Content uploaded by Tri Arie Bowo
Author content
All content in this area was uploaded by Tri Arie Bowo on Jan 21, 2022
Content may be subject to copyright.
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Dapat diakses secara online di https://journal.uir.ac.id/index.php/buletinpembangunan
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Penerbit: Universitas Islam Riau (UIR) Press
Pelatihan English for Educator Bagi Guru Tingkat SMK di Kota Semarang
Tri Arie Bowo1*, Maya Kurnia Dewi1, Budiati1
1Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Hukum dan Humaniora, Universitas Ngudi Waluyo,
Jalan Diponegoro 186, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia – 50512
*Penulis koresponden: arie622@gmail.com
Info Artikel
Abstrak
Riwayat :
Dikirim 30 April 2020
Diterima 9 Mei 2020
Dipublikasi 11 Mei 2020
Program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul pelatihan
English for Educator Bagi Guru Tingkat SMK di Kota Semarang
merupakan pelatihan Bahasa Inggris yang dikhususkan untuk
pengajaran di kelas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini
adalah institusi pendidikan vokasi yakni Sekolah Menengah
Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia 01 yang terletak di
kota Semarang. Permasalahan yang dialami mitra yakni
kurangnya kemampuan guru SMK PGRI 01 Semarang untuk
mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris. Hal tersebut
karena kurangnya pelatihan bahasa Inggris yang dikhususkan
untuk guru-guru di sekolah tersebut. Secara spesifik, kurangnya
kemampuan guru dalam bahasa Inggris yakni dalam keterampilan
speaking (berbicara). Solusi permasalahan mitra yang ditawarkan
dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan English for
Educator yakni pelatihan untuk guru-guru/pengajar yang
merupakan gabungan dari metode classroom language dan bahasa
Inggris dasar. Pada pelaksanaan pelatihan ditemukan bahwa
penguasaan vocabulary peserta kurang memadai. Oleh karena itu,
efektivitas pelatihan berbasis speaking kurang terlihat
efektivitasnya. Pelatihan berbasis vocabulary perlu dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam ketrampilan
speaking.
Kata Kunci :
Classroom language
Educator
English
Guru
Speaking
PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
harus bersiap dalam persaingan global tersebut. Salah satu upaya untuk mempersiapkan
persaingan global tersebut adalah penyiapan generasi penerus dengan kecakapan berbahasa
internasional yakni bahasa Inggris.
Generasi penerus yang terus digerakkan pemerintah adalah generasi terampil yang
langsung bekerja ketika mereka lulus sekolah. Generasi penerus yang dimaksud adalah siswa-
siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Siswa-siswa sekolah tersebut perlu dibekali kemampuan
berbahasa Inggris agar dapat bersaing dengan pekerja asing yang masuk ke Indonesia.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris siwa SMK tidak bisa
dilepaskan dari peningkatan kemampuan guru-guru SMK. Guru-guru tersebut merupakan
kunci untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa SMK. Oleh karena itu,
peningkatan kemampuan bahasa Inggris guru-guru SMK merupakan hal yang sangat penting.
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
7 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
SMK PGRI 01 Semarang merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di pusat
kota Semarang. SMK tersebut terletak di persimpangan antara Masjid Agung Jawa Tengah dan
Jalan Majapahit Semarang. Hal tersebut dapat dilihat dari petunjuk lokasi berikut:
Gambar 1. Petunjuk lokasi SMK PGRI 01 Semarang
Lokasi Gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa SMK PGRI 01 Semarang merupakan
sekolah menengah kejuruan yang terletak di lingkungan yang padat penduduk. Oleh karena
itu, sekolah tersebut sangat diminati oleh siswa-siswa di kota Semarang.
Kemapuan berbahasa Inggris bagi siswa SMK PGRI 01 Semarang sangat di perhatikan
oleh pengurus sekolah. Buktinya adalah penerapan tes TOEIC bagi seluruh siswa di sekolah
tersebut. Hal itu dapat dilihat dari Gambar 2 di bawah ini:
Gambar 2. Brosur SMK PGRI 01 Semarang tahun 2018
Brosur tersebut juga memperlihatkan visi dan misi sekolah yang berkaitan erat dengan
persaingan manusia Indonesia pada era globalisasi, yakni penciptaan manusia Indonesia yang
professional dan berdaya saing.
Universitas Ngudi Waluyo adalah Universitas berbudaya sehat dan bereputasi
internasional. Oleh karena itu, Universitas Ngudi Waluyo wajib untuk membantu SMK PGRI 01
Semarang dalam hal penyiapan sumber daya manusia yang berdaya saing global. Bantuan
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
8 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
tersebut adalah pelatihan “English for Educator” (Bahasa Inggris untuk Pendidik) untuk guru-
guru SMK PGRI 01 Semarang sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.
Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah institusi pendidikan vokasi yakni
Sekolah Menengah Kejuruan Persatuan Guru Republik Indonesia 01 yang terletak di kota
Semarang. Institusi tersebut dipimpin Kepala Sekolah yakni Ibu Dra. Hj. Titi Yulestariani.
Permasalahan yang dialami mitra yakni kurangnya kemampuan guru SMK PGRI 01 Semarang
untuk mengajar dengan bahasa Inggris. Hal tersebut karena kurangnya pelatihan bahasa
Inggris yang dikhususkan untuk guru-guru di sekolah tersebut. Secara spesifik, kurangnya
kemampuan guru dalam bahasa Inggris yakni dalam keterampilan speaking (berbicara).
METODE PELAKSANAAN
Martriwati, Setyani, Sari, & Kaniadewi (2018) menceritakan bahwa dia mempunyai
permasalahan dengan penguasan bahasa Inggris pada guru-guru SMK Jakarta Pusat 1.
Martriwati menyebutkan bahwa SMK Jakarta Pusat 1 hendak menyelenggarakan kelas
bilingual (dwi bahasa) akan tetapi penguasaan bahasa Inggris guru-guru yang ditugasi untuk
mengampu kelas tersebut kurang mencukupi untuk menyelenggarakan kelas dwi bahasa. Oleh
karena itu, Martriwarti melakukan pelatihan classroom language yakni pelatihan bahasa
Inggris yang dikhususkan dalam menambah kosakata atau frase bahasa Inggris di dalam kelas.
Hasil dari pelatihan tersebut dapat dilihat dari Gambar 3 berikut:
Gambar 3. Perbandingan ketrampilan Guru SMK Jakarta Pusat 1 peserta pelatihan classroom language
(bahasa kelas)
Martriwati, Setyani, Sari, & Kaniadewi (2018) menjelaskan bahwa hasil pelatihan
classroom language cukup memuaskan akan tetapi masih terdapat kelemahan yakni pada
pengucapan. Oleh karena itu perlu perbaikan metode tersebut untuk mencapai hasil yang lebih
maksimal.
Perbaikan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pelatihan bahasa Inggris untuk
guru-guru SMK yakni penambahan kemampuan bahasa Inggris dasar disamping classroom
language. Penambahan kemampuan bahasa Inggris dasar dapat meningkatkan pengucapan
(articulation) dan tata bahasa (grammar).
52
30
50
75
60
84
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Starting the
Classroom
Learning
activities
Closing
Pretes
Postes
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
9 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Solusi permasalahan mitra yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah
pelatihan English for Educator yakni pelatihan untuk guru-guru/pengajar yang merupakan
gabungan dari metode classroom language dan bahasa Inggris dasar. Secara spesifik dapat
dilihat melalui tabel 1 berikut:
Tabel 1. Materi pelatihan
Materi pelatihan
Ketrampilan
Referensi
Greeting
Membuka pelajaran dalam bahasa
Inggris
(Tillitt & Bruder, 1985)
Introduction
Memperkenalkan diri dan
memperkenalkan mata ajar dalam
bahasa Inggris
(Tillitt & Bruder, 1985)
Noun phrase
Mengetahui, memahami, dan dapat
menggunakan kata benda bahasa
Inggris dalam pelajaran
(Azar & Hagen, 2009)
Verb phrase
Mengetahui, memahami, dan dapat
menggunakan kata kerja bahasa
Inggris dalam pelajaran
(Azar & Hagen, 2009)
Simple sentence
Mengetahui, memahami, dan dapat
merangkai kalimat sederhana bahasa
Inggris dalam pelajaran
(Azar & Hagen, 2009)
Starting the classroom
Memulai pelajaran dalam bahasa
Inggris
(Martriwati et al., 2018)
Learning activities
Menyampaikan materi pelajaran
dalam bahasa Inggris
(Martriwati et al., 2018)
Closing the classroom
Menutup pelajaran dalam bahasa
Inggris
(Martriwati et al., 2018)
Argumentation
Memulai diskusi di dalam kelas
menggunakan bahasa Inggris
(Tillitt & Bruder, 1985)
Class assessment
Menilai performa siswa dalam bahasa
Inggris
(Douglas & Frazier, 2001)
Pelatihan English for Educator untuk SMK PGRI 01 Semarang ini dilaksanakan dalam
waktu satu bulan dengan minimal pertemuan tatap muka sebanyak 14 kali. Tugas akhir yang
akan dinilai dari guru-guru tersebut adalah microteaching.
Khalayak sasaran dalam penelitian ini adalah guru-guru SMK PGRI 01 Semarang. Guru-
guru yang dimaksud yakni guru-guru kandidat pengampu kelas bilingual di SMK PGRI 01
Semarang. Jumlah guru-guru tersebut sebanyak 15 guru serta 2 tenaga kependidikan.
Metode pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan intensif
selama 1 bulan untuk guru-guru kandidar pengampu kelas bilingual SMK PGRI 01 Semarang.
Materi yang digunakan untuk pelatihan ini adalah materi English for Educator. Metode
pelatihan intensif yakni dengan ceramah, diskusi, presentasi, roleplay, dan microteaching.
Langkah-langkah kegiatan dalam pelatihan intensif English for Educator adalah sebagai
berikut:
1. Pelatih memperkenalkan maksud dan tujuan pelatihan English for Educator
2. Pelatih melatih kemampuan bahasa Inggris dasar kepada guru-guru SMK
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
10 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
3. Pelatih memberikan materi bahasa Inggris yang biasa digunakan untuk mengajar di
kelas SMK
4. Pelatih memberi contoh pengajaran di SMK menggunakan bahasa Inggris
5. Peserta pelatihan melakukan simulasi pengajaran di kelas menggunakan bahasa
Inggris
6. Peserta pelatihan melakukan simulasi tanya jawab di kelas menggunakan bahasa
Inggris
7. Pelatih menilai simulasi pengajaran di kelas menggunakan bahasa Inggris yang telah
dilakukan oleh guru-guru SMK.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengabdian Masyarakat English for Educator diikuti oleh 15 guru dan 2 tenaga
kependidikan di SMK PGRI 01 Semarang. Pelatihan English for Educator dilakukan selama 14
kali pertemuan. Ringkasan kegiatan pelatihan tersebut tercantum pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Ringkasan pelatihan
No.
Tanggal
Kegiatan
1.
Senin, 11 Februari 2019
Pre-test English for Educator di SMK PGRI 01 Semarang
2.
Senin, 18 Februari 2019
Penyampaian materi Greeting
3.
Senin, 25 Februari 2019
Penyampaian materi Introduction
4.
Senin, 4 Maret 2019
Penyampaian materi Noun
5.
Senin, 11 Maret 2019
Penyampaian materi Verb
6.
Senin, 18 Maret 2019
Penyampaian materi Adjective dan Adverb
7.
Senin, 25 Maret 2019
Penyampaian materi Simple Sentence
8.
Senin, 1 April 2019
Penyampaian materi Complex Sentence dan Coumpund
Sentence
9.
Senin, 8 April 2019
Penyampaian materi tentang Lesson Plan
10.
Senin, 15 April 2019
Praktek Pembuatan Lesson Plan berbahasa inggris
11.
Senin, 22 April 2019
Praktek Micro Teaching berdasarkan Lesson Plan
12.
Senin, 29 April 2019
Praktek Micro Teaching berdasarkan Lesson Plan
13.
Senin, 6 Mei 2019
Praktek Micro Teaching berdasarkan Lesson Plan
14.
Senin, 13 Mei 2019
Post-test English for Educator di SMK PGRI 01 Semarang
Kegiatan pertama yakni pre-test kepada peserta. Pre-test tersebut dilakukan dengan
cara wawancara menggunakan matriks penilaian speaking untuk mengetahui kemampuan
komunikasi Bahasa Inggris dari para peserta. Matriks yang digunakan seperti pada gambar 4
berikut:
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
11 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Gambar 4. Matriks penilaian pre-test speaking
Berdasarkan penilaian menggunakan matriks tersebut dapat diketahui bahwa peserta
sebagian besar berada pada kemampuan Bahasa Inggris tingkat bawah. Gambar 5 merupakan
hasil penilaian pre-test adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Hasil penilaian pre-test speaking
Hasil tersebut sangat menyulitkan bagi pelatih karena harus memperkenalkan Bahasa
Inggris dasar dulu sebelum memasuki materi English for Educator. Pelatih mengajarkan
kemampuan Bahasa Inggris dasar yakni Greeting, Introduction, Noun, Verb, Adverb, Adjective,
Simple Sentence, Complex Sentence, dan Compound Sentence.
Pemberian materi Bahasa Inggris dasar dimaksudkan untuk menjadi jembatan menuju
materi English for Educator. Materi English for Educator yang utama yakni praktek pembuatan
Lesson Plan (Rencana Ajar) dalam Bahasa Inggris. Lesson Plan tersebut memuat hal-hal yang
tercantum pada tabel berikut ini:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
12 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Tabel 3. Lesson plan
Lesson Plan
Teacher
:
Date and
Time
:
Class Level
:
Expected
Students
:
Focus
:
Objectives
:
Teaching
Aids
:
Procedure
Opening
:
Boardwork
:
Discussion
:
Closing
:
Guru-guru diminta untuk menuliskan nama guru, level kelas (kelas yang diajar), media
pembelajaran, pembukaan, isi dan penutup. Kemudian mereka diminta untuk menuliskan
materi yang mereka akan ajar menggunakan Bahasa Inggris di kolom discussion.
Setelah praktek pembuatan Lesson Plan yang dipandu oleh pelatih, pertemuan
berikutnya adalah praktek penyampaian materi lesson dengan membaca teks yang sudah
ditulis. Setelah semua mempraktekkannya, pertemuan berikutnya adalah praktek
penyampaian materi pembelajaran tanpa teks dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam tahap ini, guru-guru mengalami kesulitan karena mereka sering lupa akan teks yang
mereka tuliskan pada Lesson Plan. Pelatih menyikapi hal tersebut dengan memberikan arahan
untuk bersikap seperti biasanya mereka mengajar materi. Terdapat kesulitan pada 2 peserta
karena mereka bukan seorang guru melainkan seorang tenaga pendidik. Dalam permasalahan
itu, pelatih menganjurkan untuk menganjurkan roleplay yakni berpura-pura menjadi seorang
guru.
Tahap berikutnya dari rangkaian English for Educator yakni praktek mengajar/
microteaching dengan pelatih sebagai muridnya. Dalam tahap ini, peserta diminta untuk
menjadi guru yang menyampaikan materinya dalam Bahasa Inggris. Pelatih melakukan
roleplay sebagai murid dan memberikan pertanyaan kepada peserta. Dalam tahap ini para
peserta mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang tidak diduga sebelumnya.
Kesulitan utama yang dihadapi yakni menemukan vocabulary untuk mengungkapkan jawaban.
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
13 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Tahap akhir dari rangkaian Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah post-test menggunakan
matriks speaking. Hasilnya tidak terlalu menyenangkan. Peningkatan hanya terjadi dalam
persentase yang kecil. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 6 berikut:
Gambar 6. Perbandingan hasil pre-test dan post-test
Kemampuan speaking yang mendukung English for Educator membutuhkan
penguasaan vocabulary yang memadai. Oleh karena itu, akan lebih ideal jika pelatihan yang
berbasis pada kemampuan speaking harus diawali dengan pelatihan vocabulary terlebih
dahulu.
KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pelatihan English for Educator berguna untuk meningkatkan kemampuan
speaking guru-guru SMK. Selain itu, pelatihan ini juga berguna untuk meningkatkan
pemahaman tentang Lesson Plan (rencana pembelajaran) dalam Bahasa Inggris. Penguasaan
vocabulary yang kurang mencukupi menghambat efektivitas pelatihan pelatihan tersebut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Ngudi Waluyo yang telah memberikan dukungan dana terselenggaranya kegiatan
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Azar, B. S., & Hagen, S. A. (2009). Understanding and using English grammar: Work book.
Pearson Longman.
Douglas, D. A. N., & Frazier, S. (2001). Teaching by Principles: An Interactive Approach to
Language Pedagogy .: H. Douglas Brown. Tesol Quarterly, 35(2), 341–342.
Martriwati, M., Setyani, R. R. S., Sari, H. N., & Kaniadewi, N. (2018). Pelatihan Penggunaan
Bahasa Kelas (Classroom Language) Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Guru SMK
Jakarta Pusat 1 Jakarta. Jurnal SOLMA, 7(1), 1–7.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
hasil pre-test hasil post-test
Buletin Pembangunan Berkelanjutan
Vol. 4 No. 1, April 2020 hal. 6-14
14 | H a l a m a n
DOI: 10.25299/bpb.2020.5014
eISSN: 2714-9692 pISSN: 2528-3588
Tillitt, B., & Bruder, M. N. (1985). Speaking Naturally Student’s Book: Communication Skills in
American English (Vol. 1). Cambridge University Press.