ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan subjek bahasa Korea dan bahasa Indonesia berupa letak posisi subjek pada pola kalimat, kategori, dan peranan subjek. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penetilian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik simak dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan perbedaan subjek BK dan BI terletak pada fungsi subjek, dalam bahasa korea terdapat partikel penanda subjek sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada, posisi dalam BK S dapat berdampingan dengan P, K, dan O, sedangkan dalam BI S selalu terletak di sebelah kiri P. kategori subjek yang ditemukan berupa nomina, pronominal, dan frasa nomina. Persamaan yang ditemukan dalam peran subjek pada BK dan BI yaitu subjek berperan sebagai agen, pengalam, alat, kekuatan, dan tujuan. ABSTRACT This study aims to describe the comparison of Korean and Indonesian subjects in the form of the position of the subject in sentence patterns, categories, and the role of the subject. The research method used is a qualitative research method using a comparative descriptive method. Data collection techniques in the form of listening and note-taking techniques. Based on the results of the study, it was found that the difference between BK and BI subjects lies in the function of the subject, in Korean there are subject marker particles while in Indonesian there are none, the position in BK S can be side by side with P, K, and O, while in BI S it is always located at to the left of P. The subject categories found are nouns, pronouns, and noun phrases. The similarities found in the role of the subject in BK and BI are that the subject acts as an agent, experience, tool, strength, and goal. PENDAHULUAN Dalam sebuah kalimat, kedudukan subjek (S) sangat berfungsi karena subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Setiap bahasa di berbagai negara mempunyai ciri khas dalam bahasanya, seperti peran subjek dalam kalimat di setiap bahasa juga juga terdapat perbedaan. Subjek merupakan fungsi sintaksis yang paling penting setelah predikat. (Burton, 2011; Supriyadi, 2014; Tesniere, 2015) mereka berpendapat bahwa subjek merupakan bagian klausa yang menandai apa yang sedang dibicarakan dan subjek dapat diterangkan oleh predikat atau yang menjadi pokok pembicaraan. Dalam sebuah kalimat, dasar diwajibkan adanya distribusi fungsi subjek bersamaan dengan predikat yang dianggap sebagai pasangan minimal dalam kalimat. Jika sebuah kalimat