempertimbangkan jumlah guru
terhadap luas ruangan pelatihan (sesuai
jarak) yang ditetapkan pemerintah ± 1
meter serta ketersediaan alat.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan
dilakukan dengan menggunakan meto-
de blended learning, yakni secara offline
dan online. Metode offline adalah metode
konvensional yang biasanya dilakukan
pada setiap kegiatan dengan melakukan
kegiatan secara langsung atau tatap mu-
ka, sedangkan metode online adalah me-
tode yang dikembangkan dengan me-
manfaatkan sarana jaringan internet (e-
learning).
Pada metode offline (Training of
Trainer) kegiatan pelatihan dilakukan
dengan jumlah peserta yang telah dite-
tapkan, yang ditunjuk oleh kepala seko-
lah. Pelatihan offline bertujuan untuk
membekali peserta sebagai tutor untuk
rekannya yang mengikuti pelatihan se-
cara online dilanjutkan melakukan kegi-
atan pelatihan hingga perolehan hasil.
Berikut langkah-langkah pembuatan
hand sanitizer yang dilakukan.
Alat dan bahan yang diperlukan :
Alat :
1. cawan
2. spatula / sendok
3. botol spray
4. gelas ukur
5. corong
Bahan :
1. alcohol rub 90%
2. essential oil (minyak sereh atau
minyak kayu putih
3. Propilen Glikol atau Aloe Vera
Gel
Langkah pembuatan hand sanitizer :
1. siapkan alat dan bahan
2. untuk membuat hand sanitizer
spray :
a. masukkan 2 cup Alkohol Rub
70-90%
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020
p-ISSN 2721-1541 | e-ISSN 2721-5113
DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941
115
b. masukkan 1 cup Aloe Vera
Gel
c. masukkan 1 cup Air
3. untuk membuat hand sanitizer
gel :
a. masukkan ½ cup Alkohol
Rub 70-90%
b. masukkan 2 cup Aloe Vera
Gel
4. aduk adonan hingga tercampur
merata
5. masukkan essential oil hingga
wangi yang diinginkan tercapai
6. masukkan adonan kedalam botol
7. hand sanitizer siap digunakan
(WHO,2009)
Metode pelatihan yang kedua yaitu
dengan menggunakan metode online
(e-learning) yaitu dengan cara narasum-
ber mempersiapkan langkah kegiatan
pelatihan dari awal hingga selesai. Me-
tode online ini dilaksanakan satu hari se-
telah metode offline dijalankan.
Pelatihan dan Evaluasi
Hasil pelatihan berupa produk hand
sanitizer dengan standar Organisasi Ke-
sehatan Dunia (WHO) yang bisa diguna-
kan untuk kepentingan sekolah maupun
pribadi. Evaluasi dilakukan agar pada
saat pelatihan hingga akhir sesuai de-
ngan tujuan yang diinginkan.
HASIL & PEMBAHASAN
Kegiatan pelatihan pembuatan hand
sanitizer kepada guru dan karyawan di
lingkungan SMK Negeri 4 Surabaya
dilakukan pada saat permasalahan lang-
kanya dan mahalnya harga hand sani-
tizer akibat adanya pandemi virus
COVID-19. Kegiatan pelatihan dilaku-
kan setelah proses observasi. Kegiatan
pelatihan ini dilakukan dengan metode
blended learning yakni secara offline (tata
muka) maupun secara online (e-learning)
melalui bantuan aplikasi panggilan vi-
deo.
Pelatihan offline (tatap muka) dila-
kukan pada tanggal 16 Maret 2020 ber-
tempat di ruang kelas dengan ukuran
30m2 sehingga jumlah maksimal peserta
pelatihan 15 orang. Pelatihan ini dilaku-
kan dengan menerapkan protokol kese-
hatan dengan jarak minimal antar pe-
serta pelatihan ± 1 meter. Alat dan ba-
han yang digunakan, dipersiapkan se-
belum pelaksanaan kegiatan pelatihan
sehingga pada proses pelatihan dapat
berjalan dengan lancar. Para pendam-
ping pelatihan yang dilakukan oleh do-
sen Politeknik Perkapalan Surabaya
(PPNS) yang berjumlah 6 orang men-
dampingi peserta saat pelaksanaan ke-
giatan, serta dibantu mahasiswa dalam
proses perekaman proses kegiatan.
Sedangkan pelatihan dengan meng-
gunakan metode online (e-learning) dila-
kukan sehari setelah pelaksanaan kegi-
atan offline. Hal ini dilakukan agar pela-
tihan dapat diikuti oleh banyak peserta,
Utomo, Primaningtyas, Ahmad, Kusminah, Andina, Nindyapuspa,
Tjahyonowatie, Ningrum
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih
dan peserta pelatihan offline bisa men-
jadi tutor untuk rekan yang mengikuti
pelatihan online. Kegiatan dengan meto-
de online dilakukan dengan memanfaat-
kan aplikasi panggilan video melalui
Google Meet. Kegiatan pelatihan online
ini dapat dilihat pada gambar 1. Materi
pelatihan juga dibagikan secara online
dan bisa diakses pada tautan
shorturl.at/aJXZ1
Gambar 2. Pelatihan online dengan menggunakan
Google Meet
Pelatihan online dihadiri oleh 76
peserta yang merupakan 72 peserta
yang merupakan guru dan karyawan
SMK Negeri 4 Surabaya dan 4 orang
trainer dari Tim Pengabdian Masyara-
kat PPNS. Dari hasil kegiatan yang dila-
kukan baik dengan metode offline (tatap
muka) maupun online (e-learning) berja-
lan dengan baik dan lancar, hal ini dapat
dilihat pada saat kegiatan offline para
peserta mengikuti kegiatan dengan an-
tusias dan hasil hand sanitizer yang sesuai
dengan standar. Hasil pelatihan offline
berbentuk hand sanitizer kemasan botol
sejumlah 150 botol seperti yang ditunjuk-
kan pada gambar.2 kemudian dibagikan
kepada guru dan karyawan SMK Negeri
4 Surabaya. Hand sanitizer diserahkan se-
cara simbolis dari Tim Pengabdian Mas-
yarakat kepada kepala SMK Negeri 4
Surabaya.
Gambar 3. Produk hand sanitizer hasil pelatihan
Gambar 4. Penyerahan hasil produk pelatihan kepada
Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Surabaya
Beberapa hasil yang diperoleh de-
ngan adanya kegiatan ini diantaranya.
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020
p-ISSN 2721-1541 | e-ISSN 2721-5113
DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2941
117
Pertama, muncul rekomendasi kepada
SMK Negeri 4 Surabaya untuk menam-
bah Titik Cuci Tangan (TCT) untuk cuci
tangan di area yang sering dilalui oleh
siswa, seperti pada gambar 4. Kedua,
pemasangan dispenser hand sanitizer di
kelas dan di ruangan yang jauh dengan
titik cuci tangan seperti pada gambar 6.
Ketiga, sekolah mampu membuat hand
sanitizer untuk kalangan terbatas SMK
Negeri 4 Surabaya yang diberi aroma
serai (Cymbopogon Citratus) agar me-
nambah fungsi hand sanitizer tidak hanya
sebagai pembunuh kuman atau bakteri,
juga sebagai penghalau nyamuk.
Gambar 5. Titik cuci tangan di kawasan sekolah
Gambar 6. Titik cuci tangan hasil rekomendasi dari
kegiatan pelatihan implementasi pola hidup bersih.
Gambar 7. Penempatan dispenser hand sanitizer hasil
rekomendasi dari kegiatan pelatihan implementasi
pola hidup bersih.
Dari segi kesehatan, sesuai dengan
feedback melalui google form yang dibagi-
kan setelah pelatihan online 93% peserta
pelatihan online yang menerapkan pola
hidup bersih sesuai dengan anjuran pe-
merintah untuk diri sendiri. Dengan
menjaga kesehatan dengan makan ber-
gizi dan olahraga cukup. Mencuci ta-
ngan menggunakan sabun dan air me-
ngalir atau menggunakan hand sanitizer
setiap menyentuh atau setelah beraktivi-
tas. Sebesar 71% peserta pelatihan baik
offline maupun online juga sudah mela-
kukan pola hidup bersih kepada kelu-
arga dan orang-orang terdekat. Dari segi
ekonomi, pengeluaran tambahan untuk
pembelian produk hand sanitizer dapat
berkurang dengan menggunakan hasil
yang telah dilakukan serta produk hasil
pembuatan pelatihan hand sanitizer ini
dapat digunakan dalam lingkungan se-
kolah sendiri maupun pribadi.
Utomo, Primaningtyas, Ahmad, Kusminah, Andina, Nindyapuspa,
Tjahyonowatie, Ningrum
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Pola Hidup Bersih
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan pengab-
dian kepada masyarakat melalui kegi-
atan Pelatihan Pembuatan Hand Sani-
tizer Kepada Para Pendidik dalam Me-
nyikapi Pandemi COVID-19 di SMK Ne-
geri 4 Surabaya yang dilakukan dengan
metode offline (tatap muka) maupun on-
line (e-learning) berjalan dengan baik
dan lancar. Rekomendasi yang diberi-
kan Tim Pengabdian Masyarakat PPNS
kepada SMK Negeri 4 Surabaya pada
saat pelatihan disambut baik, dan di-
realisasikan. Dampak yang lain yakni
sebagian besar pendidik dan karyawan
SMK Negeri 4 Surabaya sudah mema-
hami dan melakukan pola hidup bersih
baik untuk dirinya dan untuk orang
terdekatnya. Dari segi ekonomi, pelatih-
an ini memberikan alternatif cara penu-
runan biaya pengeluaran tambahan un-
tuk pembelian produk hand sanitizer de-
ngan membuat hand sanitizer sendiri. Se-
hingga dengan adanya pelatihan ini bisa
menjadi salah satu pencegahan penye-
baran virus COVID-19 di SMK Negeri 4
Surabaya utamanya, dan terlebih di dae-
rah kota Surabaya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kepada Kepala
SMK Negeri 4 Surabaya; Dra. Sri Tjah-
yonowatie, M.M. serta para pendidik.
Ketua P3M PPNS, segenap Dosen dan
Mahasiswa Politeknik Perkapalan Ne-
geri Surabaya (PPNS) yang turut me-
nyukseskan kegiatan pelatihan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. Tentang Novel Corona Virus
(NCOV). [cited 2020 June 23].
https://www.kemkes.go.id/resour
ces/download/info-
terkini/COVID-
19/TENTANG%20NOVEL%20CO
RONAVIRUS.pdf
World Health Organization (WHO).
(2009). WHO Guidelines on Hand
Hygiene in Health Care. First Global
Patient Safety Challenge Clean Care Is
Safer Care. Geneva : World Health
Organization. [cited 2020 June 24]
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/bo
oks/NBK144013/
World Health Organization (WHO).
(2020). Naming the coronavirus disease
(COVID-19) and the virus that causes
it [Internet]. Geneva: World Health
Organization; 2020 [cited 2020
March 29]. Available from:
https://www.who.int/emergencie
s/diseases/novelcoronavirus-
2019/technical-guidance/naming-
the-coronavirusdisease-(covid-
2019)-and-the-virus-that-causes-it.
... Mahalnya harga hand sanitizer belakangan ini karena pembelian dalam jumlah banyak oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang menyebabkan stok barang dan harga yang tinggi, hal ini merupakan suatu fenomena panic buying yang dilakukan karena ketakutan apabila barang tersebut jumlahnya terbatas (Utomo et al., 2020). Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh dari yang biasa disebut dengan disfungsi sosial, yaitu terjadi ketika seseorang tidak mampu menjalankan fungsi sosial yang sesuai dengan status sosial akibat rasa takut terhadap Covid-19. ...
Article
Full-text available
Hand sanitizers are a community need during the COVID-19 pandemic. The availability of hand sanitizers is very small, so they are sold at relatively expensive prices on the market. One solution to the need for public health during the COVID-19 pandemic is to use hand sanitizers made from local materials that can be found in the surrounding environment. However, public knowledge about this is very low. For this reason, this service is carried out to provide knowledge and skills to the community on how to make hand sanitizers made from local materials that are environmentally friendly and economical, such as: betel leaf and lime. This service activity is carried out in 4 (four) stages, namely: 1) interviews and observations, to find out the initial conditions of the people of Karang Dima Village, Sumbawa Regency and local materials that can be used for making hand sanitizers; 2) socialization to the community about the importance of maintaining cleanliness; 3) training and hands-on practice of making hand sanitizers made from local ingredients and their packaging; and 4) assistance. The enthusiasm of the community during the training was very high, and the result of the training was that the community had qualified skills in making their own hand sanitizer, which was much needed.
... Mahasiswa secara langsung bersosialisasi dengan masyarakat sekaligus ikut serta dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) serta memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada ditengah masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam mengolah dan mengembangkan sumber daya tersebut demi kemajuan masyarakat secara universal (Meiliyadi & Syuzita, 2022). Selain itu pengabdian kepada masyarakat merupakan upaya untuk menimbulkan kesadaran masyarakat dalam menganalisis dan kemudian mencari solusi dari masalah yang ada dalam masyarakat tersebut (Utomo et al., 2020). ...
Article
Full-text available
Telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat desa Aik Prapa untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap luingkungan melalui pelatihan pembuatan bak sampah dari bambu. Secara umum kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu persiapan, sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi serta refleksi. Kegiatan pengabdian memiliki dampak positif kepada masyarakat. Namun ada kriteria yang memiliki respon kurang baik yaitu waktu pelatihan. Waktu pelatihan yang diberikan terlalu sedikit sehingga masih ada beberapa variasi yang tidak dapat dibahas. Namun secara umum pelaksanaan pengabdian cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat antusiasme siswa yang tinggi selama mengikuti pembinaan. Respon siswa kepada pemateri juga bagus yang ditunjukkan dengan evaluasi angket yang masuk dalam kategori sangat baik. Selain itu motivasi siswa selama mengikuti pelatihan juga masuk dalam kategori sangat baik.
... 6) Selama demonstrasi berlangsung, peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mencoba setiap langkah pembuatan secara bergiliran. 7) Seluruh peserta pengabdian diberikan kesempatan untuk mencoba hasil krim tabir surya anti-UV yang telah dibuat (Utomo 2020). ...
Article
Full-text available
p> Exposure to ultraviolet (UV) light provides high effectiveness in inhibiting germs, bacteria and the Sars-Cov 2 virus that causes Corona Virus Disease-19 (COVID-19). However, due to the depletion of the ozone layer which acts to ward off short wave radiation, there is an increase of UV light radiation amount that reaches the earth's surface. As a result, human skin is exposed to UV radiation which can cause premature skin aging and even skin cancer. Researchers claim that brown algae contain anti-UV compounds that can absorb UV radiation. Therefore, it has been developed a skin protection cream based on brown algae seaweed that can protect human skin from exposure to UV radiation. This article reports on the introduction and training of how to produce anti-UV sunscreen for seaweed farmers who faces high intensity sun exposure on a daily basis. Participants were 20 person (wives and children of the farmers). In this training, video tutorial of making cream was played following with demonstration of making cream by the participants. After the training, it is hoped that the farmers wives and children will be able to produce this anti-UV sunscreen that was not for self-used to protection against UV radiation exposure, but could also for sale to increase the income of coastal communities during the COVID-19 pandemi c. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Paparan sinar ultraviolet (UV) memberikan efektivitas yang tinggi dalam penghambatan kuman, bakteri hingga virus Sars-Cov 2 penyebab Corona Virus Disease-19 ( COVID-19 ). Namun karena menipisnya lapisan ozon yang berperan menangkal radiasi gelombang pendek, maka radiasi akibat sinar UV sampai ke permukaan bumi. Akibatnya, kulit manusia terpapar radiasi UV yang dapat menyebabkan penuaan kulit secara dini dan bahkan kanker kulit. Para peneliti menyatakan bahwa algae coklat mengandung senyawa anti-UV yang dapat menyerap radiasi ultra violet. Karena itu, telah dikembangkan krim pelindung kulit berbasis rumput laut alga coklat yang dapat melindungi kulit manusia dari paparan radiasi UV. Artikel ini melaporkan pengenalan dan pelatihan cara pembuatan krim anti-UV kepada pembudidaya rumput laut yang sehari-hari harus berhadapan dengan terpaan matahari berintensitas tinggi. Hadir sejumlah 20 orang (para istri dan anak-anak pembudi daya). Dalam pelatihan ini diputarkan video tutorial membuat krim yang kemudian diikuti dengan demonstrasi membuat krim. Setelah pelatihan, diharapkan para istri dan anak pembudidaya dapat memproduksi krim anti-UV yang tidak saja dapat digunakan sendiri sebagai perlindung terhadap paparan radiasi UV, melainkan juga dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir pada masa pandemi COVID-19 . </p
... Pencucian tangan adalah sangat baik untuk membunuh kuman/virus dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi (Meisaroh dkk, 2021). Saat ini, di tempat-tempat umum seperti masjid, perkantoran, sekolah dan lain-lain menggunakan alat hand sanitizer dengan pencucian tangan melakukan kontak fisik pengguna dan alatnya, padahal setiap orang melakukan kontak fisik dengan alat tersebut (Utomo, 2020), sehingga kemungkinan besar virus yang menempel pada alat akan menular ke pengguna lain. Oleh karena itu, itu perlu alat hand sanitizer yang tanpa melakukan kontak fisik sehingga aman. ...
Article
Full-text available
Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya termasuk daerah dengan paparan Covid-19 cukup tinggi sebanyak 15 kasus positif dan 1 kasus meninggal dunia. Kec. Kawalu mempunyai pergerakan sosial masyarakat cukup tinggi dibandingkan kecamatan yang lain karena pusat home industri bordir dengan 1080 unit usaha. Masalah yang terjadi di Kec. Kawalu adalah sebagai berikut: frekuensi aktivitas pelaku usaha home industri bordir untuk melakukan perjalanan ke zona merah (Tanah Abang, Jakarta) masih sangat tinggi dan kesadaran masyarakat terutama karyawan home industri bordir untuk pencegahan covid-19 masih sangat rendah. Oleh karena itu, untuk menghadapi kejadian ini dibutuhkan upaya yang sigap baik dari pemerintah maupun masyarakat agar penularan virus ini tidak menyebar luas ke masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memutus rantai penularan covid-19 adalah himbauan wajib untuk mencuci tangan secara teratur pakai sabun dan air (hand sanitizer) saat akan beraktivitas. Namun, penggunaan bersama hand sanitizer di tempat umum dapat berpotensi menularkan Covid-19 karena terjadinya kontak fisik antara pengguna dengan alat hand sanitizer. Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang ditawarkan adalah membuat alat hand sanitizer otomatis, pengguna tanpa harus melakukan kontak fisik dengan alat hand sanitizer. Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan masyarakat Dewan Kamakmuran Masjid (DKM) dalam pembuatan dan penggunaan hand sanitizer otomatis dan kemudian memberikan alat hand sanitizer otomas pada beberapa DKM di Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya. Jumlah peserta adalah 20 orang anggota masyarakat DKM Ummul Quro di Kec. Kawalu, Kota. Tasikmalaya.. Pelaksanaan pelatihan adalah dari tanggal 4 sampai 5 September 2021. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan, praktek, dan pendampingan. Metode sosialisasi adalah memberikan edukasi kesadaran masyarakat DKM untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Metode praktek dilakukan dengan mempraktekan langsung penggunaan alat hand sanitizer, serta memberikan bantuan alat hand sanitizer untuk DKM Ummul Quro. Pendampingan secara teknis dilakukan dengan menempatkan pendamping mahasiswa untuk memantau kegiatan mitra dari tanggal 7 sampai 30 September 2021. Hasil angket menunjukkan bahwa ketertarikan peserta dalam kegiatan ini terkatagori sangat baik terutama untuk aspek kebutuhan alat hand sanitizer, kepraktisan, dan pemberdayaan masyarakat. Dari aspek kegiatan pengoperasiannya, itu mengindikasikan bahwa peserta dapat menggunakan dan mengoperasikan hand sanitizer secara mandiri tanpa bantuan pendampingan.
... Meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia berdampak pada semua bidang terutama karena sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Makassar lebih banyak bergerak dalam bidang jasa yang tidak memungkinkan unuk menerapkan kerja dari rumah (Ausrianti et al., 2020). Hal ini tidak terlepas dari Kota Makassar sebagai kota metropolitan yang sudah dikenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga dunia (Kurniawati, Santosa, & Bahri, 2020 (Utomo et al., 2020). Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi menggunaan angket. ...
Article
Full-text available
ABSTRAK Pandemi Corona Virus Diseas 2019 (Covid-19). Covid-19 bukanlah virus pertama yang melanda Indonesia karena pernah ada virus selainnya seperti virus demam berdarah dan virus flu burung yang penyebarannya cukup massif. Tema yang menjadi fokus dalam program ini adalah sosialisasi dan edukasi pencegahan penularan covid-19 dengan menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang. Metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi kepada ojek online di jalan adiyaksa di Kelurahan Masale Kota Makassar. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti pembagian amflet dan penyebaran brosur, sosialisasi hidup sehat, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pelatihan mencuci tangan, pembiasaan physical distancing, pemberian bantuan masker, dan pemberian bantuan hand sanitizer,. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat program, ketepatan sasaran dan ketepatan metode. Kegiatan ini dapat membantu ojek online mengetahui informasi seputar Covid-19 dan mampu memberikan bekal pencegahan penularan Covid-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu dengan memberikan pemahaman tentang protokol kesehatan yang meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, rutin mencuci tangan dan pembiasaan physical distancing, dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Lombok pada khususnya dapat segera dihentikan.
... Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan supaya masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dalam pelaksanaan PHBS. Kegiatan yang dilakukan antara lain bersih lingkungan masjid, mengajar mengaji dan pelatihan pembuatan disinfektan dan hand sanitizer (Utomo et al., 2020). ...
Article
Full-text available
[Bahasa]: Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di Pulau Lombok mengakibatkan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dalam bentuk Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) dilaksanakan di lingkungan rumah mahasiswa masing-masing. Program ini selanjutnya disebut dengan Kuliah Kerja Partisipatif dari rumah (KKP-DR). Tema yang menjadi fokus dalam program ini adalah sosialisasi pencegahan penularan covid-19 dengan menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang sekaligus merupakan tuntunan agama Islam. Metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi kepada masyarakat di beberapa desa di Pulau Lombok yang merupakan desa asal mahasiswa. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti pemasangan pamflet dan penyebaran brosur, sosialisasi kampung sehat, seminar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan mencuci tangan, pembiasaan physical distancing, senam bersama, pemberian bantuan masker, pemberian bantuan hand sanitizer, dan bersih lingkungan masjid. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat program, ketepatan sasaran dan ketepatan metode yang diberikan kepada 10 orang kepala desa tempat mahasiswa melaksanakan KKP-DR. Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat setuju dimana 100% responden menyatakan kegiatan ini bermanfaat, 80% tepat sasaran dan 90% menyatakan kegiatan ini menggunakan metode yang tepat. Kegiatan ini dapat membantu masyarakat mengetahui informasi seputar Covid-19 dan mampu memberikan bekal pencegahan penularan Covid-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kata Kunci: kuliah kerja partisipatif dari rumah (KKP-DR), sosialisasi, pencegahan Covid 19 [English]: The Covid-19 pandemic that hit the world, especially on the island of Lombok, makes students of the State Islamic University (UIN) Mataram carry out Participatory Community Service (KKP) program in their surroundings. This program is called home-based community program (KKP-DR). The focus of the program is the socialization on the transmission of COVID-19 prevention by emphasizing Clean and Healthy Lifestyle Behavior (PHBS), which is also an Islamic religious guidance. The method used was outreach to the community in several villages on the island of Lombok, where the students come from. The program was held in several activities such as the installation of pamphlets and distribution of brochures, socialization of healthy villages, seminars on Clean and Healthy Behavior (PHBS), hand washing training, physical distancing habituation, joint exercise, providing masks, providing hand sanitizer, and cleaning the mosques. The evaluation was carried out by 10 village heads considering the benefits of the program, the accuracy of the targets and the accuracy of the methods. The results of the implementation of this program are: 100% of respondents do agree that the program is useful; 80% of the respondents state that the program is effective; and 90% agree that the program apply the right method. In conclusion, KKP-DR can help the public find out information about Covid-19 and be able to provide provisions for preventing the transmission of Covid-19 by implementing a clean and healthy lifestyle. Keywords: KKP-DR, socialization, prevention of Covid-19 transmission
... In his book Mustafa, he argues that there are aspects that must be fulfilled in training activities, including: (1) A trainer is someone (individual) who provides knowledge and skills in a specific field, (2) A training participant is someone who is involved in implementing training desperately need for education, understanding, experience. A learning process is an event or activity for the delivery of knowledge and skills, and (4) Training materials are materials that the trainer will deliver to participants during the learning process in training (Gunawan & Rahmawati, 2020;Safarati, Physics & Teacher Training and Education Studies, 2020;Utomo et al., 2020). ...
Article
Full-text available
The purpose of this study is first to describe the knowledge and understanding of teachers or educators about the nature of inclusive education services, how important it is about the implementation of inclusive education in madrasah. Second, describe training and empowerment to improve teacher competence in inclusive education services at Madrasah Ibtidaiyah, Banten province. This research uses qualitative methods, data collection techniques from observations, interview questionnaires, documentation. The study population included classroom teachers, principals, schools, counseling teachers, and deputy heads of the student affairs and curriculum at Madrasah Ibtidaiyah in Banten province. Data processing and analysis were carried out by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Meanwhile, the data validation used technical triangulation. This study shows that the understanding and knowledge of Madrasah Ibtidaiyah teachers on inclusive education in Banten province is shallow. With a percentage of 65%. The number of identified children from 20 Madrasah Ibtidaiyah identified very much 42 students categorized as Children with special needs. Meanwhile, efforts to increase teacher competence in inclusive education services are carried out through training meetings, discussions, workshops, and focus group discussions.
Article
Full-text available
ABSTRAK Sars-Cov-2 atau Coronavirus adalah virus yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Covid-19 yang menular. Covid-19 berasal dari Cina dan memiliki gejala seperti batuk, sesak nafas, demam, dengan masa inkubasi 5-14 hari. Jember adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah kasus Covid-19 yang cukup tinggi dengan 753 kasus positif, 53 kematian per tanggal 21 September 2020. Kemuning Lor merupakan desa binaan POLIJE yang ada di kecamatan Arjasa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat hand sanitizer sesuai standar WHO. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah penyuluhan dan simulasi. Peserta kegiatan ini adalah tim satgas Covid-19 Kemuning Lor. Hasil yang diperoleh dari pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat mengetahui dan telah mampu membuat hand sanitizer sesuai standar WHO. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan personal hygiene masyarakat dan menurunkan penularan Covid-19. ABSTRACT Sars-Cov-2 or Coronavirus is a virus that can cause the infectious Covid-19 disease. Covid-19 originated in China and has symptoms such as cough, shortness of breath, fever, with an incubation period of 5-14 days. Jember is one of the districts in East Java with a fairly high number of Covid-19 cases with 753 positive cases, 53 deaths as of September 21, 2020. Kemuning Lor is a POLIJE-assisted village in Arjasa sub-district. This community service activity aims to improve community skills in making hand sanitizers according to WHO standards. The method used in community service is counseling and simulation. The participants of this activity are the Kemuning Lor Covid-19 task force team. The results obtained from this community service are that the community knows and has been able to make hand sanitizers according to WHO standards. This is expected to improve people's personal hygiene and reduce the transmission of Covid-19.
Tentang Novel Corona Virus (NCOV)
  • Kemenkes
Kemenkes. Tentang Novel Corona Virus (NCOV). [cited 2020 June 23].