ArticlePDF Available

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DAN ATRIBUT PRODUK KOPI INSTAN DALAM SACHET [Consumer Decision Making Process and Product Attributes of Instant Coffee]

Authors:

Abstract

The objectives of this research were to observe the decision making process and the influence of product attributes in consuming of instant coffee products in sachets. This research used questionnaires to obtain information on the characteristics and consumer behavior of respondents. Data were analyzed using descriptive analysis and importance attributes. The results showed that process of buying through the stages in the purchase decision process, namely a). need recognition: the main benefits expected was freshness of coffee, highest frequency was once a day; and the main barrier was product quality; b). searching of information: the main source was promotion; c). alternative evaluation: The main factor in evaluation was taste, the known brand of instant coffee were Torabika, Nescafe, Kopi Luwak, ABC, Top, Good Day; d). The decision to buy: the main reasons to buy was taste; purchase decision depending on the situation, most influential are friends. e). post-purchase evaluation: customers are willing to keep buying previous products.. The highest product attributes importance of instant coffee were the highest sense of 4.34; aroma 4.23; and freshness of 4.11 which is the characteristics specialty of coffee. PENDAHULUAN Perindustrian merupakan sektor yang penting dalam mensukseskan program Pemerintah. Salah satu industri yang berkembang dengan pesat adalah industri kopi dalam kemasan sachet. Semakin banyaknya produk yang beredar dipasaran membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi minuman kopi instan dalam sachet. Di samping itu konsumen memiliki kebebasan dalam memilih produk. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk. Pada umumnya, konsumen lebih memilih suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setelah mengetahui produk yang diinginkan oleh konsumen maka pihak produsen haruslah membuat produknya sesuai dengan harapan konsumen. Ketika keinginan konsumen terpenuhi maka volume penjualan produk kopi sachet akan meningkat dan pada akhirnya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tercapai.
Wisnu Satyajaya et al Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 297
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN DAN ATRIBUT PRODUK
KOPI INSTAN DALAM SACHET
[Consumer Decision Making Process and Product Attributes of Instant Coffee]
Wisnu Satyajaya1, Azhari Rangga1,Fibra Nurainy1 dan Harun Al Rasyid1
1)Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung
Diterima : 2 Agustus 2014
Disetujui : 21 September 2014
Korespondensi Penulis :
wisnu.satyajaya@fp.unila.ac.id
ABSTRACT
The objectives of this research were to observe the
decision making process and the influence of product
attributes in consuming of instant coffee products in sachets.
This research used questionnaires to obtain information on
the characteristics and consumer behavior of respondents.
Data were analyzed using descriptive analysis and importance
attributes. The results showed that process of buying through
the stages in the purchase decision process, namely
a). need recognition: the main benefits expected was
freshness of coffee, highest frequency was once a day; and
the main barrier was product quality; b). searching of
information: the main source was promotion; c). alternative
evaluation: The main factor in evaluation was taste, the
known brand of instant coffee were Torabika, Nescafe, Kopi
Luwak, ABC, Top, Good Day; d). The decision to buy: the
main reasons to buy was taste; purchase decision depending
on the situation, most influential are friends. e). post-purchase
evaluation: customers are willing to keep buying previous
products.. The highest product attributes importance of instant
coffee were the highest sense of 4.34; aroma 4.23; and
freshness of 4.11 which is the characteristics specialty of
coffee.
Keywords: consumer, instant coffee, product attributes.
PENDAHULUAN
Perindustrian merupakan sektor
yang penting dalam mensukseskan program
Pemerintah. Salah satu industri yang
berkembang dengan pesat adalah industri
kopi dalam kemasan sachet. Semakin
banyaknya produk yang beredar dipasaran
membawa pengaruh terhadap perilaku
konsumen dalam mengkonsumsi minuman
kopi instan dalam sachet. Di samping itu
konsumen memiliki kebebasan dalam
memilih produk. Untuk itu produsen
memerlukan strategi dengan tujuan
mencapai keunggulan bersaing dan
memerlukan informasi tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk.
Pada umumnya, konsumen lebih
memilih suatu produk yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Setelah
mengetahui produk yang diinginkan oleh
konsumen maka pihak produsen haruslah
membuat produknya sesuai dengan
harapan konsumen. Ketika keinginan
konsumen terpenuhi maka volume
penjualan produk kopi sachet akan
meningkat dan pada akhirnya keuntungan
yang diperoleh oleh perusahaan tercapai.
Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet Wisnu Satyajaya et al
298 Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3 Oktober 2014
Apabila produsen telah memiliki
informasi sejauh mana variabel-variabel
perilaku tersebut berpengaruh terhadap
pembelian, maka produsen dapat memilih
bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan
tentunya selalu berupaya untuk
mengembangkan berbagai variabel bauran
pemasaran. Pertama: dari segi produk
produsen terus menerus mencari dan
mengembangkan produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Kedua: dari
segi harga, produsen berusaha menentukan
harga yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Ketiga: dari segi distribusi,
produsen memberikan pelayanan sebaik
mungkin, sehingga mudah diperoleh
konsumen. Keempat: dari segi promosi,
produsen bisa menyampaikan informasi
melalui iklan maupun promosi penjualan
(Kotler, 2000).
Perilaku konsumen dalam membuat
keputusan untuk menggunakan sebuah
produk minuman kopi instan dapat
dipahami dari apa yang dipikirkan (kognisi)
apa yang dirasakan (afeksi) dan apa yang
dilakukan serta kejadian sekitar yang
mempengaruhinya. Analisis konsumen akan
membantu industri untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui proses
pengambilan keputusan konsumsi dan
atribut produk kopi instan dalam sachet.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan riset
eksploratori untuk mendapatkan gambaran
yang jelas tentang permasalahan yang
diteliti yang dilanjutkan dengan riset
konklusif yang disampaikan secara
deskriptif untuk menjelaskan karakteristik
permasalahan yang sedang berlangsung
melalui data primer, sekunder dan
observasi (Umar, 2010).
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kota
Bandar Lampung yang dilakukan pada
Januari hingga Maret 2013. Dengan
demikian penelitian menggunakan desain
cross sectional yang menunjukkan
bahwa data hanya berlaku pada saat
penelitian ini dilakukan atau satu kali
pengumpulan informasi dari sampel yang
diperoleh (Malhotra, 2009).
Populasi, Sampel dan Teknik
Sampling
Populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen kopi instan di Kota
Bandar Lampung. Peneliti menggunakan
tingkat keyakinan (1-α) 95%, tingkat
signifikansi (α) 5% dan kesahihan
penelitian (sampel error) sebesar 10%.
Perhitungan jumlah sampel menurut
Djarwanto dan Pangestu (1990) adalah.
P(1-P)
E = 1,96
N
keterangan:
E = error
P = Proporsi populasi
N = Jumlah Sampel
Besarnya populasi tidak diketahui hingga
P(1-P) juga tidak diketahui tetapi P selalu
berada di antara 0 dan 1 hingga besar
populasi maksimal adalah:
T (P) = P - P2
DF (P) = 1 - 2P
2P=0,5
Harga maksimal dari
f(P); P(1-P) = 0,5*0,5 = 0,25
1,96
N = 0,25 = 96 100 responden
0,1
Wisnu Satyajaya et al Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 299
Penentuan unit sampel dipilih
berdasarkan pada pertimbangan bahwa unit
sampel yang dipilih dapat mewakili
gambaran populasinya. Responden diambil
melalui teknik non probability dengan
convenience sampling yaitu pengambilan
sampel sesuai kesediaannya untuk
diwawancarai (Sugiono, 2009).
Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang diajukan kepada
responden.
Analisis Data
Penelitian menggunakan metode
deskriptif untuk mengetahui karakteristik,
sikap, pengetahuan dan perilaku
penggunaan kopi instan dalam sachet.
Analisis ini dipilih karena mampu
mendeskripsikan dan menggambarkan
karakteristik konsumen serta proses
keputusan pembelian pada saat penelitian
ini dilakukan. Metode ini memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah
yang aktual (Surakhmad, 1994).
Penilaian atribut dilakukan
dengan meminta responden menunjukkan
berbagai tingkat atribut yang dianggap
menonjol dengan skala likert tingkat
kepentingan dari angka (1) sangat tidak
penting, (2) tidak penting, (3) biasa saja,
(4) penting, dan (5) sangat penting.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Umum Responden
Karakteristik umum dalam
penelitian ini menunjukkan responden
terdiri dari 55% pria dan 45% perempuan.
Pengeluaran per bulan persentase terbesar
adalah Rp.500.000 Rp. 1.000.000
dengan persentase 51%. Secara lebih
lengkap, karakteristik responden dalam
penelitian ini tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Umum Responden
Kriteria
Jumlah (n)
Persen (%)
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
55
55
b. Perempuan
45
45
2. Pengeluaran per bulan
a. < Rp. 500.000,-
20
20
b. Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,-
51
51
c. Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,-
14
14
d. Rp. 1.500.000,- - Rp. 2.000.000,-
7
7
e. > Rp. 2.000.000,-
8
8
Proses Keputusan Konsumen dalam
Pembelian Kopi Sachet
Pengenalan kebutuhan
Kebutuhan merupakan hal yang akan
menimbulkan keputusan konsumsi oleh
konsumen. Kebutuhan timbul ketika tidak
bertemunya antara keadaan yang dirasakan
dengan apa yang diharapkan. Menurul
Engel et al (1994), kumpulan faktor akan
mempengaruhi suatu kebutuhan akan
diaktifkan atau tidak.
Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet Wisnu Satyajaya et al
300 Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3 Oktober 2014
Tabel 2. Manfaat yang diharapkan dari mengkonsumsi kopi
Kriteria
n
%
a. Kesegaran kopi
44
44
b. Kebiasaan rutin (budaya)
19
19
c. Gaya hidup
33
33
d. Status sosial (trendy)
2
2
e. Lainnya
2
2
Jumlah
100
100
Tabel 2 menunjukkan bahwa
manfaat utama yang diharapkan dengan
mengkonsumsi kopi adalah untuk
mendapatkan kesegaran kopi (44%).
Seperti yang kita ketahui bahwa kopi
termasuk bahan penyegar yang memiliki
cita rasa yang khas sehingga digemari.
Kopi juga mengandung kafein yang
memiliki kemampuan memacu syarat dan
dipercayai dapat meningkatkan semangat
kerja, dan menghilangkan keletihan
mental. Sesuai pendapat Siswoputro
(1995), bahwa setelah minum kopi,
seseorang dapat merasakan kesegaran
psikis. Selain itu konsumsi kopi juga
didorong oleh kebutuhan karena telah
menjadi kebiasaan rutin (19%) dan gaya
hidup (33%).
Minum kopi memang telah
menjadi kebiasaan hidup dalam kehidupan
manusia sejak lama yang kemudian
diturunkan dari generasi ke generasi. Hal
ini juga menjadi kebutuhan bagi individu
untuk mengikuti perilaku ini untuk
dianggap menjadi bagian kelompok
tertentu.
Engel et al. (1994), menyatakan
bahwa budaya mempengaruhi perilaku
konsumen dalam tiga hal yaitu a) struktur
konsumsi, b) bagaimana individu
mengambil keputusan, dan c) berperan
dalam penciptaaan dan komunikasi makna
dari sebuah produk.
Gaya hidup berkaitan dengan
memilih konsumsi kopi sachet karena
memenuhi kebutuhan gaya hidup praktis
yang diinginkan konsumen. Kopi sachet
dalam persiapan konsumsinya hanya
memerlukan air panas dan biasanya
dikombinasi dengan bahan yang bisa
menyertai kopi seperti gula, susu, maupun
herbal seperti jahe atau ginseng.
Tabel 2 menunjukkan bahwa
konsumen lebih mendahulukan manfaat
utilarian (fungsional) dibandingkan fungsi
hedonik sebagai simbol status sosial (2%)
yang berarti memang menginginkan suatu
manfaat yang dirasakan setelah
mengkonsumsi kopi. Jika diperhatikan
konsumsi kopi instant sachet ini memang
berbeda jika konsumsi kopi ditujukan
untuk kebutuhan sosial seperti jika
seseorang mengkonsumsi kopi di kafe atau
resto dengan racikan tertentu yang
cenderung mengedepankan status sosial
seseorang saat mengkonsumsinya.
Tabel 3. Frekuensi konsumsi kopi
n
%
32
32
43
43
18
18
7
7
100
100
Wisnu Satyajaya et al Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 301
Tabel 3 menunjukkan bahwa
dalam pemenuhan kebutuhannya
konsumen memiliki frekuensi konsumsi
kopi yang bervariasi. Frekuensi terbesar
adalah dengan konsumsi kurang dari 1x/
hari (43%), 1x/hari : 32%, 2x/hari : 18%
dan terdapat 7% konsumen yang
mengkonsumsi >2x/hari. Frekuensi dapat
berbeda berkaitan dengan kebiasaan yang
dimiliki konsumen. Selain kopi, jenis
minuman yang juga dikonsumsi dapat
menjadi substitusi diantaranya adalah teh,
bandrek, jus dan sejenisnya.
Tabel 4. Penghalang dalam pembelian kopi instant dalam kemasan
Kriteria
n
%
a. Harga mahal
13
13
b. Tempat jual yang jauh
19
19
c. Tersedia kopi seduh (tubruk)
20
20
d. Kualitas produk
30
30
e. Tidak ada penghalang
18
18
Jumlah
100
100
Tabel 4 menunjukkan faktor utama
yang diakui oleh responden dapat menjadi
penghalang untuk mengkonsumsi suatu
produk atau merek kopi dalam kemasan
tertentu adalah kualitas produk 30%.
Kualitas dalam hal ini menunjukkan
seberapa jauh produk dapat memenuhi
harapan konsumen jika memenuhi harapan
akan merasa puas begitu pula sebaliknya
jika tidak puas dapat menyebabkan
konsumen enggan untuk menggunakan
produk tersebut.
Faktor selanjutnya adalah
tersedianya jenis kopi tubruk (20%) yang
secara selera dapat diracik sesuai
keinginan konsumen. Beberapa konsumen
juga menganggap kopi tubruk yang berupa
biji kopi murni memiliki ciri khas kopi
yang lebih asli dari kopi kemasan yang
telah ditambahkan bahan lain. Seperti
diketahui beberapa hal yang berpengaruh
dalam kualitas kopi adalah kadar air, kadar
lemak, dan kadar kafein yang terkandung
dalam biji kopi (Hayati, et al., 2012). Syah
et al. (2014) dan Hayati et al. (2012)
menyatakan bahwa penambahan bahan
lain dan proses pengolahan yang dilakukan
akan mempengaruhi karakteristik kopi
yang dihasilkan.
Berkaitan dengan ketersediaan dan
kualitas produk terlihat menjadi
penghalang utama (50%) bagi konsumen
untuk membeli. Ini sejalan dengan
penelitian Faisyal dan Murwani (2008)
yang menunjukkan bahwa kopi bubuk
lebih dipilih konsumen karena dianggap
lebih berkualitas serta lebih kuat ciri khas
kopinya dibanding kopi instant.
Pada bauran pemasaran, faktor
distribusi yang jauh (19%) dan harga yang
dianggap tidak sesuai (13%) dapat menjadi
penghalang bagi konsumen untuk
mengkonsumsi produk. Sedangkan sisanya
berpendapat tidak ada faktor yang dapat
menjadi penghalang untuk mengkonsumsi
kopi.
Pencarian informasi
Konsumen akan melakukan
pencarian informasi setelah mengenal
kebutuhannya mengenai kopi kemasan
sachet yang ingin mereka beli. Pencarian
informasi dapat dilakukan konsumen
Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet Wisnu Satyajaya et al
302 Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3 Oktober 2014
melalui dua cara, yaitu melalui pencarian
internal (pengetahuan yang tersimpan
dalam ingatan) maupun pencarian
eksternal (memperoleh informasi dari
lingkungan). Pencarian internal biasanya
dilakukan oleh konsumen yang
sebelumnya pernah membeli produk kopi
kemasan sachet, dimana mereka sangat
mengandalkan pengetahuan yang sudah
ada mengenai produk kopi kemasan sachet
yang pernah dibelinya.
Tabel 5. Sumber informasi mengenai kopi instant dalam kemasan
n
%
15
15
3
2.5
16
16
63
63
3
3
100
100
Tabel 5 menunjukkan sebagian
besar responden (63%) menyatakan
informasi mengenai produk didapatkan
melalui iklan/promosi yang dilakukan
oleh produsen. Hal ini dapat dipahami
dengan banyaknya produk yang beredar
iklan/promosi yang memberikan
informasi tentang produk bagi konsumen
sangat mempengaruhi konsumen. Setelah
itu sumber informasi selanjutnya
didapatkan dengan melihat langsung
produk. Hal ini dapat kita amati dengan
gencarnya produsen memberikan sampel
produk kopi instannya seperti yang kita
lihat di supermarket atau tempat-tempat
strategis lainnya. Iklan/promosi termasuk
dalam informasi yang berasal dari sumber
eksternal. Faktor internal yang dapat
menjadi sumber informasi adalah teman
dan keluarga yang berada di lingkungan
konsumen yang memiliki kekuatan word
of mouth tentang pengalamannya akan
merek kopi instan tertentu.
Tabel 6. Hal yang menarik dari produk kopi instant dalam kemasan
n
%
7
7
4
4
7
7
4
4
74
74
4
4
100
100
Tabel 6 menunjukkan bahwa hal
yang paling menarik untuk diperhatikan
konsumen pada produk kopi instan dalam
sachet adalah rasa dari produk itu sendiri.
Evaluasi Alternatif
Sebelum menetapkan keputusan
dalam pembelian, konsumen akan
melakukan evaluasi alternatif, terhadap
informasi yang berkaitan dengan produk
yang akan dibeli. Pada tahap ini responden
menetapkan kriteria-kriteria yang relevan
dengan keinginannya, untuk dapat
membuat suatu keputusan yang dirasakan
paling bermanfaat, untuk memecahkan
masalahnya. Kriteria ini dijadikan sebagai
Wisnu Satyajaya et al Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 303
pertimbangan awal responden, dalam
memilih dan membeli kopi kemasan sachet.
Tabel 7. Evaluasi konsumen dalam memilih produk kopi instan
Kriteria
n
%
a. Harga
18
17.5
b. Berat / volume produk
2
2.5
c. Merek
13
13.3
d. Rasa
67
66.7
Jumlah
100
100
Sejalan dengan hal yang menarik
bagi konsumen (Tabel 7), rasa merupakan
hal utama yang dipertimbangkan
konsumen. Hal lain yang dijadikan
pertimbangkan adalah harga yang
terjangkau walau pada observasi diketahui
harga kopi instan sachet berkisar dalam
harga yang sama (Rp.1.000/sachet) namun
produsen memberikan promosi baik
berupa trade promo atau hadiah. Tabel 7
juga menunjukkan beberapa konsumen
memiliki loyalitas terhadap merek tertentu
yang tentunya berhubungan dengan
persepsi konsumen terhadap produk
tersebut. Berat/volume dipertimbangkan
2% konsumen yang dapat dijelaskan
umumnya kopi sachet memang
dikhususkan untuk penyajian 1 cangkir
kopi, sehingga tidak begitu
dipertimbangkan konsumen.
Merek yang disebut konsumen
adalah torabika, kapal api, Nescafe, ABC,
kopi luwak, good day, dan top kopi.Dari
merek ini dapat kita lihat bahwa kopi
dengan kombinasi bahan tambahan seperti
susu menjadi pilihan utama bagi
konsumen dibanding dengan kopi murni.
Keputusan Pembelian
Sebagian besar responden kopi
kemasan sachet melakukan pembelian
karena kopi kemasan sachet yang mereka
beli memiliki rasa yang sesuai selera
konsumen (61%). Faktor ketersediaan juga
akan menentukan konsumen pada merek
yang akan dibeli jika merek utama yang
mereka tidak tersedia, konsumen akan
pindah pada merek lainnya. Alasan
pembelian konsumen ini ditunjukkan pada
Tabel 8.
Tabel 8. Alasan membeli kopi kemasan
Kriteria
n
%
a. Ketersediaan
27
17
b. Harga terjangkau
8
8
c. Rasa yang enak
61
61
d. Pelayanan
2
2
e. lainnya
2
12
Jumlah
100
100
Tabel 9. Keputusan dalam membeli produk kopi instan dalam sachet
Kriteria
n
%
a. Terencana
13
13
b. Mendadak
10
10
c. Tergantung situasi
77
77
Jumlah
100
100
Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet Wisnu Satyajaya et al
304 Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3 Oktober 2014
Tabel 9 menunjukkan bahwa
konsumen sebagian besar (77%)
menyatakan melakukan pembelian
tergantung situasi saat memutuskan
pembelian suatu produk kopi kemasan
sachet. Dalam hal ini, konsumen
menyatakan akan membeli apabila
persediaan yang ada di rumah sudah habis.
Berbeda dengan pembelian terencana,
konsumen sudah merencanakan pembelian
sejak di rumah meskipun persediaan di
rumah belum habis. Pembelian secara
mendadak dimaksudkan bahwa pembelian
baru ditentukan ketika berada dalam
tempat penjualan.
Tabel 10. Pengaruh orang lain terhadap keputusan pembelian kopi dalam sachet
Kriteria
n
%
a. Ajakan membeli produk tersebut
32
32
b. Banyaknya orang yang membeli
produk tersebut
48
48
c. Tidak berpengaruh
20
20
Jumlah
100
100
Tabel 10 menunjukkan banyaknya
orang yang membeli produk tertentu akan
mempengaruhi konsumen lain untuk ikut
membeli produk (48%). Hal ini dapat
dijelaskan dengan kecenderungan manusia
sebagai makhluk sosial yang ingin
dianggap dalam kelompok tertentu hal ini
juga berkaitan dengan adanya konsumen
yang menerima ajakan atau opi dari orang
lain untuk membeli produk tertentu. Pada
konsumen yang tidak terpengaruh terutama
pada konsumen yang loyal pada merek
atau rasa produk tertentu.
Tabel 11. Personal yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian kopi instant
dalam sachet
Kriteria
n
%
a. Orang tua
30
8
b. Diri sendiri
21
66
c. Teman
45
22
d. Lainnya
4
4
Jumlah
100
100
Evaluasi pembelian.
Konsumen akan mengevaluasi
apakah hasil yang diperoleh dari
pembelian produk tersebut memuaskan
atau tidak. Penilaian pada tahap ini akan
melihat jika ada penawaran produk lain
yang bisa di beli apakah akan
mempengaruhi niat pembelian selanjutnya
dimasa mendatang.
Tabel 12. Evaluasi pasca pembelian kopi instant dalam sachet
Kriteria
n
%
a. Tidak terpengaruh
40
40
b. Akan membeli & tidak akan membeli
produk yang di beli sebelumnya
11
11
c. Akan membeli & tetap membeli
produk yang dibeli sebelumnya
44
44
d. Membandingkan terlebih dahulu
5
5
Jumlah
100
100
Wisnu Satyajaya et al Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 305
Pemenuhan terhadap persepsi
konsumen dapat menumbuhkan loyalitas
terhadap produk dan merek. Hal ini dapat
dilihat dari sikap konsumen apabila ada
penawaran atau promosi dari kopi
kemasan sachet merek lain. 40%
konsumen tidak terpengaruh dan 44%
responden menyatakan bahwa mereka
akan membeli produk tersebut tetapi tetap
akan membeli produk yang biasa dibeli
sebelumnya. Namun ada 10,8% responden
menyatakan bahwa mereka akan membeli
produk tersebut dan tidak akan membeli
produk yang biasa dibeli sebelumnya dan
ada 5% responden menyatakan bahwa
akan membandingkan terlebih dahulu baru
memutuskan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Deswindi (2007) bahwa
diperlukan waktu yang cukup lama bagi
konsumen untuk menerima suatu produk
baru atau lama yang mengalami
perubahan.
Atribut Kepentingan Produk
Analisis terhadap kepentingan
atribut produk pada Tabel 13
menunjukkan variabel rasa menjadi urutan
teratas yang paling penting bagi konsumen
dalam memutuskan pembelian kopi
kemasan sachet diikuti aroma dan
kesegaran kopi. Hal ini juga sejalan
dengan Qomariyah et al (2013) yang
menyatakan rasa merupakan atribut paling
penting (skor:4,63) dalam memutuskan
pembelian produk kopi bubuk.
Jika kita perhatikan nilai atribut
tertinggi ini merupakan hal yang bersifat
spesifik terhadap karakteristik kopi itu
sendiri. Rasa merupakan aspek utama
pertimbangan awal pembelian kopi instan.
Responden memilih merek favorit juga
berdasarkan rasanya yang cocok atau
sesuai dengan selera. Hal ini sejalan
dengan pendapat Rukhbaniyah et al (2013)
bahwa produsen kopi sebaiknya
memperhatikan dan meningkatkan kualitas
rasa karena menurut konsumen, atribut
rasa merupakan atribut yang paling
penting.
Tabel 13. Atribut kepentingan produk kopi instant dalam sachet
ATRIBUT
Rata-Rata
1. Warna
3.55
2. Aroma
4.23
3. Rasa
4.34
4. Kekentalan
3.64
5. Berat produk (volume)
3.40
6. Tambahan bahan pendukung (susu,
gula, dll)
3.85
7. Kesegaran
4.11
8. Kecepatan larut
3.53
9. Jumlah air yang dapat ditambahkan
3.33
10. Kemasan
3.56
11. Harga
3.70
12. Hadiah / promo penjualan
3.43
13. Ketersediaan
3.70
14. Ketiadaan ampas
3.93
15. Display
3.69
16. Kebersihan produk
4.10
Konsumen dan Atribut Produk Kopi Instan dalam Sachet Wisnu Satyajaya et al
306 Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, No.3 Oktober 2014
KESIMPULAN
1. Proses pembelian kopi instan dalam
sachet melalui tahap-tahap dalam
proses keputusan pembelian, yaitu
a). pengenalan kebutuhan: manfaat
utama yang diharapkan kesegaran kopi,
frekuensi minum kopi tertinggi adalah
1x/hari; dan penghalang konsumsi
utama adalah kualitas; b). pencarian
informasi: sumber utama iklan/
promosi; yang menarik adalah rasa; c).
evaluasi alternative : merek dikonsumsi
Torabika, Nescafe, Luwak white coffee,
ABC ; d). Keputusan membeli: alasan
membeli yaitu rasa yang enak;
keputusan pembelian tergantung situasi,
banyak konsumen akan mempengaruhi
pembelian dan yang paling berpengaruh
adalah teman. e). evaluasi pembelian
pasca pembelian akan mencoba dan
tetap membeli produk sebelumnya
(44%).
2. Atribut kepentingan produk kopi instan
sachet tertinggi adalah rasa 4,34; aroma
4,23; dan kesegaran 4,11 yang
merupakan sifat spesifik dari
karakteristik komoditas kopi.
DAFTAR PUSTAKA
Deswindi, L. 2007. Kecepatan tingkat
penerimaan dan perilaku
konsumen terhadap produk lama
yang mengalami perubahan dan
produk inovasi baru dalam upaya
memasuki dan merebut pasar. J.
Business dan management Bunda
Mulia 3(20).
Djarwanto, P dan Pangestu, S. 1990.
Statistik Induktif. BPFE UGM.
Yogyakarta.
Engel, F. James, Roger D., Blackwel.,
Paul W. Miniard. 2004. Perilaku
Konsumen. Binarupa Aksara.
Jakarta.
Faisyal dan Murwani, I.A. 2008. Analisa
Faktor yang Mempengaruhi
Konsumen dalam Pemilihan Merek
Kopi Bubuk di DKI Jakarta. J.
Business Strategy and Exevution
1(1): 121-134
Hayati, R., Ainun, M., Fania, R. 2012.
Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori
Bubuk Kopi Arabika, J.Florate
7:66-75.
Kotler, Philip. 2000. Marketing
Management. Millennium edition.
Prentice Hall. New Jersey.
Malhotra, K,N. 2009. Riset Pemasaran
Pendekatan Terapan. Edisi 14. PT.
Indeks. Jakarta.
Qomariyah, N., Santoso, I., Effendi, M.
2013. Analisis Sikap Konsumen
dan Kinerja Atribut Kopi Bubuk
Sido Luhur (Studi Kasus di UKM
Kopi Bubuk Sido Luhur Malang).
Jurnal Industria 3(1): 53-61.
Rukhbaniyah, L.Y., Utami, D.P.,
Wicaksono, I.A. 2013. Perilaku
konsumen terhadap Kopi Tubruk
dan Kopi Instan di Kecamatan
Pejagoan Kabupaten Kebumen.
J.Surya Agritama 2(1).
Siswoputro, P. S. 1993. Kopi Internasional
dan Indonesia. Kanisius.
Yogyakarta.
Surakhmad, W. 1994. Metode Ilmiah
Penelitian, Metode, dan Teknik
Penelitian. Tarsito. Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
Alfabeta. Bandung.
Syah, Umar, Yusmanizar, dan Maulana.
2014. Karakteristik Fisik Bubuk
Kopi Arabika Hasil Penggilingan
Mekanis dengan Penambahan
Jagung dan Beras Ketan. Jurnal
Teknologi dan Industri Pertanian
Indonesia 5(1): 32-37.
Umar, H. 2010. Riset Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Business
research Center. Jakarta.
... This is evident in the proliferation of coffee shops, ranging from small roadside vendors to large cafes. Coffee consumption has evolved into a longstanding tradition, passed down through generations (Satyajaya et al., 2014). Over the last 5 years, coffee consumption in Indonesia has increased by 5.63%, going from 4,550 sacks (equivalent to 273,000 tons) in 2015 to 4,806 sacks (equivalent to 288,360 tons) in 2019. ...
Article
Coffee drinks are trendy drinks around the world, and they usually contain caffeine. However, this research focuses on creating a coffee drink that does not contain caffeine so that those who cannot consume it can enjoy it. The resulting coffee drink is a colorless coffee drink. The coffee production process initially produces a black-colored drink, but it can turn it into a clear-colored drink through distillation and chemical methods. This research aims to study the process of making clear coffee by varying roasting and brewing levels with various variations to obtain clear-colored coffee and low caffeine levels. Preparation of clear coffee drinks is done by brewing espresso and Tobruk, which is then analyzed for pH, caffeine, and color tests on the results of the clear coffee drink. Based on the ranking test on each parameter tested on clear coffee drinks, the best treatment is using the distillation method, espresso brewing, and medium roasting level. The analysis results of this selected formulation produced a transparent beverage color (clear), pH 3.5, and caffeine levels of 4.639 mg/mL. Key words: Coffee; Clear coffee; Destination; Chemical reaction; Caffeine.
... Persaingan antar sesama produsen kopi dalam era globalisasi, tidak hanya terbatas pada kemampuan masing-masing perusahaan menyajikan produk yang bermutu tinggi tetapi juga harus sesuai dengan permintaan konsumen (Utami 2009). Satyajaya et al. (2014) menyatakan tingkat kepentingan teratas dari atribut produk kopi instan dalam sachet adalah atribut rasa, aroma dan kesegaran kopi. Sementara itu Gadung, Zakaria, and Murniati (2015) menyatakan bahwa ada lima atribut produk kopi bubuk Sinar Baru Cap Bola Dunia (SB-CBD) yang memiliki kepuasan tertinggi, yaitu label halal, rasa, tanggal kadaluarsa, aroma yang khas, dan harga. ...
... The design of coffee packaging attributes should pay attention to the coffee product attributes which are flavour and aroma which are with the highest important attributes in coffee products (Satyajaya et al., 2014;Gadung et al., 2015). By understanding the influential attributes, it will help in making the right decisions about the product packaging (Zekiri, 2015). ...
Article
Industri kopi bubuk merupakan industri dengan tingkat persaingan yang ketat. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya produk kopi bubuk di pasaran. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk berfokus pada cara memuaskan konsumen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen kopi bubuk. Penelitian mengenai perilaku konsumen akan mengarahkan produsen pada strategi bersaing yang tepat dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku konsumen kopi bubuk dari aspek motivasi membeli, manfaat yang diharapkan dari mengonsumsi, jenis produk pengganti yang dikonsumsi, cara pengambilan keputusan dalam pembelian, ukuran berat yang paling disukai, tempat pembelian, kemasan yang paling disukai, merek yang paling sering dibeli dan media iklan yang paling disukai. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, lalu data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan motivasi tertinggi dalam mengonsumsi kopi bubuk adalah karena kebiasaan (45%), manfaat yang dicari supaya tidak mengantuk (53%), produk pengganti yaitu teh (41%), keputusan pembelian produk dilakukan secara mendadak (68%), dan pembelian dilakukan di warung terdekat (73%). Kemasan yang dominan disukai berupa sachet (59%), dan ukuran berat 50 gram (46%). Merek yang paling sering dibeli yaitu kopi Kapal Api (38%), sedangkan media iklan yang paling sering dilihat adalah melalui media TV (45%).Kata kunci: kopi buku, perilaku konsumen
Article
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kopi Kapal Lampung merupakan UMKM di Kota Bandar Lampung yang menjual kopi bubuk cap Kapal Lampung. Permintaan kopi bubuk cap Kapal Lampung cenderung fluktuatif sehingga perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kopi bubuk cap Kapal Lampung pada konsumen skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kopi bubuk cap Kapal Lampung pada konsumen skala rumah tangga di UMKM Kopi Kapal Lampung serta menganalisis elastisitas permintaan kopi bubuk cap Kapal Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 yang berlokasi di UMKM Kopi Kapal Lampung. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan penentuan responden sebanyak 100 orang menggunakan teknik non probability sampling secara purposive accidental sampling. Metode analisis data dengan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa variabel pendapatan, jumlah anggota keluarga, frekuensi konsumsi, harga produk dan selera konsumen secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap permintaan kopi. Variabel pendapatan, frekuensi konsumsi dan selera konsumen berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kopi. Jumlah anggota keluarga dan harga produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kopi. Elastisitas harga dan elastisitas pendapatan bersifat inelastis terhadap permintaan kopi bubuk cap Kapal Lampung. Produk kopi bubuk cap Kapal Lampung tergolong kedalam barang normal.
Article
Full-text available
Industri kopi bubuk merupakan industri dengan tingkat persaingan yang ketat. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya produk kopi bubuk di pasaran. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk berfokus pada cara memuaskan konsumen. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen kopi bubuk. Penelitian mengenai perilaku konsumen akan mengarahkan produsen pada strategi bersaing yang tepat dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku konsumen kopi bubuk dari aspek motivasi membeli, manfaat yang diharapkan dari mengonsumsi, jenis produk pengganti yang dikonsumsi, cara pengambilan keputusan dalam pembelian, ukuran berat yang paling disukai, tempat pembelian, kemasan yang paling disukai, merek yang paling sering dibeli dan media iklan yang paling disukai. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, lalu data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan motivasi tertinggi dalam mengonsumsi kopi bubuk adalah karena kebiasaan (45%), manfaat yang dicari supaya tidak mengantuk (53%), produk pengganti yaitu teh (41%), keputusan pembelian produk dilakukan secara mendadak (68%), dan pembelian dilakukan di warung terdekat (73%). Kemasan yang dominan disukai berupa sachet (59%), dan ukuran berat 50 gram (46%). Merek yang paling sering dibeli yaitu kopi Kapal Api (38%), sedangkan media iklan yang paling sering dilihat adalah melalui media TV (45%). Kata kunci: kopi buku, perilaku konsumen ABSTRACT The powder coffee industry is a high level of competition industry. This can be seen from the increasing variety of powder coffee products on the market. Therefore it is important for companies to focus on how to satisfy consumers. One effort that can be done is to conduct research on consumer behavior of powder coffee. Research on consumer behavior will direct companies to get appropriate and efficient competitive strategies. The purpose of this study was to determine consumer behavior of powder coffee from the aspect of buying motivation, the expected benefits of consuming, the type of substitute product consumed, the way of making decisions in purchasing, the most preferred weight size, the place of purchase, the most preferred packaging, the most frequently consumed product brand, and the most preferred advertising channel. The research was conducted by distributing questionnaires to 100 respondents, then the data were analyzed descriptively. The results showed that the highest motivation in consuming powder coffee was due to habit (45%), the benefits of drinking is not to be sleepy (53%), substitute products was tea (41%), product purchase decisions were made suddenly (68%), and purchase place at the nearest shop (73%). the most preferred packaging was sachet (59%), and weight size of 50 grams (46%). The most frequently purchased brand was Kapal Api coffee (38%), while the most frequently viewed advertising media was TV (45%).
Article
Full-text available
Preferensi konsumen menunjukkan tingkat kesukaan seseorang terhadap suatu produk dan penentuan kesukaannya berdasarkan atribut-atribut yang ada pada produk tersebut. Namun demikian, diantara atribut-atribut selalu ada yang paling dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan pembeliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut pada produk minuman kopi saset dan mengetahui atribut mana yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada era revolusi industri 4.0. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, di lingkungan akademik kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan waktu penelitian selama bulan Januari–April 2019. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian survai. Populasi penelitiannya pegawai, dosen dan mahasiswa yang minum kopi dalam menjalani tugas hariannya. Jumlah sampel ditentukan secara sengaja 50 orang dan penarikannya secara acak quota. Analisis data menggunakan kaidah penghitungan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan, preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut pada produk minuman kopi saset adalah suka dan atribut yang paling dipertimbangkannya adalah merek. Disarankan, pihak pemasar menjual produk minuman kopi saset dengan atributnya yang paling dipertimbangkan konsumen yaitu merek (kopi merek Good Day) agar omset penjualannya meningkat, sedangkan kepada produsen/industri kopi untuk menguatkan branding yang positif agar produknya selalu disukai konsumen pada era revolusi industri 4.0.
Article
Full-text available
This research aims to determine the performance influence of sachets on various sizes of bags and the weight of coffee to the characteristics of the brew of coffee bags. The study uses a completely random design with 2 treatment factors, the first factor of the volume of contents in the bag and the second factor of the packaging bag size. Analyzed With ANOVA dan when the effect is noticeable. It will be followed by using a DMRT at 5%. significant levels. The research at moisture and ash content is suitable for the raw material of coffee bags. Coffee Sari qualified SNI is on the treatment of the volume of 1/4 content and small bag size with a yield of 22.02% coffee juice. The results of the analysis on the missing coffee weight test were obtained the highest value found in the volume of the 1/3 content with a large bag size resulted in 2.73 grams of lost coffee weight. The lowest value is on the 1/2 content volume and the medium size is 0.17 grams. The sensory test was derived that the panelists preferred it to the size of a large bag and the appropriate volume of contents to fill the bag with a volume of 1/3.Keywords: Bag size and coffee weight, Coffee characteristics.
Article
Consuming instant coffee has become a culture in various major cities. This can be seen from the greatly increasing numbers of coffee shops as well as coffee drinkers drinking outside their homes. This research is to analyze the role of instant coffee price and quality in consumer preference and purchasing decision. The respondents are 99 out of intendended 100 individuals. Data analysis method used in the research is Partial Least Square (PLS). The Mathematical model formed is Y 2 = 0.256 X 1 + X 2 + 0.719 0.117 Y 1. This research shows that the price of instant coffee has influence on consumer preference, however the quality of instant coffee has no significant influence on their preference. Furthermore consumer preference has significant influence in the decision to purchase instant coffee.
Article
Size reduction applied on Arabica Coffee bean may change its physical properties, where these properties are utilized for designing process including packaging and appliances for further processes. This research aims to investigate physical characteristics of Arabica coffee powder with addition of corn and rice milled through mechanical process. This experiment used two mechanical mills including hammer mill and disc mill. Before it is milled, coffee was mixed with other materials including corn and rice. Parameters observed were yield, moisture content, bulk density, and angle of respose, particle uniformity index, fineness modulus, and the average particle dimensions. Based on the results obtained, it was revealed that moisture content of each test still meet SNI standard with the maximum of 7%. Bulk density of coffee powder resulted using disc mill was higher compared with hammer mill. However, particle generated from milling process may be categorized as powder with medium cohesiveness based on its angle of repose. Dimensional average particle is proportional to the fineness modulus of coffee powder produced. Highest fineness modulus obtained from coffee powder without additives, and using a hammer mill is equal to 4.37 with the highest average dimensions of 2.05 mm, while the lowest fineness modulus that the coffee powder without any additional ingredients milled with a hammer mill is equal to 4.22, with the lowest average dimensions of 1.94 mm.
Article
Premise dalam buku ini menyatakan bahwa strategi pemasaran harus berlandaskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen. manajemen-hamidah
Statistik Induktif. BPFE UGM
  • P Djarwanto
  • S Dan Pangestu
Djarwanto, P dan Pangestu, S. 1990. Statistik Induktif. BPFE UGM. Yogyakarta.
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pemilihan Merek Kopi Bubuk di DKI Jakarta
  • I A Faisyal Dan Murwani
Faisyal dan Murwani, I.A. 2008. Analisa Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pemilihan Merek Kopi Bubuk di DKI Jakarta. J. Business Strategy and Exevution 1(1): 121-134
Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori Bubuk Kopi Arabika
  • R Hayati
  • M Ainun
  • R Fania
Hayati, R., Ainun, M., Fania, R. 2012. Sifat Kimia dan Evaluasi Sensori Bubuk Kopi Arabika, J.Florate 7:66-75.
Riset Pemasaran Pendekatan Terapan
  • K Malhotra
Malhotra, K,N. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Edisi 14. PT. Indeks. Jakarta.
  • L Y Rukhbaniyah
  • D P Utami
  • I A Wicaksono
Jurnal Industria 3(1): 53-61. Rukhbaniyah, L.Y., Utami, D.P., Wicaksono, I.A. 2013. Perilaku konsumen terhadap Kopi Tubruk dan Kopi Instan di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen.
Kopi Internasional dan Indonesia. Kanisius. Yogyakarta. Surakhmad, W. 1994. Metode Ilmiah Penelitian, Metode, dan Teknik Penelitian
  • P S Siswoputro
Siswoputro, P. S. 1993. Kopi Internasional dan Indonesia. Kanisius. Yogyakarta. Surakhmad, W. 1994. Metode Ilmiah Penelitian, Metode, dan Teknik Penelitian. Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
  • F Engel
  • Roger D James
  • Blackwel
  • W Paul
  • Miniard
Engel, F. James, Roger D., Blackwel., Paul W. Miniard. 2004. Perilaku Konsumen. Binarupa Aksara. Jakarta.