ArticlePDF Available

Pengaruh Ekspor dan Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs Sebagai Variabel Intervening

Authors:

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspor dan impor melalui kurs serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi yang diproksikan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Data yang digunakan yaitu laporan kwartal mengenai ekspor, impor, kurs, dan produk domestik bruto tahun 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan dengan analisis jalur yang diolah melalui SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ekspor dan impor berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengaruh secara tidak langsung menunjukkan bahwa ekspor melalui kurs tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan impor berpengaruh secara tidak langsung melalui kurs terhadap pertumbuhan ekonomi.
Available online at: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ks
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
DOI: 10.15575/ks.v1i1.15 8191
* Copyright (c) 2020 Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khaerulloh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diterima: 10 April 2020; Direvisi: 25 April 2020; Disetujui: 27 April 2020
PENGARUH EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DENGAN KURS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Elsa Siti Fauziah1, Abd. Kholik Khoerulloh2
1 Universitas Muhammadiyah Sukabumi
2 Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia
Email : elsasf17@gmail.com
Abstract
This study aims to determine the effect of exports and imports through the exchange rate and its impact
on economic growth proxied by Gross Domestic Product (GDP). The data used are quarterly report on
exports, imports, exchange rates and Gross Domestic Product (GDP) in 2015-2019. The research method
used by path analysis is processed through SPSS. The results of the study indicate that exports and
import variables have a direct effect on economic growth. The indirect effect shows that exports through
the exchange rate have no effect on economic growth. While import have an indirect effect through the
exchange rate on economic growth.
Keywords: Economic Growth, Exchange Rate, Exports, Imports, GDP
Abstrak
Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspor dan impor melalui kurs serta dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi yang diproksikan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Data yang
digunakan yaitu laporan kwartal mengenai ekspor, impor, kurs, dan produk domestik bruto tahun 2015-
2019. Metode penelitian yang digunakan dengan analisis jalur yang diolah melalui SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel ekspor dan impor berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pengaruh secara tidak langsung menunjukkan bahwa ekspor melalui kurs tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan impor berpengaruh secara tidak langsung melalui kurs
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata Kunci: Ekspor, Impor, Kurs, Pertumbuhan Ekonomi, PDB
PENDAHULUAN
Memasuki pekan terkahir Januari 2020, dunia dihebohkan dengan serangan virus Corona (COVID-
19) yang berasal dari Wuhan, China semenjak November 2019. Virus tersebut menyerang sistem
pernafasan yang menjadi teror mematikan seluruh warga dunia dan pada 30 Januari 2020, WHO (World
Health Organization) menyatakan darurat global pandemi wabah yang telah meluas di berbagai negara di
dunia (Organization, 2020).
Di China wabah COVID -19 tak hanya menyerang nyawa manusia, namun juga menyerang sektor
perekonomian. Mengingat China sebagai pasokan rantai perekonomian global yang merupakan negara
eksportir terbesar dunia, pelemahan ekonomi China memberi pengaruh atas memburuknya
pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang di dunia tak terkecuali Indonesia.
Seperti halnya Amerika dan Italia dampak gangguan supply global chain dan perlambatan
pertumbuhan negara Amerika serta negara lainnya pasca penyebaran COVID-19 tersebut dirasakan pula
Indonesia dengan penurunan pendapatan baik yang berasal dari sektor ekonomi domestik, pariwisata,
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khoerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
16
investasi, dan perdagangan internasional baik impor maupun ekspor. Maka Gubernur Bank Indonesia,
Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 diproyeksikan
mengalami penurunan sekitar 2,7-2,8% sedangkan Bank Indonesia dalam Laporan Perekonomian
Indonesia (LPI) 2019 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 hanya mampu tumbuh sekitar
4,2-4,6%. Proyeksi tersebut lebih rendah dibanding awal tahun 2019 berada pada 5-5,5%.
Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. (Rinaldi & Seftarita, 2017, p. 51) Semakin
meningkat pendapatan nasional suatu Negara maka semakin meningkat pula pertumbuhan ekonomi
(Mustika, Umiyati, & Achmad, 2015, p. 293) Menurut Mankiw (dalam Rinaldi & Seftarita, 2017, p. 51)
pertumbuhan ekonomi dapat pula dikatakan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) riil pada
tahun tertentu yang menunjukkan adanya kenaikan pendapatan per kapita suatu Negara dalam
perekonomian. Dengan kata lain, peningkatan PDB berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan
ekonomi. (Amri & Aimon, 2017, p. 1) Pertumbuhan ekonomi akan naik, apabila terjadi kenaikan
pendapatan yang disebabkan negara lebih banyak melakukan ekspor ketimbang impor. (Fitriani, 2019, p.
60)
Sumber: Satistik Kemendag (Data Diolah)
Gambar 1 Pergerakan Impor dan Ekspor Indonesia
Pada gambar 1 nampak bahwa pergerakan ekspor dan impor Indonesia mengalami fluktuasi. Di
tahun 2015, ekspor mengalami penurunan sebesar 1,75% dibandingkan tahun 2016. Ekspor mengalami
kenaikan secara berturut-turut di tahun 2016 sebesar 5,53% dan tahun 2017 sebesar 3,21%. Akan tetapi
mengalami penurunan di tahun 2018 sebesar 3,60%. Fluktuasi ekspor berbanding lurus dengan
pergerakan impor. Di tahun 2015 impor mengalami penurunan sebesar 2,53%, sedangkan di tahun 2016
dan 2017 impor mengalami kenaikan sebesar 7,29% dan 9,18% namun kembali menurun di tahun 2018
sebesar 5%. Nampak bahwa Indonesia di tahun 2019 lebih banyak melakukan kegiatan impor dibanding
ekspor.
Uang sebagai alat pembayaran perdagangan internasional memunculkan kebutuhan alat
pembayaran lintas negara yang menimbulkan adanya perbedaan nilai mata uang antar negara. (Ismanto,
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
2015 2016 2017 2018 2019
Ekspor Impor
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khaerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
17
Rina, & Kristini, 2019) Menurut Firdaus dalam Ismanto et al., (2019) pergerakan nilai tukar membawa dua
presisi, pertama disaat rupiah terdepresiasi, hal tersebut berpengaruh positif terhadap permintaan ekspor
sehingga meningkatkan neraca perdagangan. Kedua, secara komparatif, produk Indonesia lebih
kompetitif dibandingkan negara pesaing yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
tode(Yusuf, 2016)
Sumber: Satistik Kemendag (Data Diolah)
Gambar 2 Pergerakan Kurs Dollar AS
Di tahun 2015 rupiah mengalami pelemahan sebagai dampak global krisis Yunani dan pemulihan
ekonomi serta adanya penghentian kebijakan quantitative easing di Amerika Serikat. Selain itu terdampak
pula oleh masa transasisi serta kenaikan BBM. Akan tetapi pada gambar 2 ditunjukkan di tahun 2016
Indonesia mampu menguatkan kem(Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas, 2018)bali kurs sebesar
0,48% namun kembali terdepresiasi di tahun 2017 sebesar 0,26% dan terdepresiasi secara signifikan di
tahun 2018 sebesar 3,14% yang disebabkan oleh defisit neraca perdagangan dan dampak global krisis
pasar berkembang Turki, Iran, Argentina, dan Afrika Selatan, eskalasi perang dagang antara Amerika dan
Cina serta semakin menguatnya perekomomian Amerika. Apresiasi kurs terjadi di tahun 2019 sebesar
0,48% dengan adanya peningkatan supply currency, stabilitas penurunan bunga, dan rendahnya inflasi.
Hasil penelitian sebelumnya, Fitriani (2019) bahwa ekspor berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan hasil penelitian Pranoto (2016) bahwa ekspor berpengaruh positif
dan signifikan. Hasil penelitian Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas (2018), Amri & Aimon (2017) bahwa
dalam jangka panjang, ekspor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara dalam jangka
pendek Amri & Aimon (2017) bahwa ekspor berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil penelitian lainnya Fatmawati (2015) bahwa baik dalam jangka
panjang maupun jangka pendek bahwa ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi (GDP) Indonesia.
Wulandari & Zuhri (2019) dalam penelitiannya bahwa perdagangan internasional yang diproksikan
dengan ekspor netto tidak berpengaruh signifikan. Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas (2018) ekspor
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khoerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
18
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Penelitian Asbiantari et al., (2016)
bahwa ekspor di sektor pertanian dan pertambangan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian Fitriani (2019) impor berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia sejalan dengan hasil penelitian Fatmawati ( 2015) bahwa impor baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (GDP)
Indonesia.
Purwaning Astuti & Juniwati Ayuningtyas (2018) bahwa dalam jangka pendek impor berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi namun dalam jangka panjang tidak berpengaruh. Dalam penelitiannya
Asbiantari et al., (2016) dalam jangka panjang impor barang modal berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
Selain terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu, dalam penelitian ini digunakan
variabel kurs sebagai variabel intervening untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung ekspor dan
impor melalaui kurs terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB).
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dengan regresi linier berganda (Irwanto, Nabila, Dewi, Idris, &
Fajrillah, 2019). Adapun model penelitian dengan persamaannya yaitu:
Z = α + β1X1 + β2X2 + e
Z = α + β1X1 + β2X2 + β3X1Y + β4X2Y + e
Dimana :
Z = Pertumbuhan ekonomi (PDB)
α = Konstanta
β1- β4 = Koefisien regresi
X1 = Ekspor
X2 = Impor
Y = Kurs
e = Nilai residu
Jenis data yang digunakan yaitu data sekuder berupa laporan kwartal tahun 2015-2019
mengenai ekspor, impor, kurs, dan PDB yang diperoleh dari website statistik Kementrian Perdagangan
Republik Indonesia. Analisis data yang digunakan adalah path analysis atau analisis jalur untuk
mengetahui pengaruh secara tidak langsung ekspor dan impor melalui kurs terhadap pertumbuhan
ekonomi (PDB) serta menggunakan pendekatan kuantitatif (Yusuf, 2016).
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khaerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
19
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 1. Analisis Model I
Pengaruh Ekspor (X1) dan Impor (X2) terhadap Kurs (Y)
Tabel 1 Uji Koefisien Determinasi
Tabel 1 menunjukkan nilai R Square o,662 yang artinya pengaruh ekspor dan impor memberikan
kontribusi terhadap kurs sebesar 66,2% sementara 33,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
Tabel 2 Uji Regresi Linier Berganda Model I
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
4,544
,297
15,278
,000
Ekspor
-,350
,138
-,923
-2,542
,021
Impor
,441
,101
1,581
4,356
,000
a. Dependent Variable: Kurs
Berdasarkan tabel 2 diperoleh persamaan regresi berganda antara ekspor dan impor terhadap
kurs sebagai berikut:
    
Kurs = 4,554   
Dari persamaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
a) α = 4,544
konstanta sebesar 4,544 menunjukkan jika nilai intercept ekspor dan impor, mengandung
pengertian bahwa setiap terjadi perubahan 1 maka nilai Kurs akan naik sebesar 4,544.
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
,814a
,662
,623
,11379
a. Predictors: (Constant), Impor, Ekspor
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khoerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
20
b) β 1 = 
Koefisien sebesar menunjukkan jika ekspor terjadi perubahan sebesar 1 (diasumsikan
semua variabel konstan) maka kurs akan mengalami penurunan sebesar .
c) β 2 = 
Koefisisen sebesar 0,441 menunjukkan jika impor naik sebesar 1 (diasumsikan semua variabel
konstan) maka kurs akan mengalami kenaikan sebesar 0,441.
Gambar 3 Regresi Model I
2. Analisis Model II
Pengaruh Kurs dan Impor Melalui Kurs terhadap PDB
Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1
,686a
,471
,371
,48409
a. Predictors: (Constant), Kurs, Ekspor, Impor
Tabel 3 menunjukkan 0,471 yang artinya pengaruh ekspor, impor dan kurs memberikan kontribusi
terhadap PDB sebesar 47,1% sementara sisanya 52,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
X1
Y
X2
-0,923
1,581
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khaerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
21
Tabel 4 Uji Regresi Linier Berganda Model II
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-6,440
4,856
-1,326
,203
Ekspor
1,034
,688
,827
1,503
,152
Impor
-,512
,627
-,556
-,816
,426
Kurs
1,765
1,032
,536
1,711
,106
a. Dependent Variable: PDB
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda antara ekspor, impor dan kurs
terhadap PDB sebagai berikut:
    
PDB = -6,440     
Dari persamaan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
a) α = -6,440
Konstanta sebesar -6,440 menunjukkan jika nilai intercept ekspor, impor dan kurs, mengandung
pengertian bahwa setiap terjadi perubahan 1 maka nilai PDB akan turun sebesar 6,440.
b) β 1 = 
Koefisien sebesar menunjukkan jika ekspor terjadi perubahan sebesar 1 (diasumsikan
semua variabel konstan) maka PDB akan mengalami kenaikan sebesar .
c) β 2 = 
Koefisisen sebesar  menunjukkan jika impor naik sebesar 1 (diasumsikan semua variabel
konstan) maka PDB akan mengalami penurunan sebesar 0,512.
d) β3 = 
Koefisisen sebesar  menunjukkan jika Kurs naik sebesar 1 (diasumsikan semua variabel
konstan) maka PDB akan mengalami kenaikan sebesar 1,765.
Gambar 4 : Regresi Model II
X1
Y
X2
Z
-0,923
1,581
1,765
-0,512
1,034
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khoerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
22
Analisis pengaruh X1 melalui Y terhadap Z
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan oleh X1 terhadap Z adalah 1,034, sedangkan pengaruh
tidak langsung X1 melalui Y terhadap Z adalah hasil perkalian antara nilai Beta (β) X1 terhadap Y dan nilai
β Y terhadap Z yaitu: -0,923x1,675 = -1,561. Maka pengaruh total X1 terhadap Z adalah jumlah dari
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yaitu: 1,034+(-1,561) = -0,527.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 1,034 dan
pengaruh tidak langsung sebesar -1,561 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil
daripada nilai pengaruh langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X1 melalui Y tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Z.
Analisis pengaruh X2 melalui Y terhadap Z
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan oleh X2 terhadap Z adalah -0,512, sedangkan
pengaruh tidak langsung X2 melalui Y terhadap Z adalah hasil perkalian antara nilai Beta ) X2 terhadap
Y dan nilai β Y terhadap Z yaitu: 1,581x1,675 = 2,648. Maka pengaruh total X2 terhadap Z adalah jumlah
dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yaitu: (-0,512)+2,648 = 2,136.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar -0,512
dan pengaruh tidak langsung sebesar 2,136 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar
daripada nilai pengaruh langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung X2 melalui Y
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Z.
Pembahasan
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Kurs
Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri untuk dijual ke luar negeri
sedangkan impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri untuk dijual di dalam negeri
(Mankiw, 2014, p. 170)
Pengaruh ekspor dan impor terhadap kurs secara parsial nampak dari hasil analisis regresi
diperoleh nilai t hitung variabel ekspor sebesar -2,452 > t tabel yaitu 1,73961 dan nilai signifikansi 0,021
lebih kecil dari taraf nyata 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
ekspor berpengaruh negatif signifikan terhadap kurs.
Adapun impor, dalam hasil dari analisis regresi diperoleh nilai t hitung 4,356 > t tabel yaitu 1,73961
dan nilai siginifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf nyata dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan
demikian kesimpulannya bahwa impor berpengaruh positif siginifikan terhadap kurs.
Pengujian tersebut berbanding lurus dengan teori nilai tukar dalam pendekatan tradisional. Teori
pendekatan tradisional yang disebut dengan model pendekatan elastisitas terhadap pembentukan kurs
(elasticity approach to exchange rate determination) atau pendekatan perdagangan (trade approach)
bahwa kurs ditentukan dari adanya keseimbangan antara ekspor dan impor. Jika nilai ekspor lebih kecil
daripada impor, maka kurs mata uang akan terdepresiasi, dan kurs akan terapresiasi jika ekspor lebih
besar daripada impor (Yuliadi, 2008, p. 60).
Selain itu, turunnya harga barang domestik akan berakibat pada kenaikan ekspor dan penurunan
impor sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik dan nilai tukarpun
menguat. Akan tetapi, kenaikan harga barang domestik akan menurunkan jumlah ekspor dan
meningkatkan impor akibatnya permintaan terhadap mata uang Negara lain naik dan melemahkan mata
uang domestik (Murni, 2009, p. 228).
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khaerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
23
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PDB) melalui Kurs
Menurut Tarigan (2005) teori ekonomi basis adalah laju pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah
yang ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor di wilayah tersebut. Hasil penelitian pengaruh ekspor
secara langsung terhadap PDB diperoleh nilai sebesar 1,034 lebih besar dari pengaruh tidak langsung
sebesar -1,561. Hal ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung ekspor melalui kurs tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB).
Sebagaimana dalam teori Mundell-Fleming dalam Pratiwi et al (2015, p. 3) yang menyatakan
bahwa kurs dengan pertumbuhan ekonomi terdapat pengaruh negatif, dimana semakin tinggi kurs
maka semakin rendah ekspor netto. Penurunan ekspor netto akan berdampak pada semakin
berkurangnya jumlah output dan akan menyebabkan penurunan PDB.
Sementara nilai pengaruh langsung impor terhadap PDB sebesar -0,512 lebih kecil dari
pengaruh tidak langusung yang sebesar 2,136. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
impor melalui kurs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PDB. Pengaruh impor melalui kurs
terhadap PDB menegaskan bahwa adanya ketergantungan impor yang tinggi disertai laju inflasi,
terutama pada impor barang konsumsi, hal tersebut menyebabkan kurs terdepresiasi. Pelemahan
nilai tukar berimplikasi terhadap rendahnya daya beli yang disebabkan lonjakan kenaikan harga
yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data regresi model I yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
secara parsial ekspor berpengaruh negatif signifikan terhadap kurs, sedangkan impor berpengaruh positif
signifikan terhadap kurs. Besaran pengaruh impor dan ekspor terhadap kurs sebesar 66,2% sementara
33,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Adapun analisis data regresi model II menghasilkan bahwa ekspor tidak berpengaruh secara
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi yang diproksikan dengan PDB, sedangkan impor berpengaruh
secara tidak langsung melalui kurs terhadap PDB. Besaran pengaruh impor, ekspor, dan kurs terhadap
PDB sebesar 47,1% sementara 52,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Peneliti
menyarankan untuk digunakan variabel lain yang tidak diteliti seperti inflasi, utang luar negeri, dan
penanaman modal asing.
DAFTAR PUSTAKA
Statistik Kemendag. (2015-2019). Indikator Ekonomi Indonesia. Jakarta.
Amri, K., & Aimon, H. (2017). Pengaruh Pembentukan Modal Dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia. Economac, 1(1), 116.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24036/2017119
Asbiantari, D. R., Hutagaol, M. P., & Asmara, A. (2016). Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan,
Hlm. 10-31 Vol 5 No 2. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 5(2), 1031.
Fatmawati, R. Y. (2015). Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Utang Luar Negeri Terhadap
Gross Domestic Product Indonesia. Jesp, 7(1), 5562.
Fitriani, E. (2019). Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. Jurisma : Jurnal Riset Bisnis & Manajemen, 9(1), 1726.
Https://Doi.Org/10.34010/Jurisma.V9i1.1414
Irwanto, I., Nabila, F., Dewi, I. S., Idris, I., & Fajrillah, F. (2019). Penggunaan Metode Deskriptif Kuantitatif
Dalam Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Uji Regresi Linier Berganda. Jurnal
Teknovasi: Jurnal Teknik Dan Inovasi, 6(3), 5462.
Khazanah Sosial, Vol. 2 No. 1: 15-24
Pengaruh Ekspor dan Impor terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Kurs sebagai Variabel Intervening
Elsa Siti Fauziah dan Abd. Kholik Khoerulloh
ISSN 2715-8071 (online)
24
Ismanto, B., Rina, L., & Kristini, M. A. (2019). Pengaruh Kurs Dan Impor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Periode Tahun 2007-2017. Ecodunamika, 2(1).
Mankiw, N. G. (2014). Pengantar Ekonomi Makro: Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.
Murni, A. (2009). Ekonomi Makro. Bandung: Pt Refika Aditama.
Mustika, C., Umiyati, E., & Achmad, E. (2015). Analisis Pengaruh Ekspor Neto Terhadap Nilai Tukar
Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal
Paradigma Ekonomika, 10(2), 292302.
Organization, W. H. (2020). Coronavirus Disease 2019 (Covid-19): Situation Report, 72.
Pranoto, O. S. (2016). Pengaruh Ekspor Dan Foreign Direct Investment Terhadap Pertumbuhan
Domestik Bruto Indonesia. Jurnal Jibeka, 10, 4953.
Pratiwi, N. M., Ar, M. D., & Azizah, D. F. (2015). Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sbi, Dan Nilai Tukar
Terhadap Penanaman Modal Asing Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia (Tahun 2004
Sampai Dengan Tahun 2013). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 26(2), 86310.
Purwaning Astuti, I., & Juniwati Ayuningtyas, F. (2018). Pengaruh Ekspor Dan Impor Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 19(1).
Https://Doi.Org/10.18196/Jesp.19.1.3836
Rinaldi, M., & Seftarita, C. (2017). Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Variabel Makro
Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik
Indonesia, 4(1), 4962.
Tarigan, R. (2005). Ekonomi Regional: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Wulandari, L. M., & Zuhri, S. (2019). Jurnal Rep ( Riset Ekonomi Pembangunan ) The Effect Of International
Trade And Invesment On Indonesian. 4(2), 119127.
Yuliadi, I. (2008). Ekonomi Moneter. Jakarta: Pt Indeks.
Yusuf, A. M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Prenada Media.
... Export and import activities provide benefits for a country that participates in it. Exports are one of the sources of foreign exchange that are urgently needed by countries whose economies are open because exports can work widely in various countries and allow an increase in the amount of production that encourages economic growth, while through imports the country can meet its domestic needs that cannot be produced domestically so that the costs incurred for a product of goods and services will be cheaper (Fauziah & Khoerulloh, 2020). ...
Article
Full-text available
International relations affect the economic growth of each country, which can affect the economic growth of each country. As a result, global economic growth is necessary, which means that the global economy has a greater capacity to produce goods and services. Exports and imports are very important to drive economic growth. but if exports and imports are not balanced, it will have a bad impact if the value of imports is greater than exports, export prices abroad will definitely fall. An analysis comparing export and import categories is needed to determine which goods are most imported and exported in Indonesia in 2021-2023. This study uses a quantitative methodology and machine learning methods, namely k-means and k-medoids algorithms. These two methods will be compared to determine which is the most effective for export and import data of goods in Indonesia in 2021-2023. The results of the study were obtained by K-Means more effectively in handling data on the grouping of exports and imports of goods in Indonesia in 2021-2023. The dataset shows the results of the evaluation of K-Means using DBI of 0.59, while the results of the evaluation using K-Medoids show a result of 1.7868. Because the evaluation value of K-Means has low computing performance compared to K-Medoids. The largest amount of the value and weight of exports and imports of goods in Indonesia is in C1 where in the HS code [27], namely Mineral fuels with a total export value of goods in 2021 to 2023 of 134,999,470,522 USandatotalimportvalueof113,714,568,740US and a total import value of 113,714,568,740 US. Meanwhile, the total export weight of goods from 2021 to 2023 in mineral fuel goods is 1,505,006,250,327 Kg or around 1,658,985,413 tons and the total import weight is 186,446,782,134 Kg or around 205,522,397 tons.
... Penurunan harga barang-barang dalam negeri akan menyebabkan peningkatan dalam ekspor dan penurunan dalam impor, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik dan mengakibatkan penguatan nilai tukar (Fauziah and Khoerulloh, 2020 Kesuksesan industri udang vaname di Jawa Timur akan dapat menarik investasi lebih lanjut dalam infrastruktur tambak, peralatan produksi, teknologi budidaya, dan fasilitas pengolahan (Rahim, Rukmana, Landu, and Asni, 2021). Investasi ini akan mendorong modernisasi dan peningkatan produktivitas dalam rantai nilai udang vaname. ...
Article
Full-text available
Peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dipicu oleh perkembangan ekonomi. Salah satu faktor yang memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah aktivitas perdagangan lintas negara. Selain produk kaca, produk hasil laut juga menjadi salah barang dengan permintaan cukup tinggi di pasar internasional. Ragam hasil laut Indonesia memiliki kualitas baik yang membuat hasil laut banyak diminati untuk ekspor, salah satunya adalah hasil udang vaname yang ada di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perdagangan internasional, khususnya ekspor hasil laut seperti udang vannamei, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional, khususnya melalui ekspor produk seperti udang vannamei dan hasil laut lainnya, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor tersebut telah memberikan devisa negara, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong berkembangnya sektor-sektor terkait. Namun, tantangan seperti fluktuasi harga internasional dan ketergantungan pada satu komoditas ekspor perlu diatasi melalui peningkatan diversifikasi ekonomi.
... In that case, this can decrease domestic productivity due to reduced demand for similar goods and consequently reduce domestic economic growth. [1] [2] Indonesia's export-import activities in recent years, the value of Indonesia's exports and imports has decreased due to global conditions. The problems that occur are the uncertainty and complexity in estimating the importance of international trade in the oil and gas and non-oil and gas sectors, dependence on just one or a few markets, and the problem of unfair competition, unfair competition between business actors can reduce export-import prices. ...
Article
Full-text available
Indonesia's export-import activities in recent years, the value of Indonesia's exports and imports has decreased due to global conditions. The problems that occur are the uncertainty and complexity in estimating the value of international trade in the oil and gas and non-oil and gas sectors, dependence on just one or a few markets, and the problem of unfair competition, unfair competition between business actors can reduce export-import prices. The value of oil and gas and non-oil and gas exports and imports is influenced by several external factors that are difficult to predict, such as fluctuations in oil and gas prices, changes in trade policies, and global economic factors. The prediction results are obtained every month from the export value data using the rapid miner application. From the export data, the value of non-oil and gas exports obtains a very high value compared to the export data of oil and gas values. Then the results from rapid miner using the linear regression algorithm are obtained. The predicted import value of oil and gas and non-oil and gas value data in June is 209,162,268, and the predicted export value of oil and gas and non-oil and gas value data in June is 349,285,781 and non-oil and gas which more are predicted to have the highest value compared to the value of oil and gas in each month.
... But in other studies it is explained that exports and imports do not have a direct effect on economic growth as seen from the exchange rate, this is because there is a dependence of the Indonesian state on foreign products, especially when inflation has increased, especially in consumption products. The low purchasing power of consumers is caused by the weakening of the exchange rate which causes an increase in the price of goods which causes a decrease in economic growth (Fauziah & Khoerulloh, 2020). Economic growth in Indonesia in 2022 will be at 3.7% because in this era Indonesia is still in the reform era which is still affected by the 1998 economic crisis. ...
Article
The Covid 19 pandemic that occurred in early 2019 threatened all countries, including Indonesia, apart from the health sector which was greatly affected by the pandemic, namely economic growth, and even reached a negative point. Various policies that have been carried out by the government to break the chain of spread of Covid 19, one of which is large-scale social restrictions, all transportation routes between countries are tightened, especially with regard to export and import, cooperation between countries in trade is temporarily closed, until the situation is completely recovered , of course this is a bad signal for the Indonesian state in the economic field, this is because international trade cooperation in terms of export import is one of the contributors to economic growth. As time goes by, the spread of the Covid-19 virus has decreased, economic recovery is increasingly being carried out to return conditions to normal, access to transportation and international trade cooperation for export and import are slowly opening. The purpose of this research was to examine the impact of exports and imports on economic growth following the Covid-19 pandemic, this study used the Eviews 9 analysis tool for error correction or Error Correction Model (ECM), from these calculations the results obtained were a moderate positive relationship between exports and imports with post-Covid-19 economic growth
Article
Full-text available
In a country, economic sector growth is an increase in per capita output. When a country's economic growth increases, its capacity to meet the needs of its citizens also increases, thereby improving their overall welfare. Economic growth in Indonesia occurs from many factors, one of which is exports and imports. This study aims to analyze how the value of Indonesia's exports and imports in the 2019-2023 period affects its economic growth. This research applies secondary data in the form of time series covering the time span. The data is obtained through data statistics and previous journals. The application of the method utilized by researchers in this study is the OLS (Ordinary Least Square) method. The tests applied are partial data testing (T-test) and simultaneous data testing (F-test). The regression equation in this study is Y = 4.264 - 5.579EX1 + 9.323EX2. Exports have such an impact on Indonesia's economic growth that is fully supported by the results of the t-test. Similarly, imports also show a significant influence on economic growth at the country level. The reason why economic growth is not affected is because of the influence of other variables.
Research Proposal
Full-text available
Nim : 43122010227 PENDAHULUAN Nilai perusahaan adalah cerminan dari kinerja keuangan, stabilitas bisnis, serta persepsi investor terhadap kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang di pasar. Nilai ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah risiko bisnis yang meliputi ketidakpastian pasar, volatilitas pendapatan, dan dinamika operasional. Di sektor keuangan, perusahaan sering kali menghadapi risiko tambahan yang berasal dari fluktuasi nilai tukar mata uang (kurs). Perubahan kurs dapat berdampak langsung pada biaya operasional, laba bersih, serta strategi investasi perusahaan. Dalam konteks globalisasi yang semakin mendalam, perusahaan sektor keuangan yang terlibat dalam transaksi internasional menjadi sangat rentan terhadap risiko kurs. Fluktuasi nilai tukar mata uang menjadi salah satu elemen eksternal yang tidak dapat diprediksi dengan mudah, tetapi memiliki dampak besar terhadap stabilitas keuangan perusahaan. Sebagai contoh, depresiasi nilai tukar mata uang domestik dapat meningkatkan biaya impor bahan baku atau pinjaman luar negeri, sementara apresiasi kurs dapat mengurangi daya saing produk perusahaan di pasar global. Risiko bisnis dan ketidakpastian ini membutuhkan manajemen risiko yang efektif dan strategi keuangan yang adaptif agar perusahaan dapat mempertahankan nilai mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana risiko bisnis dan fluktuasi kurs memengaruhi nilai perusahaan di sektor keuangan. Dengan menganalisis hubungan antara kedua faktor ini, diharapkan dapat memberikan panduan bagi perusahaan dalam mengelola risiko dan mempertahankan stabilitas keuangan mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global. KAJIAN TEORI 1. Teori Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity, PPP) Teori Paritas Daya Beli adalah salah satu teori dasar dalam ekonomi internasional yang menjelaskan bahwa nilai tukar antara dua mata uang seharusnya mencerminkan perbedaan daya beli antara negara-negara tersebut. Dalam konteks ini, perubahan nilai tukar disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi di masing-masing negara. Ketika suatu negara mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain, nilai mata uangnya cenderung terdepresiasi. Bagi perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional, fluktuasi nilai tukar dapat memengaruhi daya saing produk dan profitabilitas. Sebagai contoh, jika nilai mata uang domestik melemah, produk ekspor menjadi lebih murah bagi konsumen asing, berpotensi meningkatkan penjualan dan laba. Namun, di sisi lain, perusahaan yang bergantung pada impor
Research Proposal
Full-text available
Nim : 43122010260 PENDAHULUAN Nilai perusahaan merupakan salah satu indikator penting yang menggambarkan kesehatan dan keberlanjutan suatu perusahaan di pasar. Nilai ini tidak hanya menjadi perhatian bagi para manajer perusahaan, tetapi juga menjadi fokus utama investor, analis, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam beberapa dekade terakhir, volatilitas nilai tukar (kurs) dan ketidakpastian ekonomi global telah menciptakan tantangan baru bagi perusahaan, terutama di sektor keuangan. Sektor ini sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi makro, termasuk fluktuasi kurs yang dapat berdampak langsung pada kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan risiko yang timbul dari perubahan kurs menjadi isu penting dalam menentukan strategi perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan nilai mereka. Perubahan nilai tukar mata uang merupakan salah satu faktor eksternal yang paling tidak dapat diprediksi, terutama bagi perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional dan investasi lintas negara. Kurs tidak hanya memengaruhi harga barang dan jasa yang diperdagangkan secara global, tetapi juga berdampak langsung pada aset, liabilitas, dan profitabilitas perusahaan. Misalnya, perusahaan yang berorientasi ekspor dapat mengalami keuntungan ketika mata uang domestik melemah, karena produk mereka menjadi lebih kompetitif di pasar internasional. Sebaliknya, perusahaan yang mengandalkan impor bahan baku dapat menghadapi kenaikan biaya yang signifikan ketika mata uang domestik terdepresiasi, sehingga menurunkan margin keuntungan. Dengan demikian, fluktuasi kurs memiliki dampak yang kompleks dan perlu dipertimbangkan dengan matang oleh manajemen perusahaan. Selain itu, kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor krusial lainnya yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kinerja keuangan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, mengelola aset, dan mempertahankan likuiditas. Di sektor keuangan, kinerja keuangan yang solid sangat diperlukan untuk mempertahankan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas di tengah fluktuasi pasar. Sebuah perusahaan dengan kinerja keuangan
Article
The aim of this research is to determine the flow of growth in export and import activities after Covid-19 and to determine the influence of the Covid-19 pandemic on the export and import activities of PT. Indonesia Vehicle Terminal Tbk. This research is descriptive qualitative research, research data obtained through data collection. After that, the data was analyzed qualitatively and then explained descriptively. Based on the research results, it was found that the flow of export growth in vehicle groups experienced increases and decreases at different times for each cargo, including CBU cargo, heavy equipment, and spare parts. Meanwhile, the flow of import growth for the vehicle group experienced a decline from 2019-2020 and experienced an increase again in 2021, this was due to restrictions related to the spread of the Covid-19 virus.
Article
Full-text available
Peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan utama setiap negara, sebab meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan meningkatnya pendapatan maka kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dapat terwujud. Adapun beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, diantaranya: ekspor, inflasi, utang luar negeri dan kurs. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekspor, inflasi dan utang luar negeri memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui kurs. Dalam penelitian ini menggunakan metode path analysis dimana analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time-series yang diperoleh dari laman web Badan Pusat Statistik Indonesia, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ekspor berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Adapun variabel inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian variabel utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, perlu sikap reaktif pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Article
Full-text available
Gross Domestic Product (GDP) is a measure of country’s economic production conditions. Estimates of economic growth in the coming year in a country have an important role, among others, as a benchmark for companies in determining production plans in the coming year, and the basis for the design of government spending. This study aims to determine and analyze the effect of Exports, Imports, Foreign Investment, and Labor on Indonesia’s Gross Domestic Product. The tyoe of research used is descriptive quatitative, and the data in this study were obtained from the Central Statistics Agency (BPS). The analysis technique uses panel data regression analysis method and is assisted by using the Eviews 11 program in calculating the data. The result of panel data regression analysis in this study show that exports have a positive and insignificant effect on Indonesia’s Gross Domestic Product. Imports have a negative and insignificant effect on Indonesia’s Gross Domestic Product. Foreign Investment has a negative and insignificant effect on Indonesia’s Gross Domestic Product. Labor has a positive and significant effect on Indonesia’s Gross Domestic Product.
Data
Full-text available
This research is intended to analyze the influence of capital and export on the economic growth of Indonesia and the causal relationship between the three variables. The data used are quarterly data during the period 2000.12013.4. The data analysis tools used are Cointegration Test, Vector Error Correction Model (VECM) and Granger Causality Test. Research revised the long-term relationship between economic growth, capital formation, and exports. In the short term, economic growth by capital formation. Positive effects of capital formation on economic growth in lag1 and lag2. Further real capital development by economic growth in the previous quarter. Granger causality test results provide empirical evidence that there is a two-way causal relationship between the PMTB and GDP and between exports and GDP. There is no causal relationship between PMTB and exports.
Article
Full-text available
ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi negara dapat dilihat dari nilai produk domestik bruto (PDB). Produk domestik bruto dapat dijadikan salah satu tolak ukur dalam meningkatkan pembangunan ekonomi dari berbagai sektor secara tidak langsung. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya nilai impor dan juga kurs atau nilai tukar Rupiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yaitu impor maupun kurs terhadap variabel dependent nya yaitu pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website resmi Badan Pusat Statistik dalam bentuk time series selama 11 tahun dari triwulan 1 tahun 2007 hingga triwulan IV tahun 2017. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS Versi 16. Berdasarkan hasil dari uji parsial bahwa variabel kurs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,begitu juga dengan variabel impor memiliki pengaruh yang signifikn terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan hasil dari uji simultan memperlihatkan bahwa kurs dan impor memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. PENDAHULUAN Semua negara di dunia telah merasakan adanya globalisasi hal ini membuat hampir dari setiap negara di dunia menerapkan perekonomian terbuka. Negara membuka diri untuk melakukan perdagangan secara internasional, pada dasarnya setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda. Hal ini , mengakibatkan negara saling membutuhkan satu sama lain dan membuka kesempatan untuk melakukan kerja sama atau perdagangan internasional. Perdagangan intenasional merupakan perdagangan yang dilakukan penduduk antar negara dengan dibatasi oleh peraturan yang disepakati bersama yang biasanya akan melahirkan kegiatan ekspor dan impor tiap negara. Kegiatan ekspor dan impor Indonesia pada tahun 2017 mengalami peningkatan, menurut Kepala BPS Suhariyanto di dalam Koran Kompas (15/01/2018) hal ini ditunjukan dengan surplus neraca perdagangan sebesar 11,84 USD. Nilai ekspor naik 16,22 persen dan nilai impor naik 15,66 persen. Artinya nilai ekspor Indonesia lebih besar dibanding nilai impor nya, hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah semakin membaik. Melalui kegiatan ekspor dan impor dapat menumbuhkan hubungan yang harmonis antar negara karena masing-masing negara akan mendapatkan keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan guna kelangsungan kehidupan masyarakatnya. Uang ditetapkan sebagai alat pembayaran di dalam perdagangan internasional, adanya perbedaan nilai mata uang antar negara yang melakukan kegiatan perdagangan internasional mengakibatkan timbulnya kurs atau perbedaan nilai tukar uang. Kenaikan maupun penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar As telah berlangsung sejak 2016 hingga awal tahun 2018, hal ini bukanlah fenomena baru namun dampak nya akan sangat dirasakan pada kegiatan ekspor dan impor
Book
Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk membantu para pembaca, memahami bahwa isi buku ini merupakan bagian tidak terpisahkan dan sangat penting dalam kelangsungan pembangunan regional masa sekarang dan masa yang akan datang. Buku ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar maupun mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah wawasan berpikir dan ilmu yang berkenaan dengan Ekonomi dan Bisnis. Buku ini terdiri dari 11 Bab yang membahas tentang: Bab 1 Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi Regional Bab 2 Konsep Ekonomi Regional Bab 3 Konsep Pendapatan Regional Bab 4 Teori Basis Ekonomi Bab 5 Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Bab 6 Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah Bab 7 Aglomerasi Ekonomi dan Biaya Transportasi Bab 8 Konsep Ekonomi Perkotaan Bab 9 Teori Lokasi Bab 10 Kebijakan Regional Bab 11 Peluang Dan Tantangan Kerjasama Perekonomian Regional Buku ini dapat terwujud dan diterbitkan hanya dengan modal semangat kolaborasi yang solid tim penulis yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi dan Instansi. Penyusunan buku ini juga merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Article
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menentukan strategi pen-ingkatan nilai ekspor Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dan analisis SWOT. Metode regresi linier berganda untuk menghitung besarnya pengaruh ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi peningkatan nilai ekspor Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode regresi linier berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan terdapat pengaruh yang negatif antara impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia, yang harus dilakukan adalah diversifikasi produk industri, peningkatan produksi pertanian, perkebunan, eksplorasi sumber daya emas, teknologi tepat guna, modernisasi manejemen, memberikan bantuan promosi dan keringanan pajak bagi eksportir, serta meningkatkan daya saing produk. Kata Kunci : Ekspor, Impor, pertumbuhan ekonomi
Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan
  • D R Asbiantari
  • M P Hutagaol
  • A Asmara
Asbiantari, D. R., Hutagaol, M. P., & Asmara, A. (2016). Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, Hlm. 10-31 Vol 5 No 2. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 5(2), 10-31.
Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Utang Luar Negeri Terhadap Gross Domestic Product Indonesia
  • R Y Fatmawati
Fatmawati, R. Y. (2015). Analisis Pengaruh Perdagangan Internasional Dan Utang Luar Negeri Terhadap Gross Domestic Product Indonesia. Jesp, 7(1), 55-62.
Pengantar Ekonomi Makro: Edisi Asia
  • N G Mankiw
Mankiw, N. G. (2014). Pengantar Ekonomi Makro: Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.
Ekonomi Makro. Bandung: Pt Refika Aditama
  • A Murni
Murni, A. (2009). Ekonomi Makro. Bandung: Pt Refika Aditama.
  • C Mustika
  • E Umiyati
  • E Achmad
Mustika, C., Umiyati, E., & Achmad, E. (2015). Analisis Pengaruh Ekspor Neto Terhadap Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika, 10(2), 292-302.
Pengaruh Ekspor Dan Foreign Direct Investment Terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto Indonesia
  • W H Organization
Organization, W. H. (2020). Coronavirus Disease 2019 (Covid-19): Situation Report, 72. Pranoto, O. S. (2016). Pengaruh Ekspor Dan Foreign Direct Investment Terhadap Pertumbuhan Domestik Bruto Indonesia. Jurnal Jibeka, 10, 49-53.