Content uploaded by Desi Tarigan
Author content
All content in this area was uploaded by Desi Tarigan on Jul 13, 2020
Content may be subject to copyright.
TUGAS PERKULIAHAN
Sistem Informasi
Manajemen
Pengantar Sistem
Informasi
Desi Ramadani Br Tarigan
43218120005
2
Abstrak
Perkembangan dunia teknologi yang pesat memungkinkan terjadinya perubahan di setiap
aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya dunia ekonomi dan bisnis. Seiring dengan
kemajuan di dunia ekonomi dan bisnis, diharapkan teknologi dapat memberikan dampak
positif bagi kemajuan kegiatan. Keberadaan teknologi informasi dapat memberikan berbagai
solusi dalam berbagai kegiatan yang berlangsung dalam setiap usaha. Dimulai dari
menyimpan dan melindungi setiap data yang dihasilkan dari kegiatan usaha, mengelola,
hingga menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan
pelaporan.. Melalui artikel ini, penulis berusaha untuk memaparkan implementasi sistem
informasi manajemen dalam suatu usaha dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
3
Pendahuluan
Dalam keseharian, kita secara sadar atau tidak terlibat dalam sebuah sistem, misalnya
sistem transportasi, sistem pendidikan, sistem pernapasan, sistem kekebalan tubuh, dan lain-
lain.
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih komponen yang saling terkait
yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Secara umum, tujuan utama dari perusahaan adalah
memperoleh profit semaksimal mungkin dengan menekan pengeluaran seminimal mungkin,
tidak terkecuali organisasi nirlaba sekalipun. Perusahaan yang berkinerja baik merupakan
perusahaan yang dapat memaksimalkan sumber daya yang mereka miliki untuk menghasilkan
pendapatan, serta selalu melakukan evaluasi terhadap pencapaian mereka, sehingga selalu
terjadi perubahan yang positif.
Dengan perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat ini, implementasi
sistem dan sistem informasi merupakan suatu hal yang sifatnya wajib agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsung an kegiatan usahanya.
Dengan adanya implementasi sistem informasi dalam suatu perusahaan, maka
diharapkan pihak manajemen dapat dengan mengambil keputusan dengan lebh cepat dan
tepat karena memiliki infromasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap. Perusahaan
dapat sigap menyesuaikan diri terhadap perubahan yang sedang terjadi sehingga dapat segera
menangkap peluang yang ada atau bahkan menghindari potensi masalah dan meminimalisasi
kerugian yang mungkin terjadi
4
Literatur Teori
A. Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan
pada komponennya.
Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Suatu prosedur adalah :
suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di
dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang
seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Definisi lain dari prosedur adalah :
urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah :
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Karakteristik sistem yaitu :
mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan,
keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
5
B. Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti
buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak
kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak
hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan
pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu
usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang
nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi
melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model
pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
Kebutuhan informasi didasarkan pada :
1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager ataupun
perorangan dalam suatu perusahaan.
6
Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi
orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut.
Komponen akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang
usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-
musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
C. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Definisi lain sistem informasi adalah :
7
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan.
D. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali.
Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya.
Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk
memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
8
Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian
utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi
(operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis
sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).
Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan
untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat
yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi
pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi
(teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
Blok basis data
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian
rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
1.5. Jenis-jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar:1):
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh
manajer.
9
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya
tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian
rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar
organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling,
dan komunikasi melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan
membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan
keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik
terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni
suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
10
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan
tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS
dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan
memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang
GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut
dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
Gambar 1. Jenis-jenis sistem
Contoh sistem informasi antara lain :
1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
11
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis
dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.
Kemampuan utama sistem Informasi
1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses.
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat
dan murah.
5. meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
7. mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
1.6. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem dapat berati menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama
perlu diperbaiki/diganti disebabkan beberapa hal, yaitu:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang
timbul dapat berupa ketidakberesan, pertumbuhan organisasi,
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas kompleks
yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya.
12
E. Analis Sistem
Definisi Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan
menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan
menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
Analis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analis sistem (analis informasi) adalah orang yang menganalis
sistem (mempelajari masalah-masalahan yang timbul dan menentukan kebutuhan pemakai
sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan permasalahan tersebut.
Menurut Kristanto (2003) analis sistem adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
menganalisis sebuah sistem, memilih alternatif pemecahan masalah dan menyelesaikan
masalah tersebut dengan menggunakan komputer.
Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati
proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan
proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting,
yaitu :
1. Sebagai konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada
sistem yang telah berjalan.
13
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-
kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada
pemakai sistem.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru
dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian
sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
14
Pembahasan
Sistem informasi manajemen merupakan bagian yang terpisahkan dalam kegiatan
keuangan setiap usaha. Termasuk di dalamnya adalah memberikan manfaat untuk usaha
individu yang begerak di bidang busana. Setiap perusahaan menjalankan sistem informasi
manajemen sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Usaha individu memerlukan sistem
informasi manajemen yang cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan usaha yang
berskala lebih besar. Sesederhana apapun sistem informasi yang digunakan, sistem informasi
tersebut merupakan suatu hal yang wajib ada dalam suatu kegiatan usaha.
Sistem informasi manajemen memungkin perusahaan untuk melakukan
mengumpulkan informasi yang dimiliki untuk disimpan dan sewaktu-waktu diolah menjadi
menjadi data yang dibutuhkan untuk melakukan pengambilan keputusan. Menyimpan dan
melindungi data yang dimiliki oleh perusahaan merupakan hal yang sama pentingnya dengan
melindungi aset perusahaan lainnya. Dengan demikian, kegiatan usaha dapat berjalan secara
teratur. Pemilik juga dapat sigap untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang
tersedia karena sistem informasi manajemen memungkinkan pemilik untuk menerima
informasi yang tepat waktu, akurat, dan revelan. Pemilik usaha juga dapat mengukur dan
menilai tingkat kesehatan usaha, serta mengambil keputusan berdasarkan informasi yang
dimiliki.
Sistem informasi manajemen juga dapat meningkatkan transparansi. Walaupun,
pemilik usaha tidak selalu berada di toko, pemilik tetap dapat memantau kegiatan usaha yang
dijalankan oleh karyawannya. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara data menurut sistem
dengan fisik, pemilik dapat dengan segera mengetahuinya dan melakukan penelusuran.
15
Kesimpulan
Perkembangan dunia teknologi yang pesat memungkinkan terjadinya perubahan di
setiap aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya dunia ekonomi dan bisnis. Sistem
informasi manajemen merupakan salah satu bentuk nyata dari perkembangan dunia teknologi
yang sangat membantu dalam kegiatan usaha. Kegiatan usaha dalam bentuk apapun tidak
bisa lepas dari sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen yang diterapkan
dalam kegiatan masing-masing usaha bervariasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, sistem infromasi manajemen
memberikan dampak positif bagi kegiatan usaha karena memungkian proses pencatatan,
penyimpanan, pengolahan data menjadi lebih efisien dan efektis. Selain itu, tingkat
transaparansi juga dapat ditingkatkan dengan adanya sistem informasi akuntansi.
16
Daftar Pustaka
Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Azhar Susanto, 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
Marshall B. Romney dan Paul John Steintbart, 2015. Accounting Information Systems, edisi-
13, Pearson Education Limited, England.
James A. Hall, 2013. Accounting Information Systems, 8th Edition, South Western Cengage
Learning, USA.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting
Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual Conference Economics,
Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-
2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1, (2).
https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization and Islamic
Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019, 1(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
17
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical
Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA
International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.