ArticlePDF Available

Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell Pada Traffic Light Di Yogyakarta

Authors:

Abstract and Figures

Traffic congestion is a problem which is often found in big cities in Indonesia. This requires a range of solutions, one of them with the settings of the traffic light. Traffic light arrangement can be completed with graph theory. Part of graph theory a graph coloring is used. Staining graf three i.e. coloring is differentiated into a knot, staining the sides, and staining region. This research examines the arrangements about traffic light using colorization algorithm Welch knot with Powell. The intersection of Data represented in the graph, which is then solved by coloring the vertices, then look for the value of the effective duration of the time compared to a traffic light settings occur at several intersections in Yogyakarta. Completion of traffic light arrangement using staining nodes provide alternative solutions duration lit the red light and green light is more effective than the secondary data at several intersections in Yogyakarta.
No caption available
… 
Content may be subject to copyright.
JURNAL FOURIER | Oktober 2013, Vol. 2, No. 2, 73-79 ISSN 2252-763X
2013 JURNAL FOURIER Versi online via www.fourier.or.id
Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell
Pada
Traffic Light
di Yogyakarta
Ana Mardiatus Soimah dan Noor Saif Muhammad Mussafi
Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga, Jl. Marsda Adisucipto
No. 1 Yogyakarta, Indonesia
Korespondensi; Ana Mardiatus Soimah, Email: anapri_soimah@yahoo.com
Abstrak
Kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang sering dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Ini membutuhkan
berbagai solusi, salah satunya dengan setting lampu lalu lintas. Penataan lampu lalu lintas bisa dilengkapi dengan
teori grafik. Bagian dari teori graf adalah pewarnaan grafik yang digunakan. Pewarnaan graf tiga yaitu pewarnaan
dibedakan menjadi simpul, pewarnaan sisi, dan daerah pewarnaan. Penelitian ini meneliti pengaturan tentang
lampu lalu lintas menggunakan algoritma pewarnaan Welch simpul dengan Powell. Persimpangan Data diwakili
dalam grafik, yang kemudian dipecahkan dengan mewarnai simpul, kemudian mencari nilai durasi efektif waktu
dibandingkan dengan setting lampu lalu lintas yang terjadi di beberapa persimpangan di Yogyakarta. Penyelesaian
pengaturan lampu lalu lintas dengan menggunakan node pewarnaan memberikan solusi alternatif durasi
menyalakan lampu merah dan lampu hijau lebih efektif daripada data sekunder di beberapa persimpangan di
Yogyakarta.
Kata Kunci:
Abstract
Traffic congestion is a problem which is often found in big cities in Indonesia. This requires a range of solutions,
one of them with the settings of the traffic light. Traffic light arrangement can be completed with graph theory.
Part of graph theory a graph coloring is used. Staining graf three i.e. coloring is differentiated into a knot, staining
the sides, and staining region. This research examines the arrangements about traffic light using colorization
algorithm Welch knot with Powell. The intersection of Data represented in the graph, which is then solved by
coloring the vertices, then look for the value of the effective duration of the time compared to a traffic light settings
occur at several intersections in Yogyakarta. Completion of traffic light arrangement using staining nodes provide
alternative solutions duration lit the red light and green light is more effective than the secondary data at several
intersections in Yogyakarta.
Keywords
Pendahuluan
Kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang sering dijumpai di kota-kota besar di Indonesia.
Beberapa faktor penyebab kemacetan adalah kurangnya disiplin pengguna jalan dan volume
kendaraan yang semakin bertambah. Hal ini memerlukan berbagai macam penyelesaian, salah satunya
dengan pengaturan lampu lalu lintas (
traffic light)
. Masalah pengaturan
traffic light
merupakan masalah
pengaturan arus kendaraan pada suatu simpang jalan serta pengaturan siklus waktu lampu merah dan
lampu hijau. Pada persimpangan jalan banyak ditemui
traffic light
dengan durasi lampu hijau yang
singkat dan lampu merah yang lama. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan antrian kendaraan
pada persimpangan tersebut. Durasi lampu merah yang lama juga mengakibatkan masa tunggu menjadi
lama.
Penyelesaian masalah
traffic light
dapat ditinjau dalam perspektif graf, yaitu dengan
merepresentasikan persimpangan dalam bentuk graf. Simpul graf menunjukkan arah perjalanan yang
diperbolehkan dari jalan X menuju jalan Y, sedangkan sisi graf menunjukkan arah perjalanan yang
74
Ana Mardiatus Soimah dan Noor Saif Muhammad Mussafi
JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79 www.fourier.or.id
tidak boleh dilakukan secara bersamaan. Selanjutnya menyelesaikannya dengan metode pewarnaan
simpul menggunakan algoritma Welch-Powell. Penyelesaian ini akan menghasilkan arus-arus yang
dapat berjalan secara bersamaan, selain itu juga diperoleh alternatif durasi siklus baru. Durasi siklus
baru ini akan dibandingkan dengan siklus waktu data sekunder dari Dinas Perhubungan Yogyakarta
tahun 2011 dan diharapkan bisa menjadi solusi bagi pengguna jalan dalam rangka mempercepat masa
tunggu ketika lampu merah menyala.
Dasar Teori
Graf
1. Definisi Graf
Menurut [1], sebuah graf
G
terdiri dari suatu himpunan
V
yang merupakan
vertex-vertex
(simpul-
simpul) dan suatu himpunan dari sisi-sisi sedemikian rupa sehingga setiap sisi    dikaitkan
dengan pasangan simpul tak terurut. Jika terdapat sebuah rusuk yang menghubungkan simpul
dan , dapat dinyatakan dengan   atau   . Dalam konteks ini,   menyatakan
sebuah sisi antara simpul dan simpul dalam sebuah graf dan buka sebuah pasangan terurut.
Misal adalah graf dengan himpunan simpul      dan
         . Graf G dapat disajikan dalam bentuk gambar
yaitu pada Gambar 1a ataupun Gambar 1b.
2. Pewarnaan Simpul
Misalkan adalah graf dan adalah bilangan bulat positif. Suatu pewarnaan
-k
untuk graf adalah
cara mewarnai simpul pada graf dengan paling banyak warna sedemikian sehingga simpul
yang
adjacent
(bertetangga) diwarnai dengan warna yang berbeda. Contoh pewarnaan simpul
disajikan pada Gambar 1a.
3. Bilangan Kromatik (
Chromatic Number
)
Misalkan adalah graf. Bilangan Kromatik (chromatic number) dari graf dinyatakan dengan
 adalah jumlah warna minimum yang digunakan untuk mewarnai simpul pada graf
sedemikian sehingga simpul yang
adjacent
diwarnai dengan warna yang berbeda [2]. Graf
pada
Gambar 1a mempunyai bilangan kromatik  .
(a)
(b)
Gambar 1 (a) Graf G, (b) Pewarnaan simpul Graf G dengan kaidah bilangan kromatik.
Algoritma Welch-Powell
Algoritma Welch-Powell digunakan untuk mewarnai simpul suatu graf berdasarkan derajat tertinggi
dari simpul-simpulnya. Algoritma Welch-Powell merupakan algoritma yang tergolong dalam algoritma
Greedy. Algoritma Greedy yaitu algoritma yang pada setiap langkah penyelesaian terdapat banyak
pilihan solusi yang perlu dieksplorasi. Pada setiap langkah harus diputuskan pilihan terbaik yang
Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell Pada Traffic Light di Yogyakarta
75
www.fourier.or.id JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79
selanjutnya akan menjadi solusi optimum local (locally optimal) dan diharapkan dapat menjadi solusi
optimum global (globally optimal).
Selain algoritma Welch-Powell, algoritma Kruskal’s dan algoritma Prim’s untuk menyelesaikan masalah
Minimum Spanning Tree
juga tergolong dalam algoritma Greedy. Menurut [3], algoritma Welch-Powell
adalah sebagai berikut:
1. Urutkan simpul-simpul dari graf
dalam derajat yang menurun (urutan seperti ini mungkin tidak
unik karena beberapa simpul mungkin berderajat sama).
2. Gunakan satu warna untuk mewarnai simpul pertama (yang mempunyai derajat tertinggi) dan
simpul-simpul lain (dalam urutan yang berurut) yang tidak bertetangga dengan simpul pertama ini.
3. Mulai lagi dengan simpul derajat tertinggi berikutnya di dalam daftar terurut yang belum diwarnai
dan ulangi proses pewarnaan simpul dengan menggunakan warna kedua.
4. Ulangi penambahan warna-warna sampai semua simpul telah diwarnai.
Algoritma Welch-Powell tidak selalu memberikan jumlah warna minimum pada suatu pewarnaan
graf, tetapi algoritma ini memberikan batas atas jumlah warna yang dapat dipakai untuk mewarnai
suatu graf.
Pewarnaan Simpul dengan Algoritma Welch-Powell
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, misalkan
adalah graf sederhana. Suatu pewarnaan
-k
untuk graf
adalah penggunaan sebagian atau semua
warna untuk mewarnai semua simpul pada graf
G
sehingga dua simpul yang terhubung langsung diberi warna yang berbeda. Jika
G
mempunyai
pewarnaan  
selanjutnya graf
dikatakan
dapat diwarnai dengan
 
warna (
 
colourable)
.
Pemberian warna pada simpul dapat direpresentasikan dengan angka atau dapat juga direpresentasikan
langsung menggunakan warna misalnya merah, hijau, biru, kuning dan lain-lain. Masalah utama dalam
pewarnaan simpul adalah pencarian solusi penggunaan jumlah warna yang seminimal mungkin. Jumlah
warna yang paling minimal yang digunakan untuk mewarnai graf disebut dengan bilangan kromatik
(
chromatic number
).
Pembahaan
Aplikasi Pewarnaan Simpul pada
Traffic Light
di Persimpangan Jalan
Traffic light
yang tersedia di persimpangan jalan mempunyai beberapa tujuan antara lain
menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan, memfasilitasi
pejalan kaki agar dapat menyebrang dengan aman, dan mengurangi tingkat kecelakaan yang
diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan. Namun
traffic light
juga memiliki beberapa
permasalahan yang perlu segera diselesaikan, salah satunya pengaturan durasi lampu merah dan hijau.
Permasalahan ini dapat dikaji pengaturannya menggunakan prinsip pewarnaan simpul. Untuk lebih
jelasnya berikut adalah langkah-langkah aplikasi pewarnaan simpul pada
traffic light
di persimpangan
jalan.
1. Mentransformasi persimpangan jalan beserta arusnya ke bentuk graf. Simpul merepresentasikan
arus dan garis merepresentasikan arus-arus yang
uncompatible
, artinya arus-arus yang tidak boleh
berjalan bersamaan, yang selanjutnya simpul-simpul tersebut saling dihubungkan.
2. Mewarnai setiap simpul pada graf dengan menggunakan algoritma Welch-Powell. Selain untuk
mengetahui arus mana saja yang bisa berjalan bersamaan, diperoleh juga jumlah bilangan kromatik
yang akan bermanfaat pada tahap berikutnya.
3. Menentukan alternatif penyelesaian durasi lampu hijau dan lampu merah menyala dengan siklus
waktu tertentu, caranya dengan membagi satu siklus yang terdiri dari total durasi lampu merah
dan lampu hijau menyala dengan bilangan kromatik yang telah diperoleh dari langkah 2, hasil
pembagiannya menunjukkan durasi lampu hijau menyala. Adapun durasi siklus waktu pada setiap
persimpangan yang diteliti merujuk pada data sekunder dari Dinas Perhubungan Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2011.
76
Ana Mardiatus Soimah dan Noor Saif Muhammad Mussafi
JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79 www.fourier.or.id
Berikut akan dipaparkan salah satu penyelesaian kasus pengaturan
traffic light
yaitu pada
traffic
light
di simpang 5 Terminal Giwangan.
Berikut ini diberikan ilustrasi jalan pada simpang 5 Giwangan.
Gambar 2 Ilustrasi arus simpang 5 Giwangan.
Dari ilustrasi Gambar 3 dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah dipaparkan
sebelumnya maka diperoleh hasil transformasi graf sebagai berikut:
Gambar 3 Graf simpang 5 Giwangan.
Dari transformasi graf di atas terlihat simpul   
tidak saling terhubung dengan simpul lain
(simpul asing), ini berarti arus yang dinyatakan oleh   
dapat berlangsung beriringan dengan
arus lain. Jadi, untuk arus yang dinyatakan oleh   
selalu berlaku lampu hijau. Selanjutnya
untuk simpul yang tersisa akan diberi warna dengan algoritma Welch-Powell. Pewarnaan simpul
yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell Pada Traffic Light di Yogyakarta
77
www.fourier.or.id JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79
Gambar 4 Hasil pewarnaan graf simpang 5 Giwangan.
Dari pewarnaan graf di atas diperoleh bilangan kromatik = 5, simpul
tidak saling
adjacent
(bertetangga) dengan simpul        dan  sehingga warna simpul
bisa
diseragamkan dengan simpul       
atau . Hal ini akan berpengaruh pada
penyelesaian arus yang dapat berjalan secara bersamaan. Berikut rinciannya
1. Partisi pertama arus
akan berjalan bersama dengan arus
dan
.
2. Partisi kedua arus
akan berjalan bersama dengan arus
dan
.
3. Partisi ketiga arus akan berjalan sendiri
.
4. Partisi keempat arus
akan berjalan bersama dengan arus dan .
5. Partisi keempat arus 
akan berjalan bersama dengan arus
dan .
Menentukan alternatif penyelesaian durasi lampu merah dan lampu hijau menyala. Diberikan data
traffic light
di simpang 5 Giwangan dari Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagai berikut:
Tabel 1 Tabel data sekunder simpang 5 Giwangan.
Kaki Simpang
Utara
Timur
Barat
Terminal
Total
Merah
124
120
123
120
125
612
Hijau
23
27
24
27
22
123
Total
147
147
147
147
147
735
Menurut data di atas satu siklus
traffic light
berdurasi 147 detik, setelah dilakukan pembagian
dengan bilangan kromatik = 5 diperoleh durasi lampu hijau menyala yaitu 29.4 detik dan durasi
lampu merah menyala yaitu 117.6 detik. Terkecuali untuk arus
v8
, karena arus ini dapat berjalan
bersamaan dengan 4 partisi yang lain maka durasi lampu hijau menyala menjadi 117.6 detik dan
durasi lampu merah menyala menjadi 29.4 detik. Data
traffic light
baru hasil perhitungan disajikan
sebagai berikut:
Tabel 2 Tabel data baru traffic light simpang 5 Giwangan.
Kaki Simpang
Utara
Timur
Selatan
Terminal
Total
Merah
117.6
117.6
117.6
117.6
117.6
588
Hijau
29.4
29.4
29.4
29.4
29.4
147
Total
147
147
147
147
147
735
Tingkat efektifitas erat kaitannya dengan rasio atau perbandingan. Rasio menunjukkan ukuran relatif
dari dua atau lebih nilai. Rasio dapat dinyatakan dalam desimal, persentase, ataupun pecahan.
78
Ana Mardiatus Soimah dan Noor Saif Muhammad Mussafi
JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79 www.fourier.or.id
Dalam penelitian ini tingkat efektifitas diperoleh dari rasio jumlah durasi lampu merah dan lampu
hijau menyala antara hasil penyelesaian pewarnaan simpul dengan algoritma Welch-Powell
dan data sekunder dari Dinas Perhubungan, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011.
Tingkat efektifitas pada simpang 5 Giwangan
1. Durasi total lampu hijau menyala dari data sekunder adalah 123 detik sementara dengan pewarnaan
simpul durasi total lampu hijau menyala adalah 147 detik. Tingkat efektifitasnya adalah Hijau =
[(147-123)/123] x 100% = 19,51%
2. Durasi total lampu merah menyala dari data sekunder adalah 612 detik sementara
dengan pewarnaan simpul durasi total lampu merah menyala adalah 588 detik. Tingkat efektifitasnya
adalah Merah = [(599-612)/599] x 100% = 3,92%
Jadi, untuk kasus pada simpang 5 Giwangan durasi lampu hijau menyala akan meningkat
sebesar 19.51 %, sedangkan durasi lampu merah menyala dapat dikurangi sebesar 3.92 %.
Dengan cara yang analog berikut disajikan tabel tingkat efektifitas durasi
traffic light
dari kasus
beberapa persimpangan jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel 3 Tabel tingkat efektifitas.
No.
Nama Simpang
Merah
Hijau
1.
Simpang 3 Gamping
20.39%
47.10%
2.
Simpang 3 Bandara
20.33%
46.83%
3.
Simpang 3 Bantulan
26.04%
78.64%
4.
Simpang 3 Maguwo
3.39%
4.59%
5.
Simpang 3 Raden Ronggo
20.64%
48.17%
6.
Simpang 4 Ketandan
7.14%
30%
7.
Simpang 4 Wojo
5.9%
23.21%
8.
Simpang 4 Karang Turi
5.73%
22.31%
9.
Simpang 4 Druwo
6.16%
24.51%
10.
Simpang 4 Kasihan
6.45%
26.08%
11.
Simpang 4 Gejayan
6.07%
14.85%
12.
Simpang 4 Gramedia
7.14%
18.18%
13.
Simpang Kreliring
-4.82%
-3.33%
14.
Simpang 5 Giwangan
3.92%
19.51%
15.
Simpang 5 Pojok Benteng Kulon
3.85%
19.09%
Pada kasus simpang Kleringan tanda (-) menunjukkan bahwa penyelesaian menggunakan
pewarnaan simpul tidak lebih efektif dari pada data yang ada di lapangan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pewarnaan simpul dengan algoritma Welch-Powell dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan
perhitungan durasi waktu pada
traffic light.
Langkah yang ditempuh yaitu dengan mentransformasi
persimpangan jalan beserta arusnya ke bentuk graf. Simpul merepresentasikan arus dan garis
merepresenrasikan arus yang
uncompatible.
Selanjutmya mewarnai simpul pada graf dengan
algoritma Welch-Powell untuk mengetahui arus yang dapat berjalan bersamaan dan memperoleh
bilangan kromatik yang berfungsi untuk menentukan alternatif penyelesaian durasi waktu
traffic light
2. Penyelesaian perhitungan durasi waktu pada
traffic light
dengan pewarnaan simpul memberikan
alternatif hasil yang lebih efektif hingga 78.64% daripada data sekunder dari Dinas Perhubungan
Yogyakarta tahun 2011
.
Pewarnaan Simpul Dengan Algoritma Welch-Powell Pada Traffic Light di Yogyakarta
79
www.fourier.or.id JURNAL FOURIER (2013) 2 73-79
Referensi
[1] Johnsoundbaugh, Richard. 2002.
Matematika Diskrit
. Jakarta: PT Prenhallindo.
[2] Koh, K. M., Dong, F. M., and Tay Eng Guan. 2006.
Intoduction to Graph Theory
. Singapore: World Scientific.
[3] Munir, Rinaldi. 2007.
Matematika Diskrit
. Bandung: Informatika.
... Beberapa penelitian tentang penerapan dari pewarnaan graf yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu [7] penggunaan algoritma greedy pada pewarnaan peta jawa timur, [8] Pewarnaan simpul dengan algoritma Welch Powell pada traffic light di Yogyakarta, [9] Implementasi algoritma tabu search pada penyusunan jadwal kuliah jurusan matematika UIN Alauddin Makassar, [10] Penyusunan lokasi duduk menggunakan algoritma greedy berbasis aplikasi visual basic, dan [11] Penggunaan algoritma sequential pada penataan buku perpustakaan, [12] penyelesaian pewarnaan graf dengan menggunakan algoritma genetika. ...
... Langkah pertama dengan menggunakan algoritma ini yaitu menginput simpul (v) dan (e) yang ada dalam Graf = ( , ) = { 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 , 12 , 13 , 14 } = { ( 1 , 2 ), ( 1 , 4 ), ( 1 , 5 ), ( 2 , 3 ), ( 2 , 5 ), ( 2 , 6 ), ( 2 , 7 ), ( 3 , 7 ), ( 3 , 8 ) , ( 4 , 5 ), ( 4 , 9 ), ( 5 , 6 ), ( 5 , 9 ), ( 5 , 10 ), ( 6 , 7 ), ( 6 , 10 ), ( 6 , 11 ), ( 7 , 8 ) , ( 7 , 11 ), ( 8 , 11 ), ( 9 , 10 ), ( 9 , 12 ), ( 10 , 11 ), ( 10 , 12 ), ( 10 , 13 ), ( 11 , 13 ) , ( 12 , 13 Langkah berikutnya yaitu melakukan perulangan dari = 1 sampai 14 dan = 1 sampai 14 untuk melakukan update setiap kali perulangan dan mendapatkan nilai . Dari perhitungan diatas maka diperoleh warna setiap simpulnya yaitu 1 = 1 , 2 = 2, 3 = 1, 4 = 2, 5 = 3 , 6 = 1, 7 = 3, 8 = 2, 9 = 1, 10 = 2 , 11 = 4, 12 = 3, 13 = 1 , dan 14 = 2. Dari sini dapat diperoleh warna masing-masing simpul yaitu 1 = 1, 2 = 2, 3 = 1, 4 = 2, 5 = 3, 6 = 1, 7 = 3, 8 = 2 , 9 = 1, 10 = 2 , 11 = 4, 12 = 3, 13 10 6 2 10 5 , 6 , 9 , 11 , 12 , 13 6 3 2 1 , 3 , 5 , 6 , 7 5 4 6 2 , 5 , 7 , 10 , 11 5 5 Langkah selanjutnya yaitu melakukan hal yang sama dengan langkah sebelumnya yang memiliki derajat tertinggi berikutnya dalam daftar terurut yang masih belum diwarnai dengan menggunakan warna kedua yaitu warna kuning. ...
Article
The aim of this research is how to implement Sequential algorithm and Welch Powell algorithm on graph coloring, especially on Makassar city map coloring. The research method used was a case study aimed at searching information in the form of a map of Makassar city. The first step is to take a colored map of Makassar city at the Dinas tata ruang kota makassar, then redraw it with the help of Corel Draw X7 software, so there are no colors. The next step is to represent the map in graph form by taking the region (sub-district) as a node and then doing graph coloring using Sequential algorithm and Welch Powell algorithm. The results of coloring the Makassar city map using Sequential algorithm and Welch Powell algorithm, both produce chromatic numbers χ (G) = 4 or the number of colors produced to color a graph there are 4 colors. The colors used are red, yellow, green and blue. Then from the results of coloring this graph can easily be applied to color the map of the city of Makassar based on the coloring requirements obtained. Because it has the same chromatic numbers, it can be concluded that the Sequential algorithm is no better than the Welch Powell algorithm, or vice versa the Welch Powell algorithm is no better than the Sequential algorithm for the case of coloring the Makassar city map. The previous Makassar city map coloring or without the algorithm, produces chromatic numbers χ (G) = 12 or the number of colors produced to color a graph there are 12 colors. So that the two algorithms are much better at coloring than the previous Makassar city map coloring or without the algorithm
... So that the method considered in this study is the Welch-Powell algorithm. The Welch-Powell algorithm in this study is used to determine which currents can run simultaneously and determine the duration of the green and red lights with a certain time cycle using numbers chromatic [11]. ...
Article
Traffic lights are state-owned infrastructure facilities that are used to mark vehicles that must stop alternately from various directions. Traffic lights are often found at crossstreets, such as at the traffic lights on Jl. Margerejo with a long duration of red light and short green light. This study aims to obtain a traffic flow graph at the intersection of 4 Jalan Demak-Dupak Surabaya. Optimization of traffic light duration settings is very necessary on this street, because the long duration of the red light while the short duration of the green light causes the accumulation of vehicles at the intersection of Jalan Demak-Dupak Surabaya. In this study, the duration of the new traffic light was obtained, namely on Jl. Demak (North) red light 112.5 seconds and green light 37.5 seconds. For Jl. Dupak red light 84 seconds and green light 28 seconds. Jl. Demak (South) red light for 135 seconds and green light for 45 seconds. And for the axle Jl. Surabaya-Gresik red light for 84 seconds and green light for 28 seconds. The level of effectiveness of the green light is obtained by a value of 21.77% and the level of effectiveness of the red light is 6.62%.
... Algoritma Welch-Powell tidak selalu memberikan jumlah warna minimum pada suatu pewarnaan graf, tetapi algoritma ini memberikan batas atas jumlah warna yang dapat dipakai untuk mewarnai suatu graf [15]. Dari penerapan Algoritma Welch-Powell peneliti membuat Flowchart yang dapat terlihat pada gambar 5 berikut : Gambar ...
Article
Full-text available
Pewarnaan graf adalah teknik pemberian warna pada setiap titik pada graf, yang menyebabkan dua titik yang berdekatan tidak memiliki warna yang sama. Graf dapat diwarnai dengan memberikan warna yang berbeda untuk setiap simpul. Untuk itu peneliti mengimplementasikan pewarnaan graf pada peta provinsi Jawa Barat menggunakan Algoritma Welch-Powell. Algoritma Welch-Powell merupakan algoritma yang digunakan untuk mewarnai simpul-simpul graf berdasarkan derajat sudut tertinggi. Penelitian diawali dengan pemahaman tentang pewarnaan graf dan algoritmanya. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam melakukan pewarnaan graf pada peta Provinsi Jawa Barat terdapat bilangan kromatik yang diperoleh X (G) = 3 dan menghasilkan 20 titik yang membutuhkan tiga warna berbeda yaitu merah, kuning dan biru.
... This solution will produce currents that can run simultaneously; besides that, it also obtains a new cycle duration alternative. Completion of calculating the duration of time on traffic light by coloring the nodes provides an alternative result that is more effective up to 78.64% than secondary data from the Yogyakarta Transportation Service in 2011 [3]. ...
Article
Full-text available
In Graph Theory, the concept of vertex coloring is an interesting topic because it can be implemented in various fields in everyday life. One of them is the distribution of dorm rooms at a school in Makassar. The placement of dorm rooms is made so that no students from the same class or region are in the same room. The data of region and class will be represented in an adjacency matrix with 137 rows and columns. Furthermore, the coloring will be solved by using the Welch-Powell algorithm. The coloring results obtained were 50 colors. That means, the rooms needed to place 137 students so that no one comes from the same region, and classes are 50 rooms with a maximum capacity of 4 people in each room.
... A graph has a chromatic number denoted by ( ) [19] [20]. Zero graphs have a chromatic number of ( ) = 1, while to color, a complete graph is required n color fruits because all points are interconnected [19] [21]. The chromatic number of the bus schedule representation graph is ( ) = 4 which means each bus schedule for return or departure is at least four sessions. ...
Article
Full-text available
This research deals with applying the Dijkstra algorithm and Welch-Powell algorithm to on-campus bus transportation problems. This research aims to determine the optimal solution of campus bus transportation routes in the shortest routes and schedules. In determining the fastest way, each intersection represented as a node, and the path described as the sides. The shortest path obtained V1 - V2 - V5 - V8 - V9 - V10 - V13 - V16. In determining the optimal schedule, the number of buses represents the vertices, and the time expresses the side that connects each node. The optimal program of the bus starts from 06.30 am to 5.00 pm. Every bus gets four sessions of departure and four sessions return with travel time each session is 60 minutes.
... b. Penyelesaian perhitungan durasi waktu pada traffic light dengan pewarnaan simpul memberikan alternatif hasil yang lebih efektif 78.64% daripada data sekunder Dinas Perhubungan Yogyakarta tahun 2011 [2]. ...
Article
Full-text available
Forum asisten merupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh lembaga STMIK Amikom Purwokerto yang bertugas untuk membantu dosen dalam kegiataan praktikum yang ada di STMIK Amikom Purwokerto. Setiap anggota masih menempuh kuliah yang di lakukan sambil mengambil jadwal asisten setiap harinya. Penjadwalan merupakan suatu pekerjaan rutin yang selalu dilakukan oleh para asisten yang bergabung dalam forum asisten agar tidak ada jadwal yang bentrok antara jadwal kuliah dan jadwal asisten. Permasalahan penjadwalan kuliah dan asisten sangat erat dengan masalah optimasi. Dalam kajian ilmu di Matematika Diskrit, teori graf sangat membantu untuk pembuatan sistem penjadwalan diharapkan teori ini dapat menjawab permasalahan yang terjadi dalam penganturan jadwal asisten dan jadwal kuliah yang dilakukan oleh anggota Forum Asisten STMIK Amikom Purwokerto.
Intoduction to Graph Theory
  • K M Koh
  • F M Dong
  • Tay Eng Guan
Koh, K. M., Dong, F. M., and Tay Eng Guan. 2006. Intoduction to Graph Theory. Singapore: World Scientific.