Available via license: CC BY 4.0
Content may be subject to copyright.
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
49
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan
Menggunakan Reliability Centered Maintenance (RCM) II
Muhammad Arizki Zainul Ramadhan1, Tedjo Sukmono2
1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
E-mail Address : mazramadhan@gmail.com 1), thedjoss@gmail.com 2)
Diterima : 15 September 2018 ; Disetujui: 28 November 2018
ABSTRAK
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan produktivitas dan penggunaan teknologi yang tinggi berupa mesin
serta fasilitas produksi maka kebutuhan akan fungsi perawatan semakin bertambah besar. Pada PT. Surabaya Wire
yang memproduksi paku dan kawat adanya permasalahan yang timbul khususnya terkait dengan kerusakan pada nail
making machine, hal tersebut mengakibatkan jam berhenti (downtime) dan delay pada proses produksi sehingga
kinerja mesin menjadi kurang efektif. Tujuan dilakukan penelitian yaitu dapat menentukan jadwal interval waktu
perawatan dan mengetahui tindakan atau kegiatan perawatan yang harus dilakukan. Untuk mengatasi masalah
tersebut dalam penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II dengan perhitungan
Failure Modes and Effect Analyze (FMEA). RCM II didefinisikan sebuah proses yang digunakan untuk
menentukkan apa yang harus dilakukan untuk perawatan mesin, sedangkan untuk FMEA diartikan sebagai metode
untuk mengidentifikasikan bentuk kegagalan tertinggi pada setiap kerusakan mesin yang terjadi. Dari hasil
perhitungan menggunakan FMEA dan RCM II diperoleh hasil interval perawatan pada komponen Side shaft (stang
metal) dengan interval perawatan selama 63 jam, untuk komponen Crank shaft (metal jalan) dengan interval
perawatan selama 81 jam, dan untuk komponen Electrik motor dengan interval perawatan selama 374 jam.
Kata Kunci : FMEA, Manajemen perawatan, RCM II.
ABSTRACT
With the increasing needs of productivity and the use of high technology in the form of machines and
production facilities, the need for maintenance functions is growing. At PT. Surabaya Wire that produces nails and
wires of problems that arise especially related to damage to nail making machine, it causes the hours to stop
(downtime) and delay in the production process so that the engine performance becomes less effective. The purpose
of the research is to determine the time interval schedule of care and know the action or maintenance activities to be
done. To solve the problem in this research using Reliability Centered Maintenance (RCM) II method with Failure
Modes and Effect Analyze (FMEA) calculation. RCM II defined a process used to determine what should be done
for machine maintenance, whereas for FMEA it is defined as a method to identify the highest failure form on any
machine malfunction. From the calculation result using FMEA and RCM II, we got treatment interval result on side
shaft component (metal handlebar) with maintenance interval for 63 hours, for crank shaft component (metal road)
with maintenance interval for 81 hours, and for Electric motor component with maintenance interval for 374 hours.
Keywords: FMEA, Maintenance management, RCM II.
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
50
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang ada di Indonesia saat ini berjalan dengan cepat dan semakin canggih. Sehingga
dapat dirasakan dalam berbagai kegiatan dan kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang industri manufaktur.
Perubahan teknologi yang digunakan dapat menimbulkan perubahan dari komponen input serta output yang
dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan produktivitas dan penggunaan teknologi yang tinggi berupa
mesin serta fasilitas produksi maka kebutuhan akan fungsi perawatan semakin bertambah besar.
Dalam usaha untuk menggunakan fasilitas produksi agar kontinuitas produksi dapat terjamin, maka perlu
direncanakan kegiatan perawatan yang dapat mendukung keandalan suatu mesin. Keandalan mesin merupakan salah
satu aspek yang sangat penting sehingga dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi serta produk yang
dihasilkan. Keandalan ini dapat membantu memperkirakan peluang suatu komponen mesin untuk dapat bekerja
sesuai dengan tujuan yang diinginkan pada jangka waktu tertentu.
PT. Surabaya Wire adalah sebuah perusahaan dibidang manufaktur yang memproduksi paku, kawat.
Permasalahan yang timbul di perusahaan tersebut khususnya terkait dengan kerusakan mesin produksi paku atau
dengan kata lain nail making machine, hal tersebut dapat mengakibatkan jam berhenti (downtime) dan delay pada
proses produksi yang mengakibatkan kinerja mesin menjadi kurang efektif dan efisien. Efektivitas dalam proses
produksi perlu didukung adanya manajemen perawatan dan pemeliharaan pada mesin untuk itu diperlukan langkah-
langkah yang efektif dalam pemeliharaan mesin untuk dapat menanggulangi dan mencegah masalah tersebut. Dalam
pemeliharaan mesin tersebut dapat ditangani dan diupayakan secara berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan
efektivitas dari mesin tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance II (RCM
II). Perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui interval waktu perawatan mesin yang telah dilaksanakan di
pabrik paku dan kawat tersebut secara efektif.
METODE
Pada tahap pengumpulan data penulis terlebih dahulu melakukan observasi pada area kerja agar mendapatkan
informasi secara detail mengenai pokok permasalahan yang ada. Ada beberapa teknik yang diambil oleh penulis
yaitu yang pertama melakukan wawancara atau mengadakan komunikasi langsung dengan kepala bagian produksi
tentang hal-hal yang berhubungan dengan obyek yang diteliti atau dengan karyawan yang terlibat langsung didalam
perusahaan tersebut dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan poses produksi , data kerusakan bulanan pada
mesin produksi paku.
Yang kedua, dokumentasi data yang diperoleh dengan mempelajari dokumen-dokumen perusahaan yang
berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh berhubungan dengan data kerusakan
setiap bulan pada mesin produksi paku dan lain-lain.
Data yang diambil dalam penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2015 sampai Desember 2016. Untuk data
primer terdiri dari : jumlah waktu yang dilakukan oleh mesin saat melakukan proses produksi dan kerusakan mesin
dan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya. Untuk data sekunder terdiri dari : profil perusahaan dan
prosedur peralatan yang dilakukan dan prosedur dari set-up mesin kemudian diolah dengan mengunakan metode
Failure Modes and Effect Analyze (FMEA) dan metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data dan perhitungan untuk menunjang penelitian tersebut. Dimana langkah awal yang harus
dilakukan yaitu :
Perhitungan Failure Modes and Effect Analyze (FMEA) dengan menggunakan rumus dibawah ini yang mana
harus diketahui terlebih dahulu nilai rangking pada severity, occurance, dan detection [1].
RPN = S x O x D ..........................................(1)
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
51
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Dimana ;
RPN : Risk Priority Number
S : Severity
O : Occurance
D : Detection
Perhitungan Parameter Time To Failure (TTF) dan Time To Repair (TTR) sesuai dengan masing-masing
distribusi [2].
Distribusi Weibull
b = n∑xiyi – (∑xi) (∑yi)
...........................................(2)
n∑xi2 – (∑xi)2
a = ӯ – b(x) ........................................... (3)
α = b ...........................................(4)
β = e–(α/b) ...........................................(5)
Dimana :
b = gradient
a = perhitungan intersep
α = parameter bentuk
β = parameter skala
Distribusi Lognormal
b = n∑xiyi – (∑xi) (∑yi)
............................................(6)
n∑xi2 – (∑xi)2
a = ӯ – b(x) ............................................(7)
s = 1/b ............................................(8)
tmed = e-sa ............................................(9)
Dimana :
b = gradient
a = perhitungan intersep
s = parameter bentuk
tmed = parameter lokasi
Perhitungan Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair (MTTR) sesuai dengan masing
masing distribusi dengan melihat nilai parameter [3].
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
52
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Distribusi Weibull
MTTF = MTTR = βΓ(1+1/α) .......................................... (10)
Dimana :
Β = parameter skala
Γ = fungsi gamma
Distribusi Lognormal
MTTF = MTTR = tmed x es2/2 ..........................................(11)
Dimana :
tmed = parameter lokasi
exp = 2.718
s = parameter bentuk
Perhitungan Interval Waktu Perawatan[4].
ti = rata-rata jam kerja per bulan / n
Dimana :
ti = interval waktu perawatan
n = frekuensi pemeriksaan optimal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan komponen kritis digunakan untuk mengetahui komponen yang banyak mengalami kerusakan
dapat diketahui menggunakan perhitungan pada masing-masing komponen dengan presentase downtime kerusakan
komponen yang paling tinggi pada mesin paku A503 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Presentase Downtime Kerusakan Mesin
No
Nama Komponen
Downtime
% Downtime
% Downtime Kumulatif
1
Side shaft
12
29.3
29.3
2
Crank shaft
9
20.8
50.1
3
Electric motor
6
13.7
63.8
4
Hummer
3
7.0
70.8
5
Wire cutting
2
3.9
74.7
6
Wire straightener
1
3.5
78.2
7
Flywheel
2
6.0
84.2
8
Wire feeder
2
5.0
89.2
9
Auto lubricating pump
2
4.8
94.0
10
Start power
2
6.0
100
Jumlah
41
100
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
53
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Gambar 1. Diagram Pareto Penetuan Komponen Kritis
Selanjutnya menentukan FMEA, dalam perhitungan ini menggunakan nilai rating yang mana
menggambarkan kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin saat proses produksi. Berdasarkan analisis melalui
FMEA maka didapat nilai Risk Priority Number (RPN) masing-masing komponen yang didapatkan dari penentuan
nilai rating severity, occurance dan detection.
Tabel 2. Failure Modes And Effect Analyze Pada Mesin Paku A503
FMEA Worksheet
SISTEM : OPERASI MESIN PAJU A503
SUBSISTEM : MESIN PAKU A503
Part/process
Function
Potential
Failure Mode
Potential Effect
Of Failure
Sev
(1-
10)
Potential Cause
Of Failure
Occ
(1-10)
Current
Controls
Det
(1-
10)
RPN
Crank shaft
(metal jalan)
Penggerak
hummer dan
sayap metal
dan mengatur
kecepatan
komponen
Bearing
longgar
Suara mesin
berisik
8
Beban kerja dan
pengoperasian
yang sudah lama
5
Mengontrol
komponen
bearing
8
320
Sambungan
lengan patah
Metal jalan tidak
bekerja sesuai
fungsinya
9
Beban kerja dan
pengoperasian
yang sudah lama
3
Mengontrol
pemakaian
usia metal
jalan
7
189
Pelumas
bearing habis
Metal jalan
macet
8
Kelalaian
operator
1
Mengontrol
pelumasan
4
32
TOTAL RPN
541
Side shaft
(stang
metal)
Penggerak
dari crank
shaft ke wire
cutting dan
wire feeder
Sambungan
stang metal
patah
Proses jalannya
produksi macet
(berhenti)
9
Beban kerja
karena
pengumpan
kawat aus
5
Mengontrol
sambungan
stang metal
8
360
Beban wire
feeder aus
Sayap metal
menjadi rusak
9
Kelalaian
operator
6
Mengontrol
wire feeder
7
378
Sayap metal
longgar
Pergerakan stang
metal tidak
beraturan
5
Baut
pengencang
lepas
2
Mengontrol
komponen
baut
5
50
TOTAL RPN
788
Electric motor
Sumber
daya utama
mesin
Panas atau
overheating
Komponen
mesin tidak
dapat beroperasi
8
Beban tidak
normal, fan
rusak, body
motor kotor
5
Mengontrol
kebersihan
dan arus
listrik
7
280
TOTAL RPN
280
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
54
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Dapat diketahui dari tabel Failure Modes and Effect Analyze (FMEA) bahwa nilai total RPN yang tertinggi
terdapat pada tiga komponen yaitu Side shaft (stang metal) dengan nilai RPN sebesar 788, Crank shaft (metal jalan)
dengan RPN sebesar 541, dan Electric motor dengan RPN sebesar 280. Dari hasil perhitungan FMEA tersebut
selanjutnya akan dilakukan tindakan perawatan menggunakan RCM II.
Reliability Centerd Maintenance (RCM) II Decision Worksheet digunakan untuk mencari jenis kegiatan
perawatan (maintenance task) yang tepat dan memiliki kemungkinan untuk dapat mengatasi setiap failure mode.
Kerusakan pada mesin paku A503 menyebabkan produksi akan terhenti yang akan mempengaruhi target
sehingga akan mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan. Pada tabel 3 menampilkan RCM II decision worksheet
pada komponen kritis.
Tabel 3. Reliability Centered Maintenance II Decision Worksheet Pada Mesin Paku A503
RCM II Decision Worksheet
SISTEM : SISTEM OPERASI MESIN PAKU
A503
Facilitator :
Date :
SUBSISTEM : MESIN PAKU A503
Auditor :
Year :
No
Komponen
Function
Potential
Failure Mode
Potential
Effect Of
Failure
Potential
Cause Of
Failure
Konsekuensi
kegagalan
Tindakan
yang
Diberikan
Tindakan
Perawatan
yang
Dilakukan
1
Side shaft
(stang
metal)
Penggerak
dari crank
shaft ke wire
cutting dan
wire feeder
Sambungan
stang metal
patah
Proses
jalannya
produksi
macet
(berhenti)
Beban kerja
karena
pengumpan
kawat aus
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Penggantian
komponen
Beban wire
feeder aus
Sayap metal
menjadi rusak
Kelalaian
operator
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Pemulihan
kondisi
komponen
Sayap metal
longgar
Pergerakan
stang metal
tidak
beraturan
Baut
pengencang
lepas
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Pemulihan
kondisi
komponen
2
Crank shaft
(metal jalan)
Penggerak
hummer dan
sayap metal
dan
mengatur
kecepatan
komponen
Bearing
longgar
Suara mesin
berisik
Beban kerja
dan
pengoperasian
yang sudah
lama
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Penggantian
komponen
Sambungan
lengan patah
Metal jalan
tidak bekerja
sesuai
fungsinya
Beban kerja
dan
pengoperasian
yang sudah
lama
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Penggantian
komponen
Pelumas
bearing habis
Metal jalan
macet
Kelalaian
operator
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
Pemulihan
kondisi
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
55
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
komponen
3
Electric
motor
Sumber
daya utama
mesin
Panas atau
overheating
Komponen
mesin tidak
dapat
beroperasi
Beban tidak
normal, fan
rusak, body
motor kotor
Operasional
konsekuensi
Dilakukan
pemeriksaan
dan
pendeteksian
potensi
kegagalan
Pemulihan
kondisi
komponen
Perhitungan keandalan dilakukan untuk mengetahui probabilitas kinerja dari sistem/alat untuk memenuhi
fungsi yang diharapkan, berikut perhitungan keandalan komponen.
1. Side shaft (stang metal)
Diketahui :
e = 2.718
t = 363
µ = 0.93
β = 5.84
2. Crank shaft (metal jalan)
Diketahui :
e = 2.718
t = 420
µ = 1.89
β = 7.88
3. Electric motor
Diketahui :
t = 459
s = 0.2
tmed = 450
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
56
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Diketahui Reliability komponen untuk Side shaft (stang metal) dengan t = 363 adalah 1.34 atau sebesar
13.4%, untuk komponen Crank shaft (metal jalan) dengan t = 420 adalah 0.38 atau sebesar 38%, dan untuk
komponen Electric motor dengan t = 459 adalah 0.46 atau sebesar 46%.
Berdasarkan RCM II decision worksheet diperoleh bahwa tindakan yang perlu dilakukan untuk setiap
komponen yang sering mengalami kerusakan dapat dilihat pada tabel 4 menunjukkan kegiatan perawatan yang
disarankan dan interval perawatan yang optimal.
Tabel 4. Kegiatan Perawatan dan Interval Perawatan yang Optimal
Mesin Paku
A503
Komponen Kritis
Jenis Kerusakan
Kegiatan Perawatan
Interval
Perawatan (jam)
Side shaft (stang
metal)
Sambungan stang metal patah
Schedule Discard Task
63
Beban wire feeder aus
Schedule Restoration Task
Sayap metal longgar
Schedule Restoration Task
Crank shaft (metal
jalan)
Bearing longgar
Schedule Discard Task
81
Sambungan lengan patah
Schedule Discard Task
Pelumas bearing habis
Schedule Restoration Task
Electric motor
Panas atau overheating
Schedule Restoration Task
374
1. Pada komponen Side shaft (stang metal) dengan interval perawatan 63 jam dilakukan tindakan scheduled
restoration task yang mana pada komponen tersebut membutuhkan tindakan perawatan secara terjadwal untuk
dapat mengurangi kemacetan produksi.
2. Pada komponen Crank shaft (metal jalan) dengan interval perawatan 81 jam dilakukan tindakan scheduled
discard task yang mana pada komponen tersebut membutuhkan tindakan pengecekan untuk pergantian
komponen yang sesuai dengan masa usia pakai komponen untuk tetap dapat mengontrol proses produksi secara
optimal.
3. Pada komponen Electric motor dengan interval waktu perawatan 374 jam perlu adanya tindakan scheduled
restoration task guna mengurangi gangguang-gangguan yang menghambat pelaksanaan produksi. Sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas untuk meningkatkan hasil produksi paku.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa, Interval perawatan berdasarkan RCM II Decision Worksheet untuk komponen yang
memiliki kegagalan potensial diantaranya adalah kompenen Side shaft (stang metal) dengan interval perawatan
selama 63 jam dan mengalami breakdown sebanyak 7 kali dalam 2 tahun, komponen Crank shaft (metal jalan)
dengan interval perawatan selama 81 jam dan mengalami breackdown sebanyak 5 kali dalam 2 tahun, dan
komponen Electric motor dengan interval perawatan selama 374 jam dan mengalami breackdown sebanyak 3 kali
dalam 2 tahun.
Kegiatan yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada mesin paku untuk komponen side
shaft (stang metal) dengan jenis kerusakan sambungan stang metal patah perlu adanya kegiatan perawatan dengan
scheduled discard task, untuk jenis kerusakan beban wire feeder aus perlu adanya kegiatan perawatan dengan
scheduled restoration task, jenis kerusakan sayap metal longgar perlu adanya kegiatan perawatan dengan scheduled
restoration task. Untuk komponen crank shaft (metal jalan) dengan jenis kerusakan bearing longgar perlu adanya
kegiatan perawatan dengan scheduled discard task, untuk jenis kerusakan sambungan lengan patah perlu adanya
kegiatan perawatan dengan scheduled discard task, jenis kerusakan pelumas bearing habis perlu adanya kegiatan
perawatan dengan scheduled restoration task. Untuk komponen electric motor dengan jenis kerusakan panas
Penentuan Interval Waktu Preventive Maintenance Pada Nail Making Machine Dengan Menggunakan Reliability
Centered Maintenance (RCM) II / Muhammad Arizki Zainul Ramadhan, Tedjo Sukmono
Peer reviewed under responsibili of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
© 2018 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. All Right reserved. This is an open access article
under the CC BY licence (http://creativecommons.org/licences/by/4.0/ )
57
Prozima Vol. 2, No. 2, Desember 2018, 49-57
E. ISSN. 2541-5115
Journal Homepage: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/prozima
DOI Link: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
Article DOI: http://doi.org/10.21070/prozima.v2i2.1349
DAFTAR PUSTAKA
[1] I. H. Bangun, A. Rahman, and Z. Darmawan, “Perencanaan Pemeliharaan Mesin Produk Dengan
Menggunakan Metode RCM II Pada Mesin Blowing Om,” J. Tek. Ind., pp. 997–1008, 2014.
[2] D. P. Sari and M. F. Ridho, “Evaluasi Manajemen Perawatan dengan Metode Reliability Centered
Maintenance II Pada Mesin Blowing I diPlant I PT. Pisma Putra Textile.,” J. Tek. Ind., vol. 6, no. 2, pp. 73–
80, 2016.
[3] B. I. Putra, “Evaluasi Manajemen Perawatan dengan Metode Reliability Centered Maintenance II,”
Teknolojia, vol. 5, pp. 59–66, 2010.
[4] D. S. Dhamayanti, J. Alhilman, and N. Athari, “Usulan Preventive Maintenance dengan Menggunakan
Reliability Centered Maintenance II dan Risk Based Maintenance.,” J. Rekayasa Sist. dan Ind., vol. 3, no. 2,
pp. 31–37, 2016.