ArticlePDF Available

Penyelarasan Lingkungan ICT Dengan Kebutuhan Organisasi

Authors:

Abstract and Figures

Abstrak Pembangunan teknologi informasi dan peningkatan pemanfaatannya sangat diperlukan untuk terus meningkatkan daya saing (advanced competitive) di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, politik, terutama bidang ekonomi dan bisnis. Dalam era globalisasi, data dan informasi merupakan faktor yang paling menentukan untuk memenangkan persaingan di segala bidang. Barang siapa memiliki akses yang kuat terhadap jaringan data dan informasi dunia, dialah yang akan tampil sebagai "penguasa". Kekuatan dan kecanggihan senjata bagi seorang penguasa atau modal melimpah bagi seorang businessman tidak akan ada artinya jika belum dapat menguasai informasi. Kata Kunci : Teknologi Informasi, Bisnis. I. PENDAHULUAN Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola serta tingkatan operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan kebutuhan dan fungsional dari setiap sistem informasi yang adapun semakin besar, khususnya pada fungsionalitas data, teknologi dan aplikasi. Mengelola data dan informasi agar selaras dengan kebijakan dan strategi perusahaan dalam rangka mencapai misinya, merupakan hal yang tidak mudah. Kegagalan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Peluang bisnis yang ada tidak dapat di manfaatkan bahkan sering terlewatkan begitu saja. 2. Kegagalan pada integrasi sistem serta pengelolaan data dan informasi yang tidak efektif 3. Prioritas pengelolaan data dan informasi tidak berbasis pada kebutuhan bisnis 4. Perbedaan pemahaman mengenai arah kebijakan pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi diantara pengguna (user), manajemen dan pengembang yang mengakibatkan kerugian pada produktifitas bisnis organisasi Arsitektur perusahaan dari suatu organisasi adalah sebuah mekanisme untuk menjamin agar sistem informasi dan teknologi informasi sebagai salah satu sumber daya organisasi dapat dijalankan selaras dengan strategi pencapaian misi bisnis organisasi tersebut. Enterprise Architecture Planning merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun sebuah arsitektur perusahaan. Secara literal Enterprise Architecture Planning atau EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis yang terdiri dari arsitektur data, aplikasi dan teknologi serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut sedemikian rupa, dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian misi sistem informasi dan organisasi. Pada dasarnya EAP bukan merancang bisnis dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan kebutuhan bisnis dan arsitekturnya. Dalam EAP, arsitektur menjelaskan mengenai data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Suatu organisasi yang berusaha membangun arsitektur-nya terkadang tidak dapat memahami hasil perencanaan sistem informasi dalam bisnisnya, hanya karena bahasa dan model yang digunakan cenderung rumit dan bersifat sangat teknis sehingga sulit dimengerti. Akibatnya tidak ada umpan balik darinya yang justru merupakan faktor utama dalam perencanaan tadi. Keberhasilan pengimplementasian sangat tergantung pada pemahaman dari setiap entitas bisnis itu sendiri termasuk komitmen manajemen organisasi tersebut.
No caption available
… 
Content may be subject to copyright.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 1
Penyelarasan Lingkungan ICT Dengan Kebutuhan Organisasi
Sebagai Pendukung Perencanaan Strategis Bagi Perusahaan
Asep Wahyudin
Ilmu Komputer FPMIPA UPI
Abstrak
Pembangunan teknologi informasi dan peningkatan pemanfaatannya sangat diperlukan untuk terus
meningkatkan daya saing (advanced competitive) di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan,
politik, terutama bidang ekonomi dan bisnis. Dalam era globalisasi, data dan informasi merupakan
faktor yang paling menentukan untuk memenangkan persaingan di segala bidang. Barang siapa
memiliki akses yang kuat terhadap jaringan data dan informasi dunia, dialah yang akan tampil
sebagai “penguasa”. Kekuatan dan kecanggihan senjata bagi seorang penguasa atau modal
melimpah bagi seorang businessman tidak akan ada artinya jika belum dapat menguasai informasi.
Kata Kunci : Teknologi Informasi, Bisnis.
I. PENDAHULUAN
Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola serta tingkatan operasionalnya semakin
tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah tuntutan pihak manajemen akan kebutuhan
dan fungsional dari setiap sistem informasi yang adapun semakin besar, khususnya pada
fungsionalitas data, teknologi dan aplikasi.
Mengelola data dan informasi agar selaras dengan kebijakan dan strategi perusahaan dalam rangka
mencapai misinya, merupakan hal yang tidak mudah. Kegagalan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Peluang bisnis yang ada tidak dapat di manfaatkan bahkan sering terlewatkan begitu saja.
2. Kegagalan pada integrasi sistem serta pengelolaan data dan informasi yang tidak efektif
3. Prioritas pengelolaan data dan informasi tidak berbasis pada kebutuhan bisnis
4. Perbedaan pemahaman mengenai arah kebijakan pengembangan sistem informasi dan
teknologi informasi diantara pengguna (user), manajemen dan pengembang yang
mengakibatkan kerugian pada produktifitas bisnis organisasi
Arsitektur perusahaan dari suatu organisasi adalah sebuah mekanisme untuk menjamin agar sistem
informasi dan teknologi informasi sebagai salah satu sumber daya organisasi dapat dijalankan
selaras dengan strategi pencapaian misi bisnis organisasi tersebut.
Enterprise Architecture Planning merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun
sebuah arsitektur perusahaan. Secara literal Enterprise Architecture Planning atau EAP adalah suatu
metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis yang terdiri
dari arsitektur data, aplikasi dan teknologi serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut
sedemikian rupa, dalam usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian misi sistem
informasi dan organisasi.
Pada dasarnya EAP bukan merancang bisnis dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan kebutuhan
bisnis dan arsitekturnya. Dalam EAP, arsitektur menjelaskan mengenai data, aplikasi dan teknologi
yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi.
Suatu organisasi yang berusaha membangun arsitektur-nya terkadang tidak dapat memahami hasil
perencanaan sistem informasi dalam bisnisnya, hanya karena bahasa dan model yang digunakan
cenderung rumit dan bersifat sangat teknis sehingga sulit dimengerti. Akibatnya tidak ada umpan
balik darinya yang justru merupakan faktor utama dalam perencanaan tadi. Keberhasilan
pengimplementasian sangat tergantung pada pemahaman dari setiap entitas bisnis itu sendiri
termasuk komitmen manajemen organisasi tersebut.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 2
II. ENTERPRISE
Enterprise didefinisikan sebagai berikut; Enterprise adalah keberfungsian seluruh komponen
organisasi yang dioperasikan di bawah kepemilikan atau kontrol dari organisasi tunggal. Enterprise
dapat berupa bisnis, layanan (service) atau merupakan keanggotaan dari suatu organisasi, yang
terdiri dari satu atau lebih usaha, dan dioperasikan pada satu atau lebih lokasi.
2.1 Architecture
Arsitektur (Architecture) adalah cara dimana sebuah sistem yang terdiri dari network, hardware dan
software di strukturkan. Arsitektur pada dasarnya menceritakan bagaimana bentuk konstruksi
sebuah sistem, bagaimana setiap komponen sistem disusun, dan bagaimana semua aturan dan
interface (penghubung sistem) digunakan untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada
tersebut. Arsitektur juga mendefinisikan fungsi, deskripsi dari format data dan prosedur yang
digunakan komunikasi diantara setiap node dan workstation.
2.2 Enterprise Architecture
Definisi dari Enterprise Architecture antara lain adalah sebagai berikut:
1. Enterprise Architecture adalah sebuah pendefinisian sistem bisnis dengan lingkungan bisnis
yang seharusnya dan dapat juga berupa rancangan untuk mengelola dan mengoperasikan
setiap komponen bisnis (misalnya; kebijakan, operasional, insfrastruktur, informasi).
2. Enterprise Architecture adalah representasi deskriptif (model) yang relevan untuk
menggambarkan sebuah enterprise dan apa yang harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
manajemen.
3. Enterprise Architecture adalah sebuah mekanisme untuk memastikan sumber daya teknologi
informasi suatu organisasi dapat sejalan dengan strategi dari organisasi tersebut.
Bisnis
&
Organisasi
Apa Yang Dibutuhkan
Untuk Mendukung Jalannya
Perputaran Roda Organisasi Bisnis
dan
Organisasi
EAP
Arsitektur Perusahaan
(Blue Print)
Roadmap
Implementasi
Observasi
&
Dokumentasi
Support
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 3
Berdasarkan definisi-definisi tersebut maka lingkungan dari Enterprise Architecture adalah sebagai
berikut :
A. Ruang lingkup:
1. Level organisasi (perusahaan, divisi dan sebagainya)
2. Level Abstraksi (sistem)
B. Organisasi
1. Misi (kebijakan, operasional, insfrastruktur dan informasi)
2. Sumber daya organisasi
3. Keterhubungan / relationship dengan stake holder organisasi
C. Kebutuhan (fungsional, sekuritas, performance, kemampuan pemeliharaan / maintainability,
kemampuan adaptasi / adaptable, kegunaan / usability)
D. Kemampuan Staff dan fungsionalnya
E. Lingkungan Sistem
1. Komponen (hardware, software, brainware)
2. Penghubung/interface (media penghubung)
3. Prinsip-prinsip organisasi
2.3 Enterprise Architecture Planning (EAP)
Enterprise Architecture Planning merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun
sebuah arsitektur perusahaan. Menurut Steven H Spewak, Enterprise Architecture Planning atau
EAP adalah suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang beorientasi pada kebutuhan
bisnis serta bagaimana cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam
usaha untuk mendukung perputaran roda bisnis dan pencapaian misi sistem informasi dan
organisasi.
Pada dasarnya EAP bukan merancang bisnis dan arsitekturnya, tetapi mendefinisikan kebutuhan
bisnis dan arsitekturnya. Dalam EAP, arsitektur menjelaskan mengenai data, aplikasi dan teknologi
yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis organisasi. Untuk hal tersebut tadi, Steven H Spewak
menyatakan bahwa pemakaian istilah arsitektur terdiri dari arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan
arsitektur teknologi. Arsitektur disini dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau model.
Seluruh arsitektur tersebut diatas, dibutuhkan untuk mendukung bisnis yang diselenggarakan oleh
enterprise. Kata “mendefinisikan” menurut pengertian Spewak adalah mendefinisikan bisnis dan
mendefinisikan arsitektur. Jadi EAP bukan suatu perancangan tetapi pendefinisian. Sedangkan
kata “rencana” secara umum adalah membicarakan tentang definisi arsitektur apa yang dibutuhkan,
dan rencana dukungan diartikan sebagai kapan arsitektur tersebut akan diimplementasikan.
Komponen dari metodologi EAP menurut Spewak menggunakan dasar dua layer dari kerangka kerja
John Zachman’s., yaitu tahap tinjauan Ballpark dan tinjauan Owner’s. Komponen ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Arsitektur
Teknologi
Potret Sistem
Saat Ini
Inisiasi
Perencanaan
Pemodelan
Proses Bisnis Sistem dan
Teknologi Saat ini
Arsitektur
Data Arsitektur
Aplikasi
Rencana Implementasi
Tahap Awal
Roadmap
(justifikasi Investasi Teknologi Informasi)
Potret yang
diinginkan pada
masa yang
akan datang
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 4
Komponen EAP
Berdasarkan gambar/ilustrasi mengenai komponen EAP tersebut diatas, pada dasarnya Steven H
Spewak ingin menyampaikan penegasan bahwa ketika kita ingin membuat serta mendefnisikan
arsitektur perusahaan, maka selalu harus dimulai dengan berlandaskan pada dasar gambar tersebut
diatas, dan dimulai dengan layer pertama sampai dengan layer keempat sebagai layer terakhir.
Berikut ini adalah ilustrasi lengkap dari setiap kegiatan beserta hasil yang harus dicapai setelah
setiap kegiatan tersebut selesai dilakukan, jika melakukannya dengan pendekatan EAP, ilustrasinya
sebagai berikut :
Matriks Langkah Pengerjaan EAP
Tahapan Hasil Kegiatan
1 Inisiasi Perencanaan Ruang Lingkup, Sasaran, Visi, Penentuan Metodologi
Dan Alat-Alat Yang Akan Digunakan, Perencanaan
Tim, Presentasi, Rencanan Kerja
2 Pemodelan Bisnis Struktur Organisasi, Model Fungsi Bisnis Awal
3 Survei Perusahaan Pelengkapan Model Bisnis Fungsional
4 Sistem & Teknologi Saat Ini Katalog Sumber Daya Informasi (IRC), Skema Sistem
5 Arsitektur Data Pendefinisian Entitas, Diagram E-R, Matrik Entitas
Terhadap Fungsi, Dokumen Arsitektur Data
6 Arsitektur Aplikasi Pendefinisian Aplikasi-Aplikasi, Matrik Aplikasi,
Analisis Dampak, Dokumen Arsitektur Aplikasi.
7 Arsitektur Teknologi Distribusi Data/Aplikasi, Dokumen Arsitektur Aplikasi.
8 Rencana Implementasi Urutan Aplikasi /Roadmap, Rencana Migrasi, Biaya
Dan Benefit, Faktor-Faktor Sukses Dan Rekomendasi.
9 Konklusi Perencanaan Dokumen Final, Presentasi
10 Transisi Terhadap Implementasi Perbaikan Organisasi, Kebijakan, Standar-Standar,
Prosedur, Rencana Detail Proyek.
1. Inisiasi Perencanaan
Sesuai dengan matriks langkah pengerjaan EAP diatas, maka tahapan awal yang harus dikerjakan
adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan harapan agar proses pembangunan model
arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik. Itu karena pada tahap inilah ditentukannya apa yang
akan dilakukan dan apa yang akan digunakan pada tahapan pengerjaan berikutnya.
Menurut Steven H Spewak, tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah
ruang lingkup dan perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan. Faktor lain yang menjadi
penting adalah, justru pada tahap inilah dukungan dan komitmen dari unusr manajemen dibutuhkan,
yang tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga berpengaruh pada personil, anggaran dan
waktu.
Ada 7 langkah yang dimiliki oleh fase ini yaitu :
1. Penentuan ruang lingkup dan sasaran EAP
Tujuan, adalah hal yang harus ditentukan dari awal karena tujuanlah yang akan menjadi
penuntun arah, dan agar manajemen serta semua unsur yang akan terlibat mengerti persis apa
peran dan kontribusi yang harus dilakukan dan yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Ruang lingkup organisasi, dan penetuan participant / komponen organisasi yang akan
terlibat
b. Pernyataan tujuan yang akan diselesaikan
2. Pembuatan visi (pertemuan dengan manajemen)
Tahap ini adalah tahapan dimana lingkungan organisasi dianalisis, sehingga kita dapat
mengetahui visi organisasi dari fihak menajemen. Berdasarkan pemahaman tersebut inilah yang
akan digunakan untuk mendefinisikan tujuan dari sistem informasi yang akan dibuatkan
arsitekturnya sedemikian rupa untuk mendukung kegiatan bisnis organisasi
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 5
3. Penyesuaian metodologi.
EAP adalah sebuah metodologi, dengan demikian maka pada tahap ini semua yang akan
direncanakan harus berpedoman kepada tahapan pengerjaan yang EAP sarankan.
4. Penataan sumber daya komputer
Pada tahap ini, EAP meminta agar organisasi mampu merekondisikan semua sumber daya
komputer dan data/informasi yang terlibat sedemikian rupa agar siap pakai
5. Pembentukan tim perencanaan
Menyusun kerangka tim yang baik bisa jadi merupakan hal yang paling penting pada fase Inisiasi
perencanaan ini, karena akan sangat berpengaruh pada kualitas hasil dari EAP nantinya
6. Persiapan perencanaan kerja EAP
Perencanaan kerja sangat penting karena akan menjadi acuan bagi semua aktifitas team.
7. Pengkonfirmasian komitmen manajemen dan pembiayaan
Langkah terakhir ini diperlukan agar semua unsur organisasi termasuk manajemen, dapat
mengerti sasaran dan tujuan yang akan dicapai.
2. Pemodelan Bisnis
Menurut Steven H Spewak, Pemodelan bisnis adalah proses-proses untuk mendefinisikan bisnis itu
sendiri. Tujuan dari pemodelan bisnis ini adalah untuk menyediakan pengetahuan dasar yang
lengkap dan menyeluruh yang dapat digunakan untuk mendefinisikan arsitektur dan rencana
implementasinya. Ada 3 tahapan untuk memodelkan bisnis,yaitu sebagai berikut:
1. Dokumentasi struktur organisasi.
2. Identifikasi dan definisi fungsi bisnis.
3. Dokumentasi bisnis model utama, distribusi, dan presentasi kepada semua komunitas bisnis
untuk mendengarkan komentarnya.
2.4. Dokumentasi Struktur Organisasi
Tahapan ini mempunyai tujuan yaitu untuk mendokumentasikan struktur organisasi dan
mengidentifikasi setiap individu dan lokasi yang membentuk suatu fungsi bisnis dalam organisasi.
Hasil dari tahapan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagan organisasi yang ada
2. Daftar posisi dan jabatan, lokasi dimana para pekerja diposisikan, dan jumlah pekerja pada
posisi tersebut (job description and job spesification analysis)
3. Dokumentasi dari tujuan bisnis, sasaran, dan rencana stratejik bisnis (boleh dibuat boleh tidak /
pilihan).
2.5. Identifikasi Dan Definisi Fungsi Bisnis
Tahapan ini bertujuan untuk mendefinisikan struktur dari model bisnis, sedangkan yang harus
disampaikan pada tahapan ini adalah laporan mengenai fungsi yang diidentifikasi, dimana setiap
fungsi harus memiliki nama, deksripsi singkat, turunan fungsi, dan dibentuk dari sedikitnya satu unit
organisasi. Fungsi sendiri merupakan sekumpulan aksi yang diadakan dalam menjalankan bisnis
organisasi. Fungsi dapat didefinisikan sejalan dengan sub fungsinya. Rincian dari tahapan ini adalah
:
1. Definisikan area fungsi utama dengan menggunakan konsep “value-added” dari Michael Porter;
2. Dekomposisikan setiap fungsi utama tersebut kedalam sub fungsi dengan menanyakan ”apa
fungsi tersebut atau apa maksud dari fungsi tersebut”
3. Teruskan turunan fungsi tersebut sampai aksi yang paling kecil, dieksekusi berulang, dapat
diidentifikasi outcome, atau dapat dihubungkan dengan fungsi yang spesifik pada organisasi
4. Penataan kembali semua hirarki fungsi untuk memperbaiki model bisnis
5. Memberikan jaminan kualitas dan model bisnis yang dibuat dan keberlanjutan akan membuat
lebih baik, ada beberapa kriteria model bisnis dapat dikatakan berkualitas antara lain : a) model
tersebut saling berkaitan dan mudah dimengerti oleh orang dalam enterprise; b) ruang lingkup
model lengkap, bukan berarti fungsi yang pentingnya lengkap; c) model bisnis stabil untuk
jangka waktu tertentu, stabil ini berarti bahwa model bisnis tidak tergantung pada siapa,
bagaimana, dimana, kapan, pentingnya atau prioritas, teknologi, dan alurnya
6. Kesiapan stabilitas model bisnis dengan melakukan evaluasi kriteria baik secara terus menerus
dan menanyakan bagaimana bisnis tersebut memiliki jangka waktu yang panjang
7. Hubungkan detail fungsi tersebut kepada unit organisasi yang membentuknya, dan tuangkan
dalam bentuk laporan matrik.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC
2
T) Hal. 6
Menentukan Model Bisnis Utama dengan Value Chain Analysis
Michael Porter
2.6 Model Fungsi Bisnis Awal
Tahapan ini mempunyai tujuan yaitu untuk membuat laporan mengenai model bisnis awal yang
dibuat untuk diverifikasi oleh manajemen dan participant lainnya yang terlibat, bahwa definisi dan
hubungannya benar, agar tahap selanjutnya akan lebih mudah untuk dilakukan karena dasarnya
sudah benar. Tahap ini harus menyelesaikan hal sebagai berikut:
1. Laporan mengenai model bisnis awal
2. Presentasi dari model bisnis awal
3. Komentar dan saran atau perbaikan dari model bisnis ini.
Guideline atau tuntunan pada tahapan ini adalah :
1. Mengumpulkan semua catatan dan gambar dari langkah sebelumnya, berikan penomoran untuk
setiap fungsi bisnis;
2. Masukan nama fungsi, nomor, hubungan subfungsi, deskripsi singkat, dan unit organisasi yang
membentuknya kedalam suatu toolset
3. Buat laporan mengenai model bisnis
4. Tunjukan, penjelasan secara menyeluruh, dan sediakan penggandaan dokument untuk
manajemen
5. Dalam presentasi, masukan komentar dan saran mengenai model bisnis yang diajukan untuk
didiskusikan
6. Jelaskan mengenai fase survei enterprise dan kepastian ijin dari setiap pekerja yang akan
ditanya.
III. SURVEI PERUSAHAAN
Survei ini mempunyai tujuan yaitu untuk memperoleh keterangan lengkap tentang kelengkapan
bisnis model yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Informasi apa saja yang digunakan untuk membentuk suatu fungsi
2. Kapan fungsi tersebut dibentuk
3. Dimana fungsi tersebut dibentuk
4. Seberapa sering fungsi tersebut dibentuk
5. Peluang apa saja yang ada untuk memperbaiki fungsi.
Sedangkan langkah yang harus ditempuh dalam tahap ini adalah sebagai berikut
1. Jadual interview
2. Persiapan interview
3. Membuat interview
4. Masukan data kedalam toolset
5. Distribusikan model bisnis.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 7
3.1. Sistem dan Teknologi Saat Ini
Tahapan ini mempunyai tujuan yaitu untuk mendokumentasikan dan mendefinisikan seluruh platform
teknologi dan sistem yang digunakan oleh enterprise saat ini. Sedangkan yang harus dihasilkan
pada fase ini disebut dengan Information Recource Catalog (IRC) yang juga disebut Ensiklopedia
Sistem atau inventory sistem. Tahapan untuk membuat IRC, antara lain sebagai berikut:
1. Menentukan ruang lingkup, sasaran, dan kerangka kerja IRC.
2. Persiapan untuk koleksi data
3. Pengumpulan data IRC
4. Masukan data
5. Validasi dan meninjau ulang draf IRC
6. Menggambar skema
7. Mendistribusikan IRC
8. Administrasi dan perawatan IRC
Dokumentasi IRC dibuat dengan menggunakan bantuan hubungan matrik antara proses bisnis
dengan teknologi yang digunakan, sedangkan untuk penggambaran dari skema aplikasi yaitu
dengan menggunakan BPMN.
3.2 Arsitektur Data
Arsitektur data mendefinisikan dan mengidentifikasi data utama atau entitas yang mendukung fungsi
bisnis. Arsitektur data terdiri dari entitas data, dimana setiap data memiliki atribut dan relasi terhadap
data yang lain.
Entitas dapat didefinisikan sebagai orang, tempat, konsep, sesuatu atau bahkan kejadian yang
memiliki arti dalam konteks bisnis, dan juga mengenai kemungkinan data tersebut didefinisikan.
Atribut didefinisikan sebagai karakterisitik dari entitas, sedangkan relasi adalah merupakan
hubungan antar entitas yang terkait dengan fungsi bisnis. Pembuatan arsitektur data ini terdiri dari
empat tahap yaitu :
1. Daftarkan semua kandidat entitas data
2. Definisikan entitas, atribut dan relasi
3. Relasikan entitas dengan fungsi bisnisnya
4. Distribusikan arsitektur data
Menentukan Kandidat Entitas
Pembuatan arsitektur data ini menggunakan conceptual data model dari diagram E-R yaitu suatu
diagram yang menggambarkan data yang digunakan dalam suatu arsitektur enterprise. Diagram ini
dapat menggambarkan hubungan antar entitas data yang didefinisikan pada proses bisnis tersebut.
Fungsi
Utama
Entitas
Bisnis
Entitas
Data
Value
Chain
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 8
3.3 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi ini mempunyai tujuan untuk mendefinisikan aplikasi utama yang dibutuhkan untuk
mengelola data dan mendukung fungsi bisnis dari enterprise. Aplikasi yang dimaksud adalah proses
pendefinisian aplikasi apa saja yang akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk pihak
manajemen terhadap fungsi bisnisnya.
Definisi Kebutuhan Aplikasi dengan
Persfektif Four Stage Life Cycle
Lima tahap untuk membuat arsitektur aplikasi adalah sebagai berikut:
1. Daftarkan kandidat aplikasi
2. Definisikan aplikasi
3. Relasikan aplikasi terhadap fungsi
4. Analisis dampak dari aplikasi yang ada
5. Distribusikan arsitektur aplikasi.
Definisi Kebutuhan Aplikasi dengan
Persfektif Organisasi
Management
Reporting
System
Decision
Support
System
Front Office
System Back Office
System
Perspective
Operational
Perspective
Front Office
Apllication
Back Office
Apllication
Four Stage
Life Cycle
Value
Chain
Analysis
Requirement
Acquisition
Stewardship
Retirement
Perkiraan
Aplikasi
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 9
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Berisi aplikasi-aplikasi yang
bersifat kritis untuk menunjang
perkembangan strategi bisnis
organisasi dimasa yang akan
datang
Berisi aplikasi-aplikasi yang
mungkin dibutuhkan oleh
organisasi untuk keberhasilan
dimasa yang akan datang,
namun belum dibuktikan
Berisi aplikasi-aplikasi masa kini
yang dibutuhkan oleh organisasi
agar dapat menjalankan roda
bisnisnya
Berisi aplikasi-aplikasi yang
bersifat valuable tetapi tidak
kritis
KEY OPERATIONAL
SUPPORT
Definisi Kebutuhan Aplikasi dengan
Porfolio Application Matrix
Definisi Kebutuhan Aplikasi Secara Holistik
Dengan Menggabungkan Tiga Persfektif
3.4 Arsitektur Teknologi
Ruang lingkup dari arsitektur teknologi adalah untuk mendefinisikan teknologi-teknologi utama yang
dibutuhkan untuk menyediakan dukungan lingkungan bagi aplikasi berikut data yang akan
dikelolanya. Tujuan dari tahap arsitektur teknologi ini adalah mendeskripsikan bagaimana mengelola
fase ini sebagai bagian dari keseluruhan arsitektur enterprise. Empat tahap untuk membuat
arsitektur teknologi adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi prinsip-prinsip teknologi dan platform
2. Definisikan platform dan distribusi
3. Relasikan platform teknologi dengan aplikasi dan fungsi bisnis
4. Distribusikan arsitektur teknologi
3.5 Roadmap Implementasi
Perencanaan terhadap urutan rencana implementasi diartikan sebagai hubungan antara aplikasi
dengan entitas data yang merupakan hasil dari arsitektur aplikasi yang mempunyai manfaat antara
lain :
1. Memperlihatkan kondisi data sharing dalam arsitektur aplikasi
2. Dapat digunakan untuk membuat urutan aplikasi yang akan dibangaun dengan prinsip bahwa
‘aplikasi yang menciptakan data harus diimplementasikan terlebih dahulu daripada aplikasi yang
menggunakan / memakai data
Four Stage
Life Cycle Organization
Perspective
Application
Portfolio
Dukungan thd
Fungsi Bisnis Analisis Penempatan
Organisasi Analisis Strategis
Arsitektur Aplikasi
Holistik
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 10
IV KERANGKA PENGERJAAN EAP
Berdasarkan semua landasan diatas, maka hal berikutnya yang harus dilakukan adalah menyusun
langkah pengerjaan dengan dasar penggerjaan pada EAP guidebook, hal ini perlu dilakukan agar
pendekatan pengerjaan arsitektur perusahaan yang telah dipilih sebelumnya, yaitu EAP, dapat
didefinisikan dan dianut tanpa keluar dari jalurnya. Definisi EAP guidebook tersebut dalam bentuk
tabel adalah sebagai berikut:
Matriks Kerangka Pengerjaan EAP (EAP Guidebook)
NO
TAHAP
I
PLANNING INITIATING
Determine Scope and Objective EAP
Create a vision
Adapt a planning methodology
Arrange for computer resource
Assemble the planning team
Prepare EAP workplan
Obtain /
confirm commitment and funding
II
DEVELOPMENT OF THE BUSINESS MODEL
Document the organization structure
Identify and define the business function
Document the preliminary business model and distribute for
comments
Document the preliminary
business model and distribute for
comments
III
EXISTING SYSTEMS ARCHITECTURE AND TECHNOLOGY
Determine the scope, objective, and IRC workplan
Prepare for data collection
Collect the IRC data
Validate and review the draft of IRC
Draw schematics
Distribute IRC
Administer and maintain the IRC
IV
DEFINITION OF THE DATA ARCHITECTURE
List candidate data entries
Define the entities, attributes, and relationships
Relates the entities to the business functions
Distribute the data architecture
V
DEFINITION OF APPLICATIONS ARCHITECTURE
List candidate applications
Define the applications
Relates applications to functions
Matriks aplikasi
terhadap entitas data
Optimalisasi
Roadmap Implementasi
Data Driven
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 11
Analyze impact to current applications
Distribute the applications architecture
VI
DEFINITION OF TECHNOLOGY
ARCHITECTURE
Define data and applications distribute architecture
Distrubute the technology architecture
Sequence the applicatons
Penyusunan kerangka kerja dalam membangun EA, pada dasarnya tergantung pendekatan
pengembangan sistem (system’s development approach) dan pemilihan atau konsistensi pemakaian
tools / case tools yang akan digunakan, serta pedoman EAP guidebook.
Pada gambar berikut berikut, diilustrasikan tahapan kerangka kerja yang akan dilakukan jika
menggunakan pendekatan aliran data (Data Flow Oriented Approach). Tahap pertama planning
initiation yaitu, tahap yang mendefisikan tentang pelaksanaan penelitian dengan menggunakan
pendekatan EAP. Tahap kedua adalah business modeling yaitu, tahap yang menelaah tentang bisnis
yang dilakukan oleh organisasi, dengan menggunakan value chain analysis untuk proses bisnis
utamanya dan four stage life cycle dari pendekatan Business System Planning (BSP) untuk
menemukan turunan proses dari proses bisnis utamanya.
Tahap ketiga adalah existing system and technology yang disebut dengan IRC yaitu
mendeskripsikan informasi, sistem dan teknologi yang ada pada organisasi. Tahap ini akan
menggunakan tools work system framework untuk menggambarkan proses bisnis beserta participant
dan teknologi yang digunakan, sedangkan untuk model konseptualnya menggunakan diagram
BPMN/Business Process Modelling Notation (tools defaultnya adalah Contect Diagram dan DFD).
Tahap keempat adalah data architecture yaitu, tahap pendefinisian data yang digunakan oleh proses
bisnis yang ada pada organisasi dengan menggunakan E-R Diagram untuk menggambarkan relasi
antar data.
Sedangkan tahap kelima application architecture yaitu pendefinisian aplikasi yang akan dibuat yang
dikaitkan dengan penggunaan data yang didefinisikan sebelumnya. Pada tahap pemodelan ini, untuk
mengeksplorasi kebutuhan sistem aplikasinya tool yang digunakan adalah management perspective
dan portfolio application serta untuk menggambarkan aplikasi baru berdasarkan proses bisnisnya
diluar existing system, tool yang akan digunakan adalah BPMN. Tahap keenam technology
architecture yaitu tahap mendefinisikan teknologi yang mendukung aplikasi dan data yang
digunakan. Sedangkan khusus untuk tahap ke tujuh, yang dapat dikerjakan adalah sampai kepada
pemetaan roadmap implementasinya.
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 12
Kerangka Pengerjaan EAP Dengan Pendekatan Aliran Data
Organization’s Research
Pengumpulan dan
Pengolahan Data Membangun
Model Arsitektur
Perumusan
Masalah dan
Tujuan
Tinjauan
Pustaka
Analisis
Kebutuhan
Kesimpulan
dan saran
Tool yang digunakan :
- Work System Frame Work
- BPMN
Tool yang digunakan :
- Product Portfolio
(Boston Matrix)
- Value Chains
Analysis
- Four Stage Life
Cycle BSP
- Bagan Hierarki
Fungsi
EAP Stage’s
Tool yang
digunakan :
E-R Diagram
Tool yang digunakan :
- Work System Framework
- Management Perspective
- Portfolio Application
- BPMN
Planning Initiation
Business Modeling
Existing System &
Technology
Data
Architecture
Application
Architecture
Technology
Architecture
Roadmap
Implementation
JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ISSN:1979-9264
VOLUME 2, NOMOR 1, JUNI 2009
INDONESIAN COMMUNITY ON INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (IC2T) Hal. 13
Pustaka:
1. British Columbia Government Information Resource Management Glossary,
(http://www.cio.gov.bc.ca/other/daf/IRM_Glossary.htm), Maret 2004
2. Electronics Industry Association, http://www.rvcomp.com/wiring/EIA/glossary.htm, Maret 2004
3. ICH Architecture Resource Center (http://www.ichnet.org/glossary.htm), Maret 2004
4. Riverton Corporation., Architecture Practice White Paper (What is an Enterprise Architecture?),
http://www.riverton.com, Maret 2004
5. Spewak, Steven H., Enterprise Architecture Planning (Developing a Blueprint for Data,
Application and Technology), Jhon Wiley & Sons, Inc.,
6. Ward, Jhon and Peppard, Joe., Strategic Planning for Information System, Jhon Wiley & Sons,
Inc., 2002
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
The emphasis of this book is on the interpersonal skills and techniques for organizing and directing an EAP project, obtaining management commitment, presenting the plan to management, and leading the transition from planning to implementation.
Architecture Practice White Paper (What is an Enterprise Architecture?
  • Riverton Corporation
Riverton Corporation., Architecture Practice White Paper (What is an Enterprise Architecture?), http://www.riverton.com, Maret 2004