ArticlePDF Available

Pembatalan atas Bilyet Giro

Authors:

Abstract

Menurut kebiasaan yang berlaku dalam dunia perbankan dinegara kita, bank menyediakan dua macam alat bagi nasabah untuk mempergunakan dananya yang berada pada bank yaitu cek dan bilyet giro. Syarat-syarat formil yuridis dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral telah diatur dalam KUHD sedangkan syarat-syarat dan tata-cara penggunaan bilyet giro sebagai alat pemindah-bukuan dana antar bank-bank setempat, belum diatur secara tegas, baik oleh Undang-undang maupun oleh badan lainnya. Lembaga bilyet giro tumbuh dari kebutuhan yang hidup serta kezaliman yang berlaku dalam praktek perbankan. Pada hakekatnya, bilyet giro itu tidak lain daripada surat perintah tertulis yang telah distandardisir bentuk dan isinya yang ditujukan kepada sua!u bank dimana penarik memelihara dananya untuk melaksanakan perintah pemindah-bukuan sejumlah dana penarik kepada pihak penerima yang disebutkan namanya dan yang memelihara rekening pada bank yang sama atau pada bank lainnya.
13
1
PEMBAT
ALAN
AT
AS
BIL
YET
GIRO
O!.h
: HENDRA SOE
RI
ADlREDJA
Menurut kcbiasaan yang be
rl
aku dalam dunia pe
rb
ankan dinegara
kita, bank menyediakan dua macam alat
ba
gi nasa bah untuk mem-
pergunakan danan
ya
yang ber
ada
pad
a
bank
yaitu cek dan bilye! giro.
Syarat-syarat
fo
rm
il
yur
id
is
dan penggunaan cek sebagai alat pemba-
yaran giral telah diat ur dalam K
UH
D sedangkan syarat-syarat
dan
tata-cara
per.ggunaan
bilyet
giro
sebi1gai
al
at
pe
mind
ah-bu
kuan
da
na
antar bank-bank se!e;mpat, belum diatur secara tegas, baik oleh Un-
dang-undang maupun oleh badan lainnya.
Le
mbaga bilyet giro tum
bu
h
dari
kebt
itu
ha
n
yang
hidup
se
r
ta
kezaliman
ya
ng
ber
]a
ku
da
l
am
prak
-
!::k
perb-:ni;;'ln
.
F';:~!;:
!'(};::-
~
:3!"_
-
~
-;'.
~
;-i'~"::!
g·j
·
·o
ihl t:dak lain
daripaGa
surat
perintah ter
tl1iis
j:1rig
l
-':W~J
u.
.
sL::i.I)C.1l-.j;:;i~-
b;.;:;~~k
d
~!~
':-::1:;'2
~:i,:
..
::;:
di
tujukan kepada sua!u bank dimana penarik memeJihara dananya
untuk
melaksanakan perintah pemindah-bukuan sejumlab
dana
pena-
rik kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
dan
yang meme-
lihara rekening
pada
bank
yang sarna atau
pada
bank
lainnya.
Dalam perkembangannya kemudian ternyata penggunaan bilye!
giro
tm
eningkat sangat pes at,
bahkan
sudab melebihi cek, baik dalam
jumlah
lembar
maupun da1am jumlah nomina
l.
Faktor
-faktor yang
mendoro
ng
perkembangan instrumen ini antara lain :
Dengan mellggunakan bilyet giro, mutasi yang dilakukan akan
b
e
l.,"
'
-
!:;o::~·
sampai ke
pada
rekcning
or
ang
dan
bank yang ditun-
juk dal am bilye! giro tersebut, serta
bu
kti p
em
in
dahan-bukuan
ter
sc
but s
el
cngkapnya d'simpan oleh bank tcriarix.
Bcbas da
ri
pembal'aran
bea
meterai.
Apabi!a hilang
l1I1
aka ia tidak
dapat
dipcrgunakan oleh pihak la
in
.
M
c n
g
iI1
~a
t
pcn!ing dan manfaamya fungsi bilyet giro
sebapi
sarana
MAJALAH
FH
UI
perbankan
don
pemakaiannya
oleh
ma
sy
arakat
yang
kian lama kian
bcrk>!
mbJng
maka
~cmudian
Bank lndo
nc
sia
menetapkan ketcntuan··
kl'lcntu
i.:
n
Jan
mcngatur proscdur pernakaiannya
yang
dituangkan
dalam
Surat
Edaf3n
;-;0.
4, ·
670
UPPB
j
PbB
tanggel
24
Januari
1972.
Salah
satu
ketentu an
dalam
Surat
Edaran
ini
ialah
ten
tang
pembataian
alas bilyct giro. Bil
ye
t giro
dapat
dibatalkan
oleh
penarikn
ya
sepanjang
pada
waktu pen
crimaan
pemberitahuan
tertulis
oleh
bank
yang
ber
-
sangkutan,
amanat
dalam
bily
et
giro
tersebut
belum
dilaksanakan.
Jadi
apabila
dalam
s
uatu
transaksi peunbeJi
membayar
dengan
bilyet giro
dan
kcmudian
penjual
melakukan
wanprcstasi
deogan
tidak
mengirim
ba
rang
yang tel ah dibayar a
tau
mengirim
tetapi
barangnya
tidak sesuai
dcngan
co
ntoh ya ng dibe
rikan
semula
maka
da
lam hal ini sipcmbcli/
penarik
bilyet g
iro
d
apat
minta
kepada
banknya
untuk
tidak me
mb
ayar
bilyet g
iro
tersebut.
Apabila
bilyet giro ini
diajukan
kepada
ban!"
-mal<a-
bank-akan
mennialmy".-tlengan-
atasan
"ams
permirr
ta-d
n -penarik - - --
ka
rena
transaksi
batar'. Deng
an
demiki:lI1
hilyet
gi
ro
dap
at
diba!aikan
k
mbali meskiplln belum melampalli masa
berlakunv
a vakili 70 hari.
D
alam
hal cek
maka
s
ipenarik
tidak
dapa!
membatalkan
cckllya mes-
kipun
hubungan
dasar
yang
menjad;
s
cb
ab
penarikan
ce"
tersebut
hatal
Menurut
ps.
209
K
UHD
cek (;dak
dapa!
dibatalkan
ditarik kcmbali
s
ebelum
bcrakhir
tenggang
waktu
pen
gulljukanny
c. Mcsklp
un
cek
dan
bilyct g
iro
kedua-duanya
adalah
merupakan
alat lalu lin tas giral uan
kedua
-duan
ya
rn
e
rup
akan
instrumen
ya.ng
dikeluarka
n ole
l1
ban
k.
nu ·
m
un
masi
ng.-masin
g mempunyai
fungsi
dan
dasar
hukum
yang
berbeda.
Cek
ada
lah
St
l""
perintah
re
mb
ayar
an
yang telah
diatllf
dalam
KUHf)
t;
ed:mgk
:m
hilyer
gi
ro
adalah
su
r
at
pe
r
inta
h
na
sabah
yang
telah
dislan-
dardi'ir
hentuknya
kepada
bank
pellyimpan
dana
untuk
memindah-
bukllkan
sejllmlah
dana
dari
reke
ning
yang
bersangkutan
kepada
pihak
penerima yang disebutkan namanya
pada
bank
ya
ng
sa
rn
a
atau
padu.
bank
lainnya
dan
diatur
dalam
surat
Edaran
Bank
Indonesia
No. 4/
(\70
UPPB
,
PbB
tg
l.
24
Janu
a
ri
1972.
Dcngan
dem
ikian
pembavar
an
dan
a bilyet giro
ti
d
ak
dapat
dilakukan
dcnga
n
uang
tunai dan tidak
dapat
dipindah
tangankan melalui en
do
semen.
Berdasarkan
perbedaan
prinsipiil ters
ebut
diatas
maka
jelas kernungki
nan
pe
mbatalan
alas
kedua
macam
warkat
terse
but
juga
berbeda.
Namun
demikian
dalam
rnasyarakat
masih
sering
dipersoalkan
meogapa
bilyet giro sebagai
s
urat
perint
ah
pemindah-bukuan
"tanpa
sy
arat
"
masih
dapat
dibatal-
kan
oleh
peoarik
sebelum
lampau
tenggang
waktu
70
bari.
PEMBATALAN ATAS BlLYET GIRO 133
Seperti juga
dengan
cek, bilyel giro inipun
harus
meOlenuhi
syarat-syaral formil yailu :
1.
Nama "Bilyct
Giro"
dan nomer seri harus tercanlum
pada
for-
mulir bi!yet giro.
2
Perintah
yang jelas
tanpa
syaral
unluk
memindab-bukukan se-
jumlah
dana
alas
beban
saldo penarik, yang
harus
lelab lersedia
cukup
pad
a
saal
berlakunya
amanat
yang lerkandung didalam
bilyet giro tersebut.
3.
Nama
dan
tempat
bank
tertarik
kepada
siapa
perintah
termaksud
ditujukan.
4.
Nama
pihak yang
harus
menerima
pemindah
-
bukuan
dana
secara
administrasi termaksud
dan
jika dianggap perlu juga alamatnya.
5.
Iumlah
dana
yang dipindah-bukukan baik
dalam
angka
maupun
dalam
hum!.
Ii
.
T
~
~d"
!
"ng
ml
penarik
dan cap/slempel
badan
usaha jika sipe-
narik m
erupakan
su
atu
perusahaan
berbentuk
bada
!l
usalla.
7
Tcmpat
dan tanggal penarikan.
8. Tanggal mulai efektip berlakunya
amanat
/perintah
dalam
bil-
yet giro.
9
Nama
bank dimana orang
at
au pihak yang harus menerima
dana
pemin<!ah-bukuan torscbut memelihara rekening, sepanjang n
ama
bank sip·ene
..
ma
itu diketahui oleh penarik.
Mengenai tenggang waktu berlakunya ditcntukan sclama 70 bari ter-
hltung sejak
ta
~l
g
gal
penarikannya. Pengertian
"tanpa
s
yarat"
datam
angka 2 tersebut diatas adalab
bahwa
pada
bilyet giro tidak
ba
lc
h di-
canrumkan syarat-syarat tertentu yang
merupakan
syarat untuk
dapat
dilaksanakannya perinlah pemindah-bukuan.
Misatnya :
Dalam
bilyet giro tersebut
dicantumkan
keharusan untuk me
mba-
yar
bunga aias
jumlah
bersangkutan.
Pemindah-bukuan
baru
dapat
dilakukan setelah barang yang
menjadi obyek transaksi tetah diterima oleh penarik.
Pemindab-bukuan
bartl
diperkenankan
jika
rumah
yang nienjadi
obyek jual-beli telab dikosnngkan.
Iika
syarat-syarat
tersebut
diatas
dimasukkan
dalam
suatu bilyet giro,
maka
hal ini
dapat
menimbulkan
kesulitan-kesulitan
karena
bagi
bank
134
MAJlu_AH FHUI
lertarik
lidak
mungkin
unluk
menyelidiki
apakah
seliap bilyet giro
yang diajukan
kepadanya
lelah
memenuhi syarat-syar
at
termaksud.
Gleh
karena
ilu
maka
jika syarat-syarat
demikian
terdapat
dalam
suatu
bilyet giro,
syarat
tersebul dianggap
lidak
ada
jtidak berlaku
dan
bagi
bank
terlarik
sudah
cukup
untuk
melaksanakan
amanat
yang bersang-
kutan, jika
menurut
pendapalnya
bilyet giro tersebut telah memenuhi
syarat-syarat fonmil sebag
aimana
ditentukan
dalam
sural
E
daran
terse-
but
diatas dan bagi cek lelab memenubi
syarat
-syarat formil sebagai-
manci ditctapkar::
da!a<m
KUHD
, disamping tersedianya
dana
yang
cukup dalam rekening penarik bersangkutan. Dalam
pada
itu pemba-
lalan alas bilyel giro seringkali disalah-gunakan oleh pihak nasabah
yang beritikad
buruk.
Menurul
Surat
Edaran
Bank
Indonesia lersebul dialas, suatu bilyet
giro
harus
memuat
tanggal penarikan dan tanggal mulai efektip be rla-
kunya
amanat
j
perintah
dalam
bilyet giro tersebut. Bilamana tanggal
eicklip termaksud tidak dicantumkan
mak
a tanggal pena rikan berlaku
sebagai tanggal efektip dan sebaliknya jika !al1ggal penarikan tidak
di
-
cantumkan
maka
ta
nggal
efektip dianggap
sc
bag
ai
tang
gal
penarikan
bii)'ct giro. Selanjutnya ditentukan
pula
bahwa
kewajiban penyediaan
d;,1!"'.1
y{!ng
cllkup oleh penarik timbul pad a saat
aman
at
tercantum
d:h,!':~
b:lyc
~
,::;
:0
~
~;::-:}adi
efektip
lJ
ntuk
dilaks
uD~lk:l
;].
Dengan riemi-
m;kian bilyet-bilyet giro yang diajukan
kepada
bank sebelum tanggai
efektip,
harus
ditolak t
anpa
memperhatikan cukup
atau
tidaknya
dana
yang ditarik, sedangkan bilyet giro yang diajukan
pada
tangga1
atau
sesudah tanggal efektip tetapi saldo rekening yang bersangkutan lidak
mencukupi,
maka
bilyet giro tersebu\ ditolak sebagai bilyet giro ko-
song. Dengan demikian penolakan bilyet giro oleh bank
dapal
dida
sa
r-
kan atas 3 alasan yaitu
1.
Dana
tidak cukup.
2.
Tidak
memenuhi syarat-syarat formi! seperti
tanda
tangan lidak
coeok,
nama
penerima
dana
tidak dicantumkan, tanggal efektip
belum sampai
dan
sebagainya.
3. Alas
permintaau
pellarik.
Terhada
p
pcnarika
n
cekjbilyet
giro koso
ng
3 kali dalam waktu 6 bu-
lan
maka
kepada
pcnarik yang bersangkutan akan dikenakan sanksi
aamin;sl",lip. Sank
si
ini telah ditetapkan berdasarkan keputusan De-
wan
Monet
e! No. 53 lahun
!962
dan peraturan-peraturan pe1aksana-
PF.i\1IlATALAN ATAS BILYET GIRO 135
annya,
terakhir
diatur
kembali dengan
Sur
at
Edaran
Bank
Indones
ia
No. 4/
437
UPPB/
PbB
tanggal 5
Oktober
1971 dan S
urat
Ed
aran No.
8!?
UPPB
tanggal 16 Mei 1975.
Terhadap
penolakan bilyet giro de-
ngan alasan
sepe<"li
pad a
No.2
dan:>
tersebut diatas, sipenarik
tidak
terkena sanksi
adm
inistratip. Kepada
nasabah
yang telah menarik cek/
bil)'et giro kosong 3 kali
dalam
waktu 6 bul?n
mab
kepadan)'a d:-
kenak&n
sanksi
ber~pa
per.utupan rekeni
ng
da
n
pe
ncantuman namanya
dalam suatu
daftar
hi~am
yang dikeluarkan oleh
Bank
Ind
onesia.
De
ngan dicantumkannya
nama
nasabah
dalam
daftar
hi
tam unaka
bailk :
Harus
segera menutup rekening yang bersangkutar. dan melapor-
kan penutupan rekening tersebut
kepada
Bank
Indonesia setem-
pat.
Dilarang menerimanya sebagai
nasabah
giro barn.
Dilarang unemberikan kepadan)'a fasilitas krcdit.
Dilarang memperkenankan
debitur
menar
ik cek/bilyet giro atas
sisa fasilitas kredit yang telah diberikan·
Dilarang memperpanjang fasilitas kredit terscbut pad a jatuh
waktu perjanjian kredit.
Bila kita hubungkan ketcntllan ten tang "pembatalan at as
bil
ct
gi
n"
"
dengan
"penolakan
bill et giro yang ti
dak
tersedia
danan"
a
sCDa
ga;
bil)'et giro koson
g"
moka
dapat
ditarik kesimpulan bahwa apabila
suatu
bilyet giro yang sudah sampai tanggal cfektipnya diajukan ke-
pada
bank
dan
ternyata
dananya
tid
ak
cukup
telapi sebelumnya bank
telah menerima SlIral pembatalan
dari
penarik maka dalam hal ini
bank
hanya
dapat
menolak bilyet giro termaksud dengan alasan
"atas
permintaan
penarik"
dan
bukan
dengan
alasan "
dana
tidak
cukup".
Penolakan bilyet giro kosong ol ,h
bank
dengan ala
sa
n
"dana
ti-
dak
cukup"
dan
"alas
permintaan peJlarik",
akan
mempunyai akibat
yang sangat berbed
a.
Dabm
h
al
seor::mg nasabzh menarik bilyet giro
kosong 3
kali
dalam
j?ngka (i
bu
lan
dan
bank menolak
den
gan
a
lasan
pertama m
aka
jelas
in
akan
t
erkcn
a sanksi
admini~trJtip
t
etap
i seba ·
I:knya
apabiJa
bank
m
eno
lak
dC
i1:;
an
aklS3n
kedua maLt in tcrhindaI
.d
ari
sanksi
tersebut
diatas. Hal yang
dem:k!"n
in
! je
las
ak
an
mcr.11bcri
peluang bagi nasabah-nasabah yang beritikad
buruk
untuk membatal·
ka~
bilyet gire bi!yei giro yang ditari
,ny"
secara tid"k wajar. Dengan
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
ResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.