ArticlePDF Available

Efektivitas Penggunaan Media Belajar Dengan Sistem Daring Ditengah Pandemi Covid-19

Authors:

Abstract

Abstrak. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk melihat efektivitas penggunaan media belajar dengan sistem daring ditengah pandemic covid-19. Pandemi covid-19 membuat pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai platform pembelajaran online seperti google classroom, zoom cloud meeting serta perangkat pembelajaran online lainnya yang memiliki fungsi masing-masing dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan. Kesimpulan dari artikel ini adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran online belum maksimal dan belum efektif. Efektivitas pembelajaran daring, dipengaruhi oleh kemampuan guru.
Prosiding Web-Seminar Nasional (Webinar)
Prospek Pendidikan Nasional Pasca Pandemi Covid-19
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang
20 Juni 2020; ISBN: 978-602-5445-11-8
129
Efektivitas Penggunaan Media Belajar Dengan Sistem Daring
Ditengah Pandemi Covid-19
Aprilia Dewi Astuti 1, Dedi Prestiadi2
1Universitas Negeri Malang, apriliadewias@gmail.com
2Universitas Negeri Malang, Malang, dedi.prestiadi.fip@um.ac.id
Email korespondensi: apriliadewias@gmail.com
Abstrak. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk melihat efektivitas penggunaan media
belajar dengan sistem daring ditengah pandemic covid-19. Pandemi covid-19 membuat
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode jarak jauh dengan memanfaatkan
berbagai platform pembelajaran online seperti google classroom, zoom cloud meeting serta
perangkat pembelajaran online lainnya yang memiliki fungsi masing-masing dalam mendukung
pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan. Kesimpulan dari artikel ini adalah pelaksanaan kegiatan
pembelajaran online belum maksimal dan belum efektif. Efektivitas pembelajaran daring,
dipengaruhi oleh kemampuan guru.
Kata Kunci: efektivitas, media belajar, covid-19
1. Pendahuluan
Merebaknya virus corona atau covid-19 di Indonesia menyebabkan dampak yang besar, baik
dari segi perekonomian, industri, maupun pendidikan. Wabah virus corona penularannya
sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia. World Health Organization (WHO),
menyatakan wabah covid-19 sebagai pandemi dunia saat ini. Virus corona yang setiap hari
semakin menyebar menjadikan pemerintah untuk memutuskan beberapa peraturan dan
kebijakan baru kepada masyarakat. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain, yakni gerakan
social distancing, gerakan bekerja dan beribadah di rumah, online learning (pembelajaran
online), serta PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang baru-baru ini sedang digalakkan.
Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan yang
menyebabkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin, seperti pertemuan tatap muka di
kelas, proses bimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum seminar dan lain
sebagainya menjadi terganggu. Namun demikian, berbagai aktivitas rutin ini terhambat karena
untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan physical
distancing. Melihat berbagai fakta tersebut, maka penerapan metode online learning (e-
learning) menjadi suatu pilihan terbaik bagi dunia pendidikan. Berbagai institusi pendidikan
saat ini mulai memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem pembelajaran online untuk
menunjang aktivitas pembelajaran.
130 | Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan
Pemerintah serta masyarakat harus sejalan untuk mendukung dan menerapkan peraturan
tersebut sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia.
Kebijakan pelaksanaan pendidikan di rumah oleh sekolah dan juga perguruan tinggi di
Indonesia adalah salah satu upaya untuk menyikapi pandemi covid-19 yang terjadi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mendorong penyelenggaraan proses
pembelajaran dilakukan dengan sistem daring. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran
Mendikbud RI Nomor 03 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Diseae (Covid-19)
pada Satuan Pendidikan, dan Surat Sekjen Mendikbud RI Nomor 35492/A.A5/HK/2020
tanggal 12 Maret 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Diseae (Covid-19).
Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret
2020, muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai tempat, baik di perkotaan
maupun perdesaan. Mulai dari Papua, Maluku Utara, hingga Jakarta. Daerah-daerah tersebut
merupakan daerah yang tergolong ada zona merah penyebaran Covid-19 (Mulyadi, 2020).
Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan
meliburkan sekolah dan menggantinya dengan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan sistem daring. Muncul berbagai permasalahan serta kesulitan dalam penerapan
pembelajaran sistem daring ini. Permasalahan tersebut antara lain, penguasaan teknologi yang
masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet, biaya, dan lain
sebagainya.
Penguasaan teknologi yang masih rendah tidak sedikit dialami oleh guru maupun siswa.
Tidak semua guru dan siswa terbiasa menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Kepemilikan perangkat pendukung teknologi juga menjadi masalah tersendiri. Terdapat guru
dan siswa yang tidak memiliki perangkat sebagai penunjang kegiatan belajar sistem daring,
seperti laptop dan gadget. Meskipun mereka memiliki terkadang laptop maupun gadget yang
mereka miliki kurang memadai untuk kegiatan pembelajaran. Permasalahan yang muncul
tidak hanya berasal dari siswa, namun juga dari guru, orang tua, maupun pihak-pihak yang
terlibat dalam dunia pendidikan. Misalnya materi pelajaran yang belum tuntas disampaikan
kepada siswa kemudian guru mengganti dengan tugas yang lainnya (Argubi, 2020). Siswa
mengeluhkan karena banyaknya tugas yang diterima selama penerapan pembelajaran dari
rumah. Masalah lainnya yaitu akses informasi yang kadang terbatas dan terkendala oleh sinyal
menyebabkan keterlambatan dalam mengakses informasi. Pada penerapan pembelajaran
online saat ini, masih banyak siswa yang kesulitan akses internet, hal tersebut menjadi
penghambat siswa dalam mengikuti pembelajaran maupun mengumpulkan tugas.
Ditengah pandemi covid-19 yang menyebabkan sektor perekonomian yang carut marut
juga berdampak pada proses pembelajaran, banyak diantara orang tua maupun guru yang
tidak setiap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet atau kuota. Guru
juga mengalami kesulitan dalam mengoreksi dan memeriksa setiap tugas yang diberikan
kepada siswa, juga menyebabkan kapasitas ruang penyimpanan ponsel semakin terbatas.
Penerapan pembelajaran sistem daring juga membuat pendidik berpikir kembali, terhadap
model dan metode pembelajaran yang akan digunakan. Ketidaksiapan stakeholder sekolah
dalam melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utama masalah dan hambatan
tersebut. Peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang
sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik terkait
efektivitasnya.
Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan | 131
2. Pembahasan
Pandemi virus covid-19, memberi dampak terhadap pembelajaran yang dilaksanakan melalui
sistem daring. Sisi positifnya, siswa dan guru mampu menguasai dan meningkatkan
kompetensi terkait penggunaan teknologi sebagai penunjang proses pembelajaran
(Puspitasari, 2020). Dengan diterapkannya kebijakan belajar dari rumah, maka mengharuskan
siswa, guru, dan orang tua untuk cepat menguasai teknologi yang dibutuhkan untuk
memperlancar kegiatan pembelajaran. Orang tua harus senantiasa mendampingi anaknya
untuk menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Pengawasan perlu
dilakukan oleh orang tua kepada anaknya untuk menghindari penggunaan teknologi atau
gadget pada hal-hal yang kurang bermanfaat. Pelaksanaan pembelajaran sistem daring yang
sedang berlangsung saat ini menuntut kegiatan belajar jarah jauh tanpa mengurangi kualitas
materi dan target pencapaian belajar siswa. Guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran
dengan baik agar mudah diterima dan dipahami oleh siswa meskipun tidak bertatap muka
secara langsung.
Media teknologi pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan antara lain, aplikasi zoom,
google classroom, TVRI, whatsapp group, dragonlearn.org, google meet, dan lain sebagainya.
Selain itu, Kemendikbud juga mempunyai portal belajar sendiri, yaitu Rumah Belajar
(https://belajar.kemdikbud.go.id/) yang dapat diakses secara gratis.
Pembelajaran yang dilakukan di rumah, memudahkan orang tua dalam memonitoring atau
mengawasi secara langsung terhadap perkembangan belajar anak. Orang tua mempunyai
tugas untuk membimbing anak supaya dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Komunikasi yang intensif dibutuhkan baik antara guru dengan siswa, siswa dengan orang
tua, maupun guru dengan orang tua untuk selalu sejalan dalam membimbing kegiatan belajar
siswa di rumah (Kelana, 2020).
Aplikasi zoom merupakan salah satu aplikasi video converence yang banyak digunakan
untuk pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi covid-19 ini. Aplikasi ini dinilai sangat
mudah untuk aktivitas bekerja maupun belajar jarak jauh. Zoom dapat diakses melalui web
maupun aplikasi unduhan yang dapat digunakan pada PC, laptop, maupun gadget. Dengan
Zoom,seorang host bisa membagikan tampilan layar komputer kepada para pengguna zoom
yang lain (screen sharing). Aplikasi ini tidak berbayar dan memiliki kapasitas ruang yang
terbilang cukup kecil yaitu 36 MB untuk pengunduhan melalui ponsel. Namun, pada zoom
versi gratis, pertemuan hanya dibatasi maksimal 40 menit saja. Pertemuan harus dimulai dari
awal lagi saat waktunya telah habis. Tercatat sudah lebih dari 100 juta lebih pengunduhan
aplikasi ini, dengan rating 3,9 dan 92 ribu ulasan dari pengguna, yang artinya lebih dari
separuh pengguna zoom merasa puas dan terbantu dengan aplikasi ini. Aplikasi zoom dapat
memuat hingga 100 orang dalam satu konferensi. Namun, sempat beredar berita bahwa
banyak pengguna zoom yang menerima zoom-bombing, di mana orang tidak dikenal bisa tiba-
tiba masuk dan mengganggu pertemuan beberapa waktu lalu (Mutiara, 2020). Hal tersebut
menimbulkan keresahan bagi pengguna. Peristiwa ini yang membuat popularitas dan citra
Aplikasi zoom runtuh di beberapa negara tertentu.
Dampak dari zoom-bombing yaitu terjadi peretasan data-data pribadi pengguna yang
hilang maupun bisa jadi disalahgunakan. FBI dari Amerika Serikat sudah mengeluarkan
peringatan bagi pengguna Zoom. FBI mengimbau setiap pengguna untuk mengecek fitur
privasi atau keamanan yang ada pada aplikasi (Aria, 2020). Menurut pendapat Antara,
beberapa tips aman yang dapat dilakukan untuk menghindari zoom-bombing antara lain, yaitu
(1) gunakan aplikasi terbaru untuk fitur keamanan terkini; (2) Jangan membagikan tautan
zoom sembarangan untuk umum, dikarenakan akan menjadi berbahaya dan bermasalah
132 | Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan
apabila tautan tersebut jatuh ke tangan orang yang salah; (3) Host mengaktifkan fitur ruang
tunggu (waiting room), sehingga host dapat mengizinkan dan memantau terlebih dahulu siapa
saja yang sudah terkonfirmasi dan akan mengikuti rapat tersebut; (4) Host mengaktifkan fitur
lock meeting, sehingga host dapat membatasi jumlah peserta yang ikut dalam rapat, jika
semua peserta sudah masuk, host mengunci fitur lock meeting agar tidak ada lagi yang bisa
bergabung dalam pertemuan tersebut; (5) Menjaga keamanan perangkat agar data yang ada
pada perangkat tidak diretas dan dicuri.
Google Classroom merupakan salah satu aplikasi yang sederhana dan mudah dipahami
dalam penggunaannya. Cukup dengan menggunakan akun email google (Afrinaty, 2020).
Selain kapasitas ruang yang kecil yaitu 13 MB fitur dan menu yang terdapat pada Google
Classroom juga tidak begitu rumit sehingga gampang untuk digunakan bagi guru maupun
siswa. Berdasarkan data dari AppBrain's yang dikutip oleh Liputan6.com, jumlah unduhan
aplikasi Google Classroom melonjak begitu tajam selama pandemi covid-19. Google
Classroom merupakan aplikasi belajar online paling banyak diunduh, jumlah unduhannya
mencapai lebih dari 50 juta kali, dengan rating 3,8 dan mendapat 128 ribu ulasan dari
penggunanya. Google Classroom masuk daftar sebagai aplikasi paling banyak diunduh di
Indonesia, Meksiko, Kanada, Finlandia, Italia, dan Polandia (Wardani, 2020). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Sabran dan Sabara pelaksanaan pembelajaran google
classroom sebagai media pembelajaran secara keseluruhan cukup efektif.
Tabel 1 . Penelitian efektivitas penggunaan Google Classroom, (Sabran & Sabara, 2020
No
Uraian
Persentase
Klasifikasi
1
Pembelajaran yang dilaksanakan harus
berdasarkan kebutuhan kurikulum dan
tuntutan RPS mata kuliah
71,59%
Sesuai
2
Dosen dan mahasiswa harus memiliki akses
terhadap google classroom atau memiliki
akun google
83,86%
Sangat sesuai
3
Dosen harus memiliki akses terhadap fasilitas
pengembangan pembelajaran berbasis e-
learning
70,45%
Sesuai
4
Tersedia Rancangan Pembelajaran Semester
(RPS) dan kurikulum/silabus dalam
perencanaan model pembelajaran google
classroom sebagai media pembelajaran
76,14%
Sesuai
5
Tersedia akses terhadap fasilitas pelatihan
penyelenggaraaan pembelajaran google
classroom
71,59%
Sesuai
Google Classroom dapat diakses menggunakan internet di komputer maupun gawai dengan
aplikasi yang berbasis Android dan Apple, maupun dengan browser apapun, seperti Chrome,
Firefox, Internet Explorer, ataupun Safari, karena Google Classroom sejatinya berbasis
website. Fitur -fitur yang terdapat pada Google Classroom antara lain, yaitu fitur Your Work
yang dapat digunakan untuk melihat tugas-tugas yang perlu dikerjakan pada sesi kelas yang
diikuti. Fitur Class Drive Folder yang memeudahkan pengguna untuk menyiman tugas-tugas
dalam setiap pemberian materi. Google Calendar digunakan untuk mengakses jadwal kelas
Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan | 133
yang diikuti. Dashboard Topic, memungkinkan guru untuk membuat topik-topik tertentu pada
kelas agar siswa dapat tanya jawab secara langsung pada topik tersebut.
Selain zoom dan google classroom terdapat platform yang dapat dimanfaatkan untuk
media pembelajaran, yaitu dragonleran.org. Berdasarkan surat Kementerian Agama bernomor
B- 1947 /Kw.13.2.1/PP.00/4/2020 bahwa telah diadakan kerja sama antara Direktorat KSKK
dengan Kedutaan Besar Rusia dalam pemanfaatan Platform Pembelajaran daring atau Online
dari website Dragonlearn.org secara gratis bagi guru maupun orang tua dan siswa (Fadillah,
2020). Mata pelajaran yang bisa didalami ialah mapel Matematika dari kelas 1 s/d kelas 6
Madrasah Ibtidaiyah. Platform ini dapat diakses secara gratis melalui alamat:
www.dragonlearn.org selama 3 bulan terhitung 8 April 2020 atau selama penetapan masa
darurat Covid-19 berlangsung. Dragonlearn online sangat bermanfaat bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara online, hal ini juga cukup membantu bagi
siswa maupun orang tua dalam kontrol pembelajaran bahkan guru pun dapat dengan leluasa
memberikan tugas-tugas sesuai dengan kelas yang diampunya. Website dragonlearn berisi
latihan-latihan soal menyenangkan bagi siswa sehingga siswa tidak merasa jenuh meskipun
belajar di rumah, dan guru dapat melaksanakan penilaian online secara mudah dan tepat.
Pembelajaran yang dilakukan secara online dirasa kurang begitu efektif. Pembelajaran
yang biasanya dilakukan secara tatap muka di dalam kelas, dimana guru bisa mengawasi
peserta didiknya secara langsung dari awal hingga berakhirnya pembelajaran. Dengan
pembelajaran online guru tidak bisa mengawasi langsung apa saja kegiatan yang dilakukan
oleh peserta didik. Bisa saja waktu guru sedang menerangkan materi atau teman yang lain
sedang presentasi, peserta didik tersebut mengerjakan aktivitas lainnya dan tidak
memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung secara online (Afidah, 2020). Guru
juga kurang efektif dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan peserta didik pun kurang
begitu paham apabila pembelajaran hanya dilakukan secara online. Apalagi peserta didik
hanya selalu diberi tugas, dan tidak seimbang dengan materi yang diberikan.
Pembelajaran daring ini juga tidak semua cocok untuk siswa karena setiap siswa memiliki
gaya belajar yang berbeda-beda. Secara umum, gaya belajar yakni visual, auditori, dan
kinestetik. Siswa yang cenderung belajarnya secara visual lebih mudah menerima pelajaran
dengan melihat atau mengamati terlebih dahulu sebelum belajar hal yang baru. Siswa yang
gaya belajarnya auditori, maka dia harus mendengarkan penjelasan terlebih dahulu untuk
mudah memahami pelajaran. Sementara siswa yang gaya belajarnya kinestetik dia selalu ingin
bergerak dan lebih tertarik mencari sendiri tanpa harus selalu membaca (Ismail, 2020).
Efektivitas pembelajaran daring, dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam melakukan
kegiatan manajemen. Paling tidak ada tiga menajemen yang dilakukan oleh guru dalam
mengelola pembajaran daring, yaitu manajemen waktu, manajemen kelas dan manajemen
pembelajaran (Widodo, 2020). Pembelajaran sistem daring yang maksimal hanya bisa
dilakukan oleh guru yang memiliki visi yang jelas dalam pembelajaran dan mampu menjalin
ikatan batin dengan siswa dengan melakukan perannya sebagai motivator, fasilitator,
mediator, dan komunikator. Pembelajaran sistem daring tidak dapat berjalan maksimal karena
keterbatasan dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkreasi, baik disebabkan oleh jaringan
akses internet maupun hambatan yang lainnya, sehingga siswa harus mampu beradaptasi
dengan hal-hal yang baru, (Fajardin, 2020). Guru juga memiliki peran strategis untuk
membuat tangguh siswa dengan berusaha memotivasi mereka untuk disiplin belajar, semangat
dalam melaksanakan tugas. Pembelajaran online dapat dikatakan efektif apabila, seluruh
peserta didik ikut aktif dalam sesi presentasi, dan menghidupkan interaksi online dengan guru,
dan tetap berusaha berkarya melalui pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar. Guru
134 | Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan
harus kreatif dalam memberikan materi, memberikan tugas-tugas yang dapat menstimulasi
siswa untuk bertanya kepada baik kepada guru, teman sekelas, maupun orang tua mereka,
serta menggunakan metode belajar yang menyenangkan.
Strategi mengajar dan menguasai kelas harus dimiliki oleh guru, sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran
(Apriyani, 2020). Upaya untuk menghadapi dan mengatasi keterbatasan kuota pulsa pada
peserta didik, maka sekiranya lembaga Pendidikan dapat memberikan subsidi kepada peserta
didik, yang sumbernya bisa berasal dari pengeluaran operasional rutin, seperti pembayaran
listrik, biaya sampah, dan lain-lain. Sehingga, proses belajar-mengajar dapat terus berjalan.
Sebab, bagi orang tua yang berpenghasilan harian lalu tidak bekerja karena kebijakan social
distance ini, tentu sangat memberatkan (Amar, 2020).
3. Kesimpulan
Dilihat dari masih banyaknya masalah dan hambatan pada pembelajaran sistem daring, maka
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran online belum maksimal dan
belum efektif. Efektivitas pembelajaran daring, dipengaruhi oleh kemampuan guru. Metode
dan pelaksanaan pembelajaran perlu dikaji ulang pada penanggulangan masalah dan
hambatan yang dihadapi oleh guru, siswa, maupun orang tua. Ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai menjadi penunjang yang besar pada kesuksesan pelaksanaan
pembelajaran. Untuk memaksimalkan materi agar diterima siswa dengan baik, maka
seharusnya guru tidak hanya terus menerus memberi tugas kepada siswa. Namun, guru harus
tetap memberikan pengajaran dan pemahaman kepada siswa. Pemberian materi dapat
dilakukan dengan pembuatan video penjelasan oleh pendidik, supaya memudahkan siswa
memahami materi.
4. Referensi
Afidah, T. 2020. Covid-19 Ancaman bagi Kefektifan Pembelajaran. (Online),
(https://www.kompasiana.com/tanwiratulafidah/5e81332e097f36419d6ffae2/covid-
19-ancaman-bagi-keefektifan-pembelajaran), diakses pada 10 Mei 2020.
Afrianty, N. 2020. Metode Belajar Daring Berbasis IT Google Classroom di Tengah Pandemi Covid-
19. (Online), (https://metrojambi.com/read/2020/03/29/52180/metode-belajar-daring-
berbasis-it-google-classroom-di-tengah-pandemi-covid19), diakses pada 8 Mei 2020.
Amar, F. 2020. Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh. (Online), (https://kumparan.com/faozan-
amar/tantangan-pembelajaran-jarak-jauh-1tCDdnUlRG7), diakses pada 8 Mei 2020.
Antara. 2020. PSBB, Ini 6 Tips Aman Rapat Lewat Aplikasi Zoom. (Online),
(https://tekno.tempo.co/read/1332445/psbb-ini-6-tips-aman-rapat-lewat-aplikasi-
zoom), diakses pada 9 Mei 2020.
Apriyani, T. 2020. Pentingnya Keterampilan Dasar Guru dalam Proses Pembelajaran. (Online),
(https://news.google.com/articles/CAIiED_NbdZJ3bM3T3pgTqdpKu4qGQgEKhAIA
CoHCAow6aqNCzDNo58DMLTVwAY?hl=id&gl=ID&ceid=ID%3Aid), diakses
pada 8 Mei 2020.
Argubi, A. H. 2020. Transformasi Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 dan Revolusi Industri
4.0. (Online), (https://kahaba.net/opini/76985/transformasi-pendidikan-di-tengah-
pandemi-covid-19-dan-revolusi-industri-4-0.html), diakses pada 8 Mei 2020.
Web-Seminar Nasional (Webinar) Pendidikan | 135
Aria, P. 2020. Zoom dan 4 Aplikasi Rapat Online Selama Pandemi Covid-19. (Online),
(https://katadata.co.id/berita/2020/04/01/zoom-dan-4-aplikasi-rapat-online-selama-
pandemi-covid-19), diakses pada 8 Mei 2020.
Fadillah, A. S.. 2020. Kemenag: 45.957 Guru dan 9.561 Madrasah Gunakan E-Learning. (Online),
(https://indonesiainside.id/news/humaniora/2020/04/09/kemenag-45-957-guru-dan-9-
561-madrasah-gunakan-e-learning), diakses pada 13 Mei 2020.
Fajardin, M. A. 2020. Pendidikan online di Tengah Corona Beri Tantangan Guru Agar Lebih Kreatif.
(Online), (https://nasional.sindonews.com/read/1775/144/pendidikan-online-di-
tengah-corona-beri-tantangan-guru-agar-lebih-kreatif-1586930676), diakses pada 10
Mei 2020.
Ismail. Z. 2020. Pembelajaran Jarak Jauh Kurang Efektif, Tetapi Harus Dijalankan. (Online),
(https://bebas.kompas.id/baca/nusantara/2020/04/30/belajar-jarak-jauh-secara-daring-
kurang-efektif/), diakses pada 8 Mei 2020.
Kelana, I. 2020. Covid-19 dan Potret Pembelajaran Berbasis E-Learning. (Online),
(https://republika.co.id/berita/q8gkaa374/covid19-dan-potret-pembelajaran-berbasis-
elearning), diakses pada 10 Mei 2020.
Mulyadi, S. 2020. Covid-19 dan Revolusi Pendidikan. (Online),
(https://www.beritasatu.com/opini/6761/covid19-dan-revolusi-pendidikan), diakses
pada 8 Mei 2020.
Mutiara, D. A. 2020. Aplikasi Zoom Populer Sejak Pandemi Covid-19, Untuk Keamanannya Lakukan
3 Hal Ini. (Online), (https://wartakota.tribunnews.com/2020/04/03/aplikasi-zoom-
populer-sejak-pandemi-covid-19-untuk-keamanannya-lakukan-3-hal-ini), diakses pada
8 Mei 2020.
Puspitasari, R. 2020. Hikmah Pandemi Covid-19 Bagi Pendidikan Di Indonesia. (Online), (https://iain-
surakarta.ac.id/hikmah-pandemi-covid-19-bagi-pendidikan-di-indonesia/), diakses
pada 8 Mei 2020.
Sabran & Sabara, E. 2019. Keefektifan Google Classroom sebagai media pembelajaran. (Online),
(https://ojs.unm.ac.id/semnaslemlit/article/download/8256/4767), diakses pada 8 Mei
2020.
Wardani, A. S. 2020. Gara-Gara Covid-19, Google Classroom Masuk Daftar Aplikasi Terpopuler.
(Online), (https://www.liputan6.com/tekno/read/4214182/gara-gara-covid-19-google-
classroom-masuk-daftar-aplikasi-terpopuler), diakses pada 8 Mei 2020.
Widodo, H. 2020. Manejemen Pembelajaran Daring. (Online),
(https://radarjogja.jawapos.com/2020/04/15/manajemen-pembelajaran-daring/),
diakses pada 10 Mei 2020.
... and costs and the existence of Social Distancing regulations. Astuti & Prestiadi (2020) argued that online learning is learning that is carried out remotely using learning applications such as Google Classroom, Whatsapp groups, Google Meet, Zoom, TVRI, DragonLearn, and so on by using mobile learning media, such as mobile phones and laptops that use mobile learning media. equipped with Internet network access. ...
... According to Hasiru et al (2021) and Astuti & Prestiadi (2020) was used and the task facilities provided were not have to use paper again. Based on the results of interviews that researchers have conducted regarding the Google Classroom application, which usage was slightly lower than Google Meet, students of class XI MIA could accept and use the application easily. ...
... With the menu for providing materials/tasks in each online learning application, students can easily access assignments and materials into learning applications. This was in line with the opinion of Astuti & Prestiadi (2020) that the availability of adequate facilities and infrastructure was a big support for the successful implementation of learning. More precisely, the understanding of learning provided by the teacher to students must be possessed in all online learning applications, such as menus for uploading materials in the form of files or learning videos, question-andanswer columns, interaction menus between virtual members and others. ...
Article
Full-text available
The COVID-19 pandemic has had a negative impact on the life system in Indonesia, one of which is the education system. This study aims to analyze the use of online learning applications during the Covid-19 pandemic in biology subjects at SMAN 2 Rantau Utara. This research was quantitative research with a descriptive method. The sample of this research was the students of class XI MIA SMAN 2 Rantau Utara totaling 179 students who were taken by total sampling technique. The research instrument was in the form of a questionnaire on the use of online learning applications distributed through Google Forms and interview guidelines. Data analysis was carried out by calculating the percentage of scores obtained. The results showed that the online learning applications used by class XI MIA students of SMAN 2 Rantau Utara during the covid-19 pandemic were Google Meet at 57%, and Google Classroom at 43%. The indicators obtained for using online learning applications during the Covid-19 pandemic were: (1) Display of features/facilities in online learning applications used was 74%, (2) Interest in online learning applications used was 58.2%, (3) The provision of materials/tasks in the online learning applications used was 56.8%, (4) the independence of students towards online learning applications used in learning was 46.2%, and (5) the implementation of learning that occurred while using the online learning applications used by 42.6%. The use of online learning applications for biology subjects conducted online was a good solution to dealing with problems in the education system in the era of the covid-19 pandemic.
... Dampak penerapan dari social distancing dirasakan hingga bidang pendidikan yakni kegiatan perkuliahan secara tatap muka (offline) beralih ke sistem daring (online). Pembelajaran daring yang dilakukan diharapkan menuntuk kuaitas belajar secara jarak jauh tidak mengurangi kualitas dan prestasi mahasiswa (Astuti, 2020). Banyak platform online learning tools yang dapat digunakan sebagai media komunikasi secara online seperti zoom, google meet, google hangout, line, whatsapp, dan lain-lain. ...
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan online learning tools di Universitas Ciputra. Proses pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online kepada 87 mahasiswa yang menggunakan aplikasi zoom. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan SEM-PLS dengan software SmartPLS 3.3.3. Hasil uji didapakatkan pengaruh positif dan signifikan yang diberikan oleh variabel persepsi kebermanfaatan (PU) terhadap penggunaan aplikasi zoom (ITU) dengan nilai hubungan sebesar 0,386, pengaruh positif tetapi tidak signifikan yang diberikan oleh variabel persepsi kemudahan (PEOU) terhadap penggunaan aplikasi zoom (ITU) dengan nilai hubungan sebesar 0,152, pengaruh positif dan signifikan yang diberikan oleh variabel persepsi kepercayan (PT) terhadap penggunaan aplikasi zoom (ITU) dengan nilai hubungan sebesar 0,345, pengaruh positif tetapi tidak signifikan yang diberikan oleh variabel kualitas sistem (QS) terhadap penggunaan aplikasi zoom (ITU) dengan nilai hubungan sebesar 0,087. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi developer dalam melakukan pengembangan aplikasi dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi user menggunakan aplikasi.
... However, teachers must continue to provide teaching and understanding to students . Providing material can be done by making explanation videos by educators, to make it easier for students to understand the material (Astuti & Prestiadi, 2020) . ...
Article
This study aims to describe the fiqh learning model during the new normal and the impact of online learning during the new normal. The method used is qualitative, with data sources of people, place and paper. The data analysis used is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this research are that during the fiqh learning takes place in the new normal era, it is carried out in 3 (three) ways, namely learning using online media, limited face-to-face learning and learning with assignments. The positive impact in fiqh learning that takes place in the new normal era is the increasing mastery of information technology, being able to learn anytime anywhere as long as there is an internet network, easy to find learning materials. While the negative impact is the unpreparedness of the teacher in operating information technology, the learning motivation of students decreases, and is constrained by the network.
Article
Full-text available
The purpose of this research was to find out the impact of online learning in students' numeracy skills in addition and subtraction of fractions in grade 5 elementary school. This research used a quantitative approach with a pre-experimental method, and the treatment is an online learning system. The data collection technique used tests. The test given is the students' numeracy skills in addition and subtraction of fractions in grade 5 elementary school. Data analysis in this research used descriptive statistics (N-Gain) and the mean difference test (Mann-Whitney) used the SPSS Statistics 22 application. The results of this research indicate that the student's N-Gain score is 0.39. This indicates that there is an increase in numeracy scores in the moderate category, and based on the average difference test, sig. which is 0.002 smaller than 0.05 (α). Its means there is a significant increase in students' numeracy skills using online learning. Keywords: Online Learning, Numeracy, Addition and Subtraction of Fractions
Article
Full-text available
To avoid the spread of Covid-19, the learning process is carried out through online method, including IAIN Curup. Since April 2020 IAIN Curup has been implementing online learning. During online learning, the lecturers use various online applications to support the learning process so that it can run well. The purpose of this study is to discover how the effectiveness of using Google Classroom application to improve learning quality of IAIN Curup students during the Covid-19 pandemic. This research used qualitative approach, data analysis used qualitative analysis methods by using non-statistical techniques. Reserach data were collected from interviews, observation and documentation. This research shows that the effectiveness of learning by using Google Classroom is quietly effective by using strategies in the form of assignments and observations, problem-based learning models and field experiences, evaluation in the form of questions and product creation. Google classroom has several advantages such as: easy to use, saves mobile data, collects tasks precisely and saves storage memory. Meanwhile, the disadvantage is that communication is not well established
Article
Full-text available
Akibat pandemic mengakibatkan seluruh orang berhenti dari kegiatan yang biasa dilakukan dikehidupan sehari-hari dan mengatasi dampak yang ditimbulkannya. Cara yang dipilih pemerintah sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus di Indonesia adalah salah satu jarak pembatasan fisik . Pembatasan menimbulkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, budaya, termasuk pendidikan. Kementerian Pendidikan Indonesia. Kementerian pendidikan Indonesia mengeluarkan surat edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan dan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (Covid-19) dengan meliburkan dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disekolah dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dirumah. Tujuan mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran daring, kemampuan ekonomi siswa, dan pola makan terhadap prestasi belajar pada smk yarsi medika tigaraksa. Desain Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal komparatif. Teknik sampel yang digunkan proposionate stratified random sampling sebanyak 81 Responden. Hsil Penelitian : berdasarkan uji T Pembelajran Daring berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar, Kemampuan Ekonomi Siswa Berpengaruh Terhdap Prestasi Belajar, Pola makan Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar. Berdasarkan hasil penelitian uji F pembelajaran Daring Kemampuan Ekonomi Siswa Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar dengan hasil F tabel 3.411 dengan Nilai Signifikan 10%. Kesimpulan : hasil penelitian ada pengaruh pembelajaran daring Kemampuan Ekonomi Siswa Pola Makan Terhadap Prestasi Belajar.
Article
Full-text available
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom, Google Classroom dan WhatsApp pada masa pandemik COVID -19 di Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Mahasiswa kelas Biologi 18, Biologi 19, dan Biologi 20. Instrumen penelitian ini adalah peneliti menjadi key instrument. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Zoom kurang efektif dilaksanakan karena harus berada dalam jaringan yang kuat dan stabil, pemborosan kuota dan harga kuota yang mahal. Aplikasi Google Classroom efektif untuk mengumpulkan tugas, UTS dan UAS. Aplikasi WhatsApp paling efektif digunakan dalam pembelajaran daring karena mudah di akses oleh mahasiswa yang tinggal di pedesaan.Kata kunci: Efektivitas, Pembelajaran Daring, Masa PandemikThis study aims to determine the effectiveness of online learning using the zoom application, google class room, and whatss app during the Covid 19 pandemic at the University of Muhammadiyah Bulukumba. This type of research is a qualitative research with a descriptive approach. the source of data in this study were students of biology class 18,19,20. The instrument of this research was the researcher being the key instrument. The data collection techniques in this study were observation, interviews and documentation. The data analysis technique used the Miles & Huberman model. The results showed that learning by using the Zoom application was less effective for collecting assignments, UTS and UAS. The Whatts App was the most effective application used in online learning because easily accessible to students living in rural areas. Keyword: Effectiveness, Online Learning, Pandemic
Article
Full-text available
This study aims to produce electronic teaching materials based on blended learning enriched virtual models that are valid, practical, and effective in improving students' cognitive abilities. This type of research is Research and Development (R&D). The subjects in this study were 15 students of class VIII junior high school. Two expert validators and one practitioner carry out validation to assess the product from the aspects of presentation, content, and language. Practicality is assessed based on the implementation of learning, student activities, and student responses to electronic teaching materials. Effectiveness is assessed based on THB. The study results obtained: (1) The design of electronic teaching material products discusses the structure and function of the organs of the human respiratory system equipped with images, audio, and video. (2) The validation of these electronic teaching materials obtained an average score of 93% (very valid). (3) The practicality test score from the learning implementation results obtained 100% (very good), the student activity score was 89.5% (very good), and the student response results obtained 95% (very good). (4) The effectiveness test results based on N-Gain analysis obtained an average score of 0.7 medium criteria. Thus, the electronic teaching materials developed are suitable for learning support to improve students' cognitive abilities in the human respiratory system material. The research implies that it can be of information for broader research.
Article
Full-text available
When Covid-19 began to enter Indonesia, the entire school process was immediately switched to an online method. Various efforts have been made by parents to deal with online schools, which unwittingly affect their mental condition, which so far has never accompanied children to learn from home. Therefore, the Indonesian government continues to strive to improve the quality of education during the pandemic. This study aimed to determine parents' perceptions of offline schools during the Covid-19 pandemic. The method used was descriptive with a questionnaire given to 67 mothers. The results were that most mothers (88.1%) felt that online learning reduced children's learning capacity. Most mothers (25.7%) complained that the absorption of material was less effective and maximal, 65.7% of mothers felt that offline learning should be implemented immediately because direct interaction with teachers was considered more comprehensive and effective, and 70.1% of mothers allowed their children to study offline during the pandemic with strict health protocols. Almost all respondents (97%) stated that offline schools can develop children potentially better than online schools. Most mothers (70.1%) felt that their children can maintain health protocols while at school if they are allowed to go to school offline.
Article
The Covid-19 outbreak has had a significant impact on our educational system. As a result of this situation, teachers have decided to switch from face-to-face to online learning. Furthermore, this circumstance resulted in low student motivation to learn English. In other words, due to monotonous learning, pupils may be too bored to participate and engage in the teaching-learning process. Some pupils were discovered to be late or unwilling to finish their homework. Google has published a number of applications as part of its Google For Education program so that instructors can use to improve their information technology (IT) oriented teaching and learning. Google Meet is one of the most popular programs that is currently available for free. This research explains how to use Google Meet as an alternate application for online learning during the outbreak, such as delivering a virtual English classroom and to make students comfortable in learning English. This paper will go through some of the theoretical and practical reasons why English teachers should be more comfortable with online learning using Google Meet. Although additional research is needed to determine the efficiency of this application in improving students' learning, it is considered that incorporating this technology into the teaching process can fundamentally revolutionize a typical classroom in many ways.
Covid-19 Ancaman bagi Kefektifan Pembelajaran
  • T Afidah
Afidah, T. 2020. Covid-19 Ancaman bagi Kefektifan Pembelajaran. (Online), (https://www.kompasiana.com/tanwiratulafidah/5e81332e097f36419d6ffae2/covid-19-ancaman-bagi-keefektifan-pembelajaran), diakses pada 10 Mei 2020.
  • F Amar
Amar, F. 2020. Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh. (Online), (https://kumparan.com/faozanamar/tantangan-pembelajaran-jarak-jauh-1tCDdnUlRG7), diakses pada 8 Mei 2020.
Transformasi Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 dan
  • A H Argubi
Argubi, A. H. 2020. Transformasi Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 dan Revolusi Industri 4.0. (Online), (https://kahaba.net/opini/76985/transformasi-pendidikan-di-tengahpandemi-covid-19-dan-revolusi-industri-4-0.html), diakses pada 8 Mei 2020.
Zoom dan 4 Aplikasi Rapat Online Selama Pandemi Covid-19. (Online)
  • P Aria
Aria, P. 2020. Zoom dan 4 Aplikasi Rapat Online Selama Pandemi Covid-19. (Online), (https://katadata.co.id/berita/2020/04/01/zoom-dan-4-aplikasi-rapat-online-selamapandemi-covid-19), diakses pada 8 Mei 2020.
Kemenag: 45.957 Guru dan 9
  • A S Fadillah
Fadillah, A. S.. 2020. Kemenag: 45.957 Guru dan 9.561 Madrasah Gunakan E-Learning. (Online), (https://indonesiainside.id/news/humaniora/2020/04/09/kemenag-45-957-guru-dan-9-561-madrasah-gunakan-e-learning), diakses pada 13 Mei 2020.
Aplikasi Zoom Populer Sejak Pandemi Covid-19
  • D A Mutiara
Mutiara, D. A. 2020. Aplikasi Zoom Populer Sejak Pandemi Covid-19, Untuk Keamanannya Lakukan