Content uploaded by Taufik Taufik
Author content
All content in this area was uploaded by Taufik Taufik on Apr 29, 2020
Content may be subject to copyright.
DOI: http://dx.doi.org/10.33370/jpw.v22i1389 p-ISSN 1411-710X
http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jpw e-ISSN 2620-388X
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta 21
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN
EKSISTENSI PLATFORM ONLINE
(THE IMPACT OF COVID-19 PANDEMIC ON BUSINESS AND ONLINE
PLATFORM EXISTANCE)
Oleh:
Taufik1), Eka Avianti Ayuningtyas2)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta1,2)
alwitaufik@yahoo.com1) ; eka.avianti@gmail.com2)
. .
Submit: 17 Apr 2020 Review: 19 Apr 2020 Accept: 25 Apr 2020 Publish: 30 Apr 2020
ABSTRACT
This study aims to identify and analyze the impact of the Covid-19 pandemic on online platform-
based business activities in Jakarta. The research method used is descriptive qualitative method, using
secondary data sources from research results, references and online news related to research. The study
period was conducted from January to mid-April 2020. Data collection techniques using documentation
techniques. It was found that the impact of the Covid-19 pandemic, clustered in 3 business activity
states, first the business survived or stable, the second business declined and the third business
flourished. Stable business through adjusting interaction models using online application platforms is
education, especially for food / beverage delivery and basic needs, and health products. The declining
business is based on visits or the presence of consumers in places heavily affected by the Covid-19
pandemic, such as public transportation, tourism, hospitality, offline retail, shopping centers,
transportation of people and goods. Businesses that are developing due to market dynamics and
interaction adjustments using online application platforms such as telecommunications business, online
shopping (basic needs and health products), pharmaceuticals, health products, including MSMEs that
have switched innovatively to produce health products needed in the Covid-19 pandemic.
Keywords: Covid-19, Business, Online Platform.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menemukenali dan menganalisis dampak pandemic Covid-19 terhadap
kegiatan Bisnis berbasis platform online di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif deskriptif, menggunakan sumber data sekunder dari hasil riset, referensi dan pemberitaan
online yang terkait dengan penelitian. Waktu penelitian Januari sampai pertengahan April 2020.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Ditemukan bahwa dampak pandemic
Covid-19, terkluster pada 3 keaadaan aktivitas bisnis, pertama bisnis bertahan atau stabil, kedua bisnis
yang menurun dan ketiga bisnis berkembang. Bisnis yang stabil melalui penyesuaian model interaksi
menggunakan platform aplikasi online adalah pendidikan, terutama untuk hantaran makan/minuman
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
22 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
dan kebutuhan pokok, dan produk kesehatan. Bisnis yang menurun adalah yang berbasis kunjungan
atau keberadaan konsumen di tempat sangat terdampak dari pandemi Covid-19, seperti angkutan
umum, pariwisata, perhotelan, ritel offline, pusat perbelanjaan, angkutan orang dan barang. Bisnis
yang berkembang karena dinamika pasar dan penyesuaian interaksi menggunakan platform aplikasi
online seperti bisnis telekomunikasi, belanja online (kebutuhan pokok dan produk kesehatan), farmasi,
produk kesehatan, termasuk UMKM yang beralih secara inovatif memproduksi produk kesehatan yang
dibutuhkan dimasa pandemi Covid-19.
Kata kunci: Covid-19, Bisnis, Platform online.
PENDAHULUAN
Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) diumumkan WHO (World
Health Organization) tanggal 11 Maret
2020. Kejadian Covid-19 yang dilaporkan
kepada publik pertama kali tanggal 31
Januari 2020 di Wuhan, Propinsi Hubei,
RRC. Memasuki Minggu ketiga April 2020
terdapat 170.000 lebih korban yang
meninggal, yang sembuh sebanyak 640.000
dari total yang terkonfirmasi positif
sebanyak lebih dari 1,4 juta orang
(www.corona.help.com, April 2020). Alok
Bhargavaa dan kawan-kawan (2001)
menemukan bahwa angka kelangsungan
hidup yang tinggi akan memberikan
kontribusi positif bagi pertumbuhan
ekonomi. Di sisi lain Covid-19 telah
mengakibatkan angka kematian
(mortality) yang tinggi.
Covid-19 telah menimbulkan
economic shock, yang mempengaruhi
ekonomi secara perorangan, rumah
tangga, perusahaan mikro, kecil,
menengah maupun besar, bahkan
mempengaruhi ekonomi negara dengan
skala cakupan dari lokal, nasional, dan
bahkan global.
Pada awal kebijakan lockdown kota
Wuhan dan pembatasan akses wilayah
lainnya di RRC, berdampak pada
berkurangnya perayaan Imlek di
Tiongkok, karena penutupan akses
transportasi dan kegiatan bisnis yang
berdampak pada supply chain aktivitas
bisnis pabrikan, perdagangan dan bahkan
jasa di wilayah terdampak dan wilayah
sekitar. Pada awal penyebarannya, Indeks
pasar modal bisa menjadi cerminan
merosotnya aktivitas ekonomi di
Tiongkok. Teguh Santoso (2020)
menjelaskan bahwa bursa saham Shanghai
Index, TWSE, dan Hangseng menunjukkan
nilai negatif dengan indeks yang menurun
masing-masing sebesar minus 7.72%,
minus 5,72%, dan minus 2,82%.
Merosotnya indeks bursa saham Tiongkok
tersebut lebih rendah dibandingkan pada
saat serangan virus SARS pada 2003, yang
mana Shanghai Index dan Hangseng
merosot sebesar -3,4% dan -2,58%. Potensi
dampak penyebaran virus corona terhadap
industri perbankan pada pertumbuhan
kredit, pendapatan non bunga dan non
bunga bank-bank di kawasan Asia
Tenggara diperkirakan bakal melambat
Efek lanjutan berupa melambatnya
produksi dan konsumsi di RRC sebagai
negara dengan ekonomi terbesar kedua di
dunia, turut mempengaruhi supply chain
dan perdagangan di belahan dunia lain
terutama yang bermitra dalam aktivitas
ekspor impor dan bisnis lainnya.
Penyebaran covid-19 telah mencapai 189
negara sekaligus menjadi pandemi
semakin menimbulkan masalah secara
global baik secara politik, sosial, maupun
ekonomi. Terlepas dari polemic Covid-19
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta; p-ISSN 1411-710X; e-ISSN 2620-388X 23
sebagai perang biologi atau tidak, Covid-19
telah menghadirkan rasa kekuatiran
ketakutan dan menjadi teror bagi
masyarakat global, dimana ada yang
menyikapi dengan beragam kebijakan di
masing-masing negara. Korban manusia
serta efek sosial ekonomi secara global oleh
pandemic Covid-19, bahkan mampu
menggeser pemberitaan mengenai isu
perang dan isu terorisme. Terorisme
sebelumnya telah mempengaruhi ekonomi
dan politik global (Taufik dan Prasilowati,
2019). Covid-19 telah mengganggu
ekonomi RRC, bahkan menyulitkan
pembuat kebijakan untuk merumuskan
kebijakan makro ekonomi (Warwick
McKibbin dan Roshen Fernando, 2020).
Indonesia diumumkan terdampak
virus oleh Presiden Joko Widodo tanggal 2
Maret 2020, sekaligus menyebutnya
sebagai bencana (disaster). Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) secara
khusus menyebut Covid-19 sebagai
bencana non alam (non natural disaster)
dengan skala cakupan nasional.
Dibandingkan dengan kejadian pada
tahun 2003, ketika kasus SARS terjadi
berdampak pada melambatnya
perekonomian Indonesia hingga 0,03
persen. Covid-19 yang reproduksi
sebarannya lebih cepat dari SARS (Liu, dan
kawan kawan: 2020) dan korban
meninggal yang lebih tinggi dari SARS dan
MERS (Wu dan McCoogen, 2020).
Kementerian Perdagangan
menyebutkan adanya dampak Covid-19
untuk pasar ekspor ke RRC, terganggunya
rantai pasokan, langkanya bahan baku
industri dan produk kesehatan
(Kemendag, 2020). Antisipasi dampak dari
covid-19 tersebut mendapatkan atensi
kebijakan Pemerintah pusat dan Pemda
DKI Jakarta yang merupakan episentrum
Covid-19, dengan dinamika konsekuensi
logis pada kegiatan bisnis.
Penelitian Warwick McKibbin dan
Roshen Fernando (2020) menunjukkan
bahwa wabah Covid-19 dapat secara
signifikan berdampak pada ekonomi
global dalam jangka pendek. Skenario
tersebut menunjukkan skala biaya yang
mungkin dapat dihindari dengan investasi
yang lebih besar dalam sistem kesehatan
masyarakat di semua negara khususnya di
negara-negara yang kurang berkembang
dan yang populasi penduduk tinggi.
DKI Jakarta yang merupakan ibu kota
negara sekaligus pusat perputaran bisnis di
Indonesia, yang dinyatakan sebagai
epicentrum Covid-19 di Indonesia, telah
menerapkan kebijakan social distances,
work from home (WFH) dan pembatasan
social berskala besar (PSBB) bagi para
aparat pemerintahan daerah, perusahaan,
sektor pendidikan dan pengurangan
intensitas transportasi public dengan
beberapa pengecualian. Terdapat 3.290
perusahaan yang memberlakukan
kebijakan WFH di Jakarta (Disnakertrans
DKI Jakarta, 6 April 2020). Kebijakan
tersebut merupakan upaya mengurangi
sebaran Covid-19, yang jika tidak
terkendali akan memberikan efek negatif
yang lebih besar dan berkepanjangan. Pada
aspek bisnis, Jakarta sebagai wilayah
episentrum Covid-19 melalui respon guna
mengurangi sebaran covid-19 secara
kuantitas dinilai dapat berdampak pada
aktivitas bisnis. Kehadiran dan penyebaran
pandemic Covid-19 yang keberadaannya
berada di lingkungan eksternal (external
environment) dan tidak terkontrol
(uncontrollable) atau diluar kendali
perusahaan, maka keberadaanya dinilai
berkontribusi menentukan survive
tidaknya entitas bisnis dalam aktivitasnya
pada berbagai industri di DKI Jakarta.
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
24 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan menemukan dan
menganalisis kegiatan bisnis apa saja yang
menurun, stabil atau bahkan meningkat
pada saat pandemi Covid-19 serta
keberadaan pebisnis yang berbasis
penggunaan platform online pada berbagai
industri di DKI Jakarta.
TELAAH LITERATUR DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Skala Cakupan Sebaran Covid-19
Elisa M. Maffioli (2020) menjelaskan
bahwa tingkat kecepatan dan ukuran skala
cakupan penyebaran virus Covid-19
melebihi kasus wabah virus pada kejadian
dekade sebelumnya. Covid-19
menyebabkan respon masyarakat dunia
sangat berbeda dengan kasus wabah virus
yang pernah terjadi sebelumnya seperti
virus H1N1 pada tahun 2009-2010, Virus
Ebola tahun 2014 di Afrika Barat, atau
Virus Zika Amerika Latin tahun 2015-2016,
. Hal lain yang membedakan adalah status
China yang menjadi titik awal sebaran
Covid-19, merupakan Negara dengan
kekuatan ekonomi nomor dua dunia
sehingga berdampak luas pada interaksi
bisnis dengan banyak negara mitra.
Dampak Ekonomi Covid-19
Naushad Khan dan Shah Faisal (2020)
yang meneliti dampak Covid-19 terhadap
perekonomian China melalui kajian pada
15 artikel pada berbagai jurnal dan laporan
yang membahas kajian pada tema yang
terkait. Temuan dalam penetian tersebut
bahwa akibat Covid-19 yang diikuti
kebijakan lockdown Kota Wuhan dan
diikuti karantina kota dan Propinsi
lainnya, telah mengurangi dan bahkan
menghentikan beragam aktivitas
masyarakat, pelajar, mahasiswa, pekerja di
area publik, berhentinya pabrikasi,
transportasi darat, jalur penerbangan dan
ditundanya banyak pembangunan dan
tertunda investasi, juga aktivitas sector
keuangan, perbankan serta ekspor impor
menyebabkan terjadi penurunan angka
pertumbuhan (decline) 2% dari posisi 6%
pada capaian sebelum pandemi Covid-19.
Baldwin dan Tomiura (2020)
menemukan kecenderungan bahwa
pandemi Covid-19 Pada awal kejadian lock
down kota Wuhan dengan beragam
kejadian yang diberitakan, telah
berdampak negatif pada pemberitaan
daninteraksi bisnis bagi warga dan
jaringan kota Wuhan Propinsi Hubei,
China dan juga ketika virus meluas ke
seluruh daratan Tiongkok.
Lebih lanjut Baldwin dan Mauro
(2020) menyatakan pada perkembangan
Covid-19 selanjutnya, tidak hanya
memberikan efek negatif bagi wilayah dan
negara yang tertimpa Covid-19, tetapi
berdampak lebih lanjut pada negara lain
karena terkait dengan value chain
economic. Ketika virus meluas keluar dari
daratan Tiongkok (Mainland China), maka
efeknya pun semakin meluas. Apalagi
ketika negara yang menjadi korban terus
bertambah terutama Negara Negara
memiliki kekuatan ekonomi seperti China,
USA, Jerman, Italia, Jepang dan Korea
Selatan.
Himanshu Koshle, dkk (2020) yang
meneliti dampak Corona virus terhadap
bisnis di India, menemukan bahwa pada
sektor perdagangan menyebabkan
kerugian tidak kurang dari USD 348 juta
karena perlambatan perekonomian dan
konsekuensi kebijakan.
Inovasi Bisnis Platform Online
Kontraksi dan perlambatan
perekonomian salah satunya dari
menurunya volume transaksi beragam
bisnis. Terdapat beberapa jenis bisnis yang
relatif bertahan dan mampu tumbuh dalam
kondisi pandemic covid-19 seperti UMKM
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta; p-ISSN 1411-710X; e-ISSN 2620-388X 25
yang mengalihkan produksi ke produk
kesehatan seperti masker dan hand
sanitizer, hal tersebut dinilai sejalan
dengan upaya meraih keunggulan
bersaing melalui inovasi produk dan
orientasi dinamika kebutuhan dan
keinginan pasar (Taufik Alwi, Esti
Handayani, 2018). Beragam inovasi bisa
diterapkan pada berbagai bentuk interaksi
bisnis. Interaksi di dunia bisnis dapat
berbentuk model B2B (Business to
Business) dimana terjadi transaksi bisnis
antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis
lainnya, B2C (Business to Consumer) bisnis
yang dilakukan produsen kepada
konsumen secara langsung, C2C
(Consumer to Consumer) interaksi bisnis
yang dilakukan oleh individu (konsumen)
kepada individu (konsumen) lainnya, C2B
(Consumer to Business) merupakan model
bisnis dimana konsumen (individu)
menciptakan dan membentuk nilai akan
proses bisnis, B2G (Busines to
Government) proses ini terjadi antara
pelaku bisnis dan instansi pemerintah,
G2C (Government to Consumer)
merupakan interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat sebagai konsumen
(Richard Sandhusen, 2008).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif deskriptif
berbasis data sekunder dari hasil riset dan
referensi kepustakaan mengenai data dan
informasi yang terkait dengan penelitian.
Interval waktu kajian kasus pada bulan
Januari sampai pertengahan April 2020.
Penelitian Entitas bisnis dibatasi di DKI
Jakarta.
Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi sebagai
suatu cara yang dilakukan peneliti untuk
mengumpulkan data dari berbagai sumber
referensi.
Jenis data berupa data sekunder baik
berupa data kualitatif maupun kuantitatif
dari jurnal dan pemberitaan online. Data
sekunder adalah data yang mengacu pada
informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada. Sumber data sekunder
adalah catatan atau dokumentasi
perusahaan, dokumentasi pemerintah atau
publikasi pemerintah, analisis industri oleh
media, situs web dan lainnya (Uma
Sekaran, 2011).
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Data yang dirilis oleh website corona.
help.com dan website worddometer.com
per 3 April 2020, menunjukkan bahwa
Indonesia berada pada urutan pertama
diantara negara-negara ASEAN,
berdasarkan dari total angka akumulasi
kematian akibat Covid-19 dengan Jakarta
sebagai epicentrum penyebaran Covid-19
di Indonesia. Data Covid-19 di DKI Jakarta
akumulasi Orang dalam Pemantauan
(ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) dari tanggal 11 Maret sampai 25
Maret 2020 berjumlah 1617 orang
(https://corona.jakarta.go.id/id/data,
diakses 25 maret 2020).
Kebijakan dan upaya pencegahan
skala sebaran Covid-19 yang pertama kali
diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, 2
Maret 2020, telah berimbas pada
perubahan cara dan ritme beragam
aktivitas, baik sosial kemasyarakatn,
pelayanan public maupun kegiatan bisnis.
Status Jakarta sebagai epicentrum Corona
direspon oleh Pemda DKI melalui Instruksi
Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun
2020, tentang peningkatan kewaspadaan
terhadap risiko penularan infeksi Covid-
19. Aplikasi kebijakan baik yang
merupakan turunan dari kebijakan
pemerintah pusat maupun kebijakan
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
26 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
Pemda DKI yang terkait dengan aktivitas
bisnis dan masyarakat seperti:
1) Penutupan awal 17 tempat Wisata
yang dikelola Pemda DKI
2) Penutupan tempat-tempat rekreasi
yang dikelola Swasta
3) Penutupan pusat perbelanjaan Mall
4) Pembatasan jam buka pasar
tradisional
5) Pembatasan jumlah armada dan
intensitas waktu operasi transjakarta
6) Seruan bekerja dari rumah bagi
karyawan aktivitas perusahaan dan
bisnis
7) Belajar dari rumah untuk kegiatan
sekolah dasar, menegah dan tinggi
Implikasi dari Kebijakan Pemerintah
Seruan dan kebijakan Pemerintah
daerah DKI Jakarta, secara bertahap
mempengaruhi ritme dan rutinitas yang
berlangsung seperti biasanya. Sentra sentra
perbelanjaan menurunkan aktivitasnya,
destinasi wisata meliburkan layanannya
seperti TMII, Dufan, Ancol, Museum, Kota
Tua, Monas, TIM, Ragunan. Pengumunan
resmi baik penutupan pusat perbelanjaan
dan tempat wisata, disertai dengan sebaran
informasi di media massa. Penyebaran
informasi melalui WOM (word of mouth)
baik melalui penyampaian lisan, media
konvensional maupun sosial media dalam
interaksi antar konsumen di masyarakat
semakin meningkatkan kuantitas dan
cakupan sebaran informasi.
Pembahasan
Covid-19 sebagai salah satu kejadian
yang keberadaannya berada di lingkungan
eksternal (external environment) relatif
tidak terkontrol (uncontrollable) atau
diluar kendali perusahaan. Berdasarkan
data sekunder yang diperoleh dalam
kurun waktu penelitian terlihat bahwa
Covid 19 berdampak pada lingkungan
internal (internal environment) entitas
bisnis. Covid 19 berdampak pada pola
kebiasaan aktivitas bisnis secara
konvensional dalam bidang pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia dan
operasional. Sebagian perusahaan yang
memperhatikan trend pasar dan inovasi
produk berupaya menyesuaikan dengan
aplikasi online.
Eksistensi Bisnis dari Vendor Berbasis
Platform Aplikasi
Pencegahan penyebaran pandemi
Covid-19, yang disertai dengan kebijakan
Pemerintah Daerah DKI Jakarta yang
memberlakukan work from home (WFH),
social distance dan physical distance serta
penerapan pembatasan sosial berskala
besar (PSBB) berdasarkan data yang ada
menunjukkan adanya pengurangan
beberapa aktivitas bisnis seperti pada
pusat-pusat perdagangan, kegiatan
perdangangan sektor mikro, kecil dan
menengah (UMKM), kegiatan pendidikan,
pariwisata, perhotelan, transportasi dan
beragam aktivitas bisnis lainnya,
Berdasarkan kasus yang terjadi di DKI
Jakarta, terdapat beberapa bidang kegiatan
yang terdampak oleh pandemic covid-19,
sebagai berikut.
1) Pendidikan Dasar, Menengah dan
Tinggi
Pada bidang pendidikan dasar,
menengah dan tinggi baik yang negeri
maupun swasta, terdampak Covid-19,
bahkan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengeluarkan kebijakan
belajar dari rumah (learn from home)
untuk seluruh level pendidikan.
Kebijakan tersebut, sebagai solusi
pencegahan penyebaran, walau pun
konsekuensinya terjadi perubahan
media dan cara pembelajaran. Kondisi
tersebut menuntut kemampuan
penyesuaian dari tenga pendidik,
tenaga non kependidikan, peserta
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta; p-ISSN 1411-710X; e-ISSN 2620-388X 27
didik, media dan teknologi
pendukungnya.
Gambar 1
Interaksi Jasa Pendidikan
Sumber: Diolah peneliti, 2020
Pada kondisi tersebut aktivitas di
bidang pendidikan tetap bisa berjalan
secara daring melalui pengunaan
aplikasi vendor penyedia layanan
daring dengan menggunakan media
belajar daring. serta menjadi trend
dan digunakan oleh peserta didik,
guru/dosen serta lembaga
pendidikan. Beberapa aplikasi
platform video conference yang
memungkinkan interaksi guru/dosen
dengan peserta didik seperti e-
learning Edmodo, Google Suite for
Education berupa Google Class Room
atau Google Meet, Kelas Pintar,
Microsoft Office 365 for Education,
Quipper School, Ruangguru,
Sekolahmu, Skype, UmeetMe, WebEx,
Webinar, Zenius, Zoom, menjadi
alternatif aplikasi yang digunakan.
Berdasarkan website
Kemendikbud RI, terdapat 12 aplikasi
yang bisa digunakan oleh siswa dan
guru yang bekerjasama dengan
Kemendikbud menyediakan aplikasi
pembelajaran daring (online) untuk
siswa dan guru di seluruh Indonesia
yaitu: Cisco Webex, Google for
Education, Icando, IndonesiaX, Kelas
Pintar, Meja Kita, Microsoft Office 365,
Ruangguru, Rumah Belajar,
Sekolahmu, Quipper School, dan
Zenius.
Zaharah, Kirilova dan Windarti
(2020) menambahkan bahwa kebijakan
bekerja dari rumah yang diserukan
pemerintah diharpkan meminimalisir
sebatan virus dengan tetap
menjalankan aktivitas pendidikan
melalui beragam aplikasi online.
2) Perdagangan
Konsekuensi dari himbauan
penutupan pusat perbelanjaan dan
social distance adalah berkurangnya
jumlah toko atau outlet yang dibuka,
jam buka took/outlet serta jumlah
konsumen yang berkunjung. Hal ini
berdampak pada tiga sisi, yaitu
pertama bagi pelaku usaha
perdagangan (termasuk usaha mikro
dan kecil), kedua, konsumen, dan
ketiga pemilik property seperti
pemilik pertokoan/mall/plaza.
Gambar 2
Interaksi Perdagangan
Sumber: Diolah peneliti, 2020
Pada bisnis perdagangan
(commerce) trend penggunaan E-
commerce oleh pelaku usaha dan
interaksinya dengan pemasok
(supplier) menemukan momentum
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
28 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
yang lebih siap bagi pelaku usaha
yang sudah eksis lebih awal dalam
penggunaan marketplace dan
momentum baru bagi pebisnis yang
baru memulai menggunakan e-
commerce. Pada kasus pedagang
mikro seperti pedagang yang
membuka warung pedagang kaki lima
dan pedagang keliling (penjual jamu,
sayuran, makanan, minuman) di saat
kekuatiran terhadap Covid-19
meningkat akan terdampak pada
kunjungan dan pesanan dari
konsumen.
Di sisi konsumen, trend belanja
online (online shopping) meningkat
disertai dengan penggunan beragam
pilihan aplikasi yang ditawarkan oleh
vendor platform marketplace dan situs
belanja. Beberapa marketplace seperti:
Bukalapak, BliBli, Lazada, Shopee,
Tokopedia, dsb.
Saat Pemda DKI Jakarta
memberlakukan kebijakan bekerja dan
belajar dari rumah, salah satu platform
belanja online Ralali.com yang
memediasi antara produsen, penjual
dan pembeli terutama merespon
dukungan di pasar yang dikelola PD
Pasar Jaya dan pasar tradisional
lainnya di wilayah DKI Jaya
Bagi pemilik property pusat
perbelanjaan, kendala utama dari
dampak jumlah penjual (merchant)
sebagai penyewa ruangan/space yang
berkurang termasuk penyewaan
ruangan untuk eksebisi di pusat
perbelanjaan.
3) Angkutan online
Angkutan umum sangat
terdampak pada penurunan jumlah
penumpang. Di satu sisi penurunan
jumlah armada dan intensitas layanan
TransJakarta dan angkutan publik di
Jakarta, untuk mendukung kampanye
dirumah saja menyebabkan
berkurangnya jumlah warga yang lalu
lalang di Jakarta.
Gambar 3
Interaksi Angkutan Online
Sumber: Diolah peneliti, 2020
Untuk angkutan online pun terasa
dampaknya karena pengurangan
aktivitas warga di luar rumah. Mitra
pengemudi online mengeluhkan
menurunnya jumlah penumpang. Hal
tersebut akan mengurangi pendapatan
mitra pengemudi. Namun dalam
kondisi pandemi Grab dan Gojek tetap
memberikan solusi kemitraan. Hal
tersebut penting untuk menjaga
loyalitas mitra (Taufik Alwi: 2018) dan
menjaga kemitraan tersebut ketika
wabah berakhir. Sementara itu,
berbagai kebutuhan masyarakat yang
berada di rumah membutuhkan solusi
untuk mengakses dan memperoleh
barang yang dibutuhkan. Kondisi
tersebut menjadi momentum penguat
kehadiran aplikasi angkutan online
yang saat ini didominasi oleh Gojek
dan Grab. Fahmi Ahmad Burhan
(2020) menjelaskan bagi kedua
perusahaan berbasis platform online
tersebut masing-masing menjalin
kerjasama dengan penjual (merchant)
kondisi pandemic Covid-19, masih
memberikan peluang terutama untuk
layanan pesan antar
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta; p-ISSN 1411-710X; e-ISSN 2620-388X 29
makanan/minuman, dan bahan
pokok serta produk kesehatan.
4) Perhotelan
Pada bisnis perhotelan yang
menyediakan akomodasi penginapan
dan juga ruangan (Seminar,
pernikahan, dll) mengalami
penurunan pemesanan secara drastis,
karena penginap yang awalnya
banyak dari wisatawan mancanegara
maupun domestik semakin berkurang
karena kekuatiran pandemi yang
menyebar sehingga mengurangi
perjalanan dan kebutuhan menginap
di hotel.
Gambar 4
Interaksi Bisnis Perhotelan
Sumber: Diolah peneliti, 2020
Walau pun menggunakan aplikasi
pemesanan online, tetapi karena hotel
berbasis pada tempat yang didatangi,
maka berkurangnya perjalanan dan
kunjungan menyebabkan bisnis
perhotelan turun signifikan
dibandingkan sebelum masa pandemi
covid-19. Disampin itu platform online
pemesanan hotel banyak yang
mendapat rescheduling bahkan
pembatalan dari konsumen.
5) Pariwisata
Penutupan tempat wisata di
Jakarta sejak 14 maret 2020 yaitu
Monas, Kota Tua. Ancol, Dunia
Fantasi Atlantis Water Adventures,
Ocean Dream Samudra, Sea World,
Allianz Ecopark, Taman Margasatwa
Ragunan, TMII, Setu Babakan,
Planetarium Taman Ismail Marzuki,
Rumah si Pitung, Taman Arkeologi
Onrust, Museum-Museum (Bahari,
Sejarah Jakarta, Prasasti, MH Thamrin,
Seni Rupa dan Keramik, Tekstil,
Wayang, Joang 45, MACAN, Mandiri,
Maritim Indonesia, Sumpah Pemuda,
Kebangkitan Nasional, Bank
Indonesia) dan Perpustakaan Nasional
(website travelkompas.com, diakses 24
Maret 2020) otomatis sementara
menghilangkan aktivitas layanan dan
kunjungan dari wisatawan.
Hal tersebut juga terkait dengan
beragam aktivitas pendukung dan
kegiatan usaha mikro dan kecil yang
bisanya melayani warga yang
berkunjung di tempat atau destinasi
wisata.
Gambar 5
Interaksi Bisnis Pariwisata
Sumber: Diolah peneliti, 2020
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
30 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
6) Farmasi dan Produk Kesehatan
Kebutuhan masyarakat dan
pemerintah atas tersedianya obat-
obatan dan produk kesehatan
mendorong peningkatan produksi dan
permintaan. UMKM yang inovatif
bahkan bisa menyesuaikan diri
dengan beralih memproduksi alat
kesehatan yang dibutuhkan.
Gambar 6
Interaksi Bisnis Farmasi dan Produk
Kesehatan
Sumber: Diolah peneliti, 2020
KESIMPULAN
1. Kejadian Pandemi Covid-19 yang
merupakan bencana non alam (non
nature disaster) menjadi salah satu
faktor dari lingkungan luar (external
environment) yang memberikan
dampak penurunan aktivitas bisnis
konvensional (offline), namun bisa
mengungkit kegiatan bisnis yang
inovatif berbasis platform online.
2. Bidang usaha yang terkendala
perkembangannya bahkan mengalami
penurunan selama masa pandemic
Covid-19 adalah bisnis transportasi
umum, Pariwisata, Perhotelan, pusat
perbelanjaan, serta pedagangan
offline yang hanya fokus pada
kunjungan langsung konsumen.
3. Kegiatan bisnis yang masih bisa
bertahan dan eksis melayani
konsumen (melalui penyesuaian
model interaksi layanan
menggunakan platform aplikasi
online) adalah pendidikan, ritel bahan
kebutuhan pokok, bisnis pengiriman
barang online terutama untuk
hantaran makan/minuman dan
kebutuhan pokok.
4. Kegiatan bisnis yang berkembang
pada masa pandemic adalah
telekomunikasi, penyedia/vendor
platform online, farmasi, produk
kesehatan melalui penyesuaian
platform bisnis berbasis online.
SARAN
1. Bagi pengusaha UMKM, terutama
usaha mikro dan kecil perlu
memanfaatkan momentum Covid-19
sebagai langkah menyesuaikan diri
secara cepat dengan mengembangkan
inovasi produk sesuai dengan
kecenderungan permintaan pasar
disertai penyesuaian e-commerce dan
aplikasi online.
2. Keterbatasan penelitian ini yang hanya
menggunakan data sekunder perlu
diteliti lebih lanjut dengan desain
penelitian dan cakupan penelitian
yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, T., Handayani, E., 2018, “Keunggulan
Bersaing UKM yang dipengaruhi oleh
Orientasi Pasar dan Inovasi Produk”,
Jurnal Pengembangan Wiraswasta,
Vol 20, No. 3, 193-202, LP2M Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, DOI:
http://dx.doi.org/10.33370/jpw.v20i3.
256
Alwi, T., 2018, “Pengaruh Kepercayaan
Mitra dan Komitmen Perusahaan
terhadap Loyalitas Mitra Pengemudi
JURNAL PENGEMBANGAN WIRASWASTA Vol. 22 No. 01 – APR 2020
LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta; p-ISSN 1411-710X; e-ISSN 2620-388X 31
Ojek Online”. Jurnal Manajemen
Kewirausahaan, Vol. 14, No. 2: 223-
232, LP2M Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi IPWI Jakarta. DOI:
http://dx.doi.org/10.33370/jmk.v14i2.
95
Baldwin, R., Mauro, B. W., 2020, Economics
in the Time of COVID-19, CEPR Press
VoxEU. org.
Baldwin, R., Tomiura, E. 2020, Thinking
ahead about the trade impact of
COVID-19, CEPR Press VoxEU. Org
Bhargavaa, A., Dean T. Jamisonb,
Lawrence J. Lauc, Christopher J.L.
Murray, 2020, “Modeling the effects
of health on economic growth”,
Journal of Health Economics. 20, 423–
440
Elisa M. Maffioli, 2020, How is the World
Responding to the 2019 Coronavirus
Disease Compared with the 2014
West African Ebola Epidemic? The
Importance of China as a Player in
the Global Economy, Am. J. Trop.
Med. Hyg., 00(0), pp. 1–2
doi:10.4269/ajtmh.20-0135
Fahmi Ahmad Burhan, 2020, Beda Cara
Gojek dan Grab Tekan Dampak
Pandemi Corona terhadap Mitra,
https://katadata.co.id/berita/2020/0
4/01/beda-cara-gojek-dan-grab-
tekan-dampak-pandemi-corona-
terhadap-mitra, diakses 5 April 2020,
pukul 13.10
https://travel.kompas.com/read/2020/03/1
6/210300127/update-daftar-30-
tempat-wisata-di-jakarta-yang-
tutup-untuk-cegah-penyebaran.
Diakses 22 Maret 2020, pukul 10.15.
https://travel.kompas.com/read/2020/03/1
6/210300127/update-daftar-30-
tempat-wisata-di-jakarta-yang-
tutup-untuk-cegah-penyebaran.
Diakses 24 Maret 2020.
https://www.kemendag.go.id/id/newsroo
m/press-release/dampak-
perdagangan-global-melambat-
dan-mewabahnya-covid-19-
mendag-ajak-kadin-dan-akademisi-
perkuat-ekspor-dan-perdagangan-
dalam-negeri-1, diakses 20 Maret
2020, pukul 13.10.
Khan, N., Faisal, S. 2020, Epidemiology of
Corona Virus in the World And Its
Effects on The China Economy,
Electronic copy available at:
https://ssrn.com/abstract=3548292,
diakses 26 maret 2020
Koshle, H., Kaur, R. Basista. R, 2020,
Breakdown of Business and Workers in
India, Impact of Corona Virus, March
19, available at
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.355754
4. diakses 25 Maret 2020
McKibbin , W., Fernando R., 2020, The
Global Macroeconomic Impacts of
COVID-19: Seven Scenarios, CAMA
Centre for Applied Macroeconomic
Analysis , 29 February 2020, P. 1-43,
Australian National University, ISSN
2206-0332
Sandhusen, R. 2008. Marketing.
Hauppauge, N.Y: Barron’s
Educational Series Inc., U.S..
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For
Business (Metode Penelitian Untuk
Bisnis). Jakarta: Salemba Empat.
Taufik, Prasilowati, S., L., 2019, “Terror
Management, Economic Growth
and Islamic Perspective toward the
World Peace”, Proceedings 3rd
Indonesia International Defence
Science Seminar 2019, Volume 5,
Pages 74-82, ISBN 978-602-5808-52-4,
Indonesia Defense University.
http://www.iidss.org/proceeding/
Teguh Santoso, Mitigasi Dampak Ekonomi
Virus Corona, Diambil dari
https://news.detik.com/kolom/d-
4913486/mitigasi-dampak-ekonomi-
virus-corona, diakses 27 Februari
2020, pukul 09.34
Ying Liu, Albert A. Gayle, Annelies Wilder-
Smith and Joacim Rocklöv, 2020.
“The reproductive number of COVID-
19 is higher compared to SARS
coronavirus”. Journal of Travel
Medicine, 1-4, doi:
10.1093/jtm/taaa021
Zaharah Z, Galia Ildusovna Kirilova, Anissa
Windarti, 2020. Impact of Corona
Virus Outbreak Towards Teaching
and Learning Activities in Indonesia,
Taufik, Eka Avianti Ayuningtyas:
32 DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP BISNIS DAN EKSISTENSI PLATFORM ONLINE …
Jurnal SALAM. Vol 7, No 3 P-ISSN: 2356-
1459 E-ISSN: 2654-9050.
Zunyou Wu, Jennifer M. McGoogan, 2020,
“Characteristics of and Important
Lessons From the Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) Outbreak in China”,
Journal American Medical
Association, JAMA, February 24, 1-4