ArticlePDF Available

MASIH TEPATKAH ROA SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN INDUSTRI ASURANSI DI INDONESIA?

Authors:
  • Faculty of Economics and Business Universitas Trisakti, Jakarta , Indonesia

Abstract

p> The problem of this research was the determinants of financial performance in insurance company in indonesia, both of internal and external factor. There are some factor s that influence positively and the other side influence s n egatively on the financial performance. The objectives of this research was to examine the factors that affect the financial performance of insurance companies in Indonesia, which was viewed from profitability . The methodology of this research was multiple regression. The object of research is 64 insurance companies listed in Otoritas Jasa Keuangan (OJK) period 2011-2015. Finding and contribution in this research showed that leverage, equity, and management competence index proved to have a significant positive influence, on size, ownership and age , and they were proved to have a significant negative effect on retention ratio had a non-significant positive effect, and Underwriting Risk negatively influenced insignificantly into financial performace (ROA). I mplication in this research was that companies need to monitor the fluctuation of leverage and Equity, that positively influence the financial performance , w here leverage depend s on ratio of debt to equity. In addition assets and ownership negatively affect financial performance , in order to monitor the i increase in line with the profit increase. </p
81
ISSN 2442 - 9732 (Online)
ISSN 0216 - 3780 (Print)
Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa
Vol. 11 No. 1 Maret 2018 : 81-94
Doi: http://dx.doi.org/10.25105/jmpj.v10i1.2508
MASIH TEPATKAH ROA SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN
INDUSTRI ASURANSI DI INDONESIA?
Oyo Sukarya
Farah Margaretha
PT BNI Life Insurance
FEB Universitas Trisakti
oyosukarya@gmail.com
farahmargaretha@trisakti.ac.id
Abstract
The problem of this research was the determinants of financial performance in insurance company in
indonesia, both of internal and external factor. There are some factors that influence positively and the
other side influences negatively on the financial performance. The objectives of this research was to
examine the factors that affect the financial performance of insurance companies in Indonesia, which
was viewed from profitability. The methodology of this research was multiple regression. The object of
research is 64 insurance companies listed in Otoritas Jasa Keuangan (OJK) period 2011-2015. Finding
and contribution in this research showed that leverage, equity, and management competence index
proved to have a significant positive influence, on size, ownership and age, and they were proved to
have a significant negative effect on retention ratio had a non-significant positive effect, and
Underwriting Risk negatively influenced insignificantly into financial performace (ROA). Implication in
this research was that companies need to monitor the fluctuation of leverage and Equity, that positively
influence the financial performance, where leverage depends on ratio of debt to equity. In addition
assets and ownership negatively affect financial performance, in order to monitor the iincrease in line
with the profit increase.
Keyword: leverage; equity; management competence index; size; ownership; age underwriting
risk; and financial performance (ROA).
PENDAHULUAN
Kinerja keuangan pada perusahaan bisa ditentukan dari pendapatan, laba, dan
apresiasi nilai perusahaan yang bisa mengacu pada kenaikan harga saham. Dalam dunia
asuransi, kinerja biasanya dinyatakan dalam net premi, laba dari aktifitas underwriting,
pendapatan tahunan, return on investment dan return on equity (M.Mwangi & Murigu, 2015).
82 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
Keuntungan pada perusahaan asuransi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
(M.Mwangi & Murigu, 2015). Faktor internal fokus pada karakter spesifik perusahaan,
sedangkan faktor eksternal pada fitur industri dan variable makro ekonomi. Profitabilitas pada
perusahaan asuransi bisa dinilai pada tingkat mikro dan makro. Pada tingkat mikro mengacu
pada pada faktor spesifik perusahaan seperti ukuran, modal, efisiensi, usia dan struktur
kepemilikan perusahaan. Tingkat makro mengacu pada pengaruh dukungan institusi/lembaga
pemerintah dan faktor makro ekonomi itu sendiri. Faktor spesifik perusahaan ini meliputi
faktor leverage yang diukur dari rasio total debt dengan equity (debt/equity). Rasio ini
menunjukan sejauh mana bisa memanfaatkan pinjaman uang. Hal ini mencerminkan
kemampuan perusahaan asuransi mengelola eksposure ekonomi terhadap resiko yang tak
terduga.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah likuiditas, yang mengacu
pada rasio aset lancar terhadap hutang lancar. Selain faktor yang disebutkan diatas, ada
beberapa faktor lain yang memungkinkan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan
asuransi seperti retention ratio, liquidity, underwriting risk, equity capital, size, management
competence, ownership dan age (M.Mwangi & Murigu, 2015). Hal ini yang perlu diteliti lebih
lanjut untuk mendapatkan hubungan antara semua faktor ini dengan kinerja keuangan
perusahaan asuransi.
Sudah ada beberapa penelitian lain di Kenya, yang dilakukan menggunakan
profitabilitas sebagai indikator independen dan faktor dependennya dengan fluktuasi suku
bunga, likuiditas dan persaingan yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi
(Mwangi, 2013). Selain itu penelitian serupa juga dilakukan namun berfokus pada struktur
modal, inovasi dan struktur kepemilikan saham (Mutugi, 2012).
Selain di Kenya, penelitian dilakukan di Malaysia pada perusahan asuransi umum
takaful, dengan melibatkan faktor profit/interest rate level, equity returns, company size,
retakaful/reinsurance dependence, solvency margin, stability of underwriting operation dan
liquidity (Ismail, 2013). Di India, penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi jiwa dengan
melibatkan faktor claim ratio, growth premium, leverage, liquidity, capital, size, risk retention
ratio, solvency dan tangibility, telah dilakukan oleh (Suganthi & Rajaram, 2016). Di Albania,
penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi dengan melibatkan faktor leverage, tangibility,
flexibility, size dan company risk, dilakukan oleh (Çekrezi, 2015). Di Ghana, penelitian
dilakukan pada perusahaan asuransi jiwa dengan melibatkan profitability, investment income,
underwriting profit, gross writen premium, claims, expenses on management, reinsurance,
leverage, size, interest rate dan gross domestic product, telah dilakukan oleh (Akotey, Sackey,
Amoah, & Manso, 2013)
Berdasarkan data statistik Perasuransian Otoritas Jasa keuangan (OJK) tahun 2015
PDB bisa digunakan sebagai indikator perekonomian, naik 9,47% semula Rp10.542,70 triliun
tahun 2014 menjadi Rp11.540,80 triliun pada 2015. Di interval waktu tersebut, penerimaan
premi bruto sektor asuransi meningkat sebesar 19,50% dari Rp247,29 triliun tahun 2014
menjadi Rp295,56 triliun pada 2015. Jadi, rasio antara premi bruto terhadap PDB mengalami
kenaikan dari 2,35% pada tahun 2014 menjadi 2,56% pada tahun 2015, OJK (2015).
Sebanyak 377 perusahaan memiliki izin usaha asuransi untuk beroperasi di Indonesia
per 31 Desember 2015, yaitu 146 asuransi dan reasuransi; 231 perusahaan penunjang
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 83
organisasi asuransi (tidak termasuk Konsultan Aktuaria dan Agen Asuransi). Perusahaan
asuransi dan reasuransi terdiri dari 55 asuransi jiwa, 80 asuransi umum, 6 reasuransi, 2 badan
penyelenggara program jaminan sosial, dan 3 penyelenggara asuransi wajib, OJK (2015).
Diperkirakan pada tahun 2015 kurang lebih Rp295,56 triliun merupakan premi bruto
sektor insurance, atau ada kenaikan 19,50% dari periode lalu yaitu Rp247,29 triliun. Dengan
rata-rata growth premi bruto 18,60% selama setengah dekade. Dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia 255 juta jiwa (2015), didapat densitas asuransi sebesar Rp1.159.070,28.
Hal ini memiliki pengertian bahwa danayang dikeluarkan sebesar Rp1.159.070,28 per orang
setiap tahunnya untuk membayar premi asuransi. Sedangkan asuransi turut andil terhadap
PDB sebesar 0,21% dari 2,35% (2014) menjadi 2,56% (2015), OJK (2015).
Tahun 2015 jumlah klaim bruto naik senilai 21% dari periode lalu, yaitu Rp163,42
triliun (2014) menjadi Rp197,75 triliun (2015). Klaim asuransi dan reasuransi juga meningkat
sebesar 19% dari waktu sebelumnya, dari Rp27,93 menjadi Rp33,22 triliun. Sebesar Rp71,82
triliun menjadi Rp82,83 triliun adalah klaim asuransi jiwa yang dibayar atau naik 15,30%.
Badan penyelenggara jaminan sosial membayar Rp75,00 triliun atau naik 32,40%, dari periode
sebelumnya yaitu Rp56,66 triliun. Sebaliknya, klaim perusahaan penyelenggara asuransi wajib
mengalami penurunan sebesar 4,50%, dari Rp7,01 triliun menjadi Rp6,70 triliun pada tahun
2015, OJK (2015).
Dapat disimpulkan, sebesar 66,90% rasio klaim bruto terhadap premi bruto pada
tahun 2015 atau naik dari periode sebelumnya dari 66,10% yang disebabkan oleh
pertumbuhan premi bruto lebih kecil dibandingkan klaim yang dibayar, OJK (2015). Kurang
lebih Rp853,42 triliun sejumlah aset sektor asuransi di NKRI, diketahui bahwa naik 5,66% dari
waktu sebelumnya dan sejak 2011 sampai dengan tahun 2015, aset mengalami kenaikan
16,23% per tahun, OJK (2015).
Sebesar 2,71%, dari Rp368,06 triliun (2014) berubah ke Rp378,03 triliun (2015).
Sedangkan senilai 6,49% total aset general insurance dari Rp116,46 triliun (2014) ke Rp124,01
triliun (2015). Reasuransi juga tidak kalah hebatnya dalam menaikkan 43,90%, dari Rp10,29
triliun (2014) menjadi Rp14,81 triliun (2015). Jumlah ini aset badan penyelenggara jaminan
sosial naik 8,36%, dari Rp209,41 triliun (2014) menjadi Rp226,92 (2015). Total asset
perusahaan penyelenggara asuransi wajib meningkat 5,98% dari Rp103,46 triliun (2014)
menjadi Rp109,65 triliun (2015). Periode 2015, industri asuransi jiwa dengan aset 44,30%;
badan penyelenggara jaminan sosial 26,60%; dilanjutkan oleh asuransi umum sebesar 14,50%;
perusahaan penyelenggara asuransi wajib 12,80%; dan perusahaan reasuransi 1,70% dari total
aset industri asuransi, OJK (2015).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan bukti secara empiris
atas beberapa hal berikut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perusahaan yang di tinjau dari profitabilitas, dan untuk memengetahui pengaruh variabel
independen Leverage (LEV), Retention Ratio (RR), Equity (EQT), Underwriting Risk (UWR), Size
(A), Ownership (F), Management Competence Index (MCI), dan Age (AG) terhadap variabel
independen Return on Asset (ROA).
Penelitian ini memberikan kontribusi dalam dua hal, yaitu kepada manajemen dan
investor. Manajemen perusahaan dapat menggunakan hasil temuan penelitian ini bahwa
leverage, equity, dan management competence index merupakan anteseden dari ROA dengan
84 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
hubungan positif, selain itu ROA juga sangat ditentukan oleh size, ownership dan age dengan
korelasi inferse. Sedangkan investor harus mempertimbangkan management competence
index dan equity sebagai faktor terpenting untuk memperhatikan perkembangan laba
sebelum berinvestasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa studi telah dilakukan pada industri asuransi seperti di Kenya, untuk
menentukan kinerja keuangan perusahaan asuransi yang bisa ditentukan dari profitabilitas.
Penelitian ini menyatakan bahwa leverage, equity capital, dan management competentce
index berpengaruh positif secara signifikan, sedangkan size dan ownership berpengaruh
negatif secara signifikan. Berikutnya untuk retention ratio, liquidity, underwriting risk dan age
tidak berpengaruh secara signifikan (M.Mwangi & Murigu, 2015).
Pernyataan ini dikuatkan oleh dua penelitian sebelumnya di negara yang sama.
Pertama, menemukan faktor dan sejauh mana mempengaruhi profitabilitas asuransi umum,
dan mencatat bahwa fluktuasi suku bunga, likuiditas, dan persaingan merupakan faktor utama
yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan asuransi Kenya (Mwangi, 2013). Kedua,
untuk menetapkan anteseden kinerja keuangan asuransi jiwa di Kenya. Temuannya adalah
bahwa struktur modal, inovasi dan struktur kepemilikan perusahaan merupakan penentu
kinerja keuangan (Mutugi, 2012).
Selain di Kenya, penelitian dilakukan di Malaysia pada perusahan asuransi umum
takaful, dengan melibatkan faktor profit/interest rate level, equity returns, company size,
retakaful/reinsurance dependence, solvency margin, stability of underwriting operation dan
liquidity. Dimana hasilnya semua faktor berpengaruh terhadap kinerja keuangan kecuali
profit/interest rate level dan liquidity, dan beberapa faktor berpengaruh secara signifikan
seperti company size, retakaful dependence, dan solvency (Ismail, 2013). Di Albania, penelitian
dilakukan pada perusahaan asuransi dengan melibatkan faktor leverage, tangibility, flexibility,
size dan company risk. Dimana hasilnya semua berpengaruh kecuali leverage dan company
risk yang tidak berpengaruh, dan faktor tangibility berpengaruh secara signifikan, dilakukan
oleh (Çekrezi, 2015).
Di India, penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi jiwa dengan melibatkan
faktor claim ratio, growth premium, leverage, liquidity, capital, size, risk retention ratio,
solvency dan tangibility. Dimana hasilnya semua faktor berpengaruh kecuali leverage dan
beberapa faktor berpengaruh secara signifikan seperti claim ratio, growth in premium, capital
dan tangibility, dilakukan oleh (Suganthi & Rajaram, 2016). Selain itu di india juga, penelitian
pada asuransi jiwa dilakukan dengan melibatkan faktor size (berdasarkan net premium),
liquidity, leverage, premium growth, equity capital, dan underwriting risk terhadap kinerja
keuangan. Hasilnya semua faktor berpengaruh negatif secara signifikan kecuali underwriting
risk yang tidak mempengaruhi, dilakukan oleh (Charumathi, 2012).
Di Ghana, penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi jiwa dengan melibatkan
profitability, investment income, underwriting profit, gross writen premium, claims, expenses
on management, reinsurance, leverage, size, interest rate dan gross domestic product. Dimana
hasilnya semua faktor bepengaruh baik yang secara positif maupun negatif, dilakukan oleh
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 85
(Akotey et al., 2013). Di Jordania, penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi dengan
melibatkan faktor leverage, liquidity, size, dan management competence index dimana
hasilnya secara positif berpengaruh terhadap kinerja keuangan, dilakukan oleh (Almajali,
Alamro, & Al-Soub, 2012). Di Kroasia, penelitian dilakukan pada perusahaan asuransi dengan
menggunakan faktor ownership, expense ratio, dan inflasi dimana hasilnya berpengaruh
negatif secara signifikan. Sedangkan faktor profitabilitas sebelumnya berpengaruh secara
positif dan signifikan (Pervan & Pavić Kramarić, 2010).
Di Tunisia, penelitian dilakukan pada delapan perusahaan asuransi dengan melibatkan
faktor size, leverage, tangibility, risk, growth, liquidity dan age. Dimana hasilnya growth
premium dan age berpengaruh secara signifikan. Sedangkan leverage, tangibility, liquidity dan
risk berpengaruh secara tidak signifikan, dilakukan oleh (Derbali, 2014). Penelitian lain di
Pakistan, dilakukan pada 31 asuransi dengan melibatkan faktor leverage, size, earnings
volatility, age, liquidity dan growth. Dimana hasilnya leverage, size, earnings volatility, dan age
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan growth dan liquidity
berpengaruh secara tidak signifikan, dilakukan oleh (Bilal, Khan, Tufail, & Ul-Sehar, 2013).
Berikutnya, penelitian dilakukan pada pada perusahaan asuransi jiwa di Pakistan dengan
menggunakan faktor Liquidity, Profitability, Size, Risk (loss ratio), Growth, Age, Tangibility
asset, terhadap Leverage. Dimana hasilnya growth dan tangibility berpengaruh tidak signifikan
terhadap leverage. Sedangkan size dan risk (loss ratio) berpengaruh positif secara signifikan,
sementara profitability, liquidity dan age berpengaruh negatif secara signifikan terhadap
leverage perusahaan asuransi jiwa,, dilakukan oleh (Ahmed, Ahmed, & Ahmed, 2010). Masih
di Pakistan, penelitian dilakukan terhadap perusahaan asuransi dengan melibatkan faktor
usia, size, volume capital, leverage, dan loss ratio terhadap retunr on asset. Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa size, volume capital, leverage, dan loss ratio berpengaruh secara
signifikan. Sedangkan usia tidak berpengaruh secara signifikan, penelitian ini telah dilakukan
oleh (Bilal et al., 2013).
Di Eithiopia, penelitian dilakukan pada 9 perusahaan asuransi untuk periode 2005
sampai 2010, dengan melibatkan faktor age, size, growth premium, liquidity, leverage dan loss
ratio. Dimana hasilnya semua berpengaruh signifikan kecuali growth premium, age dan
liquidity berpengaruh tidak signifikan dengan kinerja keuangan. Untuk faktor size, tangibility
dan leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan, dilakukan oleh
(Mehari & Aemiro, 2013)
Penelitian terhadap perusahaan asuransi di Romania dilakukan dengan melibatkan
faktor leverage, company size, age, growth of gross premiums, equity, total market share,
diversification, underwriting risk, investment ratio, reinsurance dependence, risk retention,
solvency margin, dan growth of real GDP/capital terhadap return on assets. Dimana hasilnya
hanya growth of gross premiums, age, diversification, investment ratio dan growth of real
GDP/Capital tidak signifikan, sementara yang lainnya signifikan terhadap return on assets,
penelitian ini telah dilakukan oleh (Burca & Batrinca, 2014).
Kajian ini mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan Return on Asset sebagai
variabel dependen dengan faktor yang mempengarhuhinya menggunakan 8 (delapan) variabel
independen yaitu Leverage (LEV), Retention Ratio (RR), Equity Capital (EQT), Underwriting Risk
(UWR), Size (A), Ownership (F), Management Competence Index (MCI), dan Age (AG). Variabel-
86 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
variabel independen ini diduga memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, seperti
penelitian-penelitian sebelumnya yang menjelaskan pengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian M.Mwangi & Murigu (2015) di Kenya, yang meneliti tentang
anteseden dari keuntungan perusahaan asuransi umum di Kenya dinyatakan bahwa kinerja
keuangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada seperti leverage, retention ratio,
liquidity, underwriting risk, equity capital, size, management competence index, ownership,
dan age. Penelitian ini menyatakan bahwa leverage, equity capital, dan management
competentce index berpengaruh positif secara signifikan, sedangkan size dan ownership
berpengaruh negatif secara signifikan. Berikutnya untuk retention ratio, liquidity, underwriting
risk dan age tidak berpengaruh secara signifikan.
Pengembangan Hipotesis
Leverage yang diukur dengan rasio total debt terhadap equity memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja keuangan secara signifikan (M.Mwangi & Murigu, 2015). Selain itu
leverage berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan (Mehari & Aemiro,
2013). Hal yang berbeda dinyatakan oleh penelitian Malik (2011), dimana leverage
berpengaruh negatif secara signifikan, sementara bebrapa literatur lain menyatakan leverage
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan (Almajali et al., 2012; Bilal et al.,
2013; Charumathi, 2012).
H1: Leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Pada penelitian M.Mwangi & Murigu (2015) retention ratio berpengaruh positif secara
tidak signifikan terjadap kinerja keuangan. Sementara Suganthi & Rajaram (2016) retention
ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan asuransi jiwa. Sedangkan Burca & Batrinca
(2014) menyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap return on aset.
H2: Retention Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Equity yang dikalkulasi menggunakan logaritma equity secara signifikan memengaruhi
keuntungan (M.Mwangi & Murigu, 2015). Sedangkan Charumathi (2012) menyatakan bahwa
equity capital berpengaruh negatif secara signifikan, dan dua hasil berikutnya mengungkapkan
bahwa equity capital bepengaruh terhadap kinerja keuangan (Ismail, 2013; Suganthi &
Rajaram, 2016).
H3: Equity berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Underwriting risk dihitung memakai rasio benefit dibayar terhadap net premium
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan tidak secara signifikan pada penelitian
(M.Mwangi & Murigu, 2015). Sedangkan Charumathi (2012) menyatakan berpengaruh negatif
secara signifikan, dan berikutnya Akotey et al., (2013) mengemukakan bahwa underwriting
risk bepengaruh terhadap kinerja keuangan. Selain itu, Ismail (2013) menyatakan stability of
underwriting operation berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi.
H4: Underwriting risk berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 87
Size menggunakan logaritma total asset memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan secara signifikan pada penelitian (M.Mwangi & Murigu, 2015). Ismail (2013)
mengemukakan bahwa size bepengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
Penelitian Derbali (2014) dan Bilal et al., (2013) menyatakan hal yang sama bahwa size
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Berikutnya beberapa penemuan
mengemukakan bahwa size bepengaruh terhadap kinerja keuangan (Akotey et al., 2013;
Çekrezi, 2015; Suganthi & Rajaram, 2016).
H5: Size berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
Ownership yang diukur dengan jumlah kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan secara signifikan pada penelitian (M.Mwangi & Murigu, 2015).
Pervan & Pavić Kramarić (2010) menyatakan hal yang sama dimana ownership berpengaruh
negatif secara signifikan. Mutugi (2012) mengemukakan bahwa struktur kepemilikan
perusahaan bepengaruh terhadap kinerja keuangan.
H6: Ownership berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
Management Competence index yang diukur dengan rasio laba terhadap jumlah
profesional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan secara signifikan pada
penelitian (M.Mwangi & Murigu, 2015). Management comptetence index berpengaruh positif
secara signifikan terhadap kinerja keuangan (Almajali et al., 2012). Lalu berikutnya Akotey et
al., (2013) mengemukakan bahwa expenses on management bepengaruh terhadap kinerja
keuangan.
H7: Management Competence index berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Age mencerminkan tahun usia sejak berdiri memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan secara tidak signifikan pada penelitian (M.Mwangi & Murigu, 2015; Malik, 2011).
Sedangkan hasil beberapa penelitian sepakat bahwa age berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja keuangan (Ahmed et al., 2010; Bilal et al., 2013; Derbali, 2014)
H8: Age berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
METODE PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang teregistrasi di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), yang memiliki aset diatas Rp500 milyar sesuai laporan keuangan 2015,
dengan menggunakan metode purposive sampling maka sampel ini dipilih berdasarkan pada
kriteria sebagai berikut:
Tabel 1
Pengambilan Sampel Perusahaan
No
Keterangan
Jumlah
1
Perusahaan asuransi jiwa dan umum yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).
138
2
Perusahaan asuransi jiwa dan umum yang berdiri lebih dari 2011
(16)
88 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
No
Keterangan
Jumlah
3
Perusahaan asuransi yang memiliki aset dibawah Rp500 Milyar
sesuai laporan keuangan 2015.
(47)
4
Perusahaan yang tidak memiliki data laporan keuangan lengkap
untuk periode 2011 sampai 2015.
(10)
5
Perusahaan dengan data ekuitas minus
(1)
Jumlah sampel perusahaan
64
Sumber: www.idx.co.id
Data sekunder yang dugunakan bersumber dari OJK, khususnya dari Direktorat
Statistik dan Informasi IKNB (Industri Keuangan Non Bank) dengan persetujuan Direktorat
Learning Center sebagaimana data laporan Statistik Perasuransian (data statistik yang berasal
dari laporan keuangan) dan Direktori Perasuransian (data detail informasi identitas
perusahaan) periode 2011-2015. Beberapa data ini dipublish di website OJK sehingga bisa
diunduh. Berikut ini adalah deskripsi dari kesembilan variabel:
Tabel 2
Deskripsi Variabel
Variabel dan Deskripsi
Indikator
Variabel terikat
Return on Asset (ROA)
Kemampuan aset perusahaan untuk
menghasilkan laba bersih
Profit ÷ Total Assets
Variabel bebas
Leverage (LEV)
Perbandingan antara kewajiban perusahaan
dengan modal yang dimiliki perusahaan.
Total Debt ÷ Equity
Retention Ratio (RR)
Total Premi Neto per Total Premi Bruto
Net premium ÷ gross
premium
Equity Capital (EQT)
Equity Capital
Log Equity Capital
Underwriting Risk (UWR)
Klaim yang terjadi per premium neto
Net Claim ÷ Net
Premium
Size (A) Total aset
Log total Assets
Ownership (F)
Prosentase Jumlah kepemilikan asing
Prosentase
kepemilikan asing
Management Competence Index (MCI)
Profit per jumlah profesional
Profit ÷ Jumlah
profesional
Age (AG)
Tahun usia sejak berdiri
Tahun usia sejak
berdiri
Analisis regresi berganda digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini dengan
menggunakan persamaan matematis sebagai pengganti rerangka konseptual maka didapat
persamaan sebagai berikut:
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 89
ROA = β0 + β1 LEV + β2 RR + β3 EQT + β4 UWR + β5 SZ + β6 OWN + β7 MCI + β8 AG + ε
Keterangan:
ROA : Return On Assets
LEV : Leverage
RR : Retention Ratio
EQ : Equity
UWR : Underwriting Risk
SZ : Size
OWN : Ownership
MCI : Management Competence Index
AG : Age
β0 : Konstanta
β1 : Koefisien Regresi Leverage
β2 : Koefisien Regresi Retention Ratio
β3 : Koefisien Regresi Equity
β4 : Koefisien Regresi Underwriting Risk
β5 : Koefisien Regresi Size
β6 : Koefisien Regresi Ownership
β7 : Koefisien Regresi Management Competence Index
β8 : Koefisien Regresi Age
ε : Error
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada nilai R2 didapat sebesar 0,419, yang artinya variasi
atau perilaku dari variabel dependen (Return on aset) dapat dijelaskan oleh variasi
dari 8 variabel terikat tersebut 41,9% selebihnya 58,1% adalah variasi dari variabel bebas lain
yang tidak digunakan dalam model penelitian.
Tabel 3
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis
Koefisien
(β)
P-value
Kesimpulan
H1: Leverage berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan.
0,01
0,04
Didukung
H2: Retention Ratio berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan.
6,457E-5
0,21
Tidak
didukung
H3: Equity berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
0,058
0,00
Didukung
H4: Underwriting risk berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan.
-5,122E-
5
0,57
Tidak
didukung
H5: Size berpengaruh negatif terhadap kinerja
keuangan.
-0,068
0,00
Didukung
H6: Ownership berpengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan.
-0,041
0,00
Didukung
90 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
Hipotesis
Koefisien
(β)
P-value
Kesimpulan
H7: Management Competence index
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
4,719E-7
0,00
Didukung
H8: Age berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan.
-0,001
0,05
Didukung
Sumber: Hasil olah data (SPSS)
Hipotesis pertama memperlihatkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap
ROA seperti yang ditunjukkan pada tabel 3, dengan nilai koefisien estimasi bertanda positif
yang artinya bahwa meningkatnya leverage akan menaikan ROA dan sebaliknya menurunnya
leverage akan menurunkan ROA. Hasil pengujian statistik pada tabel 9, menghasilkan hipotesis
pertama didukung sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh positif dari leverage terhadap
ROA terbukti signifikan dimana leverage ini merupakan rasio utang terhadap ekuitas yang
merefleksikan kemampuan perusahaan asuransi untuk memgelola resiko yang berupa premi
yang diterima dari nasabah terhadap kerugian yang tidak terduga, sehingga naiknya leverage
akan meningkatkan ROA, begitupun sebaliknya. Temuan ini mendukung penelitian
sebelumnya yang menyatakan leverage berpengaruh positif secara signifikan (M.Mwangi &
Murigu, 2015; Mehari & Aemiro, 2013).
Hipotesis kedua digunakan untuk menguji adanya pengaruh positif dari retention
ratio terhadap ROA. Retention ratio (RR) merupakan ukuran kasar dari seberapa besar risiko
diterima oleh perusahaan asuransi dari pada diteruskan ke pihak reasuransi, dimana
pembatasannya tergantung pada profil perusahaan asuransi atau risk apetite. Hasil
pengolahan ditunjukkan pada tabel 3, dan ini menunjukkan bahwa dengan nilai koefisien
estimasi bertanda posistif artinya meningkatnya retention ratio akan meningkatkan ROA dan
sebaliknya menurunnya retention ratio akan menurunkan ROA. Hasilnya adalah hipotesis
kedua tidak didukung. Bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa retention ratio berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Suganthi & Rajaram,
2016), namun hal ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa hasil tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap return on assets (M.Mwangi & Murigu, 2015).
Hipotesis ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh positif dari
equity terhadap ROA. Dari hasil pengolahan pada tabel 3, diperoleh koefisien estimasi
bertanda positif yang artinya meningkatnya equity akan meningkatkan ROA dan sebaliknya
menurunkan ROA. Hipotesis ini didukung sehingga terbukti bahwa pengaruh positif dari equity
terhadap ROA signifikan. Asumsinya dengan semakin besarnya ekuitas maka akan semakin
besar kesempatan untuk memiliki kecukupan modal untuk membiayai bisnis sehingga akan
meningkatkan laba terhadap aset. Biaya bisnis ini bisa dilakukan terhadap peningkatan
layanan, pembukaan layanan baru, penyampaian produk (promosi) dan perluasan area
pemasaran. Hasil temuan ini mendukung beberapa literatur yang menyatakan berpengaruh
secara signifikan terhadap ROA (Charumathi, 2012; Ismail, 2013; M.Mwangi & Murigu, 2015;
Suganthi & Rajaram, 2016).
Hipotesis keempat bertujuan untuk menguji pengaruh undewriting risk yang berupa
risk loss ratio (klaim dibayar per premi neto) terhadap ROA. Hasil dari pengolahan pada tabel
3 menunjukkan bahwa dengan koefisien estimasi bertanda negatif artinya meningkatnya
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 91
underwriting risk akan menurunkan ROA. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat tidak
didukung sehingga terdapat pengaruh positif dari undewriting risk terhadap ROA yang tidak
signifikan. Hasil tersebut berlawanan dengan penelitian terdahulu yang menyatakan adanya
pengaruh yang signifikan (Akotey et al., 2013; Charumathi, 2012). Sebaliknya, hal ini searah
dengan temuan yang menyatakan berpengaruh secara tidak signifikan, underwriting risk pada
penelitian ini menggunakan risk lossr ratio yang didapat dari jumlah klaim yang dibayar
dibandingkan dengan premi neto (M.Mwangi & Murigu, 2015).
Hipotesis kelima dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh negatif dari size
terhadap ROA. Hasil pengolahan pada tabel 3 menunjukkan bahwa koefisien estimasi
bertanda negative yang artinya meningkatnya size akan menurunkan ROA dan sebaliknya
menurunkan size akan menaikkan ROA. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa teori yang
dikemukakan pada literatur pustaka diatas terbukti. Hipotesis kelima didukung sehingga
terbukti bahwa pengaruh positif dari size terhadap ROA adalah signifikan. Size menggunakan
ukuran variabel aset perusahaan dimana pada variabel ROA, aset dijadikan sebagai pembagi,
maka dengan semakin tinggi nya Size (aset) maka akan menurunkan ROA bila kenaikan laba
tidak sebanding dengan kenaikan aset, dan memperkuat pendapat bahwa ROA memang
dipengaruhi oleh size (Bilal et al., 2013; Derbali, 2014; Ismail, 2013; M.Mwangi & Murigu,
2015).
Hipotesis keenam bertujuan untuk menguji pengaruh negatif dari ownership terhadap
ROA. Hasil pengolahan pada tabel 9, menunjukkan bahwa dengan koefisien estimasi bertanda
negatif yang artinya meningkatnya ownership akan menurunkan ROA dan menurunnya
ownership akan meningkatkan ROA. Hasil temuan ini secara teori membuktikan adanya
korelasi inferse ownership terhadap ROA terbukti. Pengujian hipotesis ini didukung hasil yang
menunjukkan bahwa pengaruh negatif dari ownership terhadap ROA terbukti signifikan.
Pengukuran ownership menggunakan prosentase kepemilikan saham asing pada perusahaan,
dimana banyak perusahaan asuransi diindonesia berupa perusahaan lokal. Untuk perusahaan
dengan kepemilikan asing rata-rata berupa perusahaan yang sudah mature (mapan) dengan
aset yang besar, bukan perusahaan yang dalam phase pertumbuhan (growth) sehingga
perbandingan laba dengan aset pada perusahaan asing nilai arahnya berbanding terbalik.
Disisi lain, semakin tinggi kepemilikan asing akan berpengaruh juga terhadap pembagian
dividen, apakah akan dibagikan lebih banyak atau justru lebih banyak laba di tahan. Pendapat
lainnya yang terbukti sama telah diuji sebelumnya (M.Mwangi & Murigu, 2015; Mutugi, 2012;
Pervan & Pavić Kramarić, 2010).
Hipotesis ketujuh bertujuan untuk menguji pengaruh dari management compentence
index terhadap ROA. Dari hasil pengolahan pada tabel 3, diperoleh koefisien estimasi
bertanda positif yang artinya meningkatnya MCI akan meningkatkan ROA dan sebaliknya
menurunnya MCI akan menurunkan ROA. Hasil pengujian hipotesis ini didukung sehingga
terbukti pengaruh positif dari MCI terhadap ROA signifikan. Diketahui juga bahwa
management competence index berpengaruh secara signifikan (M.Mwangi & Murigu, 2015).
Manajemen berperan sangat penting dalam penentuan arah atau kebijakan investasi dan
bisnis perusahaan sehingga semakin efektif dan efisien management tentunya akan semakin
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Almajali et al., 2012).
92 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
Hipotesis kedelapan dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh positif dari usia
perusahaan terhadap ROA. Dari hasil hasil pengolahan pada tabel 6, diperoleh koefisien
estimasi koefisien estimasi bertanda negatif yang berarti jika usia meningkat akan
menurunkan ROA dan sebaliknya usia yang semakin rendah akan meningkatkan ROA.
Pengujian ini menunjukkan bahwa hipotesis kedelapan didukung yang artinya pengaruh
negatif dari Size terhadap ROA terbukti signifikan. Peneliti lain juga sependepat bahwa age
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan (Ahmed et al., 2010; Bilal et al.,
2013; Derbali, 2014). Berdasarkan data perusahaan asuransi banyak perusahaan yang sudah
berusia lama dengan beberapa kriteria seperti perusahaan yang sudah mapan atau tingkat
pertumbuhannya tidak signifikan, atau perusahaan yang sudah lama dan nyaman dengan
kondisi rutinitas dan birokrasi yang kaku. Perusahaan yang sudah lama ini rentan terhadap
inersia, dan birokrasi yang kaku yang sejalan dengan usia, karena kebiasaan rutinitas yang
sudah berjalan dan tidak banyak berhubungan dengan pasar. Hal ini akan menjadikan
berbanding terbalik antara usia dan pertumbuhan atau profitabilitas (M.Mwangi & Murigu,
2015).
SIMPULAN
Terdapat tiga hal penting yang dapat disampaikan, yaitu: 1) leverage, equity, dan
management competence index sebagai anteseden Return on Asset memiliki hubungan
positif, linier dengan hipotesis awal yang diterapkan pada data asuransi di Indonesia. Bila
terjadi kenaikan dari variabel ini maka akan diikuti oleh kenaikan kinerja keuangan, begitupun
sebaliknya jika ada penurunan dari variabel ini maka akan ada penurunan kinerja keuangan
perusahaan asuransi. Nilai koefisien beta equity memiliki angka positif paling tinggi, hal ini
menunjukan betapa pentingnya pengaruh equity terhadap kinerja keuangan perusahaan,
karena ekuitas ini akan memberikan akses kepada perusahaan peningkatan layanan,
pembukaan layanan baru, penyampaian produk (promosi) dan memperluas area pemasaran,
2) size, ownership dan age terbukti berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Return on
Asset, hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang diterapkan pada data asuransi di Indonesia,
dimana bila ada kenaikan pada variabel ini maka akan terjadi penurunan kinerja keuangan,
begitupun sebaliknya jika ada penurunan dari variabel ini maka akan ada kenaikan kinerja
keuangan perusahaan asuransi. Nilai koefisien beta size (asset) angka negatifnya paling tinggi,
hal ini menunjukan betapa pentingnya pengaruh aset terhadap kinerja keuangan perusahaan
karena peningkatan aset tanpa diimbangi dengan kenaikan laba akan menurunkan kinerja
keuangan, dan 3) retention ratio dan underwriting risk tidak terbukti berpengaruh pada data
asuransi di Indonesia.
IMPLIKASI
Implikasi dalam penelitian ini ada dua hal. Pertama, bagi manajemen perusahaan
kaitannya dengan variabel leverage agar diperhatikan besarannya supaya jangan sampai
turun, karena akan langsung menurunkan kinerja keuangan perusahaan; untuk equity agar
lebih ditingkatkan akses terhadap pendanaan penyampaian produk, penyampaian dan
Masih Tepatkah ROA Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Industri
Asuransi di Indonesia? 93
peningkatan layanan untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pelanggan,
sehubungan dengan masih banyaknya potensi pasar yang belum tersentuh asuransi; size
harus diperhatikan adanya peningkatan aset harus diimbangi dengan pemilihan portofolio
investasi agar menghasilkan return yang baik tetapi sesuai dengan regulasi; age menjadi
keunggulan dari sisi pengalaman, strategi, reputasi dan sudah mendapatkan tempat tersendiri
di hati pelanggan. Kedua, bagi investor, variabel management competence index dan equity
penting untuk memperhatikan perkembangan laba dibandingkan dengan jumlah manajemen
dan nilai ekuitas yang ada pada laporan keuangan pada saat akan melakukan investasi,
dimana nilai koefisien beta management competence index angkanya adalah paling tinggi. Hal
ini menunjukan betapa pentingnya pengaruh manajemen terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Selain itu diketahui semakin besar kepemilikan asing (ownership), aset (size) dan
usia (age), maka semakin turun kinerja keuangannya.
KETERBATASAN DAN SARAN
Faktor lain yang bisa diteliti lebih lanjut adalah Risk Base Capital (RBC), interest rate,
growth premium, solvency, claim ratio dan liquidity, seperti pada penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh (Almajali et al., 2012; Charumathi, 2012; M.Mwangi & Murigu, 2015;
Suganthi & Rajaram, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, N., Ahmed, Z., & Ahmed, I. (2010). Determinants of Capital Structure: A Case of Life
Insurance Sector of Pakistan. European Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciences, 24(24), 712. Retrieved from
http://joc.hcc.edu.pk/faculty_publications/ejefas_24_01.pdf
Akotey, J. O., Sackey, F. G., Amoah, L., & Manso, R. F. (2013). The financial performance of life
insurance companies in Ghana. The Journal of Risk Finance, 14(3), 286302.
https://doi.org/10.1108/JRF-11-2012-0081
Almajali, A. Y., Alamro, S. A., & Al-Soub, Y. Z. (2012). Factors Affecting the Financial
Performance of Jordanian Insurance Companies Listed at Amman Stock Exchange.
Journal of Management Research, 4(2), 266289. https://doi.org/10.5296/jmr.v4i2.1482
Bilal, S., Khan, J., Tufail, S., & Ul-Sehar, N. (2013). Determinants of Profitability Panel Data:
Evidence from Insurance Sector of Pakistan. Management and Administrative Sciences
Review, 2(1), 1022.
Burca, A.-M., & Batrinca, G. (2014). The Determinants of Financial Performance in the
Romanian Insurance Market. International Journal of Academic Research in Accounting,
Finance and Management Sciences, 4(1), 299308.
https://doi.org/10.6007/IJARAFMS/v4-i1/637
Çekrezi, A. (2015). Determinants of Financial Performance of the Insurance Companies : a
Case of Albania. International Journal of Economics, Commerce and Management, III(4),
110.
Charumathi, B. (2012). On the Determinants of Profitability of Indian Life Insurers An
Empirical Study. Proceedings of the World Congress on Engineering, 1(2012), 49.
Derbali, A. (2014). Determinants of performance of insurance companies in Tunisia: the case
of life insurance. International Journal of Innovation and Applied Studies, 6(1), 9096.
94 Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Vol. 11 No. 1 Maret 2018
Retrieved from
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.681.6571&rep=rep1&type=p
df
Ismail, M. (2013). Determinants of Financial Performance: The Case of General Takaful and
Insurance Companies in Malaysia. International Review of Business Research Papers
Issue. Pp, 9(6), 111130.
M.Mwangi, & Murigu, J. W. (2015). The Determinants of Financial Performance in General
Insurance Companies in Kenya. European Scientific Journal, 11(1), 288297.
https://doi.org/10.19044/esj.2016.v12n31p59
Malik, H. (2011). Determinants of Insurance Companies Profitability : an Analysis of Insurance
Sector of Pakistan. Academic Research International, 1(3), 315321.
Margaretha, F. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Dian Rakyat
Mehari, D., & Aemiro, T. (2013). Firm Specific Factors That Determine Insurance
Companies’Performance in Ethiopia. European Scientific Journal, 9(10), 245255.
Retrieved from http://eujournal.org/index.php/esj/article/view/961
Mutugi, P. M. (2012). The Determinants of Financial performance of Life Assurance Companies
in Kenya. University of Nairobi. Retrieved from
http://erepository.uonbi.ac.ke/bitstream/handle/11295/15145/Mutugi_ Financial
performance of life assurance companies.pdf?sequence=3
Mwangi, C. M. (2013). An Investigation into Factors That Determine Financial Performance of
Insurance Companies in Kenya. University of Nairobi. Retrieved from
http://erepository.uonbi.ac.ke:8080/xmlui/bitstream/handle/11295/59503/Mwangi_An
Investigation Into Factors That Determine Financial Performance Of Insurance
Companies In Kenya.pdf?sequence=3
Pervan, M. & Pavić Kramarić, T. (2010). Determinants of insurance companies’ profitability in
Croatia. The Business Review Cambridge (1553-5827), 16(1), 209-216
Suganthi, P., & Rajaram, S. (2016). Determinants of Financial Performance of Indian Life
Insurance Sector: Panel Evidence. The IUP Journal of Applied Finance, 22(4), 7690.
Retrieved from
http://web.b.ebscohost.com.ezaccess.library.uitm.edu.my/ehost/pdfviewer/pdfviewer?s
id=c5e803c6-2f96-4dc1-a62f
1556c9e54f0c@sessionmgr101&vid=1&hid=115%5Cnhttp://web.a.ebscohost.com/ehost
/pdfviewer/pdfviewer?sid=001199ae-0a97-4cc0-a6bf-2ece2943efa8@sessio
Article
Full-text available
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan dan mengkaji secara empiris pengaruh rasio keuangan riskbased capital, liquidity, premium growth, underwriting risk, own retention ratio, dan firm size terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 perusahaan asuransi umum dan jiwa yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2014-2019. Penelitian ini melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi robust dan program Eviews 9. Analisis regresi robust digunakan karena data dalam penelitian ini merupakan gabungan antara data berdistribusi normal dan data tidak berdistribusi normal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa risk based capital, liquidity, dan firm size berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi (ROA), sedangkan premium growth, underwriting risk, dan own retention ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi (ROA). Secara simultan, seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan asuransi (ROA).
Article
Full-text available
This research aimed to examine the effect of an Early Warning System on insurance company performance. The sample included insurance companies listed on The Financial Services Authority (OJK) in 2016-2018. Fifty samples were obtained through purposive sampling. Data were analysed using regression. The results showed that the loss ratio, liquidity ratio, technical reserve ratio and age of the insurance company affected their performance, but not consistently across the three regression test methods. Meanwhile, the retention ratio did not affect the performance of insurance companies consistently. These results suggest that Indonesian insurance companies having a tendency to prioritize public trust to increase the insurance business. Keywords: Early Warning System, Insurance Company Performance, Indonesia General Insurance
Article
Full-text available
The Indian life insurance industry is the least profitable market for its shareholders among all Asian countries due to fall in new business premium in 2010-11 in spite of the fact that it has reported net profit of Rs. 26.57 billion in 2010-11 as against net loss of Rs. 9.89 billion in 2009-10. However, the life insures' characteristics that are related to profitability have not been studied in the Indian conditions. In this context, the present study tried to model the factors determining the profitability of life insurers operating in India taking return on asset as dependent variable. This is an empirical study. The sample for this study include all the 23 Indian life insurers (including 1 public and 22 private) and it used the data pertaining to 3 financial years, viz., 2008-09, 2009-10 and 2010-11. For this purpose, firm specific characteristics such as leverage, size, premium growth, liquidity, underwriting risk and equity capital are regressed against Return on Assets. This study led to the conclusion that profitability of life insurers is positively and significantly influenced by the size (as explained by logarithm of net premium) and liquidity. The leverage, premium growth and logarithm of equity capital have negatively and significantly influenced the profitability of Indian life insurers. This study does not find any evidence for the relationship between underwriting risk and profitability.
Article
Full-text available
Current study investigates the impact of firm level characteristics on capital structure of life insurance companies of Pakistan. For this purpose, leverage is taken as dependent variable while profitability, size, growth, age, risk, tangibility of assets and liquidity are selected as independent variables. The result of OLS regression model indicates that size, profitability, risk, liquidity and age are important determinants of capital structure of life insurance companies.
Article
Full-text available
Abstract The financial analysis of a company is an important tool used by actuaries in the process of decisionmaking on underwriting and investment activities of the insurance company. The financial performance of insurance companies is also relevant within the macroeconomic context since the insurance industry is one of the financial system'components, fostering economic growth and stability. The financial performance of insurance companies can be analyzed at micro and macroeconomic level, being ...
Article
Full-text available
Current study is carried out to look at the determinants of profitability in insurance sector of Pakistan with a panel data set of 31 insurance firms (life insurance sector and non-life insurance) of Pakistan from 2006-2011. To investigate the determinants of profitability two most applicable panel data techniques (fixed effects and random effects models) are employed and then Hausman's specification test is applied to select the most effective model. This test proves that fixed effects model is the most appropriate model for this study. The outcomes of fixed effects model propose that leverage, size, earnings volatility and age of the firm, are significant determinants of profitability while growth opportunities and liquidity are not significant determinants of profitability. According to the best knowledge of authors this is the first study that covers the whole financial sector and employs the appropriate models on the panel data. This study is very handy for the management of insurance sector of Pakistan in regarding their profitability decisions and stakeholders of insurance sector.
Article
This study aimed at investigating the factors that mostly affect financial performance of Jordanian Insurance Companies. The study population consisted of all insurance companies' enlisted at Amman stock Exchange during the period (2002-2007) which count (25) insurance company. The data collected was analysed by using a number of basic statistical techniques such as T-test and Multiple- regression. The results showed that the following variables (Leverage, liquidity, Size, Management competence index) have a positive statistical effect on the financial performance of Jordanian Insurance Companies. The researcher recommended that a high consideration of increasing the company assets will lead to a good financial performance and there is a significant need to have highly qualified employees in the top managerial staff.
Article
Purpose The aim of this research is to assess the financial performance of the life insurance industry of an emerging economy. In particular the study delves into the major determinants of the profitability of the life insurance industry of Ghana. The study also examines the relationship among the three measures of insurers' profitability, which are investment income, underwriting profit and the overall (total) net profit. Design/methodology/approach The annual financial statements of ten life insurance companies covering a period of 11 years (2000‐2010) were sampled and analyzed through panel regression. Findings The findings indicate that whereas gross written premiums have a positive relationship with insurers' sales profitability, its relationship with investment income is a negative one. Also, the results showed that life insurers have been incurring large underwriting losses due to overtrading and price undercutting. The results further revealed a setting‐off rather than a complementary relationship between underwriting profit and investment income towards the enhancement of the overall profitability of life insurers. Practical implications The policy implications of this study for the stakeholders of the life insurance industry are enormous. For instance, insurers must have well‐resourced actuary departments to perform price validation of all policies in order to prevent over‐trading and price undercutting by insurance marketing agents. In addition, the intention of the NIC to adopt a risk‐based approach in its supervision is not only timely but a very significant move that will improve upon the accounting and records keeping standards of the industry as well as the governance and risk management structures of the sector. Social implications Being too obsessed with premium growth without adequate price validation can lead to self‐destruction such as huge underwriting losses. Large underwriting losses can lead to insurance insolvency during periods of cluster claims. Originality/value This study fulfills an urgent need to investigate the things that are crucial for the survival, growth and profitability of life insurers in an emerging economy.
Determinants of Financial Performance of the Insurance Companies : a Case of Albania
  • A Çekrezi
Çekrezi, A. (2015). Determinants of Financial Performance of the Insurance Companies : a Case of Albania. International Journal of Economics, Commerce and Management, III(4), 1-10.
Determinants of Financial Performance: The Case of General Takaful and Insurance Companies in Malaysia. International Review of Business Research Papers Issue
  • M Ismail
Ismail, M. (2013). Determinants of Financial Performance: The Case of General Takaful and Insurance Companies in Malaysia. International Review of Business Research Papers Issue. Pp, 9(6), 111-130.
The Determinants of Financial Performance in General Insurance Companies in Kenya
  • M Mwangi
  • J W Murigu
M.Mwangi, & Murigu, J. W. (2015). The Determinants of Financial Performance in General Insurance Companies in Kenya. European Scientific Journal, 11(1), 288-297. https://doi.org/10.19044/esj.2016.v12n31p59