Research ProposalPDF Available

Proposal Bisnis Pedang Telur

Authors:
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Abstract

Salah satu ide bisnis kreatif yang menggiurkan adalah bisnis makanan. Usaha makanan merupakan peluang alternatif untuk meningkatkan ekonomi. Kebutuhan bahan pangan tidak akan pernah mati dan selalu dicari setiap orang. Selama manusia masih hidup dan berada di bumi, maka kebutuhan pangan tetap ada. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi manusia supaya dapat melangsungkan hidup. Persaingan pun semakin ketat dalam bisnis makanan. Maka ide kreatif menciptakan makanan baru dibutuhkan supaya produknya tidak kalah di pasaran. Saat berbisnis meskipun hanya usaha kecil, dengan ide bisnis yang kreatif maka bisnis tersebut akan dapat berkembang. Bahkan usaha kecil bisa berubah menjadi usaha besar yang membuka cabang di mana-mana. Dengan kreativitas dapat mengalahkan saingan dan mampu bertahan. Dalam mencari ide tidak perlu penemuan besar, dengan sesuatu sederhana yang belum terpikirkan. Misalnya saja dengan sedikit memodifikasi dan berinovasi dengan usaha makanan yang sudah ada dan sudah banyak keberadaannya di sekitar kita seperti menambah macam rasa, warna atau bentuk agar lebih menarik.
PROPOSAL BISNIS PEDANG TELUR
PROPOSAL BISNIS
Oleh:
DENNY PUTRA
160120041
PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN PEMASARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
BOGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat hanya bagi Allah S.W.T, pemelihara
seluruh alam raya, yang atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan
proporsal ini.
Dengan memanjatkan puji syukur atas berkat dan karunia Allah S.W.T yang maha
pengasih dan penyayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan proporsal tugas akhir ini
dengan judul Proporsal Bisnis Pedang Telur penulisan proporsal ini dimaksudkan sebagai
tugas bisnis terhadap Pedang Telur. Proporsal ini juga tidak lepas dari berbagai pihak, oleh
karena itu, tak salah kiranya penulis mengungkapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Iriyadi, Ak., M.Comm., CA. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Kesatuan Bogor.
2. Bapak Mumuh Mulyana, SE, MM, M.Si Selaku ketua program Studi Manajemen
Pemasaran D-3 dan Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga
dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang bermanfaat dalam
penyusunan penulisan tugas akhir ini.
3. Ibu Dr. Yulia Nurendah, SE, MM Selaku Dosen yang telah memberikan kritik dan
saran hingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
4. Bapak Angga sulistiono, SE., MM Selaku Dosen yang telah memberikan kritik dan
saran hingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
5. Kepada kedua orang tua, dan adikku tercinta yang telah memberikan dukungan dan
do’a yang tidak pernah putus-putusnya yang selalu diberikan kepada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Semua sahabat-sahabatku dan teman-teman dari manajemen pemasaran D-3 pagi
sekolah tinggi ilmu ekonomi kesatuan Bogor dimana yang telah banyak membantu,
memberikan semangat, saran dan kritiknya.
7. Kepada teman seperjuangan Muahammad Syahrul Ramadan dan Rifky Fadilah yang
telah memberikan semangat serta masukan sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Terimakasih juga saya ucapkan untuk seluruh pihak yang telah membantu dan yang
tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis menyelesaikan
tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Proposal Tugas Bisnis ini masih
memerlukan penyempurnaan. Akhir kata Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun harapan besar di masa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat menjadi
sesuatu yang layak sebagai bahan dasar penilitian di masa yang akan datang.
Bogor, 9 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Visi Usaha ....................................................................................................................... 1
1.3 Misi Usaha ....................................................................................................................... 1
1.4 Tujuan Pendirian Usaha ................................................................................................. 2
1.5 Gambaran Umum Usaha ............................................................................................... 2
BAB 2 PERENCANAAN USAHA
2.1 Konsep dan Strategi Produk .......................................................................................... 3
2.2 Konsep dan Strategi Penetapan Harga ........................................................................ 4
2.3 Konsep dan Strategi Promosi ...................................................................................... 5
2.3 Konsep dan Strategi Distribusi/Lokasi ...................................................................... 6
BAB 3 ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi ...................................................................................................................... 7
3.2 Penetapan Pasar Sasaran ............................................................................................... 7
3.3 Positioning ..................................................................................................................... 7
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......... ............................................................................................................ 9
LAMPIRAN ......... ........................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Salah satu ide bisnis kreatif yang menggiurkan adalah bisnis makanan. Usaha makanan
merupakan peluang alternatif untuk meningkatkan ekonomi. Kebutuhan bahan pangan tidak
akan pernah mati dan selalu dicari setiap orang. Selama manusia masih hidup dan berada di
bumi, maka kebutuhan pangan tetap ada. Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan paling
mendasar bagi manusia supaya dapat melangsungkan hidup. Persaingan pun semakin ketat
dalam bisnis makanan. Maka ide kreatif menciptakan makanan baru dibutuhkan supaya
produknya tidak kalah di pasaran.
Saat berbisnis meskipun hanya usaha kecil, dengan ide bisnis yang kreatif maka bisnis
tersebut akan dapat berkembang. Bahkan usaha kecil bisa berubah menjadi usaha besar yang
membuka cabang di mana-mana. Dengan kreativitas dapat mengalahkan saingan dan mampu
bertahan. Dalam mencari ide tidak perlu penemuan besar, dengan sesuatu sederhana yang
belum terpikirkan. Misalnya saja dengan sedikit memodifikasi dan berinovasi dengan usaha
makanan yang sudah ada dan sudah banyak keberadaannya di sekitar kita seperti menambah
macam rasa, warna atau bentuk agar lebih menarik.
1.2 Visi Usaha
Menciptakan dan mengembangkan produk kuliner khas daerah yang inovatif serta
kompetitif dengan memberikan pelayanan optimal.
1.3 Misi Usaha
1. Mengembangkan salah satu makanan khas Palembang agar tidak ketinggalan zaman.
2. Menggunakan bahan lain tanpa mengubah cita rasa produk khas daerah tersebut
3. Memberikan pelayanan optimal dengan cepat, tepat, dan ramah
4. Menghasilkan keuntungan yang maksimal
1.4 Tujuan Pendirian Usaha
Terdapat beberapa tujuan dari didirikannya usaha “Pedang Telur” yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas kuliah.
2. Mencoba aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan.
3. Mengembangkan salah satu makanan khas Indonesia dengan inovasi baru.
4. Menjalin relasi antara pelanggan.
5. Mendapatkan keuntungan atau laba.
6. Menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
7. Mengembangkan usaha dan mengurangi pengangguran.
1.5 Gambaran Umum Usaha
Pempek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan yang dihaluskan dan
sagu, serta beberapa komposisi lain seperti telur, bawang putih halus, penyedap rasa dan
garam. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang
karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut
cuka atau cuko (bahasa Palembang). Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat
pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau
Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai
pedas. Satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun
segar dan mie kuning.
Jajanan khas Palembang ini memang banyak digemari oleh masyarakat di semua
kalangan karena rasanya yang enak dan khas.Walaupun pempek terkenal berasal dari kota
Palembang, namun keberadaannya kini sudah banyak ditemui hampir di seluruh nusantara.
BAB II
PERENCANAAN USAHA
2.2 Konsep dan Strategi Produk
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan
ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung
penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk
memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri
sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
Hal ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas,
kinerja, fitur yang inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus
pada perbaikan produk yang berkelanjutan. Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian
yang penting dalam sebagian besar strategi pemasaran. Meskipun demikian, memfokuskan
diri hanya pada produk perusahaan dapat menyebabkan rabun jauh pemasaran juga. Sebagai
contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka dapat membuat jebakan tikus yang
lebih baik, dunia akan membukakan pintu bagi mereka. Tetapi mereka sering terperanjat.
Para pembeli mungkin mencari solusi yang lebih baik terhadap masalah tikus tetapi tidak
mencari jebakan tikus yang lebih baik. Solusi yang lebih baik bisa berupa semprotan zat
kimia, jasa pemusnahan, atau sesuatu yang bekerja lebih baik daripada jebakan tikus. Lebih
jauh lagi, jebakan tikus yang lebih baik tidak akan terjual kecuali produsen merancang,
mengemas, dan menetapkan harga yang menarik.; menempatkan jebakan tikus saluran
distribusi yang sesuai; membuat jebakan tikus itu menjadi perhatian masyarakat yang
membutuhkannya. Dan meyakinkan pembeli bahwa jebakan tikus itu adalah produk yang
lebih baik.
Produk yang dijual adalah Pedang Telur yang merupakan makanan enak dan
mengenyangkan dengan inovasi desain produk yang unik yaitu dari segi rasa dan isiannya.
Hal terebut bertujuan untuk menarik minat konsumen terutama pecinta kuliner unik, juga
isian yang beraneka ragam bertujuan agar konsumen dapat memilih sesuai dengan keinginan
mereka. Dalam memasarkan Pempek Hidup kami berusaha memberikan pelayanan yang
terbaik, seperti menyapa pelanggan, tersenyum, dan berkomunikasi dengan ramah.
2.3 Konsep dan Strategi Penetapan Harga
Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai
perushaaan sebagai konsentrasi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit,
rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan
posisinya di pasar. Harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi
persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu
produk pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk produk yang kompleks.
Strategi yang dapat diterapkan, antara lain :
1. Menerapkan strategi penetapan harga yang sederhana yang dapat dilaksanakan dengan
biaya murah
2. Menggunakan kebijakan kebijakan penetapan harga yang diberlakukan menurut biaya
jasa yang diberikan kepada konsumen
3. Mengurangi biaya operasi
4. Meyakinkan pemerintah untuk lebih mengutamakan usaha usaha dalam negeri
Motivasi untuk perang harga ini termasuk untuk menggunakan kapasitas produksi,
tindakan untuk mempertahankan hidup oleh perusahaan perusahaan yang beroperasi
menurut ketentuan kebangkrutan, dan juga penekanan persaingan terhadap posisi pangsa
pasar. Pengurangan biaya adalah suatu hal yang diharuskan jika lingkungan penetapan harga
terus menerus kecuali kalau suatu organisasi dapat mendominasi satu atau lebih segmen
yang kurang peka terhadap persaingan harga yang hebat. Biaya mempengaruhi kemampuan
suatu organisasi untuk bersaing, persaingan yang ada yang akan timbul dalam segmen pasar
yang ditargetkan oleh manajemen menghambat kelenturan dalam pemilihan harga.
Pemilihan strategi mengenai produk dan distribusi menetapkan pedoman untuk strategi
harga maupun strategi promosi. Mutu dan cirri produk, tipe saluran distribusi, para pengguna
akhir yang dilayani, dan fungsi fungsi perantara, semua membantu menetapkan tarif harga.
Eksekutif pemasaran bertanggung jawab terhadap strategi harga dalam banyak perusahaan.
Koordinasi antara keputusan penetapan harga yang bersifat strategis dan taktis dengan aspek
aspek strategi pemasaran lainnya merupakan hal yang penting karena melibatkan antara
kesinambungan. Mutu dan ciri produk mempengaruhi strategi harga. Sebuah produk bermutu
tinggi mungkin memerlukan harga yang tinggi untuk membangun prestise di pasar dan
memenuhi persyaratan kinerja lain bagi manajemen. Para eksekutif penetapan harga
menganalisis bauran produk, strategi pemberian merek, dan mutu serta cirri produk untuk
menentukan dampak dari factor factor ini terhadap strategi harga.
penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga
dapat menjalankan usaha secara kontinu untuk meningkatkan pangsa pasar. Harga yang
ditetapkan per porsinya yaitu Rp 5.000. Selain itu, konsumen juga dapat membeli dengan
jumlah sesuai keinginan mereka. Harga tersebut sangat murah sehingga dapat mudah
dijangkau oleh masyarakat.
2.4 Konsep dan Strategi Promosi
Menurut Rangkuti (2001:13), “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi
sumber daya”. Sedangkan menurut Kotler (2000:91), strategi adalah “Suatu rencana
permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis”.
Menurut Swastha dan Irawan (2008: 349): Promosi adalah “arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.
Menurut Sigit (2007: 101): "Promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang
dirancang untuk memberi informasi, membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang
perusahaan yang bersangkutan dengan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan
olehnya".
Strategi promosi menurut Moekijat (2000 : 443) : “strategi promosi adalah kegiatan
perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi yang
meyakinkan kepada para pembeli.”
Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel (2001 : 146) : “Strategi promosi adalah
rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi : periklanan, hubungan
masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan”.
Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa strategi promosi merupakan kegiatan yang
direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau membeli produk
perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai.
Untuk menambah ketertarikan pelanggan, kami menggunakan beberapa promosi yaitu
dengan memberikan sample dari makanan tersebut, pemberian bonus dan menawarkan
potongan harga setiap pemesanan dalam jumlah banyak. Kegiatan promosi yang dilakukan
adalah dengan melalui promosi di media cetak dan online seperti membagikan brosur,
facebook,bbm, instragram dll. Selainitu kami juga membuka layanan pesan antar (delivery)
kepada konsumen.
2.5 Konsep dan Strategi Distribusi/Lokasi
Perusahaan memelukan laba untuk membayar fungsi fungsi perantara dan menawarkan
insentif secukupnya untuk memperoleh kerjasama mereka. Distribusi yang insentif
kemungkinan memerlukan penetapan harga yang lebih kompetitif daripada distribusi selektif
atau eksekutif. Suatu perusahaan yang membangun saluran biasanya memainkan peran kunci
dalam penetapan harga untuk seluruh saluran, dan tunduk pada kendala dan batasan hukum.
Situasi penetapan harga meliputi :
1. Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu harga produk baru. Seringkali,
terdapat kelenturan dalam memilih suatu harga
2. Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya kekuatan eksternal
dan perubahan dalam daur hidup produk
3. Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi terhadap strategi
harga yang sekarang
4. Menanggapi tekanan tekanan dari perang harga dan ancaman ancaman persaingan
lainnya
Keputusan mengenai harga untuk produk produk yang ada mungkin mencakup
kenaikan, penurunan, dan mempertahankan harga pada tingkat sekarang. Manfaat Strategi
Penentuan Posisi Harga, Harga digunakan dalam berbagai cara dalam strategi penentuan
posisi program pemasaran sebagai isyarat bagi pembeli, suatu instrument persaingan, suatu
cara untuk memperbaiki kinerja keuangan, dan berbagai cara untuk melakukan fungsi
fungsi bauran pemasaran lainnya ( misalnya, penetapan harga promosi ).
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi
Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Untuk
itu dalam membagi segmentasi peuji menggunakan beberapa kriteria sebagai dasar
segmentasi pasar, yaitu atas dasar geografis dan demografis.
Peuji menetapkan untuk pemasaran produk kuliner ini di STIE KESATUAN BOGOR
yang dianggap merupakan pasar potensial yang paling menguntungkan, alasan peuji memilih
STIE KESATUAN BOGOR sebagai segmentasi dari "PEDANG TELUR" ini karena
mengingat sebagian besar warga STIE KESATUAN Bogor menyukai makanan khas daerah.
Maka potensi untuk lakunya produk ini terjual sangat besar.
3.2 Penetapan Pasar Sasaran
Berdasarkan segmentasi pasar yang peuji pilih, maka targeting yang dituju yaitu kepada
semua kalangan mulai dari Dosen maupun mahasiswa serta masyarakat kalangan menengah
kebawah, semua usia baik pria maupun wanita yang berada dilingkungan STIE KESATUAN
Bogor
3.3 Positioning
Positioning adalah terbentuknya gambaran cocok yang menjadi alasan bagi konsumen
atau pelanggan tertarik untuk membeli produk peuji. secara umum masyarakat membutuhkan
makanan yang mengandung karbohidrat, protein,serta sehat dan bergizi.
BAB IV
PENUTUP
Prospek penjualan ”PEDANG TELUR” dalam uji kompetensi di STIE KESATUAN
BOGOR dapat dikategorikan baik, karena selain didukung oleh kemudahan penyajian,
pencarian bahan baku, harga jual sangat ekonomis yang akan menarik minat pengunjung
stand, meskipun harus tetap di waspadai jumlah pesaing yang semakin bertambah, sehingga
perlu di jaga kualitas dalam pembuatanya mau pun pelayanannya.
Harapan peuji kedepannya,semoga PEDANG TELUR ini dapat menarik perhatian
konsumen karena memiliki cirri khas rasa tersendiri dan juga harga yang terjangkau disertai
dengan rasa yang lezat dan bergizi. Namun peuji tetap harus mengembangkan usaha ini agar
semakin dikenal oleh masyarakat. Mengingat banyaknya jajanan modern saat ini, peuji
mengharapkan dengan adanya inovasi makanan tradisional ini dapat menarik perhatian agar
makanan khas daerah tidak hilang dan bahkan dilestarikan dan dibuat variasi rasa dan bentuk
yang berbeda untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia bahkan luar negeri. Demikian
proposal ini dibuat mohon maaf bila ada perkataan yang tidak berkenan maupun kesalahan
pengetikan. Peuji mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun harapan besar di
masa yang akan datang. Semoga ide ini dapat menjadi sesuatu yang layak untuk
dipertimbangkan oleh bapak dan ibu.
REFERENSI
Andrayani, I.P. and Nurendah, Y., 2013. PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR
PADA DEALER HONDA PT. SANPRIMA SENTOSA BOGOR. Jurnal Online
Mahasiswa-Manajemen, 1 (1).
Angga, A. and Nurendah, Y., 2013. STRATEGI PROMOSI TERHADAP PENJUALAN
MOTOR HONDA PADA PT. SANPRIMA SENTOSA BOGOR. Jurnal Online
Mahasiswa-Manajemen, 1 (1).
Agustianawati, P. and Puspitasari, R., 2018. Stock Performance Analysis (Case Study PT
ERATEX DJAJA, TbkERTX). In THE INTERNATIONAL CONFERENCE ON
ACCOUNTING AND MANAGEMENT SCIENCE (p. 107).
Adi, S., Martani, D., Pamungkas, B. and Simanjuntak, R.A., 2016. Analysis of the quality of
performance report of the local government on websites: Indonesian case. Cogent
Business & Management, 3(1), p.1229393.
Binangkitsari, L., 2018. The Influence of Brand Equity Elements on Purchase Decision and
Its Imlication on Customer Loyalty.
Marjuki, M. and Fadillah, A., 2014. Pengaruh Tenaga Penjualan dan Citra Perusahaan
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 2(1).
Mulyana, M., 2012. Consumer Behaviour: Sukses Dengan Memahami Konsumen.
Mulyana, M. and Sulistiono, S., 2012. Kewirausahaan: The Long Life Way of Business.
Nurendah, Y., 2015. Strategy to Improvement Sustainability of Distinctively Local Snacks
Based on Evaluation and Profile Mapping of SMEs Distinctively Local Snacks.
International Journal on Advanced Science, Engineering and Information
Technology, 5(5), pp.334-338.
Munawar, A. and Purba, J.H.V., 2006. Kajian Dampak Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor, 8(7), p.2.
Mekaniwati, A. and Setiana, A., 2018. Interest Analysis on Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kesatuan Bogor Students With Motivation Approach, Personality and
Entrepreneurial Characteristics. In THE INTERNATIONAL CONFERENCE ON
ACCOUNTING AND MANAGEMENT SCIENCE (p. 309).
Sulistiono, S., Nurendah, Y. and Mulyana, M., 2019. Mengukur Minat Studi Siswa SMA dan
SMK di Kota Bogor Pada Program Studi Kewirausahaan. JAS-PT Jurnal Analisis
Sistem Pendidikan Tinggi, 3(1), pp.1-12.
SINAGA, A.V. and Mulyana, M., 2019. PERENCANAAN PENGEMBANGAN BAURAN
PEMASARAN NASI LEMAK DI KEDAI KOPI PAGI SORE TANJUNG
PINANG.
Safitri, H.W. and Nurendah, Y., 2013. STRATEGI PELAYANAN PADA PENJUALAN
SEPEDA MOTOR HONDA PADA PT. SANPRIMA SENTOSA BOGOR. Jurnal
Online Mahasiswa-Manajemen, 1 (1).
Setiawan, B., Puspitasari, R. and Manurung, T.M.S., 2016. The existence of Islamic banking
in Indonesia from non-muslims perceptions. ASEAN Marketing Journal, pp.81-96.
Pamungkas, B., Ibtida, R. and Avrian, C., 2018. Factors influencing audit opinion of the
Indonesian municipal governments’ financial statements. Cogent Business &
Management, 5(1), p.1540256.
Wahyuningsih, D. and Hasibuan, D.H., 2018. Penggunaan Pola Produksi Dalam Menentukan
Harga Jual Melalui Penerapan Metode Mark Up (Studi kasus pada UMKM Tepung
Talas RUSMAN). Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 6(2), pp.174-186.
Wahyuningsih, D. and Maulidiono, M.R., 2017. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung
dalam Peningkatan Efisiensi Biaya Produksi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan,
5(2), pp.108-113.
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Conference Paper
Full-text available
This research aims to determine how the influence of brand equity elements (brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty) to purchase decision and their impact on consumer loyalty PT. Garuda Indonesia in Bogor City. This research used exogenous variables (brand awareness, brand association, perceived quality and brand loyalty) and endogenous variables (purchase decision and costumer loyalty). The sample method that used in this research was Roscoe. With 100 respondents selected are people who have been used the inflight services of Garuda Indonesia. This research data is processed using AMOS 22 for structural equation modeling analysis.The results of this research shows that brand awareness has a positive and significant influence to purchase decision, brand association has a positive and significant impact to purchase decision, perceived quality has a positive and significant influence to purchasie decision, brand loyalty has a positive and significant influence to purchase decision, and purchase decision has a positive and significant impact on customer loyalty. Because all variables show the result of t-count or Critical Ratio (C.R.) ≥ 1.96 or p value ≤ 0.05 which means the hypothesis is accepted.
Article
Full-text available
This study aims to obtain empirical evidence whether the criteria of forming an audit opinion have been significantly effecting audit opinion of municipal government financial statements in Indonesia. The considerations for expressing audit opinion are the deficiency in the internal control system (ICS), the non-compliance with regulations and laws, and the non-conformance with the Government Accounting Standards (GAS). The deficiency in internal control is analyzed by the number of findings on three categories, namely the number of weaknesses in the internal control structure, deficiency in the controlling system of revenue and expenditure budget realization, and the weakness in the accounting and reporting controlling system. The non-compliance with legislation is measured by the number of administrative findings and the ratio between the value of findings to the total value of expenditures of either the findings of regional losses, the potential regional losses, and the revenue shortfall. The non-conformances with the government accounting standard is represented by the number of accounts that were not presented in accordance with the GAS. The study is conducted on 182 municipal government financial statements for 2016 and 2015 financial years with the result of both the non-compliance with the regulations that result in regional losses and the non-conformance with the GAS have a negative effect on audit opinion, whereas the other criteria of forming audit opinion show no effect on audit opinions.
Book
Full-text available
TINGGINYA pengangguran menjadi permasalahan di tengah kehidupan masyarakat yang sampai saat ini belum dapat tersolusikan. Padahal di sisi lain, negeri ini memiliki banyak kekayaan alam, bahkan sebagian besar belum tergarap dan dikelola. Kondisi yang ironis tentunya. Berwirausaha banyak diperbincangkan sebagai satu solusi yang mampu menghantarkan anggota masyarakat tidak berstatus pengangguran. Segala sektor dapat diciptakan sebagai peluang usaha yang dilakukan secara mandiri dan beraliansi. Namun tidak sedikit orang yang mencoba berbisnis dengan menciptakan dan mengembangkannya, pada akhirnya mengalami kegagalan. Banyak faktor yang menyebabkannya. Untuk meminimalisir resiko kegagalan tersebut, dibutuhkan proses pembelajaran dan pembekalan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. Sebagai bagian dalam proses pembelajaran tersebut, buku ini dihadirkan. Buku ini dipergunakan sebagai materi perkuliahan kewirausahaan. Dengan harapan setelah menjalankan perkuliahan Kewirausahaan, mahasiswa mampu memahami konsep kewirausahaan, terdorong untuk berwirausaha dan memiliki pengetahuan serta keterampilan berwirausaha.
Book
Full-text available
KETATNYA persaingan menjadi alasan bagi para pemasar untuk melakukan berbagai inovasi dalam penciptaan produk dan strategi memasarkannya. Salah satu strategi berinovasi yang dilakukan oleh pemasar adalah mengawalinya dengan melakukan proses pengenalan konsumen. Pemasar yang memenangkan persaingan adalah pemasar yang mampu mengetahui dan mengenal konsumennya dengan baik dan komprehensif. Mereka akan menempatkan konsumen sebagai raja, yang senantiasa diberikan kenyamanan dan kepuasan melakukan proses konsumsi produk. Sebagai bagian dalam proses pembelajaran mengenal konsumen tersebut, buku ini dihadirkan. Buku ini dipergunakan sebagai materi perkuliahan perilaku konsumen. Dengan harapan setelah menjalankan perkuliahan ini, mahasiswa mampu memahami konsep berbisnis dengan mengenal konsumen, sehingga dapat dengan tepat merumuskan strategi pemasaran yang tepat serta menghantarkan kepada kesuksesan.
Article
Full-text available
Untuk menganlisis dampak dan pengaruh pandangannya terhadap jasa layanan yang diberikan oleh perusahaan terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian dan analisa korelasi didapat hasil r = 0,443 yang bisa dikatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara pelayanan pelatihan dengan tingkat kepuasan peserta pelatihan. Melalui analisa regresi didapat persamaan Y = 29,67 + 0,38X yang didapat diartikan bila X bertambah 1, maka Y akan bertambah sebesar 0,38 kali, kemudian untuk mengetahui kontribusi dari pengaruh pelayanan pelatihan terhadap tingkat kepuasan peserta pelatihan, digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD), dimana didapat KD = 0,197 yang berarti bahwa pelayanan pelatihan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kepuasan peserta pelatihan sebesar 19,7 %, dan sisanya sebesar 80,3 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Article
Full-text available
Today the quality and performance of the sales force is a key that issueed in the management of the sales force, and should be a priority concern for the sales manager. Thus becoming one of the most important things in the process of sales developing strategies are sales people and sales performance. Good name of the company has the impression gained through knowledge and experience of someone about something. For the companies, the image is defined as the public perception of corporate identity. Public perception of the company based on what is known about the company in question. The purpose of this study was to determine the influence on purchase decisions salespeople in PDAM Tirta purchase Pakuan Bogor, it's to find out how the influence of corporate image on purchase decisions in PDAM Tirta Pakuan Bogor City and to know how to influence sales force and corporate image taps together on equal to the purchasing decision in PDAM Tirta Pakuan Bogor. The variables sales people, corporate image and purchase decisions are calculated for influence those variables. The results showed that the regression equation value sales force and corporate image on purchase decision is Y = 1.634 + 0.613 X1 + 0.337 X2. Sales force variable coefficients and partial image of the company has a significant influence on the purchase decision variables. This is evident from the level of significance of the variable sales force and corporate image of 0.000 which is smaller than 0.05 (0.000 <0,05). Can be analyzed that the company's sales force and a partial image have a positive relationship with purchasing decisions. Simultaneous hypothesis testing seen from F count> F table is 210.596> 3.09 then the model regression analysis was significant. This means that H0 is rejected and H1 is accepted so that it can be concluded that the sales force (X1) and image (X2) jointly influence the purchase decision variables. Evaluation results in this study is that the customer purchase decision on PDAM Tirta Pakuan Bogor can be affected by the sales force and the company's image, with a sales management considered important in the success of the company and the company's desire to have a good name in public, it will provide role in achieving corporate goals, one of which is the customer decided to always use the product water of PDAM Tirta Pakuan Bogor.
Article
Full-text available
The study aims to assess the quality of disclosure in performance of the local administration report (LAR) in the local government which is published on the websites. Quality criteria are based on: (1) the information that should be disclosed according to the regulations; and (2) the comprehensibility format of the report. Using the content analysis, the results showed that the information published only disclosed 35.46% of the information that should be conveyed. The low quality of disclosure is caused by the absence of disclosing standard of the LAR. The types of information which are not presented or inadequately covered are only a small portion of information displayed uses graphs and tables, and information about performances and its measurements are not presented in a systematic way. Format of presentation consisted of a summary with very long narrative does not guarantee that the important information is conveyed sufficiently to the public. From these results, it is expected for the regulator to develop a disclosing manual of LAR containing types of information and format of presentation which can help the public comprehend the information. The findings of this work show that the quality of the transparency of the reporting made by public bodies becomes crucial for public accountability.
Article
Full-text available
This study has three main objectives, which are to identify the common knowledge of the non- Muslims on the Islamic banking products and services; to identify the non-Muslims perception; and to analyze the influence of respondents’ demography to the perception on revenue sharing system of Islamic banking. E-survey method was used with a quantitative approach involving 244 respondents, who partook to fill the online questionnaire. Descriptive statistics and binary logistic regression tests were used as data analysis techniques. The majority of the respondents have a better knowledge on savings, rather than other products. The existence of Islamic banking has been able to attract the public attentions, and not contrary to their religious beliefs. Respondent’s demography (ie: gender, age, level of formal education) significantly influences respondent’s perception on revenue sharing system of Islamic banking in Indonesia.
Article
The main obstacle of the inability of MSMEs to manage and develop businesses is medium or large scale, one of which is efficient production management and the determination of selling prices that are profitable and sustainable in the face of competitors. One of them is the UMKM Tepung Talas Rusman which is a producer of complementary products with a narrow market share and high price competition, so the determination of the amount of production, calculation of production costs and the determination of the right selling price is very decisive. This study aims to determine the application of production patterns, calculation of production costs and determining the right selling price by analyzing the application of the appropriate markup method in order to be able to continue to provide benefits but still able to produce competitive prices. The results of this study show that the pattern of constant production is in accordance with the current condition of MSMEs. This study also shows the calculation of the correct production costs so that an analysis of the determination of the right selling price can be done. The right mark up method with the ability to cover all production costs creates profitability but remains competitive with the ROI Pricing method. Thus MSME TTR can guarantee the profitability and sustainability of its business.
Article
Costs planning is a basic common issue faced by manufacturing companies where prior planned costs are being irrelevant with the actual costs, this especially happens with the case of labor costs. Companies must control costs effectively. Cost control can be measured by level of efficiency of previously budgeted cost and the real costs. Level of cost efficiency can be measured by comparing real costs with upcoming standard costs. This study aims to knowing how companies control its direct labor cost in order to increase production costs. The method applied in this study is qualitative descriptive analysis. The results show that when the company controls labor costs using methods such as finger print attendance to avoid cheating workers, standard procedures for operating machines, and faster production work standard of 51 days, we can conclude that the faster production the more efficient the costs spent by the company for the production process against the overhead costs consisted of water and electrical bills. On the other hand, we can also say that company’s policy towards the level of efficiency is 5%, mean while the actual level of efficiency is 0.43% for one unit production. This means that the cost control of direct labor costs run company still cannot achieve the expected level of efficiency.