Available via license: CC BY-SA
Content may be subject to copyright.
ISSN 1978 - 3000
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 5, No. 1. Januari – Juni 2010
65
Respon Pemberian “Blok Suplemen” Berbasis Bahan Lokal
Terhadap Pertambahan Bobot Sapi Bali
Response of Supplementation of Blocks Made of Local Ingredients
On Body Weight of Bali Cattle
Sri Arnita Abutani, Syafrida Rahim, Noverma
Fakultas Peternakan Univ. Jambi, 0741- 582907
ABSTRACT
The aim of this research was to evaluate the response of supplementation of blocks made of local ingredients on
body weight of Bali cattle. There were 3 cattle allocated into three treatments, R0 (ad lib. Forage) as control, R1
(ad lib. Forage + LAM block), and R2 (ad lib. Forage + SAM block) in Latin Square experimental design. LAM
block contains palm sugar, rice bran, corn, palm oil sludge, lime, urea, salt, TSP, Cement, premix, yeast ) and
SAM block consists of palm sugar, rice bran, corn, palm fiber, lime urea, salt, TSP, cement, premix, yeast
.Variables collected were ration dry matter intake (DMI), body weight gain, and ration efficiency. Results
showed that both blocks increased body weight ( 0.2 - 0.45 kg) and the efficiency of ration ( 1.2 – 2.9 ), but the
DMI didn’t change relatively.
Keywords : Supplement Block, Palm Oil Sludge and Palm Fiber
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pemberian blok suplemen berbasis bahan local terhadap
pertambahan bobot badan sapi Bali. Untuk itu dilakukan penelitian dengan menggunakan 3 ekor sapi Bali
jantan umur 1-1.5 tahun. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin dengan 3 perlakuan
dan 3 priode . Perlakuan yang diberikan hádala Ro (hijauan ad limitum ) yang akan dijadikan sebagai control,
R1 ( hijauan ad libitum + Lam Blok), dan R2 ( hijauan ad limitum + SAM Blok ). Peubah yang diamati konsumsi
bahan kering ransum, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil menunjukkan bahwa
pemberian blok suplemen berupa LAM Blok dan SAM Blok dapat meningkatkan bobot badan, dan efisiensi
penggunaan ransum tetapi tidak meningkatkan konsumsi ransum.
Kata Kunci.; Blok Suplemen , Lumpur sawit dan Serat Sawit
PENDAHULUAN
Pemeliharaan ternak sapi di
masyarakat perdesaan masih bersifat
tradisional. Pemberian pakan hanya
berupa rumput lapangan tanpa adanya
sentuhan teknologi. Kondisi ini
disebabkan karena ketidak tahuan
peternak terhadap inovasi baru dalam
pemeliharaan ternak sapinya. Mereka
lebih cendrung menerapkan sistim
pemeliharaan yang turun temurun. Oleh
karena itu umumnya produktivitas sapi
yang dipelihara tidak mencapai
pertumbuhan yang optimum.
Seiring dengan permasalahan di
atas sebenarnya banyak limbah yang
dapat digunakan untuk ternak sapi antara
lain, limbah perkebunan sawit. Sebagai
provinsi penghasil sawit limbah ini tentu
saja diproduksi secara besar-besaran, dan
ini bisa dijadikan pakan ternak sapi
dengan dijadikan pakan suplemen berupa
blok yang dicampur dengan bahan pakan
ISSN 1978 - 3000
Respon Pemberian “Blok Suplemen”
66
spesifik lokasi. Irsan (1997) menyatakan
bahwa pakan suplemen berbentuk blok
memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ternak sapi.
Pertumbuhan adalah pertambahan
bobot badan atau ukuran tubuh sesuai
dengan umur sedangkan perubahan
ukuran tubuh serta fungís dari berbagai
bagian tubuh semenjak embrio sampai
mencapai dewasa tubuh. Proses
pertumbuhan dimulai semenjak awal
terjadinya pembuahan yang
menghasilkan embrio hingga pedet lahir
dan dilanjutkan sampai sapi menjadi
dewasa pertumbuhan ini meliput
pertumbuhan sel, organ dan jaringan dari
individu ( Sugeng, 2002). Faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan adalah
makanan, umur, bangsa , jenis kelamin,
bobot lahir, dan lingkungan. Siregar
(2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
bobot badan sapi ditentukan oleh faktor
jenis sapi , jenis kelamin , umur , ransum,
atau pakan yang diberikan dan teknik
pengelolaannya. Pertumbuhan secara
umum diketahui dengan pengukuran
kenaikan berat badan yang dengan
mudah dapat dilakukan lewat
penimbangan berulang dalam waktu
tertentu serta dapat dicatat pertambahan
bobot badan perhari, minggu dan bulan
(Murtidjo, 2000)
Pakan adalah sesuatu yang dapat
dimakan dan dicerna baik sebagian
maupun secara keseluruhan dengan idak
mengganggu kesehatan ternak yang
memakannya. Pemberian pakan pada
ternak sapi diberikan acuan 10 % dari
bobot badan dalam sehari serta kosentrat
dapat diberikan sebanyak 2.5-3 % dari
bobot badan sapi (Bandini, 1999).
Pemberian pakan berbentuk blok sebagai
suplemen dapat meningkatkan bobot
badan. Oleh Hatmono dan Hastoro, 1997
dinyatakan konsumsi UMB (urea
molasses Blok ) pada sapi potong dapat
mencapai 350 g/ ekor/ hari dan sekitar 120
g/ekor/hari untuk ternak kecil seperti
kambing dan domba .
Limbah industri pengolahan
kelapa sawit d Indonesia cukup melimpah
tetapi penggunaannya lumpur sawit
masih terbatas. Pengolahan kelapa sawit
menjadi minyak sawit akan menghasilkan
limbah dinataranya berupa bungkil inti
sawit , serat sawit dan lumpur sawit.
Lumpur sawit merupakan larutan
buangan yang dihasilkan selama proses
ekstrasi minyak . Untuk setiap ton hasil
akhir hasil minyak sawit akan dihasilkan
antara 2-3 ton lumpur sawit.. sebagai
komponen terbesar dalam bahan ini
adalah air (95%), padatan (4-5 %) dan sisa
minyak sebesar 0.5-1 %. Limbah ini
biasanya dibuang dan langsung dialirkan
ke sungai sekitar pabrik sehingga
menyebabkan gangguan ekologi. Melihat
adanya padatan dan beberapa zat
makanan yang terkandung di dalamnya,
limbah ini sebenarnya masih dapat
diandalkan potensinya baik sebagai
pupuk maupun campuran pakan ternak
(BPS, 2005), sedangkan serat sawit
pemnfaatannya sebagai pakan ternak sapi
dapat berfungsi sebagai substitusi rumput
gajah sebanyak 50 %, namun bila lebih
dari batas itu akan mengakibatkan selera
makan sapi , kecernaan energi , retensi
nitrogen pakan dan pertumbuhan akan
terganggu.
Pakan suplemen dapat berfungsi
sebagai pakan pemicu pertambahan bobot
badan sapi , juga meningkatkan populasi
mikroba didalam rumen Hal tersebut
akan merangsang ternak sapi untuk
menambah jumlah konsumsi pakan
sehingga akan meningkatkan produksi (
Karta disastra, 1997). Manfaat pemberian
pakan suplemen dari aspek fisiologis
ternak terhindar dari defisiensi vitamin
dan defisiensi mineral,ternak terhindar
dari malnutrisi . respon suplemen yang
menyediakan nutrien untuk
mikroorganisme rumen ditandai oleh
ISSN 1978 - 3000
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 5, No. 1. Januari – Juni 2010
67
peningkatan laja pencernaan serat dan
peningkatan proporsi protein mikrobial
pada saat akhir pencernaan.
MATERI DAN METODE
Penelitian ini menggunakan 3 ekor
sapi Bali Jantan berumur 1-1.5 tahun ,
yang dirancang dengan Rancangan Bujur
sangrar Latin, dengan 3 perlakuan dan 3
priode . Perlakuan yang diberikan adalah
Ro (hikauan ad lib ) , R1 ( hijauan ad lib +
LAM Blok) dan R2 ( hijauan ad lib +SAM
Blok). Peubah yang diamati pertambahan
bobot badan, konsumsi ransum dan
efisiensi penggunaan ransum. Seluruh
data yang diperoleh akan diolah dengan
analisis sidik ragam sesuai dengan
rancangan yang digunakan. Bahan
penyusun Blok Suplemen adalah : aren,
dedakl padi , jagung, kapur, urea , TSP,
garam, ragi , premix semen, lumpur sawit
dan serat sawit. Susunan blok sawit yang
digunakan disajikan pada Tabel 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa kedua blok suplemen
Tabel 1. Susunan Formula Blok Suplemen ( LAM Blok dan SAM Blok) (%)
No. Bahan Baku Formula I
(LAM BLOK) Bahan Baku Formula II
(SAM BLOK)
1. Gula aren 25 Gula aren 17
2. Dedak Padi 23 Dedal Padi 27
3. Jagung 6 Jagung 10
4. Lumpur Sawit
28
Serat sawit 28
5. Kapur 8 Kapur 8
6. Urea 6 Urea 6
7. garam 1 garam 1
8. TSP 1 TSP 1
9. Semen 1 Semen 1
10. Premix 0.5 Premix 1
11. Ragi 0.5 Ragi 1
Jumlah 100 Jumlah 100
Tabel 2. Hasil Analisis Blok Suplemen LAM Blok dan SAM Blok
No.
Bahan
Makanan
Zat Makanan (%)
BK TDN PK Abu SK LK Beta -
N Ca
1. LAM
BLOK
79.81
69.15
77.15
62.35
18.53
12.17
10.99
10.77
6. 37
11.54
6.66
3.18
37.26
31.49
2.97
0.72
Ket. Analisa Proximat Laboratorium Ilmu dan teknologi pakan Fakultas Peternakan
IPB, (2003)
ISSN 1978 - 3000
Respon Pemberian “Blok Suplemen”
68
LAM blok Dan SAM Blok disajikan pada
Tabel 2. Pada tabel tersebut dapat
dikemukakan bahwa kandungan PK dan
TDN antara kedua Bahan limbah sawit ,
lumpur sawit blok ternyata lebih tinggi
dari serat sawit blok.
Konsumsi Bahan Kering Ransum
Konsumsi bahan kering ransum,
pertambahan bobot badan dan efisiensi
ransum dari masig-masing perlakuan
disajikam pada Tabel 3.
Konsumsi bahan kering ransum
tidak berbeda antar perlakuan, walaupun
ada kecendrungan untuk sapi yang diberi
lumpur sawit blok (LAM Blok)
meningkat. Kondisi ini dimungkinkan
karena pemberian lam blok dan sam blok
pada sapi tersedia setiap saat, sehingga
ternak cendrung lebih sering
mengkonsumsi blok suplemen.
Pada pertambahan bobot badan
sapi sebagai pemberian Lam Blok dan
Sam blok, terlihat juga bahwa perlakuan
yang diberikan pada sapi yakni rumput ad
lib dan Lamb blok (R2) dan SAM Blok
cendrung meningkat dibandingkan
dengan sapi yang diberi hanya rumput
(Ro). Walaupun tidak berbeda
pertambahan bobot badan dari sapi yang
memperoleh Lam Blok (R1) dari data yang
ada terlihat adanya peningkatan PBB
dibandingkan dengan sapi yang
memperoleh Sam Blok (R3). Peningkatan
pertambahan bobot badan pada sapi yang
memperoleh Lamb Blok (R1) di duga
karena kandungan protein pada suplemen
LAM Blok lebih tinggi dibandingkan
dengan suplemen Sam Blok yakni 18.53 %
dan TDN 77.15 %. Tomaszewska et al.
(1993) menyatakan bahwa ada korelasi
antara komposisi protein kasar dengan
pertambahan bobot badan . Ternak yang
mendapat proetein lebih tinggi
mempunyai pertambahan bobot badan
yang lebih tinggi (Parakkasi. 1999). Pakan
suplemen berbentuk blok dapat
memperbaiki kondisi lingkungan rumen
karena suplemen blok dapat menyediakan
zat essensial untuk pertumbuhan mikroba
. Pakan suplemen dapat meningkatkan
populasi mikroba di dalam rumen.
Selanjutnya diduga ragi yang digunakan
dalam lam blok dapat juga merangsang
peningkatan pertambahan bobot badan.
Seperti yang dikemukakan Pathak et al (
2000). Bahwa ragi merupakan sumber
vitamin, enzim dan kofaktor untuk
meningkatkan aktifitas mikroba dalam
rumen.
Efisiensi Penggunaan Ransum
Efisiensi Pengunaan Ransum
terbesar diperoleh dari sapi yang
mendapatkan rumput ad lib + Lam Blok
(R1). Berati lumpur sawit Blok (Lam Blok)
yang diberikan pada sapi lebih dapat
memperbaiki kualitas dari pakan yang
Tabel 3. Rataan Konsumsi Bahan kering Ransum, Pertambahan Bobot Badan
dan Efisiensi Ransum
Peubah
Perlakuan
Ro R1 (LAM) R (SAM)
Konsumsi BK ransum (gr/ekor/hr) 2121.31
a
2493.25
a
2362.33
a
Pertambahan Bobot Badan (gr/ekor/hr) 166.67
a
541.67
b
450.00
b
Efisiensi Penggunaan Ransum 1.16
a
2.97
b
2.59
b
Superskrip berbeda pada kolom yag sama menunjukkan pengaruh sangat nyata (p< 0.01)
ISSN 1978 - 3000
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol. 5, No. 1. Januari – Juni 2010
69
diberikan . Ali dan Noeriyanto (2000)
dalam Setiadi dkk ( 2002) bahwa
perbaikan kualitas pakan akan
meningkatkan efisiensi. Semakin
meningkat angka efisiensi maka semakin
efisien ternak tersebut memanfaatkan
pakan menjadi daging. Selanjutnya
dikemukakan bahwa ternak yang
mendapatkan protein lebih tinggi akan
lebih efisien dalam menggunakan
makanan.
SIMPULAN
Pemberian pakan suplemen Blok
multinutrien dari limbah sawit (lumpur
sawit /Lam Blok dan serat sawit/ Sam
Blok) berbasis bahan pakan local dapat
meningkatkan pertambahan bobot badan
0.3 – 0.4 gram/ekor/hari. Meningkatkan
efisiensi ransum (1.2-2.9)
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2005. Kelapa Sawit
. Usaha Budidaya, pemanfaatan
Hasil, dan aspek Pemasaran.
Penebar Swadaya , Jakarta.
Bandini. Y. 1999. Sapi Bali. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Hatmono, H., I. Hastoro. 1997. Urea
Molasses Blok. Pakan Suplemen
Ternak Ruminansia. PT Trubus
Agriwidya, Jakarta.
Irsan, R. U. Zaituni, R. Jurnida, R. Yose.
1997. Peningkatan Productivitas
SApi dengan Menggunakan Saka
Blok di Sumatera Barat. Facultas
Peternakan Unov Andalas.
Kartadisastra, H.R., 1997. Tata Laksana
dan Pengolahan Pakan Ternak
Ruminansia. Kanisius.
Yogyakarta.
Murtidjo, A. B. 2000. Beternak Sapi
Potong. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Parakkasi, A. 1999. ilmu Nutrisi dan
Makanan Ternak Ruminansia.
Universitas Indonesia Press.
Pathak., N.N., L. C. Chowdhury dan D.N.
Kamra. 2000. Effect Of Dietary
Supplementation UIT Yeast Cell
(saccharomyces , cerevisiae) On
Nutrient Utilizaion and Growth
Response in Cross Breed. Ajas.
Vol. 11 : 268-271.
Setiadi B., M.H. Togotrop dan Muryanto.
2002. Introduksi usa Ternak Sapi
Dalam Sistem Usaha Tani, di
daerah Pasang Surut. Pusat
penelitian dan Pengembangan
peternakan Bogor.
Siregar, S. B. 2003. Penggemukkan Sapi .
Penebar Swadaya, Jakarta.
Sugeng, Y.B. 2002. Sapi Potong. Penebar
Swadaya, Jakarta
.