ArticlePDF Available

PERANAN METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD AL-MUZZAMMIL BEKASI

Authors:

Abstract

Methods in the process of education is one of the important things that contribute to determine the success of teachers to students in achieving teaching objectives. A teacher can be classified success in teaching if he / she uses a good method and appropriate to the student's needs. To strive the islamic religious education can be accepted by learners, then a teacher must use appropriate methods and in accordance with the situation and conditions. In this case the teacher can use several methods depending on the material to be delivered and the condition of the learners themselves. The compatible between the subject matter and the method and application of the method is very important. It is intended to avoid the failure in achieving the educational goals outlined on each subject. Therefore a teacher needs to find and narrate which method is more appropriate to apply in teaching. The purpose of this study is to determine whether there is the role of lecture methods in improving the sixth grade students’learning achievement of in the field of Islamic Religious Education in ALMuzzammilElementary School Bekasi. The method used in this research is descriptive method that that tells, analyzes, and classifies with survey technique, interview, questionnaire, observation, documentation or with test and data processing technique using percentage. While the interpretation of the data is to determine the scale of calculation from 1% to 100% as follows: 61% to 99% stated most, 51% to 60% stated more than half, 50% stated half, 40% to 49% stated almost half, 1% to 39% stated a small part, and 0% stated none at all.After the data collected, then processed, analyzed and concluded. From the results of the research, it is known that 85% of teachers of Islamic religious education always use lecture method, 75% of students like the lecture method in learning, 65% of students can easily understand the lesson of PAI by lecture method, 75% of students find no difficulty in understanding the words or speech of PAI teacher with the use of lecture method, 90% with lecture method of student achievement there is improvement. From the results of this study, the authors can take one conclusion that "Lecture Method plays a role in improving student achievement in the Islamic religious education".
PERANAN METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI
PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SD AL-MUZZAMMIL BEKASI
Zainal Muttaqin
UniversitasMuhammadiyahTasikmalaya
Jl. Tamansari Km.2,5 Tamansari Kota Tasikmalaya
Email: zenmuttaqin83@gmail,com
Abstrak
Metode dalam proses pendidikan adalah salah satu hal penting yang berkontribusi untuk menentukan keberhasilan guru
kepada siswa dalam mencapai tujuan pengajaran. Seorang guru dapat diklasifikasikan sukses dalam mengajar jika dia
menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk mengusahakan pendidikan agama islami dapat
diterima oleh peserta didik, maka seorang guru harus menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dalam hal ini guru dapat menggunakan beberapa metode tergantung pada materi yang akan disampaikan dan
kondisi peserta didik itu sendiri. Kompatibel antara materi pelajaran dan metode dan penerapan metode ini sangat penting.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kegagalan dalam mencapai tujuan pendidikan yang digariskan pada setiap mata
pelajaran. Oleh karena itu seorang guru perlu menemukan dan menceritakan metode mana yang lebih tepat untuk
diterapkan dalam pengajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peran metode ceramah dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas enam di bidang Pendidikan Agama Islam di ALMuzzammilElementary School
Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang mengisahkan, menganalisis, dan
mengklasifikasikan dengan teknik survei, wawancara, kuesioner, observasi, dokumentasi atau dengan teknik tes dan
pengolahan data menggunakan persentase. Sedangkan interpretasi data adalah untuk menentukan skala perhitungan dari
1% hingga 100% sebagai berikut: 61% hingga 99% menyatakan paling banyak, 51% hingga 60% menyatakan lebih dari
setengah, 50% menyatakan setengah, 40% hingga 49% menyatakan hampir setengah, 1% hingga 39% menyatakan
sebagian kecil, dan 0% menyatakan tidak ada sama sekali. Setelah data terkumpul, kemudian diolah, dianalisis dan
disimpulkan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa 85% guru pendidikan agama Islam selalu menggunakan metode
ceramah, 75% siswa menyukai metode ceramah dalam pembelajaran, 65% siswa dapat dengan mudah memahami
pelajaran PAI dengan metode ceramah, 75% siswa tidak menemukan kesulitan dalam memahami kata-kata atau pidato
guru PAI dengan menggunakan metode ceramah, 90% dengan metode ceramah prestasi siswa ada peningkatan. Dari hasil
penelitian ini, penulis dapat mengambil satu kesimpulan bahwa "Metode Ceramah berperan dalam meningkatkan prestasi
siswa dalam pendidikan agama Islam". Kata Kunci:
Metode Kuliah; Peningkatan Prestasi Belajar Siswa; Pendidikan Agama Islam.
Abstract
Methods in the process of education is one of the important things that contribute to determine the success of teachers to
students in achieving teaching objectives. A teacher can be classified success in teaching if he / she uses a good method
and appropriate to the student's needs. To strive the islamic religious education can be accepted by learners, then a teacher
must use appropriate methods and in accordance with the situation and conditions. In this case the teacher can use several
methods depending on the material to be delivered and the condition of the learners themselves. The compatible between
the subject matter and the method and application of the method is very important. It is intended to avoid the failure in
achieving the educational goals outlined on each subject. Therefore a teacher needs to find and narrate which method is
more appropriate to apply in teaching. The purpose of this study is to determine whether there is the role of lecture methods
in improving the sixth grade students’learning achievement of in the field of Islamic Religious Education in
ALMuzzammilElementary School Bekasi. The method used in this research is descriptive method that that tells, analyzes,
and classifies with survey technique, interview, questionnaire, observation, documentation or with test and data processing
technique using percentage. While the interpretation of the data is to determine the scale of calculation from 1% to 100%
as follows: 61% to 99% stated most, 51% to 60% stated more than half, 50% stated half, 40% to 49% stated almost half,
1% to 39% stated a small part, and 0% stated none at all.After the data collected, then processed, analyzed and concluded.
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
281 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
From the results of the research, it is known that 85% of teachers of Islamic religious education always use lecture method,
75% of students like the lecture method in learning, 65% of students can easily understand the lesson of PAI by lecture
method, 75% of students find no difficulty in understanding the words or speech of PAI teacher with the use of lecture
method, 90% with lecture method of student achievement there is improvement. From the results of this study, the authors
can take one conclusion that "Lecture Method plays a role in improving student achievement in the Islamic religious
education". Keywords:
Lecture Method; Improvement of Student Learning Achievement; Islamic Religious Education.
A. PENDAHULUAN
Dalam aktifitas pendidikan, guru sebagai
pelaksana utama dituntut untuk melaksanakan
tugasnya secara professional dan memerlukan
wawasan yang luas dan utuh tentang kegiatan
belajar mengajar. Seorang guru harus
mengetahui dan memiliki pengetahuan secara
menyeluruh mengenai bagaimana proses
belajar mengajar itu terjadi serta langkah-
langkah apa yang diperlukan sehingga tugas-
tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik
dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(Mansyur Syah, 1992).
Bidang studi Pendidikan Agama Islam
merupakan pelajaran yang berperan dalam
pembentukan kepribadian siswa. Untuk itu,
metode guru dalam mengajar mutlak
diperlukan. Sehingga pembentukan
kepribadian siswa sesuai yang dikehendaki oleh
Islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah
yang telah diterapkan oleh Rosululloh SAW
dan para Sahabatnya serta para pendidik
muslim terdahulu sehingga prestasi belajar
siswa pun sesuai dengan yang diharapkan.
(Hilmy Bakr Al-Mascaty, 1999).
Pendidikan yang telah diterapkan oleh
Rosululloh SAW adalah pendidikan yang
diturunkan Alloh SWT sang pencipta manusia,
yang maha mengetahui tentang manusia yang
diciptakannya. Itulah sebabnya pendidikan
Rosululloh SAW menjadi pendidikan yang
terunggul karena mengetahui benar tentang
hakikat manusia dan dengan segala sesuatu
yang berkaitan dengannya. (M. Nur Abdul
Hafidz, 1994). Maka tidak diragukan lagi
bahwa pendidikan Rosululloh SAW telah
berhasil melahirkan manusia-manusia unggul
dan agung seperti Abu Bakar Assiddiq, Umar
bin Khathab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi
Thalib, Abdurrahman bin Auf, Bilal bin Robah,
Amar bin Yasir, dan ribuan manusia-manusia
unggul lainnya yang menjadi mercusuar
peradaban umat manusia, kapan pun dan
dimana pun asalkan diterapkan sebagaimana
Rosululloh SAW menerapkannya. (Wahid Abd
Salam, 1992).
Dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi kualitas pendidikan,
diantaranya adalah faktor metode guru dalam
proses belajar mengajar. Artinya, berhasil atau
tidaknya proses belajar akan banyak ditentukan
oleh sejauh mana guru mampu memainkan
perannya, sehingga guru harus benar-benar
mengetahui strategi proses belajar mengajar
dengan baik, benar dan tepat sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. (Abu Ridha,
1994).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa dalam proses belajar mengajar metode
guru mempunyai peranan yang sangat penting
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
sehingga mereka benar-benar mempunyai
kemampuan yang dapat diandalkan. Dengan
latar belakang masalah tersebut, maka penulis
merasa perlu untuk meneliti tentang peranan
metode ceramah dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas enam pada bidang studi
Pendidikan Agama Islam di SD ALMuzzammil
Bekasi.
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
282 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hakikat Metode Ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah
ialah sebuah bentuk interaksi melalui penuturan
secara lisan oleh seorang guru atau pendidik
terhadap siswanya. Dalam pelaksanaan metode
ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru
dapat menggunakan alat-alat bantu seperti
gambar-gambar dan lainnya, tetapi alat untuk
berinteraksi dengan siswa adalah bahasa lisan.
Peranan siswa dalam metode ceramah adalah
mendengarkan dengan teliti serta mencatat
pokok-pokok bahasan yang dikemukakan oleh
guru.
Apabila seorang guru menggunakan
metode ceramah dalam proses belajar
mengajar, maka:
1. Dapat menguasai seluruh kelas, karena
ketertiban kelas mudah dijaga.
2. Organisasi kelas sederhana. Ini berarti guru
tidak perlu mengadakan pengelompokkan
siswa. Guru tinggal berdiri didepan kelas
sambil menjelaskan materi, sedangkan
siswa mendengarkan sambil mencatat.
3. Dapat memberikan penjelasan yang sama
kepada sejumlah siswa tentang materi
pelajaran yang sulit dan penting dalam
waktu relative singkat.
4. Hal-hal yang penting dan mendesak dapat
segera disampaikan kepada para siswa.
2. Hakikat Prestasi Belajar
Kita semua ingin dihargai karena kerja
keras dan prestasi kita, begitu juga anak-anak.
Apalagi anak lebih cenderung memilih dan
menikmati hal-hal yang memberikan
penghargaan padanya. Jadi salah satu factor
yang mendorong anak mau mengerjakan tugas
sekolah ialah karena diberi hadiah atas prestasi
yang telah di capainya di sekolah. Sebagaimana
dikatakan oleh Claire Safran, seorang ahli
pendidikan “Prestasi dengan sendirinya sudah
menjadi hadiah, namun untuk mendapatkan
hadiah merupakan lecutan. Jika kita member
hadiah pizza kepada anak kita karena prestasi
atletiknya, maka apa salahnya jika kita berbuat
yang sama kepada murid kita karena prestasi
belajarnya.
Ada lima tindakan konkrit dalam
meningkatkan prestasi belajar, yang ke
empatnya sebagai rangkaian yang bersebab
akibat, yaitu sebagai berikut:
1. School Revie adalah proses yang di
dalamnya seluruh komponen sekolah
bekerjasama dengan pihak-pihak yang
relevan, khususnya orang tua siswa dan
tenaga profesional untuk mengevaluasi dan
menilai efeltifitas kebijakan sekolah,
program pelaksanannya, serta mutu
lulusannya.
2. Quality Assurance dari data tentang school
revie itu, kita dapat berusaha untuk
melangkah agar rata-rata kondisi guru
menjadi lebih baik, langkah tersebut dapat
ditempuh dengan quality assurance.
3. Quality Control adalah suatu system untuk
mendeteksi terjadinya penyimpangan
kualitas out put yang tidak sesuai dengan
standar.
4. Standar Kualitas ini bersifat relative dan
dapat dibuat oleh masing-masing lembaga
atau sekolah.
5. Bench Marking merupakan kegiatan untuk
menetapkan suatu standar baik proses
maupun hasil yang akan dicapai dalam
suatu periode tertentu.
Prestasi belajar harus mengacu dan
dikaitkan pada tujuan instruksional. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Poerwadarminta
“Prestasi belajar menghasilkan perubahan
individu yang belajar. Perubahan tersebut
merupakan kemampuan dalam berbagai
bidang, baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik yang semula tidak dikuasai. Dan
kemampuan-kemampuan itu dihasilkan dari
proses belajar yang diwujudkan melalui suatu
proses”.
Sehubungan dengan kegiatan belajar
mengajar disekolah menurut Winkel: “Hasil
belajar siswa merupakan prestasi belajar yang
berdasarkan kemampuan internal yang
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
283 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional”.
Definisi lain dikemukakan oleh Amoes
Neoleka “Prestasi belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam
proses belajar.
3. Hakikat Pendidikan Agama Islam
Istilah Pendidikan Agama Islam dalam
bahasa Arab menggunakan kata Tarbiyah
Islamiyah. Jika kita menanggapi pertanyaan
tentang konsep Tarbiyah, yang te rsirat dalam
benak kita adalah jawaban yang sederhana.
Namun dikalangan para pakar pendidikan
masalah Tarbiyah merupakan masalah yang
sangat berarti. Karena itu berbagai perangkat
tentang Tarbiyah bermunculan. Dalam bahasa
Arab, Tarbiyah berasal dari kata Robba-
yurobbi atau Robbaba yang artinya
memperbaiki sesuatu dan meluruskannya.
Imam Baidhowi dalam tafsirnya ketika
menafsirkan firman Alloh SWT dalam surat Al-
Fatihah Robbul ‘Alamin mengatakan Arrobbu
merupakan Mashdar (sebutan) yang bermakna
Tarbiyah, yaitu menyampaikan sesuatu sampai
menuju titik kesempurnaan sedikit demi
sedikit.
Pendidikan Agama Islam adalah model
pendidikan yang dikehendaki oleh Islam
berdasarkan pada Al-Qur’an dan AlHadits yang
telah diterapkan oleh Rosululloh SAW dan para
sahabatnya. Pendidikan Islam adalah
pendidikan yang melatih kepekaan (sensibility)
para peserta didik sedemikian rupa sehingga
sikap hidup dan perilaku juga keputusan dan
pendekatannya kepada semua jenis
pengetahuan dikuasai oleh perasaan mendalam
nilai-nilai etis dan spiritual Islam.
4. Deskripsi Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian
ini, penulis menggunakan instrumen berupa
angket, wawancara, obsevasi dan dokumentasi.
Di dalam penulisan jurnal ini penulis
menggunakan dua macam penelitian, yaitu
penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Dalam penelitian kepustakaan penulis
meneliti sejumlah referensi yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas dalam jurnal ini
untuk menguatkan pendapat penulis dan
sebagai sandaran yang kuat dari para ahli yang
berkompeten dibidangnya. Sedangkan dalam
pelaksanaan penelitian lapangan penulis
menggunakan teknik pengumpulan data atau
instrumen penelitian berupa angket.
5. Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh melalui teknik
pengumpulan data (angket) kemudian dianalisa
dengan teknik analisa sebagai berikut:
1. Angket yang telah diisi oleh siswa
ditabulasikan, yaitu dihitung frekuensi
jawabannya.
2. Berdasarkan daftar tabulasi (frekuensi
jawaban), selanjutnya data dianalisa, dan
dipresentasikan.
Teknik analisa yang digunakan ialah prosentase
dengan rumus F x 100 %
N
Sedangkan untuk menafsirkan data dengan
jalan menentukan skala perhitungan dari 1 %
sampai dengan 100 % sebagai berikut:
100 %
Dinyatakan seluruhnya
99 % - 61 %
Dinyatakan sebagian
besar
60 % - 51 %
Dinyatakan lebih dari
setengahnya
50 %
Dinyatakan setengahnya
49 % 40 %
Dinyatakan hampir
setengahnya
39 % - 1 %
Dinyatakan sebagian
kecil
0 %
Dinyatakan tidak ada
sama sekali
Pada tabel-tabel diatas dapat dilihat
bagaimana sesungguhnya respon siswa kelas
enam terhadap metode ceramah yang
diterapkan oleh guru bidang studi PAI di SD
ALMuzzammil Bekasi. Diagram Prestasi
Belajar siswa kelas 6 SD AL-Muzzammil tahun
2016-2017, Berdasarkan Raport semester 1
pada bidang studi PAI yang meraih nilai:
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
284 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
9.0
5 Orang
8.5
4 Orang
8.0
4 Orang
7.5
3 Orang
7.0
2 Orang
6.5
1 Orang
6.0
1 Orang
Masalah-masalah yang dihadapi
a. Guru tidak dapat mengetahui secara pasti
sampai dimana para siswa telah mengerti
dan memahami penjelasan guru
b. Dalam diri siswa besar kemungkinan akan
terbentur konsep-konsep yang lain dari
pada kata-kata yang dimaksudkan oleh
guru
c. Siswa cenderung bersifat pasif, kurang
dapat mengemukakan pendapatnya
sehingga inisiatif dan daya kreasinya
tertekan.
d. Para siswa agak sulit mengkonsentrasikan
perhatian mereka terhadap keterangan
guru, terutama pada siang hari.
Usaha-usaha Pemecahan (solusi-solusi)
a. Susunlah materi pelajaran yang benar-
benar perlu diceramahkan, disesuaikan
dengan situasi kejiwaan, lingkungan sosial
dan lingkungan kebudayaan siswa
b. Gunakan alat peraga waktu berceramah,
baik alat peraga langsung maupun alat
peraga tidak langsung
c. Berceramahlah dengan gaya menarik,
gunakan bahasa yang mudah dipahami.
Perlu diperhatikan ucapan, tempo, ritme
dan dinamikanya.
d. Jelaskanlah istilah-istilah yang baru dan
sulit sebelum pelajaran dimulai
e. Buatlah sistematika ceramah dan adakan
rencana penilaian. Teknik penilaian yang
wajar digunakan untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan
khusus yang telah ditetapkan.
C. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
a. Metode Pengajaran yang diterapkan guru
bidang studi Pendiidkan Agama Islam
(PAI) sesuai dengan GBPP (Garis-garis
Besar Program Pengajaran).
b. Materi bidang studi PAI yang diajarkan
sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan.
c. Dalam Penyampaian materi pelajaran, guru
bidang studi PAI tidak hanya terpaku pada
satu metode saja, akan tetapi juga
menggunakan beberapa metode yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
d. Agar minat belajar siswa bertambah, pihak
sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan
prasarana yang belum ada.
e. Dari tabel peranan metode ceramah yang
dilaksanakan pada waktu pemberian
angket, metode ceramah berperan dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
metode ceramah berperan dalam meningkatkan
prestasi belajar sisiwa pada bidang studi PAI.
Namun demikian untuk lebih menarik minat
siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya
0
1
2
3
4
5
6
6 6,5 7 7,5 8 8,5 9
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
285 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
pada bidang studi PAI, ada beberapa saran
kepada guru bidang studi PAI dan umumnya
kepada seluruh guru yang mengajar di SD
ALMuttaqin Tasikmalaya, diantaranya:
a. Diharapkan para guru (khususnya guru
bidang studi PAI) dapat memilih dan
mampu menguasai beberapa metode dalam
menyampaikan pelajaran bidang studi
masing-masing.
b. Guru diharuskan mampu dalam membantu
mengembangkan kreatifitas siswa dalam
pembelajaran.
c. Selain dapat menguasai metode-metode
dalam mengajar, ada beberapa teknik yang
dapat digunakan oleh para guru dalam
mengajar, seperti teknik ISTIQOMAH.
Teknik ISTIQOMAH, yaitu:
1) Imagination; Bangkitkan imajinasi
siswa jauh kedepan, baik itu manfaat
ilmu, agar mampu menciptakan
teknologi dari yang tidak ada menjadi
ada untuk kemakmuran manusia.
2) Student Centre; Aktifkan peran sisiwa,
biarkan siswa berperan aktif, namun
tetap dalam pengawasan guru
3) Technology; Gunakan simulasi yang
unik dan menarik, guru sebaiknya
dapat mengajar dengan memanfaatkan
teknologi belajar multi inderawi,
sehingga membuat siswa senang
dalam belajar dan informasi dapat
diterima dengan mudah.
4) Intervention; aktifkan siswa dengan
dinamis. Guru harus mampu
mendesain proses belajar, intervensi
terstruktur pada peserta didik serta
mampu mengkritisi pengalaman
siswanya.
5) Question and Answer; Guru
sebaiknya mampu mengajar dengan
cara mendorong rasa ingin tahu,
merumuskan pernyataan rasa ingin
tahu yang dimiliki siswa (Hipotesa),
merancang cara menjawab rasa ingin
tahu, dan menemukan jawaban.
Jawaban terakhir adalah ilmu
pembendaharaan dan kosa kata.
6) Organization; ajaran hidup teratur
dan dapat mendokumentasikan
pengalaman belajarnya dengan baik
agar dapat digunakan pada waktu
yang lain. Guru sebaiknya turut
mengontrol pola pengorganisasian
ilmu yang telah diperoleh oleh siswa.
Hindari banyak bermain, sikap sekali
belajar mampu menerapkan.
7) Motivation; bangkitkan gairah
belajarnya dengan melibatkan aspek
emosi positif siswa dan dirinya,
kemudian bangkitkan semangat
belajar dan motivasi belajarnya.
8) Aplication; jangan hanya jadi beo,
bicara tanpa makna dan tanpa realita,
orang senang belajar yang praktis.
Guru dalam mengajar hendaknya
mampu memvisualisasikan ilmu
pengetahuan pada dunia praktis, atau
mampu berpikir lateral untuk
mengembangkan aplikasi ilmu
tersebut dalam berbagai bidang
kehidupan. Ilmu tanpa amal akan sia-
sia dalam belajar.
9) Heart (Spiritual); belajar adalah
tanggung jawab dunia akhirat,
bangkitkan nilai-nilai spiritualnya
dalam belajar, guru harus mampu
membangkitkan kekuatan spiritual
kepada peserta didik.
d. Guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang efektif
e. Guru harus mampu mengembangkan
kecerdasan emosi
f. Guru harus mampu mendisiplinkan peserta
diidk dengan kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ridha, (1994). Pentingnya Pendidikan
Dalam Islam. Jakarta: Inqilab Press.
Zainal Muttaqin Peranan Metode Ceramah dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa kelas VI Pada Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SD Al-Muzzammil
Bekasi
286 |Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitan Pendidikan dan Pembelajaran Vol.3, No.1 (Oktober 2018): 280-286
Abdul Aziz Masyhuri, (1982). Mutiara Al-
Qur’an dan Al-Hadits. Surabaya:
Ikhlas Press.
Ahmad Syafii Maarif, (1995). Membumikan
Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alie As’ad, (1978). Terjemah Kitab Ta’limul
Mutaallim. Kudus: Menara Kudus.
Abu Zakariya Yahya Anawawiy, (1985).
Syarhul Arba’in. Surabaya: Maktabah
Ahmad Nabhan.
Departemen Agama RI, (1990). Terjemah Al-
Qur’anul Karim. Jakarta: Depag
Press.
Amoes Noeleka, (1986). Pengantar Penelitian.
Jakarta: Grafindo Utama.
Bakhtiar Surin, (1978). Tafsir Tematik Al-
Qur’an. Bandung: FA Sumatera.
Dirjen Pembinaan Depag RI, (1986). Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: Depag
Press.
Fadhlan Mudhofar, (2000). Krisis Dalam
Pendidikan Islam. Jakarta:
ALMawardi Press.
Fakhruddin Nursyam, (1994). Tarbiyyah
Rosululloh SAW. Jakarta: Gema Insani
Press.
Hilmy Bakar Al-Mascatiy, (1999). Membangun
Sistem Pendidikan Islam. Jakarta:
UNIA Press.
Hilmy Bakar Al-Mascatiy, (1995). Generasi
Penyelamat Umat. Jakarta: UNIA
Press.
Team Prima Pena, (1996). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media
Press.
Mansyur Syah, (1992). Materi Pokok Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Depag
Press.
Hasan Al-Banna, (1998). Majmu’at Arrosaail
Al-Imam Hasan Al-Banna. Cairo:
Darud Da’wah.
Moh. Nur Abd Hafidz, (1994). Mendidik Anak
Bersama Rosululloh. Jakarta: Gema
Insani Press.
Moh. Ngalim Purwanto, (1984). Psikologi
Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Moh. Yaqzan, (1993). Penomena Perbudakan
Pemikiran. Jakarta: Al-Ghiroh Press.
Omar Muhammad, (1979). Falsafah
Pendidikan Islam. Jakarta: Bintang
Bulan Press.
Sholih Fauzan, (2002). Indahnya Bertauhid.
Jakarta: Assofwa Press.
Ummu Yasmin, (2002). Materi Tarbiyah. Solo:
Media Insani Press.
Wahid Abdusalam, (1992). Kiat Mencetak
Anak Sholih. Yogyakarta: Titian Ilahi
Press.
Willian Stainback, (1999). Membantu Anak
Berhasil Di Sekolah. Jakarta: Kanisius
Press.
WS. Winkel, (1982). Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Balai Pustaka.
... Educational methods in Islam are very diverse and must be adapted to the needs and conditions of students. (Muttaqin, 2018) The thematic interpretation method involves analyzing Qur'anic verses related to a particular theme. This method helps in planning basic Islamic education that is systematic and relevant to the context of students lives. ...
Article
In the context of globalization and rapid social change, Islamic education needs to adapt to remain relevant. The basic concepts and ideas of Islamic education can be analyzed and developed from the basic sources of Islamic teachings, namely the Qur’an and sunnah. This article aims to further explore the purpose of education, educational methods and how learners can be actively involved in the learning process. This research uses literature study and thematic tafsir method by examining Qs. Adz-Dzariyat: 56, Qs. An-Nahl: 125, and Qs. An-Nahl: 78. Humans were created to worship Allah and fulfill their role as caliphs on earth. This emphasizes the importance of integration between spiritual, moral, intellectual, and social development in building individuals who are noble and beneficial to society. Humans are also born without any knowledge so it is important for them to study knowledge by utilizing the senses that Allah has created for them. One of the main objectives of thematic interpretation studies is to increase students’ understanding of Islamic teachings. With this approach, students are not only required to memorize verses, but also to understand the context and meaning contained therein. This is very important in shaping good character and noble morals. The results show that by understanding and applying the goals, methods, and concepts of learners based on the Qur’an, Islamic education is able to create a generation that is faithful, knowledgeable, and contributes positively to society and the progress of global civilization.
... And the teacher makes a systematic lecture and has an assessment plan. Assessment techniques are used to determine whether or not the expected learning objectives are achieved (Muttaqin, 2018). ...
Article
Full-text available
p> This research aims to explore: (1) Application of the lecture method in learning moral beliefs in class VIII (A) SMP Muhammadiyah 56 Binjai, (2) solution for applying the lecture method in learning moral beliefs in class VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai. This research uses a descriptive qualitative approach. The data sources in this research are the school principal, teachers of morals and students. The data collection technique uses observation, interviews and documentation. The data analysis techniques used are data reduction, data display and data conclusion drawing. The results of research on the application of the lecture method in learning moral beliefs in class VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai, namely that the teacher said that using the lecture method was very easy to implement, but sometimes students tended to be passive in class. The solution for applying the lecture method in moral belief lessons in class VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai is to make the lesson material structured, use props when lecturing and explain using terms that can be understood by students. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor: (1) Penerapan metode ceramah dalam pembelajaran akidah akhlak di kelas VIII (A) SMP Muhammadiyah 56 Binjai, (2) Solusi penerapan metode ceramah dalam pembelajaran akidah akhlak di kelas VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran akidah akhlak dan peserta didik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan data. Hasil dari penelitian penerapan metode ceramah dalam pembelajaran akidah akhlak di kelas VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai yaitu guru mengatakan bahwa penggunaan metode ceramah sangat mudah dijalankan, namun terkadang siswa cenderung bersikap pasif didalam kelas. Solusi dalam penerapan metode ceramah pada pelajaran akidah akhlak di kelas VIII SMP Muhammadiyah 56 Binjai yaitu buatlah materi pelajaran secara terstruktur, gunakan alat peraga waktu berceramah dan menjelaskan dengan menggunakan istilah-istilah yang dapat dipahami oleh peserta didik. </p
... Disamping itu, sebelum kegiatan ceramah dilakukan, peserta diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk kuisioner dan begitu juga setelah kegiatan edukasi dilakukan. Metode ceramah telah banyak membuktikan keberhasilannya dalam proses pembelajaran, diantaranya dalam meningkatkan prestasi belajar [9,10,11,12]. ...
Article
The results of the situation analysis show that poor hygiene conditions and sanitation facilities that do not comply with health standards occur at SMAIT ANIC, Banjarbaru City, South Kalimantan. Based on the results of this analysis, the Community Partnership Program (PKM) seeks to solve this problem. The PKM program implemented as a solution is education about cleanliness, to increase the school community's knowledge and awareness of the importance of school cleanliness. School cleanliness plays a role in the implementation of education in schools. The method used in the activity is a lecture with questionnaires given before and after the activity as a means of evaluation. This activity also emphasizes active participation from all parties involved, including students and teachers, as well as school administration staff. The results of the activity showed an increase in students' understanding and awareness of the meaning of school cleanliness and sanitation. These results indicate that the objectives of this PKM program have been achieved. Increasing knowledge will certainly have an impact on environmental cleanliness and clean-living habits of students.
... 179-202, DOI: https://doi.org/10.22515/ajpc.v3i2 (Amaliah, Fadhil, & Narulita, 2013;Muttaqin, 2018). ...
Article
Full-text available
Students with intellectual disability require career guidance to develop their creativity and potential. This research aimed to describe teacher career guidance strategies in developing the creativity of students with intellectual disability at SMA Al Firdaus Sukoharjo. The study used a qualitative approach with the case study method. Research participants consisted of guidance and counseling (BK) teachers, inclusion coordinators, and two accompanying teachers. Data were collected via observation, interviews, and documentation. Researchers implemented the Miles and Huberman theory for the data analysis, which involves data reduction, data display, and conclusion drawing. The results show that the strategies used for career guidance are instructional (teaching methods) and substantial (interpersonal relationships). With these strategies, teachers can inspire mentally retarded students to develop their talent and interests. In addition, teachers pay attention to emotional closeness, namely by giving creative freedom to students. It was noted that there were mentally retarded students who won at the national level and there were alumni who had businesses after they graduated.
... The results of this study are in line with Muttaqin (2018), where it is known that 85% of Islamic religious education teachers always use lecture methods, 75% of students like the lecture method in learning, 65% of students can easily understand the PAI lessons with Lecture methods, 75% of students found no difficulty in understanding PAI teacher words or speeches using lecture methods, 90% with student achievement lecture methods there was an increase. From the results of this study, the authors can take the conclusion that "Method of lecture plays a role in increasing student achievement in Islamic education". ...
Article
Full-text available
The importance of financial literacy knowledge for elementary school children is needed, but the right method is needed to teach it. This experimental research seeks to measure empirically the extent of the effectiveness of the lecture method on the ability of students to understand each material being taught. The stages of the study were conducted using the pre-test and post-test methods and by using the same participants as many as 31 elementary school students. The results showed that there was a significant influence on the ability of students to understand each lesson delivered (after receiving treatment)
Mutiara Al-Qur'an dan Al-Hadits
  • Abdul Aziz
Abdul Aziz Masyhuri, (1982). Mutiara Al-Qur'an dan Al-Hadits. Surabaya: Ikhlas Press.
Membumikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  • Ahmad Syafii
Ahmad Syafii Maarif, (1995). Membumikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Terjemah Kitab Ta'limul Mutaallim
Alie As'ad, (1978). Terjemah Kitab Ta'limul Mutaallim. Kudus: Menara Kudus.
Terjemah Al-Qur'anul Karim
  • Departemen Agama
Departemen Agama RI, (1990). Terjemah Al-Qur'anul Karim. Jakarta: Depag Press.
Pengantar Penelitian. Jakarta: Grafindo Utama
  • Amoes Noeleka
Amoes Noeleka, (1986). Pengantar Penelitian. Jakarta: Grafindo Utama.
Tafsir Tematik Al-Qur'an. Bandung: FA Sumatera
Bakhtiar Surin, (1978). Tafsir Tematik Al-Qur'an. Bandung: FA Sumatera.
Krisis Dalam Pendidikan Islam
  • Fadhlan Mudhofar
Fadhlan Mudhofar, (2000). Krisis Dalam Pendidikan Islam. Jakarta: ALMawardi Press. Fakhruddin Nursyam, (1994). Tarbiyyah Rosululloh SAW. Jakarta: Gema Insani Press.
Membangun Sistem Pendidikan Islam
  • Hilmy Bakar Al-Mascatiy
Hilmy Bakar Al-Mascatiy, (1999). Membangun Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: UNIA Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • Hilmy Bakar Al-Mascatiy
Hilmy Bakar Al-Mascatiy, (1995). Generasi Penyelamat Umat. Jakarta: UNIA Press. Team Prima Pena, (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media Press.
Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar
  • Mansyur Syah
Mansyur Syah, (1992). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depag Press.