ArticlePDF Available

KONSEP, PENGGUNAAN, PERBANDINGAN, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SERTA IMPLIKASI GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH

  • May 2020
Authors:
Vico Widyantara at Jakarta State University
Vico Widyantara
Download full-text PDF
Read full-text
Download citation

Abstract

Pemanfaatan media elektronik sebagai alat bantu dalam aktivitas pembelajaran atau yang biasa dikenal dengan e-learning, merupakan salah satu bukti bahwa teknologi yang memasuki era revolusi 4.0 juga mempengaruhi proses pembelajaran. Pada tanggal 12 Agustus 2014, Google Apps For Education memperkenalkan sebuah software atau aplikasi bernama Google Clasroom (Pustika et al., 2019). Aplikasi web dari Google ini menawarkan sebuah skema untuk mengelola tugas yang diberikan guru kepada siswanya melalui sistem virtual berbasis web browser atau mobile app (Akib & Uluelang, 2019).
Content uploaded by Vico Widyantara
Author content
All content in this area was uploaded by Vico Widyantara on May 08, 2020
Content may be subject to copyright.
KONSEP, PENGGUNAAN, PERBANDINGAN, KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN SERTA IMPLIKASI GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Vico Trisna Widyantara
Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan, FT UNJ
Alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan, pengalaman serta fakta, konsep,
prinsip maupun prosedur selama pembelajaran dikenal dengan sebutan media pembelajaran.
(Arthur, Riyan ; Luthfiana, Yusrina; Musalamah, 2019). Dalam proses pembelajaran, media
berfungsi untuk merencanakan hubungan efektif antara guru dengan siswa (Atikahani et al.,
2018).
Pemanfaatan media elektronik sebagai alat bantu dalam aktivitas pembelajaran atau yang
biasa dikenal dengan e-learning, merupakan salah satu bukti bahwa teknologi yang memasuki
era revolusi 4.0 juga mempengaruhi proses pembelajaran. Pada tanggal 12 Agustus 2014,
Google Apps For Education memperkenalkan sebuah software atau aplikasi bernama Google
Clasroom (Pustika et al., 2019). Aplikasi web dari Google ini menawarkan sebuah skema untuk
mengelola tugas yang diberikan guru kepada siswanya melalui sistem virtual berbasis web
browser atau mobile app (Akib & Uluelang, 2019). Fitur ‘’Homework” merupakan salah satu
kelebihan dari aplikasi ini, guru dapat menentukan pekerjaan rumah kepada siswa, evaluasi
pekerjaan mereka, dan memberikan umpan balik atau penilaian langsung (Alqahtani, 2019).
Dengan fitur ini juga dapat memudahkan guru mengidentifikasi siswa mana yang akan bekerja
keras dengan tugas mereka, karena mekanisme yang berhubungan dengan tugas yang
ditugaskan (Shampa Iftakhar, 2016). Setiap mata pelajaran dapat dibuatkan kelas yang terdiri
dari semua siswa yang termasuk dalam kelas tersebut. Untuk menambah pengetahuan siswa,
guru juga dapat memasukkan lebih banyak guru untuk pelajaran yang sama ke dalam kelas
tersebut (Bhat et al., 2018). Terdapat tiga halaman pada tampilan kelas Google Clasroom, yaitu
1) Stream; halaman notifikasi berupa pengumuman ataupun postingan dari guru; 2) Classwork;
halaman utama untuk guru mengatur tugas ke dalam modul dan unit; 3) People; halaman ini
menampilkan daftar anggota dari kelas tersebut (Harjanto & Sumarni, 2019). Dengan kata lain
Google menciptakan aplikasi yang menguatkan terciptanya ruang kelas di dunia digital (Sutrisna,
2018). Sistem virtual pada Google Clasroom memudahkan guru dan siswa dalam
melangsungkan proses pembelajaran terutama pembelajaran jarak jauh (PJJ), karena aplikasi ini
dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan akses internet (Putri et al., 2019).
Melalui smartphone, komputer atapun laptop sistem pembelajaran ini cukup mudah diakses.
Siapapun yang memiliki Google Apps For Education, gmail, dokumen dan drive dapat
menggunakan Google Clasroom (Ashoumi & Shobirin, 2019). Aplikasi ini dapat digunakan secara
serentak dalam kelompok, hal ini tentunya dapat memberikan ruang diskusi dengan keleluasaan
waktu (Irsalina Savitri, 2019). Pendekatan pembelajaran yang tadinya berfokus pada guru dapat
diubah menjadi berfokus pada siswa (Shaharanee et al., 2016a). Guru dapat memberi sebuah
pertanyaan secara online dan masing-masing siswa dapat menyampaikan jawaban, kegiatan
tersebut dapat membuat kelas lebih interaktif (Nadziroh, 2017). Hal ini tentunya melatih
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa, dimana pada pembelajaran abad 21 siswa
dituntut untuk mengembangkan keterampilan memecahkan sebuah masalah (Shaharanee et al.,
2016b). Tanpa dipungut biaya apapun, penggunaan aplikasi digital ini juga secara tidak langsung
dapat mengurangi pemakaian kertas pada proses pembelajaran (Susilo et al., 2019). Fleksibilitas
dan aksesbilitas Google Clasroom inilah yang dapat meningkatkan efektivitas dalam
pembelajaran (Wijaya, 2016).
(Nurhayati et al., 2019) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa penggunaan Google
Clasroom praktis dan menyenangkan bagi siswa, namun kurangnya fitur-fitur yang disuguhkan
membuat bingung penggunanya. Dengan user experience yang lebih praktis, Google Clasroom
lebih cocok digunakan sebagai penunjang/pelengkap pembelajaran. Fleksibilitas Google
Clasroom yang dapat diasosiasikan dengan model atau metode apapun telah terbukti dapat
mendukung keberhasilan belajar (Sukmawati & Nensia, 2019).
Jaringan internet yang stabil merupakan salah satu tantangan bagi penggunaan aplikasi
ini (Gego, n.d.). Beberapa siswa merasa terbebani untuk menggunakan data internet pribadi
karena faktor keuangannya. Tantangan lainnya adalah beberapa siswa merasa kesulitan untuk
mendapatkan informasi dari postingan lama, karena konsep streaming yang dimana semakin
baru postingan tersebut diinformasikan, maka semakin atas tempat postingan tersebut berada.
(Kumar et al., 2020).
Apabila dibandingkan dengan sistem e-learning lainnya, contohnya dengan Edmodo.
Kelebihan pada tampilan atau user friendly interface Google Clasroom membuat motivasi belajar
siswa lebih baik dibanding dengan Edmodo, hal ini disebabkan karena tampilan Edmodo yang
terlalu kompleks. Namun pada hasil belajar siswa, Edmodo lebih unggul dibanding dengan
Google Classroom. Kelengkapan fitur-fitur dalam Edmodo mampu memadai dalam kegiatan
pembelajaran digital, terutama pada fitur online quiz (Batita et al., 2019). Tampilan User friendly
interface Google Clasroom juga membuatnya lebih unggul dibanding dengan Blackboard, yang
juga merupakan salah satu sistem e-learning. Siswa merasa bahwa Blackboard terlalu kaku
(Heggart & Yoo, 2018).
REFERENSI
Akib, R., & Uluelang, K. (2019). Pengaruh Penggunaan Google Classroom Terhadap Self-
Directed Learning (SDL) Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Qalam : Jurnal Ilmu
Kependidikan, 8(2), 74. https://doi.org/10.33506/jq.v8i2.699
Alqahtani, A. (2019). Usability testing of google cloud applications: Students’ perspective.
Journal of Technology and Science Education, 9(3), 326–339.
https://doi.org/10.3926/JOTSE.585
Arthur, Riyan ; Luthfiana, Yusrina; Musalamah, S. (2019). Analisa Kebutuhan Pengembangan
Media Pembelajaran Pada. Jurnal Pendidikan Teknik Sipil (Jpensil), December.
https://doi.org/10.24114/ebjptbs.v5i2
Ashoumi, H., & Shobirin, M. S. (2019). Penggunaan Google Classroom Pada Mata Kuliah PAI.
JoEMS (Journal of Education and Management Studies), 2(4), 29–34.
https://doi.org/https://creativecommons.org/licenses/by -nc/4.0/ ).
Atikahani, V., Iriani, T., & Arthur, R. (2018). Pengembangan Media Flashcard Mata Kuliah
Teknolgi Beton Di Program Studi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan Universitas
Negeri Jakarta. Jurnal PenSil, 7(2), 9–16. https://doi.org/10.21009/pensil.7.2.2
Batita, M. S. R., Wijoyo, S. H., & Herlambang, A. D. (2019). Analisis Perbandingan Blended
Learning berbasis Edmodo dan Google Classroom ditinjau dari Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(4), 3756–3764.
http://j-ptiik.ub.ac.id
Bhat, S., Raju, R., Bikramjit, A., & D’souza, R. (2018). Leveraging e-learning through google
classroom: A usability study. Journal of Engineering Education Transformations, 31(3),
129–135. https://doi.org/10.16920/jeet/2018/v31i3/120781
Gego, M. P. (n.d.). Penggunaan Google Classroom Dalam Proses Pembelajaran Siswa Di Smp
Kristen Citra Bangsa. JURNAL MAHASISWA PENDIDIKAN INFORMATIKA, 30–36.
Harjanto, A. S., & Sumarni, S. (2019). Teacher’s Experiences On The Use Of Google
Classroom. 3rd English Language and Literature International Conference (ELLiC), 3, 172–
178.
Heggart, K. R., & Yoo, J. (2018). Getting the most from google classroom: A pedagogical
framework for tertiary educators. Australian Journal of Teacher Education, 43(3), 140–153.
https://doi.org/10.14221/ajte.2018v43n3.9
Irsalina Savitri, D. (2019). Penggunaan Pembelajaran 4.0 Berbantuan Aplikasi Google
Classroom Dan Google Form Dalam Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar 4.0. Jurnal
Borneo Sintek, 2(1), 20–25. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Kumar, J. A., Bervell, B., & Osman, S. (2020). Google classroom: insights from Malaysian
higher education students’ and instructors’ experiences. Education and Information
Technologies. https://doi.org/10.1007/s10639-020-10163-x
Nadziroh, F. (2017). Analisa Efektifitas Sistem Pembelajaran Berbasis E-Learning. Jurnal Ilmu
Komputer Dan Desain Komunikasi Visual (Jikdiskomvis), 2(1), 1–14.
Nurhayati, D., Az-zahra, H. M., & Herlambang, A. D. (2019). Evaluasi User Experience Pada
Edmodo Dan Google Classroom Menggunakan Technique for User Experience Evaluation
in E-Learning ( TUXEL ) ( Studi Pada SMKN 5 Malang ). Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer, 3(4), 3771–3780. http://j-ptiik.ub.ac.id
Pustika, D., Astuti, I., & Suratman, D. (2019). Pengembangan Media Layanan Informasi Karir
Berbasis Google Classroom di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 8(12), 1–9.
Putri, G. K., Ani, Y., & Dewi, S. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis
Google Classroom Effect Of Google Classroom-Based Distance Learning Model. Al-Fikrah,
2(1), 60–79.
Shaharanee, I. N. M., Jamil, J. M., & Rodzi, A. S. S. M. (2016a). The application of Google
Classroom as a tool for teaching and learning. Journal of Telecommunication, Electronic
and Computer Engineering, 8(10), 5–8.
Shaharanee, I. N. M., Jamil, J. M., & Rodzi, S. S. M. (2016b). Google classroom as a tool for
active learning. AIP Conference Proceedings, 1761. https://doi.org/10.1063/1.4960909
Shampa Iftakhar. (2016). Google Classroom: What Works and How? Journal of Education and
Social Sciences, 3, 12–18.
Sukmawati, S., & Nensia, N. (2019). The Role of Google Classroom in ELT. International
Journal for Educational and Vocational Studies, 1(2), 142–145.
https://doi.org/10.29103/ijevs.v1i2.1526
Susilo, S. B., Wijoyo, S. H., & Wardhono, W. S. (2019). Perbandingan Usability Learning
Management System Edmodo dan Google Classroom Menggunakan Heuristic
Walkthrough ( Studi Kasus : SMKN 11 Malang ). 3(6).
Sutrisna, D. (2018). Meningkatkan Kemampuan Literasi Mahasiswa Menggunakan Google
Classroom. FON : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 13(2), 69–78.
https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v13i2.1544
Wijaya, A. (2016). Analysis of factors affecting the use of google classroom to support lectures.
The 5th International Conference on Information Technology and Engineering Application,
February, 61–68. http://eprints.binadarma.ac.id/2777/
... Consequently, asynchronous counseling held through Google Classroom becomes a relatively reasonable choice for school counselors. Furthermore, Google Classroom provides uncomplicated access for the teachers and students to hold the learning process at any time and place, with the Internet connection (Nurhayati, Az-Zahra, & Herlambang, 2019;Putri & Dewi, 2019;Widyantara, 2020). ...
Online Media Usage in Guidance and Counseling Services during Covid-19 Pandemic
Article
Full-text available
  • Aug 2021
The Covid-19 pandemic has brought restraints into people’s activities. Consequently, during the pandemic, the school guidance and counseling services should be conducted online. Therefore, this study seeks to identify the types of online media frequently used by school counselors in classical guidance and individual or group counseling, as well as the rationale. This descriptive quantitative study involved 106 school counselors and used an Online Media Usage questionnaire to obtain the data. The results suggest that Google Form and Google Classroom have become the most used applications in classical guidance, while WhatsApp is the most popular application for individual or group counseling. These applications are selected due to the limited internet access, students’ technological literacy, students’ financial state, and privacy assurance, primarily for the counseling process. Therefore, the school counselors mainly provide asynchronous rather than synchronous services during the Covid-19 pandemic. Besides, these results can be the foundation for online guidance and counseling services development. Abstrak: Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk menyesuaikan diri agar tetap dapat beraktivitas walau dalam keterbatasan. Dalam bimbingan dan konseling, layanan yang diberikan oleh konselor sekolah saat ini harus dilakukan secara daring karena alasan kesehatan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui macam media online yang sering digunakan oleh konselor sekolah untuk pelayanan bimbingan klasikal dan konseling individual atau kelompok serta kondisi-kondisi yang melandasi pemilihannya. Penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain survei ini melibatkan 106 konselor sekolah sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan Angket Survei Penggunaan Media Online. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi Google Classroom dan Google Form sering digunakan sebagai media untuk bimbingan klasikal, dan aplikasi WhatsApp untuk konseling individual/kelompok. Sementara kondisi-kondisi yang melandasi pemilihan media online adalah keterbatasan jaringan internet, kemampuan pemanfaatan teknologi informasi peserta didik, kemampuan finansial peserta didik, dan terjaminnya kerahasiaan khususnya untuk konseling. Dari hasil studi ini, dapat diketahui bahwa pada masa pandemi Covid 19 ini pelayanan konselor sekolah cenderung lebih banyak asynchronous daripada synchronous. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar penelitian pengembangan pelayanan bimbingan dan konseling berbasis daring.
View
... Selain itu, mereka tidak perlu menggunakan kertas untuk mengumpulkan tugas-tugasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan google classroom dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar (Widyantara, 2020). Pada penelitian ini, grup whatsapp tidak memiliki fitur sebaik google classroom. ...
Perbandingan Penggunaan Platform Google Classrom dan Grup Whatsapp Dalam Pembelajaran Online Selama Pandemi Covid-19
Article
Full-text available
  • Mar 2021
Dampak dari adanya pandemi COVID-19 pada sistem pendidikan di Indonesia adalah seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing melalui aplikasi yang tersedia. Pembelajaran online dilakukan melalui berbagai platform seperti google classroom dan grup whatsapp. Pelaksanaan pembelajaran online perlu menggunakan platform yang mampu menunjang ketecapaian tujuan mata kuliah, untuk itu, perlu diketahui platform mana yang mampu menunjang ketercapaian tujuan mata kuliah sehingga hasil belajar juga baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil belajar yang menggunakan platform google classroom dan grup whatsapp dan seberapa efektifnya kedua platform tersebut selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan desain pretest-postest nonequivalent multiple-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 2 yang mengikuti pembelajaran online dengan google classroom dan grup whatsapp. Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 mahasiswa yang terbagi menjadi 2 kelompok sesuai perlakuan dengan jumlah masing-masing kelompok 24 mahasiswa. Data hasil belajar mahasiswa diperoleh dari hasil pre test, yaitu nilai Ujian Tengah Semester sebelum dilaksanakan pembelajaran online dan nilai post test, yaitu nilai Ujian Akhir Semester setelah dilaksanakan pembelajaran online pada kedua kelompok perlakuan, data kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excell dan SPSS 25 Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kedua kelas sama sebelum diberi perlakuan dan hasil belajar kedua kelas berbeda setelah diberi perlakuan atau dengan kata lain kelas yang menggunakan platform google classroom lebih baik dari pada kelas yang menggunakan platform grup whatsapp. Pembelajaran dengan platform google classroom lebih efektif daripada dengan platform grup whatsapp.
View
Google classroom: insights from Malaysian higher education students’ and instructors’ experiences
Article
Full-text available
Google Classroom (GC) has provided affordances for blended learning in higher education. Given this, most institutions, including Malaysian higher educational institutions, are adopting this learning management system (LMS) technology for supporting out of classroom pedagogical. Even though quantitative evidence exists to confirm the usefulness of GC usage, there is the need to also have qualitative narratives from students and instructors to obtain details on actual experiences. In view of this, the study attempted to fill this gap by way of a qualitative approach with data collected from seventeen students and three instructors from a Malaysian higher education institution. The study revealed usefulness and easiness were the main factors influencing the use of GC from both perspectives. However, concerns raised by students were based on privacy issues, peer interaction, and interface design, whereas instructors, while supported some of these concerns, added challenges in access to GC learning analytics and cloud storage. Recommendations from this study may offer some implications for the adaptation of GC in higher education.
View
Pengaruh Penggunaan Google Classroom Terhadap Self-Directed Learning (SDL) Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Article
Full-text available
  • Dec 2019
This study aims to examine the use of Google Classroom to enhance students’ Self-Directed Learning (SDL) in English Learning. By using quasi experimental study, 50 students were pre-tested before given an English learning supported by the use of Google Classroom during a semester. Following the treatment, the students then post-tested using PRO-SDLS instrument in order to find out whether there was statistically differences between result of pre-test and post-test. The result shows that, there was statistically significant differences in the students’ SDL between the pre-test and the post-test. Therefore, it can be concluded that using Google Classroom can helped students to develop their SDL skill in English Learning.
View
The Role of Google Classroom in ELT
Article
Full-text available
  • Jun 2019
Google Classroom is to offer a platform of blended learning in schools in order to simplify creating assignments and getting the grade out to the students in a paperless way. There are many facilities provided by Google classroom, they are: it will make easier for teachers to carry out learning activities, the intended learning is not only in class, but also outside the classroom because students can learn wherever and whenever by accessing google classroom online. Subject that relating to discuss as in the mobile that emphasize the acquisition of observational skills; and allow students to see the concept of teaching and learning material. The main purpose of the study is to investigate a role of Google classroom in English Language Teaching (ELT). The data was collected through an interview with 16 respondents. This study helped the decision makers of the higher educational institutions to have a better understanding of the role of using Google classroom by their students. It is assumed that it helped in measuring the level of students’ attention to the previously mentioned technology.
View
Usability testing of Google cloud applications: students' perspective
Article
Full-text available
  • May 2019
Modern information and communication technologies affect all areas of life significantly, including education and learning. Cloud storage tools are one of the forms of modern information technologies that are employed to serve the educational process. The current research aims to study the use of Google cloud applications (Google Classroom, Google Plus and Google Drive) in education and to determine the most appropriate web-based training environment in view of the level of usability. The experimental method was applied in this study using a sample of 200 students from Imam Abdul Rahman bin Faisal University. The current research found that there was some convergence in the usability of the three environments. Based on the results of the study, it was found that the environment of Google Classroom has the highest usability value (86.45), and also showed statistically significant differences in scholastic achievement in the application the service of Google Classroom in the educational process.
View
Pengembangan Media Flashcard Mata Kuliah Teknolgi Beton Di Program Studi Pendidikan Vokasional Konstruksi Bangunan Universitas Negeri Jakarta
Article
Full-text available
  • Aug 2018
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang menggunakan prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono. Penelitian Sugiyono menerapkan 10 langkah-langkah penelitian dan pengembangan. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan 5 tahap dari 10 tahap, yaitu identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain dan revisi desain. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan vokasional konstruksi bangunan UNJ angkatan 2017 pada mata kuliah teknologi beton. Hasil penelitian dan pengembangan media flashcard ini setelah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Melalui validasi ahli media, media flashcard dikategorikan baik dengan persentase 75,71%. Sedangkan penilaian oleh ahli materi, menyatakan bahwa media dikategorikan sangat baik dengan presentase 81,43%. Secara keseluruhan, media flashcard teknologi beton ini layak untuk digunakan pada mata kuliah teknologi beton.
View
Getting the Most from Google Classroom: A Pedagogical Framework for Tertiary Educators
Article
Full-text available
  • Mar 2018
Many tertiary institutions have embraced digital learning through the use of online learning platforms and social networks. However, the research about the efficacy of such platforms is confused, as is the field itself, in part because of the rapidly evolving technology, and also because of a lack of clarity about what constitutes a learning platform. In this study, two early career academics and instructors examined the effectiveness of using Google Classroom for final year primary teacher education students to encourage student voice and agency, and to consider how the platform might influence future pedagogies at the tertiary level. The data showed that Google Classroom increased student participation and learning and improved classroom dynamics. It also revealed concerns around pace and user experience. This data was used to construct a framework to evaluate of the use of online platforms; it identifies four concepts (pace, ease of access, collaboration and student voice/agency) that explore the usefulness of other online learning platforms, as well as pedagogical practice.
View
Leveraging E-Learning through Google Classroom: A Usability Study
Article
Full-text available
In the modern day and age, technology is very much ubiquitous, in other words it is anywhere and everywhere. The most interesting aspect of this trend is that the educational systems are adapting to technology at a rapid pace. This is increasingly assisting the careers of students as well as the teacher. The technology which is most often right on the fingertips, keeps everything and everyone updated while the rest is getting outdated. Classroom teaching can do wonders with the implementation and usage of technology since the modern world is in need of it. The current trend is to learn online, where almost everything is available on the screen right in front of the learner. These E-Learning techniques are epitomized in Google Suite for Education which offers a plethora of opportunities for the learners to explore various options in front of them to leverage E-Learning. A study has been carried out to assess the effectiveness of assignments when submitted manually to the teachers as opposed to submission through an E-Learning facility like Google Classroom and the results show overwhelming success when this activity was carried out with the help of technology. This paper discusses incorporating technology in classroom learning, diverse ways of leveraging it in the classroom, its benefits and a number of relevant issues. © 2018, Rajarambapu Institute Of Technology. All rights reserved.
View
The application of Google Classroom as a tool for teaching and learning
Article
Full-text available
  • Jan 2016
Learning activities in the computer lab is one of the challenging in higher education. Subject that is most practical activities such as Data Mining are by nature illustrative or demonstrative in the computer lab that emphasize the acquisition of observational skills; and allow students to see the concept dealt in action and relate theory more closely to reality. However, the students' reaction to practical work is often negative as a result they are not effective in laboratory work and this may reflect a student perception that there is lack of clear purpose for the lab hands on task. The main objective of this study is to explore the effectiveness of Google Classroom's active learning activities for data mining subject under the Decision Sciences program. A set of questionnaire has been distributed to a sample of 100 students who enrolled data mining subject were used in this study. The analysis of the data was carried out using Technology Acceptance Model (TAM) to examine the relationship between the identified factors and the effectiveness of the learning activities. The results prove that majority of the students satisfy with the Google Classroom's tool that were introduced in the class where all ratios are above averages. In particular, comparative performance is good in the areas of ease of access, perceived usefulness, communication and interaction, instruction delivery and students' satisfaction towards the Google Classroom's learning activities.
View
Google classroom as a tool for active learning
Conference Paper
Full-text available
  • Aug 2016
As the world is being developed with the new technologies, discovering and manipulating new ideas and concepts of online education are changing rapidly. In response to these changes, many states, institutions, and organizations have been working on strategic plans to implement online education. At the same time, misconceptions and myths related to the difficulty of teaching and learning online, technologies available to support online instruction, the support and compensation needed for high-quality instructors, and the needs of online students create challenges for such vision statements and planning documents. This paper provides analysis and evaluation of the effectiveness of Google Classroom’s active learning activities for data mining subject under the Decision Sciences program. Technology Acceptance Model (TAM) has been employed to measure the effectiveness of the learning activities. A total of 100 valid unduplicated responses from students who enrolled data mining subject were used in this study. The results indicated that majority of the students satisfy with the Google Classroom’s tool that were introduced in the class. Results of data analyzed showed that all ratios are above averages. In particular, comparative performance is good in the areas of ease of access, perceived usefulness, communication and interaction, instruction delivery and students’ satisfaction towards the Google Classroom’s active learning activities.
View
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI MAHASISWA MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM
Article
  • Oct 2018
Penelitian iniadalah gagasan ilmiah yang berupaya mencari pemecahan masalah literasi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Majalengka. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menumbuhkan semangat literasi sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut melalui kegiatan menulis. Fokus utama kegiatan literasi yang dituju dalam penelitian ini adalah literasi daring atau pemanfaatan sumber-sumber bahan bacaan baik itu buku, jurnal, prosiding, dan sumber bacaan lainnya yang tersedia melalui daring dengan menggunakan aplikasi google classroom. Google classroom merupakan aplikasi pembelajaran virtual yang dikeluarkan oleh Google. Kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengembangkan kegiatan literasi pada mahasiswa menggunakan aplikasi ini. Beberapa keunggulan aplikasi ini diantaranya sebagai berikut. Pertama, kemudahan untuk mengakses aplikasi, yaitu melalui gawai atau telepon pintar yang dimiliki mahasiswa. Kedua, aplikasi ini memungkinkan dosen untuk mengirim tugas baca atau bahan literasi kepada seluruh mahasiswa secara cepat dalam satu kali klik. Ketiga, dosen dapat memanfaatkan aplikasi ini sebagai ruang diskusi literasi dengan mahasiswa secara bersamaan sehingga dosen dapat memantau aktivitas literasi mahasiswa. Keempat, melalui google classroom dosen dapat menginstruksikan, menetapkan, dan membicarakan dengan mahasiswa secara daring diwaktu yang sama secara bersamaan (kelas virtual). Kata Kunci: google classroom, kemampuan literasi, daring, kelas virtual
View