Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Jalan Jend. Ahmad Yani, Kec. Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, yaitu : Faktor dosis pupuk N dengan 3 taraf, yaitu : N 0 = tanpa pupuk (o g/polibag), N 1 = pupuk ZA (5
... [Show full abstract] g/polibag), N 2 = pupuk Urea (5 g/polibag). Faktor dosis bokashi kotoran ayam dengan 3 taraf, yaitu : B 0 = 0 ton/ha (0 kg/polibag), B 1 = 10 ton/ha (250 g/polibag), B 2 = 20 ton/ha (500 g/polibag). Aplikasi pupuk N menghasilkan tinggi tanaman sebesar 22,71 cm, jumlah daun 16,72 helai, produksi per tanaman 27,13 g, produksi per plot sebesar 113,06 g dan pH tanah 6,42. Pemberian bokashi kotoran ayam menghasilkan tinggi tanaman 22,28 cm, jumlah daun 16,50 helai, produksi per tanaman 27,13 g, produksi per plot 113,78 dan pH tanah 6,60. Tidak terjadi interaksi antara aplikasi pupuk N dan bokashi kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Tetapi interaksi keduanya meningkatkan pH tanah hingga 6,95. Kata Kunci: pupuk N, bokashi kotoran ayam, seledri (Apium graveolens L.) PENDAHULUAN Tanaman seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman sayuran sub-tropis, membutuhkan sinar matahari yang cukup, sekitar 8 jam sehari. Namun tanaman seledri juga tidak tahan terkena sinar matahari langsung secara berlebihan. Hal ini akan mengakibatkan tanaman layu atau menguning. Sebaliknya jika tanaman seledri kurang mendapatkan sinar matahari, pertumbuhan akan terhambat, lemah dan pucat, karena sinar matahari berfungsi sebagai pengolah zat makanan dan pembentukan klorofil (Setyaningrum, 2011). Pada dasarnya prospek seledri sangat cerah, baik di pasaran dalam negeri (domestik) maupun luar negeri sebagai komoditas ekspor, namun pembudidayaan seledri di Indonesia yang belum dikelola secara komersial. tanaman seledri belum mendapatkan prioritas penelitian, baik sebagai komoditas utama, potensial maupun introduksi (Sutrisna, dkk., 2005). Tanaman seledri selain dapat ditanam di lahan yang luas juga dapat ditanam dilahan sempit seperti dipekarangan rumah, salah satunya yang dapat dimanfaatkan adalah dengan budidaya tanaman secara vertikultur. Sistem vertikultur ini sangat cocok diterapkan bagi petani atau perorangan yang mempunyai lahan sempit, namun ingin menanam tanaman sebanyak-banyaknya atau dipemukiman yang padat penduduknya. Sistem ini dapat menjadi solusi kesulitan mencari lahan pertanian yang tergusur oleh perumahan dan industri (Haryoto, 2009). Pupuk merupakan saprodi (sarana produksi) yang berkaitan erat dengan upaya pemenuhan kebutuhan pangan, pupuk menyumbang 20% dari keberhasilan peningkatan produksi pertanian. Pemberian pupuk kimia secara berlebihan jelas kurang bijaksana karena justru akan memperburuk kondisi fisik tanah. Tanpa di imbangi dengan pemberian pupuk