In Javanese society, we often view one order something, but the expression is not in an imperative sentence. The command expression is in the form of declarative or interrogative sentences. Indeed, the meaning is also in the contrary to the speaker's expectation. In pragmatics study, this kind of speech is also called indirect speech. Javanese people have special term refers to such speech. They
... [Show full abstract] call it "nglulu". This writing describes "nglulu" which is often found in Javanese society, either declarative or interrogative sentences. Abstrak Dalam masyarakat Jawa sering dijumpai orang yang memerintahkan sesuatu, tetapi perintah itu tidak menggunakan kalimat perintah. Perintah tersebut menggunakan kalimat berita atau kalimat tanya. Makna kalimatnya kadang-kadang juga bertolak belakang dengan makna yang dimaksud oleh penutur. Dalam kajian pragmatik, tuturan seperti itu disebut juga dengan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Maksud tindak tutur tidak langsung tidak literal adalah tindak tutur yang diutarakan dengan modus dan makna kalimat yang tidak sesuai dengan maksud yang hendak diutarakan oleh penutur. Dalam masyarakat Jawa, tindak tutur tidak langsung tidak literal inilah yang disebut dengan "nglulu". Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan "nglulu" yang sering dijumpai dalam masyarakat Jawa, baik yang bermodus kalimat berita maupun kalimat tanya. Kata-kata kunci: "nglulu", tindak tutur, modus kalimat.