Available via license: CC BY-NC-ND 4.0
Content may be subject to copyright.
17 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
17
PENGARUH KUALITAS PRODUK, INOVASI PRODUK DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
HI JACK SANDALS BANDUNG
Diah Ernawati
(Perbanas Institute)
e-mail : diah.ernawati@perbanas.id
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the influence of product quality, product
innovation and promotion to product purchase decision of "Hi Jack Sandals Bandung".
Data were collected by questionnaire distribution technique using Likert scale. The
population in this study was obtained from the transaction data "Hi Jack Sandals
Bandung" in January-July 2017 amounted to 3,033 transactions.The sample
wasselected using purposive sampling obtained100 respondents. Hypothesis testing in
this study usingclassical assumption test, multiple linear regression with α 0,05,
whichdetermine, fit test model (F test), and t test with SPSS Program version 24. The
results of this study indicate that variables of product qualityand promotion have
significant positive effectson purchase decision,while variable of product innovation
has no significant effect on purchase decision.
Keywords :
Product quality, product innovation, promotion, purchase decision.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk,
inovasi produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk “Hi Jack Sandals
Bandung”. Data dikumpulkan dengan teknik penyebaran kuesioner dengan
menggunakan skala Likert. Populasi pada penelitian ini diperoleh dari data transaksi
“Hi Jack Sandals Bandung” pada bulan Januari-Juli 2017 yaitu sebesar 3.033
transaksi.Sampel yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan
diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis dalampenelitian ini
menggunakan uji asumsi klasik dan regresi linier bergandadengan α 0,05, koefisien
determinasi, uji kecocokan model (uji F), dan uji tdengan Program SPSS versi 24.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian,namun di sisi lain
variabel inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci :
Kualitas produk, inovasi produk, promosi, keputusan pembelian.
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 18
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bersama bahwa lingkungan di dunia bisnis terus mengalami
pertumbuhan dan perubahan yang semakin cepat setiap tahunnya. Hal itu mendorong banyaknya
bermunculan bisnis baru di berbagai kategori, baik barang maupun jasa. Para pelaku bisnis
berlomba–lomba untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen, mulai dari
pemilihan bahan-bahan yang baik sampai dengan proses pembuatannya dengan tujuan agar dapat
menciptakan sebuah produk dengan kualitas terbaik. Selain itu berbagai inovasi produk juga
dilakukan agar para konsumen tidak merasa bosan dan jenuh dengan produk yang sudah ada.
Selanjutnya agar produk dapat terjual, maka dilakukan berbagai promosi seperti membuat iklan
di majalah, radio, televisi dan media sosial. Semua itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan
produk dan memperoleh keuntungan yang besar.Keuntungan yang diperoleh membuat sebuah
perusahaan dapat mengembangkan usaha yang dimilikinya dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut.
Dalam memenangkan persaingan bisnis, salah satu hal yang dapat dijadikan keunggulan
kompetitif dari sebuah perusahaan adalah keputusan pembelian para konsumennya. Tidak mudah
untuk memahami proses keputusan pembelian para konsumen. Dalam memilih sebuah produk,
konsumen tentu mempertimbangkan unsur-unsur yang terdapat pada sebuah produk, seperti
desain, warna, ukuran, kemasan, dan lainnya, serta atribut yang tidak berwujud yaitu harga,
layanan, dan kualitas.Salah satu yang dianggap cukup ramai dalam persaingan bisnis yang
sedang terjadi adalah bisnis di bidang fashion, yaitu seperti sandal dan sepatu. Di jaman modern
seperti sekarang, banyak bermunculan model sandal dan sepatu dan tidak dipungkiri bahwa
sandal dan sepatu adalah salah satu barang wajib yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat.
Hi Jack Sandals merupakan salah satu produk dalam negeri di bidang fashion yaitu
sandal yang berasal dari kota Bandung. Dengan gaya dan desain yang diambil dari konsep
Yunani kuno, Hi Jack Sandals menawarkan sesuatu yang berbeda bagi masyarakat khususnya
kalangan anak muda. Produk Hi Jack Sandals mengutamakan empat aspek inti, yaitu ergonomis,
kerajinan tradisonal, kenyamanan, dan estetikamodern. Produk yang ditawarkan terbagi dalam
tiga kategori, yaitu travelling, vogue (fashion), dan daily (untuk sehari-hari).
Seperti para pelaku bisnis pada umumnya, Hi Jack Sandals menginginkan penjualan
produknya bisa terus meningkat, namun pada kenyataannya terjadi fluktuasi pada penjualan
produk Hi Jack Sandals. Hal tersebut terlihat dari data laporan penjualan. Berikut adalah data
laporan penjualan produk Hi Jack Sandals di tahun 2017:
Tabel 1
Data Laporan Penjualan Produk Hi Jack Sandals Bandung Januari–Juli2017
No.
Bulan
Kategori
Jumlah Transaksi
Kuantitas
Total Penjualan
(dalam Rupiah)
Travelling
Vogue
Daily
1.
Januari
250
180
113
538
543
Rp 174.654.600
2.
Februari
210
222
91
494
523
Rp 174.251.215
3.
Maret
300
230
155
613
685
Rp 205.773.600
4.
April
285
148
101
496
534
Rp 174.822.867
19 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
19
5.
Mei
227
135
118
423
480
Rp 154.578.237
6.
Juni
1
1
13
15
15
Rp 1.906.061
7.
Juli
224
142
115
454
481
Rp 157.600.448
Sumber: Data Penjualan Produk Hi Jack Sandals Bandung 2017
Tabel 1 menjelaskan bahwa penjualan produk Hi Jack Sandals mengalami fluktuasi, di mana
penjualan hanya pada bulan-bulan tertentu saja yang jumlah penjualannya cukup besar, yaitu
pada bulan Januari, Februari, Maret, dan April, sedangkan di bulan berikutnya mengalami
penurunan, sehingga dapat dikatakanbahwa penjualan produk Hi Jack Sandals cenderung tidak
stabil (data laporan penjualan diperoleh dari bagian keuangan perusahaan Hi Jack Sandals
Bandung).Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian sebuah produk, seperti kualitas produk, inovasi produk, dan promosi.
Kualitas produk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Sebuah perusahaan harus memperhatikan kualitas produk yang diciptakannya, karena kualitas
produk merupakan suatu faktor penting yang mempengaruhi keputusan para konsumen dalam
melakukan pembelian sebuah produk atau jasa. Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan
semakin meningkat minat para konsumen untuk membeli produk tersebut. Dengan memberikan
kualitas produk yang baik, sebuah perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan para pesaingnya.
Oleh karena itu sebuah perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen sehingga dapat
menciptakan produk dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan harapan konsumen.Menurut
Kotler dan Armstrong (2008:272), kualitas produk (product quality) adalah karateristik produk
atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan. Menurut Garvin (1998) dalam Tjiptono(2012:170-172),
kualitas produk diklasifikasikan ke dalam delapan dimensi kualitas yaitu Performance (Kinerja),
Feature (Fitur), Reliability (Keandalan), Conformance to Specifications (Kesesuaian), Durability
(Daya Tahan), Serviceability (Kemampuan Pelayanan), Aesthetics (estetika), dan Perceived
quality (kesan kualitas).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah inovasi produk. Di
dalam menciptakan sebuah produk diperlukan adanya inovasi, agar dapat membedakan produk
tersebut dengan para pesaingnya dan apa yang membuat produk tersebut jauh lebih unggul
dibandingkan produk sejenis lainnya. Sebuah perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dalam
menghasilkan suatu produk agar dapat menarik minat para konsumen untuk membeli produk
tersebut. Inovasi merupakan salah satu hal penting yang harus selalu diterapkan oleh sebuah
perusahaan jika tidak ingin kehilangan para konsumennya. Dengan adanya inovasi produk, dapat
memberikan lebih banyak pilihan untuk para konsumen dan memberikan pilihan yang sesuai
dengan “selera” mereka.
Sebuah perusahaan harus menciptakan sebuah inovasi pada setiap produknya, agar para
konsumen tidak merasa bosan dengan produk yang sudah ada. Hill dan Sullivan (2004:214)
menjelaskan bahwa inovasi juga dikenal sebagai “Pengembangan Produk Baru”atau New
Product Development (NPD). Produk baru yang dimaksud sebagai produk orisinil adalah
pengembangan produk, modifikasi produk,danmerekbaruyangdikembangkanperusahaanmelalui
usaharisetdan pengembangan mereka sendiri (Kotler dan Armstrong, 2008:309). NPD
merupakan proses sistematis yang dimulai dengan identifikasi dan analisis peluang produk baru
yang sesuai dengan misi organisasi.Myers dan Marquis dalam Kotler (2007:36) menyatakan
bahwa inovasi produk adalah gabungan dari berbagai macam proses yang saling mempengaruhi
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 20
antara yang satu dengan yang lain. Jadi inovasi bukan merupakan konsep dari suatu ide baru,
penemuan baru atau suatu perkembangan dari suatu pasar yang baru, melainkan gambaran dari
semua proses-proses tersebut.Menurut Kantor konsultan Booz, Allen dan Hamilton dalam Kotler
(2000:374) telah mengindentifikasi enam kategori produk baru yaitu (1) produk baru bagi dunia,
yaitu produk baru yang menciptakan suatu pasar yang sama sekali baru; (2) lini produk baru,
yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk
pertama kalinya; (3)tambahan pada lini produk yang telah ada, yaitu produk-produk baru yang
melengkapi atau menambah suatu lini produk sebuah perusahaan yang telah mantap (ukuran,
kemasan, rasa, dan lain-lain); (4)perbaikan dan revisi produk yang telah ada, yaitu produk yang
memberikan kinerja yang lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat dan dapat
menggantikan produk yang telah ada; (5)penentuan kembali posisi, yaitu produk yang telah ada
diarahkan ke pasar atau segmen pasar baru; dan (6) pengurangan biaya, yaitu produk baru yang
menyediakan kinerja serupa dengan harga yang lebih murah.
Selain itu, promosi merupakan salah satu faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pembelian. Promosi merupakan faktor penting yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Dengan promosi, sebuah perusahaan dapat memberikan informasi kepada para konsumen
tentang produk yang diciptakannya. Keunggulan yang dimiliki produk tersebut dapat diketahui
oleh para konsumen melalui promosi dan bisa menimbulkan minat para konsumen untuk
membeli produk tersebut. Promosi merupakan sebuah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan untuk menjelaskan kepada para konsumen tentang produk yang diciptakan
oleh perusahaan tersebut. Promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau
brand yang dijual (Kotler dan Keller, 2008:510).Promosi adalah bagian dari proses pemasaran
yang mengkomunikasikan manfaat produk. Di pasar yang kompetitif, kita tidak bisa
mengharapkan barang dan jasa terjual sendiri, tidak peduli seberapa tinggi kualitas produk,
kecuali pelanggan mengetahui tentang hal itu. Promosi memiliki peran penting dalam
memenangkan pelanggan baru, dan mempertahankan strategi yang ada (Hill dan Sullivan,
2004:299).
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:116-117), ada lima bauran promosiyaitu:
1. Periklanan (advertising), yaitu semua bentuk terbayarpresentasi nonpribadi dan promosi
ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.
2. Promosi penjualan (sales promotion), yaitu intensif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3. Hubungan masyarakat (public relations), yaitu membangun hubungan baik dengan berbagai
kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang
baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.
4. Penjualan personal (personal selling), yaitu presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan
untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.
5. Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu hubungan langsung dengan konsumen
individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun
hubungan pelanggan yang langgeng, penggunaan surat langsung, telepon, televisi, respons
langsung, e-mail, internet dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
konsumen.
Pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses pemilihan dari
beberapa alternatif dan penyelesaian masalah yang dimiliki konsumen, kemudian konsumen
dapat mengevaluasi berbagai pilihan tersebut, dan dapat menentukan sikap yang akan diambil
21 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
21
selanjutnya. Sebuah perusahaan perlu mengenal dengan baik keputusan pembelian yang
dilakukan oleh seorang konsumen agar dapat lebih memaksimalkan penjualan produknya.Kotler
dan Armstrong (2008:179) menjelaskan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima
tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian
dan perilaku pascapembelian yang dilalui oleh konsumen.
Yulianda dan Handayani (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “The Effect Of Two
Aspects-Quality Products and Consumers Psychology-Toward The Purchase Decisions Of
Samsung Mobile Phone” dan Brata et al (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “The
Influence Of Quality Products, Price, Promotion, and Location to Product Purchase Decision
On Nitchi At PT. Jaya Swarasa Agung in Central Jakarta” menyatakan bahwa kualitas produk,
psikologi konsumen, harga, promosi dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian.Yulasmi (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum DalamKemasan”
dan Astuti dan Abdullah (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk
dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Di Usaha Mikro Kecil Menengah”
menyatakan bahwa kualitas produk dan promosi secara parsial dan simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Ayu Wandira dan Edwar (2016), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartfren Andromax 4G/LTE Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya”, menyatakan bahwa kualitas produk
dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, namun
secara parsial kualitas produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Di
sisi lain Gustiana Masda (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Inovasi Produk
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Galamai Di Kota Payakumbuh”, menyatakan bahwa
inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.Marini et al (2017),
dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pempek Mangcek Cabang Celentang)”, menyatakan bahwa
kualitas produk dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian, namun secara parsial promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung”.Hubungan teoritis antara variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung yaitu Kualitas
Produk, Inovasi Produk dan Promosi dapat terlihat dalam gambar kerangka pemikiran berikut.
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 22
Kualitas Produk (X1)
1)
Performance
2)
Feature
3)
Reliability
4)
Conformance
5)
Durability
6)
Aesthetics
7)
Serviceability
8)
Perceived Quality
Sumber: Tjiptono (2012: 170-172)
Inovasi Produk (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
1)
2)
3)
)
2)
2)
3)
Produk baru bagi dunia
Lini produk baru
Tambahan pada
yang telah ada
Perbaikan dan
yang telah ada
lini
produk
4)
revisi
produk
1) Pengenalankebutuhan
2) Pencarian informasi
3) Evaluasialternatif
4) Keputusanpembelian
5) Perilaku pascapembelian
5) Penentuan kembaliposisi
6) Pengurangan biaya
Sumber : Booz, Allen, dan
Hamilton dalam Kotler (2002:374)
Sumber: Kotler dan Armstrong
(2008: 179)
(2008: 179)
Promosi(X3)
1) Periklanan
2) Promosipenjualan
3) Hubungan masyarakat
4) Penjualanpersonal
5) Pemasaran langsung
Sumber: Kotler dan Armstrong (2008:
116)
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
23 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
23
Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori, maka dapat dikemukakan hipotesis
sebagai berikut.
H1: Diduga variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian..
H2: Diduga variabel inovasi produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
H3: Didugavariablepromosiberpengaruhsignifikanterhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Produk, Inovasi Produk,
dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung.
METODE PENELITIAN
Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner dengan menggunakan model pengukuran skala
Likert. Skala likert menggunakan skor dari 1-5, dan masing–masing memiliki arti. Skor 1
merupakan jawaban sangat tidak setuju, skor 2 merupakan jawaban tidak setuju, skor 3
merupakan jawaban ragu, skor 4 merupakan jawaban setuju, dan skor 5 merupakan jawaban
sangat setuju.Populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan dan masyarakat yang pernah
membeli produk Hi Jack Sandals Bandung.Diperoleh 3.033 transaksi yang dijumlahkan dari
seluruh transaksi penjualan Hi Jack Sandals Bandung di bulan Januari-Juli 2017 yang didapatkan
dari bagiankeuangan perusahaan Hi Jack Sandals Bandung. Karena tidak semua anggota
populasi dapat diteliti, maka digunakan sampel sebagai obyek yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive
sampling.Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2017:126). Penulis menggunakan teknik purposive sampling karena tidak semua
sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis tentukan. Oleh karena itu, penulis
memilih teknik purposive sampling dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang harus
dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Kriteria-kriteria yang
ditetapkan yaitu 1) Berdomisili di Bandung, 2) Usia dari 16-30 tahun, dan 3) Pernah membeli
produk Hi Jack Sandals Bandung.
Berdasarkan penentuan besarnya jumlah sampel, apabila subjeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil seluruhnya dan jika jumlah subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil
antara 10–15% atau 20-25% atau lebih. Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi,
peneliti menggunakan rumus slovin, yaitu:
N
n = ______
1Ne
2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir atau diinginkan, dalam penelitian ini adalah 0,1.
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 24
Sehingga jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini adalah:
3.033
n =____________ = 96,81+3.033(0,1)
2
Untuk mempermudah perhitungan, maka jumlah sampel digenapkan menjadi 100 orang.
Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
para pelanggan dan masyarakat yang pernah membeli produk Hi Jack Sandals
Bandung.Pendekatan kepada responden dilakukan dengan menghubungi orang-orang yang
berada di sekitar peneliti yang menggunakan produk Hi Jack Sandals seperti keluarga, teman dan
orang–orang terdekat peneliti serta menanyakan kepada calon pembeli produk Hi Jack Sandals
yang sedang berada di tokonya. Data yang diperoleh meliputi indentitas responden, tanggapan
para pelanggan dan masyarakat mengenai kualitas produk, inovasi produk, promosi, dan
keputusan pembelian.
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Berikut ini disampaikan hasil uji asumsi-asumsi klasik atau uji model regresi yang telah
dilakukan, meliputi: Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi dan Uji
Multikolinearitas.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode grafis normal P-Plot bertujuan untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran titik- titik pada grafik
mendekati atau berada disekitar garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa data residual
terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabelkualitas produk, inovasi produk, promosi
dan keputusan pembelian yang dapat dilihat pada gambar normal P-Plot berikut ini.
Gambar 2- Uji Normalitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 24
Sehingga jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini adalah:
3.033
n =____________ = 96,81+3.033(0,1)
2
Untuk mempermudah perhitungan, maka jumlah sampel digenapkan menjadi 100 orang.
Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
para pelanggan dan masyarakat yang pernah membeli produk Hi Jack Sandals
Bandung.Pendekatan kepada responden dilakukan dengan menghubungi orang-orang yang
berada di sekitar peneliti yang menggunakan produk Hi Jack Sandals seperti keluarga, teman dan
orang–orang terdekat peneliti serta menanyakan kepada calon pembeli produk Hi Jack Sandals
yang sedang berada di tokonya. Data yang diperoleh meliputi indentitas responden, tanggapan
para pelanggan dan masyarakat mengenai kualitas produk, inovasi produk, promosi, dan
keputusan pembelian.
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Berikut ini disampaikan hasil uji asumsi-asumsi klasik atau uji model regresi yang telah
dilakukan, meliputi: Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi dan Uji
Multikolinearitas.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode grafis normal P-Plot bertujuan untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran titik- titik pada grafik
mendekati atau berada disekitar garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa data residual
terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabelkualitas produk, inovasi produk, promosi
dan keputusan pembelian yang dapat dilihat pada gambar normal P-Plot berikut ini.
Gambar 2- Uji Normalitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 24
Sehingga jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini adalah:
3.033
n =____________ = 96,81+3.033(0,1)
2
Untuk mempermudah perhitungan, maka jumlah sampel digenapkan menjadi 100 orang.
Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
para pelanggan dan masyarakat yang pernah membeli produk Hi Jack Sandals
Bandung.Pendekatan kepada responden dilakukan dengan menghubungi orang-orang yang
berada di sekitar peneliti yang menggunakan produk Hi Jack Sandals seperti keluarga, teman dan
orang–orang terdekat peneliti serta menanyakan kepada calon pembeli produk Hi Jack Sandals
yang sedang berada di tokonya. Data yang diperoleh meliputi indentitas responden, tanggapan
para pelanggan dan masyarakat mengenai kualitas produk, inovasi produk, promosi, dan
keputusan pembelian.
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Berikut ini disampaikan hasil uji asumsi-asumsi klasik atau uji model regresi yang telah
dilakukan, meliputi: Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi dan Uji
Multikolinearitas.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan metode grafis normal P-Plot bertujuan untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran titik- titik pada grafik
mendekati atau berada disekitar garis diagonalnya maka dapat dikatakan bahwa data residual
terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabelkualitas produk, inovasi produk, promosi
dan keputusan pembelian yang dapat dilihat pada gambar normal P-Plot berikut ini.
Gambar 2- Uji Normalitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
25 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
25
Berdasarkan gambar di atas, sebaran titik-titik mendekati garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data residual pada model regresi antara variabel Kualitas Produk (X1),
Inovasi Produk (X2), Promosi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) berdistribusi normal.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Dengan grafik Scatterplot, dalam mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara ZRESID dan ZPRED didalam grafik
tersebut. Model yang baik didapatkan jika tidakterdapat pola tertentu pada grafik, seperti
mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian
menyempit. Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik Scatterplot dapat dilhat
pada gambar berikut ini.
Gambar 3
Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik yang terdapat di dalam grafik mengumpul
secara rapat antar tiap titiknya, tetapi tidak membentuk pola tertentu dengan jelas serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbuY. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel yang terdapat dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan
antar variabel bebas. Dalam statistik parametrik, adanya kejadian korelasi yang kuat antar
variabel bebas tidak diperbolehkan. Alat statistik yang digunakan untuk menguji gangguan
multikolinearitas yaitu dengan VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance. Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
25 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
25
Berdasarkan gambar di atas, sebaran titik-titik mendekati garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data residual pada model regresi antara variabel Kualitas Produk (X1),
Inovasi Produk (X2), Promosi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) berdistribusi normal.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Dengan grafik Scatterplot, dalam mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara ZRESID dan ZPRED didalam grafik
tersebut. Model yang baik didapatkan jika tidakterdapat pola tertentu pada grafik, seperti
mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian
menyempit. Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik Scatterplot dapat dilhat
pada gambar berikut ini.
Gambar 3
Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik yang terdapat di dalam grafik mengumpul
secara rapat antar tiap titiknya, tetapi tidak membentuk pola tertentu dengan jelas serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbuY. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel yang terdapat dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan
antar variabel bebas. Dalam statistik parametrik, adanya kejadian korelasi yang kuat antar
variabel bebas tidak diperbolehkan. Alat statistik yang digunakan untuk menguji gangguan
multikolinearitas yaitu dengan VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance. Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
25 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
25
Berdasarkan gambar di atas, sebaran titik-titik mendekati garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa data residual pada model regresi antara variabel Kualitas Produk (X1),
Inovasi Produk (X2), Promosi (X3) dan Keputusan Pembelian (Y) berdistribusi normal.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Pada penelitian ini, uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Dengan grafik Scatterplot, dalam mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu antara ZRESID dan ZPRED didalam grafik
tersebut. Model yang baik didapatkan jika tidakterdapat pola tertentu pada grafik, seperti
mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian
menyempit. Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik Scatterplot dapat dilhat
pada gambar berikut ini.
Gambar 3
Uji Heterokedastisitas
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa titik-titik yang terdapat di dalam grafik mengumpul
secara rapat antar tiap titiknya, tetapi tidak membentuk pola tertentu dengan jelas serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbuY. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-
variabel yang terdapat dalam penelitian ini tidak mengalami masalah heterokedastisitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan
antar variabel bebas. Dalam statistik parametrik, adanya kejadian korelasi yang kuat antar
variabel bebas tidak diperbolehkan. Alat statistik yang digunakan untuk menguji gangguan
multikolinearitas yaitu dengan VIF (Variance Influence Factor) dan Tolerance. Hasil uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 26
Tabel 2
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
Model
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-3.498
4.394
-.796
.428
Kualitas Produk
.528
.097
.468
5.426
.000
.700
1.429
Inovasi Produk
.171
.126
.120
1.360
.177
.666
1.501
Promosi
.365
.116
.268
3.160
.002
.725
1.378
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Berdasarkan tabel di atas, nilai VIF (Variance Influence Factor) dari variabel kualitas
produk, inovasi produk dan promosi masing-masing adalah 1,429, 1,501 dan 1,378, sedangkan
nilai Tolerance untuk masing-masing variabel yaitu 0,700, 0,666 dan 0,725. Dari ketiga variabel
tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel tidak ada yang lebih besar dari
10 dan nilai Tolerance masing-masing variabel lebih besar dari 0,10.Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa tidak terjadimultikolinearitas pada ketiga variabel bebas tersebut dan model
regresi yang digunakan pada penelitian ini terbebas dari masalah multikolienaritas.
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari
Kualitas Produk (X1), Inovasi Produk (X2), dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian
(Y) secara bersama-sama (simultan). Ketentuan pengambilan keputusan berdasarkan hasil uji
hipotesis dengan uji F adalah sebagai berikut.
a. H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai F-hitung > F-tabel.
b. H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai F-hitung < F-tabel.
Tabel 3- Uji F
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
763.858
3
254.619
32.023
.000b
Residual
763.302
96
7.951
Total
1527.160
99
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
b. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, InovasiProduk
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
27 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
27
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh F-hitung sebesar 32,023. Nilai F-tabel di mana tingkat
signifikan (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df1) = banyaknya variabel – 1 atau (4 –1 = 3)
dan derajat kebebasan (df2) = n –k–1 atau (100 –3–1= 96), maka diperoleh F-tabel sebesar
2,70. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-tabel yaitu 32,023 > 2,70 dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima yaitu variabel Kualitas
Produk (X1), Inovasi Produk (X2) dan Promosi (X3) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1), Inovasi Produk (X2), dan Promosi (X3) dengan
variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y). Berikut hasil uji regresi linear berganda dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4
Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
Model
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-3.498
4.394
-.796
.428
Kualitas Produk
.528
.097
.468
5.426
.000
.700
1.429
Inovasi Produk
.171
.126
.120
1.360
.177
.666
1.501
Promosi
.365
.116
.268
3.160
.002
.725
1.378
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Tabel di atas menunjukkan hasil uji regresi linear berganda antara variabel bebas yaitu Kualitas
Produk (X1), Inovasi Produk (X2), dan Promosi (X3) terhadapvariabel terikat yaitu Keputusan
Pembelian (Y), yang menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -3,498 + 0,528X1 + 0,171X2 + 0,365X3 + e
Berdasarkan tabel di atas, koefisien regresi menunjukkan arah perubahan variabel terikat yaitu
Keputusan Pembelian (Y) akibat pengaruh dari variabel bebas yaitu Kualitas Produk (X1),
Inovasi Produk (X2) dan Promosi (X3). Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat
diinterpretasikan sebagai berikut.
1. Nilai konstanta sebesar -3,498 menunjukkan nilai murni variabel Keputusan Pembelian
tanpa dipengaruhi oleh variabel-variabel bebas.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel Kualitas Produk (X1) sebesar 0,528,artinya variabel
Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan pada variabel Kualitas Produk sebesar 1 point,
maka akan mengakibatkan peningkatan pada koefisien Keputusan Pembelian sebesar
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 28
0,528. Sebaliknya, jika terjadi penurunan pada variabel Kualitas Produk sebesar 1 point,
maka akan mengakibatkan penurunan pada koefisien Keputusan Pembelian.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel Inovasi Produk (X2) sebesar 0,171,artinya variabel
Inovasi Produk (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan padavariabel Inovasi Produk sebesar 1 point,
maka akan mengakibatkan peningkatan pada koefisien Keputusan Pembelian sebesar
0,171. Sebaliknya, jika terjadi penurunan pada variabel Inovasi Produk sebesar 1 point,
maka akan mengakibatkan penurunan pada koefisien Keputusan Pembelian.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel Promosi (X3) sebesar 0,365,artinya variabel Promosi
(X3) mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hal ini berarti
setiap terjadi peningkatan pada variabel Promosi sebesar 1 point, maka akan
mengakibatkan peningkatan pada koefisien Keputusan Pembelian sebesar 0,365.
Sebaliknya, jika terjadi penurunan pada variabel Promosi sebesar 1 point, maka akan
mengakibatkan penurunan pada koefisien Keputusan Pembelian.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari
kualitas produk, inovasi produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian. Ketentuan
pengambilan keputusan berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut.
a. H0 ditolak dan Ha diterima jika nilai t-hitung > t-tabel.
b. H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai t-hitung < t-tabel.
Tabel 5 - Uji-t
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
Model
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-3.498
4.394
-.796
.428
Kualitas
Produk
.528
.097
.468
5.426
.000
.700
1.429
Inovasi Produk
.171
.126
.120
1.360
.177
.666
1.501
Promosi
.365
.116
.268
3.160
.002
.725
1.378
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Untuk mengetahui nilai t-tabel dapat diketahui dengan rumus dk = n-k-1 (100-3-1) = 96.
Dengan nilai (α) = 0,05 (5%) dan dk (derajat kebebasan) = 96, maka diperoleh t-tabel sebesar
1,66088. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai t-hitung dari kualitas produk sebesar 5,426 > t-tabel 1,66088, maka H0 ditolak dan Ha
diterima artinya ada pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Karena
29 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
29
nilai signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, maka variabel
kualitas produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y).
2. Nilai t-hitung dari inovasi produk sebesar 1,360 < t-tabel 1,66088, maka H0 diterima dan Ha
ditolak. Karena nilai signifikansi lebih besar dari nilaiprobabilitas 0,05 yaitu 0,177 > 0,05,
maka variabel inovasi produk (X2) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y).
3. Nilai t-hitung dari promosi sebesar 3,160 > t-tabel 1,66088, maka H0 ditolak dan Ha diterima
artinya variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Karena nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 yaitu 0,002 < 0,05, maka variabel promosi
(X3) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Sebaliknya, jika nilai koefisien determinasi (R2) mendekati satu,
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
Tabel 6
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Errorof
theEstimate
Durbin-
Watson
1
.707a
.500
.485
2.81976
2.183
a. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, InovasiProduk
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Hasil pengolahan data peneliti (2018)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,485, artinya variabel
independen yaitu Kualitas Produk (X1), Inovasi Produk (X2), dan Promosi (X3) mampu
menjelaskan 48,5 % variasi variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y), sedangkan
sisanya 51,5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals
Bandung
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, variabel kualitas produk (X1) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini didukung oleh nilai t-hitung, di mana nilai t-
hitung dari kualitas produk sebesar 5,426 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
dan nilai koefisien regresi sebesar 0,528, maka penelitian ini membuktikan bahwa variabel
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 30
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Hi
Jack Sandals Bandung.
2. Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals
Bandung
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, variabel inovasi produk (X2) tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini didukung oleh hasil uji parsial t-hitung, dimana
nilai t-hitung dari inovasi produk sebesar 1,360 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,177 >
0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,171,maka penelitian ini membuktikan bahwa
variabel inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Hi Jack Sandals Bandung.
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Hi Jack Sandals Bandung
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, variabel promosi (X3) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini didukung oleh nilai t-hitung, dimana nilai t-hitung
dari promosi sebesar 3,160 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai
koefisien regresi sebesar 0,365, maka penelitian ini membuktikan bahwa variabel promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Hi Jack Sandals
Bandung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai hasil
akhir penelitian, sebagai berikut.
1. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
Produk Hi Jack Sandals Bandung.
2. Variabel inovasi produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Produk
Hi Jack Sandals Bandung.
3. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Produk
Hi Jack Sandals Bandung.
Saran
Penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya lebih mengembangkan variabel-variabel yang
akan digunakan karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas yaitu
Kualitas Produk, Inovasi Produk, Promosi, dan Keputusan Pembelian. Oleh karena itu
diperlukan studi lanjutan yang lebih mendalam dengan menggunakan data, tahun, dan metode
yang lebih lengkap lagi dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
31 Jurnal Wawasan Manajemen,Vol. 7 Nomor 1, 2019
31
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka
Cipta.
Astuti, Rini dan Ikhsan Abdullah. 2017.Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Pakaian di Usaha Mikro Kecil Menengah, 5 (2), 14-23. Diperoleh
dari http://jurnal.stimsukmamedan.ac.id/index.php/ilman
Brata, Baruna Hadi, Shilvani H & Hapzi A. 2017. The Influence of Quality Products, Price,
Promotion and Location to Product Purchase Decision on Nitchi At PT. Jaya Swarasa
Agung in Central Jakarta, 2 (Iss-4B), 433-445. doi: 10.21276/sjbms
Buchari, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV Alfabeta.
Cahyani, Adelia. 2017. Pengaruh Inovasi Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
PadaProdukOreoDiJakarta.
http://digilib.perbanas.id/index.php?p=show_detail&id=30700&keywords=adelia
Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.Edisi 6.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hill, Liz dan Terry O’Sullivan. 2004. Foundation Marketing.Third Edition. Harlow: Pearson
Education Limited.
Marini, Kardinal dan Charisma Ayu. P. 2017. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pempek Mangcek Cabang Celentang).
Diperoleh dari http://eprints.mdp.ac.id/2092/
Kotler,Philip.2002.ManajemenPemasaran.Edisi Millenium.Jakarta. PT Prenhallindo.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip. 2011. Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 1 Edisi 12.Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 2 Edisi 12.Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 1 Edisi 13.Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid 1 Edisi 13.Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Jilid 2 Edisi 13.Jakarta.
Penerbit Erlangga.
Manap, H. Abdul. 2016. Revolusi Manajemen Pemasaran.Edisi Pertama. Jakarta. Mitra Wacana
Media.
Malau, Harman. 2017. Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Tradisional
Sampai Era Modernisasi Global. Bandung. CV Alfabeta.
Masda, Pinta G. 2013. Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Galamai Di Kota Payakumbuh, 2 (1), 1-12. Diperoleh dari
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/mnj/article/view/306/152
Diah Ernawati,Pengaruh Kualitas Produk... 32
Oktavia, Tri. 2017. PengaruhKualitas Produk, Harga dan Daya Tarik Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Kecantikan Merek Oriflame.
http://digilib.perbanas.id/index.php?p=show_detail&id=30670&keywords=tri+ok%09tav
ia
Saebani, M. 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Pada PT. Batik Danar Hadi Surakarta, 18 (10), 14-30. Diperoleh
darihttps://jurnal.uns.ac.id/kewirausahaan-dan-bisnis/article/view/4404
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Jakarta: CV Alfabeta.
Tjiptono, Fandy. 2012. Service Manajemen, Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta. CV Andi
Offset.
Tjiptono, Fandy. 2012. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Wandira, Lina W. A. dan Muhammad Edwar. 2016. Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartfren Andromax 4G/LTE Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya,3(3), 1-11. Diperoleh
darihttp://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jptn/article/view/16403/14901
Yulasmi. 2015. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap KeputusanPembelian
Teh Siap Minum Dalam Kemasan, 22 (1), 34-41. Diperoleh dari
lppm.upiyptk.ac.id/majalahilmiah/index.php/majalahilmiah/article/download/62/4 6
Yulianda, Siska dan Tati Handayani. 2015. The Effect of Two Aspects-Quality Products and
Consumers Psychology –Toward the Purchase Decisions of Samsung Mobile Phone, 6
(5 S5), 203-208. doi:10.5901/mjss.2015.v6n5s5p203