Content uploaded by Saifudin Saifudin
Author content
All content in this area was uploaded by Saifudin Saifudin on Jul 21, 2020
Content may be subject to copyright.
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 1
PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KEPERCAYAAN
TERHADAP MINAT BELI SECARA ONLINE SAAT PANDEMI COVID-19
PADA MASYARAKAT MILLENIA DI JAWA TENGAH
Dyah Kusumawati1, Saifudin2
Email: dyahk291175@gmail.com, saifudin@iainsalatiga.ac.id
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sultan Fatah Demak1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga2
ABSTRACT
This study was conducted to examine the extent of the influence of price perceptions
and confidence in online buying interest during the Covid-19 pandemic in the millennial
community in Central Java. This type of research is explanatory research. The population is all
millennia in Central Java who use online purchasing facilities. The technique of determining the
sample by means of convenience sampling. In this study the number of samples used 234
respondents. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis techniques.
Data collection techniques through online questionnaires using a Likert scale. Data sources are
primary data and secondary data. The result is based on partial testing in this study, the price
has no significant effect on buying interest, while trust has a positive and significant effect on
buying interest. Based on the results of simultaneous testing although weak, simultaneously
price and trust have positive and significant effect on online buying interest.
Keywords: price perception, trust, buying interest
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara yang juga mengalami pandemi Covid-19 sejak
awal Maret 2020 merasakan dampak yang besar di semua sektor kehidupan terutama sektor
ekonomi. Virus Covid-19 yang begitu mematikan, yang menyerang saluran pernafasan dapat
mudah menular kepada siapa saja. Hal ini terutama cepat terjadi kepada seseorang yang daya
tahan tubuhnya lemah. Oleh sebab itu pemerintah harus berfikir keras bagaimana
mengantisipasi meluasnya penyebaran virus itu, termasuk di wilayah Jawa Tengah.
Jawa Tengah saat ini menduduki peringkat ke 5 (lima) dalam kasus Covid-19. Oleh
sebab itu Jawa Tengah juga sedang menggalakkan instruksi dari pemerintah pusat untuk
menerapkan beberapa kegiatan yang wajib dilakukan oleh masyarakat guna mencegah
penularan Covid-19, antara lain Work From Home atau WFH (bekerja dari rumah, belajar dari
rumah, beribadah dari rumah, bahkan kegiatan belajar mengajar juga dari rumah secara
online, menggunakan masker, rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun, mencuci pakaian
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 2
segera setiap selesai bepergian, makan makanan bergizi, mengkonsumsi vitamin C, berjemur di
panas matahari pagi, dan perberlakuan jarak antara orang yang satu dengan orang yang
lainnya atau social distancing antara 1-2 meter.
Berkaitan dengan adanya Work From Home atau WFH dan social distancing membuat
gerak masyarakat dalam kehidupan menjadi tersendat karena pada Work From Home atau
WFH masyarakat tidak bisa keluar rumah dan dengan social distancing masyarakat dilarang
keras untuk berkegiatan yang sifatnya berkumpul atau berkelompok. Padahal mereka harus
tetap memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini memengaruhi kehidupan masyarakat termasuk
sektor ekonomi. Banyak toko dan tempat jual beli yang ditutup sehingga masyarakat menjadi
sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Larangan untuk keluar rumah membuat ruang
gerak masyarakat menjadi lebih sempit. Padahal justru saat seperti ini kebutuhan hidup
semakin bertambah.Untuk mengatasi keadaan ini masyarakat mulai banyak yang melirik untuk
melakukan kegiatan belanja secara online karena selain tidak perlu keluar rumah, sekarang
banyak kebutuhan hidup yang dijual secara online.
Pemberlakuan Work From Home (WFH) ikut berdampak pada tren minat beli secara
online. Tren minat beli secara online biasanya banyak dilakukan oleh konsumen usia muda
karena golongan mereka inilah yang banyak menggunakan fasilitas online untuk memenuhi
kebutuhannya meskipun tidak sedang dalam kondisi Covid-19. Mayoritas dari mereka
tergolong aktif dalam penggunaan internet dalam melakukan pencarian produk atau jasa
secara online melalui berbagai platform e-commerce yang tersedia di Indonesia, seperti
Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, Lazada, dan lain sebagainya. Seiring dengan
perkembangan online shopping dan perkembangan gaya hidup saatini, memunculkan
fenomena perilaku berbelanjasecara online di kalangan remaja. Kelompokusia remaja
merupakan usia yangsedang berada pada masa transisi perkembangannya,antara masa anak-
anak menuju dewasa (Santrock, 2007). Perilaku belanja yang disukai remaja saat ini perilaku
hedonic shopping dimana kehidupan remaja yang cenderung lebih menyukai dan
mengutamakan kesenangan semata saat berbelanja online. Tetapi dengan kondisi seperti
sekarang, dengan adanya Covid-19 tren pembelian secara online tidak hanya dilakukan oleh
remaja tetapi juga semua kelompok usia karena untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain karena kebutuhan, minat membeli secara online dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yang antara lain adalah harga, tingkat kepercayaan, keleluasaan waktu, dan produk
yang bervariasi. Harga merupakan faktor utama yang memengaruhi pembelian secara online.
Semakin terjangkau harga suatu barang semakin banyak minat beli. Biasanya harga produk
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 3
yang ditawarkan secara online cenderung lebih rendah daripada offline, karena penjualan
online tidak memerlukan biaya sewa tempat, biaya fasilitas (seperti listrik dan air), dan biaya
gaji pegawai. Faktor berikutnya adalah kepercayaan yang merupakan dasar dalam sebuah
hubungan antara pihak satu dan lainnya, yang saling menguatkan agar terdapat jalinan
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Dalam sistem jual beli online faktor
kepercayaaan selalu menjadi pertimbangan karena di sini pembeli tidak bisa melihat barang
secara langsung dan si penjual pun kadang tidak langsung menerima pembayaran. Jadi tidak
ada transaksi secara nyata, hanya berdasarkan rasa percaya. Apabila faktor ini tidak ada maka
jual beli online tidak akan pernah terjadi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh persepsi harga dan kepercayaan terhadap minat beli secara online pada saat
pandemi Covid-19 pada masyarakat millenia di Jawa Tengah sehingga dapat dirumuskan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah persepsi harga berpengaruh secara positif terhadap minat beli secara online pada
masyarakat millenia di Jawa Tengah?
2. Apakah kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap minat beli secara online pada
masyarakat millenia di Jawa Tengah?
3. Apakah persepsi harga dan kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap minat beli
online pada masyarakat millenia di Jawa Tengah secara bersama-sama?
TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Persepsi Harga
Zeithaml dalam Kusdyah (2012) menyatakan, persepsi harga menjadi sebuah
penilaian konsumen tentang perbandingan besarnya pengorbanan dengan apa yang akan
didapatkan dariproduk dan jasa.Xia et al. pada Lee dan Lawson-Body (2011: 532)
mengemukakan bahwa persepsi harga merupakan penilaian konsumen dan bentuk
emosional yang terasosiasi mengenai apakah harga yang ditawarkan oleh penjual dan harga
yang dibandingkan dengan pihak lain masuk diakal, dapat diterima atau dapat dijustifikasi.
Menurut Gourville dan Moon pada Toncaret al. (2010:297),persepsi harga konsumen
dipengaruhi oleh harga yang ditawarkan oleh toko lain dengan barang yang sama.
Persepsi harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang dibebankan atas
jumlah dan nilai produk yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat yang dimilikiyang
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 4
dapat dibandingkan dengan cara pembelian yang lain. Indikator dari persepsi harga
menurut Hermann, et. al.(2007:54)
1. Harga terjangkau
2. Promo harga yang menarikseperti diskon, bebas biaya kirim
3. Kesesuaian harga dengan kualitas
4. Cara pembayaran
B. Kepercayaan
Leeraphong dan Mardjo (2013) menyatakan bahwa kepercayaan adalah faktor yang
penting, yang membuat konsumen tertarik untuk membeli produk online. Kepercayaan
terhadap online shop sangat penting dan keragaman interaksi online melalui media sosial.
Dari hasil yang dirasakan konsumen, kepercayaan belanja secara online memengaruhi niat
pembelian melaluimedia sosial. Menurut Hsiao, dkk dalam Rosian Anwar dan Wijaya
Adidarma (2016) dalam penelitiannya mendefinisikan kepercayaan terhadap belanja online
sebagai kesediaan konsumen dalam mempercayai belanja online. Faktor kepercayaan
menjadi faktor kunci dalam setiap jual beli secara online, karena produk yang di jual dan di
tawarkan oleh penjual merupakan produk yang semu, dalam arti produk masih berupa
bayangan saja, tidak berupa bentuk nyata.
Persepsi konsumen dari konsistensi dan kejujuran pengecer online yang ditemukan
menjadi pengaruh yang kuat pada kepercayaan konsumen di online shop (Rose et al., 2011).
Kepercayaan dalam penelitian ini adalah keyakinan yang timbul pada diri konsumen
mengenai produk yang akan diperoleh dengan pembelian online sesuai dengan yang
ditawarkan. Indikator dari kepercayaan menurut Kim et al. (Sukma Abdurrahman Adi,2012)
adalah sebagai berikut:
1. Keyakinan akan jaminan kepuasan jika membeli secara online
2. Perhatian terhadap informasi tentang pembelian online
3. Transparansi informasi mengenai pembelian online
C. Minat Beli
Dalam strategi pemasaran perilaku konsumen menjadi perhatian yang serius bagi
produsen atau penyedia jasa, salah satunya adalah niat pembelian (Saifudin, 2019:149).
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode
waktu tertentu (Ali Hasan, 2014: 173). Setiadi (2011:216), menyatakan bahwa minat beli
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 5
dibentuk dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan konsumen
terhadap merek dan evaluasi merek, sehingga dari dua tahap tersebut munculah minat
untuk membeli.
Minat beli dalam penelitan ini adalah keinginan atau rencana seseorang untuk
membeli suatu produk dalam jumlah dan waktu tertentu. Indikator dari minat beli menurut
Ali Hasan (2014: 173) adalah sebagai berikut:
1. Kemantapan hati dalam pembelian online
2. Selalu mencari informasi tentang pembelian online
3. Tidak mencari informasi tentang cara pembelian yang lain
4. Keinginan untuk melakukan pembelian online
5. Usaha mereferensikan ke orang lain dalam pembelian online
6. Perkiraan kepuasan yang akan diperoleh dengan pembelian online
Dari kajian teori di atas, maka kerangka berfikir teoritis dapat terbentuk seperti di bawah ini:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Sumber: Diolah dan dikembangkan untuk penelitian, 2020
D. Hubungan Antar Variabel dan Hipotesis
1. Hubungan antara persepsi harga dan minat beli
Oppenheim dan Ward (2006), menjelaskan bahwa alasan utama saat orang
berbelanja melalui internet adalah kenyamanan. Mereka juga mengakui bahwa
alasanutama sebelumnya untukbelanja online adalah harga. Konsumen
mempertimbangkan harga dalam niat membeli pada toko online, di mana persepsi harga
seseorang akan mempengaruhi niat belanja seseorang. Thamizhvanan and M.J. Xavier
(2012) dalam penelitannya menemukan secara signifikan persepsi harga memiliki
pengaruh dengan niat beli konsumen.
Dari uraian di atas maka hipotesa yang dapat dibentuk adalah:
H1 = Semakin tinggi harga maka semakin rendah minat beli seseorang
Minat Beli
(Y)
Kepercayaan
(X2)
Persepsi Harga
(X1)
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 6
2. Hubungan antara kepercayaan dan minat beli
Setiadi (2011:216), menyatakan bahwa minat beli dibentuk dari sikap konsumen
terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan konsumen terhadap merek dan evaluasi
merek, sehingga dari dua tahap tersebut muncullah minat untuk membeli. Semakin
tinggi kepercayaan konsumen akan semakin tinggi minat beli konsumen. Sementara itu
menurut Koufaris dan Hampton Sosa (2004), kepercayaan konsumen akan e-commerce
merupakan salah satu faktor kunci melakukan kegiatan jual beli secara online.
Kepercayaan dianggap faktor penting dan merupakan salah satu faktor kritis dalam
stimulan transaksi secara online. Mahkota et al., (2014) menyatakan kepercayaan
mampu membangkitkan keputusan membeli konsumen secara positif.
Dari uraian di atas maka hipotesa yang dapat dibentuk adalah:
H2 = Semakin tinggi kepercayaan maka semakin tinggi minat beli seseorang
3. Hubungan antara persepsi harga dan kepercayaan terhadap minat beli
Persepsi harga, kepercayaan, dan orientasi belanja yang terbentuk akan
memengaruhi niat beli konsumen pada suatu produk (Taylor, 2010). Menurut Kim et al.,
(2011) vendor online juga dapat menciptakan keseimbangan tingkat harga dan
kepercayaan dengan memberikan bobot yang berbeda pada keduanya. Untuk
melakukan ini, mereka perlu mengetahui kepentingan relatif dari harga dan
kepercayaan pada keputusan pembelian.
Dari uraian di atas maka hipotesa yang dapat dibentuk adalah:
H3 = Semakin rendah harga dan semakin tinggi kepercayaan maka akan semakin
tinggi minat beli seseorang.
METODE PENELITIAN
Tipe penelitian ini adalah explanatory research atau penjelasan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua kaum millenia di Jawa Tengah yang menggunakan fasilitas
pembelian secara online. Karena kesulitan untuk menentukan jumlah populasi yang ada maka
penentuan sampling menggunakan cara convenience sampling. Convenience sampling
dilakukan dengan cara memilih semua kaum millenia untuk menjadi responden tanpa syarat
tertentu. Menurut Cooper (2006) dalam menentukan ukuran sampel untuk populasi yang tidak
terdefinisikan secara pasti, jumlah sampelnya dapat ditentukan secara langsung sebesar 100.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang dipakai 234 responden. Untuk menganalisis data hasil
survey, menginterpretasi hasil penelitian maka digunakan teknik analisis regresi linear
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 7
berganda, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara persepsi harga dan kepercayaan
terhadap minat beli secara online. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner
online. Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Sumber data yang digunakan yaitu data
primer yakni data yang diperoleh secara langsung melalui kuesioner dan data sekunder yang
diperoleh dalam bentuk dokumen-dokumen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari data penelitian yang telah dilakukan didapatkan data responden pada tabel 1
sebagai berikut :
Tabel 1. Informasi Demografis
Demografi
Persentase
Gender
Laki-laki
25.6
Perempuan
74.4
Usia
17
1.3
18
3.4
19
36.8
20
38
21
14.1
22
3.4
23
1.7
24
0.4
25
0.9
Pendapatan Rata-rata per Bulan
Kurang dari Rp. 500.000,-
53
Rp. 500.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
38.9
Rp. 1.100.000,- s/d Rp. 1.500.000,-
3.8
Lebih dari Rp. 1.500.000,-
4.3
Asal Kabupaten/Kota
Ambarawa
0.4
Banjarnegara
0.9
Banyumas
0.4
Blora
1.3
Boyolali
11.5
Brebes
0.4
Demak
6.4
Grobogan
1.7
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 8
Jepara
1.3
KabupatenSemarang
26.4
Karanganyar
0.9
Kebumen
0.9
Kendal
0.9
Kota Semarang
12.4
Kudus
0.4
Magelang
4.3
Pati
3.4
Pemalang
0.9
Purworejo
0.9
Salatiga
16.2
Solo
0.4
Sragen
4.3
Surakarta
1.3
Tegal
0.4
Temanggung
1.3
Wonosobo
0.4
Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2020
Berdasarkan tabel 1, dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini berjumlah
234 responden yang berasal dari 26 kabupaten dan kota. Responden berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 25,6% dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 74,4%. Jika
berdasarkan usia didominasi oleh responden berusia 20 tahun sebanyak 38% dan usia 19
tahun sebanyak 36,8%, maka dari data tersebut dapat dilihat bahwa peminat belanja
terbanyak berada di usia 17-25 tahun. Kemudian berdasarkan pendapatan rata-rata atau
uang pemberian orang tua responden per bulan, mayoritas responden memiliki uang
dibawah Rp. 500.000,- yaitu sebanyak 53%, diikuti responden memiliki uangRp. 500.000,-
s/d Rp. 1.000.000,- juta per bulan sebanyak 38,9%. Kemudian jika berdasarkan asal
responden, penelitian ini di dominasi oleh responden yang berasal dari Kabupaten
Semarang yaitu sebanyak 26,4%, diikuti dari Salatiga 16,2%, dan Kota Semarang 12,4%,
sisanya berasal dari 23 kabupaten dan kota di Jawa Tengah lainnya.
Pengujian validitas dan reliabilitas juga dilakukan untuk menguji instrumen yang
digunakan. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas ditunjukkan pada tabel 2 dan 3
sebagai berikut :
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 9
Tabel 2. Hasil Uji KMO dan Bartlett of Sphericity
Uji
Nilai
Sample Adequacy KMO
0.815
Bartlett of Sphericity
0.000
Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2020
Dari hasil pengujian KMO and Bartlett Test of Sphericity dapat dilihat bahwa nilai
Sample Adequacy KMO sebesar 0,815 yang berarti nilai pengujian instrumen baik.
Sedangkan nilai Bartlett of Spherecity sebesar 0,000 yang berarti signifikan. Maka dapat
dikatakan hasil pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini valid.
Tabel 3. Hasil Uji Convergent Validity dan Reliability
Item
Loading
Harga (CR=0.787)
HR1
0.820
HR2
0.796
HR3
0.788
HR4
0.773
HR5
0.780
HR6
0.772
HR7
0.769
Kepercayaan (CR=0.787)
KP1
0.770
KP2
0.775
KP3
0.769
Minat Beli (CR=0.822)
MB1
0.777
MB2
0.777
MB3
0.854
MB4
0.766
MB5
0.773
MB6
0.806
Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2020
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai reliabilitas instrumen dalam penelitian ini baik.
Cronbach alpha variabel nilai harga sebesar 0.787, variabel kepercayaansebesar 0.787, dan
variabel minat beli sebesar 0.822. Dari nilai cronbach alpha setiap instrumen juga lebih dari
0.7, maka dapat disimpulkan bahwa intrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 10
Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda.
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur seberapa pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan bantuan software SPSS.
Tabel 4. Hasil Pengujian Secara Parsial dan Simultan
Determinant Coefficient
dan Adjusted R
HR->MB
KP->MB
HR, KP->MB
R
0.405
R Square
0.164
Adjusted R Square
0.157
Standardized
Coefficient Beta
Thitung
1.657
5.154
Ttabel (α/2:(n-k-1))
1.970
1.970
Sig.
0.099
0.000
Result of F test
Fhitung
22.683
Ftabel (k:(n-k))
2.326
Sig.
0.000
Sumber : Hasil Olah Data Tahun 2020
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, didapatkan nilai thitung sebesar
1.657, yang nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan ttabelyaitu sebesar 1.970.Dari nilai
thitungdapat dinyatakan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap minat beli online
pelanggan millenial karena thitung<ttabel. Berdasarkan pengujian secara parsial dalam
penelitian ini harga terbukti tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli. Hal
ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0.099. Nilai signifikansi yang diperoleh 0.099>0.05 yang
berarti harga tidak mempengaruhi minat beli online pelanggan millenial.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, didapatkan nilai thitung sebesar 5.154,
yang nilainya lebih besar jika dibandingkan dengan ttabelyaitu sebesar 1.970. Dari nilai
thitungdapat dinyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat beli online
pelanggan millenial karena thitung> ttabel. Berdasarkan pengujian secara parsial dalam
penelitian ini kepercayaan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0.000. Nilai signifikansi yang diperoleh 0.000<0.05
yang berarti kepercayaan mempengaruhi minat beli online pelanggan millenial.
Berdasarkan hasil pengujian secara simultan pada hipotesis ketiga, didapatkan nilai
R sebesar 0.405, R Square 0.164, dan nilai Adjusted R Square sebesar 0.157. Dari nilai R
Square dapat diinterpretasikan bahwa 16,4% variabel minat beli online dipengaruhi oleh
variabel harga dan kepercayaan. Dengan kata lain, sebanyak 83,6% minat beli online
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 11
pelanggan millenial dipengaruhi oleh variabel selain harga dan kepercayaan, seperti
produk, promosi, dan sebagainya. Hasil ini menunjukkan pengaruh harga dan kepercayaan
terhadap minat beli online dalam kategori lemah. Meskipun lemah, secara simultan harga
dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli online. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil uji bahwa nilai uji F sebesar 22.683 dan signifikan pada 0.000. Nilai uji
Fhitung>Ftabel yaitu 22.683>2.326 yang berarti jika harga dan kepercayaan pelanggan semakin
baik maka minat beli pelanggan millenial semakin meningkat.
B. Pembahasan
Salah satu variabel yang diprediksikan mampu mempengaruhi minat beli adalah
harga. Namun berbeda dengan hasil penelitian ini, yang membuktikan bahwa harga tidak
mampu mempengaruhi minat beli pelanggan millenial. Pelanggan millenial saat ini tidak
terpancing oleh harga murah yang ditawarkan oleh market place online. Pelanggan millenial
cenderung lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibelinya. Pelanggan millenial
memilih mengorbankan uangnya untuk membeli produk yang berkualitas dan awet. Hasil
penelitian ini menolak penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa harga berpengaruh
terhadap niat beli pelanggan (Thamizhvanan, 2012).
Variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap minat beli adalah kepercayaan.
Penelitian ini membuktikan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli online pelanggan millenial. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang membuktikan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap minat beli
pelanggan (Mahkota et al., 2014).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minat beli online pelangganmillenial
saat wabah COVID-19 tidak dipengaruhi oleh harga produk tetapi dipengaruhi oleh
kepercayaan pelanggan millenial. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan
minat beli online dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kepercayaan pelanggan
millenial terlebih dahulu.
Saran
Pertama, online shopping harus lebih banyak fokus pada peningkatan kepercayaan
konsumen karena efek kepercayaan lebih kuat daripada efek harga. Kedua, untuk
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 12
pemerintah sebaiknya bekerja sama dengan para pemilik market place agar memberikan
ongkos gratis pengiriman barang ditengah wabah COVID-19 untuk mengurangi aktifitas
penduduk di luar rumah. Ketiga, untuk para akademisi dan peneliti sebaiknya dalam
penelitian selanjutnya menyertakan variabel-variabel baru seperti promosi, sistem
informasi manajemen market place dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Adi Sukma (2012), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Melalui Social Networking Websites, Fakultas Ekonomi, Universitas
Gunadarma.
Adidarma W dan Anwar R (2016), Pengaruh Kepercayaan dan Resiko pada Minta Beli Belanja
Online, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 14(2), 155-168.
Ali Hasan. (2014), Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan, CAPS, Yogyakarta.
Cooper, D. R. Pamela, S. Schindler. (2006),Bussiness Research Methods, 9th ed, McGraw-Hill
International Edition.
Hermann, et al (2007), The Social Influence of Brand Community: Evidence from Europian Car
Clubs, Jurnal of Marketing, Vol.69, p 19-34.
Koufaris, M.,Hampton-Sosa, W, (2004),The Development of Initial Trust in An Online Company
by New Customers, Information and Management, January, (41:3),pp. 377-397.
Kusdyah, Ike,(2012), Persepsi Harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai dan Keinginan Pembelian
Ulang Jasa Clinic Kesehatan (Studi Kasus Erha Clinic Surabaya), Jurnal Manajemen
Pemasaran, Vol. 7, No. 1, April 2012.
Lee, S. dan A. Illia dan A. Lawson-Body,(2011), Perceived Price Fairness of Dynamic Pricing.,
Industrial Management and Data Systems, 111(4): 531-550.
Leeraphong, A and A.Mardjo,(2013), Trust and Risk in Purchase Intention through Online Social
Network: A Focus Group Study of Facebook in Thailand, Journal of Economics, Business
and Managemen, 1(4) pp.321-342.
Mahkota, Andi Putra., Imam Suyadi dan Riyadi,(2014), Pengaruh Kepercayaan dan
Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi Pada Pelanggan Website Ride
Inc, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 8(2) pp: 12-23.
Saifudin, S. 2019. Pengaruh Iklan Islami Terhadap Minat Beli Calon Konsumen Matahari Dept.
Store di Jawa Tengah, Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam, 7 (2), 143-160.
Setiadi Nugroho J,(2011),Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Prenada Media, Bandung.
JAB Vol.6 No.01, Juni 2020 ISSN: 2502-3497
Pengaruh persepsi…(Dyah dan Saifudin) 13
Oppenheim, C. dan Ward, L, (2006), Evaluation of Web Sites for B2C e-Commerce, Aslib
Proceedings: New Information Perspectives. 58 (3): pp. 237-260.
Taylor and Valeri A, (2010), Brand Name And Price Cue Effects Within A Brand Extension
Contex, Academy of Marketing Studies Journal, 13(2) pp:59-75.
Thamizhvanan, Arun and M.J. Xavier, (2012), Determinants of Customers’ Online Purchase
Intention: an Empirical Study in India,Emeraldinsight, 4(1): pp.1755-1795.
Toncar, M. F., Alon I., Misati E, (2010), The Importance of Meeting Price Expectations, Journal
of Product and Brand Management, Vol. 19 Iss: 4 pp. 295-305.