ArticlePDF Available

DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH

Authors:

Abstract

Berbagai perubahan terjadi pada anak jalanan di rumah singgah, baik perubahan yang berhubungan dengan kondisi fisik maupun berhubungan dengan kondisi lingkungan. Perubahanperubahan yang terjadi pada anak jalanan dipengaruhi oleh apa yang mereka terima di rumah singgah. Perubahan masa dari yang sepenuhnya di jalan sampai sebagian di panti tentu tak mudah bagi anak jalanan, tak heran jika beberapa anak mengalami kejenuhan atau stress saat di rumah singgah.Untuk mengatasi dan menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan tersebut, anak jalanan di rumah singgah membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Dukungan ini yang disebut dukungan sosial, dan orang-orang yang memberi dukungan disebut sumber dukungan.Studi kepustakaan menyatakan bahwa dukungan sosial akan dapat membantu mencegah efek negatif karena adanya stress apabila terjadi kesesuaian antara harapan dan penerimaan dukungan sosial bagi individu, penerima dukungan. Demikian pula dukungan sosial dari staf serta lingkungan rumah singgah akan dapat mencegah efek negatif karena keterkejutan budaya pada anak yang biasa di jalanan. Oleh karena itu, peneliti merasa penelitian ini penting disamping untuk sumbangan perbaikan pada program yang diberikan lembaga juga diharapkan penelitian ini dapat memberi ide tentang pemberian dukungan sosial di lembaga lain.Pada penelitian ini juga hendak diteliti hambatan serta faktor pendukung pemberian dukungan sosial yang ada di lembaga. Hal ini dilakukan karena persepsi individu, penerima dukungan, sebelumnya berada dalam lingkungan yang beda dan jauh dari dukungan sosial yang membuat dirinya baik.
A preview of the PDF is not available
... (Anta & Prasetio, 2019). Support social dari berbagai individu yang terlibat dalam rumah singgah dapat mencegah dampak buruk yang tidak diinginkan akibat persepsi negatif masyarakat terhadap anak jalanan (Anandar et al., 2016). Rumah singgah terbukti berperan penting dalam memberdayakan anak jalanan dan memberi dampak positif berupa meningkatkan bakat sekaligus menghilangkan kebiasaan buruk dan menerima pendidikan formal sehingga harga diri yang dimiliki anak jalanan menjadi meningkat (Syahrul, 2017). ...
... Selain itu komunikasi interpersonal yang baik antara pembina dan anak jalanan terbukti mampu menumbuhkan keinginan anak untuk bersekolah kembali mampu menumbuhkan keterampilan produktivitas dalam bidang pekerjaan (Utami et al., 2018). Support social dari berbagai individu yang terlibat dalam rumah singgah dapat mencegah dampak buruk yang tidak diinginkan akibat persepsi negatif masyarakat terhadap anak jalanan (Anandar et al., 2016). ...
Article
Full-text available
Kehadiran anak jalanan merupakan hal yang lumrah di kota besar namun bukanlah pilihan yang diinginkan, hal tersebut harus mereka terima karena sejumlah alasan. Mereka terdiri dari usia 7 sampai 18 tahun dengan menghabiskan sebagian waktunya di jalan untuk mencari nafkah. Sehingga citra anak jalanan dipandang rendah oleh masyarakat, hal tersebut memunculkan permasalahan baru berupa hak yang tidak mereka dapatkan seperti pendidikan. Padahal negara sudah menjamin bahwa setiap anak berhak atas pendidikan agar menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Ketidak terpenuhinya hak membuat anak jalanan memiliki harga diri rendah sehingga kurangnya mengetahui potensi yang di milikinya dan kehilangan orientasi dalam menghadapi realitas. Dengan bantuan dari pemerintah dan masyarakat, hadirlah rumah singgah yang bertujuan memperbaiki taraf hidup anak jalanan. Sehingga perlu di lakukan pemberdayaan lebih agar anak jalanan dapat mewujudkan cita-cita mereka. Hadirnya rumah singgah ini memberikan banyak edukasi terhadap anak jalanan sehingga mereka mulai mengetahui potensinya yang dimilikinya. Dalam proses analisis penelitian menggunakan systematic riview dengan data yang diperoleh melalui studi literatur dengan referensi yang bersumber dari jurnal ilmiah. Hasil penelitian literature riview menunjukkan bahwa adanya peningkatan self esteem pada anak jalanan di dalam rumah singgah. Sehingga anak jalanan dapat mengetaui potensinya dan memiliki pandangan masa depan yang lebih baik.
... Dari definisi tersebut, Putra et al., (2015) menambahkan bahwa tidak semua anak jalanan ini tidak memiliki hubungan dengan orang tua. Menurut Odi Shalahudin dalam bukunya dengan judul "Anak Jalanan Perempuan," anak jalanan merupakan seseorang dibawah 18 tahun yang menggunakan sebagian atau seluruh waktunya untuk melakukan kegiatan di jalanan dengan tujuan mendapatkan uang atau mempertahankan hidupnya (Anandar, Wibhawa, & Wibowo, 2015). Widodo (2000) ...
Article
ABSTRAK Artikel ini membahas tentang pelaksanaan pelayanan sosial bagi anak jalanan pada masa pandemi covid-19. Pelaksanaan pelayanan sosial yang diberikan kepada anak jalanan dikelompokkan ke dalam beragam bentuk. Dalam artikel ini, lembaga memberikan pelayanan sosial anak jalanan melalui program dan kegiatan seperti PAUD, pendidikan kesetaraan, penjangkauan anak, rekreasi, bimbingan rohani anak, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, serta peningkatan gizi anak. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan bentuk pelaksanaan pelayanan sosial bagi anak jalanan berdasar pada teori. Hasil penelitian menunjukkan belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan anak jalanan pada masa pandemi yang disebabkan oleh tidak adanya program dan kegiatan dalam bentuk pelayanan pengasramaan, konseling, dan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan berbagai program pelayanan sosial dan peningkatan pengetahuan dari pengurus di yayasan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan sosial anak jalanan.Kata kunci: Anak Jalanan, Pelayanan Sosial, Pandemi Covid-19ABSTRACTThis article discusses the implementation of social services for street children during the COVID-19 pandemic. The implementation of social services provided to street children is grouped into various forms. In this article, the institution provides social services for street children through programs and activities such as ECCE, equity education, child outreach, recreation, children's spiritual guidance, free medical check-ups and medications, and improved child nutrition. The method used in writing this article is descriptive with a qualitative approach with the aim of describing the form of implementing social services for street children based on theory. The results showed that the implementation of street children's services during the pandemic was not optimal due to the absence of programs and activities in the form of hospitalization, counseling, and skills services. Therefore, it is necessary to develop various social service programs and increase knowledge from the management in the foundation, so as to improve the quality of social services for street children. Keywords: Street Children, Social Services, Covid-19 Pandemic
Article
Full-text available
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan berbasis kebutuhan dan disesuaikan dengan karakteristik anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pendidikan nonformal bagi anak jalanan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk mendapatkan data lebih spesifik dan lebih mendalam mengenai pendidikan nonformal bagi anak jalanan. Teknik penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen dengan teknik analisis datanya adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendidikan untuk anak jalanan yang dilaksanakan bertempat di sekitar jalanan karena pendidikan nonformal bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dari anak jalanan itu sendiri dan disesuaikan dengan kontrak belajar yang telah disepakati. Hal itu dikarenakan anak jalanan sendiri memiliki kesibukan sehingga fasilitator bisa menyesuaikan dengan kondisi anak jalanan. Evaluasi oleh fasilitator sebagai tenaga pengajar anak jalanan juga dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan nonformal dan bahan masukan untuk pengembangan program. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal yang dilaksanakan untuk anak jalanan diantaranya adalah pendidikan dasar berupa pendidikan untuk menuntaskan buta aksara meliputi kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) sebagai pendidikan dasar bagi anak jalanan. Selain itu pendidikan keterampilan hidup juga diajarkan untuk membekali anak jalanan keterampilan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kapasitasnya sehinga dari adanya pendidikan keterampilan ini dapat menjadikan anak jalanan memiliki kapasitas sehingga anak jalanan tidak kembali lagi ke jalan.
Article
Full-text available
The study aims to determine whether there is a link between optimism and social support for self-efficacy in street children. 103 adventure samples of street children taken from seven open houses spread in DKI Jakarta and Tangerang. This study uses a non-probability sampling technique, using a purposive sampling method. Test the validity of measuring instruments using confirmatory factor analysis (CFA) techniques, while the data analysis in this study uses multiple regression analysis techniques in SPSS. The results showed that there was a significant influence of optimism and social support on the self-efficacy of street children with R-square 0.729. Hypothesis test results found that there is one dimension of optimism that is needed significantly to self-efficacy of street children, which is permanent, and there is one dimension of social support that is significantly related to self-efficacy of street children, namely search and instrumental assistance. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy pada anak jalanan. Sampel berjumlah 103 anak jalanan yang diambil dari tujuh rumah singgah yang tersebar di DKI Jakarta dan Tangerang. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling, dengan menggunakan metode purposive sampling. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dalam SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari optimisme dan dukungan sosial terhadap self-efficacy anak jalanan dengan R-square 0,729. Hasil uji hipotesis minor ditemukan bahwa terdapat satu dimensi dari optimisme yang berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu permanence, dan terdapat satu dimensi dari dukungan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy anak jalanan, yaitu dukungan nyata atau instrumental.
Article
Full-text available
p class="Abstrak">Anak jalanan adalah salah satu masalah sosial yang kompleks dan bertalian dengan masalah sosial lain, terutama kemiskinan. Menangani anak jalanan tidaklah sederhana oleh sebab itu penanganannyapun tidak bisa disederhanakan. Adapun langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah dalam menanggulangi serta menekan meningkatnya anak jalanan, melalui Satpol PP yang aktif melakukan razia anak jalanan. Salah satu upaya yang dapat membantu permasalahan anak jalanan khususnya anak jalanan yang ada di Padang Sumatera Barat adalah dengan memberikan dukungan sosial yang mana dukungan sosial tersebut bukan hanya berupa pemberian stimulan dengan uang, makanan maupun informasi tetapi juga berbentuk rasa cinta, perhatian, memberikan dorongan untuk maju dan hal yang bersifat menolong lainnya.</p
Uji Coba Model Perlindungan Anak Jalanan terhadap Tindak Kekerasan
  • Soetji Andari
Andari, Soetji, dkk. 2007. Uji Coba Model Perlindungan Anak Jalanan terhadap Tindak Kekerasan. Yogyakarta: B2P3KS.
Upaya Pencarian Model yang Efektif dalam Penanganan Anak Jalanan. (Penelitian Universitas Muhammadiyah Jakarta bekerja sama dengan
  • Departemen Sosial
Departemen Sosial RI. 2003. Upaya Pencarian Model yang Efektif dalam Penanganan Anak Jalanan. (Penelitian Universitas Muhammadiyah Jakarta bekerja sama dengan Balitbangsos Departemen Sosial RI)
Social Support Strategies. Guidelines for Mental Health Practices
  • B H Gottlieb
Gottlieb, B. H. 1988. Social Support Strategies. Guidelines for Mental Health Practices. California: Sage Publishing Co Gottlieb, B. H. 1988. Marshalling Social Support: Formats, Process, and Effects. New York: Sage Publishing Co
Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam berbagai bagiannya
  • Siti Haditono
  • Rahayu
Haditono, Siti Rahayu. 1992. Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Veiel & Urs Baumann. The Meaning and Measurement of Social Support
  • O F Hans
Hans O. F. Veiel & Urs Baumann. The Meaning and Measurement of Social Support. New York: Hemisphere Publish Corp