Article

Manajemen Perubahan Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus di Pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kwagean Kediri)

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.

Abstract

Artikel penelitian ini ingin membahas tentang Perubahan pada sebuah organisasi pendidikan pesantren, dimana perubahan organisasi merupakan sudah sangat wajar terjadi, perubahan juga terjadi di lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren. Kyai menerapkan manajemen perubahan ini untuk mempertahankan salaf dengan perangkat modern serta mengikuti perkembangan di era globalisasi dengan manajemen perubahan pada beberapa sisi serta mempertahankan kearifan yang telah ada sebagai ciri pesantren tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendapatkan gambaran secara utuh tentang fase perubahan di pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kewagean Kediri dan 2) Menjelaskan perubahan pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kewagean Kediri pada ranah struktur, tata fisik, teknologidan manusia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan rancangan studi kasus serta penjelasannya menggunakan logika deductive analitis.Lokasi penelitian ini adalah di Pesantren Fatḥul ‘Ulūm Kwagean Kediri. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dilapangan, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul direduksi serta disajikan selanjutnya dianalisis kemudian mengambil sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa 1) terdapat tiga fase perubahan yaitu pertama, fase pencairan (unfreezing), yakni langkah awal organisasi mendiskusikan serta menganalisis kesiapan organisasi menghadapi perubahan, kedua, fase mulai berubah (changing), merupakan langkah inti perubahan dilaksanakan. Ketiga, fase pembekuan kembali (refreezing), merupakantindakan organisasi dalam membiasakan diri dengan keadaan setelah berubah. 2) peruabahan pada ranah struktur, Pesantren Fatḥul ‘Ulūm secara struktur organisasi berubah dari kepemimpinan terpusat menjadi sistem yayasan serta secara teknis membentuk organisasi kelembagaan pada tiap-tiap bidang yang melibatkan santri sebagai pengurus. Perubahan tata fisik, Pesantren mulai berdiri sampai akhir 2017 telah mengalami perpindahan tempat, mulai dari ndalem wetan (rumah mertua Kyai Hanan), ndalem kulon dan berakhir di Kwagean utara, selain itu pembangunan gedung secara terus menerus setiap tahun. Perubahan teknologi, pesantren telah memanfaatkan fasilitas teknologi komputerisasi dan jaringan internet.untukperubahan manusia, santri dan para pengajarnya sudah banyak yang kuliah, secara kuantitas jumlah santri meningkat serta jumlah pengajarpun demikian.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the author.

... Pesantren and madrasas are inseparable from society in preparing skilled, moral, and egalitarian human resources (Ansori, 2021). The openness in the relationship between pesantren members and the external environment has contributed to the increasing popularity of pesantren in the country (Ali Mustopa, 2020). This popularity is not solely because of its recognition among Indonesian people but also due to the transformative function that pesantren continuously fulfills within Indonesian society (Twenhöfel & Zastrow, 2020). ...
Article
This study is based on the assumption that rural communities tend to strongly uphold traditions and face difficulties in adapting to changes. However, through the implementation of humanistic Islamic education, dynamic transformations occur within these communities. This study aimed to explore the existence of actors who can influence human resources through educational institutions based on local wisdom (pesantren) that can affect and mediate social situations without conflict. this research uses the qualitative method, the phenomenological approach used to explore qualitative study using a phenomenological approach, and Robert King Merton's structural-functional theory used as an analysis and points of view. Based on interview results, non-participant observations, and data analysis using James P. Spradley's model, it is found that the manifest function of the Pesantren is to provide a place for learning Quranic knowledge, moral education, and worship, starting from elementary school age. Furthermore, when the impact of the quality of the manifest function is analyzed from the perspective of latent functions, it is evident that the Pesantren catalyzes significant social change in rural communities. The research reveals that what sets it apart from other social structures in the village is its ability to alter the mindset of the community, leading to positive behaviors such as increased social solidarity, generosity, and civil society engagement in the rural community.
... Oleh karena itu, dalam kelima faktor di atas, alasan paling relevan dalam konteks menolak transisi pandangan organisasi menyatakan bahwa orang mungkin menolak perubahan karena berbagai alasan. Inilah yang menyebabkan orang menolak dan takut akan perubahan organisasi harus tahu karena itu adalah akar masalahnya resistensi terhadap perubahan organisasi (Mustofa, 2019). ...
Article
Full-text available
Change is an important thing for the company or organization as well as the employees themselves to be able to advance the organization. However, resistance in the change process can be a barrier in advancing the organization itself through several factors. This study aims to examine whether there is an effect of changing organizational policies on employee resistance attitudes. In research using quantitative methods and using questionnaire as a measuring tool. The scale used in questionnaire and changes in company policy uses a Likert scale with 4 choices of statements. Data processing is carried out using a computer system with the SPSS program. Data were collected from 105 scales distributed to permanent employees. Based on the results of the study, it is known that there is a significant influence between employee resistance attitudes to changes in organizational (F count = 80.278, p <0.05). From this research, it is also known that changes in organizational policies have contributed to the attitude of resistance in employees of PT. SEPCO&M Medan is 43.8% and 56.2% is influenced by other factors.
Article
Determining a monodisciplinary strategy for the advancement of science and its use in scientific integration is the aim of this research. This research uses a certain type of library research. To conduct descriptive research, researchers use words and not lists of data. These words can basically provide a general overview or explain current problems and their solutions. Content analysis is the data analysis method used, and places high priority on explaining the content of various existing propositions that arise from various theories and previous analyzes carried out by other researchers. The research findings show that a monodisciplinary approach is an approach whose foundation is solely on the scientific subject in question, without merging or combining it with other scientific fields. All sciences operate under monodisciplinary supervision, support, and motivation. Monodisciplinarity itself regulates scientific research and theoretical conclusions. A narrowly focused approach to science will result in a narrow view of religion and an interpretation of religion that has nothing to do with the research environment. The urgency of this interdisciplinary study is achieved by creating a paradigm that needs to be implanted in society by: Switching from a format based on formalism to a substantive format, changing universalism from exclusivism, research, study, and improvements both internal and external (inside and outside).
Article
This research investigates the dynamic management strategies implemented by Tegalrejo Asrama Perguruan Islam (API) Pesantren, addressing the challenges of modernization and community demands. Utilizing a qualitative field study approach, the focus is on exploring innovative change management models in Islamic boarding schools. The findings reveal that API Tegalrejo Pesantren successfully navigates modernization challenges through innovative practices such as integrating general and religious education, conducting extracurricular programs, instigating character education initiatives, and fostering collaborative partnerships. Following the principles of adjacent and incremental innovation, the institution consistently enhances teaching quality, facilities, and curriculum to meet evolving societal needs. Despite limitations, Islamic boarding schools steadfastly uphold their commitment to nurturing a generation that is intellectually adept, grounded in religious principles, and socially responsible. The research recommends continuous development of educational innovations within Islamic boarding school institutions and suggests future research to explore additional dimensions of their adaptation strategies during the modernization era. This will contribute to a more comprehensive understanding of the dynamic processes at play in Islamic boarding schools.
Article
Full-text available
Penelitian ini mempunya tujuan untuk mengetahui aspek penting dalam analisis dinamika sosial dalam pengambilan keputusan di lembaga pendidikan islam. Bagaimana proses pengambilan keputusan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan nilai-nilai agama islam. Menegetahui faktor sosial yang mempengaruhi keputusan, dan bagaimana dampak dinamika sosial terhadap kualitas keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Data diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, makalah seminar, dan publikasi lain yang terkait baik offline maupun online. Analisis data ini terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan aspek penting analisis dinamika sosial pengambilan keputusan antaralain kepentingan beragam, interaksi kelompok, kultur dan norma, kepemimpinan, resistensi dan konflik, partisipasi dan inklusivitas, keterbukaan komunikasi, konsensus dan persetujuan,pengaruh eksternal dan pengembangan kapasitas. Proses pengambilan keputusan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan nilai-nilai agama islam ini mencakup seperti identifikasi masalah, pengumpulan data dan informasi, analisis dan evaluasi, konsultasi dan musyawarah, penentuan tujuan dan kriteria keputusan, pemilihan opsi keputusan, implementasi, monitoring dan evaluasi, penyesuaian dan perbaikan, dan keterbukaan dan transparansi. Faktor sosial yang mempengaruhi keputusan diantaranya kebutuhan dan permintaan masyarakat, nilai-nilai dan ajaran agama, budaya lokal, pengaruh keluarga dan orang tua, peran pemimpin dan pengelola, tuntutan global, situasi ekonomi, pengaruh media dan teknologi, kepentingan politik, dan kepedulian sosial. Dampak dinamika sosial terhadap kualitas keputusan antara lain kualitas keputusan yang beragam, legitimasi dan penerimaan, pengambilan keputusan yang lebih komprehensif, dampak positif pada implementasi, penyelesaian konflik, adaptasi terhadap perubahan, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan penciptaan iklim belajar yang positif
Article
Full-text available
Problems in traditional Islamic education start from an unattractive outward appearance to low competitiveness when juxtaposed with modern educational institutions. So it is necessary to find out the reasons for the decline of traditional Islamic educational institutions. This research is descriptive qualitative research with library-based data collection. The results of this study indicate that there is a need for leadership reformulation in traditional Islamic educational institutions so that they can exist and have high competitiveness, namely by utilizing the progressive leadership model as exemplified by the Prophet Muhammad SAW, namely 1) selecting staff who have the most role in running the organization in a professional and applicable way. fair, 2) able to take advantage of the development of information technology and also social media to convey messages and at the same time promote in the era of information technology ABSTRAK Permasalahan dalam Pendidikan Islam tradisional dimulai dari penampilan luar yang kurang menarik hingga daya saing yang rendah jika disandingkan dengan lembaga pendidikan modern. Sehingga perlu dicari tahu sebab mengenai kemunduran lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data berbasis kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu reformulasi kepemimpinan pada lembaga pendidikan Islam tradisional sehingga mereka mampu eksis dan berdaya saing tinggi, yaitu dengan memanfaatkan model kepemimpinan progresif sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu 1) memilih staf yang paling berperan menjalankan roda organisasi dengan cara profesional dan berlaku adil, 2) mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan juga media sosial guna menyampaikan pesan dan sekaligus berpromosi di era teknologi informasi. Kata Kunci: pemimpin, kemunduran, progresif.
Article
Full-text available
Artikel ini mengkaji tentang kepemimpinan modern dengan pendidikan karakter. Dengan tujuan bahwa bagaimana pesantren merespon perubahan ini menggunakan sistem kepemimpinannya. Riset ini menggunakan library research (kajian pustaka) dengan referesni yang fokus tema nya terkait. Hasil dari riset ini bahwa kepemimpinan berbasis pesantren memerlukan sosok yang memiliki kriteria kepemimpinan ala pesantren, seperti sikap adaptif, selektif, mandiri, kokoh dan berpegang teguh pada ajaran Islam demi menciptakan sistem pendidikan yang ideal. Akan tetapi, artikel ini juga memberikan catatan yang tebal bahwa pendidikan karakter pesantren tidak menjamin sesuai dengan yang diajarakan kiai dan diamalkan oleh alumni, karena semua hal itu masih menjadi pertimbangan tersendiri di sosial masyarakat. Hal ini terjadi karena tidak ada bentuk yang linier, verbatim dan aksiomatik yang dilakukan oleh alumni pesantren. Karena artikel ini juga memberikan jawaban bahwa pendidikan karakter yang ada di pesantren harus beriringan dengan komponen intern dan ekstern bagi kalangan santri dan alumni.
Historisitas dan Eksistensi Pesantren
  • Haidar Daulay
  • Putra
Daulay, Haidar Putra.Historisitas dan Eksistensi Pesantren, Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001
Jakarta: Paramadina, 1997. Maisah, Manajemen Pendidikan
  • Nurcholish Madjid
  • Bilik-Bilikpesantren
Madjid, Nurcholish.Bilik-BilikPesantren: PotretSebuahPerjalanan.Jakarta: Paramadina, 1997. Maisah, Manajemen Pendidikan,.Ciputat: Referensi 2013.
Organization behavior
  • Stephen P Robbin
Robbin, Stephen P. Organization behavior,.Newjersy: Prentice Hall International 2001.
  • H A R Tilaar
  • Membenahi Pendidikan
  • Nasional
Tilaar, H.A.R.Membenahi Pendidikan Nasional.Jakarta: RinekaCipta, 2002.
  • Abdurrahman Wahid
  • Menggerakkantradisi
  • Yogyakarta
Wahid, Abdurrahman.MenggerakkanTradisi.Yogyakarta: LKiS, 2003, Cet. II.