Content uploaded by Dimas Angga Hedianto
Author content
All content in this area was uploaded by Dimas Angga Hedianto on Jul 17, 2018
Content may be subject to copyright.
227
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi
e-mail:jppi.puslitbangkan@gmail.com
JURNALPENELITIANPERIKANANINDONESIA
Volume 23 Nomor 4 Desember 2017
e-ISSN:2502-6542
Nomor Akreditasi: 653/AU3/P2MI-LIPI/07/2015
___________________
Korespondensi penulis:
dimas.brpsi@gmail.com
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
PENDEKATAN POLA PEREMAJAAN DAN LAJU EKSPLOITASI
IKAN LOUHAN UNTUK PENGENDALIAN IKAN ASING INVASIF
DI DANAU MATANO, SULAWESI SELATAN
APPROACH OF RECRUITMENT PATTERN AND EXPLOITATION
RATE OF FLOWERHORN CICHLID FOR CONTROLLING OF INVASIVE
ALIEN SPECIES IN LAKE MATANO, SOUTH SULAWESI
Dimas Angga Hedianto*1dan Hendra Satria1
1Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan, Jl. Cilalawi No. 1, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat-Indonesia
Teregistrasi I tanggal: 06 Juni 2017; Diterima setelah perbaikan tanggal: 14 Desember 2017;
Disetujui terbit tanggal: 27 Desember 2017
ABSTRAK
Ikan louhan tergolong jenis ikan hibrid (sehingga tidak dapat ditentukan nama ilmiahnya) dari
famili Cichlidae yang terindikasi sebagai ikan asing invasif di Danau Matano. Keberadaan ikan
tersebut di Danau Matano perlu dikaji dan dikendalikan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati jenis ikan endemik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola peremajaan dan laju
eksploitasi ikan louhan sebagai pendekatan dalam pengendalian ikan asing invasif di Danau
Matano, Sulawesi Selatan. Analisis data dilakukan terhadap 2.931 ekor ikan louhan yang ditangkap
menggunakan jaring insang percobaan berbagai ukuran mata jaring dilengkapi data enumerator
secara bulanan pada bulan Februari hingga November 2016 dengan bantuan perangkat lunak
FiSAT II. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan louhan di Danau Matano
bersifat alometrik positif. Pertumbuhan mengikuti persamaan Lt=23,67[1-e0,41(t+0,4281)]. Umur
maksimum (tmax) mencapai 7,32 tahun dengan performa pertumbuhan (Ø’) sebesar 2,36. Laju
mortalitas total (Z) tahunan didapatkan sebesar 1,46 tahun-1. Laju mortalitas penangkapan tahunan
(F = 0,38 tahun-1) lebih rendah daripada laju mortalitas alami tahunan (M = 1,08 tahun-1). Laju
eksploitasi (E) ikan louhan di Danau Matano hanya sebesar 0,26 tahun-1 dimana menunjukkan
bahwa upaya pemanfaatannya masih sangat rendah. Pola peremajaan terjadi dua kali dalam
setahun, yaitu pada Mei (16,19%) dan Oktober (6,05%). Upaya pengendalian ikan louhan sebagai
ikan invasif di Danau Matano perlu dilakukan pada saat puncak peremajaan tertinggi secara
berkesinambungan disertai peningkatan laju eksploitasi e” 48% dari upaya yang ada, terutama
pada April-Mei dan September-Oktober di daerah litoral perairan danau.
Kata Kunci: Ikan asing invasif; ikan louhan; laju eksploitasi; pengendalian; pola peremajaan;
Danau Matano
ABSTRACT
Flowerhorn cichlid is classified as hybrid species (so that the scientific name can’t be determined)
from Cichlidae which indicated as invasive alien fish in Lake Matano. The existence of flowerhorn
in Lake Matano need to be assessed and controlled to preserve the biodiversity of endemic fish
species. This research aims to assess recruitment pattern and utlization status of flowerhorn cichlid
for controlling of invasive alien species at Lake Matano, South Sulawesi. Data analysis was carried
out on 2,931 flowerhorn Cichlid caught using experimental gillnets of various mesh sizes included
enumerators data which recorded monthly from February to November 2016 using FiSAT II software.
The analysis resulted the growth pattern of flowerhorn cichlid in Matano louhan Lake was positive
allometric. The growth equation of flowerhorn cichlid was Lt=23.67[1-e0,4(t+0.4281)]. Longevity (tmax)
attained 7.32 years with growth performance (Ø’) was 2.36. The annual total mortality rate (Z)
obtained 1.46 years-1. The annual fishing mortality rate (F = 0.38 years-1) is lower than the annual
natural mortality rate (M = 1.08 years-1). Exploitation rate (E) of flowerhorn cichlid in Lake Matano
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
228
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
227-239
only 0.26 years-1, which was indicated under exploitation. Recruitment pattern occurs twice a year,
in May (16.19%) and October (6.05%). The eradication efforts to control population of flowerhorn
cichlid as invasive alien species in Lake Matano needs to be done at the peak of recruitment and
also increased exploitation rate about e” 48% of existing efforts, especially on April-May and
September-October in the littoral area of Lake Matano.
Keywords: Invasive alien species; flowerhorn cichlid; exploitation rate; controlling; recruit-
ment pattern; utilization status; Lake Matano
PENDAHULUAN
DanauMatanomerupakansalahsatudanaupurba
di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang
memiliki keanekaragaman hayati yang unik dan
tingkat endemisitas tinggi (Whitten et al., 2002;
Prianto et al., 2016). Saat ini, Danau Matano sudah
terindikasi masuknya ikan asing yang bersifatinvasif
dan mendominasi struktur komunitas ikan (Herder et
al., 2012). Ikan asing invasif tersebut adalah ikan
louhanatau dikenal sebagai“flowerhorncichlid”.Ikan
louhan pada dasarnya adalah jenis ikan hibrid dari
famili Cichlidae dari beberapa jenis genera, yaitu
Cichlasoma,Amphilophus,danParaneetroplus(Nico
et al., 2007; Ng & Tan2010; McMahan et al., 2010).
Oleh karena itu, nama ilmiahnya tidak dapat
ditentukan (Herder et al., 2012). Lebih lanjut, jenis
ikan cichlid yang akan mempengaruhi hasil kawin
silang dari ikan louhan adalah Cichlasoma
trimaculatumdan Amphilophuscitrinellus(Dewantoro
& Rachmatika, 2016).
Ikan louhan masuk ke perairan Danau Matano
secara introduksitidak disengaja (unintentionalintro-
duction). Menurut masyarakat sekitar, pada awal
tahun2000 ikan louhanbanyakdipeliharadi keramba
dipinggirdanau,terutamadiDesaSoroako,kemudian
secaratidakdisengajaterlepaske perairan(Alitonang
et al., 2015). Pada tahun 2002, ikan louhan belum
ditemukanberadadi perairanDanauMatano(Hadiaty
& Wirjoatmodjo, 2002).Namun saat ini, populasi ikan
louhan telah mendominasi struktur komunitas ikandi
Danau Matano sebesar 53,8% (Satria et al., 2016).
Jenis-jenisikanCichlidaetelahdiketahuimemiliki
dampak negatif terhadap komunitas ikan asli atas
introduksinya ke perairan secara tidak disengaja
(Canonicoetal.,2005).MenurutDe Silvaetal.(2004),
ikanCichlidaemerupakanjenisikanasinginvasifyang
mendominasi di hampir negara-negara Asia dan
Pasifik. Oleh karena itu, keberadaan ikan louhan di
Danau Matano dapat mengancam keberadaan ikan
endemiksecaraekologibahkanberpotensimerugikan
secara ekonomi seperti pernah terjadi di Waduk
Sempor,JawaTengah(Hediantoetal.,2014).Potensi
ancaman dari kehadiran ikan asing invasif dari famili
Cichlidaedapatmenurunkankeanekaragamanhayati
melalui kompetisi dengan ikan asli/endemik dalam
pemanfaatan pakan dan habitat (Canonico et al.,
2005;Rocha& Freire, 2009;Sentosa& Wijaya,2013;
Hedianto & Warsa, 2014; Tampubolon et al., 2014;
Umar et al., 2015; Liew et al., 2016), pemangsaan
(Kumar, 2000; Canonico et al., 2005; Herder et al.,
2012; Hedianto et al., 2013; Harrison, 2014), serta
introduksiparasitdanpenyakit(Canonicoetal.,2005;
Lacerda et al., 2013; Ishikawa & Tachihara, 2014).
Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian
populasi ikan louhan guna melindungi
keanekaragamanhayatidiDanauMatano.Penelitian
mengenai dinamika populasi ikan asing invasif
diperlukansebagaisalahsatubahanmasukan untuk
pengendaliannya (Sakai et al., 2001; McNeely et al.,
2001; Esmaeili et al., 2014). Beberapa penelitian
dengan pendekatan dinamika populasi ikan asing
invasifuntuksalahsatubahan pengendaliannyatelah
dilakukan untuk ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys
pardalis)(Sumanasinghe&Amarasinghe,2013);ikan
nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mujair (O.
mossambicus)diSriLanka(Amarasinghe& De Silva,
1992); serta ikan mas (Cyprinus carpio) di Danau
Gariep, Afrika Selatan (Winker et al., 2011).
Pendekatanuntukpengendaliandarianalisisdinamika
populasiikanasinginvasifterutamaberkaitandengan
perlunya diketahui daur hidup (life history) dan
peningkatan laju eksploitasi yang sesuai pola
peremajaannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pola peremajaan dan laju eksploitasi
ikan louhan di Danau Matano, Sulawesi Selatan
sebagai pendekatan dalam pengendalianikan asing
invasif di Danau Matano, Sulawesi Selatan.
BAHANDANMETODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Danau Matano,
Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan selama
bulanFebruarihinggaNovember2016.Penangkapan
ikan secara langsung dilakukan pada Februari, Juli,
dan September 2016 menggunakan jaring insang
percobaan (experimental gill nets).Spesifikasijaring
insang percobaan yang digunakan terbuat dari nilon
monofilamen dengan beberapa ukuran mata jaring,
yaitu 0,75; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; dan 3,5 inci. Panjang tali
ris dari masing-masing ukuran mata jaring adalah 40
m dengan ketinggian bervariasi sesuai ukuran mata
229
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
jaring. Setiap ukuran mata jaring terdapat 100 mata
(meshes) dengan variasi ketinggian jaring insang
berkisar antara 1,9-8,9 m. Kombinasi dari berbagai
ukuran mata jaring (multi mesh size) bertujuan agar
dapatmenangkapikanukurankecilhinggabesaratau
keragaman variasi data panjang dari populasi (CEN,
2005; Gassner et al., 2015). Data bulanan panjang
dilengkapi oleh hasil tangkapan enumerator pada
FebruarihinggaNovember2016menggunakanjaring
insang dengan spesifikasi yang sama, juga hasil
tangkapannelayanmenggunakanjaringinsang(2dan
4 inci), jaring tiga lapis (trammel nets) (spesifikasi
jaring luar 6 inci dan jaring dalam 2 inci), serta jala
lempar (cast nets). Percobaan penangkapan
dilakukanolehenumeratorsebanyakempatkalisetiap
bulannya,denganmemasangjaringinsangpercobaan
secara sejajar/tegak lurus garis pantai pada pagi hari
selama 4-5 jam di zona litoral (<100 meter kearah
pantai), kemudian diangkat pada siang/sore hari di 17
lokasipenelitian(Gambar1)yangditentukantitiksecara
acak berlapis (stratified random sampling) (Nielsen &
Johnson,1985)berdasarkankarakteristikhabitat.
Gambar 1. Lokasi penelitian di Danau Matano.
Figure 1. Sampling site in Lake Matano.
Identifikasiikanlouhanmengacupada Hildebrand
(1925), Kullander (2003), Herder et al. (2012), dan
situs FishBase (Froese & Pauly, 2014). Ikan contoh
yangtertangkapsecaralangsungmaupunenumerator
diukur panjang totalnya menggunakan papan ukur
dengan ketelitian 0,1 cm dan ditimbang bobot
tubuhnya menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 0,1 gram. Data panjang total ikan louhan
yang diperoleh kemudian dibuat sebaran frekuensi
panjangnya dengan selang kelas 1,0 cm.
Analisis Data
Hubungan panjang dan berat ikan dianalisis
menggunakanpersamaansebagaiberikut:
W = aLb..........................................................(1)
dimana;
W : berat tubuh ikan (gram)
L : panjang total ikan (cm)
a : intercept
b : slope
Persamaan hubungan panjang-berat dilinierkan
menjadi Log W = Log a + b Log L, kemudian nilai
slopedaripersamaantersebutdiuji menggunakanuji
t (P<0,05) (Zar, 1999). Apabila hasil uji didapat nilai
b=3, maka pola pertumbuhan bersifat isometrik.
Apabila nilai b
3, maka pola pertumbuhan bersifat
alometrik, jika b>3 maka bersifat alometrik positif,
sedangkan jika b<3 maka bersifat alometrik negatif
(Effendie,1979).
Parameter pertumbuhan, mortalitas dan laju
eksploitasi dianalisis menggunakan perangkat lunak
FiSAT II (FAO-ICLARM Fish Stock Assessment
Tools).Parameterpertumbuhan(L
danK)ditentukan
dengan metode ELEFAN I (Electronic Length
Frequency Analysis) (Gayanilo et al., 2005) melalui
persamaanpertumbuhanVonBertalanffy:
Lt= L
[1-e-K(t-to)]..............................................(2)
dimana,
Lt= panjang ikan pada saat umur ke-t (cm)
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
230
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
L
= panjang asimptotik (cm)
K = konstanta laju kecepatan pertumbuhan ikan
(tahun-1)
t = umurikan (tahun)
to= umur teoritis pada saat panjang ikan udang
berukurannol
Nilai L
dan K yang digunakan didasarkan pada
nilai Rn(Goodness of Fit) tertinggi dari metode
ELEFAN I (Gayanilo et al., 2005). Umur teoritis (to)
dandanprediksirentanghidupalamiah/longevity(tmax)
dihitung menggunakanpersamaan Pauly (1983a):
Log (-to) = -0,3922 - 0,2752 Log (L
) – 1,038 Log
(K) ............................................... (3)
tmax = 3/K .........................................................(4)
Untuk menghitung performa pertumbuhan ikan di
alam digunakan Phiprime(Ø’) menggunakanrumus
Pauly & Murno (1984):
Ø’ = ln K + 2 (ln L
).........................................(5)
Mortalitas/tingkat kematian total (Z) tahunan
dianalisis menggunakan metode kurva hasil
tangkapan yang dikonversikan ke panjang (length-
convertedcatch curve) dengan input data parameter
pertumbuhan (L
dan K) (Pauly, 1983b). Koefisien
mortalitas alami (M) tahunan dihitung menggunakan
rumus empiris Pauly (1980):
Log (M) = -0,0066 - 0,279 Log (L
) + 0,654 Log
(K) + 0,4634 Log (T) ........................(6)
dimana;
M = mortalitasalami (tahun-1)
T = suhurata-rataperairan(°C)
Laju mortalitas penangkapan (F) tahunan
didapatkan dari hasil pengurangan mortalitas total
tahunan dengan laju mortalitas alami tahunan (F=Z-
M),kemudianlajueksploitasi(E)didapatkandarihasil
pembagian antara mortalitas penangkapan tahunan
dengantotalmortalitastahunan(E=F/Z)(Pauly,1980).
Pola peremajaan (recruitment) diperoleh dengan
memproyeksikan data frekuensi panjang terhadap
waktudenganmenggunakanpendekatanparameter
pertumbuhan. Pendugaan pola peremajaan
menggunakanbantuan programFiSAT II(Pauly,1982;
Gayanilo et al., 2005). Asumsi dari estimasi pola
peremajaanadalahterdapatsatubulandalamsetahun
dengan peremajaan bernilai nol dan semua sampel
ikan tumbuh dengan satu set tunggal parameter
pertumbuhan yang sama (Gayanilo et al., 2005).
HASIL DAN BAHASAN
Hasil
Struktur Ukuran dan Pola Pertumbuhan
Ikan louhan yang tertangkap memiliki kisaran
panjangtotalantara4,0-22,4cmdanberattubuh1,26-
239,76 gram denganjumlah sampel sebanyak 2.931
ekor. Hubungan panjang-berat ikan louhan di Danau
MatanomengikutipersamaanW=0,019L3,031(Gambar
2). Hasil uji-t terhadap nilai b diperoleh thitung>ttabel
(P<0,05), dengan kata lain pola pertumbuhan ikan
louhan bersifat alometrik positif atau pertumbuhan
berat lebih cepat dibandingkan pertumbuhan
panjangnya.
Pergerakan modus selang panjang terjadi setiap
bulandengan pergerakanmenujunilaitengahselang
panjangterbesar (Gambar3).PadaFebruari,terdapat
dua modus pada nilai tengah selang panjang 5,5 cm
dan 13,5 cm, kemudian pada bulan Maret bergerak
ke kanan pada selang panjang 9,5 cm untuk modus
pertamadan14,5cmuntukmoduskedua.Pergerakan
kemudiancenderungstagnandari Maret hinggaJuni,
dimana modus panjang dicapai pada selang 9,5 cm
dan 14,5 cm. Pada Maret-Mei dan Juli didapatkan
modus panjang pada selang terbesar, yaitu masing-
masing secara berurutan pada ukuran 19,5 cm dan
22,5 cm. Pada Juli hingga November, modus
mengalamipergeseranmenjadi10,5cm.Pergerakan
modus dari selang panjang yang menunjukkan
pertumbuhan bulanan ikan louhan secara umum
bersifat sedikit lambat.
Parameter pertumbuhan ikan louhan didapatkan
dari analisis pergeseran modus sebaran panjang to-
tal (Gambar 3) menggunakan metode ELEFAN I dari
nilai Rntertinggi yang didapatkan. Parameter
pertumbuhanikanlouhanmeliputipanjangasimptotik
(L
), laju pertumbuhan (K), umur teoritis (to) dan
persamaan pertumbuhannya yang dapat
menggambarkan hubungan antara pertambahan
panjangterhadapwaktu(umur).Hasilanalisisparam-
eter pertumbuhan untuk ikan louhan didapatkan
panjang asimptotik (L
) sebesar 23,67 cm, laju
pertumbuhan (K) sebesar 0,41 tahun-1, dan umur
teoritis (to) sebesar -0,4281 tahun. Nilai Rn (Good-
ness of Fit) tertinggi didapatkan sebesar 0,316.
Pertumbuhan Von Bertalanffy ikan louhan di Danau
MatanomengikutipersamaanLt=23,67[1-e0,41(t+0,4283)]
(Gambar4).
227-239
231
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Gambar 2. Hubungan panjang-berat ikan louhandiDanauMatano.
Figure 2. Length-weight relationship of flowerhorn Cichlid in Lake Matano.
Gambar 3.Sebaran panjang total bulanan dan kurva pertumbuhan ikan louhan yang dianalisis dengan pro-
gram ELEFAN.
Figure 3. Length distribution by month and growth curves fitted by ELEFAN of flowerhorn Cichlid in Lake
Matano.
Gambar 4. Kurvapertumbuhan ikan louhan di Danau Matano.
Figure 4. Growth curve of flowerhorn Cichlid in Lake Matano.
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
232
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Umur maksimum (tmax) ikan louhan di Danau
Matano diestimasi dapat mencapai 7,32 tahun.
Panjang ikan louhan pada saat berumur 0 tahun
diestimasisebesar 3,8cm. Pertumbuhanikan louhan
cepatsejakberumur0 tahunhingga3tahun.Performa
pertumbuhan ikan louhan (Ø’) didapatkan sebesar
2,36.
Laju Mortalitas dan Eksploitasi
Laju mortalitas total (Z) tahunanikan louhan yang
merupakanhasilanalisismenggunakanmetodekurva
hasil tangkapan yang dikonversikan ke panjang
(length-converted catch curve)dari program FiSAT II
adalah sebesar 1,46 tahun-1. Laju mortalitas alami
(M)tahunanyangdihitungdenganmenggunakansuhu
rata-rataperairanDanauMatanosebesar29°Cadalah
1,08 tahun-1, sehingga laju mortalitas penangkapan
(F) tahunan adalah sebesar 0,38 tahun-1 denganlaju
eksploitasi (E) sebesar 0,26 tahun-1(Gambar5). Laju
mortalitasalamitahunanikanlouhandiDanauMatano
lebihtinggidaripadalaju mortalitaspenangkapannya.
Laju eksploitasi ikan louhan menunjukkan upaya
pemanfaatanyangrendah(underexploitation),dimana
hal tersebut menandakan bahwa ikan ini belum
dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan sekitar.
Gambar 5. Kurva hasil tangkapan yang dikonversikan ke panjang ikan louhan di Danau Matano.
Figure 5. Length-converted catch curve of flowerhorn Cichlid in Lake Matano.
PolaPeremajaan
Pola Peremajaan ikan louhan di Danau Matano
menunjukkan dua modus dalam setahun, yaitu pada
Mei (16,19%) dan Oktober (6,05%). Puncak
Peremajaan tertinggi ikan louhan di Danau Matano
terjadi pada Mei (Gambar 6).
Gambar 6. Pola peremajaan ikan louhan di Danau Matano.
Figure 6. Recruitment pattern of flowerhorn Cichlid in Lake Matano.
227-239
233
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Bahasan
Pendekatan analisis terhadap ikan louhan akan
difokuskan terutama pada jenis-jenis ikanintroduksi/
invasif dari famili Cichlidae di lokasi lainnya di Indo-
nesia serta jenis-jenis ikan Cichlid dari genus dan
spesies hasil kawin silang. Analisis hubungan
panjang-berat jenis ikan, terutama jenis ikan
introduksi, dapat menggambarkan kemampuan
adaptasi terhadap lingkungan barunya (Montcho et
al.,2009;Rao &Babu,2013).Polapertumbuhanikan
louhan diDanauMatanoyangbersifatalometrikpositif
menunjukkan bahwa ikan tersebut telah mampu
beradapatasi dengan ideal. Pola pertumbuhan ikan
louhan di Danau Matano masih lebih baik daripada
jenis ikan louhan di Waduk Sempor yang bersifat
isometrik (Hedianto et al., 2014). Perbedaan
hubunganpanjang-beratuntukjenisyangsamapada
lingkungan berbeda menunjukkan kemampuan
adaptasiterhadap lingkungandanketersediaanpakan
(Karachle& Stergiou,2012).Hubunganpanjang-berat
ikan Cichlasoma trimaculatum di lokasi asalnya di
Laguna Tres Palos (Meksiko, Amerika Tengah) juga
memiliki pola pertumbuhan isometrik (Herrera et al.,
2009). Begitu pula jenis Cichlasoma beani dari
Aguamilpa Reservoir (Meksiko) memiliki pola
pertumbuhan isometrik (Lizárraga etal.,2011).Jenis
zebra (Amatitlania nigrofasciata)yangtergolongikan
asinginvasifdi DanauBeratan,Balijuga memilikipola
pertumbuhan isometrik (Rahman et al., 2012). Ikan
oskar (Amphilophus citrinellus) di Waduk Ir. H.
Djuanda memiliki pola pertumbuhan yang sama
denganikan louhandiDanau Matano(Tampubolonet
al.,2012),sedangkanikanoskardiSituPanjalu,Jawa
Baratmemilikipolapertumbuhanyangberbeda,yaitu
bersifat alometrik negatif (Warsa & Purnomo, 2013).
Sementara jenis ikan Cichlid lainnya di Waduk Ir. H.
Djuanda yang menjadi pesaingbagi ikan oskar, yaitu
ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki pola
pertumbuhanalometrik negatif(Putri & Tjahjo,2010).
Ikan mujair (Oreochromis mossambicus) di Waduk
Kedung Ombo, Jawa Tengah memiliki pola
pertumbuhan isometrik (Kartamihardja, 1993).
Menurut Effendie (1997), faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ikan meliputi faktor in-
ternaldan eksternal.Faktor-faktor internalterdiriatas
genetik(keturunan),jeniskelamin,umur,kematangan
gonad, parasit, dan penyakit. Faktor-faktor eksternal
terdiriatasmakanandan suhuperairan.Pertumbuhan
alometrik adalah perubahan yang tidak seimbang di
dalamtubuhikandandapatbersifatsementara.Ukuran
ikanakanmempengaruhiperubahansementarapada
bagiantubuhtertentu(misalnya sirip)dankemontokan
ikanterkaitpertumbuhan,terutamapada ikan-ikankecil
padatahappertumbuhan(Effendie,1997).
Nilai parameter pertumbuhan (L
, K, dan to)ikan
louhan di Danau Matanomirip dengan ikan louhan di
WadukSempor, JawaTengah(Hediantoet al.,2014).
Namundemikian,pertumbuhanikan louhandiDanau
Matanosedikitlebihcepatdaripadadi WadukSempor
berdasarkankurvatur(K).Umur maksimum (tmax)ikan
louhandi Waduk Sempor sedikit lebih tinggidaripada
di Danau Matano, namun dengan performa
pertumbuhan (Ø’) yang lebih kecil (Hedianto et al.,
2014)(Tabel1).Haltersebutmenunjukkanikanlouhan
di Danau Matano memiliki performa tumbuh lebih
baik di alam dari pada di Waduk Sempor. Menurut
Pauly & Murno (1984), nilai indeks Ø’ dapat
memiliki nilai yang berbeda untuk jenis ikan yang
sama di lingkungan yang berbeda, kemudian dapat
membandingkan performa pertumbuhan ikan dalam
hal pertumbuhan panjang. Lebih lanjut, indeks Ø’
sangat baik dalam membandingkan kemampuan
adaptasi ikan yang hidup di alam terhadap variabel
lingkungan dan ketersediaan pakan (Pauly, 1991).
Nilai parameter kurvatur (K) dapat menentukan
seberapa cepat ikan akan mencapai panjang
asimptotiknya.Dengankata lain,nilaiK berkorelerasi
dengan rentang hidup alamiah (tmax) (Pauly, 1980).
Jenis ikan Cichlidae cenderung memiliki nilai K yang
rendah,dimana rata-ratanilai K untukjenis-jenisikan
Cichlidaeserta jenis-jenisikanCichliddarigenusdan
spesieshasilkawinsilangbernilai<0,6(Tabel1). Oleh
karenanya, umur ikan Cichlid cenderung berumur
panjang(Sparre&Venema,1999)danmengikutipola
strategik (Yamane etal., 2005).Ikanlouhandi Danau
Matano tergolong pula mengikuti pola strategi k
yang memiliki rentang hidup alamiah yang panjang
diatas 5 tahun. Menurut Froese & Pauly (2014),
laju penggandaan populasi (minimum population
doubling time) beberapa jenis ikan Cichlidae yang
menjadi jenis ikan indukan persilangan untuk ikan
louhan cenderung moderat (sekitar 1,4-4,4 tahun),
memiliki umur yang panjang, dan nilai K yang
rendah (Tabel 1).
Performapertumbuhanikan louhandibandingkan
denganjenisikandarigenusCichlasomayangberada
padarentangwilayah alaminya(nativearea)ternyata
tidak jauh berbeda (Tabel 1). Apabila dibandingkan
performa pertumbuhan ikan nila sebagai sesama
kerabatCichlidaeantaradi rentang wilayahalaminya
dengan di Indonesia ternyata menunjukkan kondisi
hampir mirip, bahkan cenderung lebih baik. Hal
tersebut dikarenakan ikan Cichlidae merupakan
jenis ikan yang mudah beradaptasi terhadap
lingkungan, pakan, dan ruang (Liew et al., 2014;
Umar et al., 2015), bahkan strategi reproduksi
(Lopez et al., 2009; Bradford et al., 2011; Linhares
et al., 2014).
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
234
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Tabel 1. Nilai parameter pertumbuhan ikan louhan dan jenis ikan Cichlid lainnya
Table 1. Growth parameters of flowerhorn cichlid and other Cichlid fishes
No.
Jenis Ikan/
Fish Species
Spesies/
Species
L
∞
(cm TL)
K
(tahun-1)
t
max
(tahun) Ø’
Lokasi/
Location
1. Louhan Hibrid 23,67 0,41 7,32 2,36 Danau Matano,
Sulawesi Selatan1
2. Louhan Hibrid 20,50 0,37 8,11 2,19 Waduk Sempor,
Jawa Tengah2
3. Three
Spot Cichlid
Cichlasoma
trimaculatum 24,50 0,17 17,65 2,01 Sungai Atoyac,
Meksiko3
4. Three
Spot Cichlid
Cichlasoma
trimaculatum 38,10 (SL) 0,30 9,5±0,8-1,8 2,64 Situs Fishbase 4
5. Mayan Cichlid
(Jantan/Male)C. urophthalmum 26,40 0,17 18,07 2,07 Sungai Taylor,
Florida5
6. Mayan Cichlid
(Betina/Female)C. urophthalmum 21,60 0,20 20,50 1,96 Sungai Taylor,
Florida5
7. Mayan Cichlid C. urophthalmum 34,4 0,16 17,7 2,29 Situs Fishbase 4
8. Nila Oreochromis
niloticus 44,10 0,72 4,17 3,15 Waduk Ir. H.
Djuanda,
Jawa Barat6
9. Nila O. niloticus 43,00 0,30 10,00 2,74 Waduk Bilibili,
Sulawesi Selatan7
10. Nila O. niloticus 31,80 0,22 13,64 2,35 Danau Tempe,
Sulawesi Selatan8
11. Nila
O. niloticus
58,78 0,59 5,08 3,31 Danau Victoria,
Kenya9
12. Nila
O. niloticus
41,50 0,33 9,09 2,75 Danau Toho,
Afrika Barat10
13. Nila O. niloticus 46,10 0,54 5.56 3.06 Situs Fishbase 4
14. Mujair
O. mossambicus
31,50 0,57 5.26 2.81 Waduk Kedung
Ombo, Jawa
Tengah11
15. Mujair O. mossambicus 33,60 0,40 11,00 2,65 Situs Fishbase 4
16. Oskar
Amphilophus
citrinellus 21,58 0,39 7,69 2,26 Waduk Ir. H.
Djuanda, Jawa
Barat12
17. Oskar A. citrinellus 21,00 1,70 1,76 2.87 Situ Panjalu,
Jawa Barat13
18. Midas Cichlid A. citrinellus 25,7 (SL) 0,43 6,6±0,6-1,3 2,45 Situs Fishbase 4
Keterangan/Note: TL = total length; SL = standard length
Sumber/Sources:1Penelitian saat ini/present research;2Hedianto et al. (2014); 3Cruz (2011); 4Froese & Pauly (2014);
5Faunce et al. (2002); 6Putri & Tjahjo (2010); 7Amir (2006); 8Samuel & Makmur (2012); 9Njiru et al.
(2004); 10Montcho et al. (2015); 11Kartamihardja (1993); 12Tampubolon et al. (2012); 13Warsa &
Purnomo (2013).
Tabel 2. Estimasi laju mortalitas tahunan dan eksploitasi ikan louhan dan jenis ikan Cichlid lainnya
Table 2. Estimation of annual mortality and exploitation rate of flowerhorn Cichlid and other Cichlid fishes
No.
Jenis
Ikan/
Fish
Species
Spesies/
Species Z
(tahun-1)M
(tahun-1)F
(tahun-1)E
(tahun-1)Lokasi/
Location
1. Louhan Hibrid 1,46 1,08 0,38 0,26 Danau Matano, Sulawesi Selatan1
2. Louhan Hibrid 1,29 1,05 0,24 0,18 Waduk Sempor, Jawa Tengah 2
3. Nila O. niloticus 2,40 1,34 1,06 0,44 Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat3
4. Nila O. niloticus 1,15 0,74 0,42 0,36 Waduk Bilibili, Sulawesi Selatan4
5. Nila O. niloticus 1,02 0,51 0,51 0,50 Danau Tempe, Sulawesi Selatan5
6. Nila O. niloticus 1,92 1,00 1,12 0,52 Danau Victoria, Kenya6
7. Nila O. niloticus 1,10 0,74 0,36 0,33 Danau Toho, Afrika Barat7
Sumber/Sources:1Penelitian saat ini/Present research;2Hedianto et al. (2014); 3Faunce et al. (2002); 3Putri
& Tjahjo (2010); 4Amir (2006); 5Samuel & Makmur (2012); 6Njiruet al. (2004); 7Montcho et
al.(2015).
227-239
235
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
LajumortalitasalamitahunanikanlouhandiDanau
Matano hampir sama dengan ikan louhan di Waduk
Sempor, sedangkan laju penangkapan tahunan ikan
louhan di Danau Matanosedikit lebih besar daripada
di Waduk Sempor (Hedianto et al., 2014) (Tabel 2).
HaltersebutdikarenakanikanlouhandiDanauMatano
masih terdapat nelayan ataupun pemancing yang
menangkap ikan louhan, bahkan pernah dilakukan
memancingmassal untuk mengurangiikan louhandi
alam. Meskipun demikian, nilai laju eksploitasi (E)
ikan louhan di Danau Matano masih rendah (E<0,5)
yangmenunjukkanbahwaikaninibelumdimanfaatkan
secara optimal oleh nelayan sekitar, sama halnya
denganikanlouhandiWadukSempor(Hediantoet al.,
2014). Laju eksploitasi ikan louhan di Danau Matano
tergolong rendah jika dibandingkan dengan laju
eksploitasijenisikanCichlidlainnyayangpernahditeliti
diIndonesiadanperairainlainnya (Tabel2).
Upaya pengendalian populasiikanlouhan diDanau
Matano perlu dilakukan dengan meningkatkan laju
eksploitasi (E). Laju eksploitasi saat ini menunjukkan
upaya pemanfaatan ikan louhan masih berada jauh
dibawahkondisioptimum(E=0,5;M=F)(Pauly,1980)
dan perlu ada peningkatan laju eksploitasi secara
signifikan.Mengingatdayaadaptasipakandanruang,
kemampuan reproduksi, laju dispersal, dan potensi
invasif ikan louhan yang sangat tinggi (Nico et al.,
2007), maka populasinya perlu dikurangi secara
signifikan dengan meningkatkan laju eksploitasi
e”48% dari upaya yang ada.Apabila laju eksploitasi
ikansudahmelebihi(E>0,5),makasecaraalamidapat
menurunkanstatusinvasifikanlouhanmenjadihanya
ikan introduksi/eksotik saja.
Pengendalian ikan louhan sebagai ikan asing
invasif perlu dilakukan untuk menjaga
keanekaragamanhayatidanmenjagakelestarianikan
asli di Danau Matano (Prianto et al., 2016). Upaya
pengendalian ikan louhan sebagai ikan invasif di
DanauMatanodengancarapenangkapan disarankan
intensif padasaatpuncakperemajaantertinggisecara
berkesinambungan. Ikan louhan di Danau Matano
mampu memijah sepanjang tahun di berbagai tipe
karakteristik habitat dengan puncak pemijahan pada
saatmusimkemarau(Juli-September)danpenghujan
(Desember-Februari). Substrat dasar berupa pasir
berbatudi kedalamane”10metermerupakan daerah
utama pemijahan ikan louhan di Danau Matano
(Hediantoet al.,2018).Olehkarenaitu,secaraspasial
kedalaman dapat terlihat bahwa ukuran ikan louhan
yangbesardansiapmemijahcenderungberadazona
limnetik (kedalaman e”10 meter), sedangkan ukuran
kecil (juvenil dan ikan muda) dan belum matang go-
nadcenderungberadadizonalitoral(kedalaman<10
meter).
Penangkapanpadasaatpuncakperemajaanikan
louhanditujukanagarpenangkapandapatmenangkap
ikan-ikan yang belum matang gonad (Lm<Lc).
Peningkatan upaya eksplotasi perlu ditingkatkan
terutamapadabulanApril-MeidanSeptember-Oktober.
Alat tangkap yang efektif untuk mengendalikan ikan
louhandi DanauMatanoadalahjaringinsang(gillnets)
dengan ukuran mata jaring tertentu. Jaring insang
memiliki selektivitas tangkapan, sehingga
pengendalian penangkapan dapat ditargetkan
dominan hanya ikan louhan saja, sedangkan jenis
ikan lainnya terutama jenis ikan endemik di Danau
Matano tidak tertangkap atau tertangkap dengan
persentaserendah.
KESIMPULAN
Ikan louhan di Danau Matano memiliki pola dan
performa pertumbuhan yang baik dan menunjukkan
keberhasilan adaptasi pada lingkungan yang baru.
Laju mortalitas penangkapan tahunan ikan louhan di
Danau Matano lebih rendah daripada laju mortalitas
alami tahunan dengan laju eksploitasi masih sangat
rendah(underexploitation).Upayapengendalianikan
louhan sebagai ikan invasif di Danau Matano perlu
dilakukan pada saat puncak peremajaan tertinggi
secara berkesinambungan disertai peningkatan laju
eksploitasi e” 48% dari upaya yang ada, terutama
padaApril-Mei danSeptember-Oktoberdidaerahlitoral
perairanDanau Matano.
PERSANTUNAN
Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan
“Penelitian Pengendalian Ikan Asing Invasif (IAS) di
Danau Matano, Kompleks Danau Malili, Sulawesi
Selatan”T.A.2015-2016 di BalaiPenelitianPemulihan
dan Konservasi Sumber Daya Ikan-Jatiluhur,
Purwakarta. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
padaProf.EndiSetiadiKartamihardja,Dr.DidikWahju
Hendro Tjahjo, dan Dr. Fayakun Satria yang telah
memberimasukanyangberartiuntuktulisanini. Juga
padaparapeneliti(terutamaHendraSaepulloh,S.Sos)
dan teknisi litkayasa (terutama bapak Sukamto,
Aswar Rudi, danbapakWaino)BRPSDIJatiluhuryang
telahmembantu dalam mengambildan menganalisis
datadi lapangan dan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Alitonang, S. M., Hamid, A. Y., Muslim., & Andarias.
(2015). Identifikasi jenis ikan introduksi di TWA
DanauMatano(p.41).LaporanBalaiBesarKSDA
Wilayah I Palopo, Sulawesi Selatan. Kabupaten
Luwu Timur, Palopo: BKSDA.
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
236
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Amarasinghe, U. S., & De Silva, S. S. (1992). Popu-
lationdynamicsof Oreochmmismossambicusand
O. niloricus (Cichlidae) in two reservoirs in Sri
Lanka. Asian Fisheries Science 5, 37-61.
Amir, F. (2006) Pendugaan pertumbuhan, kematian
dan hasil per rekrut ikan nila (Oreochromis
niloticus) di Waduk Bilibili. Jurnal Ilmu-ilmu
Perairan & Perikanan Indonesia 13(1), 1-5.
Bradford, M., Kroon, F. J., & Russell, D. J. (2011).
Thebiologyand managementofTilapia mariae(Pi-
sces:Cichlidae)asanativeandinvasivespecies:a
review.Marine&FreshwaterResearch62,902-917.
Canonico, G. C., Arthington, A., Mccrary, J. K., &
Thieme,M.L.(2005).Theeffectsof introduced tila-
pias on native biodiversity. Aquatic Conserv.: Mar.
Freshw.Ecosyst.15,463-483.doi: 10.1002/aqc.699.
CEN (Comite Europeen de Normalisation). (2005).
Standard Methods for Sampling Freshwater
Fishes-Opportunities for International Collabora-
tion. EN 14575, Brussels.
Cruz, V. M. O. (2011). Análisis del crecimiento y
madurez sexual de Cichlasoma trimaculatum
(Günther,1867) de lasubcuenca ríoAtoyac-Paso
de la Reina de la cuenca río Atoyac, Oaxaca (p.
99). Thesis. Instituto Politecnico Nacional.
De Silva, S. S., Subasinghe, R. P., Bartley, D. M., &
Lowther, A. (2004). Tilapias as alien aquatics in
Asia and the Pacific: a review (p. 65). FAO Fish-
eries Technical Paper, 453. Rome: FAO.
Dewantoro,G.W. & Rachmatika,I.(2016).Jenisikan
introduksi dan invasif asing di Indonesia (p. 210).
Jakarta: LIPI Press.
Effendie, M. I. (1979). Metode biologi perikanan (p.
112). Bogor: Yayasan Dewi Sri.
Effendie, M. I. (1997). Biologi perikanan (p. 157).
Yayasan Pustaka Nusatama. Bogor.
Esmaeili, H. R., Teimori, A., Owfi, F., Abbasi, K., &
Coad, B. W. (2014). Alien and invasive freshwater
fishspeciesinIran:diversity,environmentalimpacts
andmanagement.Iran.J.Ichthyol.1(2),61-72.
Faunce, C. H., Patterson, H. M., & Lorenz, J. J.
(2002). Age, growth, and mortality of the mayan
Cichlid (Cichlasoma urophthalmum) from the
Southeastern Everglades. Fish. Bull. 100, 42-
50.
Froese, R. & Pauly, D. (Eds). (2014). FishBase.
World Wide Web electronic publication.
www.fishbase.org,version(06/2014).
Gassner,H., Achleitner, D., & Luger, M. (2015). Guid-
ance on surveying the biological quality elements
part B1-fish (p. 40). Austrian Federal Ministry of
Agriculture and Forestry, Environment and Water
Management Department. Vienna:Austria.
Gayanilo,F. C. Jr., P. Sparre, & D. Pauly. (2005). FAO-
ICLARM Stock Assessment Tools II (FiSAT II) (p.
180). Revised version. User’s guide. Rome: FAO
ComputerizedInformationSeries(Fisheries)No.8.
Hadiaty, R. K. & Wirjoatmodjo, S. (2002). Studi
pendahuluan biodiversitas dan distribusi ikan di
Danau Matano, Sulawesi Selatan. JurnalIktiologi
Indonesia2(2), 23-29.
Harrison, E. (2014). Analyzing invasion success of
the mayan cichlid (Cichlasoma urophthalmum;
Günther) in Southern Florida (p. 172). Disserta-
tions. Florida International University.
Hedianto, D. A., Purnomo, K., & Warsa, A. (2013).
Interaksipemanfaatanpakanalamiolehkomunitas
ikan di Waduk Penjalin, Jawa Tengah. BAWAL,
5(1), 33-40. doi: http://dx.doi.org/10.15578/
bawal.5.1.2013.33-40
Hedianto, D. A., Purnomo, K., Kartamihardja, E. S.,
&Warsa,A.(2014).Parameterpopulasiikanlohan
(Cichlasoma trimaculatum, Günther 1867) di
WadukSempor,Jawa Tengah.J. Lit. Perikan.Ind.
20(2), 81-88. doi: http://dx.doi.org/10.15578/
jppi.20.2.2014.81-88
Hedianto, D.A. & Warsa, A. (2014). Invasi ikan lohan
(Cichlasoma trimaculatum, Gunther, 1867)
terhadap komunitas ikan diWaduk Sempor,Jawa
Tengah. In Seminar Nasional Perikanan Indone-
sia(pp.73-82).Jakarta:SekolahTinggiPerikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Hedianto, D. A., Sentosa, A.A., & Satria, H. (2018).
Aspek reproduksi ikan louhan sebagai ikan asing
invasif di Danau Matano, Sulawesi Selatan.
BAWAL. (in press)
Herder, F., Schliewen, U. K., Geiger, M. F., Hadiaty,
R. K., Gray, S. M., McKinnon, J. S., Walter, R.
P., & Pfaender, J. (2012). Alien invasion in
Wallace’s Dreamponds: records of the
hybridogenic “flowerhorn”Cichlid in Lake Matano,
with an annotated checklist of fish species intro-
227-239
237
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
duced to the Malili Lakes system in Sulawesi.
Aquatic Invasions 7(4), 521-535. doi: http://
dx.doi.org/10.3391/ai.2012.7.4.009.
Herrera, A. A. R., Gonzales, J. V., & Salgado, D. S.
P. (2009). Length–weight relationships and sea-
sonality in reproduction of six commercially uti-
lized fish species in the coastal lagoon of Tres
Palos (Mexico). J. Appl. Ichthyol. 25, 234-235.
Hildebrand, S. F. (1925). Fishes of the Republic of El
Salvador, CentralAmerica. Bulletin of the Bureau
of Fisheries 41, 236-287.
Ishikawa, T. & Tachihara, K. (2014). Introduction his-
tory of non-native freshwater fish inOkinawa-jima
Island: ornamental aquarium fish pose the great-
est risk for future invasions. Ichthyol.Res. 61, 17-
26.doi:10.1007/s10228-013-0367-6.
Karachle, P. K. & Stergiou, K. I. (2012).
Morphometrics and allometry in fishes. In Wahl,
C. (ed). Morphometrics. Available from://
www.intechopen.com/books/morphometrics/
morphometrics-and-allometry-in-fishes.
Kartamihardja, E. S. (1993). Some aspects of biol-
ogyandpopulationdynamicsof dominantfishspe-
ciesatKedungomboReservoir,Central Java,Indo-
nesia (p. 108). Thesis Master. Faculty of Fisheries
andMarineScience,UniversityPertanianMalaysia.
Kullander, S. O. (2003). Family Cichlidae (cichlids).
In R.E. Reis, S.O. Kullander & C. J. Ferraris Jr.
(Eds.), Checklist of the Freshwater Fishes of
South and Central America (pp. 605-654). Porto
Alegre, Brasil: Edipucrs.
Kumar,A. B. (2000).Exoticfishesandfreshwaterfish
diversity. Zoos.Print Journal15(11),363-367.
Lacerda, A. C. F., Takemoto, R. M., Poulin, R., &
Pavanelli,G.C. (2013) Parasites of the fishCichla
piquiti (Cichlidae) in native and invaded Brazilian
basins: release not from the enemy, but from its
effects.Parasitol.Res.112,279-288.doi:10.1007/
s00436-012-3135-z.
Liew, J. H., Carrasco, L. R., Tan, H. H., & Yeo, D. C.
J.(2016).Nativerichnessandspeciesleveltrophic
traits predict establishment of alien freshwater
fishes. Biol. Invasions 18, 3495-3512. doi:
10.1007/s10530-016-1241-z.
Linhares, J. C. S, Manna, L. R., Mazzoni, R., Carla
F. R. C. F., & Silva, J. F. R. (2014). Reproductive
tactics optimizing the survival of the offspring of
Cichlasoma orientale (Perciformes: Cichlidae).
Revista de Biología Tropical62, 1007-1018.
Lizárraga, M. A. G., Franco, F. E. S., de Jesus, J.
M., Arce, R. V. A.,Abunader, J. I. V., Perez, J. S.
R., & Messina, E. P. (2011). Population structure
and reproductive behavior of Sinaloa Cichlid
Cichlasomabeani (Jordan, 1889) in a tropicalres-
ervoir.NeotropicalIchthyology9(3),593-599.
Lopez, G. R. P., Ibarra, A. M. A., Gutie´rrez, M. E., &
Martinez,A. C. (2009).Differencesinreproductive
seasonality of the Central American cichlid
Cichlasoma urophthalmum from three “cenotes”
(sinkholes). J. Appl. Ichthyol. 25, 85-90.
Ng, H. H. & Tan, H. H. (2010).An annotated checklist
of the non-native freshwater fish species in the
reservoirs of Singapore. Cosmos 6, 95-116. doi:
http://dx.doi.org/10.1142/S0219607710000504
Nico, L. G., Beamish, W. H., & Musikasinthorn, P.
(2007). Discovery of the invasive Mayan Cichlid
fish “Cichlasoma” urophthalmum (Günther 1862)
inThailand,withcommentson other introductions
and potential impacts. Aquatic Invasions 2, 197-
214. doi: http://dx.doi.org/10.3391/ai.2007.2.3.7.
Njiru, M., Okeyo-Owour, J.B., Muchiri, M., & Cowx, I.
G. (2004). Some aspects of Nile tilapia
Oreochromis niloticus(L.) population characteris-
tics in Lake Victoria, Kenya (p. 9). Lake Victoria
EnvironmentalManagementProject.Kenya:Kenya
Marina & Fisheries Research Institute.
McMahan,C.D.,Geheber,A.D.,&Piller, K. R. (2010).
Molecular systematics of the enigmatic Middle
American genus Vieja (Teleostei: Cichlidae). Mo-
lecular Phylogenetics and Evolution 57, 1293-
1300. doi: http://dx.doi.org/10.1016/
j.ympev.2010.09.005
McNeely, J.A., Mooney, H. A., Neville, L. E., Schei,
P., & Waage, J. K. (eds.). (2001). A global strat-
egy on invasive alien species (60p). Switzerland:
IUCN Gland, UK: Cambridge.
Montcho,S.A., Laleye,A.,&Linsenmair, E.K.(2009).
Length-length, length–weight relationships and
condition factor of Nile perch, Lates niloticus
(Linnaeus, 1762) in the Pendjari River, West Af-
rica. Int. J. Biol. Chem. Sci. 3(3), 466-474.
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)
J.Lit.Perikan.Ind. Vol.23 No.4 Desember 2017:
238
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Nielsen,L.A. &Johnson,D.L.(1985).Fisheriestech-
niques(p. 468).AmericanFisheriesSociety.Mary-
land: Bethesda.
Pauly, D. (1980). On the interrelationships between
natural mortality, growth parameters and mean
environmental temperature in 175 fish stocks. J.
Cons. int. Explor. Mer. 392, 175-192.
Pauly, D. (1982). Studying single species dynamics
inmultispeciescontext.InD.Pauly& G.I. Murphy.
(Eds.), Theory and management of tropical fish-
eries (pp. 33-70). Manila: ICLARM Conference
Proceeding9.
Pauly, D.(1983a).Somesimplemethodfosassessment
totropicalstock.FAO FishTech. Paper 234, 52.
Pauly, D. (1983b). Length-converted catch curves: a
powerful tool for fisheries research in the tropics
(part I). Fishbyte 1(2), 9-13.
Pauly D. & Munro, J. L. (1984). Once more on the
comparison of growth in fish and invertebrates.
Fishbyte 2(1), 21.
Pauly,D. (1991).Growthperformanceinfishes:rigor-
ousdescriptionofpatternsasabasisforunderstandeing
causalmechanisms.ICLARM4(3),3-6.
Prianto, E., Kartamihardja, E. S., Umar, C., & Kasim,
K. (2016). Pengelolaan sumberdaya ikan di
Komplek Danau Malili, Provinsi Sulawesi Selatan.
J. Kebijak. Perikan. Ind, 8(1), 41-52. doi: http://
dx.doi.org/10.15578/jkpi.8.1.2016.41-52
Putri, M. R. A. & Tjahjo, D. W. H. (2010). Analisis
hubungan panjang bobot danpendugaan param-
eterpertumbuhanikannila(Oreochromisniloticus)
diWadukIr.H.Djuanda.BAWAL3(2),85-92.http:/
/dx.doi.org/10.15578/bawal.3.2.2010.85-92
Rahman, A., Sentosa, A. A., & Wijaya, D. (2012).
(2012). Sebaran ukuran dan kondisi ikan zebra
Amatitlanianigrofasciata (Gunter,1867)diDanau
Beratan, Bali. J. Iktio. Ind. 12(2), 135-145.
Rao, R. K & Babu, K. R. (2013). Studies on length-
weight relationship of Mugil cephalus (Linnaeus,
1758) east coast of Andhra Pradesh, India. Adv.
Appl. Sci. Res. 4(3), 172-176.
Rocha, G. R. A. & Freire, K. M. F. (2009). Biology
anddominancerelationshipsofthe main fishspe-
cies in the Lake Encantada, Ilheus, Brazil. Acta
Limnol. Bras. 21(3), 309-316.
Sakai, A. K., Allendorf, F. W., Holt, J. S., Lodge, D.
M.,Molofsky,J.,With,K.A., Baughman,S.,Cabin,
R. J., Cohen, J. E., Ellstrand, N. C., McCauley,
D. E., O’Neil, P. O., Parker, I. M., Thompson, J.
N., & Weller, S. G. (2001). The population biology
of invasive species. Annu. Rev. Ecol. Syst. 32,
305-32.
Samuel & Makmur, S. (2012). Estimasi parameter
pertumbuhan,mortalitasdantingkatpemanfaatan
ikan tawes dan nila di Danau Tempe Sulawesi
Selatan.BAWAL4(1),45-52.doi:http://dx.doi.org/
10.15578/bawal.4.1.2012.45-52.
Satria, H., Tjahjo, D. W. H., Kartamihardja, E. S.,
Hedianto, D. A., Sentosa, A. A., Saepulloh, H.,
Sukamto, Rudi, A., & Waino. (2016). Penelitian
pengendalian ikan asing invasif (IAS) di Danau
Matano,KompleksDanauMalili,SulawesiSelatan
(p.97).LaporanTahunan.Purwakarta,JawaBarat:
Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi
Sumber Daya Ikan.
Sentosa, A. A. & Wijaya, D. (2013). Potensi invasif
ikan zebra Cichlid (Amatitlania nigrofasciata
Günther, 1867) di DanauBeratan,Bali ditinjaudari
aspekbiologinya.BAWAL5(2), 113-121.doi:http:/
/dx.doi.org/10.15578/bawal.5.2.2013.113-121.
Sparre, P. & Venema, S. C. (1999). Introduksi
pengkajian stok ikan tropis,Buku 1 Manual (p.
438). Jakarta: Pusat Penelitian dan
PengembanganPerikanan.
Sumanasinghe,H.P.W.&Amarasinghe,U. S. (2013).
Population dynamics of accidentally introduced
Amazon sailfin catfish, Pterygoplichthys pardalis
(Siluriformes, Loricariidae) in Pologolla reservoir,
Sri Lanka. Sri Lanka J. Aquat. Sci. 18, 37-45.
Tampubolon,P.A. R. P., Rahardjo,M. F.,& Krismono.
D. S. P. (2012). Pertumbuhan ikan oskar
(Amphilophuscitrinellus,Günther1864)diWaduk
IrH. Djuanda,JawaBarat.J. Iktio. Ind. 12(2), 195-
202.
Tampubolon,P.A. R. P., Rahardjo,M. F.,& Krismono.
(2014). Potensi ancaman invasif ikan oskar
(Amphilophuscitrinellus) di Waduk Ir.H. Djuanda,
Jawa Barat. Widyariset 17(3), 311-322. doi:http://
dx.doi.org/10.14203/widyariset.17.3.2014.311-321.
Umar, C., Kartamihardja, E. S., & Aisyah. (2015).
Dampak invasif ikan red devil (Amphilophus
citrinellus) terhadap keanekaragaman ikan di
perairan umum daratan di Indonesia. J. Kebijak.
227-239
239
Copyright © 2017, Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI)
Perikan. Ind. 7(1), 55-61. doi: http://dx.doi.org/
10.15578/jkpi.7.1.2015.55-61.
Warsa, A. & Purnomo, K. (2013). Selektivitas jaring
insang monofilamen dan aspek biologi ikan oscar
(Amphilophus citrinellus) di Situ Panjalu, Ciamis.
J. Lit. Perikan. Ind. 19(2), 65-72. doi: 10.15578/
jppi.19.2.2013.65-72.
Whitten,A.J.,Mustafa,M.,& Henderson,G.S.(2002).
TheecologyofSulawesiVolIV (p.754).Hongkong:
Periplus Ltd.
Winker, H., Weyl, O. L. F., Booth, A. J., & Ellender,
B. R. (2011). Life history and population dynam-
ics of invasive common carp, Cyprinus carpio,
within a large turbidAfrican impoundment. Marine
andFreshwaterResearch62,1270-1280.doi:http:/
/dx.doi.org/10.1071/MF11054
Yamane, D., Field, J. G., & Leslie, R. W. (2005). Ex-
ploring the effect of fishing on fish assemblages
using abundance biomass comparison (ABC)
curve. ICES J. Mar. Sci. 62, 374-379.
Zar, J. H. (1999). Biostatistical analysis, 4th ed (p.
663). USA: Prentice-Hall, Upper Saddle River.
Pendekatan Pola Peremajaan dan Laju….............di Danau Matano, Sulawesi Selatan (Hedianto, D.A & H. Satria)