Article

BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH DALAM RESTRUKTURISASI DI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

Authors:
To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mengungkapkan perubahan apa yang terjadi di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan setelah sekolah ditetapkan menjadi RSBI, bagaimana implementasi RSBI di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dan budaya apa yang muncul di sekolah dalam implementasi RSBI tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana implementasi RSBI di SMK Negeri1 Percut Sei Tuan dan mengungkapkan budaya apa yang muncul di sekolah dalam implementasi RSBI . Pendekatan kualitatif yang dikembangkan oleh Spradley (1980) digunakan dalam penelitian ini. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Para informan dalam penelitian ini adalah warga sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf administrasi, guru dan siswa). Untuk menguji validitas data digunakan teknik triangulasi. Kajian ini berlandaskan pada teori strukturasi Giddens yang menyatakan bahwa perilaku yang berulang dan berpola akan membentuk praktek sosial. Praktek sosial merupakan perpaduan antara mentalitas individu dan struktur sosial. Struktur sosial merupakan prinsip dan pedoman serta hasil dari praktek sosial. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa perubahan yang terjadi di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan setelah sekolah ditetapkan menjadi RSBI adalah penerapan 12 janji kinerja kepada sekolah yang terkategorikan ke dalam 4 cakupan yaitu restrukturisasi reorganisasi berdasarkan sistem manajemen mutu, restrukturisasi proses belajar-mengajar, restrukturisasi sarana dan prasarana sekolah, serta restrukturisasi sekolah berwawasan lingkungan. Restrukturisasi reorganisasi berkaitan dengan pelaksanaan sistem manajemen mutu dalam prosedur sekolah. Restrukturisasi proses belajar-mengajar berkaitan dengan meningkatkan pembelajaran siswa. Restrukturisasi sarana fisik dan sekolah berwawasan lingkungan berkaitan dengan pemenuhan sarana dan prasarana serta menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang tertata rapi, indah dan nyaman. Akhirnya budaya yang muncul di sekolah dalam implementasi RSBI tersebut adalah budaya kerja individu berdasarkan pembagian kerja yang muncul di atas perintah.

No full-text available

Request Full-text Paper PDF

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the author.

... The courage to take the risk of failure indicates a principal as having entrepreneurial leadership. It is in line with the one conducted by (Kurniati, 2012) revealing that the principal of SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan made some changes to the school by restructuring the school components, such as restructuring the organization, the teaching and learning process, facilities, and infrastructure, and the perspective of the environment. The school develops an individual's working culture based on the jobs assigned to them. ...
Article
A positive learning environment can be achieved if all the school members follow the principal's learning process. The paper aims to study and analyze the principal's implementation of innovation and entrepreneurial leadership in creating a learning environment. The research is conducted qualitatively through a case study. The research subjects were determined using purposive sampling, while the data were collected through interviews, observation, and documentation study. The data were then analyzed descriptively qualitatively using the Atlas.ti software. The results show that the principal has implemented the entrepreneurial leadership employing two main principles to create a learning environment. First, the principal regulates organizational growth through optimization, communication, motivation, monitoring, controlling, role model, and empowerment. The principal makes some innovation through several steps: vision building, staff development, and restructuring. This kind of leadership can create a comfortable and fun learning environment. As a result, all school members can follow the learning process and create innovative products, as well as making some progress in academic and non-academic achievements. The research findings imply a recommendation for the school's program in that a principal's entrepreneurial and innovative leadership is one of the critical factors in learning.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.