Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
DAFTAR ISI
Optimalisasi Pelaksanaan Supervisi Handover Keperawatan pada Rumah Sakit di Jakarta
Selatan
(Sri Herni Wigiarti, Krisna Yetti, Dudi Mashudi) ................................................................ 70-80
Gambaran Fase Berduka pada Pasien Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Pembangunan
(Restiani Paripurna Sari, Titin Sutini, Iceu Amira DA) ..................................................... 81-84
Optimalisasi Peran dan Fungsi Kepala Ruangan dalam Pelaksanaan Sosialisasi Regulasi
dan Standar Prosedur Operasional Keselamatan Pasien
(Dina Warashati, Enie Novieastari, Tuti Afriani) ................................................................. 85-94
Gambaran Tingkat Depresi, Kecemasan dan Stress pada Mahasiswa Junior Keperawatan
di Indonesia
(Agus Hendra, Bella Risma Heryanti, Agni Laili Perdani) ............................................... 95-100
Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis
(Ramdani, Yanny Trisyani, Etika Emaliyawati)............................................................... 101-111
Modifikasi Asesmen Early Warning System Upaya Peningkatan Penerapan Keselamatan
Pasien
(Veronika Hutabarat, Enie Novieastari, Satinah)............................................................. 112-120
Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Primigravida dan Multigravida di Wilayah Kerja
Puskesmas Karang Mulya Kabupaten Garut
(Lupita Sari, Restuning Widiasih, Hendrawati) ............................................................... 121-131
Perbandingan Efektivitas Senam Prolanis dan Senam Diabetes terhadap Glukosa Darah
pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
(Faisal Kholid F.).................................................................................................................. 132-136
95
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI, KECEMASAN DAN STRESS
PADA MAHASISWA JUNIOR KEPERAWATAN DI INDONESIA
Agus Hendra1, Bella Risma Heryanti2, Agni Laili Perdani1,3
1Departmen Anak, STIKep PPNI Jawa Barat
2Program Studi S1 Keperawatan, STIKep PPNI Jawa Barat
1,3PhD Student, Department of Nursing, College of Medicine,
National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan
E-mail : alperdani1989@gmail.com
Abstrak
Stress adalah masalah kesehatan yang akan menjadi epidemik global pada abad ke-21. Mahasiswa keperawatan adalah
kelompok masyarakat yang rentan akan stress dan dipicu oleh faktor akademik, klinik dan lingkungan. Dinamika
perubahan belajar dan perbedaan proses akademik dari sekolah ke perguruan tinggi dan hal tersebut menjadi sumber
utama stress pada mahasiswa baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkatan depresi, kecemasan,
dan stress pada mahasiswa junior keperawatan.. Penelitian ini adalah cross-sectional study yang dilakukan di salah satu
institusi keperawatan di Indonesia pada bulan Desember-January 2019. Teknik sampling yang digunakan adalah
convenience sampling dengan Instrumen DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Pengambilan data menggunakan
online questionnaire form dan teknik analisa univariate data dengan SPSS Version 25. Rata-rata usia pada tahap remaja
19.13 (SD±0.59), 82% perempuan dan 80.8% tinggal bersama orang tua kandung (p < 0.000). Rata-rata tingkat depresi
16.24 (SD±9.71), kecemasan 13.71 (SD±0.59) atau berada pada kategori sedang dan rata-rata tingkat stress adalah
12.49 (SD±10.18) (p < 0.000). Total 25 (32.1%), 28 (35.9%) dan 52 (66.7%) responden pada depresi, kecemasan dan
stress adalah normal. Depresi - stress berada pada rata-rata tertinggi 1.14 (SD ± 0.89) dan terendah adalah kecemasan -
stress (SD±0.68). Identifikasi data awal tingkat stress, depresi dan kecemasan pada mahasiswa junior dibutuhkan oleh
institusi sebagai upaya dalam melakukan manajemen stress. Tindakan kolaboratif bersama dapat diupayakan oleh
berbagai pihak meliputi pelatihan teknik relaksasi, pengenalan strategi koping efektif ataupun penyediaan sumber-
sumber yang dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai upaya institusi dalam menciptakan proses akademik dan praktik
klinis yang baik.
Abstract
Stress is a major health problem that will become a global epidemic in the 21st century. Nursing students are
vulnerable population to stress caused by academic, clinical and environmental factors. The dynamics of learning
change and differences in academic processes from school to college is a major source of stress on new students. The
purpose of this study was to describe the levels of depression, anxiety, and stress in nursing junior students. This study
was a cross-sectional study conducted at one of the nursing institutions in Indonesia from December-January 2019. A
convenience sampling was applied used instrument DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Data collection using
online questionnaire form and univariate data analysis techniques with SPSS Version 25. The average age of
adolescents is 19.13 (SD ± 0.59), 82% of women and 80.8% live with biological parents (p <0.000). The average
depression level was 16.24 (SD ± 9.71), anxiety 13.71 (SD ± 0.59) or in the moderate category and the average stress
level was 12.49 (SD ± 10.18) (p <0.000). Total of 25 (32.1%), 28 (35.9%) and 52 (66.7%) respondents in depression,
anxiety and stress were normal. Depression - stress is at the highest average of 1.14 (SD ± 0.89) and the lowest is
anxiety - stress (SD ± 0.68). Early identification of the level of stress, depression and anxiety among junior students is
needed by the institution as an effort to manage stress. Collaborative action including training in relaxation techniques,
introduction of effective coping strategies or providing resources that can be used by students as an institutional effort
in creating academic processes and good clinical practice.
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO)
menyatakan stress adalah masalah kesehatan
yang akan menjadi epidemik global di seluruh
dunia pada abad ke-21 dan memberikan efek
fisik dan emosional (WHO, 2006).
Mahasiswa keperawatan adalah kelompok
masyarakat yang rentan akan stress dan dipicu
oleh faktor akademik, klinik dan lingkungan,
70% menyatakan bahwa akademik faktor
seperti ketidakmampuan menyeimbangkan
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.2, Juli 2020: 95-100
96
antara belajar dan waktu istirahat adalah
sumber dari stress dan 84% mahasiswa
mengkhawatirkan karir di masa depan dan
ketakutan tersebut menciptakan stres (Parveen
& Inayat, 2017). Penelitian sebelumnya
menunjukkan angka yang kritikal sebanyak
64% dari 455 mahasiswa keperawatan di
Brazil (Cestari, et al. 2017) mengalami stress,
15-23% di Kanada menunjukkan gejala
depresi, stress atau cemas (Chernomas, &
Shapiro, 2013) dan 90,4% mahasiswa
keperawatan di Indonesia mengalami
kecemasan (Malfasari, Devita, Erlin, &
Ramadania, 2018). Gangguan kejiwaan yang
dipicu oleh stress dan terkait dengan
manajemen koping maladaptive akan
mengarah pada depresi, perubahan perilaku,
penggunaan alkohol/ obat-obatan dan perilaku
menyakiti diri sendiri/bunuh diri (WHO,
2013).
Mahasiswa junior keperawatan yang berada
pada tingkat pertama perkuliahan menghadapi
dinamika perubahan belajar dan perbedaan
proses akademik dari sekolah ke perguruan
tinggi dan hal tersebut menjadi sumber utama
stress (Lim, Chua, Creedy, & Chan 2009).
Tingkat stress dirasakan lebih tinggi
dibandingkan mahasiswa tingkat kedua atau
ketiga karena mahasiswa tingkat satu belum
mendapatkan pengalaman praktik klinis
sehingga kecemasan dalam melakukan
kesalahan tindakan keperawatan kepada
pasien atau diri sendiri (López Rodríguez,
Morales Ruiz, Simón Gómez, 2013). Faktor-
faktor stress dipengaruhi oleh karakteristik
sosial demografik seperti jenis kelamin,
riwayat pendidikan orang tua, status finansial
dan kesehatan dan dapat mempengaruhi stress
akademik dan stress dalam melaksanakan
praktikum (Senturk & Dogan, 2018).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
manajemen stress membutuhkan upaya
kolaboratif untuk pengelolaan bersama
dengan melibatkan berbagai peneliti dan
praktisi dengan mempertimbangkan pengaruh
sosial-kultural dan sistem kesehatan yang ada
saat ini (Tol et al., 2014). Berdasarkan
penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan tingkatan depresi,
kecemasan, dan stress pada mahasiswa junior
keperawatan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah cross-sectional study
dengan menggunakan deskriptif analitik yang
dilakukan pada mahasiswa baru di salah satu
institusi keperawatan di Indonesia pada bulan
Desember-Januari 2019. Teknik sampling
yang digunakan adalah convenience sampling
dan sebanyak 78 responden mahasiswa junior
tingkat awal setuju untuk berpartisipasi di
dalam penelitian ini.
Instrumen yang digunakan adalah DASS
(Depression Anxiety Stress Scale) untuk
mengukur tingkat depresi, stress dan
kecemasan dikemabangkan oleh Lovibond1 &
Lovibond2 (1996) yang terdiri dari 42
pertanyaan dengan menggunakan skala Likert
0-3 (Tidak sesuai dengan saya - Sangat
Sesuai). Kuisioner DASS yang digunakan
dalam penelitian ini telah diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia dengan nilai
Cronbach Alpha 0.9053 dan α = .9483
mengindikasikan hasil vadility dan reability
yang baik (Damanik, 2011). Pengambilan
data menggunakan online questionnaire form
dan teknik analisa univariate data dengan
SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences) Version 25.
Gambaran Tingkat Depresi, Kecemasan dan Stress pada Mahasiswa Junior Keperawatan (Agni Laili Perdani)
97
HASIL PENELITIAN
Tabel 1.
Demografik karakteristik dan tingkat DAS mahasiswa junior keperawatan (n=78)
Variabel
n (%)
p-value
Usia (mean ± SD)
19.13 ± 0.59
0.000**
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
64 (82.0)
14 (17.9)
Tinggal bersama
Kedua orang tua kandung
Salah satu orang tua kandung (ayah/ibu)/Wali
63 (80.8)
15 (19.2)
Tingkat DAS (mean ± SD)
Depresi
Kecemasan
Stress
16.24 ± 9.71
13.71 ± 0.59
12.49 ± 10.18
0.000**
Sedang
Sedang
Normal
Tabel 2.
Tingkat DAS mahasiswa junior keperawatan (n=78)
Interpretasi n (%)
Depresi
Kecemasan
Stress
Normal
25 (32.1)
28 (35.9)
52 (66.7)
Ringan
6 (7.7)
4 (5.1)
5 (6.4)
Sedang
21 (26.9)
16 (20.5)
10 (12.8)
Berat
14 (17.9)
10 (12.8)
9 (11.5)
Sangat berat
12 (15.4)
20 (25.6)
2 (2.6)
Tabel 3.
Sepuluh Pernyataan dengan Nilai Paling Tinggi Pada Mahasiswa Junior Keperawatan
Pertanyaan (Nomer)
(Mean ± SD)
Variabel
p-value
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang
membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan
merasa sangat lega jika semua ini berakhir (9)
1.14±0.89
Depresi- Stress
0.000*
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika
mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas,
menunggu sesuatu) (14)
0.88±0.64
Depresi -
Kecemasan
Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal (11)
0.81±0.58
Depresi –
Kecemasan
Saya merasa bibir saya sering kering (2)
0.78±0.59
Depresi - Stress
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-
tugas sepele yang tidak biasa saya lakukan (30)
0.77±0.77
Depresi -Stress
Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-
hal sepele (1)
0.74±0.59
Depresi -
Kecemasan
Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung (18)
0.74±0.63
Depresi –
Kecemasan
Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat
saya kesal (29)
0.65±0.59
Depresi -
Kecemasan
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk
merasa cemas (12)
0.63±0.74
Depresi -
Kecemasan
Saya merasa sedih dan tertekan (13)
0.63±0.68
Kecemasan -
Stress
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.2, Juli 2020: 95-100
98
Berdasarkan hasil tabel 1 menunjukkan rata-
rata usia mahasiswa junior keperawatan pada
tahap remaja 19.13 (SD±0.59), 82% berjenis
kelamin perempuan dan 80.8% tinggal
bersama orang tua kandung dengan hasil
statistik yang signifikan (p < 0.000). Rata-
rata tingkat depresi adalah 16.24 (SD±9.71)
dan kecemasan 13.71 (SD±0.59) atau berada
pada kategori sedang dan rata-rata tingkat
stress adalah 12.49 (SD±10.18) atau pada
kategori normal dengan hasil statistik yang
signifikan (p < 0.000) (Tabel 1).
Total sejumlah 25 (32.1%), 28 (35.9%) dan
52 (66.7%) orang responden berada pada
kategori normal di ketiga variabel tingkatan
depresi, kecemasan dan stress (Tabel 2).
Analisa pertanyaan dijelaskan pada Tabel 3
dengan variabel depresi - stress yang berada
pada rata-rata tertinggi 1.14 (SD ± 0.89) dan
terendah adalah kecemasan - stress (SD±0.68)
dengan variabel depresi - kecemasan yang
paling banyak dirasakan oleh mahasiswa
junior keperawatan.
PEMBAHASAN
Tingkat stress dalam studi ini berada pada
kategori normal dan lebih rendah
dibandingkan dua studi yang dilakukan di
Filipina dan Nepal yang mendeskripsikan
mahasiswa keperawatan di dua negara
tersebut berada pada kategori sedang
(Devkota, & Shrestha S. 2018 ; Labrague,
2014). Hal ini dapat disebabkan oleh
perbedaan tingkat semester mahasiswa pada
kedua penelitan tersebut, mahasiswa tingkat
kedua dan ketiga menunjukkan tingkat stress
lebih tinggi dibandingkan mahasiswa junior
meskipun sumber stress utama dari semua
tingkat mahasiswa adalah dari stress dari
akademik. Kedua negara tersebut merupakan
negara berkembang dengan sistem pendidikan
keperawatan yang serupa dengan studi ini
yang dilakukan di Indonesia. Kurikulum
pendidikan keperawatan akan mempengaruhi
stress mahasiswa. Stress akademik meliputi
tugas, kuis, ujian, laporan dan beban kerja
lainnya. Dalam studi ini mahasiswa
mendeskripsikan bahwa “Saya menemukan
diri saya berada dalam situasi yang membuat
saya merasa sangat cemas dan saya akan
merasa sangat lega jika semua ini berakhir”
dan “Saya takut bahwa saya akan
‘terhambat’ oleh tugas-tugas sepele yang
tidak biasa saya lakukan”. Dua pernyataan ini
termasuk kedalam10 pernyataan tertinggi dari
42 pernyataan yang diteliti dalam penelitian
ini.
Pada penelitian ini tingkat depresi dan
kecemasan mahasiswa junior keperawatan
pada tingkat sedang lebih tinggi dibandingkan
studi yang dilaksanakan di Kanda yang
menunjukkan kategori normal dimana
mahasiswa senior pada penelitan tersebut
menunjukkan kematangan proses berfikir
yang lebih baik yang dipengaruhi oleh
persepsi mengenai praktik di klinik, strategi
koping, masalah internal dan kemampuan
dalam mengatur kehidupan sekolah, pekerjaan
dan masalah pribadi (Chernomas, & Shapiro
2013). Berdasarkan analisa sepuluh
pernyataan tertinggi pada penelitian ini
variabel depresi - kecemasan paling banyak
dirasakan oleh mahasiswa junior
keperawatan. Masalah yang ditunjukkan
adalah tidak sabar ketika mengalami
penundaan, mudah merasa kesal, menjadi
marah karena hal-hal sepele, merasa sulit
untuk tenang setelah sesuatu membuat saya
kesal, mudah marah karena hal-hal sepele,
mudah tersinggung dan kelelahan karena
cemas. Depresi berhubungan dengan self-
esteem atau tingkat harga diri seseorang dan
berpengaruh pada aspek mental, fisik dan
sosial, meskipun masalah kesehatan yang
dirasakan oleh mahasiswa keperawatan tidak
dihubungkan dengan depresi (Furegato,
Santos, & Silva 2008).
Gambaran Tingkat Depresi, Kecemasan dan Stress pada Mahasiswa Junior Keperawatan (Agni Laili Perdani)
99
KESIMPULAN
Identifikasi data awal tingkat stress, depresi
dan kecemasan pada mahasiswa junior
dibutuhkan oleh institusi sebagai upaya dalam
melakukan manajemen stress. Penelitian
longitudinal dapat dilakukan bertahap setiap
semester sebagai tindakan monitoring dan
evaluasi dalam mengobservasi status mental
mahasiswa sehingga performa akademik
dapat tercapai secara maksimal. Tindakan
kolaboratif bersama dapat diupayakan oleh
berbagai pihak meliputi pelatihan teknik
relaksasi, pengenalan strategi koping efektif
ataupun penyediaan sumber-sumber yang
dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai
upaya institusi dalam menciptakan proses
akademik dan praktik klinis yang baik.
Ucapan Terima Kasih.
Peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada responden yang telah berpartisipasi
dalam penelitian ini dan mahasiswa kelas 4B
2019/2020 yang telah membantu dalam
proses penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Cestari, V. R. F., Barbosa, I. V., Florencio, R.
S., de Paula Pessoa, V. L. M., &
Moreira, T. M. M. (2017). Stress in
nursing students: study on
sociodemographic and academic
vulnerabilities. Acta paulista de
enfermagem, 30(2), 190.
Chernomas, W. M., & Shapiro, C. (2013).
Stress, depression, and anxiety among
undergraduate nursing
students. International journal of
nursing education scholarship, 10(1),
255-266.
Damanik, E. D. (2011). The measurement of
reliability, validity, items analysis
and normative data of Depression
Anxiety Stress Scale
(DASS). Retrieved from
http://www2. psy. unsw. edu.
au/dass/Indonesian/Damanik%
20Indonesian% 20translation.
Devkota, R & Shrestha S. (2018). Stress
among Bachelor Level Nursing
Students. Nepal Medical College
Journal. 20(1-3): 33-40
Furegato, A. R. F., Santos, J. L. F., & Silva,
E. C. D. (2008). Depression among
nursing students associated to their
self-esteem, health perception and
interest in mental health. Revista
latino-americana de
enfermagem, 16(2), 198-204.
Lim, C. C., Chua, T. L., Creedy, D. K., &
Chan, M. F. (2009). Preliminary
study of stress in undergraduate
nursing students in Singapore. Asia
‐
Pacific Psychiatry, 1(2), 74-80.
Labrague, L. J. (2014). Stress, stressors, and
stress responses of student nurses in a
government nursing school. Health
Science Journal. Volume 7
(2013),Issue 4
López Rodríguez, I., Morales Ruiz, L., &
Simón Gómez, Á. (2013). Stress
perception in nursing students facing
their clinical practices. Enfermeria
Global, (31), 244.
Lovibond, S. H., & Lovibond, P. F.
(1996). Manual for the depression
anxiety stress scales. Psychology
Foundation of Australia.
Malfasari, E., Devita, Y., Erlin, F., &
Ramadania, I. (2018). Lingkungan
Rumah Sakit dan Tingkat
Kecemasan Mahaiswa Saat
Melakukan Praktek Klinik. Jurnal
Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (JPPNI), 2(2), 117-125.
Parveen, A., & Inayat, S. (2017). Evaluation
of factors of stress among nursing
students. Adv Practice Nurs, 2(2), 136.
Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 6 No.2, Juli 2020: 95-100
100
Sharif, F., & Masoumi, S. (2005).
A qualitative study of nursing
student experiences of clinical
practice. BMC nursing, 4(1), 6.
Senturk, S., & Dogan, N. (2018).
Determination of the stress
experienced by nursing students’
during nursing
education. International Journal of
Caring Sciences, 11(2), 896-904.
Tol, W. A., Barbui, C., Bisson, J., Cohen, J.,
Hijazi, Z., Jones, L., ... & Silove, D.
(2014). World Health Organization
Guidelines For Management Of
Acute Stress, PTSD, And
Bereavement: Key Challenges On
The Road Ahead. PLoS
medicine, 11(12).
World Health Organization (WHO).
(2006). The World Health
Report 2006: Working Together
For Health. World Health
Organization.
World Health Organization (WHO).
(2013). Guidelines For The
Management Of Conditions
That Are Specifically Related
To Stress. World Health
Organization.